Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Pelanggaran etika oleh OREO PT. NABISCO”

ETIKA BISNIS

1
STEVANNY PUTRI ARI ANTO
112111136
MANAJEMEN STRATEGIK

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam. Karena tanpa rahmat dan kasih
sayang-Nya, saya tak akan dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dan tak lupa,
sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas individu untuk mata kuliah

2
manajemen strategik pada semester IV dengan mengangkat tema “Pelanggaran Etika Bisnis
Oleh Oreo PT. Nabisco”.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari kebijaksanaan bisnis yang
melanggar etika berbisnis. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya
saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun.

Bekasi , Juli 2023

Stevanny Putri Ari Anto

DAFTAR ISI

Table of Contents
ETIKA BISNIS..............................................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

PENGERTIAN ETIKA BISNIS...................................................................................................

A. PENGERTIAN ETIKA BISNIS...........................................................................................6

B. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS..................................................................................... 6-7

BAB III..........................................................................................................................................

A. KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS OLEH OREO PT. NABISCO...........................

B. ANALISIS KASUS ETIKA BISNIS........................................................................................

BAB IV........................................................................................................................................10

A. TEORI ETIKA YANG DILANGGAR...............................................................................10

B. ETIKA BISNIS YANG DILANGGAR..............................................................................10

1. AKUNTAN PUBLIK...........................................................................................................11

2. AKUNTAN PERUSAHAAN..............................................................................................12

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................13

A. KESIMPULAN...................................................................................................................13

B. SARAN................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................14

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebuah perusahaan bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial yang
baik. Kata “etika” berasal dari kata Yunani ethos yang mengandung arti yang cukup luas
yaitu, tempat yang biasa ditinggali, kebiasaan, adaptasi, akhlak, watak, perasaan, sikap dan
cara berpikir. Kata “moralitas” dari kata lain “moralis” dan merupakan kata abstrak dari
“moral” yang menunjuk kepada baik dan buruknya suatu perbuatan. Sedangkan definisi dari
etika bisnis adalah pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis

4
yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara ekonomi/sosial, dan
penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Apalagi
akhir-akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya tentang perilaku bisnis terutama
menjelang mekanisme pasar bebas.

Dalam mekanisme pasar bebas diberikan kebebasan luas kepada seluruh pelaku bisnis untuk
melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam pembangunan ekonomi. Hal ini terjadi
akibat manajemen dan karyawan yang cenderung mencari keuntungan semata sehingga terjadi
penyimpangan norma-norma etis. Bahkan, pelanggaran etika bisnis dan persaingan tidak sehat
dalam upaya penguasaan pasar terasa semakin memberatkan para pengusaha menengah
kebawah yang kurang memiliki kemampuan bersaing. Oleh karena itu, perlu adanya sanksi
yang tegas mengenai larangan praktik monopoli dan usaha yang tidak sehat agar dapat
mengurangi terjadinya pelanggaran etika bisnis dalam dunia usaha.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Teori Etika apa yang dilanggar oleh OREO PT. NABISCO ?
2. Etika Bisnis apa yang dilanggar oleh OREO PT. NABISCO ?
3. Adakah pengambilan keputusan yang tidak tepat dilakukan oleh OREO PT.
NABISCO?
4. Perilaku etis profesi akuntan apa yang dilanggar?

C. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester
(UTS) mata Kuliah Etika Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Darma.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah penulis dan pembaca dapat mengetahui sejauh
mana imlplimentasi etika bisnis yang dilakukan oleh OREO PT. NABISCO

5
BAB II

PENGERTIAN ETIKA BISNIS

A. PENGERTIAN ETIKA BISNIS

Etika bisnis merupakan landasan tentang moralitas dalam ekonomi atau bisnis dan semua
pihak yang terkait untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan ilmu ekonomi dan
mencapai tujuan atau mendapatkan laba, sehingga kita harus menguasai sudut pandang
ekonomi, hukum dan etika maupun moral agar bisa mencapai target yang diinginkan.
Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh manusia, aspek baik atau buruk

6
yang dilakukan oleh seseorang. Tetapi sampai sekarang masih belom pernah etika bisnis
mendapat begitu banyak perhatian seperti sekarang.
Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang yang diberikan
oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah gunakan dalam
penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk melakukan perbuatan yang
melanggar etika bisnis.

B. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang
mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau
operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis
sebagai berikut:

1. Prinsip otonomi, Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan. Atau mengandung arti bahwa perusahaan secara
bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya
dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus
diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada
kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.

2. Prinsip kejujuran, Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam


mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak,
baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang
teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan
perusahaan tersebut. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan
secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian
dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan
harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan.

7
3. Prinsip tidak berniat jahat, Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran.
Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan
itu.

4. Prinsip keadilan, Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait
dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai
kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain,menuntut agar
setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai
kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

5. Prinsip hormat pada diri sendiri, Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut
melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS OLEH OREO PT. NABISCO

Dijilat,diputer,lalu dicelupin. Itulah sepenggalan kata yang selalu masyarakat dengar


dari salah satu perusahaan biskuit ternama, Kraft Indonesia, Oreo.

Brand image dengan yel-yel yang mudah dicerna seperti kasus di atas, sangat melekat
kepada anak-anak. Segmentasi PT.Nabisco pun tepat dalam mengeluarkan produk biskuit
coklat berlapiskan susu ini, yaitu anak-anak. Ada pepatah mengatakan “tak ada satu pun
orangtua yang tidak menyayangi anaknya”. Ini merupakan ungkapan yang tepat bagi orangtua
yang mempunyai anak-anak terlebih anak yang masih berusia kecil. Kekhawatiran orangtua ini,
menjadi membludak sebab diisukannya biskuit oreo, yang merupakan biskuit favorit anak-anak,
mengandung bahan melamin.

Hal ini cukup berlangsung lama di dunia perbisnisan, sehingga tingkat penjualan
menurun drastis. BPOM dan dinas kesehatan mengatakan bahwa oreo produksi luar negri
mengandung melamin dan tidak layak untuk dikonsumsi karna berbahaya bagi kesehatan maka
harus ditarik dari peredarannya. Pembersihan nama oreo pun sebagai biskuit berbahaya cukup
menguras tenaga bagi public relation PT. Nabisco.

Kutipan BPOM, “Yang ditarik BPOM hanya produk yang berasal dari luar negeri
dan bukan produksi dalam negeri. Untuk membedakannya lihat kode di kemasan produk
tersebut.Kode MD = produksi dalam negeri,aman dikonsumsi.Sedangkan ML = produksi
luar negeri.”Gonjang-ganjing susu yang mengandung melamin akhirnya merembet juga ke
Indonesia.BPOM telah mengeluarkan pelarangan terhadap peredaran 28 produk yang
dicurigai menggunakan bahan baku susu bermelamin dari Cina,diantaranya yang akrab di
telinga kita antara lain : Oreo sandwich cokelat/wafer stick dan M & M’s. Maaf kalau
mengecewakan para penggemar Oreo tapi ini kenyataan,ini bukan hoaks lho. Selain Oreo
dan M & M’s ada beberapa produk yang diduga mengandung bahan susu dari Cina seperti es
krim Indo Meiji,susu Dutch Lady dll.

9
Seperti di ketahui heboh susu dan produk turunannya yang mengandung formalin telah
mengguncang Cina karena telah merenggut nyawa 4 bayi dan menyebabkan sekitar 6244 bayi
terkena penyakit ginjal akut.(sumber : Kompas,20 September 2008)

B. ANALISIS KASUS ETIKA BISNIS

Dari kasus diatas yaitu Pelanggaran Etika Bisnis oleh Oreo PT. Nabisco, perusahaan
tersebut adalah perusahaan modern yang memiliki tanggung jawab atas tindakan perusahaan
kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan terdiri atas tindakan atau kelalaian
orang-orang berbeda yang bekerja sama dengan perusahaan sehingga tindakan atau kelalaian
mereka adalah tindakan perusahaan.

Dari kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh Oreo PT. Nabisco perusahaan tersebut telah
melakukan pelanggaran terhadap prinsip etika bisnis yaitu prinsip kejujuran. Perusahaan
tersebut tidak memberikan peringatan kepada konsumen mengenai kandungan yang ada di
dalam produk yang sangat berbahaya dan melakukan kecurangan yaitu memperendah biaya
produksi produk agar mendapatkan keuntungan atau laba yang besar. Perusahaan tersebut
menyampingkan kesehatan konsumen dengan menggunakan zat berbahaya (melamin) yang
tidak layak di konsumsi dalam produknya. Dalam zat melamin tersebut dapat menyebabkan
kanker hati dan lambung.

10
BAB IV

PEMBAHASAN

A. TEORI ETIKA YANG DILANGGAR

Teori Etika terdiri dari 4 teori yaitu, teori egoisme, teori utilitarianisme, teori hak, teori
deontologi, teori keutamaan, dan teori teonom. Dalam kasus ini Oreo PT. Nabisco
sudah melanggar 6 teori etika, yaitu :
1. Teori Utilitarianisme
Oreo PT. Nabisco jelas sangat melanggar teori ini, karena dijelaskan di teori ini bahwa
suatu kegiatan yang baik yaitu kegiatan yang menyatu atau yang bermanfaat kepada
banyak orang, di kasus Oreo PT. Nabisco sudah sangat jelas melakukan manipulasi
laporan keuangan, itu kegiatan yang sangat tidak bermanfaat bagi banyak orang, dan
merugikan banyak pihak.
2. Teori Teonom
Oreo PT. Nabisco Indonesia juga melanggar teori ini karena sudah melanggar aturan
yang sudah dibuat.
3. Teori Egoisme
Oreo PT. Nabisco sudah egois karena sudah mementingkan perusahaannya sendiri,
tanpa memikirkan orang lain yang ikut andil dalam perusahaan tersebut, dalam teori
etika tidak di perkenankan suatu hal melakukan sesuatu yang bersifat membuat dirinya
atau organisasinya merasa bahagia di atas penderitaan orang lain, atau dengan kata lain
yaitu melakukan suatu hal untuk mementingkan dirinya sendiri, tanpa memikirkan
orang lain.
4. Teori Keutamaan
Dalam kasus Oreo PT. Nabisco ini juga melanggar teori ini karena lebih
mengutamakan perusahaannya dari pada orang lain yang ikut andil dalam
perusahaannya termasuk pemerintah, pemegang saham, para investor masa depan,
terutama masyarakat yang sudah percaya sepenuh hati.
B. ETIKA BISNIS YANG DILANGGAR

Banyak prinsip etika bisnis yang dilanggar oleh Oreo PT. Nabisco, yaitu :
1. Prinsip Loyalitas

11
Untuk prinsip ini sepertinya perusahaan sudah sangat salah memaknai makna dari loyalitas
ini, disini loyalitas adalah kerja keras perusahaan dalam mencapai target usahanya,
mungkin yang dipikirkan Oreo PT. Nabisco demi mencapai targetnya rela melakukan
semua hal, meskipun salah dalam aturan. Sudah jelas perusahaan ini sangat melanggar
prinsip ini.
2. Prinsip Integritas Moral
Pada prinsip ini suatu perusahaan harus mempu menjaga kepercayaan banyak orang yang
terkait dengan perusahaannya, tapi dalam kasus Oreo PT. Nabisco ini sudah sangat jelas
perusahaan ini menipu banyak orang, dengan cara memanipulasi laporan kuangannya. 3.
Prinsip Otonomi
Seorang petinggi bisnis yang tidak melanggar prinsip otonomi adalah seseorang yang
sadar sepenuhnya akan hak dan kewajibannya dalam berbisnis. Dalam kasus Oreo PT.
Nabisco sudah sangat jelas perusahaan ini melanggar prinsip bisnis karena dia sadar akan
haknya, tapi malah melupakan kewajibannya. 4. Prinsip Kejujuran

Dalam prinsip ini Oreo PT. Nabisco pun sudah sangat melanggar prinsip ini karena sudah
jelas perusahaan ini memanipulasi laporan keuangannya sehingga tidak ada kejujuran
dalam perusahaan ini.

C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TIDAK TEPAT

Dalam hal ini, banyak pengambilan keputusan yang salah yang dilakukan oleh bagian
Akuntansi, Bagian Manajemen, dan bagian lainnya, karena mereka sudah memilih jalan yang
salah demi untuk mengumumkan bahwa garuda indonesia mendapatkan laba, tujuannya dalam
hal ini memanh baik, tapi untuk mencapai tujuan yang di inginkan tersebut, dilakukan dengan
cara salah dan malah berdampak pada banyak orang.
Pengambilan keputusan yang salah juga dilakukan oleh Akuntan Publik yang melakuka
pemeriksaan kepada perusahaan tersebut, mengapa tidak melakukan tugas nya sesuai dengan
kode etik seorang akuntan publik yang independen tidak bergantung kepada orang lain, tetapi
malah melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang akuntan Publik

D. PERILAKU ETIS AKUNTAN YANG DILANGGAR

1. AKUNTAN PUBLIK
a. Objektivitas

12
Seorang akuntan publik seharusnya tidak terpengaruh dengan adanya pengaruh dari
orang lain, meski jabatan orang tersebut jauh lebih tinggi dari dirinya sekali pun,
seorang akuntan publik harus independen berdiri sendiri dan tidak boleh ada
kaitannya dengan orang lain.
b. Kompetensi dan Kehati-hatian
Dalam kasus ini mungkin dipastikan bahwa akuntan Publik yang dipilih oleh Oreo
PT. Nabisco sudah sangat kompeten dalam tugasnya, dan juga sangat berhati-hati,
tetapi pada kasus ini sudah sangat jelas melanggar prinsip ini, karena berkat terlalu
kompeten dan terlalu berhati-hati akuntan publik ini mendapatkan hal setimpal
yang sudah diakukannya, karena sudah berani memberi opini yang salah.
c. Kerahasiaan
Akuntan Publik ini sudah melewati batas kerahasiaanya, sehingga berani menutupi
hal yang salah dalam laporan keuangan Oreo PT. Nabisco.
d. Profesional
Dilihat dari kasus ini sudah sangat jelas terlihat bahwa akuntan publik yang
memeriksa laporan keuangan Oreo PT. Nabisco sudah sangat tidak profesional
dalam tugasnya.

2. AKUNTAN PERUSAHAAN
a. Profesional
Akuntan ininjuga sudah tidak berlaku profesional karena sudah melanggar
banyak kode etik sebagai akuntan.
b. Objektivitas
Akuntan ini juga sudah tercemar dengan adanya kelakuannya mengikuti
perintah yang salah.
c. Integritas
Seorang akuntan di Oreo PT. Nabisco juga sudah tidak memiliki prinsip
integritas, karena sudah tidak memiliki kejujuran lagi dalam dirinya.
d. Kepentingan Publik
Seorang akuntan diperusahaan ini juga tidak mengedepankan kepentingan
publik dan malah lebih mengedepankan kepentingan organisasi mereka yaitu
perusahaan itu sendiri

13
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh Oreo PT. Nabisco dapat disimpulkan bahwa
perusahaan tersebut telah melakukan pelanggaran prinsip etika bisnis yaitu prinsip kejujuran.
Perusahaan tersebut menggunakan zat yang berbahaya yaitu melamin untuk kesehatan
konsumen yang dapat menimbulkan kanker hati dan lambung dalam produknya dan
perusahaan tersebut melakukan kecurangan dengan memperendah biaya produksi produk
untuk mendapatkan keuntungan atau laba yang besar.

B. SARAN

Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan
asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan
seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya
karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka
perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan
atau loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri

14
DAFTAR PUSTAKA

• https://khoyunitapublish.wordpress.com/2013/12/10/teori-teori- etika/
• http://kelompok7rismatulkaromah.blogspot.co.id/2016/06/contoh-kasus-pelanggaran-
etika-bisnis.html
• http://dianavia.blogspot.com/2011/10/prinsip-prinsip-etika- bisnis.html

15

Anda mungkin juga menyukai