Nama : Nurul Nadiroh

NIM : G72218050

Deskripsi pengukuran dan penyajian provisi, liabilitas, kontijensi dan aset kontijensi

(Pada laporan keuangan tahunan 2017 PT Bank Mandiri Tbk dan laporan keuangan tahunan
2018 PT Bank Negara Indonesia)

1. Pengukuran provisi pada Laporan Keuangan Bank Mandiri

Dalam laporan tahunan Bank Mandiri, provisi di Bank Mandiri mencapai Rp375.770 juta
di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp60.110 juta atau sebesar
13,79% dari 2016 yang mencapai Rp435.880 juta. Penurunan provisi terutama berasal dari
penurunan provisi atas estimasi kerugian kontinjensi legal sebesar Rp78.102 juta.
2. Bank Mandiri menyajikan provisi dalam laporan posisi keuangan
a. Penyajian provisi dilakukan dalam laporan posisi keuangan
 Dalam laporan posisi tersebut provisi disajikan sebagai bagaian liabilitas dengan
nama akun provisi.

3. Liabilitas Kontijensi
a. Masalah hukum
Masalah hukum pada catatan Laporan Keuangan pada Bank Mandiri

Pada gambar diatas tertera bahwa Bank Mandiri memiliki masalah kepada debitur atau
pemilik dana karean akibat adanya perselisihan perjanjian yang telah diputus oleh
Pengadilan dimana Bank dihukum untuk membayar ganti rugi seperti yang tertera.

b. Liabilitas Kontinjensi

Pada gambar diatas tertera bahwa, Bank Negara Indonesia menerbitkan garansi
kepada pihak berelasi.
 Pada catatan atas Laporan Keuangan Bank Negara Indonesia tidak mengakui aset
kontinjensi, tetapi rinciannya tetap diungkapkan pada catatan atas Laporan Keuangan.

4. Aset Kontinjensi

Dalam catatan atas Laporan Keuangan Bank Negara Indonesia memiliki tagihan
kontinjensi berupa garansi yang diterima dari pihak berelasi dan terdapat pendapatan bungan
yang diterima dari pihak yang bermasalah. Tagihan kontinjensi ini termasuk kedalam aset
kontinjensi karena waktunya yang tidak pasti. Perusahaan belum tau kapan waktu yang pasti
untuk mendapatkan pendapatan bunga atas kredit dan belum tau akankah perusahaan meng-
klaim garansi yang diterima dari pihak berelasi.