DISUSUN OLEH
PENDAHULUAN
Pada makalah ini akan dibahas etika terkait profesi akuntan manajemen
dan akuntan keuangan, praktik-praktik pelanggaran etika yang terjadi di
perusahaan dalam akuntansi manajemen dan keuangan, dan isu pengembangan
etika bagi akuntan profesional yang bekerja pada pemberi kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Kredibilitas
2) Profesionalisme
3) Kualitas Jasa
4) Kepercayaan
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan
2.2 Kode Etik Akuntansi Manajemen
1. Kejujuran (Honesty)
2. Integritas (Integrity)
3. Memegang Janji (Promise Keeping)
4. Kesetiaan (fidelity)
5. Keadilan (fairness)
6. Kepedulian terhadap sesama (caring for others)
7. Penghargaan kepada orang lain trespect for others)
8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab (responsible citizenship)
9. Pencapaian kesempurnaan (pursuit of excellence)
10. Akuntabilitas (accountibility)
Publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, kreditor, pemerintah,
pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak
lainnya. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat
dan institusi yang dilayani akuntan secara keseluruhan. Ketergantungan ini
menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya
mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Setiap
akuntan berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme. Semua akuntan mengikat
dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang
diberikan publik kepadanya, akuntan harus secara terus-menerus
menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang
tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya seorang akuntan harus mengikuti
standar profesi yang dititik-beratkan pada kepentingan publik, misalnya
pada akuntansi manajemen, akuntan manajemen memberikan kontribusi
terhadap efisiensi dan efektivitas dari penggunaan sumber daya organisasi.
(3) lntegritas
(4) Objektivitas
(6) Kerahasiaan
1. Kompetensi
2. Kerahasiaan
3. lntegritas
4. Objektivitas
b) Pengevaluasian
Tanggung jawab seorang akuntan manajemen dalam
pengevaluasian lebih luas dibandingkan dengan tanggung jawab seorang
akuntan keuangan. Seorang akuntan manajemen bertanggung jawab dalam
memilih cara-cara yang tepat untuk memonitor kemajuan dalam
pencapaian sasaran, yang meliputi evaluasi kinerja, analisis varian, dan
perumusan rencana perbaikan.
Selain itu, akuntan manajemen juga terlibat dalam pengembangan sistem
evaluasi kinerja dan pengukuran kinerja yang komprehensif untuk
mendukung pengambilan keputusan manajerial yang efektif.
Di sisi lain, tanggung jawab seorang akuntan keuangan lebih terfokus pada
penyusunan laporan keuangan perusahaan secara integral untuk digunakan
oleh pihak internal dan eksternal dalam pengambilan keputusan, serta
memastikan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku dan
menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku.
Dengan demikian, pengevaluasian kinerja dan pengukuran kinerja
merupakan aspek penting dalam tanggung jawab seorang akuntan
manajemen, karena hal ini membantu dalam memastikan pencapaian
sasaran perusahaan dan pengambilan keputusan yang efektif. Sementara
itu, tanggung jawab seorang akuntan keuangan lebih terfokus pada
penyusunan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi
yang berlaku.
c) Pengendalian
Tanggung jawab seorang akuntan manajemen dalam pengendalian
lebih luas dibandingkan dengan tanggung jawab seorang akuntan
keuangan. Seorang akuntan manajemen bertanggung jawab dalam
mengembangkan sistem pengendalian manajemen yang meliputi
perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja organisasi serta
memastikan bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efisien dan
efektif.
Selain itu, akuntan manajemen juga terlibat dalam pengembangan sistem
evaluasi kinerja dan pengukuran kinerja yang komprehensif untuk
mendukung pengambilan keputusan manajerial yang efektif.
Di sisi lain, tanggung jawab seorang akuntan keuangan lebih terfokus pada
penyusunan laporan keuangan perusahaan secara integral untuk digunakan
oleh pihak internal dan eksternal dalam pengambilan keputusan, serta
memastikan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku dan
menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku.
Dengan demikian, pengendalian manajemen merupakan aspek penting
dalam tanggung jawab seorang akuntan manajemen, karena hal ini
membantu dalam memastikan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya perusahaan serta mendukung pengambilan keputusan manajerial
yang tepat. Sementara itu, tanggung jawab seorang akuntan keuangan
lebih terfokus pada penyusunan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap
prinsip akuntansi yang berlaku.
d) Menjamin pertanggungjawaban sumber
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen
lebih luas dibandingkan dengan tanggung jawab seorang akuntan
keuangan dalam menjamin pertanggungjawaban sumber. Seorang akuntan
manajemen bertanggung jawab dalam mengimplementasikan suatu sistem
pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
dalam suatu organisasi, sehingga sistem pelaporan tersebut dapat
memastikan pertanggungjawaban sumber yang efektif.
Hal ini melibatkan pengendalian yang ketat terhadap informasi finansial
yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya,
serta memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi
yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang
diharapkan.
Di sisi lain, tanggung jawab seorang akuntan keuangan lebih terfokus pada
penyusunan laporan keuangan perusahaan secara integral untuk digunakan
oleh pihak internal dan eksternal dalam pengambilan keputusan, serta
memastikan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku dan
menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku.
Dengan demikian, tanggung jawab seorang akuntan manajemen dalam
menjamin pertanggungjawaban sumber melibatkan implementasi sistem
pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
dalam organisasi, sementara tanggung jawab seorang akuntan keuangan
lebih terfokus pada penyusunan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap
prinsip akuntansi yang berlaku.
e) Pelaporan eksternal
Berdasarkan informasi yang ditemukan, tanggung jawab seorang
akuntan manajemen dalam pelaporan eksternal lebih luas dibandingkan
dengan tanggung jawab seorang akuntan keuangan. Seorang akuntan
manajemen memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan prinsip-
prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal, serta berpartisipasi
dalam proses pengembangan prinsip-prinsip tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa akuntan manajemen terlibat dalam proses
pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang menjadi dasar dari
pelaporan eksternal.
Di sisi lain, tanggung jawab seorang akuntan keuangan lebih terfokus pada
penyusunan laporan keuangan perusahaan secara integral untuk digunakan
oleh pihak internal dan eksternal dalam pengambilan keputusan, serta
memastikan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku dan
menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku.
Dengan demikian, tanggung jawab seorang akuntan manajemen dalam
pelaporan eksternal mencakup keterlibatan dalam pengembangan prinsip-
prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal, sementara tanggung
jawab seorang akuntan keuangan lebih terfokus pada penyusunan laporan
keuangan dan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku.
1. Pajak pihak ketiga sudah tiga tahun tidak pernah ditagih, tetapi dalam
laporan keuangan itu dimasukkan sebagai pendapatan PT KAI selama
tahun 2005. Kewajiban PT KAI untuk membayar surat ketetapan pajak
(SKP) pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp 95,2 Miliar yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada akhir tahun 2003 disajikan
dalam laporan keuangan sebagai piutang atau tagihan kepada beberapa
pelanggan yang seharusnya menanggung beban pajak itu. Padahal
berdasarkan Standar Akuntansi, pajak pihak ketiga yang tidak pernah
ditagih itu tidak bisa dimasukkan sebagai aset. Di PT KAI ada kekeliruan
direksi dalam mencatat penerimaan perusahaan selama tahun 2005.
Dari kasus-kasus tersebut, dapat dilihat bagaimana penerapan etika dalam praktik
akuntansi manajemen menjadi krusial dalam menjaga integritas, kejujuran, dan
profesionalisme dalam menjalankan tugas. Melalui analisis kasus-kasus tersebut,
dapat dipahami bagaimana pentingnya mematuhi kode etik dan prinsip-prinsip
etika dalam menjalankan profesi akuntansi manajemen.
Daftar Pustaka
http://www.iaiglobal.or.id/tentang_iai.php?id=18
http://ade-hsl.blogspot.com/2009/11/etika-bisnis-dan-profesional-akuntan.html
http://www.direct.gov.uk/en/Employment/ResolvingWorkplaceDisputes/
Whistleblowingintheworkpl ace/DG_175821
http://www.ehow.com/how-does_4571925_why-ethics-
important-accounting.html
http://www.ehow.com/about_4828564_ethical-issues-
facing-accountants.html
http://acct.tamu.edu/smith/ethics/ethics.htm
https://www.coursehero.com/file/47930003/ETIKA-
DALAM-PRAKTIK-AKUNTANSI-MANAJEMEN-
DAN-AKUNTANSI-KEUANGANdocx/
https://www.scribd.com/doc/267917547/Kasus-
Pelanggaran-Etika-Profesi-Akuntansi-Manajemen