Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ETIKA DALAM BERBISNIS


Dosen : Dr. Ernawaty Usman, SE., M.Si., Ak.

MATA KULIAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI


KELOMPOK 6:

1. Nilam Cahya Asri (C30123044)


2. Dewi Mardiani (C30123047)
3. Sakina (C30123048)
4. Graciela Fiamey Baman (C30123055)
5. Adrianus Yehezkhiel Gidion (C30123058)

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi yang membahas tentang “Etika
Dalam Berbisnis”. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan memberikan pemahaman yang baik bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak terdapat
kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki masih terbatas. Oleh kerena
itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palu, 26 September 2023


Penulis

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………...…………………ii

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................2
1.3 TUJUAN...................................................................................................2
1.4 MANFAAT...............................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1.Pengertian Etika Dalam Berbisnis..............................................................4
2.2.Peran Etika Dalam Berbisnis......................................................................6
2.3.Akibat Tidak Menerapkan Etika Dalam Berbisnis..................................9
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
3.1.Kesimpulan.................................................................................................12
3.2.Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu hal penting dalam menjaga keharmonisan manusia dalam


menjalani kehidupannya adalah masalah etika. Etika merupakan refleksi dari
moralitas perilaku manusia. Ketika zaman semakin berkembang, perilaku
manusia juga akan mengikuti perkembangan zaman, maka tidak heran jika
permasalah manusia juga semakin kompleks. Ilmu pengetahuan dan teknologi
selain memberikan pengaruh positif dalam kehidupa manusia, juga
memberikan dampak negatif, seperti munculnya masalah-masalah moral baru.
Etika menuntut orang agar bersikap rasional terhadap semua norma
sehingga membantu manusia menjadi lebih otonom. Otonomi (kebebasan)
manusia tidak terletak dalam kebebasan dari segala norma dan tidak sama
dengan tindakan yang sewenangsewenang, melainkan tercapai dalam
kebebasan untuk mengakui norma-norma yang diyakininya sendiri sebagai
kewajibannya. Etika merupakan pembahasan yang bersifat fungsional
mengenai kewajiban-kewajiban manusia serta tingkah laku manusia dilihat
dari segi baik dan buruknya tingkah laku terebut. Etika dibutuhkan sebagai
pengantar pemikiran kritis yang dapat membedakan antara hal yang sah dan
hal yang tidak sah, hal yang baik dan buruk, serta hal yang salah dan hal yang
benar. Etikawan dari Yunani Kuno mengembangkan berbagai pemikiran
untuk mendiskusikan berbagai cara untuk menjadikan kebahagiaan dan
kesempurnaan dalam hidup secara peripurna sesuai dengan tujuan hidup dan
cita-citanya.
Kontribusi yang besar dari bisnis dalam peningkatan ekonomi, sosial, dan
budaya telah terlihat, namun juga menimbulkan konsekuensi yang disebabkan
oleh kegiatan perusahaan. Di dalam berbagai situasi, ada kecenderungan orang
yang merasa dirinya paling benar, yang menyebabkan pelanggaran etika. Oleh
karena itu, dalam situasi apapun, diperlukan kesadaran moral agar keputusan
yang diambil tetap bernilai etika. Pertumbuhan dunia bisnis yang pesat
menjadi tantangan dan ancaman bagi para pelaku usaha untuk dapat menang
dalam persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Perusahaan yang ingin berkembang dan unggul dalam persaingan harus dapat
menyediakan produk atau jasa berkualitas, harga yang lebih murah
dibandingkan pesaing, waktu penyerahan yang lebih cepat, dan pelayanan
yang lebih baik dibandingkan pesaingnya (Margaretha, 2004).
Para pelaku bisnis sebagai bagian dari masyarakat tidak dapat
memisahkan diri dari norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakatnya. Pun harus mengikuti norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku di kalangan bisnis. Ketidakpercayaan dan ketidakberdayaan yang
diterima sebagian pelaku bisnis akan mempengaruhi pula ketidakpercayaan
pada bangsa Indonesia secara keseluruhan. Dari segi etika bisnis, hal ini
penting karena merupakan perwujudan dari nilai-nilai ethical. Pelaku bisnis
sebagian menyadari bahwa bila ingin berhasil dalam kegiatan bisnis, ia harus

1
mengindahkan prinsip-prinsip etika. Penegakan etika bisnis makin penting
artinya dalam upaya menegakkan iklim persaingan sehat yang kondusif.
Sekarang ini banyak praktek pesaing bisnis yang sudah jauh dari nilai-nilai
etis, sehingga bertentangan dengan standar ethical. Para pelaku bisnis sudah
berani menguasai pasar komoditi tertentu dengan tidak lagi mengindahkan
sopan-santun berbisnis. Keadaan ini semakin krusial sebagai akibat dari sikap
Pemerintah yang memberi peluang kepada beberapa perusahaan untuk
menguasai sektor industri dari hulu ke hilir.
Pelaku etika bisnis memegang peranan yang sangat penting dalam
perusahaan, Perusahaan tidak hanya sukses dari segi moral tidak hanya soal
manajemen yang baik, tapi juga soal etika bisnis yang baik. Perusahaan harus
mampu menjaga kualitas dan memenuhi persyaratan permintaan pasar
terhadap apa yang dianggap baik dan dapat diterima masyarakat... Perilaku
tidak etis dalam berbisnis juga sering terjadi pilihan hukum kemudian
dilegalkan dan disalahgunakan dalam penerapannya dan kemudian digunakan
sebagai alasan pelanggaran dapat diasumsikan bahwa praktik etika bisnis pada
dasarnya akan melakukan hal ini hal ini selalu menguntungkan perusahaan
dalam jangka menengah dan panjang jangka panjang karena mampu
mengurangi biaya dengan mencegah peluang Gesekan dapat terjadi, baik di
dalam maupun di luar perusahaan Meningkatkan motivasi pegawai dan
menjaga prinsip perdagangan bebas meningkatkan keunggulan kompetitif.
Perusahaan yang mendukung nilai-nilai bisnis yang beretika biasanya
mencakup perusahaan yang melakukan investasi kepuasan kerja juga tinggi,
apalagi perusahaan tidak mentolerir tindakan tidak etis, misalnya diskriminasi
dalam sistem Gaji atau karier. Ada karyawan yang dapat dimengerti dan
berkualitas adalah aset perusahaan yang paling berharga. Itu sebabnya
perusahaan itu harus melakukan segala kemungkinan untuk mempertahankan
karyawannya. Maka dari tu, kita harus memahami betul bagaimana pentingnya
etika dalam dunia bisnis yang diharapkan akan mampu mempertahankan niai-
nilai moral dan citra perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang dimaksud dengan etika dalam berbisnis?


b. Bagaimana peran etika dalam dunia bisnis?
c. Apa akibatnya Jika Perusahaan Tidak Menerapkan Etika Didalam Bisnisnya?

1.3 TUJUAN

a. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari etika dalam berbisnis


b. Untuk mengetahui dan memahami apa saja peran etika dalam dunia bisnis
c. Untuk mengetahui dan memahami akibat jika tidak diberlakukannya etika
dalam sebuah perusahaan

2
1.4 MANFAAT

Etika sebagai sesuatu yang melekat pada diri manusia, tentunya memiliki
beberapa manfaat didalam kehidupan bermasyarakat dan bersosial. Etika bisa
dikatakan sebagai jembatan antar nilai satu dengan nilai yang lainnya. Sebagai
contoh, arti budaya dan nilai agama, dengan adanya etika maka dua hl ini akan
bisa jadi suatu kesatuan kebiasaan yang melekat di dalam Masyarakat, tanpa
ada pihak yang merasa dirugikan sekalipun.

Etika yang telah melekat pada diri individu lambat laun akan membuat
individu tersebut mengetahui dan memahami secara penuh terhadap hal atau
sesuatu yang ada disekitarnya. Pemahaman yang di maksud di atas adalah
sesuatu yang dianggap baik dan buruk.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Etika Dalam Berbisnis

Berasal dari kata "ethikos" (Yunani kuno, yang berarti "lahir dari
kebiasaan"), etika adalah bidang utama filsafat yang meneliti kualitas atau
nilai, menurut Wahyu dan Ostaria (2006). Studi dan penerapan ide-ide seperti
hukum, kejahatan, kebaikan, kejahatan, dan tanggung jawab semuanya
termasuk dalam etika. Ilmu terkait kejahatan, kewajiban moral, dan hak
disebut etika. Bekum (2004) menegaskan bahwa etika dapat dipahami sebagai
kumpulan ajaran moral yang membedakan orang. Domain normatif ilmu alam
adalah etika karena menentukan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan
seseorang.

Bisnis didefinisikan sebagai "jual beli barang dan jasa" oleh Anoraga
dan Soegiastuti (1996). Atraub dan Attner (1994) mendefinisikan bisnis
sebagai organisasi yang menghasilkan dan memasarkan produk dan layanan
yang diinginkan konsumen untuk menghasilkan keuntungan. Barang adalah
barang berwujud yang dapat dirasakan oleh indera, sedangkan jasa
didefinisikan sebagai operasi yang menambah nilai bagi klien atau
perusahaan (Yusanto dan Widjayakusuma, 2002).

Bisnis didefinisikan sebagai bisnis yang menghasilkan nilai tambah


yang lebih besar melalui perdagangan, pengiriman layanan, atau pemrosesan
barang (manufaktur). Ungkapan ini menggambarkan pembiayaan sebagai
uang yang diberikan lembaga keuangan kepada klien mereka, baik aktif
maupun pasif. Di sisi lain, bisnis adalah perdagangan, industri, dan upaya
terkait jasa untuk memaksimalkan keuntungan. Anoraga dan Soegiastuti
(1996) mendefinisikan bisnis sebagai pembelian dan penjualan barang dan
jasa. Setiap organisasi yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang dan
jasa yang diinginkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dianggap
sebagai bisnis, menurut Straub dan Attner (1994) (Muhammad, 2005).

Secara normatif, etika perusahaan Indonesia baru-baru ini mulai


mendapat perhatian khusus setelah UUD 1945 disahkan, khususnya pasal 33.
Kewajiban moral dan etika bahwa pembangunan ekonomi negara Indonesia
diarahkan secara eksklusif untuk kepentingan semua warga negara Indonesia
yang merupakan pemilik atau subyek bangsa ini adalah salah satu masalah
yang berkaitan dengan Pasal 33 UUD 45. Oleh karena itu, tujuan
pembangunan ekonomi Indonesia bukanlah untuk menguntungkan segelintir

4
orang terpilih atau kelompok orang tertentu yang kebetulan berada dalam
posisi keuntungan strategis, melainkan untuk menguntungkan semua orang
Indonesia. Budaya masyarakat Indonesia dan dua faktor signifikan
merupakan hambatan utama bagi pembentukan etika perusahaan di Indonesia.

Dari perspektif ekonomi, hukum, dan etika, ada tiga aspek utama bisnis
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perspektif ekonomi.
Kegiatan ekonomi adalah bisnis. Di sini, interaksi terjadi antara
pengusaha dan karyawan, antara produsen dan konsumen, dan antara
produsen di dalam suatu organisasi. Karena tujuan dari keterlibatan
interpersonal ini adalah keuntungan finansial, itu memenuhi syarat
sebagai kegiatan ekonomi. Dalam bisnis, mengejar keuntungan adalah
proses kolaboratif yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Dari perspektif ekonomi, perusahaan yang sukses adalah perusahaan
yang menjunjung tinggi standar moral selain menguntungkan.

b. Sudut pandang etika


Sangat normal bagi bisnis untuk berorientasi pada keuntungan, tetapi
apakah keuntungannya benar-benar merugikan pihak lain? Kita
seharusnya tidak melakukan segalanya dengan kekuatan kita. Hak dan
kepentingan orang lain harus dihormati. Penting untuk dicatat bahwa ini
tidak menyakiti kita secara pribadi karena menjunjung tinggi hak dan
kepentingan orang lain juga harus melayani kepentingan kita sendiri.
Sangat normal bagi bisnis untuk berorientasi pada keuntungan, tetapi
apakah keuntungannya benar-benar merugikan pihak lain? Kita
seharusnya tidak melakukan segalanya dengan kekuatan kita. Hak dan
kepentingan orang lain harus dihormati. Penting untuk dicatat bahwa ini
tidak menyakiti kita secara pribadi karena juga perlu untuk
menghormati hak dan kepentingan orang lain.

c. Sudut pandang Hukum


Tak perlu dikatakan bahwa operasi bisnis tunduk pada "Hukum" hukum
komersial, juga dikenal sebagai hukum bisnis, yang merupakan bidang
penting dari ilmu hukum kontemporer. Selain itu, banyak masalah
hubungan bisnis domestik dan internasional muncul ketika berlatih
hukum. Hukum, seperti etika, adalah perspektif normatif yang
menetapkan apa yang benar dan salah. Hukum lebih definitif dan
eksplisit daripada etika dalam hal norma karena ditulis hitam putih dan
memiliki hukuman yang jelas untuk melanggarnya.

5
Menerapkan etika dalam bisnis adalah konsep penting bagi setiap
individu atau perusahaan yang beroperasi di industri. Operasi bisnis harus
dipandu oleh prinsip-prinsip moral seperti tanggung jawab sosial, kejujuran,
dan integritas. Prinsip-prinsip ini dikenal sebagai etika. Sumber Harvard
Business Review mengutip Joseph L. Badaracco Jr., seorang spesialis di
bidang etika bisnis, yang mengatakan bahwa menjadi bijak sama pentingnya
dengan menjadi baik. Dia mengajarkan kita bahwa untuk berhasil dalam
bisnis, kita harus mampu membuat keputusan bijak yang memperhitungkan
tidak hanya kepentingan pribadi kita tetapi juga kepentingan orang lain dan
lingkungan. "Menjadi baik tidak sama dengan menjadi etis," katanya.

Ekonom yang beragam memiliki perspektif yang berbeda tentang etika


perusahaan. Namun, secara umum, seperangkat pedoman moral yang
digunakan untuk membangun dan mengelola bisnis dikenal sebagai etika
bisnis. Kemudian, menurut seorang spesialis, Muslich mendefinisikan etika
bisnis sebagai seperangkat aturan yang berkaitan dengan praktik terbaik
untuk penataan dan menjalankan perusahaan dengan mengacu pada
moralitas dan norma yang relevan. Etika, yang membantu semua orang yang
bekerja dengan aplikasi bisnis memahami tindakan mana yang benar dan
salah.

2.2.Peran Etika Dalam Berbisnis

Pemain etika bisnis sangat penting untuk keberhasilan perusahaan;


Keberhasilan moral didasarkan pada lebih dari sekedar manajemen yang
kompeten; Ini juga berasal dari etika bisnis yang kuat. Bisnis harus mampu
menjunjung tinggi kualitas dan memenuhi permintaan konsumen akan barang
yang dianggap lezat dan dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, praktik
bisnis yang tidak etis sering diamati. Pilihan hukum kemudian tersedia,
disalahgunakan dalam praktik, dan digunakan sebagai pembenaran untuk
pelanggaran. Prosedur etika bisnis pada dasarnya akan mencapai hal ini, yang
selalu menguntungkan bagi organisasi dalam jangka menengah dan panjang
karena dapat memotong biaya dengan menghalangi peluang. Gesekan dapat
terjadi baik secara eksternal maupun internal.

Bisnis yang menganut prinsip-prinsip bisnis moral biasanya adalah


bisnis yang banyak berinvestasi dalam kebahagiaan karyawan dan melarang
perilaku tidak etis, seperti gaji atau diskriminasi sistem karier. Masuk akal
bahwa aset paling berharga dari sebuah perusahaan adalah tenaga kerjanya
yang berkualitas. Untuk alasan ini, bisnis perlu mengambil setiap tindakan
untuk mempertahankan personelnya.

6
Untuk membantu perusahaan, organisasi, atau individu mengelola
bisnis, kami telah menguraikan beberapa peran yang dimainkan etika dalam
melakukan bisnis di bawah ini :

1. Kejujuran dan Integritas


Pentingnya kejujuran dan integritas dalam menjalankan bisnis
ditekankan oleh prinsip ini. Kita harus selalu berkomunikasi dan
berperilaku terhormat, menjauhkan diri dari penipuan atau manipulasi
dalam bentuk apa pun. Jujur dalam transaksi bisnis dapat meningkatkan
kepercayaan karyawan dan pelanggan serta meningkatkan posisi
perusahaan.

2. Akuntabilitas kepada Masyarakat


Pentingnya tanggung jawab sosial dalam mengelola bisnis ditekankan
oleh prinsip ini. Efek bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan adalah
sesuatu yang perlu kita pikirkan. Bisnis dapat membina hubungan
positif dengan masyarakat dan lingkungan dengan mengambil tanggung
jawab sosial secara serius. Mereka juga dapat membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi masyarakat di bidang sosial dan lingkungan.

3. Keadilan
Pentingnya keadilan dan keadilan dalam menjalankan bisnis ditekankan
oleh prinsip ini. Kita harus tidak memihak dan tidak diskriminatif
terhadap semua orang. Kesetaraan di tempat kerja dapat mendorong
keragaman dan suasana inklusif yang memicu kreativitas dan inovasi.

4. Menghormati hak kekayaan intelektual dan hak cipta


Prinsip ini menyoroti pentingnya menghormati hak cipta dan hak
kekayaan intelektual orang lain, seperti yang berkaitan dengan barang,
merek dagang, dan paten. Dalam dunia bisnis, melanggar hak kekayaan
intelektual atau hak cipta dapat merugikan orang dan merusak reputasi
perusahaan.

5. Memperhatikan Kerahasiaan dan Privasi


Pentingnya melindungi privasi dan kerahasiaan informasi pribadi atau
bisnis orang lain ditekankan oleh prinsip ini. Informasi tentang urusan
pribadi atau bisnis orang lain harus dijaga kerahasiaannya di tempat
kerja dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi atau lainnya.

6. Jauhi konflik kepentingan


Pentingnya menghindari konflik kepentingan dalam bisnis ditekankan
oleh prinsip ini. Kita harus menghindari keadaan di mana kepentingan
kita sendiri bertabrakan dengan kepentingan perusahaan kita atau pihak
lain. Konflik kepentingan dapat merugikan orang dan menodai reputasi
perusahaan.

7
7. Kurangnya Suap atau Korupsi
Pentingnya menjauhkan diri dari penyuapan dan korupsi dalam bisnis
ditekankan oleh prinsip ini. Ketika menjalankan bisnis, kita harus
menjauhkan diri dari segala bentuk korupsi dan penyuapan. Selain itu,
penyuapan dan korupsi dapat melanggar hukum yang relevan dan
merusak reputasi perusahaan.

8. Melestarikan Alam
Prinsip ini menyoroti betapa pentingnya mengelola bisnis sambil
melestarikan lingkungan. Kita perlu mempertimbangkan bagaimana
bisnis mempengaruhi lingkungan dan mengambil langkah-langkah
untuk melindungi dan mengurangi dampak yang akan ditimbulkan.

Etika bisnis perusahaan memainkan peran utama dalam operasinya.


Artinya, untuk membangun bisnis yang kuat yang dapat menghasilkan nilai
yang signifikan dan sangat kompetitif. Menurut Richard de George, memiliki
produk yang baik, memiliki manajemen yang baik, dan memiliki etika adalah
tiga syarat utama bagi sebuah perusahaan untuk sukses dalam bisnis.
Meskipun ketiga komponen utama ini berbeda satu sama lain, mereka semua
bekerja sama dengan baik untuk mendukung menjalankan bisnis. Tak perlu
dikatakan bahwa tujuan utama perusahaan tidak akan tercapai jika salah
satunya diabaikan.

Jika sebuah perusahaan didirikan pada manajemen yang baik, itu akan
dapat berkembang dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang
bermanfaat bagi masyarakat. Manajemen produksi dan pemasaran yang
efektif, manajemen keuangan yang sehat, dan manajemen sumber daya
manusia yang efektif adalah semua komponen manajemen yang baik. Ketika
sumber daya manusia memiliki etika yang kuat selain dapat diandalkan dalam
domain mereka, mereka dapat dianggap baik. Etika yang baik akan
menumbuhkan budaya tempat kerja yang dinamis dan sehat, membuat
kesuksesan lebih mungkin terjadi lebih cepat. Ekonomi menggabungkan etika
dan bisnis untuk membentuk etika bisnis, disiplin akademis yang berbeda.
Menurut Velasquez (2005), etika bisnis adalah bidang studi yang berfokus
pada pertanyaan moral keadilan.

Secara garis besar, etika bisnis dapat didefinisikan sebagai seperangkat


pedoman perilaku ketika menjalankan bisnis, termasuk berurusan dengan
pemangku kepentingan. Referensi ini mencakup setiap aspek orang, bisnis,
industri, dan masyarakat. Referensi ini dapat berfungsi sebagai panduan
standar bagi para pemimpin dan karyawan untuk diikuti ketika melakukan
tugas sehari-hari yang membutuhkan standar moral yang tinggi dan
transparan, jujur, dan profesional. Sebagai sumber daya manusia perusahaan,

8
norma dan perilaku pimpinan dan karyawan dapat dipengaruhi oleh adanya
etika bisnis sebagai kode etik. Akibatnya, dimungkinkan untuk membangun
hubungan yang adil dan harmonis dengan pemangku kepentingan lainnya,
termasuk mitra, pelanggan, komisaris, dan anggota masyarakat.

2.3. Akibat Jika Perusahaan Tidak Menerapkan Etika Didalam Bisnisnya

Etika bisnis memainkan peran penting dalam membentuk norma, nilai,


dan perilaku pemimpin, karyawan, dan perusahaan secara keseluruhan.
Mereka juga membantu membangun reputasi keadilan dan kesehatan di
tempat kerja, yang menguntungkan pelanggan dan rekan kerja. Oleh karena
itu, jika etika tidak diikuti, persaingan bisnis dapat menjadi tidak sehat,
gangguan karyawan dapat timbul, konsumen dapat menderita, pencemaran
bisnis atau lingkungan dapat terjadi, atau praktik monopoli perdagangan
dapat terjadi. Secara umum, pelanggaran etika dapat terjadi di mana saja,
termasuk di sektor korporasi.

Perusahaan yang ingin sukses di dunia bisnis harus dapat merencanakan


strategi bisnis mereka, mempertahankan pangsa pasar mereka, dan
memanfaatkan yang sudah ada. Bisnis telah didorong untuk tumbuh di
Indonesia oleh banyaknya peluang bisnis di sana. Beragam kegiatan bisnis
yang muncul menunjukkan bisnis yang menguntungkan. Bagaimanapun,
pekerjaan sangat dibutuhkan. Karena ada persaingan ketat dalam bisnis, perlu
menggunakannya sebagai motivasi untuk meningkatkan standar dan memberi
pelanggan pengalaman terbaik. Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan
etika bisnis. Pelanggan didorong oleh etika bisnis untuk membentuk
hubungan dekat dengan perusahaan.

Pelanggaran etika dapat terjadi di mana saja, termasuk di dunia bisnis.


Pelaku usaha tidak diperkenankan berkolusi dengan pihak ketiga untuk
mengatur dan/atau memilih pemenang tender guna menciptakan persaingan
tidak sehat di marketplace, sebagaimana tercantum dalam Pasal 22. Ini
menunjukkan bahwa tujuan artikel adalah untuk menghasilkan keuntungan.

Tender adalah penawaran untuk menawar harga agar dapat membeli


barang, mendapatkan pekerjaan, atau memberikan layanan. Artikel ini
menjelaskannya. Selain itu, kerja sama antara dua pihak atau lebih, tindakan
terbuka atau terselubung untuk membandingkan dokumen tender sebelum
diserahkan, mengubah dokumen dengan peserta lain, menyetujui dan / atau
memfasilitasi terjadinya konspirasi, dan melakukan tindakan bahkan setelah
menyadari bahwa mereka adalah konspirasi dan bahwa semuanya dianggap

9
sebagai unsur konspirasi juga disertakan. memberikan kesempatan eksklusif
kepada pelaku usaha yang berpartisipasi dalam tender baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh penyelenggara tender atau pihak terafiliasi
dengan cara yang tidak sah.

Karena unsur-unsur penipuannya, pelanggaran tersebut akan diterima


oleh bisnis yang tidak mengikuti standar etika dalam operasi mereka.
Karyawan yang melanggar Kode Etik sesuai dengan peraturan yang relevan
merupakan pelanggaran lain yang dilakukan oleh bisnis yang tidak
menjunjung tinggi etika dalam operasi mereka. penerapan sanksi berdasarkan
anggaran dasar Perseroan dan keputusan RUPS atas pelanggaran oleh
Komisaris dan Direksi. Sementara itu, karyawan bisnis dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan kepegawaian yang berlaku dan Peraturan
Disiplin Karyawan (PDP). Mungkin ada dampak sejalan dengan jika dugaan
pelanggaran karyawan dilaporkan tanpa dokumentasi pendukung peraturan
yang relevan.

Dari contoh pelanggaran yang disebutkan di atas, kita dapat menarik


kesimpulan bahwa kemampuan perusahaan untuk menegakkan etika dalam
operasinya lebih bergantung pada integritas pekerjanya daripada pada
organisasi itu sendiri. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk
menumbuhkan lingkungan kerja yang positif dan menjadi lingkungan yang
baik dan menggunakan moralitas dalam operasinya.

Etika bisnis adalah prinsip dan nilai moral yang diikuti perusahaan
ketika menjalankan bisnis. Reputasi bisnis dan kepercayaan kliennya
mungkin menderita pelanggaran etika bisnis. Oleh karena itu, penting bagi
perusahaan untuk menahan diri dari melanggar etika bisnis. Integritas sangat
penting dalam dunia bisnis. Apa yang pantas dan tidak pantas dalam dunia
bisnis ditentukan oleh seperangkat aturan yang disebut etika bisnis.
Perusahaan yang mengikuti praktik bisnis yang etis lebih mampu
mempertahankan reputasi mereka, memenangkan pelanggan, dan memastikan
mereka mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan.

Pelanggaran etika bisnis dapat berdampak buruk pada organisasi.


Pelanggaran etika bisnis dapat mengakibatkan kerugian uang, merugikan
reputasi perusahaan, dan menurunnya kepercayaan pelanggan. Akibatnya,
bisnis perlu memastikan mereka mengikuti aturan etika bisnis dan menahan
diri untuk tidak melanggarnya.

10
John Smith, seorang ahli etika bisnis, menyatakan bahwa "pelanggaran
etika bisnis dapat merusak reputasi perusahaan dan kepercayaan pelanggan.
Akibatnya, bisnis perlu menetapkan kebijakan yang jelas untuk mencegah
penyimpangan etika dan menjamin bahwa hal-hal yang terjadi ditangani
dengan benar. "

Sebagai perusahaan, sangat penting untuk memastikan bahwa karyawan


memahami nilai-nilai etika bisnis dan menerapkannya dalam setiap tindakan
bisnis. Perusahaan juga harus memiliki kebijakan jelas untuk melindungi diri
dari pelanggaran etika bisnis dan memastikan bahwa pelanggaran yang terjadi
ditangani dengan tepat.

Dengan menghindari pelanggaran etika bisnis, perusahaan dapat


membangun reputasi yang baik dan memenangkan kepercayaan pelanggan.
Ini akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang
mereka dan tumbuh secara berkelanjutan.

Penerapan etika dalam bisnis sangat penting karena sejumlah alasan


mendasar. Penerapan sejumlah sikap etika bisnis akan membawa berbagai
manfaat bagi pemilik bisnis baru dan berpengalaman. Sebenarnya,
meningkatkan kesadaran moral untuk praktik bisnis yang etis adalah tujuan
utama etika bisnis yang diterapkan. Jika hal ini dikejar lebih lanjut, maka
akan berdampak pada manajemen dan citra perusahaan.

Mengikuti etika bisnis yang menumbuhkan kesadaran moral, yang pada


gilirannya mengarah pada kepatuhan terhadap peraturan dan menghindari
praktik bisnis yang tidak bermoral dan tidak jujur, terutama yang berdampak
negatif terhadap perusahaan lain. Ini akan menawarkan bukti yang dapat
diverifikasi dari dedikasi perusahaan untuk mencapai kinerja berkaliber tinggi
dan profesional. Selanjutnya, dengan sendirinya, kesan yang baik akan
tercipta, dan ini akan secara langsung mempengaruhi setiap karyawan dalam
organisasi.

11
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-


masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan
konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen
tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja
dapat terjaga dengan baik.

Etika dalam berbisnis adalah sebuah konsep yang sangat penting untuk
diterapkan oleh setiap individu ataupun perusahaan dalam menjalankan bisnis.
Etika dalam berbisnis adalah sebuah nilai-nilai moral yang harus dipegang teguh
dalam menjala nkan bisnis, seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab
sosial. Etika dalam dunia bisnis sangatlah penting bagi kelangsungan perusahaan.
Tak akan berjalan baik sebuah perusahaan jika tidak diterapkan etika didalamnya.

Sebagai perusahaan, sangat penting untuk memastikan bahwa karyawan


memahami nilai-nilai etika bisnis dan menerapkannya dalam setiap tindakan
bisnis. Perusahaan juga harus memiliki kebijakan jelas untuk melindungi diri dari
pelanggaran etika bisnis dan memastikan bahwa pelanggaran yang terjadi
ditangani dengan tepat. Dengan menghindari pelanggaran etika bisnis, perusahaan
dapat membangun reputasi yang baik dan memenangkan kepercayaan pelanggan.
Ini akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka dan
tumbuh secara berkelanjutan.
Terdapat beberapa tujuan dasar mengapa etika dalam berbisnis penting untuk
diterapkan. Baik pengusaha yang sudah lama terjun dalam dunia bisnis maupun
para pengusaha baru, mengaplikasikan serangkaian sikap etika bisnis akan
membawa pada berbagai keuntungan. Sebenarnya, tujuan utama etika bisnis
diterapkan adalah agar tercipta kesadaran moral untuk menjalankan bisnis yang
bersih. Kemudian, jika ditarik lebih jauh, hal ini akan berpengaruh dengan citra
serta manajemen perusahaan itu sendiri.

3.2.Saran

Penting bagi kita semua untuk mengetahui etika dalam berbisnis. Bukan hanya
para pelaku usaha saja yang patut untuk mengetahuinya, tetapi kita sebagai pelajar,
mahasiswa dan cikal bakal penerus bangsa juga wajib mengetahui dan menerapkan etika-
etika dalam berbisnis agar tercipta daya saing yang hebat, tepat sasaran dan tentunya
berkualitas. Oleh karena itu, dengan adanya penulisan dalam makalah ini, dimana kami
membahas tentang “Etika Dalam Berbisnis” diharapkan mampu menambah wawasan,

12
pengetahuan, dan pembawa manfaat bagi kita semua. Tak lupa kami meminta saran dan
kritik yang membangun agar perbaikan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Demikian
kami ucapkan banyak terimakasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tri Mugiarti. Pengertian dan Teori-teori Etika. Academia.edu.


https://www.academia.edu/36536866/PENGERTIAN_DAN_TEORI_TEO
RI_ETIKA.

Dwi Latifatul Fajri. (2021). Pengertian Etika, Macam, dan Contohnya dalam
Kehidupan Sehari-hari. Katadata.co.id.
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c9575f9b5aa/pengertian-etika-
macam-dan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari.

Ika Ummetro. September 28, (2023). Etika dalam berbisnis : prinsip dan
pentingnya di dunia bisnis. https://ika.ummetro.ac.id/etika-dalam-berbisnis-
prinsip-prinsip-dan-pentingnya-di-dunia-bisnis/#:~:text=Etika%20dalam
%20berbisnis%20adalah%20sebuah,integritas%2C%20dan%20tanggung
%20jawab%20sosial

14

Anda mungkin juga menyukai