Anda di halaman 1dari 4

Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional dalam Prinsip Dasar Etika Menurut

IAI

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kompetensi dan kehati-hatian profesional


merupakan salah satu dari lima prinsip dasar etika profesi akuntan. Prinsip ini
mewajibkan setiap akuntan profesional untuk:
1. Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional pada tingkat yang dibutuhkan

Akuntan profesional harus senantiasa memperbarui pengetahuan dan keahliannya


agar dapat memberikan layanan yang kompeten kepada klien atau pemberi kerja.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan, seminar, konferensi, dan
membaca jurnal atau publikasi profesional lainnya.

2. Bertindak cermat dan tekun sesuai dengan standar teknis dan profesional yang
berlaku

Akuntan profesional harus senantiasa bertindak cermat dan tekun dalam


menjalankan tugasnya. Hal ini berarti bahwa akuntan harus:

 Memahami dengan baik peraturan perundang-undangan dan standar


akuntansi yang berlaku.
 Menganalisis informasi secara objektif dan kritis.
 Mendokumentasikan pekerjaannya dengan baik.
 Mempertahankan kerahasiaan informasi klien.
Tujuan dari prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional adalah untuk:
 Meningkatkan kualitas layanan akuntan profesional.
 Melindungi kepentingan publik.
 Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan prinsip kompetensi dan kehati-hatian
profesional dalam praktik:
 Seorang akuntan publik harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
standar auditing yang berlaku sebelum melakukan audit atas suatu entitas.
 Seorang akuntan manajemen harus memahami dengan baik proses bisnis
kliennya sebelum memberikan saran terkait pengendalian internal.
 Seorang akuntan pajak harus mengikuti perkembangan peraturan perpajakan
terbaru agar dapat memberikan saran pajak yang tepat kepada kliennya.
Dengan menerapkan prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional, akuntan
profesional dapat memberikan layanan yang berkualitas tinggi dan berkontribusi
pada peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan.

Kerahasiaan dalam Prinsip Dasar Etika Menurut IAI

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kerahasiaan merupakan salah satu prinsip
dasar etika profesi akuntan yang wajib dipatuhi. Prinsip ini tercantum dalam Kode
Etik Akuntan Indonesia (KEAI) 2020, Bab III Prinsip Dasar Etika Profesi, Pasal 140
Kerahasiaan.
Pengertian Kerahasiaan
Kerahasiaan didefinisikan sebagai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan
informasi yang diperoleh dari hubungan profesional dan bisnis dengan tidak
mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa ada kewenangan
yang jelas dan memadai.
Penerapan Prinsip Kerahasiaan

Akuntan profesional wajib menjaga kerahasiaan informasi kliennya, termasuk:

 Informasi keuangan: Laporan keuangan, catatan akuntansi, dan informasi


keuangan lainnya.
 Informasi bisnis: Rencana bisnis, strategi pemasaran, dan informasi bisnis
lainnya.
 Informasi pribadi: Data pribadi klien, seperti nama, alamat, dan nomor
telepon.
Pengecualian Prinsip Kerahasiaan

Terdapat beberapa pengecualian di mana akuntan profesional diizinkan untuk


mengungkapkan informasi rahasia, yaitu:

 Ketika diwajibkan oleh hukum atau peraturan: Akuntan harus mematuhi


hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk kewajiban untuk
mengungkapkan informasi dalam rangka investigasi kriminal atau proses
hukum lainnya.
 Ketika ada ancaman bahaya yang signifikan: Akuntan dapat mengungkapkan
informasi rahasia jika ada bukti yang menunjukkan bahwa klien atau pihak
lain berisiko bahaya yang signifikan.
 Dengan persetujuan klien: Akuntan dapat mengungkapkan informasi rahasia
dengan persetujuan tertulis dari klien.
Kewajiban Akuntan Profesional

Akuntan profesional memiliki kewajiban untuk:

 Memastikan bahwa semua staf dan pihak yang terlibat dalam pekerjaannya
memahami dan mematuhi prinsip kerahasiaan.
 Membuat sistem dan prosedur yang memadai untuk melindungi informasi
rahasia.
 Menyelidiki dan mengambil tindakan disiplin yang tepat terhadap staf atau
pihak ketiga yang melanggar prinsip kerahasiaan.
Manfaat Prinsip Kerahasiaan

Prinsip kerahasiaan memberikan beberapa manfaat, yaitu:

 Membangun kepercayaan antara akuntan dan kliennya: Klien akan lebih


percaya kepada akuntan jika mereka yakin bahwa informasi mereka akan
dirahasiakan.
 Memfasilitasi aliran informasi yang bebas: Klien akan lebih terbuka dalam
memberikan informasi kepada akuntan jika mereka yakin bahwa informasi
tersebut tidak akan dibagikan dengan pihak ketiga tanpa persetujuan mereka.
 Melindungi reputasi profesi akuntan: Kepatuhan terhadap prinsip kerahasiaan
membantu menjaga reputasi profesi akuntan sebagai profesi yang tepercaya
dan beretika.

Perilaku Profesional dalam Prinsip Dasar Etika Menurut IAI


Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), prinsip Perilaku Profesional merupakan
salah satu dari lima prinsip dasar etika yang harus dipatuhi oleh setiap Akuntan
Profesional. Prinsip ini mewajibkan Akuntan Profesional untuk:
1. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akuntan Profesional harus mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di
negara tempat mereka bekerja. Hal ini termasuk hukum dan peraturan yang terkait
dengan profesi akuntansi, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar
Audit (SA).

2. Berperilaku konsisten dengan tanggung jawab profesi untuk bertindak bagi


kepentingan publik dalam semua aktivitas profesional dan hubungan.
Akuntan Profesional harus selalu bertindak demi kepentingan publik dalam semua
aktivitas profesional mereka. Hal ini berarti bahwa mereka harus menempatkan
kepentingan klien dan pemberi kerja mereka di atas kepentingan pribadi mereka
sendiri.

3. Menghindari perilaku apa pun yang diketahui atau seharusnya diketahui yang
dapat mengurangi kepercayaan kepada profesi.

Akuntan Profesional harus menghindari perilaku apa pun yang dapat merusak
reputasi profesi akuntansi. Hal ini termasuk perilaku yang tidak etis, seperti konflik
kepentingan, penipuan, dan kecurangan.

4. Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil hubungan profesional


dan bisnis.

Akuntan Profesional harus menjaga kerahasiaan semua informasi yang mereka


peroleh dari hasil hubungan profesional dan bisnis mereka. Hal ini berarti bahwa
mereka tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan yang sah.

5. Menunjukkan komitmen terhadap kompetensi profesional yang berkelanjutan dan


pengembangan profesional.

Akuntan Profesional harus selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi


profesional mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan dan
pendidikan berkelanjutan, serta dengan terlibat dalam kegiatan profesional lainnya.

Pentingnya Perilaku Profesional

Perilaku profesional sangat penting bagi Akuntan Profesional karena:

 Membantu menjaga kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi.


 Memastikan bahwa Akuntan Profesional memberikan layanan berkualitas
tinggi kepada klien dan pemberi kerja mereka.
 Mempromosikan nilai-nilai etika dan profesionalisme dalam profesi akuntansi.
Pelanggaran terhadap Perilaku Profesional

Pelanggaran terhadap prinsip Perilaku Profesional dapat mengakibatkan sanksi


disiplin dari IAI, termasuk teguran, denda, dan bahkan pencabutan izin praktik.

Anda mungkin juga menyukai