MAKALAH
Oleh :
1. Feronicha Donipin Palendokan (17661004)
2. Meylani Sindy Dwika Sari (17661012)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Etika
Profesi Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik
dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
Akuntan.
Makalah ini merupakan hasil pengumpulan data mengenai “ETIKA di BAGIAN
AKUNTING” sebagaimana yang akan menjadi acuan pembelajaran dalam mata kuliah
Hukum dan Etika Bank. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................................. 3
2
2.1 Pengertian dan Teori Etika.......................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Etika................................................................................................3
2.1.2 Fungsi Etika......................................................................................................3
2.1.3 Etika dan Etiket.................................................................................................4
2.1.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika.................................5
2.1.5 Sanksi Pelanggaran Etika..................................................................................5
ii
3
3.1 Profile Enron Corporation.........................................................................................23
3.2 Kronologis Kasus Enron............................................................................................ 24
3.3 Penyelesaian Kasus Enron......................................................................................27
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 28
4
4.1 Simpulan ....................................................................................................................28
DAFRAT PUSTAKA .............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
keuangan yang diperiksa, auditor harus bersikap independen terhadap kepentingan klien,
pemakai laporan keuangan, maupun kepentingan akuntan publik itu sendiri.
BAB II
LANDASAN TEORI
C. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana
pluralisme
makan. Etika jauh Iebih absolut. Perintah seperti :jangan berbohong;jangan mencuri
merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
h. Etiket hanya memandang manusia dan segi Iahirian saja sedangkan etika memandang
manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut. memegang etiket
namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang
yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia bersikap
munafik maka dia tidak bersikap etis
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu jasa
assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa profesional
independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Jasa atestasi
6
terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati
(agreed upon procedure). Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan
orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam
semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jasa nonassurance adalah
jasa yang dihasilkan oleh akuntan public yang di dalamnya ia tidak memben‘kan suatu
pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk Iain keyakinan. Contoh jasa
non assurance yang dihasilkan oleh profesi akuntan public adalah jasa kompilasi, jasa
perpajakan, jasa konsultasi.
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi,
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan. Ditinjau dari sudut auditor independen, auditing adalah pemeriksaan
secara objektif atas Iaporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi yang Iain dengan,
tujuan untuk menentukan apakah Iaporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar
keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.2.1 Tipe Audit dan Auditor
Ada tiga tipe auditing, yaitu audit Iaporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit
operasional.
1. Audit Iaporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat
mengenai kewajaran Iaporan keuangan tersebut.
7
2. Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan kepatuhan entitas
yang diaudit terhadap kondisi atau peraturan tertentu.
3. Audit operasional merupakan review secara sistematik atas kegiatan organisasi, atau
bagian daripadanya, dengan tujuan untuk;
(1) mengevaluasi kinerja,
(2) mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan,
(3) membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan Iebih Ianjut
Ada tiga tipe auditor menurut lingkungan pekerjaan auditing, yaitu auditor
independen, auditor pemerintah, dan auditor intern.
1. Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada
masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas Iaporan keuangan yang disajikan
oleh kliennya.
2. Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah,
yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang
disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban
keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
3. Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara
maupun perusahaan swasta), yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi,
menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan
efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, dan menentukan keandalan
informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
Laporan audit baku terdiri dari tiga paragraf, yaitu paragraph pengantar, paragraf
lingkup, dan paragraf pendapat. Paragraf pengantar berisi objek yang diaudit oleh auditor
dan penjelasan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor. Paragraf lingkup
berisi pernyataan ringkas mengenai lingkup audit yang dilaksanakan oleh auditor, dan
8
paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat auditor tentang kewajaran
laporan keuangan auditan.
Kalimat pertama paragraf pengantar yang berbunyi “Kami telah mengaudit neraca
PT X tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 serta laporan Iaba-rugi, laporan ekuitas, serta
laporan arus kas untuk tahun yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut” berisi tiga hal
penting berikut ini; (1) Auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan setelah ia
melakukan audit atas laporan keuangan tersebut, (2) Objek yang diaudit oleh auditor
bukanlah catatan akuntansi melainkan laporan keuangan kliennya, yang meliputi neraca,
laporan Iaba-rugi, laporan ekuitas, laporan arus kas.
Kalimat kedua dan ketiga, paragraf pengantar berbunyi "Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami". Tanggung jawab atas kewajaran
laporan keuangan terletak di tangan manajemen, bukan di tangan auditor.
Kalimat pertama dalam paragraf lingkup Iaporan audit baku berbunyi, "Kami
melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia”. Dalam kalimat ini auditor menyatakan bahwa audit atas Iaporan keuangan
yang telah dilaksanakan bukan sembarang audit, melainkan audit yang dilaksanakan
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh organisasi profesi auditor, yaitu Ikatan
Akuntan Indonesia. Di samping itu, kalimat kedua dalam paragraf lingkup tersebut
menyampaikan pesan bahwa:
1. Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengujian, bukan
atas -dasar pernen'ksaan terhadap seluruh bukti;
2. Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern merupakan dasar untuk
menentukan jenis dan lingkup pengujian yang dilakukan dalam audit;
3. Lingkup pengujian dan pemilihan prosedur audit ditentukan oleh pertimbangan
auditor atas dasar pengalamannya:
9
4. Dalam auditnya, auditor tidak hanya melakukan pengujian terbatas pada catatan
akuntansi klien, namun juga menempuh prosedur audit lainnya yang dipandang perlu
oleh auditor.
1. Prinsip Etika, prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang
mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika
disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota
2. Aturan Etika, aturan etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya
mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.
3. Interpretasi Aturan Etika, interpretasi aturan etika merupakan interpretasi yang
dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan
tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan
dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya.
Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai lnterpretasi dan atau
Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
2. Kepentingan Publik
11
3. Integritas
a. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan
profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan
merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang
diambilnya.
b. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara Iain, bersikap jujur dan
berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan
kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat
menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi
tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
c. Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil. Dalam hal tidak terdapat
aturan, standar, panduan khusus atau dalam menghadapi pendapat yang bertentangan,
anggota harus menguji keputusan atau perbuatannya dengan bertanya apakah anggota
telah melakukan apa yang seorang berintegritas akan lakukan dan apakah anggota
telah menjaga integritas dirinya. Integritas mengharuskan anggota untuk menaati baik
bentuk maupun jiwa standar teknis dan etika.
13
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas darinbenturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
a. Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak,
jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan
kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.
b. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan
obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktik publik
memben‘kan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain
menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit
internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri,
pendidikan dan pemerintahan. Mereka juga mendidik dan melatih orang-orang yang
ingin masuk ke dalam profesi. Apapun jasa atau kapasitasnya, anggota harus
melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
c. Dalam menghadapi situasi dan praktik yang secara spesifik berhubungan dengan
aturan etika sehubungan dengan obyektivitas, pertimbangan yang cukup harus
diberikan terhadap faktor-faktor berikut:
a) Adakalanya anggota dihadapkan kepada situasi yang memungkinkan mereka
menen'ma tekanan-tekanan yan diberikan kepadanya. Tekanan ini dapat
mengganggu obyektivitasnya.
b) Adalah tidak praktis untuk menyatakan dan menggambarkan semua situasi di mana
tekanan-tekanan ini mungkin terjadi. Ukuran kewajaran (reasonableness) harus
digunakan dalam menentukan standar untuk mengindentifikasi hubungan yang
mungkin atau kelihatan dapat merusak obyektivitas anggota.
c) Hubungan-hubungan yang memungkinkan prasangka, bias atau pengaruh lainnya
untuk melanggar obyektivitas harus dihindari.
d) Anggota memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa orang- orang yang terilbat
dalam pemben‘an jasa professional mematuhi prinsip obyektivitas.
e) Anggota tidak boleh menerima atau menawarkan hadiah atau entertainment yang
dipercaya dapat menimbulkan pengamh yang tidak pantas terhadap pertimbangan
14
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus, menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum
untuk mengungkapkannya.
a. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang
klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya.
Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antara anggota dan klien
atau pemberi kerja berakhir.
b. Kerahasiaan harus dijaga oleh anggota kecuali jika persetujuan khusus telah diben‘kan
atau terdapat kewajiban legal atau professional untuk mengungkapkan informasi.
c. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staf di bawah
pengawasannya dan orang-orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati
prinsip kerahasiaan.
16
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik
dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi:
17
a. Kewajiban untuk menjauhi tingkah Iaku yang dapat mendiskreditkan profesi harus
dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung-jawabnya kepada penerima jasa,
pihak ketiga, anggota yang Iain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan
berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima
jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
a. Standar teknis dan standar profesional yang hams ditaati anggota adalah standar yang
dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia, International Federation of Accountants,
badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan yang relevan.
2.4.1
2.4.2
2.4.3 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
A. Standar Umum
Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang terkait
yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IN:
1. Kompetensi Profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa
profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan
kompetensi profesional.
2. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP wajib melakukan
pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional.
3. Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi
secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.
4. Data Relevan yang Memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang
memadai untuk menjadi dasar yang Iayak bagi kesimpulan atau rekomendasi
sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
C. Prinsip-Prinsip Akuntansi.
Anggota KAP tidak diperkenankan:
1) Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa Iaporan keuangan atau data
keuangan Iain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum atau
2) Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus
dilakukan terhadap Iaporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku, apabila Iaporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak
20
material terhadap Iaporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi
yang ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan Al. Dalam keadaan luar
biasa, Iaporan atau data mungkin memuat penyimpangan seperti tersebut diatas.
Dalam kondisi tersebut anggota KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini
selama anggota KAP dapat menunjukkan bahwa Iaporan atau data akan menyesatkan
apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara mengungkapkan
penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan
atas Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum akan menghasilkan laporan yang
menyesatkan.
Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak boleh
memanfaatkannya untuk keuntungan diri pribadi mereka atau mengungkapkan informasi
klien yang harus dirahasiakan yang diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan
ini tidak boleh membatasi Anggota dalam pemben‘an informasi sehubungan dengan
proses penyidikan atau penegakan disiplin sebagaimana telah diungkapkan dalam butir (4)
di atas atau review praktik profesional (review mutu) seperti telah disebutkan dalam butir
(3) di atas.
B. Fee Profesional.
21
1) Besaran Fee
Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara Iain: risiko penugasan,
komplelsitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan
profesional Iainnya. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan
cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.
2) Fee Kontinjen
Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional
tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana
jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak
kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal
perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan
pengatur. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontinjen apabila
penetapan tersebut dapat mengurangi indepedensi.
6
3.1 Profile Enron Corporation
Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “Houston Natural
Gas” dengan “InterNorth” (penyalur gas alam melalui pipa), sebuah perusahaan lain dalam
pemipaan minyak sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundangan
Pemerintah federal Amerika. Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit
listrik “Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Sebelum tahun 1997 berakhir,
manajemen mengubah perusahaan tersebut menjadi “Enron Capital and Trade Resources”
yang menjadi perusahaan Amerika terbesar yang memperjualbelikan gas alam serta listrik.
Pendapatan meningkat drastis dari $ 2 milyar menjadi $ 7 milyar dengan karyawan yang
juga tumbuh dari 200 orang menjadi 2.000 orang. Tidak cukup dengan prestasi tersebut,
Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL) pada bulan oktober 1999. EOL merupakan
unit usaha Enron yang secara online memasarkan produk energi secara elektronik lewat
website. Dalam sekejap, EOL berhasil melaksanakan transaksi senilai $ 335 milyar pada
tahun 2000. Pada Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah rencana besar yang amat
ambisius untuk membangun jaringan elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi
(high speed broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan brandwidth untuk melakukan
penjualan gas serta listrik. Enron membiayai ratusan juta dollar guna melaksanakan
program ini, walaupun keuntungannya belum nampak, namun harga saham Enron di Wall
Street melonjak menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56, sehingga Enron
dinyatakan oleh majalah Fortune maupun media lain sebagai “one of the most admired and
innovative companies in the world” (Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif) selama
enam tahun berturut-turut.
Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan
bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi
yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa
melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2
Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu, kasus
itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai
24
kehilangan pekerjaan mereka. Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah
skandal tersebut, sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut
dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal
tersebut menyebabkan dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur Andersen, yang
akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang lebih luas
Adapun Kronologis yang didasarkan pada fakta, data dan informasi dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan
mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses
oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis
tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing
secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula
adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan
mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang
sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di
putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting
perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan
hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron
menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran
tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan
pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi oleh
penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu
diperhatikan.
25
5. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta,
naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan
bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga
tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special
accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil
aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian
mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke
pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang
perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan
pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang
dalam jumlah yang sama.
7. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk
penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron
(penghambatan terhadap proses peradilan
8. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron.
Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.
9. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002.
sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir
pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
10. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi
masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr.
Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
11. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar
untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
12. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan
KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di
Amerika.
13. Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen
bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah
menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
26
14. KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa
kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan
pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam
kasus Enron.
15. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut
untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP
Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan
membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen
baru.
16. Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari
jabatannya.
17. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak
sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan
hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus
KAP Andersen dan Enron .
18. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai
presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
19. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah
telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.
Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah
melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark
up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar
[1]. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian
dengan trik-trik manipulasi yang tinggi dan tentu saja orang-orang ini merupakan orang
bayaran dari mulai analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Skandal ini semakin ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi
gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana
politik dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W.
Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana
politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12
dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang
curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan
istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan
perusahaan itu.
27
Salah satu faktor yang menjadi sebab kehancuran Enron adalah permainan
manajemen laba yang sangat merugikan bagi perusahaan tersebut. Dalam hal ini Enron
melakukan kecurangan dalam perhitungan laba, Enron melakukan penggelembungan
pendapatan (mark up) sebesar US$ 600 juta dan menyembunyikan utangnya sebesar US$
1,2 Miliar. Hal ini justru membuat Enron bangkrut karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya sehingga banyak pihak yang dirugikan.
BAB IV
PENUTUP
7
4.1 Simpulan
Etika Profesi Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku
perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sebagai Akuntan. Dapat disimpulkan bahwa apapun profesi yang
dijalani tidak lepas dari adanya aturan dan etika yang berlaku baik di profesi yang
bersangkutan maupun secara garis besar (umum). Menyangkut dengan etika profesi yang
kami diskusikan diatas, bahwasannya seorang akuntan publik harus benar-benar
memahami standar akuntan publik dan mematuhi kode etik yang sudah diatur bedasarkan
keputusan yang di ambil bersama oleh Institut Akunta Publik Indonesia (IAPI). Karena
seperti yang kita ketahui setiap pelanggaran kode etik yang dilakukan khususnya untuk
profesi akuntan publik terdapat sanksi-sanksi yang dapat menjeratnya baik secara perdana
maupun perdata sesuai dengan peraturan hukum yang ada di Indonesia.
Dari kasus ini Auditor melanggar kode etik Tanggung Jawab Profesi, karena
auditor telah memanipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan seolah-olah kinerja
perusahaan baik. Hal ini terjadi akibat keegoisan satu pihak terhadap pihak lain. Hal ini
buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang
berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak
disamping proses peradilan dan tuntutan hukum
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/27369232/Modul-Etika-Profesi-Akuntansi