Anda di halaman 1dari 5

KODE ETIK AKUNTAN PROFESSIONAL, KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK, KODE

ETIK AKUNTAN MANAJEMEN DAN KODE ETIK AKUNTAN LAINNYA.

Nama kelompok:

1. Fitzgeraldhyne Rappan A031221038


2. Wilson Filemon Ichwan A031221067

KODE ETIK AKUNTAN PROFESIONAL

Kode etik akuntan profesional adalah standar etika yang mengatur tanggung jawab, praktik, dan
perilaku akuntan dalam melakukan tugasnya sebagai profesional. Kode etik akuntan profesional
ini diadopsi oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan berlaku bagi seluruh anggota IAI. Kode etik
akuntan profesional mengadopsi prinsip dasar etika, akuntan profesional di bisnis, dan akuntan
profesional di praktik publik.

Prinsip dasar etika dalam bidang akuntansi mencakup:

1. Integritas: Integritas mengacu pada kualitas moral dan etika yang memastikan bahwa
seorang akuntan bertindak jujur, adil, dan sesuai dengan kepentingan publik. Seorang
akuntan harus mengutamakan kejujuran dalam semua aspek pekerjaannya, termasuk
pelaporan keuangan, komunikasi dengan klien, dan pengelolaan informasi.

2. Objektivitas: Objektivitas berarti bahwa seorang akuntan harus menjaga sikap yang bebas
dari bias dan konflik kepentingan saat menjalankan tugasnya. Mereka harus mampu
menilai fakta dan informasi secara obyektif, tanpa memihak pada pihak mana pun, demi
memastikan keputusan yang diambil didasarkan pada analisis yang tepat dan netral.

3. Kompetensi dan kehati-hatian profesional: Seorang akuntan harus memastikan bahwa


mereka memiliki kualifikasi, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai untuk
melaksanakan tugas mereka dengan baik. Mereka harus selalu mengembangkan diri dan
memperbarui pengetahuan mereka sesuai dengan perkembangan terbaru dalam bidang
akuntansi. Selain itu, mereka harus bertindak dengan kehati-hatian yang wajar dalam
melaksanakan tugas mereka, menghindari kesalahan yang dapat merugikan klien atau
pihak lain.
4. Kerahasiaan: Kerahasiaan adalah prinsip yang menyatakan bahwa seorang akuntan harus
menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam menjalankan tugas profesional
mereka. Mereka tidak boleh mengungkapkan informasi rahasia tentang klien atau
organisasi tanpa izin, kecuali dalam keadaan yang diizinkan oleh hukum atau dalam
konteks pekerjaan mereka.

5. Perilaku Profesional: Perilaku profesional mencakup semua aspek interaksi seorang


akuntan dengan klien, rekan kerja, dan masyarakat umum. Mereka harus menunjukkan
sikap yang santun, menghormati kepercayaan yang diberikan oleh klien, dan mematuhi
semua regulasi dan standar profesi. Mereka juga harus menghindari tindakan atau perilaku
yang dapat merusak reputasi profesi akuntan.

KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK

Kode Etik Akuntan Publik (KEAP) adalah panduan yang sangat penting dalam mengatur perilaku
para akuntan yang memberikan layanan profesional kepada pemerintah dan organisasi publik.
Dengan mematuhi KEAP, akuntan dapat menjaga standar etika yang tinggi dalam menjalankan
tugas mereka, sehingga memastikan bahwa kepentingan publik dijaga dengan baik. Mari kita
jelaskan lebih luas tentang prinsip-prinsip utama yang sering dijumpai dalam KEAP:

1. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan: Prinsip ini menegaskan bahwa akuntan publik
harus mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku dalam praktik akuntansi dan
audit. Mereka harus mengikuti etika profesional dan kode etik akuntan publik, serta
memahami dan mematuhi regulasi yang relevan dengan profesi mereka.

2. Integritas dan Kejujuran: Integritas dan kejujuran adalah nilai fundamental dalam praktik
akuntansi. Akuntan publik harus bertindak dengan jujur dan bertanggung jawab atas
informasi yang mereka sediakan. Mereka tidak boleh menggunakan informasi rahasia
untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga dan harus menjaga kerahasiaan informasi yang
diperoleh melalui hubungan profesional mereka.

3. Objektivitas dan Impartialitas: Akuntan publik harus memastikan bahwa mereka


mempertahankan objektivitas dan tidak memihak dalam pemenuhan tugas mereka. Mereka
harus berkomitmen untuk menyediakan laporan atau rekomendasi yang didasarkan pada
fakta dan analisis yang objektif, tanpa adanya pengaruh pihak lain.
4. Kompetensi Profesional: Prinsip ini menekankan pentingnya akuntan publik memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugas mereka secara
efektif. Mereka harus terus mengembangkan diri dan tetap terkini dengan perkembangan
terbaru dalam bidang akuntansi, audit, dan regulasi yang relevan.

5. Tanggung Jawab Profesi: Akuntan publik memiliki tanggung jawab kepada publik dan
pemerintah untuk menyediakan layanan profesional yang dapat dipercaya. Mereka harus
menjaga integritas, menjaga kerahasiaan informasi, dan bertindak sesuai dengan
kepentingan publik.

6. Etika Profesional: Prinsip ini menegaskan pentingnya akuntan publik bertindak sesuai
dengan standar etika profesional yang tinggi. Mereka harus menunjukkan sikap
profesionalisme, menghormati hak orang lain, dan menjaga integritas profesional mereka
dalam semua aspek pekerjaan mereka.

7. Pengembangan Profesional: Akuntan publik harus terus mengembangkan pengetahuan dan


keterampilan profesional mereka melalui pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karir.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa mereka tetap kompeten dalam menyediakan
layanan yang berkualitas kepada klien dan masyarakat umum.

KODE ETIK AKUNTAN MANAJEMEN

Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi
akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan
biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. Tanggung
jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas dibandingkan tanggung jawab
seorang akuntan keuangan, yaitu:

a) Perencanaan
b) Pengevaluasian
c) Pengendalian
d) Menjamin pertanggungjawaban sumber
e) Pelaporan eksternal
Ikatan Akuntan Manajemen di Amerika Serikat telah mengembangkan kode etik yang disebut
Standar Kode Etik untuk Praktisi Akuntan Manajemen dan Manajemen Keuangan. Ada empat
standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:

1. Kompetensi

Akuntan manajemen harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai


dalam bidang mereka. Mereka harus terus mengembangkan diri dan memperbarui
pengetahuan mereka untuk tetap relevan dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

Profesional akuntan manajemen memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan


informasi yang diperoleh selama menjalankan tugas mereka. Mereka tidak boleh
mengungkapkan informasi rahasia perusahaan kepada pihak luar tanpa izin yang tepat.

3. Integritas (Integrity)

Profesional akuntan manajemen harus bertindak dengan jujur dan tidak


memanipulasi informasi untuk keuntungan pribadi atau perusahaan. Mereka harus menjaga
kejujuran dalam semua aspek pekerjaan mereka, termasuk pelaporan keuangan dan analisis
data.

4. Objektivitas (Objectifity)

Akuntan manajemen harus tetap objektif dalam pengambilan keputusan dan


pelaporan informasi. Mereka tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau
tekanan dari pihak lain dalam menyajikan data atau menganalisis situasi.

KODE ETIK AKUNTAN LAINNYA

Kode etik akuntan merupakan seperangkat prinsip dan standar perilaku yang harus dipatuhi
oleh para akuntan dalam menjalankan tugas profesional mereka. Meskipun kode etik umumnya
berlaku untuk semua akuntan, terdapat variasi kode etik yang khusus untuk bidang-bidang tertentu
dalam akuntansi, seperti:

1. Akuntansi Pemerintahan
Akuntan yang bekerja di sektor pemerintahan harus mematuhi kode etik yang
mengatur tanggung jawab mereka dalam pengelolaan keuangan publik, transparansi,
akuntabilitas, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dalam konteks
pemerintahan.

2. Akuntansi Forensik

Akuntan forensik harus mematuhi kode etik yang mengatur praktik penyelidikan
kecurangan, pencucian uang, dan masalah hukum lainnya. Mereka diharapkan untuk
memelihara integritas, objektivitas, dan profesionalisme dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menyajikan bukti keuangan dalam proses investigasi hukum.

3. Akuntansi Lingkungan

Akuntan yang bekerja di bidang akuntansi lingkungan harus mengikuti kode etik
yang mempertimbangkan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Mereka
diharapkan untuk mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari
kegiatan bisnis dalam menyusun laporan keuangan dan memberikan saran kepada
manajemen.

Setiap bidang dalam akuntansi memiliki tantangan dan persyaratan unik, sehingga kode
etik yang berlaku dalam setiap bidang tersebut akan menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan
khusus yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai