Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RINGKASAN BAB 3

LINGKUNGAN ETIKA DAN AKUNTANSI

Untuk Memenuhi Tuntutan Mata Kuliah PPAk


“Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat”

Dikumpulkan Oleh:
Ika Prayanthi

Dosen Pengampuh:
Dr. JENNY MORASA SE, M.Si, Ak, CA

13 Maret 2023
Universitas Sam Ratulangi
Prinsip Utama Akuntan Profesional
Ada lima prinsip utama yang harus ditaati oleh seorang akuntan profesional, yaitu:
1. Integritas, Setiap Praktisi harus jujur dan berterus terang dalam menjalin hubungan
profesional dan hubungan bisnis.
2. Objektivitas - tidak dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau pihak lain,
dan tidak dipengaruhi kepentingan pribadi dan pihak lain dalam mengambil putusan
professional atau bisnis.
3. Memiliki kompetensi dan kehati-hatian profesional – selalu memelihara dan
meningkatkan kompetensi dan ketrampilan profesional pada tingkat yang dibutuhkan
sehingga klien ataupun pemberi kerja memperoleh layanan profesional berdasarkan
perkembangan praktik dan peraturan terkini, yang dilaksanakan secara profesional
sesuai dengan teknik dan standar profesional yang berlaku.
4. Kerahasiaan – menghargai kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari
hubungan profesional dan bisnis, dengan tidak mengungkapkannya kepada pihak lain
tanpa persetujuan yang jelas dan memadai dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika
terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau
peraturan lainnya yang berlaku, atau menggunakannya untuk keuntungan pribadi atau
pihak ketiga.
5. Perilaku profesional - mematuhi hukum dan peraturan yang relevan dan menghindari
semua Tindakan yang dapat merusak nama baik dan reputasi profesi.

Ancaman Terhadap Profesionalitas dan Pengamanannya


Situasi kerja yang dihadapi oleh akuntan profesional mungkin akan menciptakan
ancaman terhadap akuntan profesional dalam menjalankan prinsip utama akuntan profesional. Di
lain pihak, tidak mungkin untuk mengidentifikasikan setiap situasi yang menciptakan ancaman
dan menentukan tindakan pengamanan yang harus diambil oleh akuntan profesional.
Ancaman dapat tercipta dari berbagai bentuk hubungan dan siutasi. Ancaman dapat
dikompromikan atau dapat dianggap dapat dikompromikan dengan prinsip-prinsip utama
akuntan profesional. Suatu hubungan atau situasi dapat menciptakan lebih dari satu ancaman dan
satu ancaman dapat mempengaruhi ketaatan terhadap lebih dari satu prinsip.
Pengamanan adalah tindakan atau upaya lainnya untuk menghilangkan atau mengurangi
ancaman sampai pada tingkat yang dapat diterima.

Pengamanan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:


a. Pengamanan yang diciptakan oleh profesi, undang-undang atau pemerintah.
b. Pengamanan dalam lingkungan kerja.

Penyelesaian Konflik Etika


Akuntan profesional mungkin akan menghadapi situasi untuk mengatasi konflik dalam
menerapkan prinsip utama. Dalam memulai proses penyelesaian konflik etika, baik yang
dilakukan secara formal atau informal, akuntan profesional perlu mempertimbangkan beberapa
faktor, sebagai berikut:

a. Fakta-fakta yang relevan.


b. Isu etika yang terkait.
c. Prinsip utama yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dipecahkan.
d. Prosedur-prosedur internal yang telah ada, dan
e. Tindakan-tindakan alternatif.
dalam berpartisipasi untuk pencapaian tujuan dan sasaran organisasi pemberi kerja, akuntan
profesional mungkin akan melakukan promosi atas posisi organisasi. Sepanjang promosi tersebut
dilakukan tanpa tekanan untuk menyusun laporan keuangan yang salah atau menyesatkan maka
situasi tersebut tidak menciptakan ancaman advokasi.

Potensi Konflik
Akuntan profesional diharapkan selalu menaati prinsip utama. Namun ada saat-saat di
mana tanggung jawab akuntan profesional terhadap organisasi pemberi kerja konflik dengan
kewajiban profesional untuk menaati prinsip utama. Sebagai konsekuensi atas tanggung jawab
terhadap organisasi pemberi kerja, akuntan profesional dalam bisnis mungkin akan menghadapi
tekanan untuk bertindak atau berperilaku yang dapat menciptakan ancaman untuk menaati
prinsip utama. Tekanan ini, baik secara eksplisit atau implisit, dapat datang dari supervisor,
manajer, direktur atau individu lain di dalam organisasi pemberi kerja. Akuntan
profesional dalam bisnis mungkin menghadapi tekanan-tekanan untuk:
• Bertindak bertentangan dengan hukum atau regulasi.
• Bertindak bertentangan dengan standar teknis atau profesional.
• Memberikan jalan untuk menerapkan strategi pengelolaan laba yang tidak beretika atau tidak
legal.
• Berbohong atau secara tidak disengaja menyesatkan (termasuk menyesatkan dengan tidak
berkomentar)

Penyiapan dan Pelaporan Informasi


Akuntan profesional sering terlibat dalam penyiapan dan pelaporan informasi, baik
informasi publik ataupun digunakan di dalam dan di luar organisasi pemberi kerja. Informai ini
meliputi informasi keuangan atau
manajerial, seperti peramalan dan anggaran, laporan keuangan, pembahasan dan analisis
manajemen dan laporan manajemen yang diberikan oleh auditor selama proses audit laporan
keuangan. Akuntan professional harus menyiapkan dan menyajikan informasi secara wajar,
jujur, dan mengikuti standar profesional yang relevan sehingga informasi tersebut dapat
dipahami sesuai dengan konteksnya.

Akuntan profesional dalam bisnis harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan


untuk menjaga agar informasi yang menjadi tanggung jawabnya dengan:
• Menjelaskan sifat dari transaksi bisnis, aset, dan liabilitas.
• Mengklasifikasikan dan mencatat informasi tepat waktu dan secara memadai.
• Melaporkan kenyataan secara akurat dan lengkap dengan mempertimbangkan materialitas

Ancaman, seperti ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap


objektivitas atau kompetensi dan kehati-hatian profesional, tercipta ketika akuntan profesional
dalam bisnis menghadapi
tekanan, baik eksternal ataupun kemungkinan memperoleh keuntungan pribadi, untuk terlibat
dalam pemberian informasi yang menyesatkan atau menjadi terlibat dengan pemberian informasi
yang menyesatkan melalui tindakan pihak lain.

Situasi yang dapat menciptakan ancaman terhadap ketaatan prinsip utama


kompetensi dan kehati-hatian profesional, meliputi:
• Keterbatasan waktu untuk dapat menyelesaikan pekerjaan secara memadai.
• Informasi yang tidak lengkap, tidak cukup atau dibatasi untuk menyelesaikan pekerjaan secara
memadai.
• Pengalaman, pelatihan dan pendidikan yang tidak mencukupi dikaitkan dengan kompleksitas
Pekerjaan yang harus diselesaikan.
• Sumber daya yang tidak mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan secara memadai.

Kepentingan Keuangan
Akuntan profesional dalam bisnis mungkin memiliki kepentingan keuangan atau
mengetahui adanya kepentingan keuangan dari keluarga dekatnya di mana situasi ini dapat
menciptakan ancaman untuk menaati prinsip utama.
Contoh-contoh situasi yang dapat menciptakan ancaman
kepentingan pribadi meliputi situasi di mana akuntan profesional dalam bisnis atau keluarga
dekatnya:
• Memiliki kepentingan keuangan, langsung atau tidak langsung, terhadap organisasi pemberi
kerja, dan nilai dari kepentingan keuangan ini secara langsung dipengaruhi oleh keputusan
yang dibuat oleh akuntan profesional dalam bisnis.
• Berhak atas bonus yang dikaitkan dengan laba dan nilai bonus secara langsung dipengaruhi
oleh keputusan yang dibuat oleh akuntan profesional dalam bisnis.

Godaan atau Bujukan


Akuntan profesional dalam bisnis atau keluarga dekatnya mungkin menerima
godaan/bujukan dalam bentuk hadiah, keramah-tamahan, perlakuan istimewa, dan permintaan
yang tidak pantas atas nama persahabatan atau kesetiaan.

Anda mungkin juga menyukai