Anda di halaman 1dari 9

BAB 6

Pemilihan Sumber Pembiayaan

Kelangsungan sebuah usaha sangat dipengaruhi oleh dana atau dengan kata lain
sumber pembiayaan. Sumber Pembiayaan yang digunakan sebagai biaya
operasional dapat berasal dari dalam perusahaan dan dapat pula berasal dari luar
perusahaan tersebut.

a. Sumber Pembiayaan dari Dalam Perusahaan


Pembelajaran dengan sumber pembiayaan dari dalam perusahaan ini
disebut juga dengan pembelanjaan intern.

Pembelanjaan intern meliputi penggunaan laba perusahan, penggunaan


cadangan, dan penggunaan laba yang tidak dibagi/laba ditahan,
penggunaan modal (equity financing) serta distribusi laba (distributing
deviden).

b. Sumber Pembiayaan dari Luar Perusahaan

Pembelanjaan dengan sumber pembiayaan dari luar perusahaan disebut


juga dengan pembelanjaan ekstern. Pembelanjaan ekstern meliputi dana
dari pemilik dan utang perusahaan. Contoh : Leasing, Factoring, modal
ventura, Hybrid financial instruments.

Dengan banyaknya jenis sumber pembiayaan perusahaan dihadapkan kepada


masalah untuk memilih dan mengombinasikan berbagai sumber-sumber
pembiayaan yang tersedia.

Berikut ini merupakan beberapa kebaikan dan keburukan sumber pembiayaan dari
luar dan dari dalam perusahaan:

Kebaikan Sumber Pembiayaan dari Dalam Perusahaan


1. Dapat digunakan sewaktu-waktu
2. Tidak ada kewajiban mengembalikan

Keburukan Sumber Pembiayaan dari Dalam Perusahaan


1. Jumlah dana sangat terbatas
2. Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk digunakan sendiri atau hal lain yang
lebih menguntungkan.

Kebaikan Sumber Pembiayaan dari Luar Perusahaan


1. Jumlah dana tidak terbatas.

Page 1 of 9
2. Dapat diperoleh dari beberapa sumber.
3. Bersifat fleksibel

Keburukan Sumber Pembiayaan dari Luar Perusahaan


1. Perusahaan dikenakan beban (bunga untuk utang).
2. Ada kewajiban untuk mengembalikan.

1. Dampak dari Menahan Laba (Pendanaan Internal)

Menurut Myers (dalam Diyanto,2003) menjelaskan bahwa perusahaan

lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari pendanaan internal

dibandingkan dengan sumber pendanaan yang berasal dari pendanaan

eksternal seperti hutang. Apabila digunakan dana yang berasal dari

eksternal urutan pendanaan yang disarankan perusahaan yaitu yang pertama

adalah dari laba ditahan, diikuti utang dan yang terakhir penerbitan ekuitas

baru.

Keputusan perusahaan dalam menentukan sumber dana yang akan

digunakan akan menghasilkan dampak bagi perusahaan tersebut. Ketika

sumber pendanaan internal digunakan, maka akan timbul opportunity cost, dan

ketika dana eksternal digunakan, maka akan timbul biaya modal sebesar

biaya bunga yang dibebankan kreditor. Dalam hal ini, fungsi keuangan utama

yang dilakukan oleh manajer keuangan dalam membuat keputusan yang

berkaitan dengan aktivitas pencarian dana perlu mempertimbangkan hal-hal

dalam pemenuhan kebutuhan dana perusahaan.

Menurut pernyataan Standar Skuntansi Keuangan (2009), dividen yang

dibayar dapat diklafikasikan sebgai arus kas pendanaan karena merupakan biaya

perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternative, dividen yang dibayar

dapat diklafikasikan sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan

maksud membantu para pengguna laporan kas dari aktivitas operasi dalam menilai

kemampuan perusahaan membayar dividen dari arus kas operasi.

Page 2 of 9
Laba ditahan (retained earning) merupakan salah satu sumber dana paling

penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Apabila perusahaan memilih

untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan

dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing,

sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka

kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar. Besar kecilnya dividen

yang dibagikan kepada pemegang saham tergantung dari kebijakan dividen

masing-masing perusahaan, karena tidak ada suatu ukuran tertentu dalam

menentukan pembayaran dividen.

Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa

investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang

tinggi.

1. Pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan harga saham,

dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen

yang pajaknya lebih tinggi.

2. Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual. Karena

adanya efek nilai waktu, satu dolar pajak yang dibayarkan di masa

mendatang mempunyai biaya efektif yang lebih rendah daripada satu dolar

yang dibayarkan hari ini.

3. Jika selembar saham dimiliki seseorang sampai meninggal sama sekali

tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang, ahli waris yang menerima

saham itu dapat menggunakan nilai saham pada hari kematian sebagai

dasar biaya mereka, dengan demikian mereka terhindar dari pajak

keuntungan modal. 

Karena adanya keuntungan – keuntungan pajak ini, para investor mungkin lebih

suka perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. Jika demikian maka

Page 3 of 9
para  investor akan mau membayar lebih tinggi untuk perusahaan yang pembagian

dividennya rendah daripada perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi.

2. Dampak dari Pendanaan Melalui Modal (Equity Financing) dan


Disitribusi Laba (Distributing Dividend)

Penerbitan saham mengisyaratkan adanya pengembalian yang diharapkan oleh

pemodal. Terkait dengan unsur pajak dalam dividen, Miller dan Scholes (1978) dalam

Fama dan French (1997), beranggapan bahwa kebijakan atas pembayaran dividen yang

tinggi akan memindahkan harga saham karena dividen dikenakan pajak yang tinggi

daripada keuntungan modal (Brennan 1970 dalam Fama dan French 1997). Bagi

perusahaan yang membagikan dividen, apapun bentuknya (dividen tunai dan dividen

saham), bukan merupakan pengurang beban pajak perusahaan. Pengembalian yang

diharapkan investor tidak hanya berupa dividen saja melainkan juga keuntungan modal.

Pajak atas keuntungan modal dapat ditunda hingga penjualan saham yang sesungguhnya

(ketika direalisasi).

Selain itu, dengan menjual saham untuk merealisir keuntungan modal, pemodal

membayar biaya transaksi tertentu dan (seharusnya) membayar pajak. Tetapi dengan

menerima dividen (tidak perlu membayar biaya transaksi), pemodal justru hanya

membayar pajak. Hal ini dapat menyebabkan pajak atas keuntungan modallebih kecil dari

dividen (Husnan dan Pudjiastuti, 2004).

Terdapat dua sumber pendanaan eksternal yaitu investor ekuitas (disebut juga

pemilik atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman). Investor ekuitas

merupakan sumber utama pendanaan. Investor menyediakan pendanaan dengan harapan

untuk mendapatkan pengembalian atas investasi mereka. Setelah mempertimbangkan

pengembalian yang diharapkan (expected return) dan resiko pengembalian adalah bagian

investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba atau reinvestasi laba.

Distribusi laba adalah pembayaran dividen kepada pemegang saham. Dividen dapat

dibayar langsung dalam bentuk tunai atau deviden saham, atau secara tidak langsung

melalui pembelian kembali saham.

Page 4 of 9
Pembayaran dividen mengacu pada proporsi laba yang didistribusikan, yang sering

dinyatakan dalam ratio atau presentase yaitu ratio, pembayaran dividen reinvestasi laba

atau laba ditahan mengacu pada penahanan laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam

bisinis perusahaan : yang disebut pula pendanaan internal. Reinvestasi laba sering diukur

dengan ratio penahanan. Reinvestasi laba juga diukur dengan pertumbuhan ekuitas.

Earning retention ratio. (Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1-

dividen payout rasio)

Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas

investasi mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkan dan resiko.

3. Dampak dari Pendanaan Melalui utang (Debt Financing)


Terutama oleh Pemegang Sahamnya

Keputusan pendanaan baik hutang maupun modal (ekuitas), memiliki indikasi

pengenaan pajak, sehingga pajak seharusnya menjadi pertimbangan potensial. Hal

ini dikarenakan perusahaan berusaha untuk membayar beban pajak yang rendah

dengan menanggung beban bunga yang tinggi, dan memunculkan penghematan

pajak yang dapat digunakan untuk investasi dan pembagian dividen.

Hutang mempakan salah satu bentuk pendanaan yang dipilih oleh pemisahan

untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Para pemilik pemsahaan (pemegang

saham) cenderung menghindari hutang yang ekstrim baik hutang jangka pendek

maupun jangka panjang, karena akan menurunkan nilai perusahaan. Jika

dipaksakan, memungkinkan munculnya biaya kebangkrutan yang terdiri dari legal

fee dan distress price (aset perusalaan yang dihargai murah sewaktu dinyatakan

bangkrut).

Pendanaan berupa hutang dibagi menjadi dua yaitu (1) hutang jangka pendek

(kurang dari 1 tahun) lazim digunakan untuk kebutuhan jangka pendek terdiri

atas hutang dagang dan kewajiban yang masih harus dibayar seperti upah dan

pajak, dan (2) Hutangjangka panjang adalah hutang dengan yang memiliki jatuh

Page 5 of 9
tempo lebih dari satu tahun, biasanya berbentuk hipotek dan obligasi. Jika

terjadi Iikuidasi, kreditor akan dibayar terlebih dahulu dari hasil penjualan

aktiva tetap yang dipergunakan sebagai agunan dalam perjanjian kreditnya.

Pendanaan berupa hutang diproksikan ke dalam (Debt to Equity Ratio) DER.

Rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap

total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan

tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga

beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak

pemegang saham (dalam bentuk dividen). Tingginya DER (Debt to Equity Ratio)

selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan

tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung

terlalu banyak beban hutang. Dengan kata lain, DER (Debt to Equity Ratio)

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

4. Leasing, Factoring (Anjak piutang), Modal Ventura

Persamaan dan perbedaan leasing, factoring, dan modal ventura

Persamaan :

Merupakan bentuk pembiayaan-pembiayaan yang memberikan modal

kepada para pihak-pihak/perusahaan yang membutuhkan dana untuk dipakai

dalam usaha/penambah modal buat memajukan/mengembangkan usahanya.

Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk

penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk

jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala

disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang

modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan

nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.

Page 6 of 9
Factoring (Anjak Piutang) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan

pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan

piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan

dalam dan luar negeri.

Modal ventura adalah sebagai pembiayaan yang memiliki risiko tinggi.

Pembiayaan modal ventura berbeda dengan bank yang memberikan pembiayaan

berupa pemberian fasilitas kredit, sedangkan modal ventura memberikan

pembiayaan dalam bentuk penyertaan langsung kedalam perusahaan yang dibiayai.

Perbedaan :

Dari segi kegiatannya :

A.    Leasing

1.      Kegiatan sewa guna usaha dilakukan dalam bentuk pengadaan barang modal

bagi penyewa gunausaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi untuk membeli

barang tersebut

2.      Dalam kegiatan sebagaimana dimaksut butir 1 diatas pengadaan barang

modal dapat juga dilakukan dengan cara membeli barang penyewa guna usaha

yang kemudian disewagunakan kembali

3.      Sepanjang perjanjian sewa guna usaha masih berlaku, hak milik atas barang

modal objek transaksi sewa guna usaha pada perusahaan pembiayaan

4.      Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan pembiayaan dapat

melakukan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

B.     Factoring

1.      Jasa non financing

a.       Kegiatan penatausahaan penjualan kredit (administrasi penjualan), dimana

jurnal penjualan akan terkomputerisasi dan tersaji dengan baik.

b.      Penagihan piutang perusahaan klien. Jasa anjak piutang ini meliputi jasa

kredit menejement (analisis kredit yang diolah dengan data akurat, dukungan

Page 7 of 9
dari berbagai afiliasi diluar negeri, factor melayani kebutuhan akan informasi

manca negara)

c.       Credit invesment. Sebelum factor memutuskan untuk memberikan

pembiayaan atas suatu tagihan, harus mengetahui bonafiditas, reputasi serta

main line of business dari buyer yang berkaitan dengan kemungkinan

kemampuan pembayaran piutang dikemudian hari.

d.      Sales ladger administration. Kewajiban factor membuat pembukuan atas

penjualan dan menyampaikan laporan tersebut secara periodik kepada client

e.       Credit control termasuk colection. Selain melakukan pembiayaan factor juga

memantau transaksi penjualan yang dilakukan oleh client, termasuk

penentuan prosedur penagihan agar piutanag yang dijamin agar dapat

diterima pada waktunya, untuk menjamin kelanjutan transaksi dagang.

f.       Protection again at credir risk. Factor hendaknya mengusahakan cara yang

baik untuk mengamankan risiko tidak tertagihnya dari piutang yang telah

dibiayaai.

2.      Jasa financing

a.       Peningkatan modal kerja, maksutnya degan mengalihkan piutang kepada

factor maka client akan mendapatkan pembayaran dimuka sehingga

perputaran dana untuk peningkatan kegiatan usaha tidak akan terganggu

b.      Jasa financing merupakan kegiatan pembelian atau pengalihan

piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam atau luar

negeri

c.       Jasa financing membebaskan client dari kecemasan terhadap masalah

keterbatasan dana akibat keterlambatan pembayaran dari costumer sehingga

client dapat berkonsentrasi dan mempunyai lebih banyak waktu dan modal

kerja untuk penigkatan dan pengembangan usaha.

C.     Modal ventura

Page 8 of 9
Kegiatan Modal ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu

PPU sesuai dengan keputusan menteri keuangan No. 1251/KMK.013/1988 untuk :

1.      Pengembangan suatu penemuan baru.

2.      Pengembangan perusahaan pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan

dana.

3.      Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.

4.      Membantu perusahaan yang berada dalam tahap pengembangan.

5.      Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa.

6.      Pengembangan berbagai teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam

maupun luar negeri.

7.      Membantu pengalihan pemilikan perusahaan.

Penyertaan modal dalam setiap PPU bersifat sementara dan tidak boleh

melebihi jangka waktu sepuluh tahun dan penarikan kembali penyertaan mdal

(divestasi) oleh PMV

dalam segala bentuknya dilaporkan kepada menteri keuangan selambat-lambatnya

tiga bulan setelah dilaksanakan.

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai