AUDIT INVESTIGATIF
C. Evaluasi Bukti
A. Konsepsi Bukti
1 • Pengertian Bukti
Standar “Auditor harus mengidentifikasi , menganalisis, “Auditor harus mengidentifikasi informasi yang
mengevaluasi, dan mendokumentasikan cukup, andal, relevan dan bermanfaat untuk
Audit informasi yang memadai untuk mencapai tujuan
penugasan audit intern.”
mencapai tujuan penugasan. ”
Intern
Pemerintah Pelaksanaan pengumpulan dan evaluasi bukti harus
difokuskan pada upaya pengujian hipotesis untuk
Indonesia mengungkapkan:
1. Fakta-fakta dan proses kejadian (modus operandi);
2. Sebab dan dampak penyimpangan;
3. Pihak-pihak yang diduga terlibat/bertanggung jawab atas
kerugian keuangan negara/ daerah
1 Mengumpulkan
Informasi
cukup, andal, relevan dan
bermanfaat
2 Menganalisis dan
Mengevaluasi Informasi
auditor harus mendasarkan
kesimpulan dan hasil audit
3 Mendokumentasikan
Informasi
dokumentasian informasi/bukti audit
dalam bentuk kertas kerja audit
pada analisis dan evaluasi
mendukung fakta, simpulan dapat secara efektif diambil
informasi yang tepat.
dan rekomendasi kembali, dirujuk, dan dianalisis.
informasi kelemahan sistem
pengendalian intern serta
ketidakpatuhan terhadap
peraturan perundangan
Selain untuk mendukung simpulan auditor dan hasil penugasan audit intern,
informasi yang diidentifikasi, dianalisis, dan dievaluasi meliputi pula
informasi yang mendukung adanya kelemahan dalam sistem pengendalian
intern serta informasi yang mendukung adanya ketidakpatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse).
Pengujian (pengevaluasian) bukti terdiri atas analisis dan evaluasi bukti,
dimaksudkan untuk menilai tiga hal yaitu kecukupan, keandalan, relevansi
dan manfaat bukti dalam mendukung hipotesis yang telah ditetap pada
tahapan pra-perencanaan.
Bukti diuji (dievaluasi) dengan memperhatikan urutan proses kejadian
(sequences) dan kerangka waktu kejadian (time frame) yang dijabarkan dalam
bentuk bagan arus kejadian (flow chart) atau narasi.
Relevan
Informasi dikatakan relevan jika memiliki kecenderungan untuk membuktikan atau
menyangkal fakta dalam suatu permasalahan. Bukti mungkin dianggap atau menjadi
relevan jika cenderung dapat digunakan untuk menguatkan atau menyangkal tentang
unsur-unsur pembuktian atas suatu pelanggaran, termasuk didalamnya mengenai
International Anti-Corruption Resources Center
pembuktian atas pengetahuan dan niat pelakunya.
(IACRC) Guide to Combating Corruption and Fraud
in Development Projects dalam salah satu Auditor investigatif dituntut untuk memiliki pemahaman yang tepat mengenai:
1. Unsur-unsur pembuktian atas suatu penyimpangan.
publikasinya, The Basic of Evidence for Fraud and
2. Jenis-jenis bukti yang relevan untuk membuktikan adanya penyimpangan.
Corruption Investigators, menyatakan bahwa
terdapat dua prinsip mendasar dalam tahap
pengumpulan dan evaluasi bukti oleh auditor Berbobot
investigative, yaitu: Beberapa faktor yang memengaruhi bobot suatu bukti adalah
keandalan dan kekuatan persuasif suatu bukti. Bukti yang berbobot
1. Relevan
dipengaruhi oleh:
2. Berbobot a. Sumber bukti
b. Bukti langsung dan tidak langsung
c. Kredibilitas terwawancara (sumber informasi)
Sesuai dengan aksioma audit investigatif, hasil akhir proses audit investigatif diharapkan berlanjut dan diselesaikan pada
proses pengadilan. Beberapa persyaratan agar bukti audit memenuhi unsur meyakinkan dan dapat diterima di
pengadilan adalah sebagai berikut: