Anda di halaman 1dari 16

M O D U L P E M B E L A J A R

A N

PROFESI AKUNTANSI
DAN ETIKA PROFESI

AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :

DEDEH SITI JUARIYAH

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 3
PETA KEDUDUKAN MODUL..............................................................................4
A. Pengertian Profesi dan Etika Akuntan........................................................5
B. Jenis-jenis Akuntan Di Indonesia...................................................................6
1. Akuntan Publik...................................................................................................................6
2. Akuntan Pemerintah........................................................................................................7
3. Akuntan Pendidik..............................................................................................................7
4. Akuntan Manajemen/Perusahaan................................................................................... 7
C. Pengertian Kode Etik......................................................................................... 8
1. Tanggung Jawab profesi.................................................................................................8
2. Kepentingan Publik..........................................................................................................8
3. Integritas...............................................................................................................................9
4. Obyektivitas............................................................................................................................... 9
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional.................................................................9
6. Kerahasiaan.......................................................................................................................10
7. Perilaku profesional............................................................................................................. 10
8. Standar Teknis.................................................................................................................11
D. Perumusan Dan Kode Etik Profesi Akuntan di Indonesia...................11
E. Penegakan Etika Profesi Akuntan di Indonesia.....................................12
Ringkasan...................................................................................................................... 13
LATIHAN SOAL....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 15

Modul Profesi Akuntansi | 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, serta
kemudahan dari-Nya sehingga penyusunan modul berjudul “Profesi Akuntansi
(Bidang-bidang Spesialisasi Akuntansi, Pentingnya Etika Profesi” ini dapat
tersusun hingga selesai.

Modul ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas kuliah PPG
Media Pembelajaran Ekonomi. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Saya ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada :

1. Allah SWT
2. Rekan – rekan guru
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungannya.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan modul ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sampang, 1 November 2023

Penulis

Modul Profesi Akuntansi | 3


PETA KEDUDUKAN MODUL

Memahami Etika, Ciri-ciri Etika dan Kebutuhan Dasar untuk Mencap


Pengertian
Etika

Jenis-jenis Memahami Jenis-jenis Akuntan yang Ada di Indonesia


Akuntan

Profesi
Pengertian Memahami Kode Etik dan Prinsip-prinsip Et
Akuntansi
Kode Etik

Perumusan dan Kode Etik


Profesi Akuntan Mengetahui Sejarah Perumusan Kode Etik

Penegakan EtikaMemahami Penegakan Kode


Profesi Akuntan Etik dan Organisasi

Modul Profesi Akuntansi | 4


A. PENGERTIAN ETIKA

ETIKA (ETHICS) menurut pengertian yang


sebenarnya adalah filsafat tentang moral.
Jadi, etika merupakan ilmu yang membahas
dan mengkaji nilai dan norma moral. Etika
merupakan refleksi kritis dan rasional
mengenai (a) nilai dan norma yang
menyangkut bagaimana manusia, sebagai
manusia, harus hidup baik, dan (b) masalah-
masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan pada nilai dan norma-norma
moral yang umum diterima.

Menurut INTERNATIONAL FEDERATION OF ACCOUNTANTS (DALAM REGAR,2003)


yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang
mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan
akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri,
keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan
yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari
pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen. Profesi Akuntan
biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya,
misalnya Ikatan Dokter Indonesia(IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus
memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak
yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi
menurut HARAHAP (1991) adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman


dalam melaksanakan keprofesian nya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku
anggotanya dalam profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat
atau pemerintah.
4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya
sebagai kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak
disebut sebagai salah satu profesi. Kode Etik Profesi Akuntansi (sebelumnya
disebut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik) adalah aturan etika yang
harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI
sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik atau
IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan
anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP). Tujuan

Modul Profesi Akuntansi | 5


profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar
profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi
kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:

1. Kredibilitas.
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
2. Profesionalisme.
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh
pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
3. Kualitas Jasa.
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
4. Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa
terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh
akuntan.
B. JENIS-JENIS AKUNTAN DI INDONESIA

Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi empat, sebagai berikut.

Jenis-Jenis Akuntan

Akuntan Publik Akuntan Pemerintahan Akuntan Pendidik Akuntan Manajemen

1. AKUNTAN PUBLIK

Akuntan Publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang


diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari
Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas
laporan keuangan, audit kinerja dan audit khusus serta jasa dalam bidang
non-atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa
lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Ketentuan
mengenai praktik Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya
dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari
perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen keuangan R.I. Untuk
dapat menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang
akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya berhak memperoleh sebutan
“Bersertifikat Akuntan Publik” (BAP). Sertifikat akan dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia. Sertifikat Akuntan Publik tersebut merupakan

Modul Profesi Akuntansi | 6


salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai
Akuntan Publik dari Departemen Keuangan. Profesi ini dilaksanakan
dengan standar yang telah baku yang merujuk kepada praktik akuntansi di
Amerika Serikat sebagai negara maju tempat profesi ini berkembang.
Rujukan utama adalah US GAAP (United States Generally Accepted
Accounting Principle’s) dalam melaksanakan praktik akuntansi. Sedangkan
untuk praktik auditing digunakan US GAAS (United States Generally
Accepted Auditing Standard), Berdasarkan prinsip-prinsip ini para Akuntan
Publik melaksanakan tugas mereka, antara lain mengaudit Laporan
Keuangan para pelanggan. Kerangka standar dari USGAAP telah
ditetapkan oleh SEC (Securities and Exchange Commission) sebuah badan
pemerintah quasijudisial independen di Amerika Serikat yang didirikan
tahun 1934. Selain SEC, terdapat pula AICPA (American Institute of
Certified Public Accountants) yang berdiri sejak tahun 1945. Sejak tahun
1973, pengembangan standar diambil alih oleh FASB (Financial
Accominting Standard Board) yang anggota-angotanya terdiri dari wakil-
wakil profesi akuntansi dan pengusaha.

2. AKUNTAN PEMERINTAH

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di departemen tertentu


sebagai pegawai pemerintah untuk menjalankan fungsi akuntansi demi
kepentingan pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara seperti BPK
(Badan Pemeriksa Keuangan) dan BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan
Pembangunan). Contoh Politeknik Keuangan Negara STAN adalah salah
satu lembaga pendidikan yang menyiapkan akuntan pemerintah.

3. AKUNTAN PENDIDIK

Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan


akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan
melakukan penelitian di bidang akuntansi. Akuntan pendidik biasanya
berprofesi seperti dosen atau guru.

4. AKUNTAN MANAJEMEN/PERUSAHAAN

Akuntan Manajemen, adalah akuntan yang bekerja dalam suatu


perusahaan atau organisasi. Tugas yang dikerjakan adalah penyusunan
sistem akuntansi, penyusunan laporan akuntansi kepada pihak intern
maupun ekstern perusahaan, penyusunan anggaran, menangani masalah
perpajakan dan melakukan pemeriksaan intern.

Modul Profesi Akuntansi | 7


C. PENGERTIAN KODE ETIK

KODE ETIK adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang
benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya
kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional. Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan
prinsip etika sebagai berikut : (MULYADI, 2001: 53)

1. TANGGUNG JAWAB PROFESI

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota


harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota
mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran
tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa
profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk
bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi
akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung
jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota
diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

2. KEPENTINGAN PUBLIK

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak


dalam kerangka pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari
suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab
kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang
penting di masyarakat, dimana publik dari profesi
akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja,
pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung
kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya
fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab
akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan
sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara
keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku
akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi
masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk
membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan
dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang

Modul Profesi Akuntansi | 8


diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota
mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan
yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus
menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin.

3. INTEGRITAS

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya


pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota
dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan
seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa
harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan
publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat
menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang
jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

4. OBYEKTIVITAS

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan


kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya
adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas
dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota
bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan
obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktik publik
memberikan jasa arestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota
yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan,
melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan
manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga
mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apa
pun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas
pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.

5. KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN PROFESIONAL

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati,


kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat
yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja mereka

Modul Profesi Akuntansi | 9


memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.
Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan
tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui
pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan
dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki.
Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu
tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota
untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal
penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan,
anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak
lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk
menentukan kompetensi masing-masing atau menilai apakah pendidikan,
pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung
jawab yang harus dipenuhinya.

6. KERAHASIAAN

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan


informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa
standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa
terdapat panduan mengenai sifat-sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta
mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota
mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang
klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang
diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan
antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.

7. PERILAKU PROFESIONAL

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi


yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Perilaku Profesional merupakan kewajiban untuk menjauhi tingkah laku
yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota
yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

Modul Profesi Akuntansi | 10


8. STANDAR TEKNIS

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan


standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhatihati, anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan
standar profesional yang harus ditaati anggota adalah standar yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of
Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang
relevan.

D. PERUMUSAN DAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam


Kode Etik Akuntan Indonesia. Draf Kode Etik
Akuntan Indonesia sudah disusun jauh sebelum
kongres IAI yang pertama, namun baru
disahkan untuk pertama kalinya pada kongres
IAI yang kedua dalam bulan Januari 1972 dan
meng alami perubahan dan penyesuaian dalam
setiap kongres. Sampai dengan tahun 1998, di Indonesia telah diadakan
beberapa kali pergantian Kode Etik. Kode Etik Akuntan Indonesia yang
pertama lahir dari kongres IAI III pada tanggal 2 Desember 1973. Kode Etik ini
90 % merupakan Kode Etik AICPA yang berlaku di Amerika Serikat saat itu.
Kode Etik yang ke dua sebenarnya belum pernah disahkan oleh IAI karena
sangat kontroversial. Ciri khusus dari Kode Etik ini adalah Kode Etik ini bukan
saja untuk Akuntan Publik tetapi juga untuk Akuntan Manajemen, Akuntan
Pemerintah dan Akuntan Pendidik. Kode Etik yang ketiga disahkan dalam
kongres IAI V di Surabaya pada tanggal 20-30 Agustus 1986. Menurut Harahap
(1991), Kode Etik ini lahir antara dua kutub ide yang berkembang. Kutub
pertama menghendaki agar Kode Etik hanya mengatur profesi Akuntan Publik
saja, sedangkan kutub yang lain menghendaki agar Kode Etik mengatur semua
akuntan berregister tanpa kecuali di mana pun ia berkiprah. Hal ini sesuai
dengan apa yang dinyatakan dalam kongres IAI VIII bahwa Kode Etik IAI
dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota baik yang
berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada
instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam
pemenuhan tanggung jawab profesionalnya. Keempat kalinya, Kode Etik IAI
dirumuskan dalam kongres IAI VI ditambah dengan masukan-masukan yang
diperoleh dari seminar sehari.

Pemutakhiran Kode Etik Akuntan Indonesia dilaksanakan tanggal 15 Juni


1994di hotel Daichi Jakarta serta hasil pembahasan sidang Komisi Kode Etik

Modul Profesi Akuntansi | 11


dalam kongres IAI VII di Bandung. Kongres menghasilkan ketetapan bahwa
Kode Etik Akuntan Indonesia terdiri atas:

1. Kode Etik Akuntan Indonesia yang disahkan dalam kongres VI IAI di


Jakarta terdiri atas 8 BAB dan 11 pasal ditambah dengan 2.
2. Pernyataan Etika Profesi No.1 sampai dengan 6 yang disahkan dalam
kongres IAIVII di Bandung tahun 1994.

E. PENEGAKAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

Di Indonesia, penegakan Kode Etik dilaksanakan oleh sekurang-kurangnya


enam unit organisasi, yaitu: (PROSIDING KONGRES VIII, 1998)

1. Kantor Akuntan Publik. Ketaatan terhadap kode etik adalah tanggung


jawab pimpinan KAP dimana anggota itu bekerja. Managing partner dan
partner serta manager KAP melaksanakan pengawasan terhadap
ditaatinya perilaku ini.
2. Unit Peer Review Kompartemen Akuntan Publik– IAI. Di lingkungan
Kompartemen Akuntan Publik, usaha pengawasan ini diwujudkan dalam
bentuk "Peer Review" yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Seksi
Pengendalian Mutu di lingkungan kepengurusan IAI di Kompartemen
tersebut. Pengawasan oleh Unit Peer Review yang khusus dibentuk untuk
mengawasi sesama KAP sampai saat ini belum pernah terlaksana.
3. Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik–IAI. Badan ini
merupakan unit organisasi yang melaksanakan peradilan pada tingkat
pertama terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh anggota
IAI kompartemen akuntan pendidik.
4. Dewan Pertimbangan Profesi IAI. Dewan ini berfungsi sebagai peradilan
tingkat banding untuk kasus-kasus yang telah diputuskan hukumnya
berdasar keputusan pada tingkat Badan Pengawas Profesi. Dewan ini
melaksanakan peradilan untuk kasus-kasus pelanggaran lainnya yang
tidak berkaitan dengan akuntan publik.
5. Departemen Keuangan RI. yaitu: Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan,
misalnya Direktorat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai. Ia sebagai
pemberi ijin praktik Akuntan Publik. Pengawasan yang dilakukannya
pada umumnya untuk menilai apakah KAP yang diberi ijin telah
melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan
keputusan Menteri Keuangan tentang perijinan pembukaan KAP (SK
Menkeu 43/KMK 017/1997) tanggal 27 Januari 1997 tentang jasa
akuntan publik.
6. BPKP. Berdasarkan Keppres 31/th 1983, wewenangnya adalah
melaksanakan pengawasan terhadap KAP. Dalam melaksanakan

Modul Profesi Akuntansi | 12


tugasnya, BPKP melakukan evaluasi tentang kepatuhan KAP terhadap
perizinan yang diberikan dan terhadap pelaksanaan tugas profesional
akuntan publik.

Selain keenam unit organisasi tadi, pengawasan terhadap Kode Etik diharapkan
dapat dilakukan sendiri oleh para anggota dan pimpinan KAP. Hal ini tercermin
di dalam rumusan Kode Etik Akuntan Indonesia pasal 1 ayat 2, yang berbunyi :

1. Setiap anggota harus selalu mempertahankan nama baik profesi dan


etika profesi serta hukum negara di mana ia melaksanakan tugasnya.
2. Setiap anggota harus selalu mempertahankan integritas dan obyektivitas
dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan integritas, ia
akan bertindak jujur, tegas dan tanpa pretensi. Dengan mempertahankan
obyektivitas, ia akan bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan /
permintaan pihak tertentu / kepentingan pribadinya.
Selanjutnya dalam pasal 2 ayat (1) b disebutkan bahwa: "Jika seorang anggota
mempekerjakan staf dan ahlinya untuk pelaksanaan tugas profesionalnya, ia
harus menjelaskan kepada mereka keterikatan akuntan pada Kode Etik. Dan ia
tetap bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut secara keseluruhan. Ia juga
bertindak sesuai Kode Etik. Jika ia memiliki ahli lain untuk memberi saran /
bila merekomendasikan ahli lain itu kepada kliennya”.

RINGKASAN:
ETIKA PROFESI AKUNTANSI yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dap
Etika sebagai salah satu unsur utama dari profesi menjadi landasan bagi akuntan dalam menjalankan kegiatan profesional. Ak

Modul Profesi Akuntansi | 13


LATIHAN SOAL

1. Apa yang dimaksud dengan kode etik?

2. Apa yang dimaksud dengan Kode Etik Profesi Akuntansi?

3. Sebutkan jenis-jenis akuntan di Indonesia dan jelaskan!

4. Sebutkan 8 prinsip kode etik dan jelaskan!

5. Kode Etik dilaksanakan oleh sekurang-kurangnya enam unit organisasi. sebutkan


dan jelaskan!

Modul Profesi Akuntansi | 14


DAFTAR PUSTAKA

Yufendriansyah Auriga. (2012). Rangkuman buku etika profesi STAN


(kusmanadji). Retrieved November 22, 2021, from Slideshare.net website:
https://www.slideshare.net/fendriauriga/rangkuman-buku-etika-profesi-
stan-kusmanadji
Etika Profesi Akuntansi. (2014). Retrieved November 22, 2021, from Scribd
website: https://id.scribd.com/document/211434212/Etika-Profesi-Akuntansi

Modul Profesi Akuntansi | 15


TERIMA KASIH BANYAK

Anda mungkin juga menyukai