Anda di halaman 1dari 6

Filipus Priyo Suprobo.

Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

SUSTAINABILITY REPORT DAN TATA KELOLA: INFLUENCERS


DALAM KINERJA PERUSAHAAN PROPERTY & KONSTRUKSI
Filipus Priyo Suprobo1, Effendi Setiadarma2
Universitas Widya Kartika
priyosuprobo@widyakartika.ac.id1, effendisetia@gmail.com2

ABSTRAK

Banyak penelitian telah dikembangkan untuk menjawab tren perlunya pelaporan berkelanjutan (Sustainability
Report) sebagai informasi tambahan bagi para investor untuk semakin menumbuhkan kinerja perusahaan property
dan konstruksi. Tetapi di sisi lain Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola yang Baik juga menjadi isu
hangat untuk mendorong kemunculan Sustainability Report dan Kinerja Perusahaan. Penelitian ini melibatkan sampel
11 perusahaan property dan konstruksi dalam daftar LQ45 Bursa Efek Indonesia yang selalu melaporkan laporan
tahunannya selama tahun 2012 – 2016. Metode penelitiannya menggunakan SEM berbasis Component yang
bertujuan untuk memprediksi model GCG dan Sustainability Report dalam memperkuat kinerja perusahaan. Hasilnya
ternyata menunjukkan bahwa variable GCG memberi pengaruh positif terhadap Sustainability Report dan Kinerja
Perusahaan. Sementara, Sustainability Report juga memberi pengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan walaupun
secara hasil analisis korelasinya lemah.

Kata Kunci : Sustainability, Tata Kelola, Kinerja Perusahaan, Property

1. PENDAHULUAN tata kelola yang baik (Good Corporate


Pertanggungjawaban social perusahaan Governonce / GCG) adalah pendorong yang
(Corporate Social Responsibility) dan efektif atas hal ini (Aliniar & Wahyuni, 2017;
keberlanjutan (sustainability) merupakan Fatchan & Trisnawati, 2016). Perusahaan property
pembahasan menarik dan masih akan terus dan konstruksi jarang sekali memiliki laporan jenis
berkembang. Hal ini didasari oleh para pemangku non-keuangan yang bersifat global berstandar GRI
kepentingan dari perusahaan dalam bersama (Global Reporting Initiative). Dalam listing LQ45
mewujudkan keadaan lingkungan dan hidup Bursa Efek Indonesia saja yang memilikinya
bersama secara kemanusiaan yang lebih baik hanyalah Jasa Marga dan beberapa industri
(Susanto, 2013). pendukung infrastruktur. Hal ini tidak hanya
Kerangka kebutuhan para investor pun terjadi di Indonesia, sebagai contoh, juga
semakin signifikan dalam membutuhkan informasi ditemukan di Australia. Hal yang menarik adalah
tambahan selain laporan tahunan finansial. Sajian laporan keberlanjutan (non-keuangan) ini tetap
yang lebih komprehensif dengan konsep mereka publikasikan secara lokal dan beberapa
mengglobal dan bahasa yang konsisten dalam kasus memberikan dampak kinerja keuangan yang
menyinggung aspek lingkungan, sosial dan lebih baik daripada yang tidak membuatnya (Siew,
ekonomi menjadi perlu. Konsep inilah yang Balatbat, & Carmichael, 2013).
kemudian disebut Sustainability Report. Laporan Di beberapa penelitian sebelumnya dihasilkan
keberlanjutan (Sustainability Report) ini menjadi bahwa pengungkapan sustainability report
tren bagi perusahaan dalam memberi informasi memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan
kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya kepada (Chen, Feldmann, & Tang, 2015; Safitri, 2016;
para pemangku kepentingan (Aliniar & Wahyuni, Siew et al., 2013; Susanto, 2013). Untuk hal ini,
2017; Chariri & Nugroho, 2009; Safitri, 2016). suatu penelitian Jannah (2016) bahkan
Upaya positif dan bersifat sukarela tetapi merumuskan bahwa kinerja perusahaan yang
professional dari perusahaan ini merupakan memberi dampak bagi keberlanjutannya.
budaya baik yang perlu terus diberi ruang. Peran

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-1
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

Sementara, untuk beberapa penelitian lainnya, dimediasi Sustainability Report. Hipotesis tersebut
good corporate governance (GCG) dan adalah sebagai berikut:
karakteristik perusahaan memberikan pengaruh  H1: Semakin tinggi Tata Kelola Baik
terhadap kinerja perusahaan (Aliniar & Wahyuni, Perusahaan maka semakin tinggi
2017; Fernandez-Feijoo, Romero, & Ruiz, 2014). Pengungkapan Sustainability Report
Bahkan dalam suatu penelitian diujicobakan  H2: Semakin tinggi Pengungkapan
bahwa GCG ini merupakan moderasi yang Sustainability Report maka semakin tinggi
mendorong percepatan sustainability report dalam Kinerja Perusahaan
meningkatkan kinerja perusahaan (Fatchan &  H3 : Semakin tinggi Tata Kelola Baik
Trisnawati, 2016). Dalam penelitian lainnya, Perusahaan maka semakin tinggi Kinerja
bahkan GCG dan karakteristik perusahaan Perusahaan.
memberikan pengaruh terhadap pengungkapan
transparansi laporan keberlanjutan (Khafid & 2. METODE PENELITIAN
Mulyaningsih, 2017; Suryono & Prastiwi, 2011). Desain penelitian yang digunakan adalah
Dengan demikian, berdasarkan penelitian penelitian kuantitatif dengan menggunakan SEM
terdahulu, sebenarnya masih ditemukan adanya (Structure Equation Modelling). Sampel
masalah ketidakjelasan antara hubungan perusahaan adalah dari perusahaan property dan
sustainaibility report, tata kelola dan kinerja konstruksi yang dipilih dengan menggunakan
perusahaan. Hubungan mediasi antara metode purposive sampling dan berkriteria masuk
sustainability report dengan kinerja perusahaan dalam daftar Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia.
telah dibuktikan oleh Fatchan & Trisnawati (2016) Perusahaan yang masuk dalam daftar ini bermakna
bahwa tidak ditemukan adanya moderasi GCG sebagai perusahaan yang berada di top 95 % dari
diantaranya. Bahkan, dalam hubungan antara GCG total rata – rata tahunan nilai transaksi saham di
dan kinerja perusahaan justeru memunculkan pasar reguler dan merupakan urutan tertinggi yang
mediasi baru, yakni pengungkapan sustainability mewakili sektornya dalam klasifikasi industri.
report (Khafid & Mulyaningsih, 2017; Suryono & Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan
Prastiwi, 2011). keuangannya selama periode 2012 s/d 2016.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas Dengan kriteria tersebut, maka diperoleh 12
dan memperhatikan kontekstual perusahaan perusahaan dengan masa pelaporan 5 (lima)
property dan konstruksi di Indonesia, maka periode maka ada 60 sampel yang akan dianalisis.
masalah penelitian ini adalah bagaimana Dan sesuai dengan panduan Hair et al. (1998),
sesungguhnya untuk meningkatkan kinerja maka seharuanya dibutuhkan sampel 100-150 atas
perusahaan property dan konstruksi di Indonesia jumlah variabel laten di bawah lima dengan
ini? Sehingga pertanyaan penelitiannya indikator di atas 3. Dengan demikian, beberapa
memunculkan: asumsi yang diperlukan dengan pendekatan SEM
a. Apakah tata kelola yang baik (good corporate berbasis Covariance tidak dapat dipenuhi sehingga
governance) dapat mendorong pelaporan dengan tujuan penelitian yang hanya memprediksi
keberlanjutan (sustainability report) sehingga suatu hubungan antar variabel, maka perannya
meningkatkan publikasinya dalam digantikan dengan SEM berbasis Component.
mengefektifkan kinerja perusahaan? Untuk kepentingan tersebut, alat bantu yang akan
b. Ataukah berangkat dari sinergitas antara tata digunakan adalah software SmartPLS ver.3.
kelola yang baik dan sustainability report Beberapa definisi variabel dan indikatornya
akan menghasilkan dampak yang efektif bagi adalah sebagai berikut:
kinerja perusahaan ini? a. Tata Kelola Baik (GCG)
Berdasar pertanyaan riset tersebut, maka penelitian Tata Kelola Baik (GCG) ini adalah variabel
ini bertujuan menyelesaikannya dengan selain eksogen yang merupakan variabel laten
mereplikasi pembuktian dalam penelitian dengan variabel indikator adalah Kepemilikan
terdahulu, juga mengajukan hipotesis atas Saham terkonsentrasi, Ukuran Dewan
hubungan GCG dan Kinerja Perusahaan yang

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-2
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

Komisaris, dan Proporsi Komisaris Item lingkungan meliputi Materials, Energy,


Independen. Water; Biodiversity; Emissions, Effluents,
b. Pengungkapan Sustainability Report (SR) and waste; Suppliers; Products and services;
Variabel ini adalah variabel mediasi yang Compliance; dan Transport
menghubungkan antara variabel endogen dan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑡𝑒𝑚 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
eksogen dengan variabel indikator adalah 𝑆𝑜𝑠 = ………..3
3
pengungkapan ekonomi, lingkungan dan
Item social meliputi Labour Practices;
sosial. Belum semua perusahaan property &
Human Rights; dan Product Responsibility
kontruksi ini adalah anggota GRI (Global
c. Kinerja Perusahaan (KP)
Report Initiative) sehingga perekamannya
Variabel ini adalah variabel eksogen yang
adalah program CSR yang diperoleh dari
merupakan variabel laten dengan variabel
laporan lokal resminya dari periode 2011 s/d
indikator adalah ROA, ROE dan DER.
2015. Cara perhitungan pengungkapan
ROA (Return on Assets) adalah rasio tingkat
variabel indikator selain mengikuti standar
pengembalian asset untuk mengetahui
GRI sebagai acuan juga diolah dari penelitian
seberapa besar tingkat produktifitas seluruh
Maharani (2015) sebagai berikut :
aset. ROE (Return on Equity) adalah rasio
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑡𝑒𝑚 𝐷𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 laba bersih atas modal untuk mengetahui
𝐸𝑐 = ……….1
5 seberapa jauh hasil pengembalian modal yang
Item ekonomi meliputi Customers, Suppliers, diperoleh dari penanam modal. DER (Debt to
Employess, Providers of Capital, dan Public Equity Ratio) adalah kemampuan perusahaan
Sector untuk memenuhi kewajiban keuangannya,
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑡𝑒𝑚 𝐷𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 baik jangka pendek maupun jangka panjang
𝐸𝑛 = ………..2 jika suatu perusahaan dilikuidasi.
7

Gambar 1. Model Penelitian yang diusulkan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil di gambar 2, dapat dijelaskan


3.1. Evaluasi Pengukuran Model beberapa pokok pemahaman sebagai berikut:
Setelah melalui tahapan input data kuantitatif ke a. Sustainability Report merupakan konstruk
dalam software SmartPLS ver.3, maka gambaran yang kuat karena didukung dengan indikator
individu yang kesemuanya reliabel dengan
prediksi model dapat digambarkan dengan melihat
memiliki nilai korelasi di atas 0,70, baik itu
gambar 2. Hasil Prediksi Model.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-3
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

pada indikator reflektif di aspek ekonomi d. Sebagai model secara keseluruhan, GCG tetap
(Ec), Lingkungan (En) maupun Sosial (Sos). memberikan pengaruh yang positif, baik
b. Sementara, untuk Good Corporate kepada Pengungkapan Sustainability Report
Governance atau Sistim Tata Kelola yang maupun Kinerja Perusahaan, walaupun
Baik hanya cukup kuat didukung oleh sebagai prediktor, variabel Pengungkapan
indikator reflektif di hal Kepemilikan Saham Sustainability Report menunjukkan posisi
Terkonsentrasi (KST) dan Proporsi Komisaris yang lemah dalam memberi pengaruh pada
Independen (PKI) dibandingkan Ukuran Kinerja Perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada
Dewan Komisaris (UDK), yang kurang dari hasil f square berikut ini:
0,7.
c. Hal yang sama juga ditemukan di konstruk Tabel 1. F square Model
Kinerja Perusahaan, dimana indikator
reflektif ROE (Return on Equity)
menunjukkan korelasi yang rendah dalam
pembentukan konstruk.

Gambar 2. Hasil Prediksi Model dengan SEM berbasis Component


3.2. Pembahasan Hipotesis ini bisa menjawab kemudian mengapa
 Berdasarkan prediksi model, maka hipotesis 1 variabel indikator Ukuran Dewan Komisaris
yang menyatakan bahwa Tata Kelola Baik (UDK) memiliki nilai korelasi yang rendah
Perusahaan memberi pengaruh positif dalam membentuk konstruk GCG. Dalam
terhadap Pengungkapan Sustainability Report kesempatan lainnya di penelitian Suryono,
atas perusahaan property dan konstruksi justeru keadaan karakteristik ini berbeda,
cukup terbukti. Hasil penelitian ini konsisten yakni bagaimana ukuran dewan komisaris
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan justeru memberi pengaruhnya. Pertimbangan
oleh Khafid & Mulyaningsih (2017) dan yang memungkinkan adalah ditemukannya
Suryono & Prastiwi (2011). Penelitian Khafid karakteristik perusahaan yang berbeda dalam
& Mulyaningsih (2017) bahkan secara hal jenis klasifikasi industri yang menjadi
mendetail lebih menyoroti bagaimana obyek penelitian. Hasil penelitian ini dengan
sebenarnya ukuran dewan komisaris dan Khafid et al (2017) memiliki kemiripan
jumlah rapat yang dihasilkan justeru tidak karakteristik di skala industri berat, yakni
efektif untuk mendorong kemunculan konstruksi dan pertambangan. Sementara,
pengungkapan transparansi keberlanjutan. Hal Suryono et al (2011) lebih bersifat melibatkan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-4
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

skala industri yang bersifat random atau Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan
bervariasi, tidak homogen. pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa
 Dalam hal hipotesis 2 yang menyatakan hal sebagai berikut:
bahwa Pengungkapan Sustainability Report 1) Variabel GCG (Good Corporate Governance)
memberi pengaruh positif terhadap Kinerja atau Tata Kelola yang baik berpengaruh
Perusahaan dapat disebut masih belum positif terhadap tindakan pengungkapan
mampu memberi pengaruh yang cukup kuat. Sustainability Report di perusahaan Property
Dalam hal kelemahan ini, beberapa penelitian dan Konstruksi. Semakin proporsional
sebelumnya yang sejalan diantaranya adalah komisaris yang independen dengan
Khafid & Mulyaningsih (2017). Mereka kepemilikan saham yang fear maka semakin
menyatakan bahwa hubungan antara kinerja baik tata kelola ini untuk mendorong
dengan sustainability report justeru munculnya pelaporan keberlanjutan yang
sebenarnya adalah terbalik. Profitabilitas beraspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
suatu perusahaan justeru akan mendorong 2) Variabel pelaporan keberlanjutan
dirinya untuk melakukan pengungkapan (Sustainability Report) lemah dalam memberi
sustainability secara transparan sebagai upaya pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
untuk meningkatkan publikasinya. Sementara karena justeru terdorong oleh profitabilitas-
senada dengan penelitian ini adalah kajian lah suatu perusahaan property dan konstruksi
Jannah (2016) dengan kesamaan pada Khafid terdorong untuk melakukan Sustainability
et al (2017) bahwa profitabilitas (ROA) Report.
memberi pengaruh besar terhadap 3) Variabel GCG juga masih belum cukup kuat
Sustainability Report dan bukan sebaliknya dalam mendorong kinerja perusahaan
seperti yang dibuktikan dalam penelitian ini. property dan konstruksi dengan dasar
Hal inilah yang sangat mendukung bahwa pertimbangan bahwa masih diperlukannya
mengapa hubungan predictor sustainability beberapa indikator pendorong lainnya,
report di penelitian ini lemah dalam diantaranya kepemilikan saham institusional
membuktikan pengaruhnya kepada Kinerja sebagai pendorong aktivitas operasional dan
Perusahaan. tingkat keamanan bagi perusahaan.
 Yang terakhir adalah hipotesis 3 yang 4.2. Saran
menyatakan bahwa Tata Kelola Perusahaan Kelemahan penelitian ini adalah pada besaran
yang baik memberikan pengaruh positif sampel dan pendekatan analisisnya yang masih
terhadap Kinerja Perusahaan. Berdasarkan belum bisa menguji sampai pada tataran teori
hasil table 1. f square, keadaan hubungan secara empiris, selain bahwa penelitian ini masih
yang terjadi masuk dalam taraf moderat bila dalam tataran memprediksi atas model yang
tidak mau dikatakan lemah. Faktor yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
melingkupinya bisa karena lemahnya Dalam riset mendatang, beberapa yang
predictor yang kurang didukung oleh variabel menjadi upaya lanjutan adalah dengan
reflektif Ukuran Dewan Komisaris. Hasil memperbaiki besaran sampel dan mulai merintis
penelitian ini senada dengan penelitian serta mengembangkan variabel-variabel reflektif
Aliniar & Wahyuni (2017) yang menyatakan indikator yang berpotensi untuk memperkuat
bahwa proporsi komisaris independen dan model yang telah dihasilkan.
kepemilikan saham institusional memberikan Di sisi lain, masih banyak konsep yang
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja menjadi tanda tanya besar atas suatu hubungan
perusahaan. Dengan dasar pertimbangan ini, yang bisa memediasi diantara hubungan GCG
dapat nantinya dikembangkan variabel dengan kinerja dan sustainability dengan kinerja.
reflektif kepemilikan saham institusional Perlu diakui secara jujur bahwa hasil riset ini
dalam riset lanjutan. masih terbuka atas masalah yang belum
4. SIMPULAN DAN SARAN diselesaikan dengan tuntas dalam topik kinerja
4.1. Simpulan perusahaan. Tetapi di sisi lain riset ini justeru

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-5
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

memperkuat temuan bahwa GCG sangat signifikan Jannah, U. A. R. (2016). PENGARUH KINERJA
mempengaruhi sustainability report dan justeru KEUANGAN TERHADAP
kinerja perusahaan lah yang menjadi pendorong PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY
kemunculan sustainability report itu sendiri. REPORT PADA PERUSAHAAN DI BEI.
Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(2).
5. DAFTAR PUSTAKA
Retrieved from
Aliniar, D., & Wahyuni, S. (2017). PENGARUH
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/view/1
MEKANISME GOOD CORPORATE
635
GOVERNANCE (GCG) DAN UKURAN
Khafid, M., & Mulyaningsih, M. (2017).
PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS
KONTRIBUSI KARAKTERISTIK
PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY
PERUSAHAAN DAN CORPORATE
REPORT PADA PERUSAHAAN
GOVERNANCE TERHADAP PUBLIKASI
TERDAFTAR DI BEI. KOMPARTEMEN,
SUSTAINABILITY REPORT. EKUITAS
15(1). Retrieved from
(Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 19(3),
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/ko
340–359.
mpartemen/article/view/1377
Maharani, S. N. (2015). Sustainability Reporting
Chariri, A., & Nugroho, F. A. (2009). Retorika
sebagai Media Perusahaan dalam
Dalam Pelaporan Corporate Social
Mengembangkan dan Melaporkan Kebijakan
Responsibility: Analisis Semiotikatas
Bisnis Berkelanjutan. Jurnal Ekonomi
Sustainability Reporting Pt Aneka Tambang
Modernisasi, 10(1), 11–22.
Tbk. Retrieved from
Safitri, D. A. (2016). SUSTAINABILITY
http://eprints.undip.ac.id/2028/
REPORT TERHADAP KINERJA
Chen, L., Feldmann, A., & Tang, O. (2015). The
KEUANGAN DAN PASAR. Jurnal Ilmu
relationship between disclosures of corporate
Dan Riset Akuntansi, 4(4). Retrieved from
social performance and financial
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/view/1
performance: Evidences from GRI reports in
299
manufacturing industry. International Journal
Siew, R. Y., Balatbat, M. C., & Carmichael, D. G.
of Production Economics, 170, 445–456.
(2013). The relationship between
Fatchan, I. N., & Trisnawati, R. (2016). Pengaruh
sustainability practices and financial
Good Corporate Governance pada Hubungan
performance of construction companies.
Antara Sustainability Report dan Nilai
Smart and Sustainable Built Environment,
Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Go
2(1), 6–27.
Public di Indonesia Periode 2014-2015). Riset
Suryono, H., & Prastiwi, A. (2011). Pengaruh
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 1(1),
Karakteristik Perusahaan dan Corporate
25–34.
Governance (CG) Terhadap Praktik
Fernandez-Feijoo, B., Romero, S., & Ruiz, S.
Pengungkapan Sustainability Report (SR):
(2014). Effect of stakeholders’ pressure on
Studi Pada Perusahaan-perusahaan yang
transparency of sustainability reports within
Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia
the GRI framework. Journal of Business
(BEI) Periode 2007-2009. Makalah
Ethics, 122(1), 53–63.
Simposium Nasional Akuntansi XII Aceh.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson,
Retrieved from
R. E., Tatham, R. L., & others. (1998).
http://lib.ibs.ac.id/materi/SNA%20XIV-
Multivariate data analysis (Vol. 5). Prentice
Aceh/makalah/031.pdf
hall Upper Saddle River, NJ. Retrieved from
Susanto, Y. K. (2013). Pengaruh Pengungkapan
https://pdfs.semanticscholar.org/6885/bb9a29
Sustainability Report terhadap Profitabilitas
e8a5804a71bf5b6e813f2f966269bc.pdf
Perusahaan. Business Accounting Review,
1(2), 319–328.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-6

Anda mungkin juga menyukai