Anda di halaman 1dari 22

PROFESI AKUNTAN

COVER

DISUSUN OLEH :

ABDUL KHALIQ BRUTU 1811000186

Makalah disusun untuk melengkapi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Audit 1


untuk Semester IV/2020

Jurusan S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ABFI INSTITUT PERBANAS

Jakarta

2020

1
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
I.I. LATAR BELAKANG............................................................................................................3
I.2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................3
I.3. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................4
I.4. MANFAAT PENULISAN....................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................................................5
II.1. PENGERTIAN PROFESI....................................................................................................5
II.2. PENGETIAN AKUNTANSI...............................................................................................6
II.3. PROFESI AKUNTANSI......................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................8
3.1. AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI....................................................................................8
3.2. KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK..................................................................14
3.2.1. Prinsip Etika.................................................................................................................14
3.2.2. Aturan Etika.................................................................................................................15
3.2.3. Pedoman Profesi Akuntan............................................................................................18
3.3. BIDANG BIDANG AKUNTAN........................................................................................18
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................20
IV.1. KESIMPULAN.................................................................................................................20
VI.2. SARAN.............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21

2
BAB I
PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG


Profesi merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang
cukup, serta profesionalitas tinggi sehingga tidak semua orang bisa melakukannya dengan
optimal. Akuntansi adalah salah satu contoh profesi dalam suatu pekerjaan. Tidak semua orang
bisa melakukan pekerjaan dalam bidang akuntansi dan mengerti semua di dalamnya. Dibutuhkan
keahlian khusus dalam bidang akuntansi dan pengetahuan yang cukup untuk bisa menjalankan
akuntansi ini dengan baik. Tanpa pengetahuan yang cukup dan keahlian yang khusus, akuntansi
tidak akan bisa berjalan dan tidak akan terasa manfaatnya. Karena akuntansi ini adalah sebuah
profesi yang mencatat, mengaudit, dan melakukan segala sesuatu yang berhubungan langsung
dengan transaksi dalam perusahaan maupun berhubungan langsung dengan yang namanya uang.

Profesi akuntansi memiliki tujuan untuk memudahkan sebuah perusahaan ataupun organisasi
dalam mencatat, mengaudit, dan melakukan segala hal yang berhubungan dengan uang.
Akuntansi ini merupakan sebuah profesi yang bisa dikatakan terlalu sensitif, karena bisa menjadi
malapetaka bila disalahgunakan oleh orang yang memiliki tujuan yang tidak baik. Akuntansi ini
sungguh harus dijalankan oleh orang yang beretikat baik dalam segala hal, baik tujuan dia
bekerja maupun apapun yang behubungan dengan dirinya dan akuntansi. Tidak hanya bertujuan
untuk memudahkan perusahaan dalam masalah financial, akuntansi juga berperan penting dalam
kesejahteraan publik. Dalam melakukan transaksi dengan klien dan orang luar, akuntansi harus
memikirkan kesejahteraan dan keuntungan para klien tersebut, bukannya malah memikirkan hal
yang menguntungkan mereka sendiri. Tanggung jawab sosial di sini sangat tinggi bagi seorang
akuntan, karena mereka dituntut untuk bersikap jujur dan bersih dalam pekerjaannya ini agar
semua pihak dapat merasakan manfaat dari pekerjaannya tersebut.

I.2. RUMUSAN MASALAH

1. Kewajiban apa saja yang harus dilakukan oleh seorang profesi akuntansi?

2. Bagaimana menjadi seorang profesi akuntan yang profesional?

3
3. Apa saja pandangan para ahli mengenai Standar Etik Akuntan dan tanggung jawab
sosial?
4. Apa saja prinsip-prinsip yang disebutkan oleh kode etik profesi?

I.3. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang profesi akuntansi.


2. Mengetahui cara menjadi seorang akuntang yang profesional.
3. Mengetahui pandangan para ahli mengenai Standar Etik Akuntan dan tanggung jawab
sosial.
4. Mengetahui prinsip-prinsip yang disebutkan oleh kode etik profesi.

I.4. MANFAAT PENULISAN


Penulisan makalah ini bermanfaat untuk mengetahui tentang profesi akuntansi yang menyangkut
tentang kewajiban dan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang akuntan yang profesional.
Dengan memiliki kewajiban yang tersendiri dan khusus membuat seorang akuntan harus
memiliki kualitas yang tinggi dan tanggung jawab yang besar sehingga profesionalitas dapat
terwujud dalam pekerjaan tersebut. Mengetahui bagaimana menjadi akuntansi yang baik dan
bertanggung jawab juga merupakan manfaat dari penulisan makalah ini, karena seorang akuntan
memiliki tanggung jawab yang besar terutama terhadap klien, publik dan lain sebagainya.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

II.1. PENGERTIAN PROFESI

PROFESI
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat
awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan
belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus
dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang
rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang
menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesi:

1 DANIEL BELL (1973)

Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan
secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok
/ badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat,
menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide,
kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya
tingkatan dalam masyarakat.

2 PAUL F. COMENISCH (1983)

Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu, berikut pengertian profesi menurut ahli,

5
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierarki
birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut
serta pelayananbaku terhadap masyarakat.

II.2. PENGETIAN AKUNTANSI

Pengertian Akuntansi

Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli-Pengertian akuntansi adalah bahwa akuntansi


merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan
informasi ekonomi.Tapi ada beberapa Pengertian yang berbeda dari tap ahli berikut petikkannya:

Ahli 1

Menurut American Accounting Association ( AAA ). Akuntansi itu merupakan :

“Proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk


memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut “.

Ahli 2

Definisi akuntansi menurutArnold: Definisi akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk
menyediakan informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan
dan mengendalikan penerapan keputusan tersebut.

Ahli 3

Definisi akuntansi menurutC. West Churman:

Sebagai pengalaman tertulis yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Ahli 4

Definisi akuntansi menurutWidjaya Tunggal:

“Akuntansi sering kali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan (language of business) yang
berguna untuk memberikan informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi ini merupakan data yang disajikan/diperoleh perusahaan yang bersifat

6
keuangan dan dinyatakan dalam istilah-istilah moneter.Dengan memahami itu maka kita akan
bisa Paham Lebih Dalam Tentang Akuntansi.

II.3. PROFESI AKUNTANSI

Profesi akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI


Pada pertengahan abad ke-20 di Amerika Serikat, ketika disiplin akuntansi sedang mencari
status profesi, Komisi os Standars Pendidikan dan Pengalaman untuk Akuntan Publik
mengeluarkan laporan yang terdaftar tujuh karakteristik profesi:

1. Sebuah badan khusus pengetahuan.


2. Sebuah mengakui proses pendidikan formal untuk memperoleh pengetahuan khusus yang
diperlukan.
3. Sebuah standar kualifikasi profesional yang mengatur masuk ke profesi.
4. Sebuah standar perilaku yang mengatur relatiomship dari praktisi dengan klien, kolega,
dan masyarakat.
5. Pengakuan status.
6. Penerimaan intherent tanggung jawab sosial dalam pekerjaan diberkahi dengan
kepentingan publik.
7. Sebuah organisasi yang ditujukan untuk kemajuan kewajiban sosial kelompok.

Akuntansi yang memenuhi dua karakteristik polos. Akuntansi adalah suatu disiplin yang
rumit yang memerlukan pendidikan formal untuk menjadi seorang ahli yang kompeten. Untuk
menjadi Akuntan Publik Bersertifikat (BPA) biasanya membutuhkan gelar sarjana di bidang
akuntansi serta lulus ujian CPA ketat. Menjaga status seseorang sebagai CPA membutuhkan
tetap mengikuti perkembangan terbaru dengan melanjutkan pendidikan.

Dalam memenuhi standart ketiga, profesi akuntansi adalah seperti sejumlah kelompok yang
bersatu untuk memberikan servive kepada masyarakat umum dari posisi keahlian. Dokter,
pengacara, guru, insinyur, dan lain-lain setiap bentuk kelompok dan melihat diri mereka sebagai
professionnals didedikasikan untuk melayani klien atau pasien.
Kelompok profesional seperti umumnya menentukan siapa yang akan dapat memperoleh
keanggotaan dalam kelompok, dan mereka melakukannya dengan memenuhi kualifikasi
profesional.keanggotaan dalam kelompok juga memerlukan mematuhi standar perilaku

8
kelompok. standar tersebut umumnya termasuk kebutuhan untuk melihat keluar untuk
kepentingan terbaik klien. Hanya mereka yang memenuhi kualifikasi akan diterima ke dalam
profesi, dan individu dapat dikeluarkan dari profesi jika mereka tidak memenuhi standar tersebut.
Dengan demikian, standar empat atau enam dan cukup menarik. Empat menunjukkan tha profesi
membutuhkan “standar perilaku yang mengatur hubungan antara praktisi dengan klien, kolega,
dan masyarakat” dan enam menunjukkan perlunya “dan penerimaan tanggung jawab sosial yang
melekat dalam pekerjaan diberkahi dengan kepentingan publik.” Tapi apa yang harus disertakan
dalam standar perilaku yang mengatur hubungan praktisi dengan klien, kolega, dan masyarakat?
Apa yang harus ia meresepkan? Apa yang profesional berutang kepada masing-masing
konstituen?

Salah satu analisis terbaik dari apa yang standar etika profesionalisme harus dikembangkan
oleh Salomo Huebner, pendiri dari American College. Huebner mendirikan perguruan tinggi
untuk memberikan pendidikan lanjutan untuk penjual asuransi. Dia khawatir tentang mengubah
salesman asuransi menjadi agen profesional. Pada tahun 1915, tujuh tahun sebelum ia
mendirikan perguruan tinggi, Huebner menyampaikan pidato pada pertemuan tahunan Baltimore
Hidup dan New York Life Underwriters, di mana ia meletakkan visinya tentang apa yang dia
pikir itu dimaksudkan untuk menjadi seorang profesional – bisa dibilang sebagai denda
Pernyataan tentang apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang profesional seperti yang ada.
Huebner dikutip empat characterisistics dari professional.

1. Profesional yang terlibat dalam panggilan yang berguna dan cukup mulia untuk
menginspirasi cinta dan antusiasme pada bagian dari praktisi.
2. Panggilan profesional dalam prakteknya membutuhkan pengetahuan seorang pakar.
3. Dalam menerapkan pengetahuan bahwa praktisi harus meninggalkan pandangan
komersial ketat egois dan selalu diingat keuntungan dari klien.
4. Praktisi harus prosses semangat kesetiaan kepada sesama praktisi, dari menolong untuk
umum penyebab mereka semua mengakui, dan tidak harus memungkinkan setiap tindakan
tidak profesional untuk membawa malu pada seluruh profesi.

Tetapi karakteristik yang paling menarik dari profesional dicatat oleh Huebner adalah thrid
tersebut, untuk itu menawarkan resep yang harus diikuti dalam menentukan apa standar etik

9
harus mengatur seorang akuntan dan apa tanggung jawab sosial yang melekat dalam pendudukan
akuntansi. Karakteristik Huebner ini membutuhkan profesional untuk “abondon pandangan
komersial ketat egois dan selalu diingat keuntungan dari klien.” Persyaratan seperti ini penting
karena, seperti telah kita lihat, gagasan profesionalisme telah digunakan oleh banyak kelompok
untuk membawa etika kekhawatiran untuk menanggung dalam dunia bisnis. Dalam menarik
untuk profesi seseorang, dan komitmen onr membuat profesi itu, orang mengambil
responsibilites etis. Sebagai Komisi Standar Pendidikan dan Pengalaman untuk CPA
menunjukkan, menjadi anggota profesi melibatkan satu dalam standar perilaku yang mengatur
hubungan praktisi dengan klien, kolega, dan masyarakat, serta penerimaan tanggung jawab sosial
melekat dalam pekerjaan diberkahi dengan kepentingan publik. Singkatnya, untuk menjadi
profesional adalah untuk mengambil TANGGUNG JAWAB etika yang memerlukan
meninggalkan pandangan komersial ketat egois.

Tapi apa pandangan komersial ketat egois? Itu adalah pandangan mereka yang satu-satunya
kepedulian bisnis adalah membuat uang atau meningkatkan keuntungan. Ini adalah pandangan
disuarakan oleh pendukung ekstrim dari sistem pasar bebas, menggemakan ekonom milton
Friedman dan lain-lain yang bersikeras bahwa “bertanggungjawab primer dan hanya bisnis
adalah untuk meningkatkan keuntungan.”

Pandangan seperti mendistorsi posisi Adam Smith, ayah dari ekonomi pasar bebas kapitalistik.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Smith, Wealth of Nations, yakin economicts yang
banyak baik berasal dari sistem yang memungkinkan orang untuk mengejar intersts mereka
sendiri. Ini menjadi landasan teoritis dan justifikasi dari sistem ekonomi pasar kapitalis bebas.
Tapi, Smith tidak mengadopsi “titik stictly komersial pandang,” karena ia bersikeras bahwa
mengejar kepentingan diri sendiri akan contrained dengan pertimbangan etika keadilan dan
kewajaran. “Setiap orang yang tersisa percetly bebas mengejar interst sendiri, persaingan dengan
orang-orang dari laki-laki lain, atau perintah laki-laki, selama dia tidak melanggar hukum
keadilan.” Ada kalanya keadilan menuntut ketika etis tequired mengorbankan kepentingan
sendiri demi orang lain. Kepala di antara waktu tersebut, tentu cohurse, ketika seseorang
memenuhi obligstions profesi untuk melihat keluar untuk kepentingan terbaik klien.

“pandangan komersial stictly egois” mendorong mengejar kepentingan diri sendiri tanpa batas –
mengejar yang pasti akan mengarah pada keegoisan. Seperti kita lihat dalam Pembahasan kami

10
egoisme dalam cheapter terakhir, bahasa inggris menggunakan dua kata yang berbeda,
kepentingan diri sendiri dan selfisness, untuk membedakan antara perilaku yang perfecly
diterima (perilaku mementingkan diri sendiri) dan perilaku yang etis tidak pantas (perilaku diri )
The bukti baru bijak menentukan. bahwa kita mengasihi diri kita sendiri neighboras kami,
sehingga mengingatkan kita bahwa jika kita tidak memiliki kepentingan cinta-diri yang sehat
dan, kami melakukan keduanya tetangga kita dan diri kita sendiri merugikan. Namun demikian,
jika kita mengejar kepentingan diri dengan mengorbankan orang lain, kita bertindak tidak etis.
Dalam dunia etika, ada kali orang harus mengorbankan kepentingan mereka sendiri untuk orang
lain atau kepentingan umum – yang harus meninggalkan “pandangan komersial ketat egois”.

Kompetensi berasal dari sintesis pendidikan dan pengalaman. Ini dimulai dengan penguasaan
seperangkat pengetahuan yang diperlukan untuk penunjukan sebagai akuntan publik
bersertifikat. Dalam semua perjanjian dan dalam semua tanggung jawab, setiap anggota harus
berusaha untuk mencapai tingkat kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa anggota
ini memenuhi tingkat profesionalisme yang tinggi terutama dalam bidang akuntansi.

Kewajiban kedua yang dimiliki akuntan dan yang menjadi kewajiban semua profesi adalah
kewajiban untuk melihat kepentingan terbaik untuk klien. Ketika seorang akuntan berhadapan
dengan klien, setidaknya ada pemahaman tersirat bahwa akuntan akan melihat kepentingan klien.

Akuntan sebagai profesi karena memiliki tanggung jawab sosial yang melekat dalam pekerjaan
mereka. Penting untuk dicatat bahwa tanggung jawab ini muncul karena tujuan akuntan, “untuk
mempertahankan kesejahteraan publik.”

AICPA diamanatkan untuk menegaskan kewajiban perusahaan akuntansi untuk masyarakat


umum. Jika melakukan audit dan jasa konsultasi untuk perusahaan yang sama, maka AICPA
memiliki tanggung jawab untuk menegaskan cara-cara yang mungkin bagi seorang akuntan
untuk memenuhi kewajibannya.

Tapi apa prinsip-prinsip yang disebutkan oleh kode etik profesi? Kita akan beralih ke
pemeriksaan prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang berasal dari dalam bab-bab berikutnya.
Namun, pertanyaan yang menarik tetap, jika menjadi profesional membutuhkan membership
dalam organisasi, dan kita tahu semua akuntan tidak CPA dan tidak semua milik AICPA,

11
profesional dengan? Apakah semua accountants professional? Jika tidak, apakah mereka terikat
oleh kewajiban etik yang sama?

12
Tampak jelas bahwa semua CPA memenuhi kriteria sebagai profesional. Mereka mengakui ke
fraterbity BPA dengan memenuhi standrads kualifikasi profesional. Mereka telah lulus ujian
CPA ketat untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki keahlian requirsite. The axam bertindak
sebagai perangkat pemantauan untuk melihat siapa yang memiliki kompetensi untuk dapat
diterima dalam dan tetap dalam profesi CPA.

Kami akan berpendapat bahwa mereka pasti harus tunduk pada beberapa standrads lainnya.
Hanya karena seorang individu tidak CPA atau anggota AICPA atau kelompok profesional akun
lainnya, adalah bahwa tidak mengikuti individu tidak berkewajiban untuk hidup dengan
ketentuan kode etik. Kode etik dari berbagai contitu ancies akuntansi, setelah pemeriksaan,
membuat sebagian besar pembacaan commonsencial dari apa yang akan menjadi
responsibilitiesof etis setiap orang dalam situasi penasihat advisee atau penyedia untuk
tergantung atau profeesional terhadap klien rentan, dan masyarakat umum.

Macam-macam Profesi Akuntan

Dalam perkembangannya, akuntansi telah dibedakan menjadi beberapa macam bidang sehingga
sangat membutuhkan akuntan yang sangat tepat yang sesuai dengan bidang tersebut. Berikut ini
adalah beberapa macam-macam akuntan yang perlu diketahui:

1. Akuntan Publik

Akuntan independen yang dapat memberikan jasa-jasanya atas sebuah dasar dalam pembayaran
yang tertentu adalah seorang akuntan publik. Mereka bekerja secara bebas dan biasanya
mendirikan sebuah kantor akuntan. Akuntan jenis ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan
atau audit, memberikan jasa perpajakan dan memberikan jasa konsultasi manajemen. Profesi
akuntan publik menghasilkan berbagai macam jasa bagi masyarakat, yang dapat digolongkan ke
dalam kelompok:

13
a. Jasa Assurance

Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi
pengambil keputusan. Jasa assurance ini lebih dikenal dengan jasa audit.

b. Jasa Atestasi

Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan oleh profesi akuntan publik adalah jasa atestasi.
Atestasi atau (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang
independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam suatu hal yang
material, dengan kriteria yang ditetapkan.

c. Jasa Nonassurance

Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Jenis jasa nonassurance yang dihasilkan olah akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa
perpajakan dan jasa konsultasi.

2. Akuntan Internal

Akuntan internal adalah akuntan yang bekerja di dalam sebuah perusahaan yang biasanya disebut
juga dengan akuntan perusahaan. Tugas utama akuntan internal adalah menyusun sistem
akuntansi, menyusun laporan keuangan yang ditujukan atau disiapkan untuk menghadapi audit
eksternal, menyusun anggaran, menangani masalah perpajakan serta melakukan audit internal
perusahaan.

3. Akuntan Pemerintah

Akuntan yang bekerja dalam lembaga-lembaga di pemerintahan disebut akuntan pemerintah.


Diantaranya seperti di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan
Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

4. Akuntan Pendidik

Akuntan yang bertugas dalam bidang pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan
pengembangan akuntansi, mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di sebuah

14
perguruan tinggi. Dapat diartikan pula bahwa akuntan pendidik sebagai tenaga pengajar di
institusi pendidikan dan bertugas untuk mengembangkan pendidikan akuntansi. Pada umumnya,
mereka tidak semata-mata mengajar tetapi merangkap dengan pekerjaan lain, seperti membuka
praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya.

3.2. KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK


  
3.2.1. Prinsip Etika 
a) Tanggung jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya.
b) Kepentingan Publik Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka
c) Integritas
Untuk memelihara clan meningkatkan kepercayaan publik, Setiap anggota harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
d) Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya.
e) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehatihatian, kompetensi
clan ketekunan, Berta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien
atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
f) Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kiewajiban profesional atau hukum
untuk mengungkapkannya.

g) Perilaku Profesional

15
Setiap Anggota harus berperilaku yang konsisten dalam reputasi profesi yang baik clan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
h) Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa
selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas clan obyektivitas.
 
3.2.2. Aturan Etika
1. Independensi, Integritas, Obyektivitas
a. Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap
mental independen didalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam
standar profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental
independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam
penampilan (in appearance).
b. Integritas dan Objectivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan
objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interst) dan tidak
boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang
diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak
lain.
 
2. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
a. Standar Umum
Kompetensi profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa
profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan
kompetensi profesional.
 Kecermatan dan keseksamaan profesional. Anggota KAP wajib melakukan
pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan
profesional.

16
 Perencanaan dan supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan
mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa
profesional.
 Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan
yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau
rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.

b. Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
1. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau
data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum atau
2. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus
dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang
berdampak material terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-
prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan
IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat
penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi tersbeut, anggota KAP
dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota KAP dapat
menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila tidak memuat
penyimpangan seperti itu, dengan cara mengungkapkan penyimpangan dan
estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip
akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
 
c. Tanggung Jawab kepada Klien
Informasi Klien yang Rahasia
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia,
tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:
1. Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan
aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi.

17
2. Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi
penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap
ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Melarangrevi ew praktik profesional (review mutu) seorang anggota sesuai
dengan kewenangan IAI atau
4. Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian
komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP
dalam rangka penegasan disiplin anggota.
 
d. Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi
1. Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan
dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
2. Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila
akan mengadakan perikatan (engagement) audit menggantikan akuntan publik
pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain
dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan.
3. Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan
komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.
4. Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan atestasi yang
jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh
akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila perikatan tersebut
dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan perundang-undangan atau peraturan
yang dibuat oleh badan yang berwenang.
 
e. Tanggungjawab dan Praktik Lain
1. Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan
perkataan yang mencemarkan profesi.
2. Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya

18
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari
klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan
pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
3.2.3. Pedoman Profesi Akuntan
Standar akuntansi merupakan salah satu hal penting yang harus dipelajari oleh setiap akuntan.
Selain mempelajari hal-hal terkait akuntansi, para akuntan juga dituntut untuk memahami aturan
baku berupa kode etik profesi dan standar dari kegiatan pekerjaan akuntan.

Yang dimaksud kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi
eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat. Kode Etik Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) merupakan aturan yang mengatur perilaku etika para akuntan dalam
memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Kode etik akuntan Indonesia memuat beberapa
prinsip etika sebagai berikut ini:

 Tanggung jawab profesi, yaitu selalu menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukan.
 Kepentingan publik, yaitu wajib bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalismenya.
 Integritas, yaitu di dalam usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin.
 Objektivitas, berarti harus menjaga objektivitas, bersikap netral dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesional.
 Kompetensi dan kehati-hatian.
 Kerahasiaan, berarti menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional akuntan.
 Standar teknis, yaitu melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan.

3.3. BIDANG BIDANG AKUNTAN

19
Di dalam berbagai literatur akuntansi, pembidangan akuntansi sering disederhanakan menjadi 2
kelompok yang disebut akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

1. Akuntansi keuangan, yaitu akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan laporan


keuangan untuk kepentingan pihak luar.
2. Akuntansi manajemen, yaitu akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi
untuk kepentingan manajemen. Jenis informasi yang diperlukan dalam akuntansi
manajemen di dalam banyak hal berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar.
Informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen bersifat sangat mendalam dan
diperlukan untuk pengambilan keputusan manajemen dan biasanya tidak dipublikasikan
pada khalayak umum.

20
BAB IV
PENUTUP

IV.1. KESIMPULAN
Menurut kelompok kami, menjadi seorang profesi akuntansi harus bertanggung jawab dan
berlaku baik dalam menjalankan profesinya agar semua pihak dapat mendapatkan haknya secara
sah dan benar. Di dalam profesi, sudah ada kode etik yang mengatur profesi tersebut dalam
menjalankan profesinya agar dalam menjalankan profesi tersebut dapat berjalan dengan baik dan
lancar serta tetap ada tanggung jawab sosialnya. Ketika menjadi seorang akuntan yang baik,
maka akan tercermin perusahaan yang baik dan mampu menguntungkan semua pihak dalam
berbagai bidang.

VI.2. SARAN
Kelompok kami memberikan saran bahwa ketika kita menjadi seorang akuntan yang
profesional, disitulah kita harus membuktikan bahwa kita benar-benar profesional dalam bidang
itu, sehingga orang-orang yang ada di sekitar kita dan mempercayai kita mampu memberikan
penghargaan yang luar biasa karena tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut dengan baik.
Dengan adanya etika yang diciptakan, maka perlulah kita menggunakan etika itu dengan baik
sehingga profesi yang kita jalankan mampu berkembang dan memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dan kita sendiri serta perusahaan di mana kita bekerja.

21
DAFTAR PUSTAKA
 

 Duska Ronald dan Shay DuskaBrenda. Accounting Ethics. Victoria: Black Well

 google.co.id

Anda mungkin juga menyukai