Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Azir
Nim : 2163201143

Akuntansi
Dalam dunia lembaga akuntansi ada namanya kode etik profesi akuntansi, kode etik adalah suatu peraturan
etika yang harus diterapkan bagi para profesi akuntansi. Kode etik sendiri diperlakukan agar mencegah prilaku-
perilaku penyimpangan para angota maupun kelompok yang tergabung dalam profesi akuntansi yang dapat
mencoreng istasi akuntansi. Di Indonesia sediri mempunyai istasi dibidang akuntasi IAI, dan seetiap Negara juga
mempunyai istasi akuntasi, dan memiliki etika etika akuntansi tersendiri.
Kode perilaku profesonal
Mesti untuk saat ini belum ada pelangaran kode etik akuntasi, akan tetapi setiap seorang akuntan harus mematuhi
kode etik akuntan dan setandar akuntan yang berlaku, yang telah dibuat oleh sekelompok atau lembaga akuntan. hal ini
supaya seorang akuntan tidak biasa mengerjakaan tugas akuntan seenaknya, Dalam penerapan kode etik akuntan sendriri pasti
mempunyai tujuan .
Tujuan Kode etik :
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Untuk meningkatkan mutu profesi.
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Menentukan baku standa Dalam tujuan kode etik ini digunakan agar para akuntan dalam melaksanakan pekerjaanya
dilakukan secara prefesonal dan terhindar dari interpensi dari lingkungan dari luar.
Prinsip-prinsip etika : IFAC,AICPA,IAI
Dalam setiap kode etik akuntansi mempunyai standar masing-masing diindonesia sendiri ada namanya IAIikatan
akuntansi Indonesia.
Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah :
Tanggung jawab profesi
Kepentingan publik
Integritas
Obyektivitas
Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
Kerahasiaan
Prilaku profesional
Standar teknis
Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC :
Integritas Seorang akuntan profesiona harus bertindak tegas dan jujur dalam semua hubungan bisnis dan profesionalnya.
Objektivitas Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkanterjadinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah
penguruh orang lain sehingga mengesampingkan pertimbangan bisnis dan profesional.
Kompetensi profesional dan kehati-hatian Seorang akuntan profesionalmempunyai kewajiban untuk memelihara pengetahuan
dan keterampilan profesional secara berkelanjutan pada tingkat yang dipelukan untuk menjaminseorang klien atau
atasan menerima jasa profesional yang kompeten yangdidasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik
terkini. Seorangakntan profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar profesional haus
bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar profesionaldan teknik yangberlaku dalam memberikan jasa
profesional.
Kerahasiaan Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaaninformasi yang diperolehnya sebagai hasil dari
hubungan profesional dan bisnisserta tidak boleh mengungapkan informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa
izinyng enar dan spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak profesional untuk mengungkapkannya.
Perilaku Profesional Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum danperundang-undangan yang relevan dan harus
menghindari tindakan yang dapatmendiskreditkan profesi.
Prinsip- prinsip Kode Etik AICPA terdiri atas dua bagian; bagian pertama berisi prinsip-prinsip Etika dan pada
bagian kedua berisi Aturan Etika (rules)
Tanggung Jawab: Dalam menalankan tanggung jawab sebagai
s e o r a n g profesional,anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara snsitif
(Artikel1)
Kepentingan Publik: Anggota harus menerima kewajiban
m e r e k a u n t u k bertindak sedemikian rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan
publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme (Artikel II)
Integritas: Untuk memelihara dan memperluas keyakinan
p u b l i k , a n g g o t a harusmelaksanakan semua tanggung jawab profesinal dengan ras integritas
tertinggi(artikel III)
Objektivitas dan Independensi: Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam menunaikan
tanggung jawab profesional.Seorang anggota dalam praktik publik seharusnya menjaga independensi dalam
faktadan penampilan saat memberikan jasa auditing dan atestasi lainnya (Artikel IV)
Kehati-hatian (due care): Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis profesi terdorong untuk secara terus
menerus mengembangkankompetensi dan kualita jasa, dan menunaikan tanggung jawab profesional sampaitingkat
tertinggi kemampuan anggota yang bersangkutan (Artikel V)
Aturan dan interpretasi etika
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai
akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan
dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.

Anda mungkin juga menyukai