Anda di halaman 1dari 4

Nama Lengkap : Tin Rahayu

NIM : 2108205105

Kelas : Aks-2C

Dosen Pengampu : Mohammad Iqbal, S.E.I., M.Sc

Date : 2 April 2022

Kode Etik Akuntan Publik

A. Pengertian Kode Etik Akuntan Publik

Kode Etik Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Publik) atau yang disingkat dengan KEPAP adalah aturan etika yang harus ditetapkan oleh
anggota Institut Akuntan Publik Indonesia dan seluruh staf profesional (baik anggota IAPI
maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).
Kode Etik IAI merupakan adopsi dari Handbook of the code of Ethicts 2016 Edition yang
dikeluarkan oleh (IESBA-IFAC) yaitu International Ethics Standards Board For Accountants.
Dalam penyusunannya IAI melakukan koordinasi dengan (IAPI) dan (IAMI) Institut Akuntan
Manajemen Indonesia (Ikatan Akuntan Indonesia, 2016).

B. Pinsip Dasar dan Etika Profesional Bagi Akuntan

Kode Etik ini terdiri atas tiga bagian. Bagian A menetapkan prinsip dasar dan etika profesional
bagi Akuntan Profesional sedangkan kerangka konseptual yang akan diterapkan oleh Akuntan
Profesional yaitu sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika;


2) Mengevaluasi signifikasi ancaman tersebut ; dan
3) Menerapakn perlindungan yang tepat untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
sampai pada tingkat yang dapat diterima. Perlindungan diperlukan ketika akuntan
profesional menentukan bahwa ancaman itu tidak berada pada tingkat yang mana pihak
ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup, berdasarkan fakta dan keadaan
tertentu bagi akuntan profesional pada saat itu, akan menyimpulkan bahwa kepatuhan
pada prinsip dasar tidak berkurang .

Bagian B dan C menjelaskan penerapan kerangka konseptual pada situasi tertentu, pada bagian
ini memberikan contoh perlindungan yang mungkin untuk mengatasi ancaman terhadap
kepatuhan pada prinsip dasar etika. Bagian tersebut juga menjelaskan situasi ketika tidak
tersedia perlindungan untuk mengatasi ancaman dan sebagai akibatnya, keadaan atau
hubungan yang menimbulkan ancaman tersebut untuk dihindari, bagian B berlaku bagi akuntan
profesional di praktik publik. sedangkan akuntan profesional yang dikontrak oleh entitas
tersebut bagian C berlaku bagi akuntan profesional di bisnis, akuntan profesional di praktik
publik adalah seorang akuntan profesional di kantor akuntan tanpa memandang klasifikasi
fungsinya contohnya audit, pajak, atau konsultasi yang menyediakan jasa profesional (Ikatan
Akuntansi Indonesia, 2016). di dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik, terdapat lima
prinsip dasar yang sebagai berikut:

a. Integritas yaitu akuntan mensyaratkan harus bersikap lugas dan jujur dalam semua
hubungan profesional dan bisnis, integritas melibatkan keterus terangan, kejujuran,
serta kekuatan karakter untuk bertindak dengan tepat, bahkan ketika menghadapi
tekanan untuk melakukan hal yang tidak seharusnya atau ketika melakukan hal tersebut
dapat menimbulkan potensi konsekuensi yang merugikan bagi pribadi atau organisasi.
Bertindak secara tepat dengan cara:
• Mempertahankan pendirian ketika dihadapkan pada dilema dan situasi sulit;
atau
• Mempertanyakan pihak lain manakala terdapat keadaan yang mengharuskan
demikian, dengan cara yang sesuai dengan keadaan.
b. Obyektivitas yaitu akuntan harus mematuhi aturan yang berhubungan dengan
profesional atau bisnis tanpa kompromi oleh:
• Bias
• Benturan kepentingan; atau
• Pengaruh atau ketergantungan yang tidak semestinya terhadap individu,
organisasi, atau faktor lain.
c. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional yaitu sebagai akuntan harus patuh
terhadap prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional yang mensyaratkan akuntan
untuk:
• Mencapai dan mempertahankan pengetahuan serta keahlian profesional pada
level yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau organisasi
tempatnya bekerja memperoleh jasa profesional yang kompeten berdasarkan
standar teknis terkini dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; dan
• Bertindak sungguh-sungguh dan sesuia dengan standar profesional dan standar
teknis yang berlaku.
d. Kerahasiaan adalah akuntan harus mematuhi prinsip kerahasiaan, yang mensyaratkan
akuntan untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari
hubungan profesional dan bisnis, Akuntan harus:
• Mewaspadai terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak disenjaga,
termasuk dalam lingkungan sosial, dan khususnya kepada rekan bisnis dekat,
anggota keluarga inti, atau keluarga dekat;
• Menjaga kerahasiaan informasi di dalam kantor atau organisasi tempatnya
bekerja
• Menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan oleh calon klien atau
organisasi tempatnya bekerja.
e. Perilaku Profesional yaitu Akuntan harus mematuhi prinsip perilaku profesional, yang
mensyaratkan akuntan untuk:
• Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
• Berperilaku konsisten dengan tanggung jawab profesi untuk bertindak bagi
kepentingan publik dalam semua aktivitas profesional dan hubungan bisnis; dan
• Menghindari perilaku apa pun yang diketahui atau seharusnya diketahui yang
dapat mendiskreditkan profesi (Revisi Kode Etik Profesi Akuntan Publik, 2021)

Daftar Pustaka

Ikatan Akuntan Indonesia, 2016

Revisi Kode Etik Profesi Akuntan Publik, 2021

Anda mungkin juga menyukai