SEMARANG )
SKRIPSI
Oleh:
NIM: 15 12 2225
SEMARANG
2018
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 15.12.2225
Jurusan : S1 Akuntansi
pada KAP di semarang), benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri (bukan
plagiat) dan belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada program
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran, tidak ada paksaan dari pihak
manapun, dan jika pernyataan saya ini tidak benar, maka ujian skripsi saya
dinyatakan gugur.
Linda Maryana
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 15.12.2225
Jurusan : Akuntansi
HALAMAN PENGESAHAN
iii
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi dengan
judul “Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor
terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Proses Audit ( study empiris pada
KAP di semarang ).”
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
v
Alhamdulillah, Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya
KAP di semarang).
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan
dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak
– banyaknya kepada :
I (S1) Akuntansi.
3. Bapak Agus Hariyanto, SE, MM, Ak, CA yang telah membimbing dan
Semarang.
vi
5. Kedua orang tua dan anakku Makayla yang telah memberikan doa,
skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan. Akhir kata semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Linda Maryana
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
vii
HALAMAN PERNYATAAN....................................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iv
KATA PENGANTAR.................................................................................................
vi
viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................
xiv
ABSTRAKSI..............................................................................................................
xv
BAB I. PENDAHULUAN
viii
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................
2.1.1.3.Konsep Materialitas
2.1.2.Profesionalisme Auditor
10
2.1.2.1.Pengertian Profesionalisme
10
ix
2.1.2.2.Konsep Profesionalisme
11
13
2.1.3.Etika Profesi
15
2.1.4.Pengalaman Auditor
17
19
20
22
25
25
27
x
3.4 Metode Pengumpulan Data...............................................................................
30
30
30
30
30
31
31
32
32
32
33
xi
3.5.3.1 Koefisien Determinasi ............................................................
33
33
34
34
34
36
36
37
38
39
xii
4.2 Analisis Data.....................................................................................................
40
4.3 Pembahasan.......................................................................................................
57
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................
60
5.2 Saran.................................................................................................................
61
xiii
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
62
LAMPIRAN ..............................................................................................................
64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 4 Tabel F
Lampiran 5 Tabel t
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
Materialitas
xiii
xvii
ABSTRAKSI
Populasi dalam penelitian ini adalah Auditor yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik di Semarang. Dengan menggunakan metode purposive
sampling, penelitian ini mencoba untuk mengumpulkan beberapa informasi
penting yang diberikan oleh responden dengan cara memberikan kuesioner.
Hipotesis diuji dengan metode uji t dan regresi linier berganda.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
eksternal perusahaan. Ada dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam
laporan keuangan yaitu relevan ( relevan) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua
membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk memberi jaminan
bahwa laporan keuangan tersebut relevan dan dapat diandalkan, sehingga dapat
mencapai kualitas relevan dan reliabel diaudit oleh auditor untuk memberikan
jaminan kepada pemakai bahwa laporan keuangan tersebut telah disusun sesuai
yang berlaku. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh para auditor adalah
auditnya. Seorang auditor dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak
auditor dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai. Oleh karena itu,
1
auditor harus meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit
yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Guna peningkatan kinerja,
Hall (1968) dalam Herawati dan Susanto, (2009) tercermin dalam lima hal yaitu:
profesionalisme, setiap auditor juga harus memegang teguh etika profesi yang
sudah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), agar situasi persaingan
tidak sehat dapat dihindarkan. Etika akuntan menjadi isu yang sangat menarik. Di
Indonesia. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada, karena fungsi akuntansi
adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para
pelaku bisnis. Di samping itu, profesi akuntansi mendapat sorotan yang cukup
juga harus mempunyai pengalaman yang cukup agar dapat membuat keputusan
2
dalam laporan audit, material atau tidaknya informasi, mempengaruhi jenis
pendapat yang akan diberikan oleh auditor. Informasi yang tidak material atau
tidak penting biasanya diabaikan oleh auditor dan dianggap tidak pernah ada.
tidak akan sama tergantung pada ukuran laporan keuangan tersebut. Selain itu
tingkat materialitas tergantung pada dua aspek yaitu aspek situasional dan aspek
untuk mencari auditor baru kalau perusahaan tidak memperoleh pendapat wajar
oleh klien, dia harus memiliki kebebasan yang cukup untuk melakukan audit.
imbalan yang lebih agar memberikan pendapat yang wajar tanpa pengecualian.
sama tanpa ada pengaruh antara lain, umur ataupun gender. Pada kenyataannya
3
dalam menentukan tingkat materialitas antar auditor berbeda-beda sesuai dengan
aspek situasionalnya.
besarnya keseluruhan salah saji minimum dalam suatu laporan keuangan yang
secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam
hal ini, salah saji bisa diakibatkan oleh penerapan akuntansi secara keliru, tidak
sesuai dengan fakta atau karena hilangnya informasi penting (Haryono, 2001
penelitian yang dilakukan oleh Herawati dan Susanto (2009). Adapun perbedaan
pengalaman. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa akuntan yang lebih
di Semarang)”.
Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini akan
4
1. Apakah Profesionalisme Auditor berpengaruh positif terhadap Pertimbangan
Tingkat Materialitas.
2. Untuk mengetahui pengaruh Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas.
3. Untuk mengetahui pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan
Tingkat Materialitas.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah menjadi tambahan referensi atau
2. Manfaat Teknis
Manfaat praktik dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi KAP dan pihak-
5
terkait dengan peningkatan Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan
Auditor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1. Landasan Teori
laporan yang tepat untuk diterbitkan dalm keadaan tertentu. Sebagai contoh, jika
ada salah saji yang tidak material dalam laporan keuangan suatu entitas dan
atau salah saji informasi akuntansi, dilihat dari keadaan yang melingkupinya,
penghilangan atau salah saji tersebut (Sukrisno, 1996 dalam Yanuar, 2008: 14).
materialitas adalah suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap
material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan
7
menentukan pada awal audit jumlah gabungan dari salah saji, dalam laporan
keuangan yang akan dipandang material. Hal ini disebut pertimbangan awal
masih dapat berubah jika sepanjang audit yang akan dilakukan ditemukan
maksimum salah saji dalam laporan keuangan yang menurut pendapat auditor,
adalah salah satu keputusan penting yang diambil oleh auditor yang memerlukan
Jika auditor menetapkan jumlah yang rendah, maka lebih banyak bahan bukti
yang harus dikumpulkan daripada jumlah yang tinggi. Begitu juga sebaliknya.
diaudit. Jika ini dilakukan, jumlah yang baru tadi disebut pertimbangan yang
8
materialitas juga tidak memandang secara lengkap terhadap semua kesalahan,
yang disajikan.
audit, tingkat materialitas antar perusahaan dan urutan tingkat materialitas dalam
rencana audit.
9
2.1.2.1. Pengertian Profesionalisme
baik dari sekedar mematuhi undang – undang dan peraturan masyarakat yang
sumbangan pada seseorang agar mempunyai kinerja tugas yang tinggi (Guntur
mematuhi standar-standar kode etik yang telah ditetapkan oleh IAI (Ikatan
10
terminology filosofi.
2) Peraturan perilaku seperti standar minimum perilaku etis yang
keharusan.
3) Inteprestasi peraturan perilaku tidak merupakan keharusan, tetapi
tanpa melihat apakah suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak.
dalam Lestari dan Dwi (2003: 11) banyak digunakan oleh para peneliti untuk
mengukur profesionalisme dari profesi auditor yang tercermin dari sikap dan
11
mekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari pencurahan diri
bukan hanya alat untuk mencapai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi
2) Kewajiban sosial
3) Kemandirian
secara profesional.
12
sebagai acuan, termasuk didalamnya organisasi formal dan kelompok
Pedoman (standar) yang ditetapkan oleh IAI harus dipatuhi oleh seluruh
anggota termasuk setiap kantor akuntan publik lain yang beroperasi sebagai
komite yang dibentuk oleh IAI. Ada tiga bidang utama dimana IAI berwenang
disebut sebagai NPA dan PNPA). Di Amerika Serikat pernyataan ini disebut
internasional.
2) Standar kompilasi dan penelaahan laporan keuangan. Komite SPAP IAI dan
13
Compilationand Review Standarts Committee bertanggung jawab untuk
hal yang sama.Bidang ini mencakup dua jenis jasa, pertama untuk situasi
(jasa review).
fungsi ganda, pertama, sebagai kerangka yang harus diikuti oleh badan
penetapan standar yang ada dalam IAI untuk mengembangkan standar yang
terinci mengenai jenis jasa atestasi yang spesifik. Kedua, sebagai kerangka
pedoman bagi para praktisi bila tidak terdapat atau belum ada standar
14
harus dipenuhi oleh seorang akuntan publik yang meliputi standar teknis.
Standar auditing, standar atestasi, serta standar jasa akuntansi dan review
umum yang tinggi diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan uji profesional
dalam subyek-subyek (tugas) yang relevan dan juga adanya pengalaman kerja.
cara antara lain pengendalian mutu auditor, review oleh rekan sejawat,
rekan seprofesi.
2.1.3. EtikaProfesi
Definisi etika secara umum menurut Arens & Loebecke (2003) dalam
15
(Suraida,2005:118).
Indonesia. Kode etik ini mengikat para anggota IAI di satu sisi dan dapat
dipergunakan oleh akuntan lainnya yang bukan atau belum menjadi anggota IAI
KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota
Kode Etik Akuntan Indonesia yang baru tersebut terdiri dari tiga bagian
16
panduan penerapan Kode Etik Akuntan Kompartemen.
kurangnya enam unit organisasi, yaitu : Kantor Akuntan Publik, Unit Peer
diharapkan dapat dilakukan sendiri oleh para anggota dan pimpinan KAP. Ada
dua sasaran dalam kode etik ini, yaitu pertama, kode etik ini bermaksud untuk
sengaja maupun tidak sengaja dari kaum profesional. Kedua, kode etik ini
laku atau aturan-aturan yang diterima dan digunakan oleh organisasi profesi
2.1.4 PengalamanAuditor
Pengalaman merupakan hal yang penting bagi auditor, auditor yang sudah
17
melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, banyaknya
persyaratan yang dituntut dari seorang auditor independen adalah orang yang
suatu tugas. Seseorang yang berpengalaman memiliki cara berpikir yang lebih
melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, banyaknya
18
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dibuat kerangka pemikiran penelitian
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
PROFESIONALISME AUDITOR
(X1)
H1
19
Tabel 2.1
. dan Tahun
materialitas.
2. Veny dan Ni Variable terikat dalam penelitian Penelitian ini
20
dalam penelitian ini adalah tingkat materialitas.
linier ganda.
21
5. Nanik (2017) Variable terikat dalam penelitian independensi,
deskriptif korelasional
2.4 Hipotesis
mempertimbangkan material atau tidaknya informasi dengan tepat, karena hal ini
laporan keuangan akan semakin tepat. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang
dilakukan Veny dan Ni Luh Sari (2017), yang menghasilkan kesimpulan bahwa
22
profesional, dan berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat
materialitas.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H1: Profesionalisme berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas.
mematuhi Etika Profesi yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan diantara para akuntan
yang menjurus pada sikap curang. Dengan diterapkannya etika profesi diharapkan
seorang auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai dengan laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi, semakin tinggi Etika Profesi dijunjung
oleh auditor, maka Pertimbangan Tingkat Materialitas juga akan semakin tepat.
Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Reza (2013), yang menghasilkan
laporan keuangan.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
tingkat materialitas.
Materialitas
23
Auditor yang mempunyai pengalaman yang berbeda, akan berbeda pula
pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit terhadap obyek yang
perusahaan akan semakin tepat. Selain itu, semakin tinggi tingkat pengalaman
seorang auditor, semakin baik pula pandangan dan tanggapan tentang informasi
yang terdapat dalam laporan keuangan, karena auditor telah banyak melakukan
tugasnya atau telah banyak memeriksa laporan keuangan dari berbagai jenis
industri. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Nilasari dkk (2016)
tingkat materialitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui kuesioner
24
mengenai proposal pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi dan
Semarang.
karakteristiknya hendak diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah KAP yang
diselidiki dan dianggap bisa mewakili populasi.Jumlahnya lebih sedikit dari pada
Atas dasar kreteria tersebut di atas, kantor akuntan publik yang memenuhi syarat
sebanyak 15 KAP, dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Perhitungan Sample KAP
25
1 KAP yang Terdaftar di Kota Semarang 19 KAP
Sumber : www.scribd.com
dari kesediaan atau keberadaan auditor pada saat waktu diberikan kuesioner,
data yang berhubungan dengan daftar Kantor Akuntan Publik yang menjadi
objek penelitian dan jumlah questiner yang dapat diolah untuk penelitian
Tabel 3.2
Daftar KAP Semarang
Jumlah Kuestioner
No Nama KAP Tidak Kembali
Terkirim kembali dan lengkap
kembali
1 KAP Sodikin & Harijanto 7 2 5 5
2 KAP Dra.Suhartati 10 5 5 3
3 KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & 10 3 7 3
Jerry (cab)
4 KAP Arie Rachim 5 5 - -
5 KAP Bayudi, Yohana, Suzy, Arie 10 3 7 5
(cab)
6 KAP Leonard, Mulia dan Ricard 5 5 - -
7 KAP Benny dan Rekan 10 - 10 5
8 KAP yulianti, SE, BAP 10 - 10 5
9 KAP Ruhendi,Mardjito dan Rusadi 7 7 - -
10 KAP Tarmizi Achmad 5 - 5 3
11 KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan 8 4 4 3
(CAB)
26
12 KAP Drs. Sugeng Pamudji 4 4 - -
13 KAP Darsono & Budi Cahyo 5 1 4 3
Santoso
14 KAP Hananta Multi Consultants 3 3 - -
dari satu variabel terikat yaitu Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y) dan 3
variabel bebas yaitu Profesionalisme Auditor (X1), Etika Profesi (X2) dan
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
27
tingkat materialitas, seberapa materialitas dalam
penting tingkat materialitas, rencana audit
risiko audit, tingkat materialitas
antar perusahaan dan urutan
tingkat materialitas dalam rencana
audit.
1. Pengabdian pada
Profesionali Profesionalisme Auditor
profesi
sme Auditor merupakan 2. Kewajiban sosial
(X1) sikap dan perilaku auditor dalam 3. Kemandirian
4. Keyakinan profesi
menjalankan profesinya dengan 5. Hubungan dengan
kesungguhan dan tanggung jawab rekan seprofesi
agar mencapai kinerja tugas
sebagaimana yang diatur oleh
organisasi profesi, meliputi
pengabdian pada profesi,
kewajiban sosial, kemandirian,
keyakinan profesi dan hubungan
dengan rekan seprofesi
28
Pengalaman Pengalaman Auditor adalah 1. Pengalaman yang
Auditor pengalaman dalam melakukan diperoleh dari
(X3) audit laporan keuangan baik dari lamanya bekerja
segi lamanya waktu, banyaknya dalam satu bulan.
2. Pengalaman yang
penugasan maupun jenis-jenis
diperoleh dari
perusahaan yang pernah ditangani.
banyaknya tugas-
tugas yang
dilakukan auditor.
3. Pengalaman yang
diperoleh dari
banyaknya jenis
perusahaan yang
telah diaudit.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
29
3.5.1. Uji Instrumen
pengukur terhadap suatu gejala atau kejadian. Uji yang digunakan adalah
3.5.1.2 Uji Reliabilitas, Uji reliabilitas menunjukan seberapa jauh suatu hasil
tebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
Nilai alpha di atas 0,7 dinyatakan reliabel dan niiai alpha kurang dari 0,7
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dipakai
Melalui Kolmogorov – Smirnov dapat dilihat apabila nilai P dari One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test > 0,05 dan sebaliknya. Sedangkan P –Plot dilihat dari
distribusi data. Distribusi data dinyatakan normal dapat kita lihat melalui Normal
30
Probability Plot of Regression dapat dilihat dari grafik Normal P-P Plot of
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik (Santoso, 2000: 347). Dasar
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
klasik.
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
nilai yang terbentuk harus kurang dari 10, bila tidak maka akan terjadi
2000:377).
terhadap hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel
linierity yang terdapat dalam menu compare means dalam SPSS for windows
31
(Santoso, 2000:285).
dengan menggunakan grafik Scatteplot. Model regresi yang baik adalah tidak
Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0
Pegujian Kelayakan Model dilakukan dengan Uji Koefisien Determinasi dan Uji
sampai dengan 1. Jika koefisien determinan bernilai 0, maka tidak ada hubungan
32
3.5.3.2. Uji signifikasi Simultan (Uji F)
Bila F hitung > F tabel, atauprobability lebih kecil dari tingkat signifikasi
Pegujian hipotesis dilakukan dengan Uji Signifikasi parsial (Uji t) dan Regresi
Linier Berganda.
dependen.
a. Bila t hitung< t tabel, atauprobability lebih besar dari tingkat singfikasi (sig. >
33
b. Bila t hitung > t tabel, atau probability lebih kecil dari tingkat signifikasi (sig.
analysis adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua
2000:349).
tingkat signifikan (alpha) 5%. Jika P value (sig) < Į (alpha), maka terdapat
SPSS for Windows. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
a = Konstanta
X1 = Profesionalisme Auditor
34
X2 = Etika Profesi
X3 = Pengalaman Auditor
e = standar eror
BAB IV
kuesioner. Sebanyak 102 kuesioner yang telah dikirimkan pada Kantor Akuntan
masing - masing KAP. Namun demikian dari 102 kuesioner yang didistribusikan,
hanya 37 saja yang dapat diolah karena memenuhi kelengkapan data, sedangkan
42 kuesioner tidak kembali dan 23 kuesioner yang kembali namun tidak dapat
diolah.
Tabel 4.1.
Distribusi Jawaban Responden pada Instrumen Variabel Pertimbangan Tingkat
35
Materialitas
No Pernyataan SS S TS STS
1 Seberapa penting tingkat
materialitas
Ítem 1 30 7 0 0
Ítem 2 32 5 0 0
2 Pengetahuan tentang tingkat
materialitas
Ítem 3 34 3 0 0
Ítem 4 30 7 0 0
Ítem 5 29 8 0 0
3 Risiko audit
Ítem 6 29 8 0 0
Ítem 7 34 3 0 0
Ítem 8 31 6 0 0
4 Tingkat materialitas antar
perusahaan
Ítem 9 30 7 0 0
Ítem 10 29 8 0 0
mengarah pada jawaban sangat setuju (84%) dan setuju (16%). Hal ini berarti
secara umum responden cenderung memiliki respon yang sangat baik terhadap
36
4.1.1.1 Profesionalisme Auditor
Tabel 4.2.
Distribusi Jawaban Responden pada Instrumen Variabel Profesionalisme Auditor
No Pernyataan SS S TS STS
1 Pengabdianpadaprofesi
Ítem1 18 18 1 0
Ítem2 17 15 5 0
Ítem3 11 21 5 0
2 Kewajibansosial
Ítem4 12 23 2 0
Ítem5 16 20 1 0
Ítem6 16 20 1 0
3 Kemandirian
Ítem7 17 15 5 0
Ítem8 12 20 5 0
Ítem9 12 23 2 0
4 Keyakinanprofesi
Ítem10 16 20 1 0
Ítem11 15 21 1 0
Ítem12 17 15 5 0
5 Hubungandengan rekanseprofesi
Ítem13 11 22 4 0
Ítem14 12 23 2 0
Ítem15 17 19 1 0
37
Berdasarkan hasil tabulasi data yang diringkas sebagaimana tersaji
pada Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa jawaban responden sebagian
besar mengarah pada jawaban setuju (53,28%) dan sangat setuju (39%). Hal ini
berarti secara umum responden cenderung memiliki respon yang cukup tinggi
variabel Etika Profesi yang diperoleh dari hasil pengambilan data melalui
Tabel 4.3.
No Pernyataan SS S TS STS
1 Kepribadian
Ítem 1 28 8 1 0
Ítem 2 28 9 0 0
Ítem 3 18 19 0 0
2 Kecakapan profesional
Ítem 4 30 7 0 0
Ítem 5 27 9 1 0
3 Tanggung jawab
Ítem 6 30 7 0 0
Ítem 7 27 10 0 0
Ítem 8 22 15 0 0
4 Pelaksanaan kode etik
Ítem 9 30 6 1 0
Ítem 10 28 9 0 0
Ítem 11 28 9 0 0
5 Penafsiran dan penyempurnaan
kode etik
Ítem 12 27 10 0 0
Ítem 13 19 18 0 0
Ítem 14 30 7 0 0
Total 372 143 3 0
Persentase 72 28 0,58 0
38
Sumber: data primer diolah
pada Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa jawaban responden sebagian
besar mengarah pada jawaban setuju (28%) dan sangat setuju (72%). Hal ini
berarti secara umum responden cenderung memiliki respon yang sangat tinggi
Tabel 4.4
pr Total 69 41 1 0 im
Persentase 62,2 36,9 0,9 0
er
diolah
Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa untuk masa kerja jawaban responden
sebagian besar mengarah pada jawaban 3-4 tahun, untuk banyaknya tugas-tugas
39
jawaban 3-4 kasus dan untuk banyaknya jenis-jenis perusahaan yang pernah
ditangani jawaban responden sebagian besar mengarah pada jawaban 3-4 jenis
perusahaan.
sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.
Pengujian hipotesis tidak akan mengenai sasarannya, bilamana data yang dipakai
untuk menguji hipotesa adalah data yang tidak reliable dan tidak
menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Untuk analisis ini, data yang
diperoleh dari hasil penyebaran pada 37 responden, kemudian hasilnya diuji. Uji
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
diukur oleh kuesioner itu. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai
sampel). Dengan jumlah sampel (n) adalah 37 dan tingkat signifikasi 0,05. Maka r
table pada penelitian ini adalah : r (0,05; 37-2=35) = 0,2746. Jika koefisien
40
Tabel 4.5
41
Corrected
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
X3.3 7.2703 42
.758 .689 .646
Sumber : Data primer yang diolah
Dari table 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa seluruh item pertanyaan
dalam kuesioner mempunyai item-total correlation yang lebih besar dari rtabel
untuk n=37 yaitu 0,2746 yang berarti menunjukkan bahwa semua indicator yang
konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau tebih terhadap gejala yang
ditunjukkan oleh tingginya cronbach alpha. Nilai alpha di atas 0,7 dinyatakan
reliabel dan niiai alpha kurang dari 0,7 dikategorikan reliabilitasnya kurang baik
Tabel 4.6
43
Dari table 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa bahwa semua variable mempunyai
koefisien Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,70 sehingga dapat dikatakan
semua konsep pengukur variable – variable yang digunakan dalam penelitian ini
adalah reliable. Untuk selanjutnya item – item pada masing –masing konsep
variable tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik.
Uji normalitas adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui sebuah
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah
Tabel 4.7
Unstandardized
Residual
N 37
Positive .068
Negative -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .679
44
Dari hasil tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa dengan menggunakan
kolmogorov smirnov ini menghasilkan nilai sig sebesar 0,747 berada lebih besar
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
Gambar 4.1
Grafik P -Plot
45
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
nilai yang terbentuk harus kurang dari 10, bila tidak maka akan terjadi
46
Tabel 4.8
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
1 (Cons
23.530 1.889 12.455 .000
tant)
auditor (x1) sebesar 0,666, etika profesi (x2) sebesar 0,269, dan pengalaman
auditor (x3) sebesar 0,302. Melihat dari nilai tolerance semua variabel penelitian
berada di atas nilai 0,10 (Tolerance > 0,10) dan nilai VIF variabel profesionalisme
(x3)=3.315, lebih kecil atau kurang dari dari 10 (VIF < 10), sehingga dapat
multikolonieritas.
terhadap hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel
linierity yang terdapat dalam menu compare means dalam SPSS for windows
47
Tabel 4.9
Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Deviation from
22.616 7 3.231 .921 .505
Linearity
Total 218.973 36
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
Deviation
9.248 3 3.083 2.012 .132
from Linearity
Total 218.973 36
48
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Deviation from
7.051 3 2.350 1.183 .332
Linearity
Total 218.973 36
=0,332.Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan tedapat
independen.
dengan menggunakan grafik Scatteplot. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011 : 105). Jika ada pola tertentu seperti
bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, maka tidak
49
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu serta
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2yang kecil berarti kemampuan
50
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variasi variabel dependen
Tabel 4.10
Koefisien Determinasi
Model Summary
Dari hasil table 4.10 di atas meunjukan bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0.798
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.
4.2.4.2 Uji F
1. Jika nilai F hitung > F tabel, maka signifikan dan jika nilai F hitung < F
2. Jika angka signifikansi α < 0,05, maka signifikan dan jika angka
Tabel 4.11
51
Uji F
ANOVAb
Total 218.973 36
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor (X3), Propesionalisme Auditor (X1), Etika Auditor
(X2)
hitung sebesar 48,281 > Ftabel, (n-k-1 = 37-3-1 = 33) = 2,89 dengan tingkat
probabilitas 0,000 (Signifikasi). Nilai F hitung lebih besar dari F tabel dan Nilai
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 maka, model regresi dapat digunakan
penelitian ini
52
Ketentuan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
1. Bila t hitung < t tabel, atau probability lebih besar dari tingkat singfikasi
(sig. > 0,05), artinya bahwa secara parsial variabel independen tidak
2. Bila t hitung > t tabel, atau probability lebih kecil dari tingkat signifikasi
(sig. < 0,05) artinya bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh
Tabel 4.12
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: y
Uji Signifikansi parsial (t)
53
Pada tabel 4.12 diatas mengambarkan bagaimana pengaruh dan hubungan
antara Profesionalisme auditor (x1), Etika Profesi (x2), dan pengalaman auditor
(x3) terhadap pertimbangan tingkat materialitas (y). Nilai t tabel penelitian ini
Profesionalisme auditor memiliki t hitung sebesar 2.744. Nilai ini lebih besar
dari t tabel 2,03452 dan nilai signifikansi 0,010 lebih kecil dari 0,05. Sehingga
Etika Profesi memiliki t hitung sebesar 2.962. Nilai ini lebih besar dari t
tabel 2,03452 dan nilai signifikansi 0,006 lebih kecil dari 0,05. Sehingga
54
Pengalaman auditor (x3) memiliki t hitung sebesar 2.481. Nilai ini lebih
besar dari t tabel 2,03452 dan nilai signifikansi 0,018 lebih kecil dari 0,05.
Hasil uji regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.13
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
1 (Cons
23.530 1.889 12.455 .000
tant)
Berdasarkan hasil perhitungan program spss pada tabel 4.13 diketahui bahwa
55
Y = 23,530 + 0,252 X1+ 0,428 X2 + 0,339 X3+e
Dimana:
X1 = Profesionalisme auditor
X2 = Etika profesi
X3 = Pengalaman auditor
e = Standar eror
pengaruh dari ketiga variabel independen dan faktor lain, maka variabel
0.006 artinya semakin baik etika profesi yang dimiliki auditor , maka akan
56
4.3. Pembahasan
Tingkat Materialitas.
Tingkat Materialitas, dapat dilihat pada tabel 4.16 yang menunjukkan tingkat
berhasil didukung oleh data atau dengan kata lain hipotesis diterima.
Hasil ini mendukung penelitian Emmy (2015), Luh Putu (2014), Herawati
57
Hasil pengujian hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa variabel Etika
tinggi penerapan kode etik profesi auditor maka semakin semakin tinggi pula
yang benar- benar sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh
perusahaan.
Hasil ini mendukung penelitian Emmy (2015), Luh Putu (2014), Herawati
Materialitas
Tingkat Materialitas, dapat dilihat pada tabel 4.16 yang menunjukkan tingkat
58
meliputi pengetahuan umum, yang merupakan fakta, teori dan definisi yang
tugas. Selain iyu, pengalaman merupakan salah satu penentu utama yang
dan praktik.
Hasil ini mendukung penelitian Emmy (2015), Luh Putu (2013), Nyoman dkk
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses Audit. Populasi penelitian ini adalah Auditor yang telah bekerja di KAP
yang telah berdiri di Semarang minimal selama 5 tahun, dengan sample sebanyak
Data penelitian diolah dengan program SPSS versi 2.16 dan dianalisis dengan
regresi linier berganda, yang sebelumnya diuji dengan uji instrumen, uji asumsi
klasik, uji kelayakan model dengan uji F dan Koefisien Determinasi, serta uji t.
59
a. Profesionalisme auditor memiliki t hitung sebesar 2.744. Nilai ini lebih
besar dari t tabel 2,03452 dan nilai signifikansi 0,010 lebih kecil dari
b. Etika Profesi memiliki t hitung sebesar 2.962. Nilai ini lebih besar dari
t tabel 2,03452 dan nilai signifikansi 0,006 lebih kecil dari 0,05. Hal
lebih besar dari t tabel 2,03452 dan nilai signifikansi 0,018 lebih kecil
5.2.1 Saran
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
berikut ini beberapa saran yang dapat diajukan bagi auditor dan peneliti
1. Bagi auditor, dari bukti empiris yang ditemukan dari hasil penelitian
60
keprofesionalan yang tinggi akan dapat meningkatkan kemampuan
DAFTAR PUSTAKA
61
Ifada dan M. Ja’far. 2005. Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal
Auditor terhadap Peranan Internal Auditor dalam Pengungkapan
Temuan Audit. Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi. Vol.7 No. 3
Murtanto dan Marini. 2003. Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita
serta Mahasiswa dan Mahasiswi terhadap Etika Bisnis dan Etika
Profesi. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi.
Nilasari, s., halim, a., & wulandari, retno. 2016. Pengaruh profesionalisme, etika
profesi dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat
materialitas pada KAP kota malang. jurnal riset mahasiswa
akuntansi, 4(1). retrieved
from\http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1302
62
Suraida. 2005. Uji Model Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan
Resiko Audit Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor. Jurnal
Akuntansi. Th IX/02/Mei
LAMPIRAN 1
QUESIONER PENELITIAN
A. Identitas
Responden
Nama
: Alamat
Jeniskelamin
63
Usia :
B. KriteriaPenilaian
sebagai berikut:
64
C. DaftarPernyataan
1. PertimbanganTingkatMaterialitas
No Pernyataan STS TS S SS
Seberapapenting tingkat materialitas
1 Penentuan Tingkat Materialitas suatu laporan
keuangan merupakan kebijakan auditor dalam
membuat perencanaan.
2 Penentuan tingkat materialitas merupakan
permasalahan auditor yang sangat penting.
Pengetahuantentangtingkatmaterilitas
3 Pengetahuan yang memadai sangat
diperlukan dalam melakukan audit selain
pengalaman.
4 Pengetahuan yang dimiliki seorang auditor
akan mempengaruh itingkat materialitas.
5 Untuk menentukan tingkat materialitas,
diperlukan pengetahuan tambahan.
Resiko audit
6 Ketepatan dalam menentukan materialitas
akan mempengaruhi pendapat yang
diberikan.
7 Resiko dari audit bagi perusahaan tergantung
pada penetapan penting tidaknya informasi
dalam laporan keuangan
8 Agar tidak terjadi kesalahan, seorang auditor
harus tepat dalam menentukan materialitas
informasi keuangan
Tingkat materialitas antar perusahaan
9 Tingkat materialitas suatu perusahaan akan
berbeda antara satu dengan lainnya.
10 Pendapat seorang auditor terhadap laporan
keuangan suatu perusahaan akan berbeda
antara satu dengan yang lain.
Urutan tingkat materialitas dalam rencana audit
11 Penentuan tingkat materialitas merupakan
hal penting dalam pengauditan laporan
keuangan
12 Jika terdapat kesalahan dalam penetapan
tingkat materialitas akan mempengaruhi
keputusan.
65
2. ProfesionalismeAuditor
No Pernyataan STS TS S SS
Pengabdian pada Profesi
1 Anda melaksanakan tugas pengauditan
sesuai dengan pengetahuan yang Anda
miliki.
2 Anda memegang teguh profesi Anda sebagai
auditor yang profesional.
3 Hasil pekerjaan yang telah Anda selesaikan
merupakan suatu kepuasan batin sebagai
auditor yang profesional.
Kewajiban Sosial
4 Anda tidak pernah melakukan penarikan diri
dari tugas yang diberikan.
5 Menurut Anda, profesi auditor merupakan
pekerjaan yang penting bagi masyarakat.
6 Anda berani menciptakan transparansi
dalam laporan keuangan yang Anda audit
Kemandirian
7 Anda akan memberikan pendapat yang
benar dan jujur atas laporan keuangansuatu
perusahaan.
8 Sebelum melakukan audit, Anda
merencanakan tingkat materialitas suatu
laporan keuangan dengan tepat.
9 Anda akan memberikan hasil audit atas
laporan keuangan sesuai fakta di lapangan.
Keyakinan Profesi
10 Anda bersedia menerima penilaian atas
audit dari eksternal auditor lainnya.
11 Anda memberikan penilaian terhadap
auditor lainnya dalam hal pekerjaan.
12 Anda yakin bahwa penentuan ketepatan
dalam tingkat materialitas akan menentukan
penilaian pekerjaan.
Hubungan dengan Rekan Seprofesi
13 Antara Anda dan auditor eksternal lainnya
sering melakukan tukar pendapat.
14 Anda mendukung organisasi yang menaungi
pekerjaanAnda dengan sungguh-sungguh.
15 Anda bekerja sesuai standar eksternal
auditor yang telah ditetapkan
66
3. EtikaProfesi
No Pernyataann STS TS S SS
Kepribadian n
1 Sebagai seorang akuntan, Anda bertanggung
jawab terhadap profesi yang telah Anda pilih.
2 Dalam pekerjaan, Anda akan mementingkan
kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi.
3 Dalam pekerjaan, Anda bekerja sebagai satu
kesatuan dengan rekan kerja Anda.
Kecakapan Profesional
4 Saat mengambil keputusan terhadap hasil
pemeriksaan laporan keuangan, Anda akan
bersikapobyektif.
5 Prinsip kehati-hatian dalam bekerja selalu
diterapkan saat bekerja.
Tanggung Jawab
6 Anda tidak akan membocorkan rahasia klien
Anda kepada pihak pesaing.
7 Dalam bekerja, Anda harus bersikap
profesional, termasuk dalam memberikan
keputusan terhadap hasil pemeriksaan.
8 Dalam bekerja, Anda melakukan tahap-tahap
pemeriksaan laporan keuangan sesuai standar
teknis yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan Kode Etik
9 Saat memeriksa laporan keuangan, Anda
bekerja sesuai kode etik yang telah ditetapkan
10 Dalam bekerja, Anda akan menggunakan
kode etik hanya yang sesuai dengan keinginan
Anda
11 Anda akan memegang teguh kode etik profesi
walaupun Anda mendapat kompensasi yang
kecil
Penafsiran dan Penyempurnaan Kode Etik
12 Anda menafsirkan kode etik profesi sesuai
keinginan pribadi
13 Anda bekerja denganbaik bahkan bersikap
lebih dari ketentuan yang terdapat dalam
kode etik
14 Anda tidak pernah menafsirkan kode etik
sesuai keinginan pribadi Anda
67
4. PengalamanAuditor
a. Masa kerja Anda sebagai auditor hingga saat ini telah mencapai:
1) 0-1 tahun
2) 1-2 tahun
3) 3-4 tahun
2) 1-2 kasus
3) 3-4 kasus
c. Berapa jenis rata-rata perusahaan yang pernah Anda tangani dalam satu tahun:
1) Tidak ada satu pun perusahaan yang ditangani
2) 1-2 jenis saja
3) 3-4 jenis saja
4) Lebih dari 5 jenis perusahaan, contoh:
a) Perusahaan manufaktur
b) Perusahaan jasa
c) Perusahaan agraris
d) Perusahaan perbankan
e) PerusahaanRetail
f) Perusahaan real estate
g) Koperasi
h) LSM
i) Lain - lain
68
LAMPIRAN 2
69
NO
Etika Profesi (X2)
70
Pengalaman Auditor (X3)
NO
X3.1 X3.2 X3.3 TOT
1 3 2 3 8
2 4 4 4 12
3 4 4 4 12
4 4 4 4 12
5 4 3 4 11
6 4 4 3 11
7 4 4 4 12
8 4 3 4 11
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 3 3 3 9
12 4 4 4 12
13 4 4 4 12
14 3 4 3 10
15 4 3 4 11
16 3 3 3 9
17 3 3 3 9
18 3 3 3 9
19 4 4 4 12
20 4 3 4 11
21 3 3 3 9
22 4 3 4 11
23 4 3 4 11
24 4 4 3 11
25 3 4 4 11
26 4 4 4 12
27 4 4 4 12
28 4 4 4 12
29 4 4 4 12
30 4 4 4 12
31 3 3 3 9
32 4 4 4 12
33 4 4 4 12
34 4 4 4 12
35 3 3 3 9
36 4 3 3 10
37 4 3 4 11
71
Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y)
NO
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 TOT
1 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 43
2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 45
72
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
6 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 45
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
11 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 43
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
15 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 43
16 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 41
17 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 41
18 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 43
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
20 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 45
21 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 43
22 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
31 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 43
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
35 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 43
36 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 43
37 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 43
73
Item-Total Statistics
Corrected
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
74
Item-Total Statistics
Corrected
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
75
Item-Total Statistics
Corrected
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
76
RELIABILITY
Reliability
Statistics
NORMALITAS (KOLMOGOROV-SMIRNOV)
Unstandardized
Residual
N 37
Positive .068
Negative -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .679
77
NORMALITAS ( P – PLOT )
MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
1 (Cons
23.530 1.889 12.455 .000
tant)
78
LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of Sig.
Squares df Mean Square F
Total 218.973 36
ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
Deviation from
9.248 3 3.083 2.012 .132
Linearity
y1 * Between (Combined)
155.388 4 38.847 19.550 .000
x3 Groups
Deviation from
7.051 3 2.350 1.183 .332
Linearity
Total 218.973 36
79
HETROSKEDASTISITAS
KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summary
UJI F
80
ANOVAb
Total 218.973 36
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor (X3), Propesionalisme Auditor (X1), Etika Auditor
(X2)
Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: y
81
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
1 (Cons
23.530 1.889 12.455 .000
tant)
LAMPIRAN 4
Tabel F
82
LAMPIRAN 5
Tabel t
LAMPIRAN 6
DAFTAR KAP
83
No Nama KAP Alamat
1 KAP Sodikin dan Gedung Dharmaputra Lt. 1, Jalan
Harijanto Pamularsih Raya No. 16 RT.002/001,
Bongsari, Semarang 50148
Tlp (024) 7601329, Fax (024) 7601329
2 KAP Hananta Multi Jl.Sisingamangaraja 20-22 Semarang
Consultants 50253. Tlp: 024 8442000 No Fax 024
8442134
3 KAP Achmad, Rasyid, Izin Usaha Nomor : KEP-1349/KM.1/2009
Hisbullah & Jerr (7 Desember 2009)
y (cab) Jl. Muara Mas Timur No.242
Semarang 50177
Telp (024) 3558248
4 KAP Arie Rachim Jl. Dargo Blok A No.6
Semarang 50124
Telp(024) 33098551 Fax(024) 3520837
E-mail : asrachim@gmail.com
5 KAP DRS. Bayudi Jl. Dr Wahidin No.85Semarang 50253
Yohana,Suzy,Arie (cab) Telp
: (024) 8444183 Fax (024) 8316901
6 KAP Leonard, Mulia dan Kantor cabang semarang Jl. Marina 8,
Ricard semarang50144, Tlp : (024)7600690, Fax :
(024) 7601035
7 KAP Benny dan Rekan Jl. Puri Anjasmoro Blok DD I/3 Semarang
50144Telp:(024) )
8 KAP yulianti, SE, Jl. MT. Haryono No.548Semarang 5012
BAP
9 KAP Sarastanto dan Jl. B. Gentong No, 4, Ngesrep,
Rekan Banyumanik
84
13 KAP Darsono & Budi Jl.Mugas Dalam No.65 Semarang
Cahyo Santoso
85