Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN AKUTANSI 1

CHAPTER 4
“An auditor’s services”

Erika Resiana 201670119


Istianah Rizky Al barkah 201870139
Judith Chandra Ditta P 201870156
Melani 201870163
Alwa Hafsyah Abdillah 201870166

Trisakti School Of Management


2020
Auditor Service

Auditor services atau jasa auditor merupakan jasa yang diberikan oleh perusahaan
audit lakukan untuk klien mereka. Selain untuk konsultasi jasa yang diberikan auditor
kepada kliennya adalah dibawah bimbingan standar perikatan yang ditetapkan
IAASB (International Auditing and Assurance Standards Board). Semua standar jasa
auditor didasari oleh oleh kode etik IESBA dan ISQC

Standar Perikatan IAASB

1. ISAs (International Standards on Auditing) yang ditetapkan


pada audit atas informasi keuangan historis

2. ISREs (International Standards on Review Engagement) yang


diterapkan pada tinjauan informasi keuangan historis 

3. ISAEs (International Standards on Assurance Engagement)


yang diterapkan pada perikatan assurance selain audit atau tinjauan
informasi keuangan historis

4. ISRSs (International Standards on Related Services) yang


diterapkan pada penugasan komplikasi, pengolahan informasi, dan jasa
penugasan lainnya yang bukan jasa assurance

Jasa Assurance untuk Audit dan Tinjauan atas Informasi Keuangan Historis
1) Audit atas informasi keuangan historis
Audit atas informasi keuangan historis merupakan bentuk jasa auditor yang
mana si auditor menerbitkan laporan tertulis berisi pendapat atau opininya
mengenai apakah informasi keuangan historis tersebut telah disusun
berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Standar
jasa audit ini diatur dalam ISA 200 yang berisi tentang konsep utama yang
diterapkan pada kegiatan auditing. Standar mengenai audit laporan keuangan
terdapat pada ISA 200-799. Kerangka kerja khusus dan pemeriksaan
informasi keuangan lainnya diatur dalam ISA 800-899.
2) Tinjauan atas informasi keuangan historis
Suatu tinjauan atas informasi keuangan historis merupakan jenis jasa audit
lainnya yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik. Sebagian besar
perusahaan non publik ingin menyediakan informasi yang dapat diandalkan
dalam laporan keuangan mereka, tanpa menyebabkan timbulnya biaya untuk
melakukan proses audit, maka dilakukanlah tinjauan atas laporan keuangan
yang bersangkutan. Standar jasa ini diatur dalam ISREs 2000-2699.

Perikatan Jasa Assurance selain untuk Audit dan Tinjauan atas Informasi
Keuangan Historis
Selain melihat informasi mengenai keakuratan laporan keuangan, stakeholder
juga melihat informasi lainnya seperti risiko yang berhubungan dengan investasi,
informasi mengenai kecurangan dan tindakan ilegal, informasi mengenai
kepatuhan pada kebijakan dan prosedur perdagangan, dan lain-lain. Standar jasa
audit ini diatur dalam ISAE yang dibagi menjadi 2 bagian;
1) ISAEs 3000-3399 mengenai semua hal yang berhubungan dengan perikatan
assurance.
2) ISAEs 3400-3699 mengenai subjek standar khusus misalnya standar yang
berkaitan dengan pemeriksaan informasi keuangan prospektif (prediksi
laporan keuangan yang akan datang).

Perikatan Jasa Non-Assurance


Jasa non-assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di
dalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan
temuan, atau bentuk lain keyakinan. Tiga contoh spesifik dari jasa non-
assurance yang sering disediakan oleh akuntan publik adalah:
1) Jasa Perpajakan
KAP membantu klien menyusun Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT)
untuk PPh, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang
Mewah (PPnBM), dll.
2) Konsultasi Manajemen
KAP membantu klien meningkatkan efektifitas operasinya, meliputi
pemberian rekomendasi dan sejumlah saran mengenai pembenahan sistem
akuntansi, pemanfaatan instalasi komputer, ikut serta menyusun strategi
pemasaran, dll.
3) Jasa Akuntansi dan Pembukuan
Banyak perusahaan kecil dengan staf akuntansi terbatas menyerahkan
pembuatan laporan keuangannya kepada KAP, atau melakukan tugas-tugas
pembukuan.
Standar dari jasa ini diatur dalam ISRS. Karena jasa yang diberikan ini adalah
jasa non-assurance, para pengguna laporan audit (dalam hal ini stakeholder)
menilai dan menarik kesimpulan sendiri terhadap prosedur yang dilakukan
auditor dalam ruang lingkup yang sangat terbatas.

Bimbingan dan Bantuan Praktis dalam Laporan Praktik


Standar yang IAASB ini berisi prinsip-prinsip dasar dan prosedur penting
bersama dengan petunjuk terkait dalam bentuk penjelasan dan materi lain,
termasuk lampiran. International Audit Practice Notes (IAPNs) dikeluarkan
untuk memberikan bimbingan interpretif dan bantuan praktis kepada auditor
dalam melaksanakan ISA untuk audit, review, dan perikatan tujuan khusus.
International Assurance Engagement Practice Notes (IAEPNSs) memberikan
panduan interpretatif untuk ISAEs, dan Laporan Internasional Related Services
Practice Notes (IRSPNs) akan memberikan bantuan untuk auditor
melaksanakan ISRSs.

4.3 Elemen Perikatan Assurance


Assurance engagement adalah keterlibatan di mana seorang praktisi menyatakan
suatu kesimpulan yang dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dari selain
pihak yang bertanggung jawab tentang hasil dari para pengguna yang diinginkan
evaluasi atau terhadap kriteria pengukuran subyek.

Informasi materi pelajaran dapat dinyatakan gagal apabila terjadi kesalahan dalam
penyajian materi yang tidak sesuai dengan kriteria. Misalnya, ketika laporan
keuangan suatu entitas tidak memberikan pandangan yang benar dan adil pada posisi
keuangan, keuangan kinerja dan arus kas sesuai dengan International Financial
Pelaporan Standar, atau ketika pernyataan entitas yang pengendalian intern yang
efektif tidak wajar, dalam semua hal yang material, berdasarkan COSO atau CoCo.

Dalam beberapa assurance engagement, pengukuran subjek dilakukan oleh pihak


yang bertanggung jawab dan subjek informasi tersebut diberikan kepada pengguna.
Kesepakatan ini disebut sebagai laporan kesepakatan langsung. Dalam kerangka ini,
ada 2 jenis assurance engagement sebuah praktisi yang diperbolehkan untuk
dilakukan, yaitu kesepakatan wajar dan kesepakatan jaminan terbatas.
Tujuan dari jaminan keterlibatan wajar adalah pengurangan risiko keterlibatan
jaminan ke tingkat yang cukup rendah berdasarkan keadaan keterlibatan sebagai
dasar untuk bentuk positif dari ekspresi kesimpulan praktisi
Tujuan dari keterlibatan jaminan terbatas adalah pengurangan risiko keterlibatan
jaminan ke tingkat yang dapat diterima dalam keadaan keterlibatan, tetapi di mana
risiko yang lebih besar daripada untuk jaminan keterlibatan wajar, sebagai dasar
untuk bentuk negatif ekspresi kesimpulan praktisi
5 Elemen dari Kesepakatan Jaminan
1. Sebuah hubungan yang melibatkan tiga pihak praktisi, pihak yang
bertanggung jawab, dan para pengguna yang diinginkan;
2. Sesuai subjek;
3. Kriteria yang cocok;
4. Cukup sesuai bukti, dan
5. Sebuah laporan jaminan tertulis dalam bentuk yang sesuai dengan jaminan
perjanjian yang masuk akal atau jaminan perjanjian terbatas.

Hubungan Tiga Pihak


Kesepakatan jaminan melibatkan tiga pihak terpisah: praktisi, pihak yang
bertanggung jawab dan pengguna yang diinginkan. Penanggung jawab dan pengguna
dimaksudkan dari entitas yang berbeda atau entitas yang sama. Sebagai contoh kasus,
dalam struktur dewan tingkat dua, dewan pengawas dapat meminta jaminan tentang
informasi yang diberikan oleh dewan manajemen entitas tersebut. Hubungan antara
pihak yang bertanggung jawab dan calon pengguna perlu dilihat dalam konteks
perjanjian dan mungkin berbeda dari garis tradisional didefinisikan lebih dari
tanggung jawab.

Praktisi
Seorang praktisi dapat diminta untuk melakukan jaminan perjanjian pada berbagai
materi. Beberapa materi yang mungkin memerlukan keterampilan khusus dan
pengetahuan di luar yang biasanya dimiliki oleh seorang individu praktisi.

Pihak yang Bertanggung jawab


Penanggung jawab adalah orang yang dalam perjanjian pelaporan langsung,
bertanggung jawab atas subjek materi, atau dalam sebuah pernyataan berbasis
perjanjian, bertanggung jawab dalam materi subjek informasi (pernyataan), dan
mungkin bertanggung jawab untuk materi subjek. Contoh ketika pihak yang
bertanggung jawab bertanggung jawab untuk kedua materi subjek informasi dan
materi subjek, adalah ketika sebuah entitas melibatkan praktisi untuk melakukan
kesepakatan jaminan mengenai laporan itu telah menyiapkan tentang praktek
keberlanjutan sendiri. Penanggung jawab mungkin atau mungkin tidak menjadi pihak
yang melibatkan praktisi (pihak yang terlibat).

Kelompok yang bertanggung jawab biasanya menyediakan/memberikan pelaksana


sebuah gambaran tertulis yang mengevaluasi atau mengukur pokok persoalan yang
melanggar standar yang telah ditetapkan, pokok persoalan yang dibuat tersedia atau
tidak sebagai sebuah pernyataan yang tegas untuk pengguna yang diharapkan. Dalam
sebuah kesepakatan pelaporan langsung, pelaksana mungkin tidak mampu untuk
mendapatkan seperti sebuah gambaran dimana kelompok penjanji (engangement
party) berbeda dari kelompok yang bertanggung jawab (responsible party).

Pengguna yang Diharapkan (Intended Users)


Pengguna yang diharapkan adalah orang yang mempersiapkan laporan jaminan.
Kelompok yang bertanggungjawab dapat menjadi salah satu pengguna yang
diharapkan dan bisa saja hanya sebagai kelompok yang betanggung jawab. Pelaksana
mungkin tidak mampu untuk mengenal semua yang akan membaca laporan jaminan,
terutama sekali dimana ada sejumlah besar orang-orang yang mempunyai akses untuk
membaca laporan jaminan tersebut. Pelaksana (practioner) bertanggungjawab untuk
menentukan kebiasaan, waktu, dan tingkatan prosedur serta dibutuhkan untuk
mengikuti permasalahan pelaksana menjadi tahu pentingnya pelaksana untuk
bertanya apakah pokok perubahan sebaiknya dibuat untuk informasi pokok
permasalahan.

Pokok Permasalahan
Pokok permasalahan dan informasi pokok permasalahan, dari sebuah kesepakatan
jaminan ada beberapa bentuk, seperti:
1. Financial performance or conditions, dimana informasi pokok permasalahan
mungkin pengenalan, pengukuran, penyajian dan penggambaran
penyingkapan dalam laporan keuangan
2. Non-financial performance or conditions, dimana informasi pokok
permasalahan mungkin kunci indicator dari keefisienan dan keefektifan.
3. Physical characteristics, dimana informasi pokok permasalahan mungkin
sebuah dokumen yang spesifik.
4. System and process, dimana informasi pokok permasalahan mungkin sebuah
tuntutan tentang keefektifan
5. Behavior, dimana informasi pokok permasalahan mungkin pernyataan
pemenuhan atau pernyataan keefektifan.
Pokok permasalahan yang tepat identifikasi dan mampu mengevaluasi dan mengukur
pelanggaran kriteria yang sudah ditentukan serta informasi tentang pokok
permasalahan dapat diproses untuk fakta-fakta cukup tepat untuk mendukung
alasasan jaminan atau kesimpulan jaminan batas yang benar.

Kesesuaian Kriteria
Kesesuaian Kriteria adalah tanda untuk menentukan tingginya letak suatu yang bisa
dievaluasi dan diukur pokok permasalahan didalamnya. Kriteria bisa formal,
contohnya dalam mempersiapkan laporan keuangan, kreterianya adalah standar
pelaporan akuntansi internasional atau standar akuntansi sektor publik internasional,
ketika pelaporan pada pengendalian internal, kriteria dibentuk berdasarkan kerangka
dasar pengendalian internal atau pengendalian individu yang sasarannya adalah untuk
perjanjian, dan pelaporan pemenuhan, kriteria yang dapai dipakai hukum, regulasi
atau kontrak.
Karakteristik Kesesuain Kriteria :
1. Relevan: berhubungan. Kesimpulan yang membantu pembuatan keputusan
oleh kelompok yang diharapkan.
2. Completeness: lengkap dan data relevan sehingga bisa membuat kesimpulan.
3. Reliability : dapat dipercaya.
4. Neutrality : bebas dari prasangka.
5. Understandability: dapat dimengerti karena jelas, luas, dan tidak subjektif.
Bukti
Praktisi merencanakan dan melakukan perikatan assurance dengan sikap skeptisme
profesional untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat apakah informasi yang
disajikan bebas dari salah saji material. Praktisi mempertimbangkan materialitas,
risiko perikatan assurance, dan kuantitas-kualitas dari bukti saat melangsungkan
perencanaan dan pelaksanaan, khususnya ketika menentukan sifat, waktu, dan luas
prosedur pengumpulan bukti.

Kecukupan, Ketepatan, Keandalan dan Materialitas Bukti


Kecukupan adalah ukuran kuantitas bukti. Ketepatan adalah ukuran kualitas bukti;
yaitu, relevansi dan kehandalan. Kuantitas bukti yang dibutuhkan dipengaruhi oleh
risiko informasi materi pelajaran yang salah saji material (semakin besar risiko,
semakin banyak bukti yang kemungkinan akan diperlukan) dan juga oleh kualitas
bukti tersebut (semakin tinggi kualitas, semakin sedikit mungkin diperlukan).
Keandalan bukti dipengaruhi oleh sumber dan sifatnya, dan tergantung pada keadaan
individu di bawah yang diperoleh.
Materialitas adalah relevan ketika auditor menentukan sifat, waktu dan luasnya
prosedur pengumpulan bukti, dan ketika menilai apakah informasi hal pokok bebas
dari salah saji. Materialitas dianggap dalam konteks faktor kuantitatif dan kualitatif,
seperti relatif besar dan sifat dan tingkat pengaruh faktor-faktor ini pada evaluasi
materi pelajaran.
Biasanya, bukti yang tersedia akan persuasif daripada konklusif. Kuantitas atau
kualitas dari bukti yang ada dipengaruhi oleh:
1. Karakteristik subyek. Misalnya, ketika subyek adalah masa berorientasi, bukti
kurang obyektif mungkin diharapkan ada daripada ketika subyek adalah
sejarah.
2. Keadaan perikatan selain karakteristik materi pelajaran, ketika bukti yang
cukup dapat diharapkan ada tidak tersedia karena, misalnya, waktu
pengangkatan praktisi, kebijakan retensi dokumen entitas, atau pembatasan
yang diberlakukan oleh pihak yang bertanggung jawab.

Laporan Jaminan
Auditor memberikan laporan tertulis yang berisi kesimpulan yang menyampaikan
jaminan yang diperoleh dari informasi materi pelajaran. ISA, ISREs dan ISAEs
membangun elemen dasar untuk laporan jaminan. Juga, auditor mempertimbangkan
tanggung jawab pelaporan lain, termasuk berkomunikasi dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola saat yang tepat.
Dalam keterlibatan berbasis penegasan, kesimpulan praktisi dapat dikatakan:
1. Dalam hal pernyataan pihak yang bertanggung jawab (misalnya: "Menurut
pendapat kami penegasan pihak yang bertanggung jawab yang pengendalian
internal yang efektif, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria
XYZ, disajikan secara wajar")
2. Langsung dalam hal materi pelajaran dan kriteria (misalnya: "Menurut
pendapat kami pengendalian internal yang efektif, dalam semua hal yang
material, berdasarkan kriteria XYZ").

Perikatan Assurance Wajar dan Terbatas


Dalam perikatan jaminan wajar, praktisi mengungkapkan kesimpulan dalam bentuk
positif, misalnya: "Menurut pendapat kami pengendalian internal yang efektif, dalam
semua hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ" Ini merupakan bentuk opini yang
wajar. Dalam kebanyakan jasa asuransi kesimpulan audit dinyatakan dalam bentuk
positif. Pendapat tentang audit atas laporan keuangan dan laporan tentang
pengendalian internal untuk UU Sarbanes-Oxley adalah contoh dari pendapat dengan
jaminan positif.
Dalam perikatan jaminan terbatas, praktisi mengungkapkan kesimpulan dalam bentuk
negatif, misalnya, "Berdasarkan pekerjaan kami dijelaskan dalam laporan ini, tidak
ada yang datang untuk perhatian kita yang menyebabkan kita percaya bahwa
pengendalian internal tidak efektif, dalam semua materi hal, berdasarkan kriteria
XYZ.”

Ekspresi Selain Wajar Tanpa Pengecualian (tidak dirubah) Opini Assurance


Seorang praktisi tidak mengungkapkan wajar tanpa pengecualian (dimodifikasi)
kesimpulan untuk kedua jenis keterlibatan jaminan ketika keadaan bahan berikut ada:
• Ada pembatasan pada ruang lingkup pekerjaan praktisi. Praktisi mengungkapkan
kesimpulan yang memenuhi syarat atau disclaimer dari kesimpulan tergantung pada
bagaimana materi atau meresap pembatasan itu. Dalam beberapa kasus praktisi
menganggap menarik diri dari pertunangan.
• Dalam kasus-kasus di mana:
o Kesimpulan praktisi worded dalam hal (misalnya, manajemen) penegasan
pihak yang bertanggung jawab, dan bahwa pernyataan tidak wajar, dalam
semua hal yang material; atau
o Kesimpulan praktisi worded langsung dalam hal materi pelajaran dan
kriteria, dan informasi materi pelajaran yang salah saji material.
 • Ketika itu ditemukan setelah pertunangan telah diterima, bahwa kriteria tidak cocok
atau materi pelajaran tidak sesuai untuk keterlibatan jaminan.

Laporan jaminan mungkin dalam "bentuk singkat" atau "bentuk panjang." "Bentuk
singkat" laporan biasanya hanya mencakup unsur-unsur dasar yang diidentifikasi
dalam ISA yang sesuai dan ISAEs. "Bentuk panjang" tidak hanya memberikan
kesimpulan auditor atas kepatuhan ISA dan ISAEs, tetapi juga melaporkan secara
rinci hal perikatan, kriteria yang digunakan, temuan yang berkaitan dengan aspek-
aspek tertentu dari keterlibatan dan rekomendasi terkait.

4.4 Pertimbangan Umum dalam Assurance Perikatan


Keterlibatan assurance panggilan untuk perencanaan, mengumpulkan bukti, dan
pelaporan. Luasnya perencanaan, kecukupan bukti, risiko keterlibatan diterima, dan
tingkat assurance berpendapat akan tergantung pada jenis keterlibatan assurance.
Keterlibatan assurance berdasarkan informasi keuangan historis membutuhkan
perencanaan yang lebih intensif dan mengumpulkan bukti-bukti dari keterlibatan
layanan terkait. auditor harus mengurangi risiko keterlibatan assurance ke tingkat
yang cukup rendah dalam kasus keterlibatan informasi keuangan historis. Hal ini juga
memungkinkan untuk melakukan keterlibatan assurance yang menyediakan tingkat
yang wajar assurance pada subjek selain informasi keuangan historis (misal subyek
laporan keberlanjutan atau laporan pengendalian internal).

Elemen Dasar Laporan Assurance


ISAE 3000 membahas persiapan laporan assurance untuk audit selain audit laporan
keuangan dan ulasan. Dalam penyusunan laporan audit praktisi harus menyimpulkan
apakah bukti yang cukup dan tepat telah diperoleh untuk mendukung kesimpulan
yang diungkapkan dalam laporan assurance. Laporan assurance harus secara tertulis
dan harus berisi ekspresi yang jelas dari kesimpulan praktisi tentang informasi materi
pelajaran. ISAEs tidak memerlukan format standar untuk melaporkan semua
perjanjian assurance, melainkan mengidentifikasi unsur-unsur dasar yang dibutuhkan
untuk dimasukkan dalam laporan assurance.

Identifikasi Kriteria
Laporan assurance mengidentifikasi kriteria sehingga pengguna yang dituju dapat
memahami dasar untuk kesimpulan auditor. Pengungkapan sumber kriteria, metode
pengukuran yang digunakan dan interpretasi signifikan yang dibuat penting untuk
memahami itu. auditor dapat mempertimbangkan mengungkapkan: sumber kriteria
(misalnya undang-undang, peraturan, badan yang diakui ahli, metode pengukuran
yang digunakan, dan setiap interpretasi signifikan yang dibuat dalam menerapkan
kriteria).

Ringkasan Pekerjaan yang Dilakukan


Ringkasan ini akan membantu pengguna yang dituju memahami sifat assurance yang
disampaikan oleh laporan assurance. ISA 700, "Membentuk Opini dan Pelaporan
Laporan Keuangan" dan ISRE 2400, "Pertunangan ke Review Laporan Keuangan"
memberikan panduan untuk jenis yang sesuai ringkasan. Di mana tidak ada ISAE
spesifik memberikan panduan tentang prosedur pengumpulan bukti untuk subyek
tertentu, ringkasan mungkin termasuk penjelasan yang lebih rinci dari pekerjaan yang
dilakukan.

Karena dalam keterlibatan assurance terbatas apresiasi dari sifat, waktu, dan luas
prosedur pengumpulan bukti dilakukan adalah penting untuk memahami assurance
disampaikan oleh kesimpulan dinyatakan dalam bentuk negatif. Ringkasan assurance
terbatas lebih rinci daripada untuk assurance keterlibatan wajar dan mengidentifikasi
keterbatasan pada sifat, waktu, dan luas prosedur pengumpulan bukti. Ringkasan
untuk keterlibatan assurance terbatas menyatakan bahwa prosedur bukti-
mengumpulkan lebih terbatas daripada untuk assurance keterlibatan wajar, dan
karena itu kurang assurance diperoleh dari dalam assurance keterlibatan wajar.

Laporan Khusus dalam Laporan Assurance


Ketersediaan laporan khusus harus berada dalam laporan assurance mengingat adanya
keterbatasan, sebuah laporan pernyataan membatasi penggunaan karena kriteria
materi pelajaran terbatas.
Sebuah deskripsi dari setiap signifikan, pembatasan yang melekat terkait dengan
evaluasi atau pengukuran subyek terhadap kriteria yang diperlukan dalam laporan
assurance. Sebagai contoh, dalam sebuah laporan assurance yang terkait dengan
efektivitas pengendalian intern, mungkin tepat untuk dicatat bahwa evaluasi
bersejarah efektivitas tidak relevan untuk masa mendatang karena risiko bahwa
pengendalian internal mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan kondisi,
atau bahwa tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau prosedur mungkin menurun.
Ketika kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur materi pelajaran
yang tersedia hanya untuk pengguna tertentu dimaksudkan, atau hanya relevan untuk
tujuan tertentu, pernyataan membatasi penggunaan laporan assurance untuk para
pengguna dimaksudkan atau tujuan itu. Selanjutnya, ketika laporan assurance
dimaksudkan hanya untuk pengguna yang dimaksudkan tertentu atau tujuan tertentu
ini akan dinyatakan dalam laporan assurance.

Kesimpulan Praktisi
Kesimpulan praktisi dinyatakan dalam bentuk positif, bentuk negatif atau sebagai
reservasi atau penolakan kesimpulan.
Dalam kasus audit laporan keuangan atau Sarbanes-Oxley keterlibatan pengendalian
internal, kesimpulan harus dinyatakan dalam bentuk yang positif. Kesimpulan praktisi
mungkin, misalnya, lebih tepat disebut sebagai berikut: "Menurut pendapat kami
pengendalian internal tersebut efektif, dalam semua hal yang material, berdasarkan
kriteria XYZ" atau "Menurut pendapat kami pihak yang bertanggung jawab untuk
pernyataan bahwa pengendalian internal tersebut efektif, dalam semua materi hal,
berdasarkan kriteria XYZ, disajikan secara wajar. "
Dalam kasus review laporan keuangan, kesimpulan harus dinyatakan dalam bentuk
negatif. Misalnya, "Berdasarkan pekerjaan kami dijelaskan dalam laporan ini, tidak
ada yang datang untuk perhatian kita yang menyebabkan kita percaya bahwa
pengendalian internal tidak efektif, dalam semua hal yang material, berdasarkan
kriteria XYZ" atau "Berdasarkan pekerjaan kami dijelaskan dalam laporan, tidak ada
yang datang untuk perhatian kita yang menyebabkan kita percaya bahwa pernyataan
pihak yang bertanggung jawab yang pengendalian internal yang efektif, dalam semua
hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ, tidak cukup menyatakan.

Kesimpulan Qualified, Adverse, Disclaimer


Praktisi tidak harus mengungkapkan kesimpulan unqualified ketika situasi berikut ada
dan, efek dari hal ini atau mungkin bahan:
• Ada pembatasan pada ruang lingkup pekerjaan praktisi, yaitu, baik keadaan atau
pihak yang bertanggung jawab menerapkan pembatasan yang mencegah dia dari
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat

Kesimpulan adverse adalah pendapat yang diberikan ketika laporan secara


keseluruhan ini dapat terjadi apabila praktisi harus memberi tambahan paragraf untuk
menjelaskan ketidakwajaran atas laporan keuangan disertai dampak dari akibat
ketidak wajaran tersebut pada laporannya.

Disclaimer adalah pendapat yang diberikan ketika ruang lingkup pemeriksaan yang
dibatasi sehingga praktisi tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar
auditing yang ditetapkan.

Komunikasi dengan Komite Audit


Auditor berkomunikasi tentang hal-hal yang relevan yang timbul dari keterlibatan
assurance dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola (seperti komite
audit). hal yang menyangkut kepentingan pemerintahan hanya mencakup informasi
yang telah menjadi perhatian auditor sebagai hasil dari melakukan perikatan
assurance. Dia tidak diperlukan untuk merancang prosedur untuk tujuan khusus
mengidentifikasi masalah kepentingan pemerintahan.
Auditor, sebelum penyelesaian keterlibatan assurance, diminta untuk mengubah
perikatan untuk keterlibatan non-assurance atau dari perikatan audit tingkat untuk
keterlibatan review-tingkat harus mempertimbangkan apakah yang sesuai. Dia harus
tidak setuju dengan perubahan di mana tidak ada pembenaran yang wajar untuk
perubahan. Contoh dasar memadai untuk meminta perubahan dalam keterlibatan
adalah perubahan keadaan yang mempengaruhi kebutuhan pengguna yang dituju 'atau
kesalahpahaman tentang sifat keterlibatan.

4.5 Audit atas Laporan Keuangan Historis


Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang
dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis
yang berisi pernyataan pendapat (opinion) apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan Prinsip Akuntansi.

4.6 Professional Judgement , Professional Sceptiscism and Inherent


Limitations

• Professional Judgement
Definisi professional judgement berdasarkan ISA 200 (Overall Objective of the
Independent Auditor, and The Conduct of an Audit in Accordance with International
Standards on Auditing) (dalam Tuanakotta, 2011:89) ialah “penerapan pengetahuan
dan pengalaman yang relevan, dalam konteks auditing, akuntansi, dan standar etika,
untuk mencapai keputusan yang tepat dalam situasi atau keadaan selama
berlangsungnya penugasan audit.”
tugas auditor dalam professional judgement adalah ketika :
• Menilai risiko salah saji material dalam laporan keuangan.
• Menentukan materialitas.
• Mempertimbangkan kesesuaian pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi.
• Mengidentifikasi dimana pertimbangan audit khusus mungkin diperlukan
seperti transaksi dengan pihak terkait.
• Mengembangkan ekspektasi untuk digunakan ketika melakukan prosedur
analitis.
• Merespon terhadap resiko yang dinilai dalam kesalahsajian material, termasuk
merancang dan melakukan prosedur audit lebih lanjut untuk memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat
• mengevaluasi kecukupan dan kesesuaian bukti audit yang diperoleh.

Professional Scepticism
International Federation of Accountants (IFAC) mendefinisikan professional
skepticism dalam konteks evidence assessment atau penilaian atas bukti audit. Unsur-
unsur professional skepticism dalam definisi IFAC, antara lain:
1) A critical assessment – ada penilaian yang kritis, tidak menerima begitu saja;
2) With a questioning mind – dengan cara berpikir yang terus menerus bertanya
dan mempertanyakan;
3) Of the validity of audit evidence obtained – keabsahan dari bukti audit yang
diperoleh;
4) Alert to audit evidence that contradicts – waspada terhadap bukti audit yang
kontradiktif;
5) Brings into question the reability of documents and responses to inquiries and
other information – mempertanyakan keandalan dokumen dan jawaban atas
pertanyaan serta informasi lain;
6) Obtained from management and those charged with governance – yang
diperoleh dari manajemen dan mereka yang berwenang dalam pengelolaan
(perusahaan). Unsur-unsur “a critical assessment” dan “ with a questioning
mind ” tidak lain dari berpikir kritis dalam auditing. Unsur “ management and
those charged with governance ” menunjukkan pihak lain dengan siapa
auditor berhadapan.
4.7 Quality Control (ISQC1 and ISA 220)

Quality control sangatlah penting untuk diperhatikan oleh auditor .International


Standard Quality Control #1 (ISQC #1) berlaku untuk semua perusahaan profesional
akuntan dalam hal audit dan peninjauan , jaminan lain , dan layanan terkait perikatan.
ISQC #1 memberikan persyaratan yang dirancang untuk memungkinkan perusahaan
accounting untuk mendapatkan quality control .Selain itu , ini berisi terkait petunjuk
dalam bentuk aplikasi dan bahan lainnya. ISA 220 berisi prosedur untuk audit laporan
keuangan.

Berdasarkan SPAP yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
tahun 2013 dalam Standar Pengendalian Mutu (SPM) No. 01, sistem pengendalian
mutu mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
1. tanggung jawab kepemimpinan KAP atas mutu,
2. ketentuan etika profesi yang berlaku,
3. penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan tertentu,
4. sumber daya manusia,
5. pelaksanaan perikatan, dan
6. pemantauan.
Sistem pengendalian mutu yang dibuat harus sesuai dengan aturan baku yang ada dan
harus diterapkan dengan sepenuhnya sesuai dengan sistem pengendalian mutu yang
telah ditetapkan, sehingga KAP dapat melaksanakan tugas auditnya dengan baik dan
guna meningkatkan kredibilitasnya di masyarakat agar tidak diragukan dan
independen.

Kepemimpinan bertangung jawab atas kualitas dalam audit perusahaan.


Berdasarkan (ISQC 1, par 18-19)   dalam unsur tanggung jawab kepemimpinan KAP
atas mutu, KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
mendukung budaya internal. Kebijakan dan prosedur tersebut mengharuskan
pimpinan KAP sebagai pihak yang bertanggung jawab atas mutu KAP secara
keseluruhan. Selain itu, setiap KAP juga harus menetapkan kebijakan dan prosedur
yang mengharuskan pihak yang menerima tanggung jawab operasional atas sistem
pengendalian mutu dari pimpinan KAP memiliki pengalaman, kemampuan yang
cukup dan tepat, serta wewenang yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung
jawab tersebut. 

Etika sesuai kebutuhan

KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa KAP dan personelnya telah mematuhi ketentuan etika
profesi yang berlaku. KAP juga harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang
dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa KAP dan personelnya diwajibkan
untuk mematuhi ketentuan independensi, menetapkan kebijakan dan prosedur yang
dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa pelanggaran atas ketentuan
independensi dapat diketahui dan untuk memungkinkan KAP menentukan tindakan
pencegahan yang tepat dalam menangani pelanggaran tersebut. Etika profesi yang
berlaku merujuk kepada kode etik yang menetapkan lima prinsip-prinsip dasar etika
profesi, yaitu integritas, objektivitas, kompetensi dan kecermatan serta kehati-hatian
profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional.(ISQC 1, par A5 )

Penerimaan dan kelanjutan dari hubungan klien dan perikatan tertentu.

Berdasarkan (ISQC 1, par 26) dalam unsur penerimaan dan keberlanjutan hubungan
dengan klien dan perikatan tertentu, dijelaskan bahwa KAP harus menetapkan
kebijakan dan prosedur dalam penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien
dan perikatan tertentu yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa
KAP hanya akan menerima atau melanjutkan hubungan dengan klien dan
perikatannya jika KAP memiliki kompetensi, mampu mematuhi ketentuan etika
profesi yang berlaku, dan telah mempertimbangkan integritas klien. Selain itu, KAP
juga harus menetapkan kebijakan dan prosedur atas keberlanjutan suatu perikatan dan
hubungan dengan klien untuk menangani suatu kondisi yang dapat menyebabkan
KAP untuk menolak perikatan

Sumber daya manusia

Berdasarkan (ISQC 1, par 29) dijelaskan bahwa dalam unsur sumber daya manusia,
KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa KAP memiliki jumlah personel yang cukup dengan
kompetensi, kemampuan, dan komitmen terhadap prinsip etika profesi yang
diperlukan untuk melaksanakan perikatan sesuai dengan standar profesi, ketentuan
hukum, peraturan yang berlaku, dan memungkinkan KAP atau rekan perikatan untuk
menerbitkan laporan yang tepat dengan kondisinya. 

Kebijakan dan prosedur KAP yang berhubungan dengan sumber daya manusia diatur
dalam (ISQC 1, par A32) mencakup rekrutmen, evaluasi kinerja, kemampuan
(termasuk waktu pelaksanaan penugasan), kompetensi pengembangan karier,
promosi, kompensasi, dan estimasi kebutuhan personel. KAP juga harus
melimpahkan tanggung jawab atas setiap perikatan kepada seorang rekan perikatan
dan harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang mengatur mengenai hal tersebut.
Selain itu, KAP harus Substansi, Volume 48 2 Nomor 1, 2018 menetapkan kebijakan
dan prosedur untuk menugaskan personel yang tepat dengan kompetensi yang
dibutuhkan
Kinerja kerjasama

Berdasarkan (ISQC 1, par 32)  mengenai unsur pelaksanaan perikatan, dijelaskan


bahwa KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa perikatan dilaksanakan sesuai dengan
standar profesi, ketentuan Substansi, peraturan yang berlaku, dan KAP atau rekan
perikatan menerbitkan laporan yang tepat sesuai dengan kondisinya.

Pengawasan
Menurut (ISQC 1, par 48) mengenai unsur pemantauan, dijelaskan bahwa KAP
harus menetapkan suatu proses pemantauan yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan sistem
pengendalian mutu sudah relevan dan memadai, serta berjalan dengan efektif. KAP
juga harus melakukan proses pengevaluasian, pengomunikasian dan penanganan
defisiensi yang teridentifikasi. Selain itu, KAP harus menetapkan kebijakan dan
prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa KAP telah

menangani secara tepat keluhan dan dugaan yang terjadi. 

Anda mungkin juga menyukai