Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATERI KULIAH

ETIKA PROFESI AKUNTAN


“LANDASAN ETIKA AKUNTAN PUBLIK DAN CONTOH KASUS"

Kelompok 2:

(A31116316) Satria Dewantara Mendeng


(A031181029) Medlin Yustisia R.
(A031181351) Jessica Anugrah Cokro
(A031181356) Sri Wahyuni Palisoa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Hasanuddin
Makassar
2020
A. Prinsip Dasar Etika Akuntan Publik
Sebagai salah satu profesi yang sangat penting dalam dunia ekonomi, wajib hukumnya
memahami kode etik untuk menjaga mutu dan kepercayaan para pengguna jasa. Kode etik
profesi akuntan terdapat pada etika profesi akuntansi yang mengatur kaidah serta norma
dalam lingkup profesional. Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku
atau perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sebagai akuntan.
Seperti yang disebutkan di atas, etika ini mengatur bagaimana seorang akuntan
melakukan pekerjaannya. Tanpa kode etik, seorang akuntan dapat saja langsung
diberhentikan. Dalam profesi akuntansi, skandal yang bertentangan dengan kode etik
merupakan masalah besar. Itulah sebabnya Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengeluarkan
kode etik yang harus dipatuhi oleh akuntan. Terdapat delapan prinsip dasar etika profesi
akuntansi yang harus dipahami oleh setiap akuntan yang menjalankan pekerjaannya.
1. Perilaku Profesional. Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk
menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf,
pemberi kerja dan masyarakat umum. Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri
dan pekerjaan, akuntan profesional sangat tidak dianjurkan mencemarkan nama baik profesi.
Akuntan wajib mempunyai sikap jujur dan dapat dipercaya.
2. Tanggung Jawab Profesi. Seorang akuntan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
profesional, harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional terhadap
semua kegiatan yang dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggung jawab kepada pemakai
jasa mereka dan tanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota demi
mengembangkan profesi akuntansi serta memelihara kepercayaan masyarakat. Semua usaha
tersebut diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
3. Standar Teknis. Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang
relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan berkewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa, selama penugasan tersebut sejalan dengan
prinsip integritas dan objektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati
anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional
Federation of Accountants, badan pengatur dan pengaturan perundang-undangan yang
relevan.
4. Kepentingan Publik. Anggota akuntan profesional berkewajiban untuk bertindak dalam
rangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap
profesionalisme. Salah satu ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada
publik. Profesi akuntan juga memegang peranan penting di masyarakat. Arti publik dari
profesi akuntan meliputi klien, pemerintah, pemberi kredit dan pegawai. Investor, dunia
bisnis dan pihak-pihak yang bergantung kepada integritas dan objektivitas akuntan dalam
memelihara berjalannya fungsi bisnis dengan tertib. Oleh karena itu, seorang akuntan harus
selalu bertindak sesuai dengan koridor pelayanan publik untuk menjaga kepercayaan
mereka.
5. Integritas. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas
mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh
dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak
disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip.
6. Kerahasiaan. Mengingat akuntan adalah profesi yang berhubungan langsung dengan data
keuangan, maka sudah sepatutnya harus mampu memegang prinsip kerahasiaan. Prinsip
kerahasiaan mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.
 Mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan profesional dan
hubungan bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan
bekerja tanpa diberikan kewenangan yang memadai dan spesifik, terkecuali jika
mempunyai hak dan kewajiban secara hukum atau profesional untuk mengungkapkan
kerahasiaan tersebut.
 Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi
yang diperoleh baik melalui hubungan profesional maupun hubungan bisnis.
7. Objektivitas. Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Objektivitas adalah suatu kualitas
yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan
anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka serta
bebas dari benturan kepentingan atau di bawah pengaruh pihak lain.
8. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional. Kompetensi adalah salah satu penjamin mutu
dan kualitas layanan dari seorang profesional di bidang jasa. Prinsip kompetensi dan kehati-
hatian professional mengharuskan setiap anggota akuntan untuk:
 Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk menjamin
pemberi kerja (klien menerima layanan yang profesional dan kompeten.)
 Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku ketika
memberikan jasa profesional.
B. Kasus Etika dalam Praktik Auditing dan Konsultan yang Pernah Terjadi
a. Kasus PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) alias TPS Food merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang produksi barang-barang consumer good. Laporan keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk (AISA) pada periode 2017 dipersoalkan oleh manajemen baru yang mengambil alih
perseroan pada Oktober tahun lalu. Hasil investigasi terhadap laporan keuangan tersebut yang
dilakukan PT EY Indonesia (EY)   kepada manajemen baru AISA tertanggal 12 Maret 2019
sudah keluar dan menyatakan ada temuan terhadap dugaan penggelembungan pos akuntansi
yang terjadi pada akun piutang usaha, persediaan, dan aset tetap Grup AISA senilai Rp 4 triliun
serta beberapa dugaan lain. Meskipun hasil audit tersebut dipolisikan mantan direktur utama
perusahaan, Stefanus Joko Mogoginta, Kementerian Keuangan melihat ada indikasi pelanggaran
dari auditor AISA. Pada saat itu, auditor AISA, yakni Didik Wahyudianto merupakan salah satu
Partner di RSM Indonesia. Laporan keuangan 2017 Tiga Pilar diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan yang terafiliasi dengan firma audit,
pajak, dan konsultasi dunia terkemuka yaitu RSM International. Pelaksana Harian Kepala Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan, Adi Budiarso menyatakan
bahwa pelanggaran terhadap standar akuntansi dan audit yang berlaku di kode etik profesi mulai
dari rekomenasi untuk melaksanakan kewajiban tertentu, peringatan tertulis, pembatasan
pemberian jasa tertentu, pembekuan izin, pencabutan izin, atau dikenakan denda kepada yang
bersangkutan. Denda yang dimaksud berkaitan dengan kewajiban auditor selaku anggota
asosiasi yang harus memiliki izin, ikut pendidikan, dan denda ini tidak terkait dengan
pekerjannya sebagai auditor, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Kasus PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance)
Akhir pekan lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi administratif kepada dua
akuntan publik (AP) dan satu kantor akuntan publik (KAP). Pangkal soalnya, AP Marlinna dan
AP Merliyana Syamsul serta KAP Satrio, Bing, Eny (SBE) dan Rekan dinilai tidak memberikan
opini yang sesuai dengan kondisi sebenarnya dalam laporan keuangan tahunan audit milik PT
Sunprima Nusantara Pembiayaan. Sanksi yang diterima dua AP dan satu KAP itu berupa
pembatalan pendaftaran terkait hasil pemeriksaan laporan keuangan SNP Finance. Kedua AP
dan satu KAP itu memberikan opini ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ dalam hasil audit terhadap
laporan keuangan tahunan SNP Finance. Padahal, hasil pemeriksaan OJK mengindikasikan SNP
Finance menyajikan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang
sebenarnya secara signifikan. Sehingga, menyebabkan kerugian banyak pihak termasuk
perbankan. Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo
mengatakan pengenaan sanksi terhadap dua AP dan KAP itu berlaku untuk sektor perbankan,
pasar modal maupun industri keuangan non bank (IKNB). Artinya untuk sementara
mereka tidak dapat melakukan proses audit jasa keuangan. Pembatalan pendaftaran KAP SBE
berlaku efektif setelah KAP tersebut menyelesaikan audit Laporan Keuangan Tahunan Audit
(LKTA) tahun 2018 para klien yang masih memiliki kontrak. KAP SBE juga dilarang untuk
menambah klien baru. Sementara untuk AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul, pembatalan
pendaftaran efektif berlaku sejak ditetapkan OJK pada Senin (1/10/2018). Sanksi yang
dijatuhkan berlaku sampai batas waktu yang tidak ditentukan. OJK menilai AP Marlinna dan
AP Merliyana Syamsul telah melakukan pelanggaran berat sehingga melanggar POJK Nomor
13/POJK.03/2017 Tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik. Ini
sebagai mana tertera dalam penjelasan Pasal 39 huruf b POJK Nomor 13/POJK.03/2017, bahwa
pelanggaran berat yang dimaksud antara lain AP dan KAP melakukan manipulasi, membantu
melakukan manipulasi, dan atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang diberikan.
Daftar Pustaka
CNBC Indonesia. 2019. “Kisruh Aisa, Kemenkeu Beberkan Sanksi yang Menanti Auditor”,
(https://www.cnbcindonesia.com/market/20190405140621-17-64889/kisruh-aisa-kemenkeu-
beberkan-sanksi-yang-menanti-auditor diakses 11 Mei 2020).

CNBC Indonesia. 2019. “Lapkeu Diaudit EY, Joko Mogoginta Bawa Kasus AISA ke Polda”,
(https://www.cnbcindonesia.com/news/20190402101623-4-64245/lapkeu-diaudit-ey-joko-
mogoginta-bawa-kasus-aisa-ke-polda diakses 11 Mei 2020).

CNBC Indonesia. 2019. “Tiga Pilar dan Drama Penggelembungan Dana”,


(https://www.cnbcindonesia.com/market/20190329075353-17-63576/tiga-pilar-dan-drama-
penggelembungan-dana diakses 11 Mei 2020).

http://zakia43.blogspot.com/2018/04/etika-profesi-dan-kewajiban-hukum.html

Tirto.id. 2018. “Kasus SNP Finance dan Pertaruhan Rusaknya Reputasi Akuntan Publik”,
(https://tirto.id/kasus-snp-finance-dan-pertaruhan-rusaknya-reputasi-akuntan-publik-c4RT
diakses 11 Mei 2020).

Anda mungkin juga menyukai