Anda di halaman 1dari 4

Ancaman Terhadap Profesionalitas dan Pengamanannya

Situasi kerja yang dihadapi oleh akuntan profesional mungkin akan menciptakan ancaman
terhadap akuntan profesional dalam menjalankan prinsip utama akuntan profesional. Di lain
[pihak, tidak mungkin untuk mengidentifikasikan setiap situasi yang menciptakan ancaman
dan menentukan tindakan pengamanan yang harus diambil oleh akuntan profesional. Terlebih
lagi, perjanjian dan penugasan yang diberikan kepada akuntan profesional dapat berbeda
sehingga menciptakan ancaman yang berbeda dan membutuhkan tindakan pengamanan yang
berbeda. Karena itu dibutuhkan kerangka konseptual yang mewajibkan akuntan profesional
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman profesionalitas.

Terdapat kemungkinan akuntan profesional menghadapi situasi dimana ancaman tidak dapat
dihilangkan atau dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima, baik karena ancaman sangat
signifikan atau tidak terdapat pengaman yang memadai tidak tersedia atau tidak dapat
diterapkan. Dalam situasi ini, akuntan profesional harus menolak atau memberhentikan
layanan profesional tertentu atau jika diperlukan membatalkan perjanjian dan berhenti dari
penugasan.

Ancaman

Ancaman dapat dikatagorikan dalam satu atau lebih katagori dibawah ini :

a. ancaman kepentingan pribadi, yaitu ancaman yang terjadi sebagai akibat dari kepentingan
keuangan maupun kepentingan lainnya mempengaruhi pertimbangan dan perilaku akuntan
profesional.

b. ancaman telaah pribadi, yaitu ancaman yang terjadi dimana akuntan profesional tidak
sepenuhnya dapat mengevaluasi hasil pertimbangan dari layanan profesional atau pekerjaan
sebelumnya yang dibuat oleh akuntan profesional atau individu yang bekerja pada akuntan
profesional atau kantor yang memperkerkerjakan akuntan profesional dimana pertimbanagan
dari akuntan profesional tergantung dari layanan profesian atau pekerjaan sebelumnya.

c. ancaman advokasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika akuntan profesional akan
mempromosikan klien atau pemberi kerja pada posisi dimana objektivitas akuntan
profesional dikorbankan.

d. ancaman kedekatan, yaitu ancaman akibat hubungan yang dekat atau sudah berlangsung
lama dengan kjlien atau pemberi kerja sehingga akuntan profesional menjadi lebih bersimoati
dengan kepentingan mereka atau terlalu mudah menerima pekerjaan mereka.

e. ancaman intimidasi, yaitu ancaman yang terjadi akibat tekanan nyata atau yang dirasakan,
seperti upaya untuk mempengaruhi akuntan profesional secara tidak pantas, sehingga akuntan
profesional tidak dapat bersikap objektif.
Pengamanan

Pengamana adlah tindakan atau upaya lainny untuk menghilangkan atau mengutangi
ancaman sampai pada tingkat yang dapat diterima. Pengaman dapat dikatagorikan menjadi
dua, yaitu :

a. pengamanan yang diciptakan oleh profesi, undang-undang atau pemerintah

b. pengamana dalam lingkungan kerja

Penyelesaian Konflik Etika

Akuntan profesional mungkin akan menghadapi situasi untuk mengatasi konflik dalam
menerapkan prinsip utama. Dalam memulai proses penyesuaian konflik etika, baik yang
dilakukan secara formal atau informal, akuntan profesional perlu mempertimbangkan bebrapa
faktor, sebgai berikut :

a. fakta-fakta yang relevan

b. isu etika yang terkait

c. prinsip utama yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dioecahkan

d. prosedur-prosedur internal yang telah ada

e. tindaka-tindakan alternatif

Etika Akuntan Profesional dalam Bisnis

Akuntan profesional dalam bisnis, baik secara perorangan atau bersama-sama, bertanggung
jawab terhadap penyusunan dan pelaporan keuangan dan informasi lainnya, yang akan
digunakan oleh organisasi pemberi kerja atau pihak ketiga. Mereka juga dapat bertanggung
jawab untuk memberikan manajemen keuangan yang efektif dan saran-saran untuk berbagai
persoalan bisnis.

Akuntan profesional dapat merupakan pegawai tetap, mitra, direktur, komisaris, pemilik-
pengelola, relawan, atau lainnya yang bekerja pada satu atau lebih organisasi pemberi kerja.
Namun, perjanjian kerja biasanya tidak mengatur kewajiban tanggung jawab etika dari
akuntan profesiaonal.

Potensi Konflik
Akuntan profesional diharapkan selalu menaati prinsip utama. Namun, ada saat-saat dimana
tanggungjawab akuntan profesional terhadap organisasi pemberio kerja konflik dengan
kewajiban profesional untuk menaati prinsip utama. Sebegai konsekuensi atas tanggung
jawab terhadap organisasi pemberi kerja, akuntan profesional dalam bisnis mungkin akan
menghadapi tekanan atau bertindakl atau berprilaku yang dapat menciptakan ancaman untuk
menaati pronsip utama. Tekanan ini, baik secara eksplisit atau implisit, dapat datang dari
supervisor, manajer, diektur atau individu lain dalam organosasi pemberi kerja.

Penyiapan dan Pelaporan Informasi

Akuntan profesional sering terlibat dalam penyiapan dan pelaporan informasi, baik informasi
publik ataupun digunakan di dalam dan din luar organisasi pemberi kerja. Informasi nini
meliputi informasi keuangan atau bkmanajeriaql, seperti peramalan dan anggran, laporan
keuangan, pembahan dan analisi manajemen dan laporan manajemen yang diberikan oleh
auditor selama proses audit laporan keuangan. Akuntan profesional harus menyiapkan dan
menyajikan informasi secara wajar, jujur dan mengikuti standar profesional yang relevan
sehingga informasi tersebut dapat dipahami sesuai dengan konteksnya.

Signifikansi ancaman harus dievaluasi dan pengamanan diterapkan, jika diperlukan umntuk
mengeliminasi atau mengurangi ancaman tersebut pada tingkat yang dapat diterima. Jika
tidak memungkinkan untuk mengurangi ancaman pada tiingkatyang dapat diterima, akuntan
profesional dalam bisnis diwajibakan untuk menolak untuk terlibat atau dikaitkan
denganinformasi yang dinilai oleh akuntan profesional menyesatlan.

Bertindak dengan Keahlian yang Cukup

Prinsip utama kompetensi dan kehati-hatian profesional menuntut akuntan profesional dalam
bisnis hanya melaksanakan pekerjaan yang dikuasainya melalui pelatihan atau pengalaman
yang mencukupi. Akuntan profesional dalam bisnis tidak diperkenankan secara sengaja
menyesatkan pemberi kerja mengenai keahlian adan pengalaman yang dimiliki.

Kepentingan Keuangan

Akuntan profesional dalam bisnis mungkin memiliki kepentingan keuangan atau mengetahui
adanya kepentingan keuangan dari keluarga dekatnya dimana situasi ini dapat menciptakan
ancaman untuk menaati prinsip utama.

Signifikansi ancaman harus dievaluasi dan pengamanan diterapkan, jika diperlukan, untuyk
mengeliminasi atau mengurangi ancaman tersebut pada tingkat yang dapat diterima. Dalam
melakukan evaluasi signifikansi ancaman, akuntan profesional dalam bisnis harus
mengevaluasi sifat dari kepentingan tersebut bersifat langsungatau tidak langsung.

Godaan atau Bujukan


Akuntan profesional dalam bisnis atau keluarga dekatnya mungkin menerima godaan/bujukan
dalam bentuk hadiah, keramah-tamahan, perlaku istimewa, dan permintaan yang tidak pantas
atas nama persahabatanm atau kesetiaan.

Godaan dan bujukan dapat menciptakan ancaman. Ancaman kepentingan pribadi terhadap
objektivitas atau kerahasiaan yercipta ketika godaan dilakuakan untuk mempengaruhi
tindakan atau keputusan, mendorong perilaku tidak jujur atau melanggar hukum, atau untuk
memperoleh rahasia.

Akuntan profesional dalam bisnis mungkin menghadapi situasi dimana mereka diharapkan
atau ditekan untuk memberikan tawaran untuk mempengaruhi proses pengambikan
keputusan. Akuntan profesional tidaik diperkenankan untuk melakuakan penawaran dan jika
tekanan datang dari dalam organisasi, maka akuntan profesional dalam bisnis harus
mengikuti prinsip dan pedoman mengenai penyelesaian konflik etika.

Anda mungkin juga menyukai