Anda di halaman 1dari 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTER


DENGAN SOFTWARE ACL (AUDIT COMMAND LANGUAGE) SEBAGAI
PENDUKUNG PENGUASAAN MATERI PENGAUDITAN
(Studi Eksplorasi Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan
2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:

Andreas Donny Susanto


NIM : 142114027

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTER


DENGAN SOFTWARE ACL (AUDIT COMMAND I-,INGUAGE) SEBAGAI
PENDUKUNG PENGUASAAN MATERI PENGAUDITAN
(Studi Eksplorasi Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan
20ts)

Dosen Pembimbing,

i Suryandari, S.E., SIP., M.Sc., Ak., C.A. Tanggal:24 Mei 2018


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTER


DENGAN SOFTWARE ACL (AUDIT COMMAND L,ANGAAGE-) SEBAGAI
PENDUKUNG PENGUASAAN MATERI PENGAUDITAN
(Studi Eksplorasi Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan
201s)

Dipersiapkan dan ditulis oleh:


Andreas Donny Susanto
NIM:142114027

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada Tanggal 12 Juli 2018
Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Susunan Ilewan Penguii

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Dr. Fr.Reni Retno Anggraini. M.Si., Ak., CA

Sekretaris LisiaApriani, S.E",I\4.Si.. Ak.. QIA., CA

Anggota ilsa Haruti Suryandari, S.E., SIP., M.Sc., Ak., CA.

Anggota Ir. Drs.Hansiadi Yuli Harlanto, M.Si., Ak., QIA.. CA

Anggota Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA

Yogyakarta, 3 1 Juli 2018


Fakultas Ekonomi
Dharma

'^O

4:
{Fd'rry
uniarto, SE.,IVI.B.A

Iil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Hanya ada dua pilihan: menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi, aku memilih
menjadi manusia yang merdeka”

-Soe Hok Gie-

Kupersembahkan skripsi ini untuk

Tuhan Yang Maha Esa,

Bapak Ibuku terkasih,

Sahabat dan teman-temanku,

Terima kasih tak terhingga

atas segala kasih dan dukungan yang kuterima.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak

terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk dapat belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc., Ak. CA. selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi.

5. Dra. YMF. Gien Agustinawansari Ak, M.M. selaku dosen pembimbing akademik

yang telah membimbing dan mengajar penulis selama proses perkuliahan.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

7. Bapak Agustinus Yuwantono (alm) dan Ibu Maria Tutik Kuncorowati yang

selalu memberikan semangat bagi penulis, yang telah membiayai penidikan

penulis, terimakasih yang tak terhingga atas segala doa, pengorbanan dan kasih

sayang yang selalu diberikan, Stellamaris Yossy yang sudah selalu memberi

semangat dan dukungan pada penulis.

8. Teman-teman yang selalu memberikan bantuan dan masukan saat mengerjakan

skripsi, teman-teman MPAT kelas F.

9. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2014 kelas A. Khususnya Aji,

Ajie, Prima, Rendy, Yudha, Abi, Alfa, Krisna, Candra, Omes, Lutfi, Yunan, Aak

Step, Ulrich dan Septian.

10. Teman-teman Mudika St Petrus dan Tarcisius Wilayah Warak dan teman-teman

Trah Siesen Insadha.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,

oleh karena iti penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 23 Mei 2018

Penulis,

Andreas Donny Susanto

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL…………….…………………………..………..……………..i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…..…………………….…..…….ii

HALAMAN PENGESAHAN…..…...………..…….....………………….……….iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…..………………….…..…..…….…..………….iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS…..………………….…………...……v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………….……..…………...vi

HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………….….….vii

DAFTAR ISI……………………………………………………..……………...…ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...xii

ABSTRAK………………………………………………………………...………xiii

ABSTRACT………………………………………………………………...…...…xiv

BAB I PENDAHULUAN……...…………………………..……………...……...…1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………….....1


B. Rumusan Masalah…………....………………………………..…5
C. Batasan Masalah…………………………………………………5
D. Tujuan Penelitian…………………………………………......….5
E. Manfaat Penelitian………………………………………..…..….6
F. Sistematika Penulisan……………………………………...….…7

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……..……..……………………………..…….....9

A. Pengertian Pembelajaran……..………………..…………………9
B. Komponen Pembelajaran.……..…..………………...………….10
C. Tipe-tipe pembelajaran.……..……..……………...………….....11
D. Komputer sebagai media pembelajaran ……..…...……………..13
E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Komputer……....………14
F. Akuntansi……..………………...……………………………….16
G. Auditing.…………………………...…………………………….17
H. Perbedaan Akuntansi (accounting) dan Pemeriksaan Akuntansi
(auditing)……………………………...…….…………...………18
I. Dampak Teknologi Pada Proses Audit………………….…..…..29
J. Software……………………….………….…………….……….20
K. Software Pengauditan……….………….……………………….21
L. Penelitian Terdahulu…………………....…….………...…….…27

BAB III METODE PENELITIAN……………………………..……...…………28

A. Obyek Penelitian…………………..………………...………….28
B. Subyek Penelitian….………….………………………….......…28
C. Tempat dan Waktu Penelitian……….…..…………...................29
D. Metode dan Desain Penelitian……….……………….………....29
E. Teknik Pengumpulan Data……….…………………………......31
F. Teknik Analisis Data……….…………………………...............33
BAB IV GAMBARAN UMUM……….………………………..............................36
A. Tumbuh dan Kembangnya Program Studi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma……….……………….......................................36
B. Mata Kuliah Praktek Akuntansi Berkonputer dengan menggunakan
software ACL (Audit Command Language)………...………….38
C. Mata Kuliah Pengauditan I……...……………………….……..40

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Mata Kuliah Pengauditan II…...…………….......……….……..44

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………….…...………………47

A. Deskripsi Mata Kuliah Pengauditan yang di Tempuh


Mahasiswa……………………………………………………...47
B. Deskripsi Mata Kuliah Praktek Audit Berkomputer yang di
Tempuh Mahasiswa………………..…………………………...48
C. Pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Praktek
Audit Berkomputer dengan menggunakan software ACL (Audit
Command Language) Untuk Mendukung Penguasaan
Pengauditan……………………………………………………..51
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman
Mahasiswa dalam Pembelajaran software ACL (Audit Command
Language)……………….……………………………………...56
1. Faktor-faktor Penghambat.…………………………………..56
2. Faktor-faktor Pendukung…….…………………………........72

BAB V KESIMPULAN……………………………………...…………….…...…78

A. KESIMPULAN….………………………………………….…..78
B. KETERBATASAN PENELITIAN……….……………….……79
C. SARAN………………….………………………………….…..80

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...….…………..……82

LAMPIRAN………………..………………………………...……………….……83

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1.1 Pola Tipe Pembelajaran……………………………………………12

Gambar 2.1 Software ACL (Audit Common Language) Versi 9………………..65


Gambar 3.1 Software ACL (Audit Common Language) Versi 8………………..66

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTER


DENGAN SOFTWARE ACL (AUDIT COMMAND LANGUAGE) SEBAGAI
PENDUKUNG PENGUASAAN MATERI PENGAUDITAN

Andreas Donny Susanto


NIM: 142114027
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran Mata Kuliah


Praktikum Audit Berkomputer dengan software ACL (Audit Command Language)
dapat mendukung mahasiswa dalam penguasaan materi pengauditan. Selain itu
penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran software ACL (Audit
Command Language).
Jenis penelitian ini adalah studi eksplorasi. Teknik pengumpulan data
penelitian menggunakan dokumentasi, wawancara dan observasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu dengan membandingkan antara teori dan keadaan yang terjadi
sehubungan dengan pembelajaran mata kuliah praktek audit berkomputer dengan
software ACL (Audit Command Language)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran mata kuliah praktek
audit berkomputer dengan software ACL (Audit Command Language) dapat
mendukung mahasiswa dalam penguasaan materi pengauditan. Terdapat juga
beberapa faktor-faktor penghambat dan pendukung yang mempengaruhi tingkat
pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran software ACL (Audit Command
Language).

Kata kunci: Pembelajaran, Pengauditan, software Pengauditan, ACL (Audit


Command Language)

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

ANALYSIS AUDIT COMPUTER PRACTICE COURSE WITH ACL (AUDIT


COMMAND LANGUAGE) SOFTWARE AS A SUPPORTED OF THE
AUDITING MATERIAL

Andreas Donny Susanto


NIM: 142114027
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018

The purpose of this research is to determine whether the Audit Computer


Practice course with ACL (Audit Command Language) software can support students
in mastering the auditing subject’s material. Besides, it explores the factors which
influence students’ understanding level in the ACL software learning.
This research was an exploratory study. The data were collected through
documentation, interview, and observation. The data were analyzed by comparing the
theories with the situations happened in the Audit Computer Practice course with
ACL (Audit Command Language) software.
The result of this research shows that the Audit Computer Practice course
with ACL (Audit Command Language) software can support the students in
mastering the auditing material. There were some inhibiting and supporting factors
which also influence the students’ understanding level in the ACL software learning.
Keywords: Learning process, Auditing, auditing software, AC

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan sebuah perusahaan

seringkali membuat kegiatan akuntansi menjadi sulit dilakukan karena

permasalahan kompleksitas data transaksi pada perusahaan tersebut.

Kelemahan dasar manusia seperti kelelahan dan kecermatan serta ketelitian

dapat mempengaruhi hasil pekerjaan. Berkaca pada hal tersebut, maka suatu

teknologi diterapkan untuk memudahkan pekerjaan yang dilakukan manusia,

yaitu dengan penggunaan komputer. Kelebihan yang dimiliki komputer

dirasakan dapat menutupi kekurangan yang dimiliki oleh manusia.

Tidak dipungkiri beberapa individu masih nyaman menggunakan cara

manual. Hal itu disebabkan beberapa faktor, pertama karena individu tersebut

tidak mau keluar dari zona nyaman mereka yaitu tetap melakukan pekerjaan

dengan cara manual. Kedua, individu tersebut terlambat untuk menerima

sebuah sistem yang baru untuk memudahkan seorang akuntan mencatat siklus

hidup perusahaan dan tentunya membantu menyelesaikan pekerjaan

akuntansi. Seorang akuntan modern menggunakan berbagai macam aplikasi

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

komputer untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Mereka menggunakan

email untuk berkomunikasi, mesin pencari untuk berkonsultasi.

Sementara perangkat lunak akuntansi, digunakan untuk mencatat dan

menganalisis transaksi keuangan serta melakukan pengambilan keputusan.

Sistem akuntansi manual kini telah diganti sistem akuntansi berkomputer di

sebagian besar organisasi (McDowall and Jackling, 2006; Curtis et al. 2009)

dalam Boulianne (2011:23). Berkaca dari hal tersebut, Di universitas

mahasiswa akuntansi semakin dikenalkan manfaat kegunaan komputer, dan

didorong untuk memanfaatkan teknologi informasi. Dengan demikian,

penugasan menggunakan perangkat lunak akuntansi telah dikembangkan

untuk membantu siswa dalam pengetahuan.

Di dunia bisnis, pengetahuan sebagai aset yang memungkinkan

perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Pengetahuan bisa

diperiksa dan dikonseptualisasikan. Dengan dua cara yang berbeda,

katakanlah pengetahuan deklaratif yang bisa dianggap pengetahuan fakta

seperti definisi dan peraturan, atau pengetahuan prosedural yang menjadi

pengetahuan cara melakukan pekerjaan, disimpulkan oleh perilaku seperti

pengalaman langsung dan praktek dalam memecahkan masalah (Rose et al.

2007; Bonner, 2008) dalam Boulianne (2011:24). Sebagai ilustrasi,

Pengetahuan deklaratif berarti mengetahui bahwa sepeda memiliki roda,

tempat duduk, pedal, alat kemudi, dan saat seseorang duduk, gunakan pedal

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk menjalankan roda dan alat kemudi untuk mengarahkannya itu adalah

pengertian teoritis. Namun, tahu cara mengendarai sepeda jatuh ke ranah

pengetahuan prosedural atau pengetahuan praktis. Oleh sebab itu mahasiswa

harus dibekali pengetahuan untuk nantinya mencapai profesionalitas.

Di dalam pengauditan sendiri memerlukan kompetensi untuk

mencapai profesionalitas agar hasil audit tersebut juga membantu perusahaan

untuk mengambil keputusan. Untuk mencapai hal tersebut, Saat ini

Universitas Sanata Dharma telah membekali mahasiswanya terutama Program

Studi Akuntansi dengan pengetahuan mengenai aplikasi akuntansi khususya

untuk melakukan audit, salah satunya adalah ACL (Audit Command

Language).

ACL (Audit Command Language) telah dikembangkan dengan fungsi

untuk memenuhi kebutuhan analisis data seluruh aktivitas bisnis operasional

di dalam perusahaan, di antaranya pada bidang audit untuk analisis data,

pencocokan dan pembandingan data, laporan penyimpangan dan yang lainnya

pada bidang IT (Information Technology) untuk data migration, data

cleansing, data matching, data integrity testing selain itu juga untuk analisis,

konsolidasi, rekonsiliasi data, dan pelaporan pada divisi lain seperti keuangan,

pemasaran, distribusi, operasional, dan lain sebagainya.

ACL (Audit Command Language) dapat membaca data dari berbagai

macam sistem yang terbentang mulai dari model sistem mainframe lama

seperti Microsoft Excel, Microsoft Word dan notepad hingga ke relational

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

database modern seperti Microsoft access. ACL adalah aplikasi yang hanya

‘read-only’, ACL (Audit Command Language) tidak pernah mengubah data

sumber asli sehingga aman untuk menganalisis jenis live-data. ACL (Audit

Command Language) membaca beberapa sumber data secara langsung

dengan mengimpor dan menyalin sumber data sehingga dapat dianalisis. ACL

dirancang khusus untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit

baik untuk pengguna biasa (common/nontechnical users) maupun pengguna

ahli (expert users). Dengan menggunakan ACL (Audit Command Language),

pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat daripada proses auditing secara

manual yang memerlukan waktu sampai berjam-jam bahkan sampai berhari-

hari.

Hal ini memberikan pemahaman bahwa kemampuan mahasiswa untuk

menggunakan software audit dan tentunya telah terkomputerisasi tidak bisa

dilepaskan dari pembelajaran teori itu sendiri. Adanya perusahaan yang

menggunakan software ACL (Audit Command Language) untuk menjalankan

siklus hidupnya, mencerminkan bahwa perusahaan yang bergantung dengan

software akuntansi untuk melakukan pengauditan salah satunya ACL (Audit

Command Language), sebagai pengendalian internal maupun digunakan

sebagai alat untuk mengambil keputusan perusahaan secara akurat. Hal ini

menunjukan bahwa pembelajaran software ACL (Audit Command Language)

menjadi penting bagi seorang calon akuntan. Tetapi disisi lain, seorang

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

akuntan juga harus memahami teori pengauditan sehingga calon akuntan

memiliki pengetahuan yang lengkap.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana pendapat Mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2015

terhadap pembelajaran Mata Kuliah Praktek Pengauditan Berkomputer

dengan software ACL (Audit Command Language) untuk mendukung

penguasaan materi Pengauditan ?

2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman

Mahasiswa Program Studi Akuntansi terhadap pembelajaran Mata Kuliah

Praktek Pengauditan Berkomputer dengan software ACL (Audit

Command Language)?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian tidak terlalu luas cakupannya, maka perlu adanya

batasan untuk mempersempit ruang penelitian. Batasan-batasan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan pembelajaran Mata Kuliah Praktek Pengauditan Berkomputer

dengan software ACL (Audit Command Language) beserta Mata kuliah

Pengauditan 1 dan 2 pada silabus Mahasiswa Program Studi Akuntansi

angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk dapat mengetahui pendapat mahasiswa Program Studi Akuntansi

terhadap pembelajaran Mata Kuliah Praktek Pengauditan Berkomputer

dengan software ACL (Audit Command Language) untuk mendukung

penguasaan materi pengauditan.

2. Untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

pemahaman Mahasiswa Program Studi Akuntansi terhadap pembelajaran

software ACL (Audit Command Language).

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi Universitas Sanata Dharma

Sebagai langkah aplikatif agar Program Studi Akuntansi Universitas

Sanata Dharma menciptakan lulusan yang perofesional di dunia kerja.

b. Bagi Program Studi Akuntansi

Diharapkan bagi para pembaca khususnya Program Studi Akuntansi

Universitas Sanata Dharma untuk dapat memahami cara membagi ilmu

yang baik dan merangsang peforma para calon akuntan yang dapat

mengoptimalkan contoh kinerja lapangan mereka, bagi calon akuntan

yang membaca diharapkan penelitian ini dapat menjadi refleksi akan daya

kinerja mereka apakah sudah lebih baik atau belum dengan data yang

dimiliki peneli

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai wujud dorongan motivasi agar mahasiswa Program

Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma semakin mampu menguasai

keterampilan menggunakan software akuntansi audit yaitu ACL (Audit

Command Language) disertai penguasaan pengauditan secara materi.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan yang

menggambarkan alasan dipilihnya masalah yang akan diteliti,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari serta

mendukung dalam penelitian ini.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian

yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan

objek penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini berisi tentang penjelasan serta informasi objek

penelitian.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab V Analisis Data Dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang pembahasan serta analisis data yang

diperoleh menggunakan teori-teori yang digunakan guna

menjawab masalah yang telah dirumuskan.

Bab VI Penutup

Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembelajaran

Menurut Kingskey dalam Rusman et al. (2011:8) mengatakan bahwa

“learning is the process by which behavior (in the boarder sence) is

originated or changed through practice or training” Belajar adalah proses

dimana tingkah laku (dalam arti luas) di timbulkan atau di ubah dalam

praktik latihan.

Sedangkan menurut Surya (1997) dalam Rusman et al. (2011:8)

belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang di lakukan individu untuk

memeroleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari

pengamalan individu itu sendiri yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Withherington (1952) dalam Rusman et al. (2011:8)

menyatakan bahwa “belajar merupakan bahwa perubahan dalam

kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru

berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan dan kecakapan”

Lebih jauh menurut Crow dan Crow dalam Rusman et al. (2011:8)

yang menjelaskan bahwa “belajar adalah diperolehnya kebiasaan-

kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

B. Komponen Pembelajaran

Dalam Rusman et al. (2011:42) tujuan pendidikan sendiri adalah

untuk meningatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta ketrampilan hidup mandiri dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut

dengan kata lain pendidikan merupakan peran snetral dalam

mengembangkan sumberdaya manusia.

a. Sumber Belajar, diartikan sebagai segala bentuk atau segala sesuatu yang

ada di luar diri seseorang yang bisa digunakan untuk membuat atau

memudahkan terjadinya proses belajar pada diri sendiri atau peerta didik,

apapun bentuknya, apapun bendanya asal bisa digunakan untuk

memudahkan proses belajar, maka benda itu bisa digunakan sebagai

sumber belajar.

b. Strategi Pembelajaran, adalah tipe pendekatan yang spesifik untuk

menyampaikan informasi, dan kegiatan yang mendukung penyelesaian

tujuan khusus. Seterategi pembelajaran pada hakikatnya merupakan

penerapan prinsip-prinsip psikologi pada prinsip-prinsip pendidikan bagi

perkembangan mahasiswa.

c. Media Pembelajaran, merupakan salah satu alat untuk untuk

mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa

dengan lingkungan dan sebagai alat bantu mengajar dapat menunjang

metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses mengajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

d. Evaluasi Pemebelajaran, merupakan alat indikator untuk menilai

pencapaian-pencapain tujuan yang ditentukan serta menilai proses

pelaksanaan megajar secara keseluruhan, evaluasi bukan hanya menilai

aktivitas secara spontan dan incidental,melainkan kegiatan untuk menilai

sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasar tujuan yang jelas.

C. Tipe-tipe pembelajaran

Menurut Ibrahim (2003:85) dalam Rusman et al. (2011:43) tipe

pembelajaran-pembelajaran pada dasarnya merupakan pengelolan dan

pengembanan yang dilakukan terhadap komponen pembelajaran.

Joice dan Weil (1996) dalam Rusman et al. (2011:43)

mengelompokkan model-model mengajar dalam empat orientasi, di

antaranya:

a. Information Procesing Orientation, mencakup semua model megajar yang

semua titik beratnya mengembangkan kempuan intelektual maupun

kongitif siswa dengan menggunakan proses deduktif-induktif serta

pemecahan maslaah lainnya.

b. Social-Interaction Orientation, mencakup berbagai model mengajar yang

tujuannya di samping memajukan, saling memahami kehidupan suatu

kelpompok satu sama lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

c. Person Orientation, mencakup model-model mengajar seperti yang di

kembangkan oleh para penganut Humanistci Education sasarannya adalah

untuk memberika kesmpatan setiap individu siswa yang bersangkutan.

d. Behavior-Modification Orientation, mencakup berbagai berbagai metode

megajar yang di gunakan dan dititikberatkan pada perubahan perilaku

kearah yang di harapkan guru.

Sedangkan menurut Moris dalam Rusman et al. (2011:44) yang

menjelaskan kaitan antara media dengan proses pembelajaran, membagi

pembelajaran menjadi empat tipe yaitu :

a. Pola Pembelajaran Tradisional 1


PENETAPAN
Tujuan GURU SISWA
ISI DAN
METODE
b. Pola Pembelajaran Tradisional 2

Tujuan PENETAPAN GURU


ISI DAN DENGAN SISWA
METODE MEDIA

c. Pola Pembelajaran Guru dan Media


GURU

Tujuan PENETAPAN SISWA


ISI DAN
METODE MEDIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

d. Pola Pembelajaran Bermedia

Tujuan PENETAPAN MEDIA SISWA


ISI DAN
METODE

Gambar 1.1
Kaitan antara media dengan proses pembelajaran

D. Komputer sebagai media pembelajaran

Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat di manfaatkan

untuk keperluan pembelajaran (Scarmm 1997) dalam Rusman et al.

(2011:102)

Sedangkan Sadiman (1984:6) dalam Rusman et al. (2011:103)

mengatakan bahwa “media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

pesan sertamerangsang siswa untuk belajar, seperti film, buku, kaset dan

komputer”.

Dari pandangan di atas dapat dikatakana bahwa media adalah alat

yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan

mudah untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibndingkan dengan

penyampaian materi pelajaran degan tatap muka dan ceramah tanpa alat bantu

atau media pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Komputer

Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran

dengan menggunakan software komputer berupa program komputer yang

berisi tentang muatan pembelajaran meliputi: judul, tujuan, materi

pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Prinsip-prinsip pembelajaran

berbasis komputer sendiri sebagai berikut menurut Rusman et al. (2011:98):

a. Berorientasi pada Tujuan Pemebelajaran

Dalam mengembangkan pembelajaran berbasis komputer harus

berorientasi pada tujuan pembelajaran baik kepada standar kompetensi ,

jompentensi dasar, dan indikator yang harus dicapai pada setiap kegiatan

pembelajaran. Apapun model pembelajaran berbasis komputer yang harus

di kembangkan baik itu drill, tutorial maupun simulasi.

b. Berorientasi pada pembelajaran individual

Dalam pelaksanaannya pembelajaran berbasis komputer dilakukan

seara individual oleh masing-masing siswa di laboratorium komputer. Hal

ini sangat memberikan keleluasaan pada siswa untuk menggunakan sesuai

dengan waktu sesuai dengan kebutuhannya dan kemampuannya. Bagi

siswa yang memiliki kempuan akan cepat selesai dalam mempelajari

meteri yang ada dan di progamkan dalam pembelajaran berbasis komputer

tapi bagi siswa yang kutrang memiliki kemampuan akan lambat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

mengerjakan atau memahami materi yang ada dalam pembelajaran

berbasis komputer. Namun semua itu di fasilitasi oleh bembelajaran

berbasis komputer karena bersifat individual sehingga tidak ada siswa

yang di tahan-tahan dan tidak ada siswa yang di paksa-paksa untuk

memahami materi semuanya berjalan sesuai dengan interest dan

kempuannya.

c. Berorientasi pada Pembelajaran mandiri

Pembelajaran berbasis komputer bersifat individual, sehingga

menuntut pembelajaran secara mandiri. Dalam pelaksanaannya

pembelajaran berbasis komputer dilakukan secara mandiri dimana guru

atau mentor hanya berperan sebagai fasilitator, semua pengalaman belajar

dikemas dalam program pembelajaran berbasis komputer

d. Berorientasi pada Pembelajaran Tuntas

Keunggulan pembelajaran berbasis komputer adalah penerapan

perinsip belajar tuntas atau mastery learning. Dalam pelaksanannya

pembelajaran berbasis komputer semua siswa harus dapat meneyelesaikan

semua pengalaman belajar yang dikemas dalam program pembelajaran

berbasis komputer, baik berupa pemahaman materi dan tugas mengerjakan

tes atau evaluasi yang harus diselesaikan dengan benar. Bila siswa salah

dalam mengerjakan soal-soal latihan maka komputer akan memberikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

feedback, bahwa jawaban salah sehingga siswa harus kembali kepada

uraian materi yang belum dipahaminya. Setelah itu siswa kembali ke soal

latihan untuk mengerjakan kembali dengan benar.

Sedangkan menurut Heinich et al. dalam buku Rusman et al.

(2011:97) yang mengatakan “computer system can delivery instruction by

allowing them to interact with the lesson programed in to system this is

refered to computer base instruction”. Sistem komputer bisa menyampaikan

pembelajatan secara individual dan langsung dengan para siswa dengan cara

berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam sistem

komputer, inilah yang disebut pembelajaran berbasis komputer.

F. Akuntansi

Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan dan penyimpanan

data serta proses pengembangan, pengukuran dan komunikasi informasi.

Romney dan Steinbart (2014:11), berikut adalah kegiatan-kegiatan yang di

lakaukan dalm proses akuntansi;

a. Menganalisa: Melihat kegiatan atau kejadian yang terjadi dan bagaimana

dampaknya pada perusahaan.

b. Mencatat: menempatkan informasi kedalam sistem informasi akuntansi.

c. Mengkasifikasi: mengumpulkan seluruh kegiatan yang sama (misalnya:

pembelian dalam satu kelompok).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

d. Summarizing: mengelopokkan seluruh kegiatan yang sama dalam satu

kelompok.

e. Melaporkan: menerbitkan laporan keuangan yang merupakan hasil dari

proses-proses sebelumnya.

Dari situlah proses akuntansi bisa di lakukan menggunakan komputer,

akuntansi sebenarnya adalah bahsa bisnis karena akuntansi menyediakan

informasi bagi manager, pemilik, investor, pemerintah dan pihak-pihak yang

terkait dengan perusahaan.

G. Auditing

Menurut Hayes (2004:4) dalam Agoes (2017:2) audit adalah “An audit

is a systematic of objectively obtaining and evaluating evidence regarding

assertion about economic action and events to ascertain the degree of

correspondence between these assertion an established criteria and

communicating the result to interested users” Suatu proses sistematis untuk

secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bahan bukti mengenai aseri

tentang kejadian dan kegiatan ekonomi untuk meyakinkan tingkat asersi

tersebut dengan kriteria yang telah di tetapkan dan mengkomunikasikan

hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Konrath (2002:5) dalam Agoes (2017:3) mendefinisikan audit

sebagai “suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegitan-kegiatan dan kejadian

kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan anatara asersi tersebut

dan kriteria yang telah di tetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

Sedangkan menurut Arens dan Loebbecke (1992) dalam Sunyoto (2014)

memberikan pengertian audit yaitu sebagai berikut, auditing adalah proses yang

ditempuh oleh seseorang yang kompeten dan independen agar dapat

menghimpun dan mengevaluasi bikti-bukti suatu informasi yang terukur dari

suatu entitas usaha untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuian

dari informasi yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah di tetapkan.

H. Perbedaan Akuntansi (accounting) dan Pemeriksaan Akuntansi (auditing)

Akuntansi (accounting) menurut Tuanakkota (1979:5) adalah meliputi

cara dan pengolahan data keuangan yang penting untuk kemudian disampaikan

dalam bentuk laporan-laporan atau ikhtisar-ikhtisar yang dapat dipakai untuk

pengambilan keputusan.

Sementara pemeriksaan akuntansi (auditing) mempunyai bentuk analitis

yakni memecah-mecah atau menguraikan informasi yang ada dalam ikhtisar

keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung pendapat akutan

mengenai kelayakan penyajian informasi tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Sedangkan menurut Arens dan Loebbecke, (2003), Auditing sebagai

proses pengumpulan dan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu

entitas ekonomi yang membuat kompeten dan independen untuk dapat

menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh independen dan kompeten.

Menurut Mulyadi (2002), Auditing adalah proses yang sistematis untuk

memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas tuduhan kegiatan

ekonomi dan kegiatan dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian

antara laporan dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil

kepada pengguna yang bersangkutan.

I. Dampak Teknologi Pada Proses Audit

Ketika pertama kali sistem komputer muncul banyak auditor

memperhatikan sifat dasar dari audit terkait dengan perubahan untuk menguasai

teknologi banyak auditor harus competent evaluasi secara independen pada

serangkaian aktivitas ekonomi yang telah di catat dan di laporkan sesuai dengan

standart atau kriteria. Meskipun demikian sistem komputer secara garis besar

berdampak pada dua fungsi dasar menurut Weber (1998) dalam Halim

(2004:28) yaitu:

a. Perubahan pengumpulan bukti, pengumpulan bukti yang dapat di percaya

pada sistem komupter lebih komples dari pada pengumpulan bukti yang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

dapat pada sistem manual. Kesulitan auditor untuk memahami teknologi

pengendalian tidak mudah karena hardware dan software berkembang

secara cepat. Kondisi tersebut menuntut auditor menguasai keteampilan

audit dengan teknologi yang ada.

b. Perubahan evaluasi bukti, meningkatya kompleksitas pada sistem atau

software yang digunakan sehingga proses audit juga menghasilkan data

yang kompleks.

J. Software

Menurut Roger (2002:10) software adalah sebuah perintah program dalam

sebuah komputer, yang apabila dieksekusi oleh usernya akan memberikan

fungsi dan kerja seperti yang diharapkan usernya. Pernyataan tersebut

menggambarkan bahwa software berfungsi untuk memberi perintah kepada

komputer agar komputer dapat berfungsi secara optimal, sesuai dengan

kemauan user yang memberikan perintahah.

Sedangkan Melwin (2007), bahwa perangkat lunak atau software itu

sendiri merupakan sebuah perangkat yang berfungsi sebagai pengatur aktivitas

kerja komputer dan semua instruksi yang mengarah kepada sebuah sistem

komputer. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa sebuah perangkat lunak

merupakan sebuah perangkat yang menjembatani interaksi user dengan

komputer yang menggunakan bahasa mesin.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Jadi, apabila kita hubungkan dengan elemen atau komponen komputer

yang seudah dibahas, kedudukan software adalah berada di tengah – tengah,

diantara hardware dan juga brainware, yang bertugas untuk membantu usernya

(sebagai brainware) dalam melakukan interaksi degnan komputer (hardware).

K. Software Pengauditan

Perkembagan zaman semakin hari semakin pesat, hal ini berpengaruh

juga dengan dunia di sekitarnya, seperti keadaan ekonomi, teknologi maupun hal

yang komplekspun kita bisa dpatkan dengan mudah. Disamping itu semakin

maju keadaan ekonomi suatu Negara menandakan bahwa Negara itu semakin

berkembang. Oleh kerena sebab itu berpengaruh juga di dalam dunia akuntansi

khususnya auditing karena di dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

juga ditekankan perlunya pemahaman auditor dalam pemeriksaan sebuah sistem

akuntansi berbasis komputer. Sehingga dunia audit juga di tuntut seperti itu dan

sekarang dunia audit mempunyai Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

atau Computer Assisted Technique Tools (CAATT) yaitu berupa penggunaan

teknologi informasi sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. Penggunaan Teknik

Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Technique Tools

(CAATT) akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas auditor dalam

melaksanakan audit dengan memanfaatkan segala kemampuan yang dimiliki

oleh komputer. Adapun beberapa jenis software Teknik Audit Berbantuan

Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Technique Tools (CAATT) :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

1. ACL (Audit Command Language)

ACL for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah program

untuk membantu akuntan dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan

sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik. ACL

secara khusus dirancang untuk menganalisa data, memanipulasi data dan

mengekspor data sehingga membuatnya menjadi lebih berguna bagi

auditor.Dengan menggunakan ACL, pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat

daripada proses auditing secara manual yang memerlukan waktu hingga

berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.

2. IDEA (Interactive Data Analysis Software)

Merupakan software audit yang dapat digunakan untuk membuat

rekonsiliasi, investigasi kecurangan, internal/operational audit, pemindahan

file, mempersiapkan laporan manajemen dan analisis-analisis lainnya,

termasuk menelusuri security log. IDEA (Interactive Data Analysis

Software) adalah software yang powerful dan mudah dioperasikan untuk

membantu akuntan dan professional keuangan meningkatkan keahlian

auditing, mendeteksi kecurangan, dan memenuhi dokumen-dokumen standar.

Software ini memungkinkan kita untuk mengimpor data dengan cepat,

menyertakan, menganalisa, mengambil sample dan mengekstrak data dari

berbagai macam sumber, termasuk laporan yang dicetak dari sebuah file.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

IDEA Interactive Data Analysis Software adalah sebuah software audit

yang juga dapat membaca data asli yang telah diimpor. Field baru dapat

dibuat, walaupun data asli tidak pernah diubah. Tidak seperti Microsoft

Access dan Microsoft Excel, yang memungkinkan pengguna untuk

melakukan manipulasi data yang telah diimpor yang dapat mengakibatkan

kerusakan data akibat pengeditan ataupun penghapusan data.

3. APG (Audit Program Generator)

Waktu, biaya, tenaga, tanggal penyelesaian, adalah semua elemen yang

harus diperhitungkan ketika sebuah tim audit membuat perencanaan audit.

Langkah pertama dalam perencanaan audit tersebut akan dipersiapkan dalam

sebuah daftar perencanaan audit.

APG memungkinkan tim audit mempersiapkan daftar perencanaan

audit mereka. APG (Audit Program Generator) memungkinkan tim audit

untuk menambah, menghapus atau melakukan modifikasi item-item

individual dalam daftar perencanaan audit untuk menyesuaikan antara

pekerjaan auditor dengan keperluan klien mereka.

Daftar perencanaan audit dari APG termasuk item-item untu menetapkan:

a. Persetujuan penerimaan tugas

b. Persetujuan personel audit terhadap perikatan audit

c. Tingkat independensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

d. Pengetahuan terhadap kesatuan usaha

e. Taksiran kemampuan audit

f. Surat Perikatan

g. Taksiran risiko audit dan tingkat materialitas

h. Taksiran risiko pengendalian

i. Tindakan-tindakan melanggar hukum

j. Tingkat kesalahan dan ketidakpatuhan

k. Prosedur analitikal

l. Strategi audit dan program audit

APG dapat membantu dalam memenuhi standar auditing,

mempertimbangkan struktur pengendalian internal dalam sebuah laporan

keuangan auditan. Standar auditing mengharuskan auditor mendapatkan

pemahaman terhadap tiga elemen dari struktur pengendalian dan apakah

kebijakan-kebijakan yang relevan, prosedur-prosedur dan catatan-catatan

yang mendasar telah diterapkan pada perusahaan yang diaudit.

4. Microsoft Excel

Software lain yang kemungkinan digunakan oleh Kantor Akuntan

Publik dalam melakukan audit berbantuan computer adalah dengan

menggunakan Microsoft Excel. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa

Microsoft Excel adalah program aplikasi spreadsheet yang paling populer

saat ini. Dengan kemampuannya membaca file database seperti DBF dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

MDB, serta ditambah dengan dukungan fungsi-fungsi/formula-formula yang

ada, maka dapat dikatakan bahwa Microsoft Excel juga dapat dijadikan

sebagai software audit.

Dengan memilih menggunakan Microsoft Excel sebagai audit, maka

berarti Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan telah melakukan efisiensi

biaya. Hal ini karena Microsoft Excel adalah program aplikasi yang cukup

populer, yang dapat dipastikan ada pada setiap PC (personal Computer),

terlepas dari apakah software tersebut asli atau bajakan.

Cara kerja audit berbantuan computer dengan Microsoft Excel

sebenarnya hampir sama dengan software audit yang lain, yaitu setelah file

data diimpor atau disalin, maka selanjutnya dapat dilakukan

pengolahan/manipulasi data sesuai keperluan audit yang dilakukan, tentunya

dengan menginputkan formula-formula yang diperlukan.

Sekalipun demikian, tetap harus diakui bahwa penggunaan Microsoft

Excel untuk audit tetap memiliki kekurangan dibandingkan dengan paket

software yang memang dikhususkan untuk audit. Hal ini karena file yang

telah diimpor atau disalin bukanlah jenis file read only sehingga sangat

rentan kesalahan yang diakibatkan kesalahan pengetikan dan pengeditan

yang dilakukan. Keterbatasan lainnya adalah keterbatasannya dalam

mengenali dan membaca file sumber data, jika dibandingkan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

program seperti ACL dan IDEA yang mempunyai kemampuan membaca file

dalam banyak tife/ekstensi.

5. QSAQ

Software ini digunakan untuk menjadwalkan, mengelola analisis dan

mengadakan internal audit, penilaian, pengujian dan pemeriksaan. Software

ini didesain untuk mengorganisasikan, melangsungkan, mendokumentasikan,

dan melaporkan dalam internal audit dan eksternal audit.

6. Random Audit Assistant

Adalah software untuk mendapatkan sample audit yang valid dari

batasan audit yang telah ditetapkan.

7. RAT-STATS

Adalah paket software statistik yang didesain untuk membantu auditor

dalam menetapkan sample audit secara acak dan mengevaluasi hasilnya.

8. Auto Audit

Software ini merupakan sistem informasi audit yang terintegrasi.

Software ini memungkinkan departemen audit untuk menyelesaikan

pekerjaan mereka dalam satu database. Dengan fasilitas untuk menaksir

risiko, perencanaan, penjadwalan, kertas kerja, dan lainnya, maka


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

menggunakan software ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengelola

sebuah departemen audit.

L. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Boulianne (2012) melakukan

penelitian tentang “Impact of accounting software utilization on students

knowledge acquisition An important change in accounting education” yaitu

dampak dari pemanfaatan software akuntansi pada siswa untuk akusisisi

pengetahuan penting dalam pendidikan akuntansi, penelitian menggunakan

metode uji ANOVA. Hasil penelitian dalam artikel ini adalah siswa yang

pertama menyelesaikan kasus secara manual dan kemudian menyelesaikan

kasus yang sama menggunakan perangkat lunak akuntansi mengalami akuisisi

pengetahuan terbaik. Ini menunjukkan bahwa cara terbaik bagi siswa untuk

memperoleh pengetahuan konkret dari siklus akuntansi adalah dengan

menyelesaikan kasus menggunakan kedua metode.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek di dalam penelitian ini berupa dokumen, catatan,

prosedur dan software ACL (Audit Command Language) serta Mata

Kuliah Pengauditan yang ada dalam pembelajaran Mahasiswa

Program Studi Akuntansi 2015 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bagian yang terkait dengan pembelajaran ACL (Audit Command

Language) dan Pengauditan yang meliputi:

i. Subjek Penelitian

a. Dosen Mata Kuliah Pengauditan.

b. Dosen Mata Kuliah ACL (Audit Command Language)

c. Asisten Dosen Mata Kuliah Pembelajaran ACL (Audit

Command Language).

d. Mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2015 yang

menempuh mata kuliah ACL (Audit Command Language).

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

e. Personel lain dalam organisasi yang bekaitan dengan

pembelajaran ACL (Audit Command Language).

2. Objek Penelitian:

a. Program Akuntansi untuk audit ACL (Audit Command

Language).

b. Mata Kuliah Pengauditan.

c. Dokumen berupa panduan silabus mahasiswa.

d. Prosedur penggunaan software ACL (Audit Command

Language).

C. Tempat dan Waktu Penelitian

b. Tempat penelitian :

Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi Program Studi

Akuntansi Jalan Affandi Tromol Pos 29, Mrican, Catur Tunggal,

Depok, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta 55002

c. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan November tahun 2017 sampai

dengan bulan Maret tahun 2018.

D. Metode dan Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan analisis

berjenis kualitatif pendekatan eksploratif. Morissan (2012:35)

menjelaskan, “Penelitian eksploratif dilakukan jika topik penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

yang dipilih merupakan topik baru yang belum pernah dilakukan

sebelumnya. Penelitian eksploratif merupakan penelitian awal yang

bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu topik

penelitian untuk nantinya diteliti lebih jauh. Tidak ada satu metode

penelitian tertentu yang secara khusus digunakan dalam penelitian

eksploratif. Selain itu, kesimpulan yang dihasilkan lebih merupakan

suatu gagasan atau saran, dan bukan merupakan kesimpulan yang

bersifat definitif”. Sedangkan menurut Hermawan (2009:18)

“Penelitian eksploratif dilakukan apabila penelitian sebelumya masih

jarang. Tujuannya adalah untuk melihat pola,gagasan,atau

merumuskan hipotesis bukan untuk menguji hipotesis”.

“Penelitian kualitatif eksploratif bertujuan untuk

menggambarkan suatu fenomena, dalam penelitian ini tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya

menggambarkan apa adanya suatu gejala” Sumarni (2006:49)

Hal yang dilakukan oleh peneliti, antara lain:

1. Peneliti melakukan wawancara kepada lebih dari satu narasumber

dengan pertanyaan yang sama.

2. Pada saat wawancara, peneliti menanyakan sebuah pertanyaan

yang sama dua kali kepada subjek penelitian untuk meyakinkan

jawaban dari narasumber.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

3. Peneliti membandingkan data yang didapat dari hasil wawancara

dengan data hasil observasi.

4. Peneliti membandingkan data yang didapat dari hasil wawancara

dengan dokumen yang berkaitan.

5. Peneliti membandingkan data hasil observasi dengan dokumen

yang berkaitan.

Setelah peneliti melakukan hal-hal tersebut, peneliti mungkin

akan mendapatkan perbedaan data. Saat hal ini terjadi, peneliti perlu

mencari penyebab terdapat perbedaan data. Hal ini dilakukan peneliti

agar data yang dikumpulkan dan dianalisis merupakan data yang

benar.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh

peneliti untuk menjawab rumusan masalah atau tujuan penelitian

yang dilakukan dalam penelitian eksploratif Hermawan (2009:168).

Teknik Pengumpulan Data Primer

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data

menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian

yang mempunyai kaitan terhadap objek penelitian. Didalam

penelitian ini dilakukan wawancara kepada narasumber yaitu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

mahasiswa program studi Akuntansi angkatan 2015 Univeritas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Sampel narasumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa

program studi Akuntansi angkatan 2015 karena di anggap sedang

mengambil mata kuliah Praktikum Audit Berkomputer dengan

software ACL (Audit Command Language) dan sudah menempuh

mata kuliah Pengauditan 1 dan 2 dengan jangka waktu yang berlum

terlalu lama. Wawancara yang dilakukan bersifat pertanyaan yang

eksploratif untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini.

b. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

melihat dan mengamati secara langsung tanpa ada pertanyaan atau

komunikasi dengan subjek yang diteliti. Pada penelitian ini

dilakukan observasi pada software ACL (Audit Command

Language) 8 dan software ACL (Audit Command Language) 9

untuk melihat apakah ada perbedaan pada kedua software tersebut

dikarenakan pembelajaran menggunakan kedua software tersebut

namun menggunakan modul yang sama.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

mendokumentasikan data yang berkaitan dengan objek penelitian.

Pada penelitian ini pendokumentasian dilakukan pada silabus mata


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

kuliah Praktikum Audit Berkomputer dengan software ACL (Audit

Command Language) serta mata kuliah Pengauditan 1 dan 2

sebagai bahan penilaian peneliti untuk mengetahui apakah

mahasiswa menguasai materi yang ada.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai

variabel-variabel yang dikumpulkan dan dihimpun sebelumya

oleh pihak lain yang bisa diperoleh dari dalam perusahaan,

berbagai internet website, perpusakaan umum maupun lembaga

yang memang mengkhususkan diri menyajikan data sekunder

Hermawan (2009:168). Pada penelitian ini peneliti mencari data-

data sekunder berupa definisi-definisi tertentu menurut para ahli

untuk mendukung penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang di gunakan untuk menjawab rumusan

masalah yang pertama, Bagaimana pendapat Mahasiswa Program

Studi Akuntansi angkatan 2015 terhadap pembelajaran Mata Kuliah

Praktikum Pengauditan Berkomputer dengan software ACL (Audit

Command Language) untuk mendukung penguasaan materi

pengauditan?

Ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

1. Peneliti mendeskripsikan Mata Kuliah Pengauditan yang

Ditempuh Mahasiswa.

2. Peneliti mendiskripsikan Mata Kuliah Praktek Audit Berkomputer

dengan software ACL (Audit Command Language) yang di

Tempuh Mahasiswa.

3. Selanjutnya peneliti memilih pendapat dari narasumber yang dapat

menjawab rumusan masalah atau dengan kata kunci pendapat

mahasiswa terhadap pembelajaran Mata Kuliah Praktikum Audit

Berkomputer menggunakan Software ACL (Audit Command

Language) untuk mendukung penguasaan materi Pengauditan.

4. Peneliti menarik kesimpulan apakah Praktikum Pengauditan

Berkomputer dengan software ACL (Audit Command Language)

dianggap bisa membantu menguasai materi pengauditan 1 maupun

2.

Sedangkan langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah

yang ke dua yaitu, Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

pemahaman Mahasiswa Program Studi Akuntansi terhadap

pembelajaran mata kuliah praktek audit berkomputer menggunakan

software ACL (Audit Command Language)?, ditempuh dengan

langkah-langkah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

1. Peneliti mendeskripsikan Mata Kuliah Pengauditan yang

Ditempuh Mahasiswa.

2. Peneliti mendiskripsikan Mata Kuliah Praktek Audit

Berkomputer dengan software ACL (Audit Command Language)

yang di Tempuh Mahasiswa.

3. Selanjutnya peneliti memilih pendapat dari narasumber yang

dapat menjawab rumusan masalah atau dengan kata kunci faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa

dalam pembelajaran software ACL (Audit Command Language).

4. Langkah selanjutnya jika peneliti sudah mendapat hasil

wawancara dengan narasumber berupa pendapat mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman

mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2015 terhadap

pembelajaran mata kuliah Praktikum Audit berkomputer

menggunakan software ACL (Audit Command Language),

peneliti melakukan analisis dengan membandingkan pendapat

dari narasumber dengan teori prinsip-prinsip pembelajaran

berbasis komputer menurut Rusman et al. (2011:98) dan tipe-tipe

pembelajaran menurut Moris dalam Rusman et al. (2011:44).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM

A. Tumbuh dan Kembangnya Program Studi Akuntansi Universitas

Sanata Dharma

Berdiri sejak beralihnya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)

Sanata Dharma menjadi Universitas Sanata Dharma (USD) berdasarkan

SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 46/D/0/1993 tanggal

20 April 1993. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor 48/D/0/1993 tanggal 26 April 1993, Program Studi Akuntansi

USD mendapatkan status terdaftar. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa Program Studi Akuntansi USD didirikan sejak tanggal 26 April

1993.

Sebagai bentuk upaya perbaikan berkelanjutan dalam penyelenggaran

suatu Program Studi dan evaluasi diri, maka Program Studi Akuntansi

USD mengajukan penilaian pengelolaan program studi kepada pihak yang

berwenang yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN –

PT). Berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor: 03110/Ak-I-III-

017/USDAKT/VII/2000, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan

terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik). Pada tahun akademik

2009/2010, Program Studi Akuntansi USD kembali mengajukan

reakreditasi kepada BAN – PT.

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor: 042/BAN-PT/Ak-

XIII/S1/I/2011, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan terakreditasi

dengan peringkat Akreditasi A (Amat Baik) yang berlaku sejak tanggal 21

Januari 2011 sampai dengan 21 Januari 2016. Lalu pada 2016 Program

Studi akuntansi dengan Surat keputusan yang baru mendapat Akreditasi B

(Baik) samapai sekarang.

1. Visi Program Studi Akuntansi

Sebagai penjabaran dari visi dan misi universitas dan fakultas, visi

dan misi Program Studi Akuntansi sebagaimana dicantumkan dalam

Rencana Strategis Program Studi Akuntansi Tahun 2014 – 2018 sebagai

berikut:

Visi Program Studi Akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

“Menjadi Program Studi Akuntansi yang unggul dalam menghasilkan

analis keuangan dan perpajakan, analis sistem informasi keuangan, dan

auditor yang cerdas, humanis, dan profesional demi terwujudnya

masyarakat yang semakin bermartabat”

2. Misi Program Studi Akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berlandaskan

paradigma Pedagogi Ignasian yang berciri cura personalis,

dialogis, pluralistik, dan transformatif;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

b. Menyelenggarakan penelitian yang menghargai kebebasan

akademik dan otonomi keilmuan untuk mengembangkan ilmu

akuntansi;

c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang mengasah

kepekaan dan kepedulian sosial sebagai penerapan ilmu dan hasil

penelitian untuk memberdayakan masyarakat.

B. Mata Kuliah Praktek Audit Berkomputer dengan menggunakan

software ACL (Audit Command Language)

Praktek audit berkomputer menggunakan software untuk audit ACL

(Audit Command Language) yang di lakukan di Laboratorium Komputer

Dasar I,II dan III. Tentunya dalam pembelajaran software ACL (Audit

Command Language) juga mempunyai karakteristik tersendiri karena lebih

bersifat praktek. Pembelajaran di lakukan dengan dosen selain itu adapun

asisten dosen yang sifatnya membantu pembelajaran tersebut, Praktek

Akuntansi Berkomputer dengan mengguanakan software ACL (Audit

Command Language) mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Metode Praktek Pengauditan Berkomputer dengan mengguanakan

software ACL (Audit Command Language)

Mata kuliah ini merupakan praktek pengauditan di suatu

perusahaan simulasi (menggunakan Methapor Corpration) dengan cara

mengimpor data yang sudah ada di perusahaan. Data bisa berupa exel,

notepad, acess maupun yang lainnya. Dalam mengikuti matakuliah ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

mahasiswa di harapkan aktif dan mandiri dalam membuat project

beserta tebel-tabelnya dan membuat analisa yang di pandu oleh dosen.

2. Materi Praktek Pengauditan Berkomputer dengan mengguanakan

software ACL (Audit Command Language)

Di dalam pemebalajaran Praktek Akuntansi Berkomputer

dengan mengguanakan software ACL (Audit Command Language)

terdapat beberapa materi pokok yang harus di pelajari untuk mencapai

stsndar, berikut materi yang ada :

1) Membuat project ACL (Audit Command Language)

2) Melakukan cek dan verivikasi data

3) Menganalisis data karyawan

4) Menganalisis gaji dan bonus

5) Mencari kartu kredit expired

6) Mencari transaksi untuk konsumen (by number)

7) Melakulan cek saldo kartu kredit

8) Menghitung biaya total

9) Menghitung total transaksi per kartu kredit

10) Menemukan transaski yang melanggar aturan

Materi-materi tersebut adalah materi yang harus di pelajai

dalam pembelajaran Praktek Akuntansi Berkomputer dengan

mengguanakan software ACL (Audit Command Language).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

3. Kompetensi yang di harapkan sesudah mahasiswa melakukan

pembelajaran Praktek Akuntansi Berkomputer dengan

mengguanakan software ACL (Audit Command Language)

Di harapkan mahasiswa mempu mebuat project dan membuat

pengauditan serta menciptkan hasil dari projek tersebut dan

menyajikan dalam bentuk format yang lain seperti exel dan yang

lainnya. terutama memberikan penglaman untuk mahasiswa

melakukan praktek audit menggunakan komputer.

C. Mata Kuliah Pengauditan I

Mata Kuliah Pengauditan di dalam Progran Studi Akuntansi

Universitas Sanata Dharam ini sendiri di bagi menjadi dua Mata kuliah

Pengauditan, yaitu Mata Kuliah Pengauditan I dan Pengauditan II.

Untuk Mata Kuliah Pengauditan I tentunya memiliki karakteristik

maupun metode pembelajaran yang berbeda, yaitu sebagi berikut :

1. Metode pembelajaran Pengauditan 1

Metode yang di guanakan dalam pembelajaran mata

kuliah Pengauditan I adalah student centred learning (SCL), yaitu

diskusi dalam kelompok kecil dan kliah mimbar. Selain itu siswa

wajib aktif dalm diskusi, baik mengajukan pertanyaan maupun

mengemukakan pendapat yang berkaitan denga topik yang di

diskusikan saat pembelajaaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

2. Materi Pembelajaran Mata Kuliah Pengauditan I

Materi mata kuliah Pengauditan I meliputi lingkungan audit,

konsep-konsep pengauditan, teknik pengauditan, materialitas dan

resiko audit, pemahaman dan penilaian serta pemberian asersi atas

pengendalian internal entitas klien, perencanaan penugasan audit

berbasis resiko, prosedur-prosedur audit, tata cara

pendokumentasian hasil pemeriksaan. Penekanan pembahasan

pada mata kuliah ini adalah pengauditan atas laporan keuangan

yang di sajikan oleh entitas klien. Adapun pokok-pokok bahasan

dalam mata kuliah Pengauditan I di tetapkan sebagai berikut:

a. Penugasan asurans

b. Audit berbasis resiko

c. Etika professional akuntan public

d. Undang-undang yang berkaitan dengan pengauditan

e. Audit laporan kuangan

f. Penerimaan penugasan dan perencanaan audit

g. Resiko audit dan materialitas

h. Mempertimbangkan resiko kecurangan

i. Pemehaman pengendalian internal klien

j. Prosedur audit dan bukti audit

k. Pendokumentasian hasil audit


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

3. Kompetensi yang di harapkan sesudah mahasiswa melakukan

pembelajaran Pengauditan I.

Capaian pembelajaran mata kuliah Pengauditan I ini adalah

mahasiswa mampu menerapkan prosedur audit untuk memperoleh

bukti audit pada tahap perencanaan audit dalam kaus sederhana

dengan pendekatan audit berbasis resiko dan sesuai dengan standar

audit, peraturan perundang-undangan serta etika profesi.

Kemudian capaian pembelajaran setelah mahasiswa

menempuh mata kuliah ini juga di bedakan menjadi :

a. Sikap :

1) Mahasiswa mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan

serta kepedulian sosial teradap anggota dalam sebuah tim

kerja.

2) Mahasiswa menunjukan sikap bertanggungjawab atas

pekerjaan di bidang keahliannya khususnya bidang

pengauditan secara mandiri

b. Penguasaan pengetahuan :

1) Mahasiswa menguasai konsep teoritis secara mendalam dan

terampil memehami perencanaan prosedur dan

pendokumentasian hasil audit dalam kasus sederhana.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

c. Keterampilan khusus

2) Mahasiswa mampu dibawah supervisi mengevaluasi bukti

audit atas laporan keuangan entitas komersial sesuai

dengan standar audit yang ada dan sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku dalam audit atas laporan

keuangan.

Kemudian capaian pembelajaran akhir yang di rancang

dalam mata uliah ini adalah sebaga berikut :

a. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan penugasan asurans.

b. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan audit berbasis resiko.

c. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan etika profesi akuntan

publik.

d. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan undang-undang dan

peraturan yang berkaitan dengan pengauditan.

e. Mahasiswa mampu untuk mengklasifikasi audit laporan

keuangan.

f. Mahasiswa mampu untuk mengambarkan proses penerimaan

penugasan dan perencanaan audit.

g. Mahasiswa mampu untuk menilai resiko audit dan materialitas.

h. Mahasiswa mampu untuk menilai dalam memperimbangkan

resiko kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

i. Mahasiswa mampu untuk mengambarkan pengendalian internal

klien.

j. Mahasiswa mampu untuk memilih prosedur audit dan bukti

audit

k. Mahasiswa mampu untuk mengambarkan pendokumentasian

hasil audit.

D. Mata Kuliah Pengauditan II

Untuk Mata Kuliah Pengauditan II tentunya juga memiliki

karakteristik maupun metode pembelajaran yang berbeda juga, yaitu

sebagi berikut :

1. Metode pembelajaran Pengauditan 1I.

Di dalam pembelajaran Mata Kuliah Pengauditan II

mengunakan metode pembelajaran yang lebih bersifat diskusi.

Diskusi kelompok, diskusi kelas, kasus dan tanya jawab setiap

siswa wajib aktif dalm diskusi, baik mengajukan pertanyaan

maupun mengemukakan pendapat yang berkaitan denga topik

yang di diskusikan. Selain itu, mahasiswa juga membentuk

kelompok kemudian setiap kelompok mencari laporan auditor

hasil pemeriksaan atas laporan keuangan historis untuk tahun

pengauditan tertentu dan dengan ketetuan-ketentuen yang lain di

tentukan sendiri-sendiri di setiap kelasnya.

2. Materi Pembelajaran Mata Kuliah Pengauditan I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Adapun materi pokok yang menjadi ketentuan

pembelajaran Mata Kuliah Pengauditan II adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan siklus

b. Pengauditan siklus penerimaan (pendapatan)

c. Pengauditan siklus pengeluaran

d. Pengauditan siklus produksi

e. Pengauditan siklus personalia

f. Pengauditan siklus investasi

g. Pengauditan siklus pembelanjaan

h. Pengauditan saldo kas dan saldo investasi

i. Penyelesaian penugasan dan tanggung jawab paska audit

j. Laporan auditor

k. Jasa-jasa lain dan pelaporannya

3. Kompetensi yang di harapkan sesudah mahasiswa melakukan

pembelajaran Pengauditan II

Kompetensi yang di harapkan sesudah mahasiswa

melakukan pembelajaran Pengauditan II. Mahasiwa dapat

merencanakan penugasan audit dengan pendekatan siklus,

kemudian membuat laporan audit, serta mahasiswa terdorong

untuk melakukan audit yang jujur dan mampu membnatu sesama

berkaitan dengan penerapan pengauditan atas laporan keuangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Setiap mahasswa juga di harapkan terbantu karena dengan adanya

tugas mencari laporan auditor yang akan memberikan gambaran

kepada mahasiswa tentang leporan auditor yang benar dan

memberikan pengalaman kepada mahasiswa bentuk laporan

keuanagan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Mata Kuliah Pengauditan yang Ditempuh Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Akuntansi menempuh mata kuliah

Pengauditan 1 pada semester IV dan Pengauditan II pada semester V. Mata

kuliah pengauditan 1 yang mempelajari tentang Audit Berbasis ISA

(International Standards on Auditing). Dari situ timbul pertanyan mengapa

ISA ? ada beberapa dorongan untuk melakukan audit berbasis ISA, yaitu :

1. Kekuatan Pasar

Kantor akuntan publik yang sudah menyiapkan diri kearah itu, kantor

akuntan pulik memiliki jaringan global seperti the big four dan jaringan-

jaringan internasional (banyak di antaranya second-tier firms) melayani

klien global dan internasional yang mengadopsi IFAC. Bagi kantor

akuntan publik yang melayani audit semacam ini, ISA bukan pilihan. Atau

lebih tepatnya “pilih ISA atau keluar dari jarinagn kerjasama global atau

internasional” hal ini tersirat sangat jelas bahwa kekuatan pasar

merupakan salah satu penetu.

2. Ada Nilai Tambah

Pembahasan mengenai kekuatann pasar juga sedikit meyakinkan bahwa

mnegdopsi ISA akan menaikan nilai tambah yang ada dalam kerjasama

kerjasama global atau internasional.

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Dilanjutkan ke pengauditan 2 mahasiswa lebih belajar menegenai

proses pengauditan namun materi itu juga mengintegrasikan kosep-konsep

pengauditan yang diakui secara internasional, karena hal itu dapat

membantu mahasiswa dalam memahami pengambilan keputusan audit dan

pengumpulan bukti dalam lingkungan pengauditan global yang kompleks.

Pada materi Pengauditan 2 ini dikelompokkan menjadi beberapa bagian

yaitu:

a. Bagian I Profesi Auditing

a) Pengauditan dan Jasa Asurans

b) Audit Laporan Keuangan Historis dan Laporan Auditor

Independen

c) Kode Etik Profesional Akuntan Publik

b. Bagian II Proses Pengauditan

a) Tujuan Pengauditan Dan Tnaggung Jawab Auditor

b) Bukti Audit dan Kertas Kerja Audit

c) Perencanaan Audit

d) Materialitas dan Resiko Audit

e) Memahami Pengendalian Internal

f) Mempertimbangkan Resiko Kecurangan

g) Setrategi Audit Keseluruhan dan Program Audit

b. Bagian III Proses Pengauditan Berdasarkan Pendekatan Siklus

a) Pengauditan Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

b) Sampling Audit Untuk Pengujuan Pengendalian

c) Penyelesaian pengujuan dalam Siklus Penjualan dan Pengumpulan

Piutang

d) Sampling Audit untuk Pengujian Rinci Saldo

Mata kuliah ini dirasa membantu mahasiswa semakin mengenali

pengauditan dan semakin membantu proses pengauditan secara nyata

selain itu mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan pola pemikiran

pengauditan agar mahasiswa juga bisa mendeteksi kecurangan-kecurangan

yang ada.

B. Deskripsi Mata Kuliah Praktek Audit Berkomputer dengan software

ACL (Audit Command Language) yang di Tempuh Mahasiswa.

Praktek pengauditan berkomputer sendiri menggunakan aplikasi

untuk audit ACL (Audit Command Language) yang di lakukan di

Laboratorium Komputer Dasar I, II dan III. Tentunya dalam pembelajaran

ACL (Audit Command Language) juga di lakukan dengan dosen selain itu

adapun asisten dosen yang sifatnya membantu pembelajaran tersebut dan

komponen penunjang hardware seperti monitor, CPU (central processing

unit), mouse dan keyboard software ACL (Audit Command Language),

dan bahan pembelajaran ACL (Audit Command Language) seperti modul

dan data-data yang akan diolah mengguakan ACL (Audit Command


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Language) sebagaimana komponen pembelajaran menurut Rusman et al.

(2011:42) :

1. Sumber Belajar, diartikan sebagai segala bentuk atau segala sesuatu

yang ada di luar diri seseorang yang bisa digunakan untuk membuat

atau memudahkan terjadinya proses belajar pada diri sendiri atau

peserta didik, apapun bentuknya, apapun bendanya asal bisa

digunakan untuk memudahkan proses belajar, maka hal itu bisa

digunakan sebagai sumber belajar.

2. Setrategi Pembelajaran. Setrategi Pembelajaran adalah tipe pendekatan

yang spesifik untuk menyampaikan informasi, dan kegiatan yang

mendukung penyelesaian tujuan khusus. Setrategi pembelajaran pada

hakikatnya merupakan penerapan prinsip-prinsip psikologi pada

prinsip-prinsip pendidikan bagi perkembangan mahasiswa.

3. Media Pembelajaran, merupakan salah satu alat untuk untuk

mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa

dengan lingkungan dan sebagai alat bantu mengajar dapat menunjang

metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses mengajar.

4. Evaluasi Pembelajaran, merupakan alat indikator untuk menilai

pencapaian-pencapain tujuan yang ditentukan serta menilai proses

pelaksanaan megajar secara keseluruhan, evaluasi bukan hanya

menilai aktivitas secara spontan dan incidental, melainkan kegiatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasar

tujuan yang jelas.

C. Pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Praktek

Audit Berkomputer dengan menggunakan software ACL (Audit

Command Language) Untuk Mendukung Penguasaan Materi

Pengauditan.

Demikian sudah dipaparkan materi. Namun, di sisi lain Audit

Common Language dimana praktek penunjang pengauditan lebih terjun

langsung untuk melakukan simulasi praktek audit berkomputer. Di dalam

praktek Audit Command Language mahasiswa diajak untuk melakukan

beberapa cara audit langsung dibandingkan pembelajaran pengauditan

berbasis teori, namun tentunya pembelajaran berbasis teori juga harus di

kuasai sebagai kunci pemahaman akan lapangan dan prakteknya. Dalam

praktek pembelajaran Audit Command Language ini, ditampilkan ajarkan

cara kerja Audit Command Language untuk proses audit.

Pertama mahasiswa dapat melakukan import file data kedalam

bentuk table Audit Common Language. Terdapat beberapa item untuk di

input seperti kertas kerja Credit Card Metaphor, kertas kerja Trans April,

File Unacceptable Codes, File Company Departemen, Employee lalu data

base access Acceptable, setalah semua di import ke dalam Audit Common

Language pertama-tama dapat di lakukan pencarian duplikasi nomer


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

karyawan untuk menjegah karyawan fiktif yang tujuannya tidak di sengaja

atau segaja yang bertujuan timbulnya fraud. Kemudian bisa juga

dilakukan Analisa gaji dan bonus melalui metaphor, methapor sendiri

adalah struktur kompensasi yang kompleks kompensasi di berikan

berdasarkan proyek yang ada beberapa karyawan mempunyai kompensasi

atau bonus. Setelah di ketahui berapa bonus yang ada kemudian juga bisa

dilakukan penghitungan total bonus yang di terima masing-masing

karyawan.

Setalah itu dapat dilakukan pengurutan gaji terbesar sampai ke

yang terkecil di sini juga membantu untuk melakukan telah rasional

contonya kesesuaian jabatan dengan gaji yang di terima apakah masuk

akal atau tidak. Berikutnya dapat di lakuakan filter untuk mengetahui

karyawan dengan periode tahun tertentu, sebagai contoh karyawan A yang

kontraknya dimulai tahun 2000 berbeda levelnya dengan karyawan B yang

mulai kontrak di tahun 2003.

Selain mengaudit tentang bagian keuangan yang bersinggungan

dengan biaya gaji atau bonus yang didapat, Audit Command Language

juga bisa belihat bagian teransaksi keuangan yang dilakukan oleh

perusahaan pada nilai-nilai tertentu sebagai usaha pengendalian internal.

Misalnya mencari transaksi yang lebih besar dari transaki normal yang di

tetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Berikut paparan narasumber menganai persepsi apakah praktik

ACL (Audit Command Language) membantu menguasai materi pada

pengauditan

“…Jadi contohnya kayak gini misalnya namanya double jadi kita bisa
mencari nama atau nomer rekening yang double agar saat melakukan
transfer gaji atau bonus perusahaan tidak mengirimkan ke semua nama
atau nomer rekening yang double sementara pemilik rekening atau nama
itu hanya satu orang, dari situ mengajarkan kita untuk contoh pengen
dalian internal yang sesunguhnya pada materi pengauditan, selain itu
melihat data gaji terbesar dan terendah apakah gaji dan terbesar dan
terendah itu cocok sesuai jabatanya, jika jabatannya tidak sesuai
menerima gaji yang besar mungkin itu perlu di pertanyakan atau di cek.”

(Hasil wawancara dengan Stefanus Nicko Julian, pada tanggal 6 Maret


2018)
Dari paparan narasumber di atas dapat dilihat bahwa narasumber

sudah terbantu memberikan contoh yang nyata tentang wujud

pengendalian internal, dan contoh yang nyata tentang wujud pengendalian

internal tersebut didapatkan melalui pengalaman pembelajaran praktek

ACL (Audit Command Language).

Sebagaimana juga yang di terima berdasarkan paparan narasumber berikut

“…Kayak kita lebih bisa mengerti pengendalian internal, bagaimana


saja bentuk bentuk pengendalian internal yang realistis di dalam
perusahaan, seperti Analisa data karyawan untuk Analisa data karyawan
yang fiktif yang mungkin saja imbasnya ke tindak kecurangan.”

(Hasil wawancara dengan Maya Angelicca, pada tanggal 8 Maret 2018)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Dari paparan narasumber diatas dapat dilihat bahwa narasumber sudah


terbantu memberikan contoh yang nyata tentang pengendalin internal
yang realistis karena mahasiswa melakukan praktek nyata untuk
melaukan pengandalian internal tersebut.

“…Mungkin dari pembelajaran ACL kita bisa mengerti untuk kita


menerapkan pengendalian internal kaya melihat atau mencari transaksi
gaji yang di lakukan perusaan kepada karyawan karena itu termasuk
pengendalian internal. Dan kartu kredit memungkinkan perusaan
mengetahui gaji yang di terima karyawan karena terrecord di dalam
sistem.”

“…Pada intinya ACL sangat membantu jadi justru mungkin ACL bisa di
gabung dengan teorinyanya seperti praktikum 8 jp karena praktek lebih
memberi gambaran kita ketika melakukan audit.”

(Hasil wawancara dengan Georgius Ariyadi Nugroho, pada tanggal 6


Maret 2018)

Dari pernyataan narasumber di atas dapat dilihat narasumber sudah

terbantu memberikan contoh yang nyata tentang wujud pengendalian

internal begitu juga dengan narasumber yang lainnya, sehingga dari

kelima narasumber merasa bahwa pebelajaran praktek ACL (Audit

Command Language) membantu mahasiswa untuk lebih memahami

tentang pengendalian internal pada pembelajaran pengauditan karena

mereka mendapat pengalaman dan gambaran bagaimana melakukan

pengendalian di dalam perusahaan itu sendiri untuk mencegah kecurangan

atau kesalahan yang berdampak merugikan bagi pihak terkait. Sebagai

mana juga mengacu pada capaian pembelajaran pada mata kuliah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

pengauditan yaitu mahasiswa mampu untuk mengambarkan pengendalian

internal klien dan mampu untuk membuat pendokumentasian audit.

Kemudian juga mahasiswa dapat melakukan pengauditan melaluai

pendekatan siklus-siklus misalnya siklus pengeluaran, siklus personalia,

siklus pembelanjaan dengan melalui olah data pada pembelajaran mata

kuliah praktek audit berkomputer dengan menggunakan software ACL

(Audit Command Language).

Dari situ juga tujuan ACL (Audit Command Language) sebagai

pembelajaran berbasis komputer sudah terlaksana sesuai dengan teori

sebagaimana dimaksud Heinich et al. dalam Rusman et al. (2011:97) yang

mengatakan “computer system can delivery instruction by allowing them

to interact with the lesson programed in to system this is refered to

computer base instruction”. Sistem komputer bisa menyampaikan

pembelajaran secara individual dan langsung dengan para siswa dengan

cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam

sistem komputer, inilah yang disebut pembelajaran berbasis komputer.

Selain itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ACL (Audit Command

Language) mendukung mahasiswa untuk lebih menguasai materi

pengauditan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Mahasiswa

dalam Pembelajaran software ACL (Audit Command Language)

1. Faktor-faktor Penghambat

Di samping komponen-komponen yang harus dipenuhi untuk

tercapainya pembelajaran penulis mendapatkan pernyataan dari salah satu

narasumber dari hasil wawancara sebagai penghambat dalam

pembelajaran ACL (Audit Command Language):

“…Kalo sama asdosnya itu kan di modul ada kayak langkah-


langkahnya terus kita ngikutin kita ngerjain bareng asdosnya nah tapi
Kalo sama dosennya jadi misalnya ada materi baru tentang penghitngan
total bonus nah di jelasin di awal jadi ini fungsinya buat ini di jelasin dulu
kitanya di awal nah setelah itu buat ngerjainnya Dosennya nggak
langsung kayak asdonya, kalo asdonsya kan langusung dikerjain walupun
itu kita bareng-bareng jadi lebih mudah, kalo Dosennya Lebih di biarin
aja coba kalian ikutin langkah-langkah ini, jadi lebih enak sama
Dosennya kalo sama asdonya memang benar kita dituntun langkah
langkahnya tapi kita nggak tau sebenarnya ini buat apa sih, langkah-
langkah ini kita kerjakan untuk mencari apa sih seperti itu, pada dasarnya
kalo dengan metodenya dosen walupun kita di kerjakan sendiri kita
setelah mengerjakan kita juga akan mengerti langkah-langkahnya plus
kita di awal juga di jelasakan proses ini di gunakan untuk mencari data
apa sehingga pengetahuan kita mejadi utuh kayak gitu”

(Hasil wawancara dengan Stefanus Nicko Julian, pada tanggal 6 Maret


2018)
Dari paparan narasumber diatas ada bisa di simpulkan beberapa

komponen pembelajaran yang terkadang kurang, sebaiknya dosen selalu

memberikan penjelasan di awal pertemuan pada. Karena sumber belajar

sendiri menurut Rusman et al. (2011:42) diartikan sebagai segala bentuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

atau segala sesuatu yang ada di luar diri seseorang yang bisa digunakan

untuk membuat atau memudahkan terjadinya proses belajar pada diri

sendiri atau peserta didik, apapun bentuknya, apapun bendanya asal bisa

digunakan untuk memudahkan untuk proses belajar, maka benda itu bisa

digunakan sebagai sumber belajar. Pada pembelajaran tersebut beberapa

kali pertemuan kurang diadakan penjelasan dari komponen utama

sehingga penyampaian pengetahuan kepada mahasiswa kurang sempurna,

yang berakibat pengetahuan yang di terima mahasiswa kurang maksimal

sehingga ketika dilakukan evaluasi pembelajaran juga hasilnya kurang

maksimal, karena evaluasi pembelajaran sendiri sebagai alat indikator

untuk menilai pencapaian-pencapain tujuan yang di tentukan serta menilai

proses pelaksanaan megajar secara keseluruhan, evaluasi bukan hanya

menilai aktivitas secara spontan dan incidental,melainkan kegiatan untuk

menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasar tujuan

yang jelas.

Di samping itu juga ada faktor-faktor lain yang menghambat

proses pembelajaran, seperti penulis mendapatkan pernyataan dari salah

satu narasumber dari hasil wawancara sebagai berikut :

“…Penghambatnya sih hanya kurangnya penjelasan aja selainnya


ya udah bagus hanya kita butuh penjelasan ada karena biar kita nggak
sekedar datang mengerjakan pulang. Karena kalo sama asdos datang lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

di bimbing sama asdosnya, sebenarnya di buku juga sudah ada sih cara-
caranya tapi kita cenderung mengikuti asdosnya seperti itu.”

(Hasil wawancara dengan Maya Angelicca, pada tanggal 8 Maret 2018)

Dari paparan narasumber di atas dapat disimpulkan kurangnya

menerima penjelasan dari asisten dosen saat melakukan pembelajaran

sehingga mahasiswa hanya sekedar mengerjakan dan selesai tanpa

menerima penjelasan materi tentang fungsi-fungsi dan tujuannya di

gunakan untuk apa. Selain itu mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran

berbasis komputer menurut Rusman et al. (2011:98) ada beberapa prinsip

yang seharusnya bisa dimaksimalkan lagi:

a. Berorientasi pada Tujuan Pembelajaran

Dalam mengembangkan pembelajaran berbasis komputer harus

berorientasi pada tujuan pembelajaran baik kepada standar

kompetensi, kompentensi dasar, dan indikator yang harus dicapai pada

setiap kegiatan pembelajaran. Apapun model pembelajaran berbasis

komputer yang harus dikembangkan baik itu drill, tutorial maupun

simulasi.

Dengan kata lain mencapai standar kompetensi yang diharapkan

pada matakuliah Praktek Audit Berkomputer dengan menggunakan

software ACL (Audit Command Language) yaitu mahasiswa mampu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

membuat proyek dan membuat pengauditan serta menciptakan hasil

dari proyek tersebut dan meyajikan dalam format yang lain.

b. Berorientasi pada pembelajaran individual

Dalam pelaksanaannya pembelajaran berbasis komputer

dilakukan secara individual oleh masing-masing siswa di laboratorium

komputer. Hal ini sangat memberikan keleluasaan pada siswa untuk

menggunakan sesuai dengan waktu sesuai dengan kebutuhannya dan

kemampuannya. Bagi siswa yang memiliki kemampuan akan cepat

selesai dalam mempelajari meteri yang ada dan diprogamkan dalam

pembelajaran berbasis komputer tapi bagi siswa yang kurang memiliki

kemampuan akan lambat dalam mengerjakan atau memahami materi

yang ada dalam pembelajaran berbasis komputer. Namun semua itu

difasilitasi oleh pembelajaran berbasis komputer karena bersifat

individual sehingga tidak ada siswa yang ditahan dan tidak ada siswa

yang dipaksa untuk memahami materi semuanya berjalan sesuai

dengan interest dan kempuannya.

Sesuai dengan seterategi pembelajaran yang di gunakan dalam

matakuliah Praktek Audit Berkomputer dengan menggunakan

software ACL (Audit Command Language) yaitu, dalam mengikuti

mata kuliah ini mahasiswa aktif dan mandiri dalam membuat proyek

beserta tabel-tabelnya dan membuat analisis dengan dipandu dosen.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Dengan melakukan secara mandiri tanpa tergantung oleh apapun

mahasiswa akan seutuhnya menerima pembelajaran dan bisa

melakukan pengauditan menggunakan software ACL (Audit Command

Language) jika dihadapkan pada situasi apapun karena pada dasarnya

secara individu sudah menguasai.

Sebagaimana dengan yang dimaksud pada teori prinsip-prinsip

pembelajaran berbasis komputer tersebut yaitu berorientasi pada

pembelajaran individual, sesunguhnya perilaku inisiatif yang dimiliki

mahasiswa sudah baik bahakan ada dengan sendirinya seperti apa yang

dipaparkan oleh responden di atas yang menyebutkan bahwa mereka

terkadang menyelesaikan praktek ACL (Audit Command Language)

sendiri dengan menirukan langkah-langkah yang ada pada modul

ketika pembelajaran berhenti karena asisten dosen sedang membantu

beberapa mahasiswa lain yang sedang kesusahan. Sangat disayangkan

jika perilaku inisiatif tersebut tidak diakhiri dengan finishing yang baik

atau maksimal, sehingga mereka hanya sekedar tau dan selesai

megerjakan praktek ACL (Audit Command Language) tanpa

mengetahui sebenarnya praktek untuk mencari data apa yang sedang

mereka lakukan.

c. Berorientasi pada Pembelajaran mandiri


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Pembelajaran berbasis komputer bersifat individual, sehingga

menuntut pembelajaran secara mandiri. Dalam pelaksanaannya

pembelajaran berbasis komputer dilakukan secara mandiri dimana

guru atau mentor hanya berperan sebagai fasilitator, semua

pengalaman belajar dikemas dalam program pembelajaran berbasis

komputer.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran berbasis komputer

dilakukan secara mandiri dimana guru atau mentor hanya berperan

sebagai fasilitator. Mahasiswa dituntut untuk bertanya dan aktif untuk

melengkapi pengalamannya dalam pembelajaran praktek berbasis

komputer, namun jika hanya asisten dosen yang terkadang juga

kesulitan untuk menjelaskan atau megenalakan materi pada mahasiswa

lebih baik metodenya dibuat di awal pertemuan adanya pengenalan

materi oleh dosen sehingga mahasiswa tidak menerima persepsi yang

berbeda (bias) dan informasi yang diterima maksimal lalu kemudian

setelah itu untuk lenagkah-langkah pengerjaan prekteknya bisa di

lakukan dengan asisten dosen yang di lakukan bersama dengan

mahasiswa.

Pembelajaran mandiri diharapkan mempunyai hasil yang

maksimal seperti juga yang dimaksud pada pembelajaran individual

yaitu, dengan melakukan secara mandiri mahasiswa akan seutuhnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

menerima pembelajaran dan bisa melakukan pengauditan

menggunakan software ACL (Audit Command Language) jika di

hadapkan pada situasi apapun karena pada dasarnya secara individu

sudah menguasai.

d. Berorientasi pada Pembelajaran Tuntas

Keunggulan pembelajaran berbasis komputer adalah penerapan

perinsip belajar tuntas atau mastery learning. Dalam pelaksanannya

pembelajaran berbasis komputer semua siswa harus dapat

meneyelesaikan semua pengalaman belajar yang di kemas dalam

program pembelajaran berbasis komputer, baik berupa pemahaman

materi dan tugas mengerjakan tes atau evaluasi yang harus di

selesaikan dengan benar. Bila siswa salah dalam mengerjakan soal-

soal latihan maka komputer akan memberikan feedback, bahwa

jawaban salah sehingga siswa harus kembali kepada uraian materi

yang belum dipahaminya setelah itu siswa kembali ke soal latihan

untuk mengerjakan kembali dengan benar.

Pembelajaran tuntas diharapkan memberikan pengetahuan

yang maksimal kepada mahasiswa terhadap pengauditan

menggunakan software ACL (Audit Command Language),

pembelajaran tuntas juga bisa ukur menggunakan evaluasi materi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

pokok pada pembelajaran pengauditan menggunakan software ACL

(Audit Command Language) yaitu:

Membuat proyek ACL (Audit Common Language)

1) Melakukan cek dan verivikasi data

2) Menganalisis data karyawan

3) Menganalisis gaji dan bonus

4) Mencari kartu kredit expired

5) Mencari transaksi untuk konsumen (by number)

6) Melakulan cek saldo kartu kredit

7) Menghitung biaya total

8) Menghitung total transaksi per kartu kredit

9) Menemukan transaski yang melanggar aturan

Dengan begitu akan menjadi pengukur seberapa pembelajaran

tuntas yang dicapai.

Pembelajaran berbasis komputer adalah penerapan perinsip

belajar tuntas atau mastery learning Rusman et al. (2011:98)

sehingga mahasiswa harus dapat menyelesaiakan sekaligus

memahami pembelajaran yang ada berhubung ACL (Audit

Command Language) adalah pembelajaran yang bersifat praktek

maka mahasiswa harus mengetahui kegunaan dari prakter tersebut,

praktek tersebut digunakan untuk mencai data apa saja, dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

sekaligus mandiri untuk mengerjakan langkah-langkah praktek

tersebut, tidak hanya sekedar menyelesaikan praktek ACL (Audit

Command Language) dan tidak mengerti untuk apa kegunaan

praktek tersebut dan untuk mencari data apa langkah-langkah

tersebut sekalipun mahasiswa dapat menyelesaikan dan

menggunakan langkah-langkah yang benar.

Selain hal tersebut ada juga penghambat pembelajaran yang

disampaikan 2 responden lain, kedua paparan tersebut kurang

lebihnya sama yaitu lebih menyoroti media penunjang pembelajaran

ACL (Audit Command Language) berikut pemaparannya:

“…Modul mungkin menggunakan modul yang lama sehingga


toolbar atau item itemnya ada perubahan sementara dosen dan
asdonya tidak memberi tau dulu sehingga kadang saat praktek
bersama tertinggal karena mencari toolbar yang sama kok tidak ada,
sama terkadang data yang harus di ekstrak hilang dan menghambat
pelajaran.”
(Hasil wawancara dengan Georgius Ariyadi Nugroho 152114009, pada
tanggal 6 Maret 2018)

Dari paparan narasumber ketiga di simpulkan bahwa penghambat

pembelajaran software ACL (Audit Common Language) adalah sumber

belajar berupa panduan atau modul yang berbeda dengan dengan

software yang ada, perbedaan terletak pada menu toolbar sehingga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

mahasiswa mengalami kebinggungan yang berdampak mahasiswa sering

tertinggal pada saat pembelajaran berlangsung.

Namun setelah di observasi oleh peneliti kenyataannya modul

dengan software ACL (Audit Common Language) versi 8 dan software

ACL (Audit Common Language) versi 9 tidak ada perbedaan atau

kendala. Semua toolbar pada desktop kedua software tetapn sama, berikut

tampilannya:

Gambar 2.1
Software ACL (Audit Common Language) Versi 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Gambar 3.1
Software ACL (Audit Common Language) Versi 8
Kendala mahasiswa yang mengeluhkan tentang modul yang kurang

jelas diakibatkan karena kualitas pengandaan (fotocopy) yang kurang

maksimal sehingga beberapa item pada toolbar mempunyai gambar yang

kurang nampak bukan perbedaan antara modul yang di gunakan dengan

software yang dipakai yang berakibat menghambat mahasiswa untuk

melakukan pembelajaran.

Selain modul yang dikeluhkan karena menjadi penghambat

pembelajaran, narasumber lain mengatakan ada penghambat lain yaitu

sebagai berikut:

“…Penghambatnya pertama komputer, komputer yang terkadang mati


sendiri ketika pembelajaran tengah berlangsung, kalo mati imbasnya
nanti kita ngulang dari awal lagi, lalu yang kedua data yang hilang, ada
beberapa kasus data yang hilang pada saat pertemuan pertama ada
namun data untuk di ekstrak tersebut hilang saat pertemuan berikutnya,
lalu data hasil pekerjaan kita yang sudah kita simpan terkadang hilang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

sementara materi selanjutnya kita meneruksan pekerjaan tersebut, nah


dari situ terpaksa kita harus mengulang kembali dan mengulur waktu.”
(Hasil wawancara dengan Bonifasius Apriliyanto Simatupang, pada
tanggal 7 Maret 2018)

Dari paparan narasumber ketiga di simpulkan bahwa penghambat

pembelajaran software ACL (Audit Common Language) yaitu komputer

yang terkadang mati dengan sendirinya atau bisa di katakana incidental

dan pekerjaan atau project yang hilang sementara akan di gunakan untuk

melanjutkan untuk materi meinggu selanjutnya.

Dari wawancara kedua narasumber mengatakan bahwa

pembelajaran ACL (Audit Command Language) yang dilakukan

terkadang terhambat oleh media yang seharusnya menjadi alat bantu.

Seperti pendapat Barry Moris dalam Rusman et al. (2011:44) yang

menjelaskan kaitan antara media dengan proses pembelajaran, kemudian

pembelajaran ACL (Audit Command Language) sendiri menggunakan

tipe pembelajaran yang ke 3 yaitu:

Pola Pembelajaran Guru dan Media


GURU
Tujuan PENETAPAN SISWA
ISI DAN
MEDIA
METODE

Gabar 1.1
Kaitan antara media dengan proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Pola pembelajaran ini sudah mempertimbangkan keterbatasan

dosen yang tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar dalam

kegiatan pembelajaran, dosen dapat memanfaatkan berbagai media

pembelajaran sebagai sumber belajar yang dapat menggantikan guru

atau dosen dalam pembelajaran, jadi siswa dapat memperoleh

informasi dari berbagai media sebagai sumber belajar lain, dalam

pembelajaran ACL (Audit Command Language) misalnya dari modul

pembelajaran, media komputer, internet dan software ACL (Audit

Command Language) itu sendiri dan berperan sebagai media. Pola ini

merupakan pola pembelajaran bergantian antara dosen untuk secara

bergantian berinteraksi dengan siswa.

Pada paparan narasumber di atas media seperti modul yang

seharusnya megantarkan mahasiswa dalam pembelajaran dengan

maksimal seakan menjadi pengahambat dikarenakan versi penjelasan

di dalam modul yang kurang update sehingga beberapa menu, toolbar

dan langkah-langkah yang tertulis pada modul sedikit berbeda, jika

memungkinkan untuk dilakukan rewrite modul dan melakukan update

modul lebih baik dilakukan namun jika tidak mungkin dilakukan,

dosen atau asisten dosen bisa memberikan informasi di awal pada

bagian mana saja yang berubah agar tidak menghambat dan

meimbulkan kebingguan atau kepanikan di tengah pembelajaran pada

mahasswa karena tampilan yang berbeda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Lalu perihal data yang hilang, mahasiswa bisa membuat back

up di alat penyimpanan pribadi (flashdisk) terlepas dari tindakan di

sengaja atau tidak disengaja sehubungan dengan pemakaian

Laboratorium Komputer Dasar yang digunakan oleh banyak

mahasiswa. Namun juga antispasi untuk data terhapus karena di

lakukannya instal ulang sistem operasi pada komputer yang

bersangkutan.

Selain itu terdapat juga paparan narasumber yang

mengatakan kurang paham terhadap penyelesaian error yang terjadi

pada saat pembelajaran ACL (Audit Command Language) yang

diberikan, berikut paparan dari narasumber:

“…untuk faktor ya yang sangat kami rasakan kalo terjadi error


kadang tidak di beri tau penyebab errornya padahal kitanya
memang sudah coba berulang-ulang dan kita memang tidak tau
kesalahannya dimana.”

(Hasil wawancara dengan Bernadus Eko Mulya Pradana, pada tanggal


5 Maret 2018)
Dari paparan narasumber tersebut dapat disimpulkan bahwa

penghambat pembelajaran adalah tidak diajarkannya penanganan

masalah atau penyelesaiannya jika terjadi error di dalam pengolahan

data menggunakan ACL (Audit Command Language). Sementara

Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis komputer Menurut Rusman,

et.al. (2011:98) berorientasi pada pembelajaran tuntas yaitu,

keunggulan pembelajaran berbasis komputer adalah penerapan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

perinsip belajar tuntas atau mastery learning. Dalam pelaksanannya

pembelajaran berbasis komputer semua siswa harus dapat

meneyelesaikan semua pengalaman belajar yang di kemas dalam

program pembelajaran berbasis komputer, baik berupa pemahaman

materi dan tugas mengerjakan tes atau evaluasi yang harus

diselesaikan dengan benar. Bila siswa salah dalam mengerkan soal-

soal latihan maka komputer akan memberikan feedback, bahwa

jawaban salah sehingga siswa harus kembali kepada uraian materi

yang belum dipahaminya setelah itu siswa kembali ke soal latihan

untuk mengerjakan kembali dengan benar.

Mengacu pada teori tersebut ketika mahasiswa memang sudah

dihadapkan dengan kondisi yang benar-benar tidak tau akan

kesalahanya maka guru atau dosenlah yang bergantian berperan

sebagai media yang dapat menyelesaiakn pengalaman pembelajaran

mahaiswa agar mencapai prinsip pembelajaran tuntas dan sebagaimana

implementasi pada pola pembelajaran Barry Moris dalams Rusman et

al. (2011:44) yang ke 3:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Pola Pembelajaran Guru dan Media


GURU
Tujuan PENETAPAN SISWA
ISI DAN
MEDIA
METODE

Gabar 1.1
Kaitan antara media dengan proses pembelajaran
Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari wawancara dengan

narasumber tersebut bahwa:

1. Pada pembelajaran tersebut beberapa kali pertemuan kurang ada

penjelasan dari salah satu komponen utama dalam pembelajaran

sehingga penyampaian pengetahuan kepada mahasiswa kurang

maksimal.

2. Penjelasan tentang tujuan atau fungsi materi yang baru di pelajari

kurang sehingga mahasiswa hanya sekedar mengerjakan, atau

praktik ACL (Audit Command Language) yang instant karena

hanya datang mengerjakan lalu pulang tanpa tau langkah-langkah

tersebut digunakan untuk mencari data apa atau fungsinya apa.

3. Media (modul) yang kurang menuntun mahasiswa untuk

tercapainya pengalman belajar yang tuntas, karena kualitas

pengandaan berupa hardcopy masih rendah sehingga beberapa item

pada toolbar terlihat tidak jelas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

4. Pembelajaran yang tidak tuntas sehingga pembelajaran untuk meggatasi

error yang terjadi pada saat di lakukannya pembelajaran ACL (Audit

Command Language) tidak di lakukan.

Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman

mahsiswa dalam pembelajaran Mata Kuliah Praktikum Audit Berkomputer

menggunakan software ACL (Audit Command Language).

2. Faktor-faktor Pendukung

Selain adanya faktor penghambat yang memepengaruhi tingkat

pemahaman pembelajaran software ACL (Audit Command Language).

Terdapat juga faktor pendukung yang mempengaruhi tingkat pemahaman

dalam pembelajaran software ACL (Audit Command Language), berikut

paparan dari narasumber yang pertama:

“…Kebetulan memang saya suka pembelajaran tentang pengauditan, jadi


saya merasa senang karena di ajarkan dan diberi fasilitas lebih oleh prodi
untuk belajar tentang hal yang berhubungan tentang pengauditan, Saya
rasa ini menambah kompetensi walaupun hanya sekedar mata kuliah.”
(Hasil wawancara dengan Stefanus Nicko Julian, pada tanggal 6 Maret
2018)
Bisa disimpulkan bahwa mahasiswa merasa senang karena diberi

kesempatan untuk bisa belajar pengauditan dengan cara yang lain. Bukan

hanya untuk mengerti materinya namun juga belajar pengauditan dengan

terjun langsung menggunakan software dan melakukan simulasi

pengauditan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Selain itu narasumber mengaku pembelajaran software ACL (Audit

Command Language) sebagai bekal tambahan untuk memasuki dunia kerja

khususnya pada bidang pengauditan seperti yang di paparkan narasumber

berikut:

“…Saya rasa ini sebagai bekal kita mahasiswa akuntansi yang di berikan
oleh prodi agar kita lebih kaya akan pengalaman di lapangan sehingga
saya berusaha mengerti sunguh-sungguh pembelajaran ini, ACL di ajarkan
tentunya tidak tanpa alasan, mungkin saja ACL dipilih karena memang
banyak di gunakan perusahaan, sehingga kemapuan kita akan semakin
meningkat dengan adanya pembelajaran ACL ini.”

(Hasil wawancara dengan Maya Angelicca, pada tanggal 8 Maret 2018)

Dari paparan narasumber memang benar Program Studi Akuntansi

tetntunya sudah mempertimbangkan pembelajaran software ACL (Audit

Command Language) dipilih tidak tanpa alasan. Walaupun bersifat

pembelajaran mata kuliah sehingga tidak meunjukan kualifiksai tertentu

sebagai orang yang paham software ACL (Audit Command Language),

namun pemebalajaran ini sangat penting mengingat fungsi dari hasil audit

ini juga menjadi kebijakan penting untuk sebuah perusahaan.

Selain itu, narasumber ketiga juga mengatakan bahwa pembelajaran

pembelajaran software ACL (Audit Command Language) bisa dijadikan

satu pada saat mahasiswa menempuh pembelajaran mata kuliah

pengauditan karena narasumber mengaku dengan adanya pembelajaran

software ACL (Audit Command Language) semakin memperkaya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

mahasiswa untuk membuat rencana audit sehingga mahasiswa mempunyai

kreatifitas dan menumbuhkan nalar jika melakukan pengauditan, seperti

pendapat dari narasumber berikut:

“…Pada intinya pembelajaran ACL sangat membantu jadi mungkin bisa di


gabung dengan pembelajaran materinya seperti praktikum 8 jam pelajaran
karena praktek lebih memberi gambaran kita ketika melakukan audit yang
berimbas pada pemikiran lankah kita tentang rencana audit sehingga lebih
kreatif.”

(Hasil wawancara dengan Georgius Ariyadi Nugroho 152114009, pada


tanggal 6 Maret 2018)

Dari paparan tersebut mahasiswa mengaku dengan adanya

pembelajaran software ACL (Audit Command Language) semakin

memperkaya mahasiswa untuk membuat rencana audit sehingga

mahasiswa mempunyai kreatifitas dan menumbuhkan nalar jika melakukan

pengauditan, sehingga dirasa pembelajaran software ACL (Audit Command

Language) dan Pengauditan bisa dilakukan secara bersamaan, namun

Progaram Studi tentunya juga suda mempertimbangkan agar tidak

memberatkan mahasiswa di saat melakukan pembelajaran. Mengingat

materi Pengauditan yang berat dan banyak memiliki bab sehingga

pembelajaran sebaiknya dipisah agar juga mahasiswa lebih efektif dalam

memepelajarai dan menagkap materi pembelajaran software ACL (Audit

Command Language).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Selain hal tersebut yang menjadi pendukung pembelajaran

pembelajaran, narasumber keempat mengatakan ada pendukung lain yaitu

sebagai berikut:

“…Menurut saya pembelajaran ini membantu saya untuk memberikan


pengalaman pengauditan terutama sikap tidak percaya yang professional
bukan selalu tentang kecurangan yang di sengaja namun juga kecurangan
yang terjadi akibat ketidak sengajaan.”

(Hasil wawancara dengan Bonifasius Apriliyanto Simatupang, pada tanggal


7 Maret 2018)

Dari paparan tersebut bisa disimpulkan bawa dengan adanya

pembelajaran software ACL (Audit Command Language) mendapat

pengalaman baru tentang sifat skeptisme profesional sehingga judgement

yang di lakukan tidak seslalu kecurangan yang di sengaja namun juga

kecurangan yang tidak di sengaja.

Di samping itu juga narasumber kelima menyampaikan bahwa:

“…Menurut saya pribadi mungkin pembelajaran pengauditan menjadi


lebih bervariasi karena kita juga di ajarkan pengauditan secara manual di
kelas lalu kemudian kita mendapatkan tambahan pengaudtan
menggunakan komputer di lab, itu menjadikan kita lebih bisa mempunyai
pengalaman praktik tentang pengauditan yang luas.

(Hasil wawancara dengan Bernadus Eko Mulya Pradana, pada tanggal 5


Maret 2018)

Dari paparan tersebut bisa disimpulkan bawa dengan adanya

pembelajaran software ACL (Audit Command Language) narasumber

mendapat pengalaman yang lengkap di mulai dari mengenal pengauditan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

sendiri kemudian melakukan pratik pengauditan dengan cara manual lalu

melakukan pengauditan berkomputer. Ini adalah langkah aplikatif dari

Program Studi Akuntansi khususnya Universitas Sanata Dharma untuk

menyiapkan mahasiswanya menjadi manusia yang mencapai

profesionalitas karena dibekali materi maupun pengetahuan teknologi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari wawancara dengan

responden tersebut bahwa:

1. Mahasiswa merasa senang karena diberi kesempatan untuk bisa belajar

pengauditan dengan cara yang lain. Bukan hanya untuk mengerti

materinya namun juga belajar pengauditan dengan terjun langsung

menggunakan software dan melakukan simulasi pengauditan.

2. Mahasiwa merasa dibekali kempuan tambahan untuk melakkuan

pengauditan secara nyata menggunakan software atau audit

berkomputer.

3. Mahasiswa merasa diperkaya untuk membuat rencana audit sehingga

mahasiswa mempunyai kreatifitas dan menumbuhkan nalar jika

melakukan pengauditan.

4. Mahasiswa mendapat pengalaman baru tentang sifat skeptisme

profesional sehingga judgement yang di lakukan tidak seslalu

kecurangan yang disengaja namun juga kecurangan yang tidak

disengaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

5. Mahasiswa merasa mendapat pengalaman yang lengkap dimulai dari

mengenal pengauditan sendiri kemudian melakukan pratik pengauditan

dengan cara manual lalu melakukan pengauditan berkomputer.

Merupakan faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi tingkat

pemahaman mahsiswa dalam pembelajaran Mata Kuliah Praktikum Audit

Berkomputer menggunakan software ACL (Audit Command Language).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai analisis mata kuliah

ACL (Audit Command Language) sebagai pendukung penguasaan materi

pengauditan dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran ACL (Audit Command

Language) dapat mendukung mahasiswa dalam penguasaan materi

pengauditan yaitu pembelajaran ACL (Audit Command Language) dapat

mendukung mahasiswa karena dengan pembelajaran yang di lakukan

mahasiswa mengaku semakin terbantu dalam situasi nyata tentang wujud

pengendalian internal dan dari semua responden merasa bahwa pebelajaran

praktik ACL (Audit Command Language) membantu mahasiswa untuk

mendapat pengalaman bagaimana melakukan pengendalian di dalam

perusahaan itu sendiri untuk mencegah kecurangan atau kesalahan yang

berdampak merugikan bagi pihak terkait. Lalu terdapat juga faktor-faktor

penghambat yang mempengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa dalam

pembelajaran software ACL (Audit Command Language) yaitu : Kurang ada

penjelasan dari salah satu komponen utama dalam pembelajaran sehingga

penyampaian pengetahuan kepada mahasiswa kurang maksimal, Penjelasan

tentang tujuan atau fungsi materi yang baru dipelajari kurang sehingga

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

mahasiswa hanya sekedar mengerjakan, Media (modul) yang kurang

menuntun mahasiswa untuk tercapainya pengalaman belajar yang tuntas dan

pembelajaran yang tidak tuntas ketika terjadi error.

Terdapat juga faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi tingkat

pemahaman mahasiswa dalam pembelajaran software ACL (Audit Command

Language) yaitu: Mahasiswa merasa senang karena diberi kesempatan untuk

bisa belajar pengauditan dengan cara yang lain, Mahasiwa merasa di bekali

kempuan tambahan untuk melakkuan pengauditan secara nyata menggunakan

software atau audit berkomputer, Mahasiswa merasa diperkaya untuk

membuat rencana audit sehingga mahasiswa mempunyai kreatifitas dan

menumbuhkan nalar jika melakukan pengauditan, Mahasiswa mendapat

pengalaman baru tentang sifat skeptisme profesional dan Mahasiswa merasa

mendapat pengalaman yang lengkap dimulai dari mengenal pengauditan

sendiri kemudian melakukan pratik pengauditan dengan cara manual lalu

melakukan pengauditan berkomputer.

B. Keterbatasan Penelitian

Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin dalam

mengerjakan penelitian, namun penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini. Peneliti melakukan

wawancara dalam mendapatkan data untuk menjawab rumusan masalah,

sehingga ada kemungkinan responden memberikan informasi secara subjektif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

C. Saran

Saran yang mampu diberikan oleh penulis kepada pihak Program

Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta selaku penyelengara

pembelajaran ACL (Audit Command Language) berkaitan dengan persepsi

Mahasiswa Program Studi Akuntansi terhadap pembelajaran software ACL

(Audit Command Language) untuk mendukung penguasaan materi

pengauditan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman

Mahasiswa Program Studi Akuntansi terhadap pembelajaran software ACL

(Audit Common Language) :

1. Tetap mengadakan pembelajaran Praktikum Audit Berkomputer

menggunakan software ACL (Audit Command Language) untuk

mendukung pemahaman mahasiswa dalam materi pengauditan.

2. Tetap mengadakan pembelajaran Praktikum Audit Berkomputer

menggunakan software ACL (Audit Command Language) untuk

mendukung peforma para calon akuntan yang dapat mengoptimalkan

kinerja lapangan mereka.

3. Memperbaiki metode pembelajaran Praktikum Audit Berkomputer

menggunakan software ACL (Audit Command Language) agar mahasiswa

benar-benar menguasai ACL (Audit Command Language) secara tuntas

dan dapat menjadi lulusan yang profesional di dunia kerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

4. Adanya SOP (standard operational procedure) untuk asisten dosen

Pembelajaran Praktikum Audit Berkomputer menggunakan software ACL

(Audit Command Language).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agoes. Sukrisno. 2017. Auditng. Salamba Empat, Jakarta.

Akmal, dan Hadi. 2010. EDP Audit Praktek Teknik Audit Berbantuan Komputer
dengan Aplikasi MS Excel dan ACL. Erlangga, Jakarta.

Amrizal, 2012. Cara Mudah Belajar Accurate. Jelajah Nusa, Tangerang.

Boulianne, Emilio. 2011. Impact of accounting software utilation student knowledge


acquisition: an important change accounting education.

Halim, 2004. Auditing dan Sistem Informasi. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Grasindo, Jakarta.

Mardiatmadja. 1986. Tantangan Dunia Pendidikan. Kanisius, Yogyakarta.

Moleong. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remadja Karya, Bandung.

Morrisan. 2012. Metode Penelitian Survei. Kencana, Jakarta.

Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riana. 2011. Pembelajaran Berbasis Tekologi
Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Rajawali
Pers, Jakarta.

Saputra, Yulius Eka Agung. 2014. Dasar Akuntansi Berbais Komputer. Kanisius,
Yogyakarta.

Sugiono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Alfa Beta, Bandung.

Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitan Bisnis. Andi
Offset, Yogyakarta.

Sunyoto, Danang. 2014. Audit Pemeriksaan Akuntansi. Center of Academic


Publishing Service, Yogyakarta.

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Lampiran 1
TRANSKRIP WAWANCARA 1
Tanggal : 6 Maret 2018
Waktu : 12.00 WIB
Narasumber : Stefanus Nicko Julian (Akuntansi 2015)
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah Pengauditan I, Pengauditan II?
N : Ya sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut?
N : Untuk yang pengauditan satu itu metodenya kan ada kayak buku kasus nya
gitu lalu sama dosen disuruh kumpul kelompok nanti kita membahasa
kasusnya itu di kelompok setelah itu nanti baru di diskusikan bareng barang
sama kelompok-kelompok lain. Lalu untuk audit 2 itu kayak ibuknya
nerangin ibuknya ngasih slide jadi kita dengerin lalu juga ada latihan-latihan
dan memberi gambaran relistisnya. Tapi saya pribadi lebih masuk metode
audit 1 karena kalo seperti audit 2 nanti kalo ada soal gitu berhubung
waktunya terbatas jadinya kita bagi-bagi soalnya nomer 1 di kerjain siapa
nomer 2 di kerjain siapa jadi kita sebenarnya hanya fokus mengerjakan
beberapa soal yang menjadi jatah kita.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Pengauditan?
N : Lebih ke pengauditan bagi kami itu seperti barang baru jadi masih asing
terutama saat pengauditan 1, mungkin penghambatnya itu audit itu apa dan
fungsinya untuk apa karena kami tiba-tiba menerima peraturan audit jadi
kami cukup sulit untuk mengikuti. Kalo untuk audit 2 lebih tidak ada kendala
karena sudah tinggal meneruskan audit 1, jadi menurut saya biar mahasiswa
biar mudah menerima audit1 di dalam audit satu harus ada pengenalan
terlebih dahulu jadi dikenalkan sebenarnya audit itu apa, fungsinya
bagaimana, dan caranya bagaimana.
P : Menurut anda apa yang di maksud dengan standar audit?
N : Standar audit itu lebih menjadi pedoman dasar untuk melakukn audit, biar
audit
itu enggak melenceng dari tujuan awal, standar audit itu penting karena
standar audit itu ibaratnya batasan-batasanya supaya kita tidak terlalu
melebar sehingga tujuan tujuan audit kita akan tercapai.
P : Menurut anda apakah tujuan etika professional?
N : Etika professional itu lebih ke kode etik seorang melakukan pekerjaan jadi
tujuannya agar seorang melakukan pekerjaanya dengan baik, etika
professional juga perlu di pegang sebagai seorang auditor agar tujuan kita
untuk mengaudit atau mencari kesalahan untuk di perbaiki itu memang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

benar murni tidak untuk demi tujuan tertentu yang bersifat menguntungkan
salah satu pihak dan perbuatan melangar hukum.
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah praktek ACL (audit command
language) ?
N : Ya Sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut ?
N : Kalo sama adosnya itu kan di modul ada kayak langkah-langkahnya terus
kita
ngikutin kita ngerjain bareng asdosnya nah tapi kalo sama dosennya jadi
misalnya ada materi baru tentang penghitngan total bonus nah di jelasin di
awal jadi ini fungsinya buat ini di jelasin dulu kitanya di awal nah setelah itu
buat ngerjainnya dosennya nggak langsung kayak asdosnya, kalo asdonsya
kan langusng di kerjain walupun itu kita barang-bareng jadi lebih mudah,
kalo dosennya lebih di biarin aja coba kalian ikutin langkah-langkah ini, jadi
lebih enak sama dosennya kalo sama asdonya memang benar kita di tuntun
langkah langkahnya tapi kita nggak tau sebenarnya ini buat apa sih, langkah-
langkah ini kita kerjakan untuk mencari apa sih seperti itu, pada dasarnya
kalo dengan metodenya dosennya walupun kita di kerjakan sendiri kita
setelah mengerjakan kita juga akan mengerti langkah-langkahnya plus kita di
awal juga di jelasakan proses ini di gunakan untuk mencari data apa sehingga
pengetahuan kita mejadi utuh kayak gitu.
P : Menurut anda materi manakah didalam ACL (audit common language) yang
membantu anda menguasai materi mata kuliah Pengauditan ?
N: : Jadi contohnya kayak gini misalnya Namanya double jadi kita bisa mebncari
nama atau nomer rekening yang double agar saat melakukan transfer gaji
atau bonus perusahaan tidak mengirimkan ke semua nama atau nomer
rekening yang double sementara pemilik rekening atau nama itu hanya satu
orang, dari situ mengajarkan kita untuk contoh pengen dalian internal yang
sesunguhnya pada meteri pengauditan, selain itu melihat data gaji terbesar
dan terrendah apakah gaji dan terbesar dan terendah itu cocok sesuai
jabatanya, jika jabatannya tidak sesuai menerima gaji yang besar mungkin itu
perlu di pertanyakan atau di cek.
P : Menurut yang ada ketahui data apa saja yang bisa di cari menggunakan ACL
(Audit Command Langauage)?
N : Menurut saya sih data-data yang bisa di filter seperti memeisahkan data
range
gaji atau bonus jumalah sekian sampai sekaian. Lalu total gaji dan bonus
yang di terima karyawan, lalu memisahkan taransaksi yang lebih atau kurang
dari sekian.
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang tepat untuk
pembelajaran ACL (Audit Command Langauage)?
N : Dibagian-bagian tertentu penjelasan asdos harus lebih telaten agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

mahasiswa juga jelas tidak binggung untuk mengantisipasi ketertinggalan.


P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit command language) ?
N : Kalo menurutku sih kita kan lebih ke penggunaan aplikasi kalo untuk
penggunaan aplikasi aku lebih suka ke metodenya dosennya jadi kalo untuk
pengguanaan aplikasi kan kita Cuma perlu mengikuti langkah-langkah yang
ada kita nggak mungkin menghafal semua langkah-langkah yang ada besok
ketika kita sudah berhunungan dengan aplikasi kita bisa mebuka buku juga,
nah kalo dengan metodenya dosennya kita sebenernya tau apa yang kita cari,
untuk lengkah-langkahnya kita bisa dilihat di buku, kayak kalo dosennya
menerangkan apa yang mau kita cari untuk langkah-langkahnya kita cari di
buku hasilnya sama juga selesai, jadi bisa di bilang menerangkann apa yang
kita sedang cari, kayak yang pengauditan tadi lebih ke pengenalan lalu
masuk ke materinya.
P : Menurut anda apakah faktor pendukung yang mempengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit command language)?
N : Kebetulan memang saya suka pembelajaran tentang pengauditan, jadi saya
merasa senangkarena di ajarkan dan diberi fasilitas lebih oleh prodi untuk
belajar tentang hal yangberhubungan tentang pengauditan, Saya rasa ini
menambah kompetensi walaupun hanya sekedar mata kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

TRANSKRIP WAWANCARA 2
Tanggal : 5 Maret 2018
Waktu : 11.00 WIB
Narasumber : Bernadus Eko Mulya Pradan (Akuntansi 2015)
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah Pengauditan I, Pengauditan II ?
N : Ya sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut ?
N : Audit 1 dan audit 2 itu hampir ada kesamaannya yaitu lebih ke diskusi,
diskusi
tersebut lebih banyak diskusi ke 1 arah saja yaitu diskusi antara dosen ke
mahasiswa, untuk diskusi antara mahasiswa dengan mahasiswa masih jarang.
Namun yang di rasakan lebih enak diskusi mahasiswa dengan mahasiswa,
namun diskusi dengan dosen itu juga sangat perlu karena diskusi dengan
dosen di gunakan untuk menanyakan beberapa matari yang sesame
mahasiswa kurang mengetahui seperti materi kertas kerja maka itu diskusi
dengan dosen, namun diskusi dengan dosen mempunyai kendala yaitu
keterbatasan waktu semisal latihan di kelas banyak dan belum selesai namun
jam belajaran sudah berakhir di situ diskusi juga harus berhenti karena dosen
juga mempunyai kesibukan lain dan tidak bisa di temui, harapannya di kelas
diskusi antara dosen dan mahassiswa atau mahasiswa dengan dosen lebih di
perbanyak membahasa materi yang di anggap sulit. Karena terkadang ada
materi yang di pelajari sendiri saja bisa namun juga ada materi yang butuh
penjelasan dosen untuk mengetahuinya.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Pengauditan?
N : Faktor penghambatnya adalah banyaknya materi terutama untuk
pengauditan,
lalu untuk pengauditan 1 juga buku lebih berisikan peraturan yang bahasanya
susah di pahami mahasiswa karena itu jika menemui buku yang lebih banyak
membahas peraturan maka dosen harus lebih banyak memberi penjelasan,
mahasiswa membtuhkan buku referensi atau sumber yang lebih “enak” di
baca agar mudah di pahami mahasiswa.
P : Menurut anda apa yang di maksud dengan standar audit?
N :Pedoman untuk membantu auditor untuk melakukan tanggung jawabnya
sebagai auditor professional, standar audit bagi auditor sangat penting, tanpa
punya spemahaman tentang standar audit seorang auditor tidak punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

landasan dalam melakukan pengauditan terutama saat melakukan audit


laporan keuangan spadahal laporan keuanan bersifat untuk memntukan
keputusan yang penting, bila tidak ada atau pemehaman audit maka
keputusan juga bisa menjadi salah.
P : Menurut anda apakah tujuan etika professional?
N : Ya etika professional harus di miliki seorang auditor ya, artinya tidak hanya
mementingkan satu pihak saja, etika itu kan di buat untuk kepentingan
umun dimana dia berlaku dalam melakukan pengauditan, maka etika
professional juga menjadi acuan juga dalam menjadi seorang auditor,
sehingga etika professional harus benarbenar di miliki takutnya jika kita
lemah terhadap etika professional kita kan mudah terpengaruh oleh kanan
kiri.
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah praktek ACL (audit command
language) ?
N : Ya Sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut ?
N : Pembelajaran kemarin cepet sih pembelajarannya tetapi untungnya
ada modul yang cukup membantu saya, namun juga saya melihat sebagian
besar teman-teman di kelas agak kesulitan mengikutinya karena baru
melihat aplikasinya atau juga baru pengenalan mungkin di awal harus ada
pengenalan beberapa item yang ada bagai mana save gimana cara penghapus
bagaimana dan yang lainnya pada intinya perlu pengenalan setiap itemnya
ketika kita mau praktek
P : Menurut anda materi manakah didalam ACL (audit command language)
yang membantu anda menguasai materi mata kuliah Pengauditan ?
N: : Menurut saya itu materi Analisa data karyawan salah satu materinya jadi di
sini kita bisa melihat dan menganalisis gaji, bonus yang di terima karyawan
apakah ada yang menyimpang dari yang seharusnya. Ini kan berkaitan
dengan pengendalian internal ya, nah pengendalian internal yang ada di
perusahaan, ketika kita mempraktekan Analisa data karyawan kita bisa
menganalisis apakah pengendaliaan internalnya baik, selain itu juga kita bisa
melihat berapa harusnya gaji karyawan yang diterima jika berdasarkan
pangkat, kita bisa melihatnya melalui kapan karyawan tersebut resmi bekerja
dari situ ada ketentuan jika sudah sekian waktu maka akan menyandang
jabatan tertetu lalu kita bisa cocokan (matching) dengan jabatan dan gaji
yang di peroleh.
P : Menurut yang ada ketahui data apa saja yang bisa di cari menggunakan ACL
(Audit Command Langauage)?
N : Data yang bisa kita cari ya itu data gaji, data bosnus yang di terima
karyawan, data duplikasi nama karyawan yang berimbas pada dilakukannya
kecurangan, duplikasi gaji dan bonus, data total gagji dan bonus, pada intinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

adalah mencari informasi finansial dan sumberdaya manusia pada siklus


perusahaan tersebut.
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang tepat untuk
pembelajaran ACL (Audit Command Langauage) ?
N : Menurut saya waktunya kurang, waktunya bisa di perpanjang lagi sks
diperpanjang lagi ketika 1 sks 2 jam pelajaran itu kurang karena kan kalo
praktek di buru-buru seperti itu kan orang caranya seperti ini tapi pas UTS
atau UAS nanti lupa lagi kalo nggak open book kan perlu di lakukan latihan
yang berulang supaya kita benar-benar megetahui cara dan langkah secara
detail untuk melakukan praktek.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit command language) ?
N :Kurang tersediannya aplikasi untuk belajar, panduan yang di modul juga
salah satu pengahambat gambarnya kecil-kecil terkadang, selain itu di kelas
asdosnya kurang ketika asdosnya cuma satu lalu saat mengerjakan suka
banyak yang tanya terkait penjelasan atau terjadinya error sehingga waktu
habis hanya untuk menunggu pendamingan dari asdos dan materi malah lama
selesainya.
P : Menurut anda apakah faktor pendukung yang mempengaruhi pembelajaran
mahasiswadalam mempelajari ACL (audit command language) ?
N : Menurut saya pribadi mungkin pembelajaran pengauditan menjadi lebih
bervariasi karena kita juga di ajarkan pengauditan secara manual di kelas lalu
kemudian kita mendapatkan tambahan pengaudtan menggunakan komputer di
lab, itu menjadikan kita lebih bisa mempunyai pengalaman praktik tentang
pengauditan yang luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

TRANSKRIP WAWANCARA 3
Tanggal : 5 Maret 2018
Waktu : 13.00 WIB
Narasumber : Georgius Ariyadi Nugroho (Akuntansi 2015)
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah Pengauditan I, Pengauditan II ?
N : Ya sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut ?
N : Pengauditan 1 saya di ajar oleh dosen yang menuntut kita benar-benar
sangat teori banget kita di tuntut paham bagaimana aturan-aturandan
prosedur prosedurnya, sementara Pengauditan 2 lebih bagaimana nanti di
dunia kerja atau bisa di bilang memberi gambaran realistis. Karena di beri
gambaran bagaimana di dunia kerja menurut saya justru lebih enak untu
metode pemebelajaran yang seperti dosen audit 2 yang rileks dan lebih
memberi gambaran realistis di dunia kerja seperti itu.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Pengauditan?
N : Karena tadi kurang relax sih sama dosen audit 1 jadi bawaannya audit itu
susah, karena juga tebel dan banyak banget babnya lalu dosennya juga
mintanya membandingkan keduannya sehingga terasa berat di tambah buku
Audit 1 yang Tuannakota itu bahasanya sulit di mengerti. Tetapi selain itu
juga kesadaran kita untuk membaca juga masih lemah sementara jika
mempelajari pengaudian 1 justru kita di tuntut untuk membaca dan
memahami aturan-aturan yang ada. Kalo untuk pengauditan 2, yaa karena
dosennya relax jadi kita juga terkadang “selengekan” juga selain itu
pembelajarannya terlalu cepat tapi maklum lah doesen baru.
P : Menurut anda apa yang di maksud dengan standar audit?
N : Acuan sih atau pegangan buat auditor biar kita tetap kerjanya enggak
sembarangan dan kita tetap megikuti acuan atau patokan yang ada, satandar
audit perlu banget di pegang oleh auditor biar kalo kita kerja nggak ke mana-
mana, misal tujuan auditnya ini ya kita tujuannya ini seperti itu juga yang
harus di utamakan auditor agar kita juga di anggap kompeten untuk
melakukan pengauditan tersebut.
P : Menurut anda apakah tujuan etika professional?
N : Dimana kita sebagai auditor punya moral sih jika bekerja, semua juga harus
punya etika yaa sehingga semua juga harus punya moral sih kalo kerja, jadi
kita tidak mudah terpengaruh terhadap hal yang tidak sesuai dengan tujuan
kita bekerja, etika juga sebagai pegangan kita sebagai auditor karena
pekerjaan auditor sangat riskan dengan kecurangan jika kita memengang kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

moral atau etika perofesioanl ya semoga apa yang kita kerjakan jauh dari
masalah ang tidak kita ingginkan.
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah praktek ACL (audit command
language)?
N : Ya Sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut?
N : Sebenarnya kalo jujur lebih senang dengan pembelajaran bersama asdonya
kalo sama dosennya lebih berputar-putar penjelasannya jadi kalo misalnya
mengajar apa yang di perlukan untuk mengajar aja jangan sampai mana-
mana, meskipun teori ya teori nggak usah sampai mana-mana.
P : Menurut anda materi manakah didalam ACL (audit command language)
yang membantu anda menguasai materi mata kuliah Pengauditan ?
N: : Mungkin dari pembelajaran ACL kita bisa mengerti untuk kita menerapkan
pengendalian internal kaya melihat atau mencari transaksi gaji yang di
lakukan perusaan kepada karyawan karena itu termasuk pengendalian
internal. Dan kartu kredit memungkinkan perusaan mengetahui gaji yang di
terima karyawan karena ter record di dalam sistem.
P : Menurut yang ada ketahui data apa saja yang bisa di cari menggunakan ACL
(Audit Command Langauage) ?
N : Seperti data bonus, data recruitment karyawan, terus kita bisa melihat total
gaji, dan gaji bisa di padukan dengan bonus, lalu bisa melihat atau
memisahkan antara anggran dengan realisasi
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang tepat untuk
pembelajaran ACL (Audit Command Langauage) ?
N : Harusnya prakteknya lebih banyak, kalo mau memberi penjelasan ya
secukupnya tentang apa yang mau pelajari hari itu. Kalo missal ada error
paling enggak dosen atau asdos cepat tanggap kadang yang error atau data
tidak cocok jika lama di tangani menyebabkan kehabisan waktu, mungkin
bisa di tambah asdos untuk kelancaran.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit command language)?
N : Modul mungkin menggunakan modul yang lama sehingga toolbar atau item-
itemnya ada perubahan sementara dosen dan asdonya tidak memberi tau dulu
aehingga kadang saat prektek bersama tertinggal karena mencari toolbar
yang sama kok tidak ada, terkadang data yang harus di ekstrak hilang dan
menghambat pelajaran. Pada intinya ACL sangat membantu jadi justru
mungkin acl bisa di gabung dengan prakteknya seperti praktikum 8 jp karena
praktek lebih memberi gambaran kita ketika melakukan audit.
P : Menurut anda apakah faktor pendukung yang mempengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit command language)?
N : Pada intinya pembalajaran ACL sangat membantu jadi mungkin bisa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

gabung dengan pembelajaran materinya seperti praktikum 8 jam pelajaran


karena praktek lebih memberi gambaran kita ketika melakukan audit yang
berimbas pada pemikiran langkah kita tentang rencana audit sehingga lebih
kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

TRANSKRIP WAWANCARA 4
Tanggal : 7 Maret 2018
Waktu : 12.00 WIB
Narasumber : Bonifasius Aprilianto Simatupang (Akuntansi 2015)
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah Pengauditan I, Pengauditan II ?
N : Ya sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut ?
N : Kebutulan saya mendapat dosennya yang menuntut kita disiplin, jadi
pengauditan 1 metodenya penjelasan teorinya penjelasan atruan-aturan dan
undang undangnya untuk etikannya lalu bagaimana menyusun beberapa
pertanyaan wawancara untuk melakukan audit. Lalu untuk di pengauditan 2
tetap ada materi atau teori tetapi untuk pengauditan 2 ini ada prakteknya
kemarin kan ada kelas yang di tutup lalu di jadikan satu dengan kelas kami,
untuk prakteknya sendiri kami di suruh inspeksi ke 3 tempat jadi kayak
mengamati apakah jumlah barang-barang di tempat tersebut kelasnya sesuai
seperti di dalam catatan yang ada pada kelas. Lalu untuk yang praktek
observasi itu kayak pelayanannya kayak gimana, siklus-siklus yang ada
bagaimana contoh pengendalian internalnya bagaimana, lalu mengamati apa
yang menjadi tempat itu unggul lalu kelebihan dan kelemahannya. Dari situ
saya lebih tertarik untuk audit 2 karena lebih ber variasi karena kita
melakukan pembelajaran di luar kelas juga dan kita menjadi tau bagaimana
caranya membuat analisis inspeksi yang tepat, karena lebih mengasyikan
mata kuliah yang di dalamnya terdapat praktek dan teori karena jika hanya
berisikan satu metode juga mungkin kami terkadang merasa jenuh.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Pengauditan?
N : Kalo untuk audit 1 materi yang banyak sehingga kita terkadang tidak fokus
untuk belajar, lalu yang menghambat adalah kebiasaan sebagai mahasiswa
langsung melakukan judgment langsung menuduh adanya manipulasi atau
sesuatu kecurangan padahal bisa aja terjadinya error juga, darisitu mindset
kita kalo seperti itu terus nantinya tidak akan berkembang sehingga di dalam
pikiran kita kecurangan pasti di sebabkan karena adanya manipulasi atau
sesuatu yang bersifat korupsi atau keuntungan pribadi. Kalo untuk audit 2
penghambatnya mungkin untuk menetukan adjustment karena itu juga cara
sebelum auditor memberikan opini pada klien jadi ya semaksimal mungkin
kita harus berpikir secara nalar, susahnya lebih di situ sih.
P : Menurut anda apa yang di maksud dengan standar audit?
N : Pedoman umum untuk membantu para auditor dalam memenuhi tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

jawab professional mereka dalam pegauditan laporan yang ada darisitu kan
kita bisa artikan auditor itu sudah punya pedoman karena auditor sudah
punya batasan-batasannya tentunya standar professional itu harus di patuhi
oleh seorang auditor, cara mematuhinya ya dengan mengerti standarnya,
memahami dan paham standarnya, karena seorang auditor juga harus
berkompetan untuk melakukan audit.
P : Menurut anda apakah tujuan etika professional?
N : Peraturan-peraturan yang harus di penuhi auditor kalo menurutku lebih
berwujud kode etik jadi kayak ada tidak memihak, netral, adil, jujur bisa di
pertanggug jawabkan nah tujuannya ya untuk memberi batasan pada auditor
agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang, ya garis besarnya biar kita
nggak mudah kena pengaruh.
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah praktek ACL (audit command
language) ?
N : Ya Sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut ?
N : Nah kalo metode dosennya sendiri lebih ke detail kayak “ayok kalian coba
memahami untuk bab ini” jadi kita lebih di ajarakan detail misalnya kaya
mencari duplikasi nama belakang yang di butuhkan table apa saja, nah tanya
jawab detail iu juga memuntun kita secara lebih detail untuk langkah-
langkahnya, tapi kalopas asdosnya ngajar enggak sedetail dosennya sehingga
kita terkadang memang lebih cepat selesai namun kadang kita lupa field apa
saja yang di gunakan untuk membuat data tertentu. Kalo sama dosennya
sampek jamnya mau habis tapi kita menang kita lebih detail.
P : Menurut anda materi manakah didalam ACL (Audit Command Language)
yang membantu anda menguasai materi mata kuliah Pengauditan ?
N: : Kayak membantu perusahaan mencari kredit card yang sudah kadaluarsa
karena kebanyakan perusahaan sekarang sistem penggajiannya juga
menggunakan transfer sebagai pengendalian internal, nah dari situ kita lebih
banyak belajat tentang pengendalian internal agar perusahaan tetap bisa
melakukan kontrol.
P : Menurut yang ada ketahui data apa saja yang bisa di cari menggunakan ACL
(Audit Command Langauage) ?
N : Mencari cek saldo kartu kredit tadi apakah ada transfer perusahaan yang di
luar kebiasaan atau bersifat janggal, lalu memisahkan transaksi berdasarkan
kategorinya.
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang tepat untuk
pembelajaran ACL (Audit Command Langauage) ?
N : Kalo menurutku sih yaa ini metode yang harus di gunakan harus detail
bukan hanya sekedar mengikuti modul karena percuma jika langkah-
langkahnya tau hanyak karena mengikuti di modul namun gunanya,
fungsinya bahkan angkah-langkahnya detail kita tidak tau. Karena terkadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

kalo instant langsung praktek gitu tidak tau nalar kita tidak jalan ketika aku
mencari data ini berarti aku harus menggunakan data-data yang mana saja
seperti itu.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit common language) ?
N : Penghambatnya pertama komputer, komputer yang terkadang mati sendiri
ketika pembelajaran engah berlangsung, kalo mati imbasnya nanti kita
ngulang dari awal lagi, lalu yang kedua data yang hilang, ada beberapa kasus
data yang hilang pada saat pertemuan pertama ada namun data untuk di
ekstrak tersebut hilang saat pertemuan berikutnya, lalu data hasil pekerjaan
kita yang sudah kita simpan terkadang hilang, sementara materi selanjutnya
kita meneruksan pekerjaan tersebut , nah dari situ terpaksa kita harus
mengulang kembali dan mengulur waktu, namun kalo ada dosen yang
kadang kita boleh copy data teman sih untuk mempercepat materi juga, Pada
intinya juga menurutku ACL kan lebih mencari data, seperti mencari yang
kadaluarsa, mana data yang fiktif mungkin kayak lebih membantu kita
mendekteksi dan membantu kita membuat adjustment kepada pihak yang di
audit.
P : Menurut anda apakah faktor pendukung yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit common language) ?
N : Menurut saya pembelajaran ini membantu saya untuk memberikan
pengalaman
pengauditan terutama sikap tidak percaya yang professional bukan selalu
tentang kecurangan yang di sengaja namun juga kecurangan yang terjadi akibat
ketidak sengajaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

TRANSKRIP WAWANCARA 5
Tanggal : 8 Maret 2018
Waktu : 14.00 WIB
Narasumber : Maya Angelicca (Akuntansi 2015)
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah Pengauditan I, Pengauditan II ?
N : Ya sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut ?
N : Sebenarnya sama aja karena dosen pengampunya sama, jadi metodenya
hampir sama diskusi dan mengerjakan laporan observasi untuk metode
pengauditan 1 lebih ke diskusi di dalam kelompok lalu di tanya oleh
dosennya, namun mungkin metode kami yang kurang tepat sehingga karena
keterbatasan waktu juga kami membangi soal yang di berikan oleh dosen
sehingga kami hanya paham satu atau dua soal saja yang menjadi tanggung
jawab kami bisa di bilang yang penting aman kalo di tanya kami bisa kayak
gitu, soalnya nanti setelah pengerjaan juga akan di tanya oleh dosen atau kita
yang mau untuk menjawab. Lalu untuk pengauditan 2 metodenya hampir
sama namun ada tambahan tugas observasi, seperti observasi ketika kita
kunjugan perusahaan kemarin, menurut saya metodenya lumayan bisa di
terima pengauditan 2 karena kita tidak jenuh di kelas kita sesekali mencari
ilmu di luar kelas, selain itu jika ada tugas semacam itu (observasi) kita lebih
mudah mengerti karena di sertai contoh realnya, tidak hanya mengerti
melalui buku namun kita lebih bisa di ajak realistis melihat atau
mempraktekan langsung ilmu-ilmu yag ada.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Pengauditan?
N : Kalo penghambat ini realistis aja ya, sebenernya lebih kayak dari dosennya
aja sih, mahasiswa itu cenderung takut duluan jadi itu yang membuat kita
mahasiswa cari-cari jawaban aja tanpa memahami materinya, jadi bisa di
katakana kalo di tanya dosennya yang penting lolos aja, tapi tanpa dia itu
memahami apa sih yang dia jawab itu, yang di jawab tadi kurang ngerti
maksudnya apa, lalu untuk metodenya tidak ada masalah hanya mungkin
dosen akan menjelaskan jika mahasiswa bertanya semantara itu terkadang
mahasiswa sungkan atau tidak berani bertanya dari situ ya diem-dieman lalu
kita akhirnya teks book aja seperti itu.
P : Menurut anda apa yang di maksud dengan standar audit?
N : Standar audit seperti pedoman umum gitu untuk membantu auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

memenuhi tanggung jawab profesioanaal mereka dalam melakukan audit.


Standar audit ni juga perlu di pegang auditor karena untuk mengaudit tidak
hanya semau-maunya sendiri kita juga harus punya patokan agar kita
kompeten juga kitanya sebagai auditor.
P : Menurut anda apakah tujuan etika professional?
N : Sama seperti norma dalam melakukan audit kita juga harus menggunakan
norma atau etika dalam melakukan tugas tidak sembarangan kita hsrus
memperhatikan hal tersebut kita harus tau mana yan di larang mana yang di
bolehkan, atau bahkan hal yang larang akan di bolehkan atau di sahkan
dalam keadaan tertentu. Etika perlu dipegang karena juga merupakan
integritas seorang auditor di lihat dari sberapa memenuhi atau memegang
etika profesioanal.
P : Apakah anda sudah mendapat mata kuliah praktek ACL (audit common
language)?
N : Ya Sudah
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang digunakan pada mata
kuliah tersebut ?
N : Metodenya datang lalu di bimbing sama asdosnya, sebenarnya di buku juga
sudah ada sih cara-caranya tapi kita cenderung mengikuti asdosnya seperti
itu. Untuk dosennya juga jarang sekali datang, jadi yaa cuman datang
ngerjain langsung pulang, sebenarnya di modul juga sudah ada caranya lalu
asdonya juga terkadang lama arena membantu teman-teman yang mengalami
maslah, lalu yaudah kita yang tidak ada masalah kerjakan duluan mengikuti
langkah-langkah yang di modul dan selesai. Jadi sebenarnya kami nggak tau
langkah yang kami kerjakan tadi untuk mencari data apa jadi bisa di katakana
instant hanya yang penting mengikuti modul langkah-langkahnya tanpa tau
ini langkah untuk mencari apa, lagi pula kurang di jelaskan juga di awal.
P : Menurut anda materi manakah didalam ACL (audit command language)
yang membantu anda menguasai materi mata kuliah Pengauditan ?
N : Kayak kita lebih bisa mengerti pengendalian internal, bagaimana saja bentuk
bentuk pengendalian internal yang realistis di dalam perusahaan, seperti
Analisa data karyawan untuk Analisa data karyawan yang fiktif yang
mungkin saja imbasnya ke tindak kecurangan.
P : Menurut yang ada ketahui data apa saja yang bisa di cari menggunakan ACL
(Audit Command Langauage) ?
N : Data mengenai kayawan, data mengenai bonus dan gaji yang di terima
karyawan lebih banyak data intern data perusahaan, selama ini langsung
mengerjakan sih ya jadi kurang paham data apa aja yang di cari.
P : Menurut anda bagaimana metode pembelajaran yang tepat untuk
pembelajaran ACL (Audit Commnd Langauage) ?
N : Sebelum kita ngerjain kita harus di jelaskan dulu ini mau cari apa lalu
tujuannya apa baru kita praktek lalu hasil dari pencarian data ini apa lebih di
jelaskan. Karena selama ini kita terkesan hanya langsung mengerjakan tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

tau data apa yang kita cari lalu data ini menghasilkan apa. Taunya yang
penting record cocok sama yang di kerjakan oleh asdosnya.
P : Menurut anda apakah faktor penghambat yang memengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit command language) ?
N : Penghambatnya sih hanya kurangnya penjelasan aja selainnya ya udah bagus
hanya kita butuh penjelasan ada karena biar ita nggak sekedar datang
mengerjakan pulang. Jadi pada intinya ACL kita membantu kita ini kan lebih
belajar kita pada prakteknya kita lebih paham, walaupun kita hanya tau
langkah-langakahnya untuk mencari data, nah kita tau langkah-langkahnya
kita jadi tau dan menyimpulkan berarti data tersebut bisa dicari
menggunakan ACL.
P : Menurut anda apakah faktor pendukung yang mempengaruhi pembelajaran
mahasiswa dalam mempelajari ACL (audit command language) ?
N : Saya rasa ini sebagai bekal kita mahasiswa akuntansi yang di berikan oleh
prodi
agar kita lebih kaya akan pengalaman di lapangan sehingga saya berusaha
mengerti sunguh-sungguh pembelajaran ini, ACL di ajarkan tentunya tidak
tanpa alasan, mungkin saja ACL dipilih karena memang banyak di gunakan
perusahaan, sehingga kemapuan kita akan semakin meningkat dengan adanya
pembelajaran ACL ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 2
Silabus Mata Kuliah Praktek Pengauditan Berkomputer dengan software ACL (Audit
Command Language)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Silabus Pengauditan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Silabus Pengauditan 2

Anda mungkin juga menyukai