Anda di halaman 1dari 12

ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Jurnal Ekombis Review – Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis


Available online at : https://jurnal.unived.ac.id/index.php/er/index
DOI: https://doi.org/10.37676/ekombis.v10i2

Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan


Perusahaan

Yudi Partama Putra1), Tekad Adi Subroto2)


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Bengkulu 1,2)
Email: akoe_yudi94@yahoo.com

How to Cite :
Putra, Y.P, Subroto, T.A. (2022). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan, EKOMBIS REVIEW : Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 10(2). doi:
https://doi.org/10.37676/ekombis.v10i12

ABSTRAK
ARTICLE HISTORY Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara pengungkapan
Received [20 April 2022] sustainability report terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan
Revised [12 Mei 2022] Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Current Ratio (CR). Global
Accepted [27 Juli 2022] Reporting Initiative (GRI) G4 Guidelines (91 item) dan GRI Standards (77 item)
merupakan pedoman dalam pengukuran pengungkapan sustainability report
yang kemudian akan dihitung menggunakan Sustainability Report Disclosure
Index (SRDI). Populasi penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Teknik pemilihan sampel
KEYWORDS yang digunakan yaitu purposive sampling dan kemudian diperoleh 25
Financial Performance, perusahaan dalam kurun waktu tiga tahun sehingga didapat 75 unit observasi
Sustainability Report, perusahaan periode 2016-2018. Metode analisis data dalam penelitian ini
Return on Assets (ROA), adalah analisis regresi data panel menggunakan Eviews 9. Berdasarkan hasil
Return on Equity (ROE) penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report
and Current Ratio (CR). berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan
ROA. Pengungkapan sustainability report berpengaruh signifikan terhadap
terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE. Pengungkapan
This is an open access sustainability report tidak berpengaruh terhadap terhadap kinerja keuangan
article under the CC–BY-SA yang diproksikan dengan CR.
license
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect between sustainability report
disclosure to financial performance with proksi Return on Assets (ROA), Return
on Equity (ROE) and Current Ratio (CR). The Global Reporting Initiative (GRI) G4
was a guidelines (91 item) and GRI Standards (77 item) in measuring the
sustainability report disclosure. It was calculated by Sustainability Report
Disclosure Index (SRDI). Population of this study was the all company except
non-financial companies that listed in Indonesia Stock Exchange period 2016-
2018. The technique used in this study was purposive sampling with 25
samples of the companies were selected which in the period of three years, so
there were 75 samples data. The data analysis methods of this research was
panel data regression analysis by using Eviews 9. The result of this research
shows that sustainability report disclosure have significant effect toward
financial performance with proksi ROA. Sustainability report disclosure have a
significant effect toward financial performance with proksi ROE. Sustainability
report disclosure have no effect toward financial performance with proksi
(CR).

Jurnal Ekombis Review, Vol. 10 No. 2, Juli 2022 page: 1327 – 1338| 1327
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

PENDAHULUAN

Sustainability report adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau
organisasi tentang dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang disebabkan oleh aktivitas sehari-
hari (Global Reporting Initiative, 2019). Pelaporan berkelanjutan dapat dilakukan melalui berbagai
mekanisme, seperti situs web perusahaan, pelaporan terintegrasi dengan pelaporan keuangan
tahunan atau berdiri sendiri sebagai sustainability report (Kozlowski et al., 2015).

Gambar 1 Tren Pengungkapan Sustainability Report di Indonesia

Sumber: www.ncsr-id.org, data diolah

Isu pengungkapan sustainability report terhadap kinerja keuangan perusahaan menjadi


menarik untuk diteliti dikarenakan masih terdapat hasil yang tidak konsisten dari penelitian
sebelumnya dan penelitian ini masih sedikit dilakukan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ernst
dan Young (2013:13) menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report dapat membuka
sumber pendanaan baru dan lebih murah. Dengan mengungkapkan sustainability report
perusahaan dapat meyakinkan investor bahwa mereka kompetitif dan beresiko rendah. Investor
lebih memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang transparan karena adanya kepercayaan
yang tinggi kepada pihak manajemen akan analisis yang lebih akurat dan informasi asimetri yang
lebih rendah (Ernst dan Young, 2013:13).
Namun penalitian yang dilakukkan oleh Lesmana dan Tarigan (2014) menyatakan hal yang
berbeda yaitu intensitas pengungkapan sustainability reporting berpengaruh negatif signifikan
terhadap peningkatan rasio manajemen aset karena pengeluaran sustainability activities yang
diperlakukan sebagai pengeluaran beban (expense), dan tidak meningkatkan aset perusahaan
sehingga menurunkan laba perusahaan. Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Motwani dan
Pandya (2016), Hutagalung dan Harahap (2016), Wijayanti (2016) dan Bukhori dan Sopian (2017)
yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pengungkapan
sustainability report dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA).
Namun beberapa penelitian lain menunjukkan hasil penelitian yang berbeda seperti Wibowo dan
Faradiza (2014), Karyawati dkk. (2017), Fadilla dan Yuliandhari (2018) dan Asuquo et al. (2018) yang
menunjukkan hasil penelitian yaitu pengungkapan sustainability report tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengembalian aset (ROA).
Hasil penelitian yang dilakukuan oleh Motwani dan Pandya (2016) dan Hutagalung dan
Harahap (2016) menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROE. Namun penelitian yang dilakukan oleh
Sabrina dan Lukman (2019) menunjukkan hasil penelitian bahwa pengungkapan sustainability
report tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROE.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Fadilla dan Yuliandhari (2018) menunjukkan bahwa
pengungkapan sustainability report berpengaruh positif signifikan terhadap Current Ratio (CR). Hasil
penelitian ini didukung oleh Wijayanti (2016) yang menyatakan bahwa pengungkapan sustainability
report dimensi lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan
current ratio. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Wibowo dan Faradiza (2014) dan Karyawati dkk.

1328 | Yudi Partama Putra, Tekad Adi Subroto; Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

(2017) yang menunjukkan hasil penelitian bahwa pengungkapan sustainability report tidak
mempengaruhi kinerja keuangan yang diproksikan dengan current ratio.
Berdasarkan kajian latar belakang, maka penelitian ini akan membahas pengaruh
pengungkapan sustainability report terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada penelitian kali ini,
peneliti mengambil sampel dari perusahaan di sektor non keuangan yang listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

LANDASAN TEORI

Teori Legitimasi
Teori legitimasi memfokuskan pada interaksi antara perusahaan dengan masyarakat (Ghozali
dan Chariri, 2014:442). Dowling dan Pfeffer (1975:131) menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat
bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi. Menurut pandangan teori legitimasi
perusahaan akan terdorong untuk menunjukkan kapasitas intelektualnya dalam laporan keuangan
untuk memperoleh legitimasi dari publik, pengakuan legitimasi ini menjadi penting bagi perusahaan
untuk mempertahankan eksistensinya dalam lingkungan sosial perusahaan (Ulum, 2017:41). Ghozali
dan Chariri (2014:442) menjelaskan bahwa hal yang melandasi teori legitimasi adalah kontrak sosial
yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan
menggunakan sumber ekonomi. Di dalam masyarakat yang dinamis, tidak ada sumber power
institusional dan kebutuhan terhadap pelayanan yang bersifat permanen. Oleh karena itu suatu
institusi harus lolos uji legitimasi dan relevansi dengan cara menunjukkan bahwa masyarakat
memang memerlukan jasa perusahaan dan kelompok tertentu yang memperoleh manfaat dari
penghargaan (reward) yang diterimanya betul-betul mendapat persetujuan masyarakat (Ghozali dan
Chariri, 2014:442).

Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan gambaran keadaan keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu yang biasanya diukur melalui indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas.
Menurut Fahmi (2012:2) kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diproksikan
dengan return on assets (ROA), return on equity (ROA), dan current ratio (CR). ROA adalah
perbandingan antara laba bersih dengan total aset, ROE adalah rasio antara laba bersih dengan
total ekuitas, dan CR adalah perbandingan antara aset lancare dengan kewajiban lancar.

Sustainability Report
Menurut global reporting initiative (2019) sustainability report adalah sebuah laporan yang
diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau organisasi tentang dampak ekonomi, lingkungan dan
sosial yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari. Sustainability report juga menyajikan nilai-nilai
organisasi dan model tata kelola, dan menunjukkan hubungan antara strategi dan komitmennya
terhadap ekonomi global yang berkelanjutan. Variabel ini diukur menggunakan Sustainability GRI-
G4 dan GRI standards. Pengungkapan sustainability report menurut Global Reporting Initiative
meliputi 3 dimensi yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Total indikator spesifik yang terdapat
dalam GRI-G4 terdapat 91 indikator dan 77 indikator dalam GRI standards. Perhitungan SRDI
dilakukan dengan memberikan skor 1 jika suatu item diungkapkan, dan 0 jika tidak diungkapkan.
Setelah dilakukan pemberian skor pada seluruh item, skor tersebut kemudian dijumlahkan untuk
memperoleh total skor untuk setiap perusahaan.

Variabel Kontrol (Ukuran Perusahaan)


Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan yang ditunjukkan
atau dinilai oleh total aset, total penjualan, jumlah laba, beban pajak dan lain-lain (Brigham dan

Jurnal Ekombis Review, Vol. 10 No. 2, Juli 2022 page: 1327 – 1338| 1329
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Houston, 2013:4). Menurut Harahap (2013:23) ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural
(Ln) dari rata-rata total aktiva (total aset) perusahaan.

Variabel Kontrol (Leverage)


Kasmir (2010:151) mendefinisikan rasio leverage sebagai pembiayaan aktiva perusahaan
melalui utang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan
dengan aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam arti yang lebih luas rasio leverage digunakan untuk
mengukur kemampuan seluruh kewajibannya, baik jangka pendek mauapun jangka panjang ketika
perusahaan di bubarkan (likuidasi). Dalam penelitian ini leverage diproksikan oleh debt to assets
ratio (DAR), atau total hutang dibagi dengan total aset.

Pengembangan Hipotesis
Perusahaan perlu melakukan pengungkapan sustainability report dengan tujuan untuk
memperoleh kepercayaan para pemangku kepentingan (Sabrina dan Lukman, 2019). Kepercayaan
dari para pemangku kepentingan merupakan legitimate bagi perusahaan. Menurut Sabrina dan
Lukman (2019) peningkatan produktivitas dan penjualan perusahaan akan memberikan pengaruh
terhadap tingkat laba bersih perusahaan (net income), di mana peningkatan laba bersih perusahaan
akan meningkatkan nilai Return on Assets (ROA) pada perusahaan. Nilai ROA perusahaan yang
mengalami peningkatkan melalui pertumbuhan laba bersih atas pengungkapan sustainability report
dapat diartikan bahwa kinerja keuangan perusahaan juga mengalami peningkatan. Berdasarkan
kajian tersebut dapat di rumuskan hipotesis pertama seperti dibawah ini:

H1: Pengungkapan sustainability report berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan
dengan ROA.

Peningkatan komitmen investasi berarti komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lain
dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan (Bodie et al,. 2016:1). Pemegang
saham sangat berharap mendapatkan pengembalian atas uang mereka. Besarnya tingkat
pengembalian atas komitmen investasi dapat dilihat melalui rasio Return on Equity (ROE). Penelitian
yang dilakukan oleh Hutagalung dan Harahap (2016), Motwani dan Pandya, (2016) yang
menyimpulkan bahwa pengungkapan sustainability report secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan. Berdasarkan kajian tersebut dapat di
rumuskan hipotesis kedua seperti dibawah ini:

H2: Pengungkapan sustainability report berpengaruh erhadap kinerja keuangan yang diproksikan
dengan ROE.

Dengan diterbitkannya sustainability report oleh perusahaan merupakan salah satu cara
perusahaan untuk semakin menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendapatkan legitimate
dari pemangku kepentingan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi merupakan
gambaran keberhasilan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat
waktu. Apabila perusahaan serius dengan komitmennya atas pengungkapan sustainability report
maka perusahaan memiliki potensi untuk mendapatkan dana segar berupa kas dan setara kas dari
investor. Hal ini akan membuat perusahaan semakin terlihat likuid, sehingga akan akan
mencerminkan kinerja perusahaan yang baik. Pendapat ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fadilla dan Yuliandhari (2018) yang menunjukkan hasil bahwa pengungkapan
sustainability report berpengaruh positif signifikan terhadap Current Ratio (CR). Berdasarkan kajian
tersebut dapat di rumuskan hipotesis ketiga seperti dibawah ini:

H3: Pengungkapan sustainability report berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan
dengan CR.

1330 | Yudi Partama Putra, Tekad Adi Subroto; Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018 berjumlah 518 perusahaan. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan diperoleh sampel 25 perusahaan. Sehingga jumlah observasi selama 3 tahun
berjumlah 75. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel.
Analisis data dalam penelitian ini akan diolah menggunakan bantuan program aplikasi Eviews versi
9. Model dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

ROAi,t = β0 + β1SRDIi,t + β2UKURANi,t + β3LEVi,t + εi,t (1)

ROEi,t = β0 + β1SRDIi,t + β2UKURANi,t + β3LEVi,t + εi,t (2)

CRi,t = β0 + β1SRDIi,t + β2UKURANi,t + β3LEVi,t + εi,t (3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Skor Pengungkapan Sustainability Report

SKOR PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT


TAHUN 2016-2018
80
Skor Pengungkapan

60
40
20
0
2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016
2016
2016

2016
2016

2016
2016
2016

2016
2016

2016
2016

2016
2016

2016
2016

2016
2016
2016
INTP
INTP
INTP
SMG
SMG
SMG
SMCB
SMCB
SMCB
WSBP
WSBP
WSBP
WTO
WTO
WTO
ASII
ASII
ASII
GMFI
GMFI
GMFI
GIAA
GIAA
GIAA
JSMR
JSMR
JSMR
PGAS
PGAS
PGAS
EXCL
EXCL
EXCL
AKRA
AKRA
AKRA
UNTR
UNTR
UNTR
ANT
ANT
ANT
PTBA
PTBA
PTBA
INDY
INDY
INDY
ITMG
ITMG
ITMG
PTRO
PTRO
PTRO
KKGI
KKGI
KKGI
INCO
INCO
INCO
AALI
AALI
AALI
ANJT
ANJT
ANJT
SIMP
SIMP
SIMP
TOTL
TOTL
TOTL
WIKA
WIKA
WIKA
RRR NNN MMM
Tahun dan Kode Perusahaan

Berdasarkan Gambar dapat dilihat bahwa secara keseluruhan skor indeks sustainability report
sangat fluktuatif, dari total indeks yang harus diungkapkan perusahaan berdasarkan GRI-G4 yaitu
sebanyak 91 item dan GRI- standards yaitu sebanyak 77 item, skor tertinggi yang diungkapkan
perusahaan sampel hanya 64 item yang diungkapkan oleh PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tahun
2016 dan skor terendah yang diungkapkan perusahaan sampel 9 item yang diungkapkan oleh PT
Wijaya Karya Tbk tahun 2016 dan PT Indika Energy Tbk tahun 2016, hal ini menunjukkan
perusahaan dalam melakukan sustainability activities dan mengungkapkannya belum maksimal.

Statistik Deskriptif
Tabel 1 Statistik Deskrptif
N Maximum Minimum Mean Std. Dev.
ROA 75 0.211853 -0.057224 0.050275 0.05589
ROE 75 0.334631 -0.227623 0.091437 0.107072
CR 75 4.617602 0.05536 1.757627 0.99629
SRDI 75 0.714286 0.098901 0.296344 0.137675
UKURAN 75 33.47373 27.91338 30.88476 1.114971
LEVERAGE 75 0.791798 0.133061 0.477427 0.182517
Sumber: data diolah penulis

Jurnal Ekombis Review, Vol. 10 No. 2, Juli 2022 page: 1327 – 1338| 1331
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Berdasarkan tabel statistik deskriptif di atas, diketahui dari 75 data observasi bahwa rata-rata
tingkat variabel Return on Asssets (ROA) adalah 0.050275, dengan nilai tertinggi sebesar 0.211853,
nilai terendah -0.057224 dan standar deviasi 0.05589. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata
perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki tingkat pengembalian atas total aset sebesar
0.050275 dalam setiap 1 Rupiah laba yang dihasilkan. Variabel Return on Equity (ROE) rasio yang
mengukur tingkat pengembalian yang diterima pemegang saham atas dana yang ditanamkan pada
suatu perusahaan. ROE memiliki rata-rata 0.091437, dengan nilai ROE tertinggi sebesar 0.334631,
nilai terendah -0.227623 dan standar deviasi 0.107072. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata
perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki tingkat pengembalian pemegang saham
sebesar 0.091437 dalam setiap 1 Rupiah laba yang dihasilkan. Variabel Current Ratio (CR) memiliki
rata-rata sebesar 1.757627, dengan nilai CR tertinggi sebesar 4.617602, nilai terendah 0.05536 dan
standar deviasi 0.99629. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan yang menjadi
sampel memiliki kemampuan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancarnya
sebesar 1.757627, artinya bahwa jumlah aktiva lancar 1.757627 kali utang lancar atau dalam setiap 1
Rupiah utang lancar dijamin oleh 1.757627 aset lancar.
Selanjutnya, variabel independen yang akan diteliti adalah Sustainability Report Disclosure
Index. Data statistik deskriptif atas variabel Sustainability Report Disclosure Index (SRDI)
menunjukkan bahwa rata-rata SRDI adalah 0.296344, dengan nilai SRDI tertinggi sebesar 0.714286,
terendah sebesar 0.098901 dan standar deviasi 0.137675. Nilai rata-rata yang diperoleh dari
variabel SRDI yaitu sebesar 0.296344 menunjukkan bahwa, secara umum perusahaan hanya
mampu melakukan dan mengungkapkan sustainability activities sebanyak 29,63 sisanya sebesar
70,37% dari standar pengungkapan sustainability tidak mampu dilakukan dan diungkapkan oleh
perusahaan. Berikutnya yaitu variabel kontrol ukuran perusahaan menunjukkan data statistik
deskriptif dengan nilai rata-rata adalah 30.88476, nilai ukuran tertinggi sebesar 33.47373 nilai
terendah sebesar 27.91338 dan standar deviasi 1.114971. Nilai rata-rata dari variabel ukuran
30.88476 bahwa secara umum perusahaaan yang menjadi sampel merupakan perusahaan dengan
ukuran perusahaan besar. Statistik deskriptif atas variabel leverage menunjukkan nilai rata-rata
sebesar 0.477427, dengan nilai tertinggi sebesar 0.791798 dan nilai terendah sebesar 0.133061 dan
standar deviasi 0.182517. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan yang menjadi
sampel penelitian 47,74% dari total aset yang dimiliki perusahaan didanai oleh utang, sementara
sisanya didanai oleh ekuitas pemegang saham.

Hasil Estimasi Model Regresi Panel


Hasil Uji Chow

Tabel 2. Hasil Uji Chow Model 1


Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 5.580328 (24,47) 0.0000
Cross-section Chi-square 101.096318 24 0.0000

Tabel 3. Hasil Uji Chow Model 2


Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 4.757092 (24,47) 0.0000
Cross-section Chi-square 92.423507 24 0.0000

Tabel 4. Hasil Uji Chow Model 3


Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 7.569592 (24,47) 0.0000
Cross-section Chi-square 118.659993 24 0.0000

1332 | Yudi Partama Putra, Tekad Adi Subroto; Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Dari hasil Uji Chow dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Cross-section F dan Cross-section
Chi-Square untuk semua model lebih kecil dari α (5%) (0.0000 < 0.05), sehingga model terbaik yang
dapat digunakan adalah metode fixed effect. Maka pengujian data dapat dilanjutkan pada uji
hausman untuk memilih model dengan pendekatan fixed effect atau random effect.

Hasil Uji Hausman

Tabel 5. Hasil Uji Hausman Model 1


Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 1.720866 3 0.6323

Tabel 6. Hasil Uji Hausman Model 2


Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 3.881800 3 0.2745

Tabel 7. Hasil Uji Hausman Model 3


Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 2.107760 3 0.5503

Hasil uji Hausman menunjukkan bahwa nilai probabilitas Cross-section random untuk semua
model adalah lebih besar dari α 5%. Oleh karena itu, model terbaik yang digunakan adalah model
random effect. Selanjutnya akan dilakukan uji LM untuk memilih model dengan pendekatan pooled
least square atau random effect yang lebih tepat untuk model penelitian.

Hasil Uji LM (Langrange Multiple Test)

Tabel 8. Hasil Uji LM Model 1


Test Hypothesis
Cross-section Ti Bo
26.46540 me0.802668 th27.26807
Breusch-Pagan (0.0000) (0.3703) (0.0000)

Tabel 9. Hasil Uji LM Model 2


Test Hypothesis
Cross-section Ti Bo
20.29157 me1.084608 th21.37618
Breusch-Pagan (0.0000) (0.2977) (0.0000)

Tabel 10. Hasil Uji LM Model 3


Test Hypothesis
Cross-section Ti Bo
33.50463 me0.692010 th34.19664
Breusch-Pagan (0.0000) (0.4055) (0.0000)

Tabel memperlihatkan bahwa nilai probabilitas semua model pada kolom Both Breusch-
Pagan adalah 0.0000 yang artinya lebih kecil dari α 5% (0.0000 > 0.05). Sehingga menolak hipotesis
nol. Oleh karena itu model terbaik yang digunakan untuk ketiga model penelitian adalah model
random effect.

Jurnal Ekombis Review, Vol. 10 No. 2, Juli 2022 page: 1327 – 1338| 1333
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Hasil Uji Asumsi Klasik


Menurut Gujarati dan Porter (2012), metode estimasi model panel pengaruh acak (random
effect) menggunakan metode generalized least square (GLS), sedangkan model panel pengaruh
gabungan (common effect) dan model panel pengaruh tetap (fixed effect) menggunakan ordinary
least square (OLS). Salah satu kelebihan metode GLS yaitu tidak perlu memenuhi asumsi klasik. Jadi,
apabila model regresi menggunakan random effect maka tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik.
Pendapat lain mengatakan bahwa jika yang terpilih adalah random effect, maka hanya perlu
dilakukan pengujian normalitas dan heteroskedastisitas. Oleh karena itu peneliti tetap melakukan
pengujian asumsi tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa nilai probabilitas Jarque Berra (JB) untuk model 1,
2, dan 3, masing-masing adalah 0.203464, 0.391237, dan 0.677837 yang artinya lebih besar dari α
5%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel dalam penelitian ketiga model ini
telah terdistribusi normal.

Tabel 11. Matriks Korelasi


SRDI UKURAN LEVERAGE
SRDI 1 -0.153929 0.072852
UKURAN -0.153929 1 0.225663
LEVERAGE 0.072852 0.225663 1

Dari tabel11. dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi semua variabel lebih kecil dari 0,8.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam model
regresi.

Hasil dan Pembahasan

Tabel 12. Hasil Regresi Model 1


Variabel Hipotesis Koefisien p-value
C -0.0031 0.9902
SRDI + 0.0958 0.0271
Ukuran 0.0026 0.7510
Leverage -0.1182 0.0173
N 75
Adjusted R-squared 0.0958
p-value (F-Ststatistik) 0.0172
*signifikansi 5%

Berdasarkan hasil uji t yang disajikan dalam tabel 12, pengungkapan sustainability report
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.0271 nilai ini lebih kecil dari α 5% (0.0271 < 0,05). Sehingga
pengungkapan sustainability report (SRDI) berpengaruh positif signifikan terhadap return on asset
(ROA), sehingga hipotesis pertama diterima. Sustainability report menggambarkan kesan tanggung
jawab perusahaan terhadap masyarakat. Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk
meyakinkan bahwa aktivitasnya dan kinerjanya diterima oleh masyarakat, sehingga perusahaan
akan mendapat legitimate dari masyarakat dan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Menurut Wijayanti (2016) pengungkapan sustainability report oleh perusahaan akan memberikan
informasi positif tentang hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan masalah-
masalah ekonomi, lingkungan dan sosial.

1334 | Yudi Partama Putra, Tekad Adi Subroto; Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Tabel 13. Hasil Regresi Model 2


Variabel Hipotesis Koefisien p-value
C -0.0305 0.9522

SRDI + 0.1964 0.0343

Ukuran 0.0027 0.8695

Leverage -0.0445 0.6530

N 75
Adjusted R-squared 0.0225
p-value (F-Ststatistik) 0.2045
*signifikansi 5%

Berdasarkan hasil uji t yang disajikan dalam tabel 13. diatas, pengungkapan sustainability
report memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.0343 nilai ini lebih kecil dari α 5% (0.0343 < 0,05).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengungkapan sustainability report (SRDI) berpengaruh positif
signifikan terhadap return on asset (ROE), sehingga hipotesis kedua diterima. Pengungkapan
sustainability report dan aktivitasnya sejalan dengan peningkatan komitmen investasi stakeholder
yang berarti komitmen atas uang atau sumber daya lain dengan harapan mendapatkan return atas
ekuitas di masa yang akan datang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Motwani dan Pandya
(2016) yang menyatakan bahwa praktik sustainability report secara keseluruhan memiliki dampak
positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan ROE.

Tabel 14. Hasil Regresi Model 3


Variabel Hipotesis Koefisien p-value
C 7.9596 0.0241
SRDI + -0.6789 0.2055
Ukuran -0.1331 0.2464
Leverage -3.9532 0.0000
N 75
Adjusted R-squared 0.3820
p-value (F-Ststatistik) 0.0000
*signifikansi 5%

Berdasarkan hasil uji t yang disajikan dalam tabel 14, pengungkapan sustainability report
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.0271 nilai ini lebih kecil dari α 5% (0.0271 < 0,05). Sehingga
pengungkapan sustainability report (SRDI) berpengaruh positif signifikan terhadap return on asset
(ROA), sehingga hipotesis pertama diterima. Sustainability report menggambarkan kesan tanggung
jawab perusahaan terhadap masyarakat. Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk
meyakinkan bahwa aktivitasnya dan kinerjanya diterima oleh masyarakat, sehingga perusahaan
akan mendapat legitimate dari masyarakat dan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Menurut Wijayanti (2016) pengungkapan sustainability report oleh perusahaan akan memberikan
informasi positif tentang hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan masalah-
masalah ekonomi, lingkungan dan sosial.

Jurnal Ekombis Review, Vol. 10 No. 2, Juli 2022 page: 1327 – 1338| 1335
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Tabel 15. Hasil Regresi Model 2


Variabel Hipotesis Koefisien p-value
C -0.0305 0.9522
SRDI + 0.1964 0.0343
Ukuran 0.0027 0.8695
Leverage -0.0445 0.6530
N 75
Adjusted R-squared 0.0225
p-value (F-Ststatistik) 0.2045
*signifikansi 5%

Berdasarkan hasil uji t yang disajikan dalam tabel 15. diatas, pengungkapan sustainability
report memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.0343 nilai ini lebih kecil dari α 5% (0.0343 < 0,05).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengungkapan sustainability report (SRDI) berpengaruh positif
signifikan terhadap return on asset (ROE), sehingga hipotesis kedua diterima. Pengungkapan
sustainability report dan aktivitasnya sejalan dengan peningkatan komitmen investasi stakeholder
yang berarti komitmen atas uang atau sumber daya lain dengan harapan mendapatkan return atas
ekuitas di masa yang akan datang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Motwani dan Pandya
(2016) yang menyatakan bahwa praktik sustainability report secara keseluruhan memiliki dampak
positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan ROE.

Tabel 16. Hasil Regresi Model 3


Variabel Hipotesis Koefisien p-value
C 7.9596 0.0241
SRDI + -0.6789 0.2055
Ukuran -0.1331 0.2464
Leverage -3.9532 0.0000
N 75
Adjusted R-squared 0.3820
p-value (F-Ststatistik) 0.0000
*signifikansi 5%

Berdasarkan hasil uji t yang disajikan dalam tabel 16. diatas, pengungkapan sustainability
report memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.2055 nilai ini lebih besar dari α 5% (0.2055 > 0,05).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengungkapan sustainability report (SRDI) tidak berpengaruh
signifikan terhadap current ratio (CR) sehingga hipotesis ketiga ditolak. Tidak berpengaruhnya
sustainability report ini terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan CR dikarenakan oleh
berbagai hal terutama sustainability activities dan pengungkapannya tidak langsung berhubungan
dengan aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan, namun tergantung terhadap tingkat
kepekaan dan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat yang terkena dampak atas
aktivitas perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karyawati dkk
(2017) yang menyatakan bahwa seluruh kategori dalam sustainability report tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan CR.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Variabel independen pengungkapan sustainability report berpengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) .
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengungkapan sustainability report yang dilakukan

1336 | Yudi Partama Putra, Tekad Adi Subroto; Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report...
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

perusahaan,maka kinerja perusahaan akan semakin baik yang tercermin dari nilai ROA dan ROE
perusahaan.
Variabel independen pengungkapan sustainability report tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diproksikan dengan Current Ratio (CR). Hal ini menunjukkan bahwa
pengungkapan sustainability report yang dilakukan perusahaan tidak langsung mempengaruhi
aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan. Penggunaan biaya-biaya akibat dari sustainability
activities dan pengungkapan sustainability report juga akan membebani aset lancar perusahaan.

Saran
Penelitian lanjutan menjadi suatu hal penting dalam rangka mendukung perkembangan
pengungkapan sustainability report di Indonesia. Peneltian selanjutnya diharapkan memperhatikan
kriteria pemilihan sampel, perusahaan yang digunakan tidak hanya perusahaan yang terdaftar di
BEI, misalnya dapat ditambah dengan perusahaan BUMN yang sudah menerbitkan sustainability
report. Memperpanjang periode pengamatan agar sampel yang digunakan dapat lebih banyak
dengan harapan dapat mencerminkan hasil penelitian yang lebih baik. Dan menambah variabel-
variabel kinerja keuangan penelitian agar dapat mendapatkan hasil yang tidak bias.

DAFTAR PUSTAKA

Asuquo, A., Temitayo, D. E., & Raphael, O. U. (2018). The Effect of Sustainability Reporting on
Corporate Performance of Selected Quoted Brewery Firms in Nigeria. International Journal of
Business & Law Research, 6(3), 1–10.
Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A. J. (2016). Manajemen Portofolio dan Investasi (9 Buku 1). Jakarta:
Salemba Empat.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2013). Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Bukhori, M. R. T., & Sopian, D. (2017). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap
Kinerja Keuangan. Sistem Informasi, Keuangan, Auditing Dan Perpajakan, 2(1), 35–48.
Dowling, J., & Pfeffer, J. (1975). Organizational Legitimacy : Social Values and Organizational
Behavior. Pacific Sociological Review, 18(1), 122–136. https://doi.org/10.2307/1388226
Ernst and Young LLP and Boston College Center for Corporate Citizenship. (2013). Value of
sustainability reporting A study by EY and Boston College. Retrieved from
https://www.ey.com/Publication/vwLUAssets/EY_Value_of_Sustainability_Reporting/%24File/EY
-Sustainability.pdf
Fadilla, E. P., & Yuliandhari, W. S. (2018). Analisis Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Seluruh Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di
BEI Periode 2014-2016). Media Mahardhika, 16(3), 328–342. Retrieved from
http://jurnal.stiemahardhika.ac.id/index.php/mahardika/article/view/43/39
Fahmi, I. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, I., & Chariri, A. (2014). Teori Akuntansi (International Financial Reporting System (IFRS)) (4th
ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Global Reporting Initiative. (2019). About Sustainability Reporting. Retrieved November 11, 2019,
from Sustainability Reporting website:
https://www.globalreporting.org/information/sustainability-reporting/Pages/default.aspx
Gujarati, D dan Porter, D. Dasar-Dasar Ekonometrika (Terjemahan), Edisi Lima Buku Dua. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta. 2012.
Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Hutagalung, A., & Harahap, K. (2016). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-
2012. Jurnal Akuntansi, Keuangan & Perpajakan Indonesia, 03(1), 1–14.
Karyawati, N. N. A., Yuniarta, G. A., & Sujana, E. (2017). Pengaruh Tingkat Pengungkapan Laporan

Jurnal Ekombis Review, Vol. 10 No. 2, Juli 2022 page: 1327 – 1338| 1337
ISSN: 2338-8412 e-ISSN : 2716-4411

Keberlanjutan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Non-
Keuangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). 1(1).
Kasmir. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kozlowski, A., Searcy, C., & Bardecki, M. (2015). Corporate Sustainability Reporting in The Apparel
Industry. International Journal of Productivity and Performance Management, 64(3), 377–0401.
https://doi.org/DOI 10.1108/IJPPM-10-2014-0152
Lesmana, Y., & Tarigan, J. (2014). Pengaruh Sustainability Reporting Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Publik dari Sisi Asset Management Ratios. Business Accounting Review, 2(1), 101–
110. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/186696-ID-pengaruh-
sustainability-reporting-terhad.pdf
Motwani, S. S., & Pandya, H. B. (2016). Evaluating the Impact of Sustainability Reporting on Financial
Performance of Selected Indian Companies. International Journal of Research in IT &
Management, 6(2), 14–23.
Sabrina, & Lukman, H. (2019). Pengaruh Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan. Jurnal Multiparadigma Akuntansi, I(2), 477–486.
Ulum, I. (2017). Intellectual Capital: Model pengukuran, Framework Pengungkapan dan Kinerja
Organisasi. Malang: UMM Press.
Wibowo, I., & Faradiza, S. A. (2014). Dampak Pengungkapan Sustainability report terhadap Kinerja
Keuangan dan Pasar Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XVII Mataram, 1–24.
Wijayanti, R. (2016). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan. Syariah Paper Accounting FEB UMS, 39–51. Retrieved from
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI

1338 | Yudi Partama Putra, Tekad Adi Subroto; Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report...

Anda mungkin juga menyukai