OLEH
2019041034009
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena oleh kasih dan karunia-Nyalah penulis dapat merampungkan makalah ini
hingga selesai. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui penyebab
kasus Kasus pembobol Bank BNI Rp 1,7 triliun etika profesi akuntansi. Makalah
ini sajikan berdasarkan pengamatan serta pengetahuan dari berbagai sumber.
Makalah ini juga penulis susun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Etika
Profesi Akuntansi.
Tentunya makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk itu penulis
memohon saran dan kritik. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................................1
1.4 Rumusan Masalah....................................................................................................................4
1.5 Tujuan Penelitian.....................................................................................................................4
1.6 Manfaat Penelitian...................................................................................................................5
BAB II RINGKASAN KASUS........................................................................................................5
2.1 Kerangk Teori..........................................................................................................................6
2.1 Profil Singkat Bank BNI..........................................................................................................6
2.1.1 Ringkasan Kasus.............................................................................................................6
2.1.2 Kronologi........................................................................................................................6
2.1.3 Perikatan yang Timbul.................................................................................................12
2.1.4 Pelanggaran/Penyimpangan yang Terjadi....................................................................12
2.1.5 Pelanggaran terhadap UCP 500....................................................................................12
2.1.6. Penyimpangan terhadap Kebiasaan dan Best Practice di dunia perbankan.................13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................12
DAFTAR ISI...................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam akuntansi juga memiliki etika yang harus di patuhi oleh setiap
anggotanya. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan
aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di
lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia
pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
Teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti
tujuan. Dalam hal mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan
tujuan yang akan dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari
tindakan yang telah dilakukan.
b. Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti
kewajiban. Jika terdapat pertanyaan “Mengapa perbuatan ini baik dan
perbuatan itu harus ditolak karena buruk?”. Maka Deontologi akan menjawab
“karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dank arena perbuatan kedua
dilarang”. Pendekatan deontologi sudah diterima oleh agama dan merupakan
salah satu teori etika yang penting.
c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral saat ini, teori hak merupakan pendekatan yang
paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau
perilaku. Teori hak ini merupaka suatu aspek dari teori deontologi karena
berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan
martabat semua manusia adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok
dengan suasana pemikiran demokratis.
Perilaku etik dan nilai utama yang diterapkan dalam hal itu intergrasi
- Kepentingan Publik
- Integritas
- Aturan Internal BNI
- Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP)
- Kebiasaan dan Best Practice di dunia perbankan
- Peraturan BI, UU Tindak Pidana Korupsi dan UU Tindak Pidana Pencucian Uang
- Telah terjadi tindak pidana pemalsuan terhadap L/C dan dokumen ekspor (B/L)
Pegawai Bank BNI Cabang Kebayoran Baru lainnya tidak melaporkan adanya indikasi
pelanggaran prosedur diskonto L/C kepada unit yang berwenang di BNI.
Moral reflektif dan kurang reflektif Dari BNI dan pihak bersangkutan
- Penelitian terhadap berkas-berkas pengajuan L/C Rp 1,7 triliun oleh Maria Pauline banyak
bolongnya.
- Hasil tim audit BNI (BBNI) yang bekerja sejak awal Agustus 2003 saat itu membuktikan
kejanggalan tersebut.
- Dugaan L/C fiktif ini oleh BNI
Hubungan pararel
- Ada orang dalam
- 10 perusahaan yang terlibat dalam pembobolan Bank BNI senilai Rp 1,7 triliun itu
mentranfer dana ke beberapa rekening. Salah satunya ke Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) untuk membayar aset PPAK. Dana juga lari ke PT Bukaka Marga Utama
untuk membeli konsesi proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi. Ironisnya, US$ 50,9 juta (Rp 433
miliar) di antaranya dipakai melunasi L/C ke BNI.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan-pembahsan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
kasus L/C fiktif BNI tersebut, diduga telah terjadi pelanggaran dan penyimpangan
terhadap 3 aspek sbb :
1. Ekonomi
Berpotensi merugikan BNI sebesar Rp 1,2 trilyun, karena dari total nilai transaksi
L/C, sebesar Rp. 0,5 trilyun telah dikembalikan oleh nasabah.
2. Hukum
Telah terjadi pelanggaran/penyimpangan terhadap :
- Internal BNI
- Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP)
- Kebiasaan dan Best Practice di dunia perbankan
- Peraturan BI, UU Tindak Pidana Korupsi dan UU Tindak Pidana Pencucian
Uang
- Telah terjadi tindak pidana pemalsuan terhadap L/C dan dokumen ekspor
(B/L)
3. Etika
Pegawai Bank BNI Cabang Kebayoran Baru lainnya tidak melaporkan adanya
indikasi pelanggaran prosedur diskonto L/C kepada unit yang berwenang di BNI.
4.2 Saran
Agar kejadian serupa tidak terulang kembali di Bank BNI pada masa-masa yang akan
datang, disarankan melakukan langkah-langkah sbb :
1. Menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten.
2. Memperketat internal control.
3. Melakukan pemisahan fungsi risk manajemen dan fungsi marketing.
4. Selalu mengacu pada best practice dan UCP dalam menangani transaksi L/C.
5. Memberlakukan aturan kewenangan yang berjenjang dalam memutus fasilitas L/C
ekspor.