(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi)
Oleh kelompok :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “SEWA GUNA USAHA
(LEASING)”. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi
besar kita, nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah bagi
seluruh alam semesta.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
iii
2.3.3 Metode pembiayaan langsung (Lessor) ............................................ 17
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar-dasar dari leasing
2. Untuk mengetahui bagaiamana pengakuan akuntansi terhadap lessee
3. Untuk mengetahui bagaimana pengakuan akuntansi untuk lessor
4. Untuk mengetahui penerapan PSAK 73 sewa
5. Untuk mengetahui masalah yang terdapat di dalam akuntansi khusus
1.4 Manfaat
Hasil dari penulisan makalah diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis :
Hasil dari penulisan Makalah ini diharapkan berguna untuk menambah
pengetahuan dan dapat menjadi dasar penulisan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis :
3. Menambah wawasan lebih luas mengenai Sewa guna usaha (Leasing)
2
BAB II
PEMABAHASAN
Berikut ini merupakan salah satu dari tiga kategori lessor yang memiliki
properti :
1. Bank
Bank merupakan pemain utama di sektor persewaan. Mereka
memiliki sumber pendanaan berbiaya rendah, yang memberi mereka
keuntungan untuk dapat membeli properti dengan harga lebih murah
daripada pesaing mereka. Bank juga semakin aktif di pasar persewaan.
Mereka sampai pada kesimpulan bahwa ada peluang menghasilkan uang
dari persewaan, jadi mereka memperluas lini produk mereka di area ini.
2. Perusahaan captive leasing
Perusahaan Penyewaan Aset Tetap adalah anak perusahaan yang
kegiatan utamanya termasuk melakukan transaksi penyewaan keuangan
atas nama perusahaan induk. Perusahaan seperti Caterpillar Financial
Services Corp. (untuk Caterpillar), Chrysler Financial (untuk Daimler-
Chrysler) dan IBM Global Financing (untuk IBM) memfasilitasi penjualan
produk ke konsumen. Kecenderungan saat ini bagi investor untuk fokus
terutama pada produk perusahaan mereka daripada penyewaan umum.
Misalnya, Boeing Capital (AS) dan UPS Capital (AS) adalah dua
perusahaan permanen yang telah meninggalkan sektor keuangan umum
untuk fokus secara eksklusif pada produk perusahaan induk.
3
4
3. Pihak independen
Independen merupakan kategori terakhir dari lessor. Independen
belum dapat dengan baik selama beberapa tahun terakhir. Pangsa pasar
mereka telah turun cukup signifikan karena bank dan perusahaan
penyewaan captive menjadi lebih agresif di bidang sewa pembiayaan.
Independen tidak memiliki akses point-of-sale, dan tidak memiliki
keuntungan dana murah. Kegiatan yang sering dilakukann yaitu menyusun
kontrak dengan inovatif bagi lessee. Tidak hanya itu, mereka mulai
bertindak sebagai perusahaan pembiayaan yang menampung untuk
beberapa perusahaan yang tidak memiliki entitas anak sewa.
Lessee Lessor
Peralatan yang disewa Rp. xxx Piutang sewa Rp. Xxx
Kewajiban sewa Rp. xxx peralatan Rp. Xxx
6
Gambar 2.1
Masa sewa (lease term) pada umumnya dianggap tetap dan tidak dapat
dibatalkan, namun dalam opsi tawar-menawar pembaharuan periode tersebut
dapat diperpanjang. Sehingga dapat memungkinkan lessee memperbaharui
sewa dengan harga yang lebih rendah daripada sewa wajarnya.
⚫ tingkat diskonto
Lessee menghitung nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum dengan
menggunakan suku bunga implisit (implicit interest rate). dalam
perusahaan Air France misalnya mereka tidak dapat menentukan suku
bunga implisit dari lessor sehingga harus menggunakan suku bunga
inkremental yang lebih tinggi. Namun, dalam banyak kasus, perusahaan
Air France dapat membuat perkiraan yang mendekati suku bunga implisit
yang digunakan oleh ILFC. Penentuan apakah perkiraan yang wajar dapat
dilakukan akan memerlukan penilaian (judgment). terutama saat hasil dari
penggunaan suku bunga pinjaman inkremental mendekati untuk memenuhi
uji nilai wajar. Oleh karena itu perusahaan Air France tidak boleh
mengkapitalisasi aset sewaan melebihi nilai wajarnya, maka perusahaan
Air France tidak dapat menggunakan tingkat diskonto yang terlalu rendah.
a.) nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum (tidak termasuk biaya
pelaksanaan).
b.) nilai wajar aset sewaan pada awal sewa. Alasan untuk pendekatan ini
adalah perusahaan tidak boleh mencatat aset sewaan melebihi nilai
wajarnya.
2. Periode penyusutan
Penyusutan aset sewaan dikapitalisasi terkait dengan periode penyusutan.
Jika perjanjian sewa pengalihan kepemilikan aset kepada lessee (kriteria 1)
atau berisi opsi tawar-menawar pembelian (kriteria 2), maka lessee
menyusutkan aset secara konsisten dengan kebijakan penyusutan normal
untuk aset lainnya, dengan menggunakan umur ekonomis aset. Di sisi lain,
jika sewa tidak mengalihkan kepemilikan atau tidak berisi opsi tawar-
menawar pembelian, maka lessee menyusutkan aset selama masa sewa.
Dalam hal ini, aset tersebut dikembalikan kepada ILFC setelah jangka
waktu tertentu
bunga periodik yang sama dengan persentase konstan dari nilai tercatat
kewajiban sewa. Ketika menerapkan metode bunga efektif untuk membiayai
sewa. Perusahaan Air France harus menggunakan tingkat diskonto yang
sama untuk menentukan nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum.
4. Konsep penyusutan
Meskipun pada perusahaan Air France menghitung jumlah yang awalnya
dikapitalisasi sebagai aset dan dicatat sebagai kewajiban sebesar nilai yang
sama, penyusutan pesawat terbang dan penghapusan kewajiban merupakan
proses akuntansi yang independen selama masa sewa. Air France harus
menyusutkan aset sewaan dengan menerapkan metode penyusutan
konvensional: garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, unit
produksi, dan lain-lain.
Contoh soal :
Perusahaan CBD capital (NLD) merupakan entitas anak CBD global
dan Roogi Ltd. (CHN). menandatangani perjanjian sewa pada tertanggal 1
Januari 2016 mensyaratkan CBD untuk menyewakan peralatan kepada
Roogi mulai tanggal 1 Januari 2016. syarat dan ketentuan perjanjian sewa
dan data terkait lainnya, adalah sebagai berikut:
⚫ Jangka waktu sewa adalah 5 tahun, dan perjanjian sewa tidak dapat
dibatalkan, serta mengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar
$25.981,62 pada setiap awal tahun (dasar anuitas jatuh tempo).
⚫ Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal sewa sebesar $100.000
dengan estimasi umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu.
⚫ Roogi membayar seluruh biaya pelaksanaan secara langsung kepada pihak
ketiga kecuali untuk pajak properti sebesar $2.000 per tahun, yang
dimasukkan dalam pembayaran tahunan kepada CBD.
⚫ Perjanjian sewa ini tidak mencakup opsi pembaharuan, dan peralatan
kembali menjadi milik CBD pada akhir masa sewa.
11
Analisis Soal :
Perjanjian sewa antara CBD Company dan Roogi telah memenuhi kriteria
yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan karena jangka waktu sewa
sama dengan umur ekonomis peralatan (memenuhi uji umur ekonomis), dan
nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum ($100.000 dalam perhitungan)
sama dengan nilai wajar peralatan ($100.000).
Roogi .ltd
Daftar amortisasi sewa
Dasar anuitas jatuh tempo
tanggal Pembayaran Biaya Bunga 10% Penguranga Liabilitas
sewa tahunan pelaksanaa atas n liabilitas sewa
n liabilitas sewa
(a) (b) (c) (d) (e)
1/1/16 $ 100.000
1/1/16 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 23.981,62 $ 76.018,38
1/1/17 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 7.601,84 $ 16.379,78 $59.638,60
1/1/18 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 5.963,86 $ 18.017,76 $41.620,54
1/1/19 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 4.162,08 $ 19.819,54 $21.801,30
1/1/20 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 2.180.32* $ 21.801,30 $0
$ 129.908,10 $ 10.000 $ 19.908,10 $ 100.000
Keterangan :
(a) Pembayaran sewa sesuai dengan persyaratan sewa
(b) Biaya pelaksanaan termasuk dalam biaya sewa
(c) Sepuluh persen dari saldo awal (e) kecuali 1/1/16 karena merupakan anuitas
jatuh tempo
(d) (a)-(b) dan c
(e) Saldo awal - (d)
*pembulatan 19 sen
13
Pada akhir tahun fiskal 31 desember 2016 Roogi mencatat bung yang masih harus
dibayarkan
Jurnal sampai 2020 akan mengikuti pola di atas. Roogi mencatat biaya
pelaksana lainnya (asuransi dan pemeliharaan) dengan cara yang serupa dengan
pencatatan biaya operasional lainnya yang dikeluarkan pada aset yang dimilikinya.
Jika Roogi membeli peralatan pada akhir sewa dengan harga $5,000 dan
estimasi unsur manfaat peralatan berubah dari lima menjadi tujuh tahun, maka
perusahaan membuat jurnal sebagai berikut:
Beban operasi tahun pertama pada saat ini adalah $25.981,62, sebesar
jumlah pembayaran sewa. Roogi mencatat pembayaran
Roogi tidak melaporkan aset dan setiap liabilitas jangka panjang terkait
pembayaran sewa dimasa depan, pada laporan posisi keuangan Roogi melaporkan
beban sewa pada laporan laba rugi. Roogi harus mengungkapkan semua sewa
operasi yang memiliki sewa yang tidak dapat dibatalkan lebih dari satu tahun.
1. Pendapatan bunga
Leasing merupakan salah satu bentuk pembiayaan, sehingga lembaga
keuangan dan perusahaan leasing melihat bahwa transaksi leasing
menguntungkan karena memberikan margin bunga yang kompetitif.
2. Insentif pajak
Perusahaan yang melakukan sewa tidak dapat menggunakan manfaat pajak
dari asetnya, tetapi leasing memberikan peluang untuk mengalihkan
manfaat pajak tersebut kepada pihak lain (lessor) dengan imbalan berupa
tarif sewa yang lebih rendah atas aset sewa.
3. Nilai residu yang tinggi
Keuntungan lain bagi lessor adalah pengembalian aset pada akhir masa
sewa. Nilai residu menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Tetapi jika
nilai residu menurun, lessor juga dapat mengalami kerugian pada saat aset
sewaan yang kurang berharga dikembalikan pada akhir masa sewa.
Apabila terdapat nilai residu (apakah dijamin atau tidak), lessor tidak
harus memulihkan nilai residu dari pembayaran sewa. Oleh karena itu,
pembayaran sewa akan menjadi berkurang.
2.3.2 Klasifikasi
Untuk tujuan akuntansi, dapat diklasifikasikan sewa sebagai sewa
operasi atau sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan bisa juga dibagi menjadi
pembiayaan langsung dan tipe penjualan.
Gambar 2.2
• Jangka waktu sewa adalah 5 tahun mulai 1 Januari 2016, tidak dapat
dibatalkan, serta mengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar
$25.981,62 pada setiap awal tahun. Pembayaran termasuk biaya
pelaksana sebesar $2.000 (pajak properti).
• Peralatan (front-end loader) seharga $100.000 bagi CBD, nilai wajar
pada awal sewa sebesar $100.000, diperkirakan umur ekonomisnya 5
tahun, dan ada nilai residu.
• CBD tidak mengeluarkan biaya langsung awal pada negosiasi serta
penutupan transaksi sewa.
• Sewa tidak berisikan opsi perpanjangan. Peralatan akan dialihkan
18
CBD mencatat sewa atas aset dan piutang yang dihasilkan pada 1 Januari
2012 (awal masa sewa), sebagai berikut:
Piutang Sewa 100.000
Peralatan 100.000
19
CBD CAPITAL
Daftar amortisasi sewa
Dasar anuitas jatuh tempo
Tanggal Pembayaran Biaya Bunga 10% Pemulihan Piutang
sewa pelaksan atas piutang piutang sewa
tahunan aan sewa sewa
(a) (b) (c) (d) (e)
1/1/16 $ 25.981,62 $ 100.000
1/1/16 $ 25.981,62 $ 2.000 $-0 $ 23.981,62 $ 76.018,38
1/1/17 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 7.601,84 $ 16.379,78 $59.638,60
1/1/18 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 5.963,86 $ 18.017,76 $41.620,84
1/1/19 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 4.162,08 $ 19.819,54 $21.801,30
1/1/20 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 2.180.32* $ 21.801,30 $0
$ 129.908,10 $ 10.000 $ 19.908,10 $ 100.000
Keterangan :
(a) Sewa tahunan memberikan imbalan hasil atas investasi neto sebesar 10%
(b) Biaya pelaksanaan termasuk dalam biaya sewa
(c) 10% dari saldo sebelumnya dari kolom (e) kecuali 1/1/16 karena
(d) (a)-(b) dan c
(e) Saldo sebelumnya - (d)
*pembulatan 19 sen
20
Kas 25.981,62
Piutang Sewa 23.981,62
Beban Pajak Properti/Utang 2.000,00
Pajak Properti
Pada 31 Desember 2016, CBD mengakui pendapatan bunga yang diperoleh
selama tahun pertama dengan mencatat jurnal sebagai berikut.
Berikut bagian aset yang berkaitan dengan transaksi sewa pada 31 Desember
2016.
1 Januari 2017
Kas 25.981,62
Piutang Sewa 16.379,78
Piutang Bunga 7.601,84
Beban Pajak Properti/Utang 2.000,00
Pajak Properti
31 Desember 2017
Piutang Bunga 5.963,86
Pendapatan Bunga-Sewa 5.963,86
Jurnal sampai tahun 2020 mengikuti cara yang sama, kecuali CBD mencatat
adanya jurnal pada tahun 2020 atas bunga yang didapat. Karena perusahaan
menagih secara penuh pada 1 Januari 2020, maka tidak ada saldo investasi
yang beredar. Sehingga CBD tidak mencatat penyusutan. Apabila Roogi
membeli loader seharga $5.000 saat berakhirnya sewa, maka CBD
mengakui adanya penjualan peralatan.
Kas 5.000
Keuntungan atas Penjualan Peralatan 5.000
yang Disewakan
Kas 25.981,62
Pendapatan Sewa 25.981,62
Lessor mencatat penyusutan dengan metode garis lurus, sebagai berikut.
Sewa ditetapkan untuk berlaku efektif per 1 Januari 2020, dengan opsi
penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang juga telah menerapkan
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan pada atau sebelum
tanggal penerapan awal PSAK 73.
Jika menerapkan opsi pengecualian, maka beban sewa diakui sebagai beban
baik dengan straight-line method ataupun dengan metode-metode yang
lainnya selama itu mempresentasikan pola manfaat penyewa. Entitas
biasanya akan mempertimbangkan sebagai sewa baru jika terdapat
modifikasi sewa ataupun juga jika adanya perubahan dalam masa sewa.
25
Nilai sekarang dari nilai residu yang tidak dijamin dikurangkan dari
pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan karena dua alasan: (1)
kriteria untuk pengakuan pendapatan belum terpenuhi dan (2) penandingan
antara bebun dengan pendapatan yang belum daskui tidak tepat.
Kriteria pengakuan pendapatan belum dipenuhi karena ketidakpastian
yang realisasi nilai residu yang tidak dijamin Ayat jurnal Caterpillar untuk
mencatat transaksi ini per 1 Januari 2008, dan penerimaan nilai residu pada
akhir masa lease disajikan dalam trani 21-300.
28
tempo itu, tanggal neraca adalah 31 Desember dan tanggal jatuh tempo
pembayaran lease adalah 1 Januari (kurang dari 1 tahun), sehing nilai
sekarang ($23.981,62) dari pembayaran yang jatuh tempo tanggal 1 Januari
berikutnya adalah sama dengan pembayaran sewa ($23.981,62).
Jika situasinya terjadi dalam anisitas biasa (ordinary annuity) dan
bukan anuitas jatuh tempo. Sebagai contoh, misalnya bahwa sewa dibayar
pada akhir tahun 01 Desember) dan bukan pada awal tahun (1 Januari),
FASB Statement No 13 tidak mengindikasikan cara untuk mengukur jumlah
lancar dan tidak lancer pernyataan ini mengharuskan bahwa kewajiban
lessee harus diidentifikasi secara terpisah dalam neraca sebagai kewajiban
menurut lease modal dan harus dianggap dalam beberapa situasi, sebagai
kewajiban lainnya ketika mengklasifikasikannya sebagai utang lancar dan
tidak lancar pada neraca berklasifikasi. Metode yang paling umum untuk
mengukur bagian utang lancar dalam lease anuitas biasa adalah perubahan
metode nilai sekarang.
Untuk mengilustrasikan perubahan metode nilai sekarang, asumsikan
situasi anuitas biasa dengan data-data yang sama seperti kasus
Caterpillar/Sterling, tidak termasuk biaya executory sebesar $2.000. Karena
sewa dibayar pada akhir periode dan bukan pada awal periode, maka kelima
sewa ditetapkan sebesar $26.379,73 untuk mendapatkan suku bunga efektif
10%. Skedul amortisasi anuitas bast disajikan pada lustrasi 21-31.
Bagian lancar dari kewajiban lease/investasi bersih menurut
perubahan metode nilai sekarang per 31 Desember 2008 adalah $1801770
(583.62027-565602,57%).
STERLING / CATERPILLAR
SKEDUL AMORTISASI LEASE
(DASAR ANUITAS BIASA)
Pengurangan Saldo
Pembayaran
Utang/ Utang/
Tanggal Lease Bunga 10%
Piutang Piutang
Tahunan
Lease Lease
30
1/1/08 $ 100.000,00
31/12/08 26.379,73 $ 10.000,00 $ 16.379,73
31/12/09 26.379,73 8.362,03 18.017,70 83.620,27
31/12/10 26.379,73 6.560,26 19.819,47
31/12/11 26.379,73 4.578,31 21.801,42 65.602,57
31/12/12 26.379,73 2.398,05 23.981,68
$131.898,65 $31.898,65 $100.000,00 45.783,10
29.981,68
*Dibulatkan sebesar 12 sen
2.5.6 Pengungkapan
FASB mengharuskan baha informasi berikut ini yang berhubungan dengan lease
diungkapkan dalam laporan keuangan lessee atau dalam catatan. Persyaratan ini
dapat bervariasi menurut jenis lease (modal atau operasi) dan menurut siapa yang
melaporkannya (lessor atau lessee). Persyaratan pengungkapan ini menyediakan
bagi para investor dengan informasi, seperti berikut.
a. Deskripsi umum mengenai sifat perjanjian lease.
31
b. Sifat, waktu, dan jumlah tunai masuk dan tunai keluar terkait lease, mencakup
pembayaran yang akan dibayar atau diterima dalam tiap tahun dari lima tahun
ke depan.
c. Jumlah pemasukan dan pengeluaran lease yang dilaporkan dalam laporan laba
rugi setiap periode.
d. Deskripsi dan jumlah aset lease menurut klasifikasi umum posisi keuangan dan
utang yang terkait.
e. Jumlah piutang dan jumlah pemasukan belum didapat yang sesuai perjanjian
lease.
Contoh laporan keuangan dari Laporan Tahunan Tasty Company tahun
2017 dengan menampilkan laporan dan pengungkapan catatan yang umum bagi
lessee yang memili baik lease modal maupun lease operasi.
Contoh penyajian catatan pengungkapan lease Laporan tahunan Hewlett-
Packard Compaby tahun 2004 yang mengilustrasikan pengungkapan oleh lessor.
Tasty Baking
(jumlah dolar dalam ribuan)
amortisasi aset yang tercatat dalam lease modal bernilai $690 terhitung
tahun 2004 dan $261 terhitung tahun 2003.
Berikut ini skedul pembayaran minimum lease pada masa depan terhitung
25 Desember 2004.
Pengeluaran rental bernilai sekitar $2.474 pada tahun 2004 dan $2.194
pada tahun 2003.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Sewa Guna Usaha (Leasing) merupakan perjanjian kontraktual antara
lessor dan lessee yang memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan aset
tertentu milik lessor untuk jangka waktu tertentu dengan membayar sejumlah
tertentu (sewa), biasanya dilakukan secara berkala atau periodik sesuai dengan
waktu yang telah disepakati. Terkait sewa (leasing) telah diatur dalam PSAK
73 tentang sewa. PSAK 73 ditetapkan untuk berlaku efektif per 1 Januari 2020,
yang menggantikan PSAK 30, ISAK 8, ISAK 23, ISAK 24 dan ISAK 25.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 73 (PSAK 73) sewa menetapkan
prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa.
Pada leasing, terdapat beberapa jenis antara lain: sewa guna usaha
pembiayaan (finance lease), sewa menyewa biasa (operating lease), sewa guna
usaha penjualan (sale-type lease) dan leveraged lease. Jika diklasifikasikan
sewa terbagi menjadi dua yaitu sewa operasi dan sewa pembiayaan. Pada sewa,
terdapat karakteristik perjanjian lease yang mengakibatkan masalah akuntansi
yang unik seperti nilai residu, lease jenis penjualan (Lessor), opsi pembelian
dengan harga khusus, biaya langsung awal, perbandingan lancar dan tidak
lancar serta pengungkapan
3.2 Saran
Setelah mempelajari materi ini secara tuntas, baik penulis maupun pembaca
diharapkan mampu melaksanakan kegiatan Leasing ini secara baik dan benar sesuai
dengan ketentuan yang berla
33
DAFTAR PUSTAKA
34