Anda di halaman 1dari 9

PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Nama Kelompok: BEBAS


XII IIS 2
Dhimas Aryo Adjie Saputro
Dzaky Fahrul Rozy
Firli Wahidah Syukriyah
Harfikatri Astuti
Kania Nur Alam
M Elfan Pratama
Nauval Ramadhan
A. PENDAHULUAN

Latar Belakang
 Perbedaan Pendapat antara Golongan Muda dan Tua

Konflik perbedaan pendapat diantara golongan muda dan golongan tua, berakhir dengan
sikap saling menghargai, tanpa ada perang fisik. Tanpa peranan golongan muda, mungkin
Indonesia belum bisa memproklamasikan kemerdekaan secepat itu. Hal ini menjadi bukti, bahwa
para pemuda Indonesia mampu merespon keadaan siap. Para pemuda menganggap bahwa
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan oleh kekuatan bangsa Indonesia sendiri,
bukan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dibuat oleh Jepang.

Mendengar kabar bahwa Jepang menyerah kepada sekutu, dan bom besar terjadi di
Nagasaki dan Hiroshima, Sutan Syahrir yang merupakan tokoh pemuda dengan sigap menemui
Moh. Hatta dikediamannya, Sutan Syahrir menyarankan agar Ir.Soekarno dan Moh.Hatta dan
golongan tua lainnya agar melangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun golongan
tua masih belum setuju, dan merasa bahwa Jepang masih berkuasa secara de facto.

 Pertemuan Pemuda, 15 Agustus 1945

Setelah mendapatkan penolakan dari golongan tua, para pemuda mengadakan pertemuan
tertutup disebuah ruangan belakang Laboratorium Biologi Pegangsaan Timur 17 (saat ini sudah
menjadi FKM UI), sekitar pukul 20.00 wib tanggal 15 Agustus 1945. Pertemuan ini dihadiri oleh
12 tokoh pemuda antara lain Chaerul Saleh, Darwis, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto,
Margono, Aidit Sunyoto, Abubakar, E.Sudeo, Wikana dan Armansyah.

Namun Soekarno tetap teguh pada pendiriannya menolak, karena Jepang masih berkuasa
secara de facto, dan Soekarno tidak ingin mengambil resiko jika Belanda kembali datang untuk
menjajah, setelah Jepang menyerah.

.
B. ISI
Kronologi peristiwa Rengasdengklok tidak lepas dari pengumuman bangsa Jepang oleh Kaisar
Hirohito pada tanggal 14 Agustus tahun 1945, tepat sekitar seminggu setelah proses pemboman
Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh tentara sekutu, yang diprakarsai oleh Amerika Serikat.

Para pemuda yang bekerja dikantor berita Jepang yang bernama Domei, dengan cepat
merespon berita tersebut sebagai kabar baik, dan diteruskan kepada rekan rekannya di tanah air.

Sementara golongan tua belum tahu akan hal tersebut, padahal pada saat itu wakil dari
golongan ini yaitu Ir. Soekarno, dan M. Hatta sedang berunding dengan Panglima tertinggi Jepang
diwilayah Asia Tenggara Marsekal Terauchi.

Para golongan muda tersebut langsung mendesak para golongan tua untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan namun terjadi perbedaan pendapat. Akhirnya berdasarkan
keputusan rapat pada tanggal 16 Agustus tahun 1945 yang diikuti oleh Soekarni, Mawardi, dan
Shudanco Singgih, memutuskan untuk segera mengamankan para golongan tua seperti Soekarno,
dan M. Hatta.

Shudanco diputuskan untuk diberi tugas menculik kedua golongan tua tersebut. Proses
penculikan ini juga tidak lepas dari bantuan militer, dan pihak militer lainnya. Para golongan tua
yang diculik itu akhirnya diamankan ke Rengasdengklok sehari penuh.

Ketidak beradaan Soekarno dan M. Hatta di Jakarta membuat anggota kelompok tua
lainnya Ahmad Soebardjo untuk mencari keberadaan kedua orang tersebut. Akhirnya para
golongan tua pun tahu kalau rekannya tersebut diculik oleh para golongan muda.

Sehingga dilakukanlah perundingan antara golongan tua yang diwakili oleh Ahmad
Soebardjo, dan Wikana dari golongan muda. Hasil pertemuan tersebut adalah keduanya
menyatakan sepakat untuk segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Kesepakatan itu juga tidak lepas dari syarat syarat tertentu, pertama golongan tua menuntut
golongan muda untuk membawa kembali Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Kedua golongan
muda menuntut untuk dilakukannya pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanpa ada
campur tangan sedikit dari pihak Jepang.
C. KESIMPULAN
Peristiwa rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 agustus 1945 pukul 00:04 wib.
Soekarno dan Hatta dibawa ke rengasdengklok, karawang untuk kemudian didesak agar
mempercepat proklamasi kemerdekaan Replublik Indonesia, sampai terjadinya kesepakatan
antara golongan tua yg diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Soebardjo dengan
golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.

Proklamasi kemerdekaan Replublik Indonesia rencananya akan dibacakan bung karno


dan bung hatta pada hari jum'at, 17 Agustus 1945 di lapangan rumah bung karno, jl. Pegangsaan
Timur no 56. dipilih rumah bung karno bahwa ada sebuah acara yg akan diselenggarakan,
sehingga tentara jepang telah berjaga-jaga , untuk menghindari kericuhan antara penonton saat
terjadi pembacaan teks proklamasi. Naskah teks proklamasi disusun di rumah Laksamana Muda
Maeda di Jakarta.
D.DAFTAR PUSTAKA

https://infoana.com/peristiwa-rengasdengklok/
https://salamadian.com/peristiwa-rengasdengklok-singkat/
https://brainly.co.id/tugas/1906603
C. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai