Anda di halaman 1dari 17

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu : ICE SUCI SRI RAHAYU, S.Pd., M.Pd.E

Kelompok 12 EI-A

Nama: NIM:

Iqbal Tawakal 3218020

Amiliya Puji Rahayu 3218011

S1 Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Tahun Akademik 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, kesehatan
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami juga diberi kesempatan untuk
membuat makalah ini.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Bisnis.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah terutama kepada dosen kami yang telah
membimbing kami dalam membuat makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan kami sendiri. Kami menyadari dalam menyusun makalah ini masih
banyak kekurangan, untuk itu kami mohon maaf. Kritik dan saran kami harapkan
agar dapat menjadi perbaikan bagi makalah kami kedepannya.

Bukittinggi, 21 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial Bisnis ....................................... 3


B. Strategi Tanggung Jawab Sosial Bisnis .......................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 12

B. Saran ............................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia Bisnis begitu cepat dan dinamis pada saat ini,
tentunya harus diimbangi dengan suatu aturan-aturan atau norma-norma yang
dapat mengatur kegiatan bisnis itu sendiri. Sehigga pihak-pihak perusahaan
dapat melakukan kegiatan bisnisnya dengan baik dan lancar, bahkan kegiatan
bisnis itu dapat mendatangkan manfaat dan laba yang lebih besar dan optimal
bagi keberlangsungan hidup perusahaannya.
Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan nisnis yang dilakukan oleh para pelaku-pelaku bisnis di manapun
berada. Masalh etika dan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan
dasar yang kokoh yang harus dimiliki oleh pemilik perusahaan maupun
pelaku bisnis yang akan melaksanakan atau menentukan tindakan apa dan
perilku bagaimana yang akan dilakukan dalam bisnisnya.
Hal tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama bukan saja
hanya merupakan tanggung jawab pelaku bisnis tersebut, sehingga
diharapakan akan terwujud situasi dan kondisi bisnis yang sehat dan
bermartabat yang pada akhirnya dapat juga bermanfaat bagi kita semua
terutama masyarakat, bangsa dan Negara tentunya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pengertian Etika dan Tanggung jawab sosial bisnis?
2. Bagaimana Strategi Tanggung Jawab dan Sosial Bisnis?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian Etika dan Tanggung jawab sosial bisnis.
2. Untuk mengetahui Strategi Tanggung Jawab dan Sosial Bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial Bisnis


1. Pengertian dan Strategi yang berkembang dalam Etika Bisnis
Etika yaitu berasal dari bahasa Yunani “Ethos” berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Sehingga dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan
hidup pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik
pada diri seseorang maupun suatu masyarakat atau kelompok masyarakat.
Hail ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik,
aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari
satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lainnya.1
Etika Bisnis (Business Ethics) merupakan etika yang menyangkut tata
pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan bisnis. Bisnis adalah kegiatan-kegiatan
teratur melayani suatu kebutuhan yang bersifat umum sambil memperoleh
pendapatan. Jika dalam “pendapatan” itu dikalkulasikan laba, maka bisnis
tersebut bersifat “bisnis komersil” (commercial business). Inilah pandangan
yang umum. Bisnis yang tidak mengejar atau mengutamakan laba disebut
“non-Profit business”2
Etika adalah jawaban terhadap terhadap pertanyaan seorang Manusia
Modern, atau suatu Masyarakat Modern yang selalu mempunyai Etos. Salah
satu cirri khas dari masyarakat modern dalah bahwa masyarakat modern itu
selalu merupakan masyarakat pebisnis, artinya masyarakat dimana hubungan

1
Agus Arijanto, Etika bisnis bagi pelaku bisnis, Jakarta : Rajawali Pers, 2014. Hal 5.
2
Pandji Anoraga, Pengantar bisnis pengelolaan bisnis dalam era globalisasi, Jakarta :
Rineka Cipta, 2011. hal 113.

3
antara orang-orang yaitu warga masyarakat satu sama lain selalu akan
memakai perhitungan saling untung menguntungkan.3 Etos menjadi
karakteristik atau sifat khasnya. Etos adalah suatu kode hidup atau tekad
untuk menjunjung tinggi dan berbuat yang paling baik.
Etika Bisnis adalah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh
bertindak dan tidak boleh bertindak, diamana aturan-aturan tersebut dapat
bersumber dari aturan-aturan tertulis amupun aturan yang tidak tertulis. Dan
jika suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sanksi akan diterima.
Dimana sanksi tersebut dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung.4
Menurut Etika, yang baik itu adalah terutama:
a. Kejujuran (Honesty): mengatakan dan berbuat yang benar, menjunjung
tinggi kebenaran.
b. Ketetapan (Reliability): janjinya yang selalu tepat: tepat menurut isi janji
(ikhrar), waktu, tempat, dan syarat.
c. Loyalitas: setia kepada janjinya sendiri, srtia kepada siapa saja yang
dijanjikan kesetiannya, setia kepada perusahaan, berikut pemimpinnya,
rekan-rekannya, bawahan, klien, anggaran dasar dan anggaran rumah
tangganya.
d. Disiplin: tanpa disuruh atau dipaksa oleh siapa pun taat kepada system,
peraturan, prosedur, dan teknologi yang telah ditetapkan.

Operasionalisasi dari etika tersebut dilakukan melalui prasetya ikrar, atau


kode etik yang dipakai oleh suatu dewan etika atau dewan kehormatan untuk
melaksanakan evaluasi dan dan penindakan terhadap para anggota, baik yang
pimpinan maupun yang non-pimpinan.5

3
Ibid : hal 112.
4
Irham Fahmi, Manajemen: teori, kasus, dan solusi, Bandung : Alfabeta, 2014. hal 199.
5
Pandji Anoraga, Pengantar bisnis pengelolaan bisnis dalam era globalisasi, Jakarta :
Rineka Cipta, 2011. hal 113.

4
Prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik berhubungan erat
terkait denagn system nilai-nilai yang dianut dan sesungguhnya tidak bisa
dilepaskan dari kehidupan bermasyarakat atau sosial human. Menurut Sonny
Keraf (1998) menjelaskan, bahwa Prinsip-prinsip Etika Bisnis adalah
sebagai berikut:
1. Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya
tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
2. Prinsip kejujuran adalah terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang
bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan
lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama,
jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian sesuai kontrak.
Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan
harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern
dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip keadilan adalah menuntut agar setiap orang diperlukan secara
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional
objektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip saling menguntungkan merupakan menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip integritas moral adalah terutama dihayati sebagai tuntutan
internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau
orang-orangnya maupun perusahaannya.6

Dalam etika dan tanggung jawab sosial bisnis terdapat Aspek Perubahan
Sosial yang perlu dicermati, khususnya dalam hal perubahan sosial adalah
perubahan mulai dari yang bersifat lokal, nasioanal, maupun global.

6
Agus Arijanto, Etika bisnis bagi pelaku bisnis, Jakarta : Rajawali Pers, 2014. Hal 20.

5
Perubahan dalam aspek global seperti yang diprediksi oleh dua orang ahli
masa depan, Jhon Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam bukunya yang
berjudul Megatrends dan Megatrends 2000 dapat memberikan implikasi
berubahnya lingkungan sosial. Selanjutnya perubahan ini akan mempengaruhi
survival dan growth suatu perusahaan, selain memberikan peluang bagi
timbulnya bisnis baru.7

Pendekatan Etika Bisnis dalam Pengambilan keputusan dalam


mendukung proses pengambilan keputusan, para manajer menempatkan
perspektif etika sebagai penguat keputusan. Selama ini para manajer sering
menempatkan pendekatan normatif dalam setiap pengambilan keputusan
mereka, namun pada kenyataannya pendekatan normative saja tidak mungkin
diterapkan. Oleh karena itu, untuk membuat suatu keputusan menjadi lebih
aspiratif maka dibuatlah berbagai bentuk pendekatan lainnya, seperti:

a. Utilitarian Approach (pendekatan manfaat)

Pendekatan manfaat Utilitarian approach menyatakan bahwa perilaku-


perilaku moral harus mengahsilkan kebaikan terbesar bagi kelompok
mayoritas. Dengan kata lain keputusan diambil berdasarkan mana yang tinggi
nilai manfaatnya dari dua atau lebih keputusan yang diambil.

b. Individualisme Approach (pendekatan individualisme)

Pendekatan individualisme adalah konsep etika yang menyatakan suatu


tindakan adalah bermoral jika mendukung kepentingan jangka panjang
individu, yang akhirnya mengarah kepada kebaikan yang lebih besar.

c. Moral-right Approach (pendekatan hak-hak moral)

7
Pandji Anoraga, Pengantar bisnis pengelolaan bisnis dalam era globalisasi, Jakarta :
Rineka Cipta, 2011. hal 117.

6
Pendekatan hak-hak moral adalah keputusan yang tidak melanggar hak
asasi dari mereka yang dipengaruhi oleh keputusan-keputusan tersebut.
Pendekatan ini ditekankan tentang bagaimana menghargai hak asasi manusia
(human right) sebagai landasan berfikir dalam pengambilan keputusan.
Seperti pernyataan: “bahwa setiap orang memiliki hak asasinya masing-
masing dan kita harus menghargainya”.

d. Justice Approach (pendekatan keadilan)

Keputusan-keputusan moral harus didasarkan pada standar, keadilan,


kewajaran, dan tidak memihak. Ada tiga bentuk pendekatan keadilan disini,
yaitu keadilan distributuf, keadilan procedural dan keadilan kompensatori.8

2. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Bisnis


Definisi formal dari tanggungjawab sosial (social responsibility) adalah
kewajiban manajemen untuk membuat pilihan dan mengambil tindakan yang
berperan dalam mewujudkan kesejahteraan dan masyarakat tentunya.
Kewajiban tersebut dapat berupa perhatian perusahaan pada masyarakat
sekeliling maupun tanggung jawab pada pemerintah dalam bentuk membayar
pajak secara jujur dan tepat waktu.
Tanggung jawab perusahaan pada masyarakat saat ini dikenal denagn
istilah CSR (Corporate Sosial Responsibility). Corporate Sosial
Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk
berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap aspek ekonomis,
sosial, dan lingkungan.
Pembahasan tentang CSR pada era sekarang ini mulai meningkat
sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat
akibat tindakan perusahaan. Sebenarnya sudah lama kata CSR ini

8
Irham Fahmi, Manajemen: teori, kasus, dan solusi, Bandung : Alfabeta, 2014. hal 200

7
didengungkan ke permukaan, namun kurang medapat respon baik dari publik.
Sekitar tahun 1955 seorang tokoh pemerhati sosial bernama Robert Owen
sudah mengemukakan tentang perlunya suatu perusahaan memberikan
perhatian lebih pada masyarakat sekeliling dimana perusahaan tersebut
berada.
Pada dasarnya dengan menerapkan CSR ada banyak manfaat yang kan
diterima. Ini sebagaimana dikatakan oleh Suhandari M. P. bahwa manfaat
CSR bagi perusahaan antara lain.
a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra mereka
perusahaan.
b. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan.
d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.
e. Membuka peluang pasar yang lebih luas.
f. Mereduksi biaya, mislanya terkait dampak pembuangan limbah.
g. Memperbaiki hubingan dengan stakeholders.
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
j. Peluang mendapatkan penghargaan.9

Menurut Zimmerer ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan


yaitu:

1. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan.

Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus


memperhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan, misalnya tidak
membuang limbah yang mencemari lingkungan. Berusaha mendaur ulang

9
Ibid: hal 212

8
limbah yang merusak lingkungan, menjaga komunikasi dengan kelompok
masyarakat yang ada dilingkungan sekitar.

2. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan

Menurut Ronald J. Ebert semua aktivitas manajemen sumber daya


manusia seperti perekrutan, pengupahan, pelatihan, dan kompensasi,
kesemuanya dalam rangka tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan.
Menurut Zimmer tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat
dilakukan denagn cara:

 Mendengarkan pendapat karyawan dan hormati pendapatnya.


 Minta input kepada karyawan.
 Berikan umpan balik baik negative maupun positif.
 Ceritakan selalu kepada mereka tentang kepercayaan.
 Biarkan mereka mengetahui sebenar-benarnya apa yang mereka
harapkan.
 Berilah hadiah kepada karyawan yang bekerja dengan baik.
 Percaya kepada karyawan.

3. Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan

Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pelanggan menurut Ronald J.


Ebert ada dua kategori, yaitu Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas,
Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar.

Tanggung jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak


pelanggan. Menurutnya ada 4 hak-hak pelanggan yaitu: Hak untuk

9
mendapakant produk yang aman. Hak untuk mendapatkan informasi segala
aspek produk. Hak untuk didengar. Hak untuk memilih apa-apa yang mereka
akan beli.

4. Tanggung jawab terhadap investor

Tanggung Jawab perusahaan terhadap investor adalah menyediakan


pengembalian investasi yang menarik diantaranya dengan memaksimumkan
laba. Selain itu, perusahaan juga bertanggung jawab untuk melaporkan kinerja
keuangannya kepada investor seakurat dan setepat mungkin.

5. Tanggung Jawab terhadap masyarakat.


Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
Misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan dan
menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di lokasi
tersebut. 10

B. Strategi Tanggung Jawab Sosial Bisnis


Strategi adalah arah atau jalan yang akan ditempuh perusahaan dalam
rangka menjalankan misinya untuk menuju pencapaian visi. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah ilmu dan seni menggunakan
semua sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam
keadaan baik atau buruk. Secara eksplisit, strategi adalah rencana tindakan
yang menjabarkan alokasi sumber daya dan aktivitas lain untuk menanggapi
lingkungan dan membantu perusahaan mencapai tujuan. Intinya, strategi

10
Pandji Anoraga, Pengantar bisnis pengelolaan bisnis dalam era globalisasi, Jakarta :
Rineka Cipta, 2011. hal 130.

10
adalah pilihan untuk melakukan aktifitas yang berbeda atau untuk
melaksanakan aktivitas dengan cara berbeda dari pesaing.11

Strategi pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

1. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi Reaktif dalam tanggung
jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung
jawab sosial.
2. Strategi Defentif
Strategi Defentif dalam tanggung jawab sosial bisnis yang dilakukan
oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur
hukum untuk menhindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial.
3. Strategi Akomodatif
Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang
dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan
lingkungan sekitar akan hal tersebut.
4. Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholder
terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.

11
Djoko Muljono, Buku pintar strategi bisnis koperasi simpan pinjam, Jogyakarta : ANDI,
2012. hal 15.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawan sosial:
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab sosial mendapatkan
rasa hormat dari stakeholder.
2. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab sosial akan
mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat.
3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan
akan membantu membangun daerah disekitar perusahaan.
4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan.
5. Tanggung Jawab secara tidak langsung dapat membantu dalam promosi
perusahaan.
6. Kerangka kerja yang kokoh memandu manajer dan karyawan perusahaan
sewaktu berhadapan denga rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan
kerja yang semakin komplek.
7. Perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan
dengan reputasi.
8. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab
sosial dapat menambah keuntungan bagi bisnis mereka.

Selain etika, yang tidak kalah penting adalah tanggung jawab perusahaan,
yaitu kepada Lingkungan, karyawan, pelanggan, investor, dan masyarakat
sekitar perusahaan. Sehingga akan terbentuk suatu hubungan yang saling
menguntungkan satu sama lain.

12
B. Saran
Dengan sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami menyarankan kepada pembaca untuk memberi
saran serta kritikan dalam memperbaiki makalah kami untuk yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2011. Pengantar bisnis pengelolaan bisnis dalam era globalisasi,
Jakarta : Rineka Cipta.

Arijanto, Agus. 2014. Etika bisnis bagi pelaku bisnis, Jakarta : Rajawali Pers.

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen: teori, kasus, dan solusi, Bandung : Alfabeta.

Muljono, Djoko. 2012. Buku pintar strategi bisnis koperasi simpan pinjam,
Jogyakarta : ANDI.

Anda mungkin juga menyukai