Anda di halaman 1dari 16

KODE ETIK PROFESI AKUNTANS INDONESIA

ETIKA PROFESI

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

1A D4 AKUNTANSI MANAJERIAL
Audya Nur Azzahrah (46123008)

Nurmuhammad Alif (46123012)

Refalinah (46123017)

Putri Ayu Indhira (46123018)

PRODI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt . yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu tugas Etika Profesi yang diajarkan oleh Bu Reski
Astuti Soraya S.E.M.AK yang berjudul “Kode Etika Profesi Akuntansi
Indonesia” .

Kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini
sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada Waktunya. Tak lupa kami
memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada
makalah yang kami susun. Maka dari itu, kami mengharap kritik ataupun
saran dari para pembaca agar kedepanya makalah yang kami susun dapat
lebih baik lagi. Demikian, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.

Makassar,November 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................i

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................1

C. Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik Profesi Akuntan..............................................2

B. Kepatuhan Terhadap kode etik…………...........................................3

C. Prinsip Dasar Etika………….............................................................5

D. Akuntan yang Bekerja di Bisnis........................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................12

B. Saran..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntan merupakan suatu bidang profesi yang memberikan jasa berupa

pegauditan laporan keuangan terhadap suatu entitas atau perusahaan.

Akuntan adalah suatu gelar profesi yang pemakaiannya dilindungi oleh

peraturan Undang-undang No. 34 tahun 1954 (Halim, 2003: 11). Akuntan

merupakan pihak yang dipercaya dalam pelaporan keuangan dari sebuah

organisasi yang memberikan opini dan pendapat wajar atau tidaknya

penyajian akun-akun dan saldo laporan keuangan, apakah sudah sesuai

dengan aturan penyajian berdasarkan pada Prinsip Akuntansi Berterima

Umum (Una, 2016). Dalam menjalankan profesinya, akuntan harus memiliki

pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya

sehari-hari yang disebut dengan kode etik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengetian Kode Etik Profesi Akuntansi?

2. Apa Saja Prinsip Dasar Etika?

3. Bagaimana Penerapan Akuntan Yang Bekerja di Bisnis?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengetian Kode Etik Profesi Akuntansi.

2. Untuk Mengetahui Prinsip Dasar Etika.

3. Untuk Mengetahui Penerapan Akuntan Yang Bekerja di Bisnis.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik Profesi Akuntansi

Kode etik merupakan norma atau nilai yang secara tegas berkaitan

dengan suatu hal yang benar maupun yang tidak benar yang berkaitan

dengan ketentuan-ketentuan yang diharapkan akan dipegang teguh oleh

seluruh anggota kelompok tertentu. Etika profesi merupakan karakteristik

suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lainnya, yang

berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya.

Kode Etik Profesi Akuntan yaitu suatu peraturan yang membahas

perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami

oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan

penguasaan sebagai Akuntan. Kode etik profesi akuntan dapat diartikan

sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan

tugas dan kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntan.

Kode Etik Profesi Akuntan sangat penting untuk mencegah

terjadinya kecurangan ( fraud ). Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah

wadah organisasi profesi akuntan Indonesia yang diakui pemerintah. Ikatan

Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) adalah wadah

organisasi para akuntan Indonesia yang menjalankan profesi sebagai

akuntan publik atau bekerja di kantor akuntan publik. Agar dapat menjadi

akuntan yang baik, para akuntan harus mematuhi aturan-aturan dan

persyaratan yang dapat mengkualifikasikannya sebagai seorang akuntan

2
yang profesional. Dengan adanya kode etik tersebut, para akuntan tidak

hanya diwajibkan memiliki kemampuan hardskill terkait akuntansi. Namun,

para akuntan juga dituntut untuk memiliki perilaku yang baik dan bermoral

terkait dengan pekerjaan.

Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya

dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja

tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik.

B. Kepatuhan Terhadap Kode Etik

Ciri pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima

tanggung jawab untuk bertindak bagi kepentingan publik. Keyakinan dalam

profesi akuntansi adalah alasan mengapa bisnis, pemerintahan dan

organisasi lain melibatkan Akuntan profesional dalam berbagai bidang,

termasuk pelaporan keuangan dan korporasi, asurans dan aktivitas

profesional lainnya.

Akuntan mengakui dan memahami bahwa keyakinan tersebut

didasarkan pada kemampuan dan nilai yang dibawa oleh Akuntan ke dalam

aktivitas profesional yang mereka lakukan, termasuk:

a) Kepatuhan terhadap prinsip etika dan standar profesi;

b) Penggunaan kecakapan memahami bisnis;

c) Penggunaan keahlian teknis dan lainnya; dan

d) Penerapan pertimbangan profesional.

3
Penerapan kemampuan dan nilai ini memungkinkan Akuntan untuk

memberikan nasihat atau keluaran lain yang memenuhi tujuan penggunaan

Akuntan, dan keluaran tersebut dapat diandalkan oleh pengguna yang

dituju.

Kode Etik ini menetapkan standar mutu yang tinggi atas perilaku etis

yang diharapkan dari Akuntan. Kode etik ini juga dapat digunakan atau

diadopsi oleh pihak yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar

etika Akuntan di sektor atau yurisdiksi tertentu dan oleh Kantor dalam

mengembangkan kebijakan etika dan independensi.

Akuntan harus mematuhi Kode Etik. Kode Etik menetapkan lima

prinsip dasar yang harus dipatuhi oleh semua Akuntan. Kode Etik ini juga

mencakup kerangka kerja konseptual yang menetapkan pendekatan yang

akan diambil untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi

ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar tersebut serta, ancaman

terhadap independensi untuk audit, dan perikatan asurans lainnya. Kode

Etik juga menerapkan prinsip dasar etika dan kerangka kerja konseptual

untuk berbagai fakta dan keadaan yang mungkin ditemui Akuntan, baik

yang bekerja di bisnis maupun yang berpraktik melayani publik.

4
C. Prinsip Dasar Etika

Lima prinsip dasar etika untuk Akuntan adalah:

1. Integritas

Akuntan harus mematuhi prinsip integritas, yang

mensyaratkan Akuntan untuk bersikap lugas dan jujur dalam semua

hubungan profesional dan bisnis.

Integritas melibatkan keterus terangan, kejujuran, dan

kekuatan karakter untuk bertindak dengan tepat, bahkan ketika

menghadapi tekanan untuk melakukan hal yang tidak seharusnya

atau ketika melakukan hal tersebut dapat menimbulkan potensi

konsekuensi yang merugikan bagi pribadi atau organisasi.

Akuntan tidak boleh secara sengaja dikaitkan dengan

laporan, komunikasi, atau informasi lain ketika Akuntan percaya

bahwa informasi tersebut:

a) Berisi kesalahan atau pernyataan yang menyesatkan secara

material;

b) Berisi pernyataan atau informasi yang dibuat secara tidak hati-

hati; atau

c) Terdapat penghilangan atau pengaburan informasi yang

seharusnya diungkapkan, sehingga dapat menyesatkan.

5
2. Objektivitas

Akuntan harus mematuhi prinsip objektivitas yang

mensyaratkan Akuntan untuk menerapkan pertimbangan profesional

atau bisnis tanpa dikompromikan oleh:

a) Bias;

b) Benturan kepentingan; atau

c) Pengaruh atau ketergantungan yang tidak semestinya terhadap

individu, organisasi, teknologi, atau faktor lain.

Akuntan tidak boleh melakukan aktivitas profesional jika suatu

keadaan atau hubungan terlalu memengaruhi pertimbangan

profesionalnya atas aktivitas tersebut.

3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Akuntan harus patuh terhadap prinsip kompetensi dan kehati-

hatian profesional yang mensyaratkan Akuntan untuk:

a) Mencapai dan mempertahankan pengetahuan serta keahlian

professional pada level yang disyaratkan untuk memastikan

bahwa klien atau organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa

profesional yang kompeten berdasarkan standar profesional dan

standar teknis terkini dan sesuai dengan perundang-undangan

yang berlaku; dan

b) Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar

profesional dan standar teknis yang berlaku.

6
Dalam mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-hatian

profesional, Akuntan harus mengambil langkah-langkah yang

memadai untuk memastikan bahwa mereka yang bekerja profesional

di bawah pengawasannya telah memperoleh pelatihan dan supervisi

yang tepat.

4. Kerahasiaan

Akuntan harus mematuhi prinsip kerahasiaan, yang

mensyaratkan Akuntan untuk menjaga kerahasiaan informasi yang

diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnis.

Akuntan harus:

a) Mewaspadai terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak

disengaja, termasuk dalam lingkungan sosial, dan khususnya

kepada rekan bisnis dekat, anggota keluarga inti, atau keluarga

dekat;

b) Menjaga kerahasiaan informasi di dalam Kantor atau organisasi

tempatnya bekerja;

c) Menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan oleh calon

klien atau organisasi tempatnya bekerja;

d) Tidak mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dari

hubungan profesional dan bisnis di luar Kantor atau organisasi

tempatnya bekerja tanpa kewenangan yang memadai dan

spesifik, kecuali jika terdapat hak atau kewajiban hukum atau

profesional untuk mengungkapkannya;

7
e) Tidak menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dari

hubungan profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan

pribadi atau pihak ketiga;

f) Tidak menggunakan atau mengungkapkan informasi rahasia apa

pun, baik yang diperoleh atau diterima sebagai hasil dari

hubungan profesional atau bisnis maupun setelah hubungan

tersebut berakhir; dan

g) Melakukan langkah-langkah yang memadai untuk memastikan

bahwa personel yang berada di bawah pengawasannya, serta

individu yang memberi advis dan bantuan profesional, untuk

menghormati kewajiban Akuntan guna menjaga kerahasiaan

informasi.

Akuntan harus terus mematuhi prinsip kerahasiaan bahkan

setelah berakhirnya hubungan antara Akuntan dan klien atau

organisasi tempatnya bekerja. Ketika berganti pekerjaan atau

memperoleh klien baru, Akuntan berhak menggunakan pengalaman

sebelumnya, tetapi tidak diperkenankan menggunakan atau

mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh atau diterima

sebagai hasil dari hubungan profesional atau bisnis.

5. Perilaku Profesional

Akuntan harus mematuhi prinsip perilaku profesional, yang

mensyaratkan Akuntan untuk:

a) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

8
b) Berperilaku konsisten dengan tanggung jawab profesi untuk

bertindak bagi kepentingan publik dalam semua aktivitas

profesional dan hubungan bisnis; dan

c) menghindari perilaku apa pun yang diketahui atau seharusnya

diketahui yang dapat mendiskreditkan profesi. Akuntan tidak

boleh terlibat dalam bisnis, pekerjaan, atau aktivitas apa pun

yang diketahui merusak atau mungkin merusak integritas,

objektivitas, atau reputasi baik dari profesi, dan hasilnya tidak

sesuai dengan prinsip dasar etika.

Ketika melakukan aktivitas pemasaran atau promosi, Akuntan

dilarang mencemarkan nama baik profesi. Akuntan harus bersikap

jujur dan mengatakan yang sebenarnya, serta tidak:

a) Membuat pernyataan yang berlebihan mengenai jasa profesional

yang dapat diberikan, kualifikasi yang dimiliki, atau pengalaman

yang telah diperoleh; atau

b) Membuat pernyataan yang merendahkan atau melakukan

perbandingan yang tidak didukung bukti terhadap hasil pekerjaan

pihak lain.

D. Akuntan yang Bekerja di Bisnis

1. Penerapan Kerangka Kerja Konseptual

Akuntan dapat mempromosikan posisi organisasi tempatnya

bekerja dalam tujuan dan sasarannya, selama pernyataan tersebut

9
tidak mengandung kesalahan dan menyesatkan. Tindakan ini

biasanya tidak memunculkan ancaman advokasi.

Semakin senior posisi Akuntan, maka semakin besar

kemampuan dan peluang untuk mengakses informasi, dan untuk

memengaruhi kebijakan, keputusan yang dibuat, dan tindakan yang

diambil oleh pihak lain yang terlibat dengan organisasi tempatnya

bekerja. Sepanjang Akuntan mampu melakukannya, dengan

mempertimbangkan posisi dan senioritasnya dalam organisasi,

maka Akuntan tersebut diharapkan mendorong dan mempromosikan

budaya berbasis etika dalam organisasi. Contoh tindakan yang

mungkin diambil termasuk pengenalan, implementasi, dan

pengawasan atas:

➢ Program pendidikan dan pelatihan etika.

➢ Proses, evaluasi kinerja, dan kriteria penghargaan manajemen

yang mendukung budaya etis.

➢ Kebijakan etika dan whistle-blowing.

➢ Kebijakan dan prosedur yang didesain untuk mencegah

ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

2. Penyusunan dan Penyajian Kerangka Informasi

Ketika menyusun atau menyajikan informasi keuangan,

Akuntan harus:

a) Menyusun atau menyajikan informasi yang sesuai dengan basis

pelaporan keuangan yang digunakan;

10
b) Menyusun atau menyajikan informasi dengan cara yang tidak

dimaksudkan untuk menyesatkan atau memengaruhi keluaran

suatu kontrak atau peraturan secara tidak tepat;

c) Menerapkan pertimbangan profesional untuk:

i. Menyajikan fakta secara akurat dan lengkap dalam semua

hal yang material;

ii. Menjelaskan secara gamblang mengenai sifat sebenarnya

dari transaksi atau aktivitas bisnis; dan

iii. Mengklasifikasikan dan mencatat informasi secara tepat

waktu dan dengan cara yang tepat;

d) Tidak meninggalkan apa pun dengan maksud memberi informasi

yang menyesatkan atau memengaruhi keluaran suatu kontrak

atau regulasi secara tidak tepat.

e) Menghindari pengaruh atau ketergantungan yang tidak

semestinya, terhadap individu, organisasi, atau teknologi; dan

f) Menyadari risiko bias.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan

perbuatan dalam melaksanakan tugas dalam kehidupan sehari-hari

profesi akuntan.

2. Prinsip dasar etika ada lima yaitu: integritas, objektifitas, kompetensi

dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan dan pelaku profesional.

3. Akuntan publik biasanya menyediakan jasa akuntansi, audit dan

penjaminan, pembukuan, jasa kredit konsumen dan komersial,

perencanaan/saran keuangan, pelaporan keuangan, akuntansi

forensik, kebangkrutan dan rekonstruksi perusahaan, akuntansi

manajemen, konsultasi manajemen, perpajakan, akuntansi

transaksional, dan jasa penilaian.

B. Saran

Harus ada lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai


profesi yang ada, dimana lembaga tersebut merupakan sekumpulan
orang yang memiliki profesi yang sama dengan tujuan dapat
menciptakan tatanan etik dalam dalam pekerjaan. Etika profesi akuntan
diatur oleh suatu badan atau organisasi yang bertanggung jawab
dilingkup akuntan seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Ikatan Akuntan
Publik Indonesia (IAPI), sedangkan untuk etika profesi yang lain diatur
oleh organisasi yang berbeda sesuai dengan profesinya masing-
masing.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo, K. E. (2021). Revisi Kode Etik Akuntan Indonesia (Vol. 48). Indonesia: Ikatan
Akuntan Indonesia.

Simamora, N. S. (2023). https://finansial.bisnis.com Peran, Tugas, dan Cara Kerja Kantor


Akuntan Publik. Bisnis.com, 3-5.

13

Anda mungkin juga menyukai