NIM : 7211421220
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada tuhan yang maha esa, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Akuntansi Problematika di Era Kompetititf”.
Karena itu saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Penutup...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Meningkatnya tingkat daya saing yang tajam untuk klien audit oleh
perusahaan besar, disertai dengan pertumbuhan yang berkembang dalam layanan
pajak dan konsultasi untuk mengkompensasi penurunan laba di pasar audit yang
jenuh. Penarikan bertahap perusahaan besar dari partisipasi aktif dalam dialog atas
prinsip akuntansi, sebagian dirangsang oleh pengecualian mereka dari proses
penetapan standar ketika FASB menggantikan APB pada tahun 1973 (Zeff - 2003
- How the U.S. Accounting Profession Got Where It Is.Pdf, n.d.).
Dalam profesi yang luas dari akuntansi perlu lebih banyak komunikasi dan
koordinasi antara praktisi, kebijakan pembuat dan peneliti akademis tentang masa
depan pekerjaan akuntansi dan jenis akuntansi yang akan dipraktekkan dan diteliti
1
di masa depan. Peneliti akademis membayar layanan bibir untuk kebutuhan untuk
keterlibatan mereka dengan kebijakan dan praktik, tetapi bagi banyak orang,
tindakan dalam hal ini sama sekali tidak terjadi. Memang Tucker dan Parker
(2014) investigasi 64 akuntansi manajemen senior akademisi dari 55 universitas di
14 negara mengungkapkan peneliti akuntansi jatuh menjadi dua kelompok:
kelompok yang peduli tentang apa yang mereka lihat sebagai 'kesenjangan' yang
signifikan dan melebar antara penelitian akademis dan praktik akuntansi, dan satu
lagi yang puas dengan kesenjangan itu, melihat peran peneliti sebagai salah satu
mengamati dunia, berteori dan mempublikasikan tentang hal itu (Guthrie &
Parker, 2016).
2
BAB II
PEMBAHASAN
Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
dapat atau bisa memberikan suatu pelayanan professional terhadap masyarakat itu
dengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan dalam
rangka melakukan tugas yang merupakan kewajiban terhadap masyarakat. Secara
umum, pengertian etika profesi ini merupakan suatu sikap etis yang dimiliki
seorang profesional yakni sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
mengembang tugasnya dan juga menerapkan norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) didalam kehidupan manusia.
Etika profesi atau juga kode etik profesi ini sangat berhubungan dengan
bidang tertentu yang berhubungan dengan masyarakat atau juga konsumen dengan
secara langsung. Konsep etika profesi itu harus disepakati bersama oleh pihak
yang berada di ruang lingkup kerja.
Etika profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, serta aturan
profesional dengan secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar
atau baik serta apa yang tidak benar atau tidak baik bagi seorang profesional.
Dengan kata lain, tujuan dari etika profesi ini ialah supaya seorang profesional
tersebut bertindak sesuai dengan aturan serta juga moral yang tinggi. Masalah
etika merupakan komponen penting dalam kehidupan sehari-hari karena kita
memilih untuk hidup di tengah msyarakat dan hidup bersama orang lain. Oleh
karena itu, manusia menganggap etika merupakan bagian dari hidupnya yang
tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Menghindari tindakan yang
3
tidak sesuai dengan kode etik profesi. Dibawah ini merupakan fungsi etika profesi
diantaranya sebagai berikut:
Dibawah ini merupakan tujuan kode etik profesi diantaranya sebagai berikut
:
Profesi Sejati tujuh kriteria yang membedakan profesi dari yang lain:
pengejaran adalah:
4
Richardson, 1989; Pejalan & Shackleton, 1995) telah menggunakan kerangka
kerja korporatis untuk mengkaji hubungan antara negara dan profesi akuntansi di
ekonomi kapitalis maju seperti AS, Jerman, Swedia, Kanada, dan Inggris (Yee,
2012).
“Seorang akuntan saat ini adalah seseorang yang cerdas, street savvy, dan
memiliki keterampilan interpersonal yang kuat” McKillop, manajer umum
perekrutan Aliansimengatakan. “Daripada hanya menjadi penghitung kacang,
seorang akuntan sekarang bagian yang sangat vital dari bisnis. Alih-alih hanya
melaporkan apa yang terjadi, mereka mendorongnya (Andon et al., 2010).
Sebagai salah satu profesi yang sangat penting dalam dunia ekonomi, wajib
hukumnya memahami kode etik untuk menjaga mutu dan kepercayaan para
pengguna jasa. Kode etik profesi akuntan terdapat pada etika profesi akuntansi
yang mengatur kaidah serta norma dalam lingkup profesional. Etika profesi
5
akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku atau perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sebagai akuntan.
6
merupakan anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional kepada pengguna
jasa (baik jasa assurance maupun jasa selain assurance).
Di dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik – IAPI, terdiri dari 2 bagian:
(Bagian A) berisi prinsip dasar etika profesi yang memberikan kerangka
konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. (Bagian B) berisi penerapan
kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu. Dengan kata lain, Bagian A:
berisi Dasar Konseptual Etika, Bagian B: berisi Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Etika Profesi. Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntan Publik, yang terdapat di bagian
A, terdiri dari:
1. Prinsip Integritas, yaitu setiap praktisi harus tegas dan jujur dalam
menjalankan hubungan profesional.
2. Prinsip Obyektifitas, yaitu setiap praktisi harus obyektif, tidak memihak
dan tidak boleh membiarkan unsur subyektifitas, benturan kepentingan,
mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.
3. Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan & Kehati-hatian Profesional
(Professional Competence and Due Care), yaitu setiap praktisi wajib
memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalnya agar senantiasa
kompeten dalam melaksanakan aktifitas profesinya sesuai standar profesi
dan kode etik profesinya.
4. Prinsip Kerahasiaan, yaitu setiap praktisi wajib menjaga kerahasiaan
informasi yang diperolehnya tanpa persetujuan kliennya, sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku.
7
5. Prinsip Perilaku Profesional, yaitu setiap praktisi wajib untuk mentaati
peraturan dan perundangan yang berlaku.
8
kepentingan bangsa dan negara demi untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,
bukan sekedar ada dan merupakan ‘pesanan’ komprador asing. Akuntan publik
tidak dapat berdiri sendiri, namun terkait dengan hal-hal tersebut saat mereka
menjalankan profesi assurance-nya (Koerniawan, 2013).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
dapat atau bisa memberikan suatu pelayanan professional terhadap masyarakat itu
dengan penuh ketertiban serta juga keahlian. Akuntan sebagai suatu profesi
dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global. Peningkatan
pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta
meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan dalam profesi akuntansi khususnya. Hal
ini merupakan tantangan bagi seorang yang akan mengembangkan
profesionalisme selama memberikan pelayanan yang berkualitas. Akuntan Publik
di Indonesia bergabung di dalam wadah organisasi IAPI. Tidak dipungkiri bahwa
Indonesia merupakan bagian dari masyarakat dunia. Hingga saat ini, kemandirian
Akuntan Publik Indonesia masih jauh panggang dari api. Akuntan Publik masih
setia sebagai ‘agent dari pihak asing’ dalam rangka ‘mensosialisasikan program-
program asingnya’ di bidang akuntansi dan keuangan di Indonesia. Hampir semua
standar yang berlaku hingga Etika Profesinya, adalah merupakan produk dari
asing yang di addopt utuh atau dengan modifikasi sebagian, dan kemudian
dijadikan sebagai standar yang berlaku umum di Indonesia.
3.2 Penutup
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
saya. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan
9
memakluminya, karena saya adalah hamba yang tak luput dari salah khilaf, alfa
dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
10
Sakagami, M., Yoshimi, H., & Okano, H. (1999). Japanese accounting profession
in transition. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 12(3), 340–
357.
ynamic: Some insights from the professionalization experience in China.
Accounting, Organizations and Society, 37(6), 426–444.
Zeff—2003—How the U.S. Accounting Profession Got Where It Is.pdf. (n.d.).
Retrieved August 23, 2021.
11