Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Solawat serta
salam semoga tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para
sahabatnya. Penyusunan makalah dengan judul “NERACA DAN ARUS KAS” ini
merupakan hasil analisis kami mengenai neraca dan arus kas, untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Teori Akuntansi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ulfa Luthfia Nanda., S.E.,
M.S.Ak. selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Akuntansi yang telah meluangkan
segenap tenaga dan waktunya untuk memberikan dan senantiasa membimbing kami.
Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah terdapat banyak kekurangan
baik dari segi penggunaan kata maupun bahasa dalam penulisan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang
membaca makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Neraca dan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan yang memiliki
peran penting dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Neraca
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, sedangkan
arus kas menunjukkan aliran masuk dan keluar uang dalam periode tertentu. Kedua
laporan ini sangat berguna bagi pemilik, pengelola, investor, dan pihak pemerintah
untuk menilai kinerja perusahaan dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Oleh
karena itu, penting untuk memahami dan menganalisis neraca dan arus kas secara
berkala dan tepat.
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu waktu tertentu. Neraca mencakup daftar aset, kewajiban,
dan ekuitas perusahaan. Aset mencakup semua benda yang dimiliki oleh
perusahaan dan bisa dikonversikan menjadi uang tunai dalam jangka waktu
tertentu. Kewajiban mencakup semua utang yang harus dibayar oleh perusahaan.
Ekuitas menunjukkan bagian dari perusahaan yang dimiliki oleh pemilik. Tujuan
dari neraca adalah untuk membantu para pemakai informasi keuangan, seperti
investor, kreditur, dan pemilik, memahami posisi keuangan suatu perusahaan dan
bagaimana perusahaan mengelola asetnya.
Arus kas adalah aliran dari sumber-sumber dan penggunaan dana dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Arus kas berguna untuk menentukan kemampuan suatu
perusahaan dalam mengelola keuangan dan memenuhi kewajiban keuangan. Latar
belakang arus kas berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengatur dan
memantau aliran uang masuk dan keluar serta mengelola sumber daya finansial
untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa itu kegunaan dan keterbatasan neraca dan laporan arus kas?
2. Bagaimana klasifikasi komponen neraca dan arus kas?
3. Bagaimana cara penyusunan neraca dan laporan arus kas?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KEGUNAAN DAN KETERBATASAN NERACA DAN LAPORAN ARUS
KAS
2.1.1 NERACA
Salah satu laporan keuangan utama yang disiapkan oleh para
akuntan adalah neraca yang menunjukkan status keuangan entitas bisnis
pada waktu tertentu. Neraca kadang-kadang disebut juga sebagai laporan
posisi keuangan yang melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang
saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Neraca memiliki
bagian-bagian yang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang mencerminkan
sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sedangkan sisi kanan memuat
kewajiban dan ekuitas pemilik yang mencerminkan klaim terhadap sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Keseimbangan dari persamaan neraca atau
sisi kiri dan kanan tidak dapat diubah oleh transaksi apapun. Seorang
akuntan yang menyusun sebuah neraca yang tidak seimbang mengetahui
bahwa suatu kesalahan klerikal telah terjadi. Dengan melihat apa yang
termuat dalam sisi kiri dan kanan neraca maka neraca dapat juga membantu
meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas dimasa yang akan
datang.
1. Kegunaan Neraca
Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan
ekuitas pemegang saham, neraca merupakan dasar untuk menhitung tingkat
pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Dalam hal ini
neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi dan
fleksibilitas keuangan perusahaan.
3
Likuiditas, menunjukkan jumlah waktu yang diperkirakana akan
dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi
menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar. Kreditor sangat berkepentingan
dengan ratio likuiditas jangka pendek, seperti ratio kas terhadap kewajiban
jangka pendek, karena ratio ini mengindikasikan apakah perusahaan akan
memiliki sumber daya untuk melunasi kewajiban lancarnya dan yang segera
jatuh tempo. Demikian juga, pemegang saham menggunakan likuiditas
untuk mengevaluasi kemungkinan deviden tunai, atau pembelian kembali
saham. Secara umum, semakin tinggi likuiditas, semakin kecil resiko
kegagalan perusahaan.
4
terduga dan menguntungkan. Secara umum semakin tinggi fleksibilitas
keuangan, semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.
2. Keterbatasan Neraca
Biaya historis. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada
biaya historis atau hargaperolehan. Akibatnya, informasi yang dilaporkan
dalam neraca memiliki reliabilitas yang lebih tinggi di satu sisi, namun disisi
lain dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih releven tidak dilaporkan.
5
2.1.2 LAPORAN ARUS KAS
Penilaian jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan
disajikan sebagai salah satu dari tiga tujuan dasar pelaporan keuangan. Neraca,
laporan laba-rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing
menyajikan, dalam batas-batas tertentu dan terpisah- pisah, informasi mengenai
arus kas perusahaan selama suatu periode. Namun, tidak satu pun dariketiga
laporan ini yang menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus kas masuk
dan arus kas keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu periode.
Untuk memenuhi kebutuhan, FASB mewajibkan entitas bisnis membuat
laporan arus kas.
1. Kegunaan Laporan Arus Kas
Walaupun laba bersih menyediakan ukuran jangka panjang menyangkut
keberhasilan atau kegagalan perusahaan, namun kas merupakan darah
kehidupan sebuah perusahaan. Tanpa kas, sebuah perusahaan tidak akan
bertahan. Bagi perusahaan kecil dan baru berkembang, arus kas merupakan
suatu unsur yang paling penting demi kelangsungan hidup perusahaan.
Bahkan perusahaan berukuran menengah dan besar pun sangat peduli
terhadap pengendalian arus kas.
6
dari operasinya, dan dengan demikian, harus meminjam atau menerbitkan
sekuritas ekuitas untuk mendapatkan kas tambahan untuk membayar
tagihannya. Akibatnya, kreditor akan menggunakan laporan arus kas untuk
mencarijawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut :
7
2.2 KLASIFIKASI KOMPONEN NERACA DAN ARUS KAS
2.2.1 KLASIFIKASI KOMPONEN NERACA
Neraca yang berklasifikasi mengelompokkan perkiraan-perkiraan ke
dalam subkategori untuk membantu pembaca mendapatkan perspektif
tentang posisi keuangan perusahaan dengan cepat. Aktiva biasanya
diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu aktiva lancar dan tidak lancar.
Kewajiban diklasifikasikan dalam hutang jangka pendek (lancar) dan hutang
jangka panjang. Bagi kebanyakan perusahaan, lancar berarti tidak lebih dari
satu tahun, sedang tidak lancar berarti lebih dari satu tahun. Dengan
demikian, aktiva dan kewajiban lancar adalah aktiva yang diharapkan dapat
digunakan dan kewajiban yang diharapkan dapat dibayar dalam waktu tidak
lebih dari satu tahun. Jika lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai tidak
lancar atau jangka panjang. Setelah aktiva dan kewajiban diklasifikasikan,
selisihnya dapat ditentukan. Selisih aktiva lancar dan kewajiban lancar
disebut modal kerja (working capital). Modal kerja adalah cadangan likuid
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan keuangan masa depan.
Pengklasifikasian aktiva dan kewajiban menjadi dua kategori yaitu lancar
dan tidak lancar, kadangkala bersifat arbiter dan subjektif. Para pemakai
laporan keuangan dapat merancang aturan pembagian kategori yang
berbeda. Misalnya beberapa pemakai tidak memasukkan persediaan ketika
mengevaluasi posisi modal kerja perusahaan. Pada dasarnya pemakai
laporan keuangan memiliki kebebasan untuk menyusun dengan cara yang
mereka inginkan. Walaupun terdapat unsur subjektivitas dalam klasifikasi
lancar dan tidak lancar, namun kepopulerannya sebagai indikator likuiditas
menunjukkan bahwa klasifikasi ini dapat memenuhi kebutuhan para
pemakai dalam pengambilan keputusan.
8
1. Aktiva Lancar
Aktiva Lancar (current assets), adalah kas dan aktiva lainnya yang
diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi
dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang
lebih lama. Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan
likuiditas. Lima pos penting dari aktiva lancar adalah kas (cash), investasi
jangka pendek (short term investment), piutang (account receivable),
persediaan (inventory), pembayaran dimuka (prepayment).
9
d. Persediaan (inventory), untuk menyajikan persediaan secara tepat,
dasar penilaian yaitu mana yang terendah antara biaya dan harga pasar,
serta metode penetapan harga yaitu FIFO atau LIFO harus
diungkapkan.
e. Beban Dibayar di Muka, yang termasuk dalam aktiva lancar adalah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan diterima
dalam waktu satu tahun atau siklus operasi, tergantung mana yang
lebih panjang.
2. Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar adalah seluruh aktiva yang tidak diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar. Aktiva tidak lancar disajikan dalam kelompok yang
berbeda-beda, seperti investasi jangka panjang, property, pabrik dan
peralatan, aktiva tidak berwujud, dan aktiva lainnya.
10
c. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset), merupakan asset yang
tidak memiliki substansi fisik dan biasanya mempunyai tingkat
ketidakpastian terkait dengan manfaat masa depannya. Aktiva ini
merupakan hak jangka panjang yang diperoleh perusahaan, digunakan
dalam operasi perusahaan. Aktiva tidak berwujud meliputi goodwill,
hakpatent, hak cipta, waralaba (franchise), formula, merek dagang dan
sebagainya.
d. Aktiva Lainnya (Other Assets) merupakan semua aktiva yang tidak
dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok sebelumnya. Bentuk aktiva
ini sangat bervariasi dalam praktek. Umumnya meliputi beban yang
ditangguhkan seperti beban pajak yang ditangguhkan yang terjadi
akibat perhitungan laba kena pajak melebihi laba yang dilaporkan
pada periode tersebut, uang muka kepada anak perusahaan dan lain-
lain.
3. Kewajiban
Kewajiban Lancar (short term liabilities), atau kewajiban jangka
pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan
menggunakan aktiva lancar atau dengan menciptakan kewajiban jangka
pendek lain. Secara umum, jika suatu kewajiban diharapkan dapat
dibayar dalam waktu 12 bulan, maka diklasifikasikan sebagai hutang
lancar. Hutang yang timbul dari kegiatan operasi normal walaupun tidak
dibayar dalam waktu 12 bulan dapat diklasifikasikan sebagai lancar
selama hutang tersebut akan dibayar dalam satu siklus operasi yang
mungkin lebih dari 12 bulan. Selain hutang usaha dan pinjaman jangka
pendek, kewajiban lancar juga terdiri dari beban-beban yang masih harus
dibayar.
11
4. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities), merupakan
kewajiban yang diperkirakan secara memadai tidak akan dilikuidasi
dalam siklus operasi normal, melainkan akan dibayar diluar tanggal
waktu tersebut. Kewajiban jangka panjang disajikan dalam beberapa
kelompok seperti, hutang obligasi, wesel bayar, sebagian pajak
penghasilan yang ditangguhkan, kewajiban pensiun dan lain-lain. Secara
umum kewajiban jangka panjangterdiri dari tiga jenis yaitu :
a. Modal Saham (Common Stock). Nilai pari atau ditetapkan atas saham
yang diterbitkan.
12
jumlah yangdibayarkan diatas nilai pari atau ditetapkan.
1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flows from operating activities)
adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh :
mencakup pembelian dan penjualan barang dagang oleh pengecer.
2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flows investing activities) adalah
kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi aktiva tetap. Contoh :
penjualan dan pembelian aktiva tetap, seperti: peralatan dan bangunan.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas dari transaksi yang
mempengaruhi ekuitas dan hutang perusahaan. Contoh : penerbitan atau
penarikan ekuitas dan hutang.
1. Aktivitas Operasi
a. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.
13
b. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya.
c. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi
usaha.
3. Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Operasi, misalnya :
14
3. Aktivitas Pendanaan
15
2.3 PENYUSUNAN NERACA DAN LAPORAN ARUS KAS
2.3.1 PENYUSUNAN NERACA
Neraca disusun dalam salah satu dari 2 bentuk, yaitu :
16
2. Neraca Bentuk Scontro
17
2.3.2 PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 metode yang digunakan yaitu :
1. Metode Langsung
Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas
operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan
kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih
dariaktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan pengeluaran kas
operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan
penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas.
Dalam metode langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari
investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya : kas
yang diterima dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan
pengeluaran kas (misalnya : kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang, kepada
karyawan untuk jasa, kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah untuk
pajak).
b. Menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba
rugi mengenai :
i. Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang dagang selama periode berjalan.
ii. Pos bukan kas lainnya.
iii. Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
2. Contoh Arus Kas Metode Langsung
3.
18
4. PT. SURAT KABAR LAMA.COM
5. ARUS KAS
6. 01/01/2017 – 31/12/2017
7.
Akun & Kategori
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
Penerimaan dari Pelanggan 588.000
Aset Lancar Lainnya 0
Pembayaran ke Pemasok (1.980.000)
Kartu Kredit dan Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 0
Pendapatan Lainnya 0
Pengeluaran Oprasional (1.500.000)
Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivittas
(2.922.000)
Operasional
19
8. Metode Tidak Langsung
Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan
penerimaan dan pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari
penerimaan kas dan pengeluaran kas yang diharapkan pada masa yang
akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba rugi.
Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak
memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan
pengurangan kenaikan maupunpenurunan hutang dan piutang.
20
Lembaga keuangan mempunyai keinginan yang kuat terhadap
metode tidak langsung karena menurut anggapan mereka metode ini lebih
informatif. Meskipun lembaga keuangan yang menghendaki agar debiturnya
menyusun laporan arus kas perusahaannya dengan metodelangsung namun
debiturnya tidak dapat begitu saja memenuhi keinginan kreditur, karena
baginya lebih bermanfaat penggunaan metode tidak langsung ini mampu
menggambarkan arus kas bersih dari kegiatan operasi juga pendekatan ini
dapat lebih menarik perhatiandengan penyesuaian yang kompleks.
21
PT. MAJNU BERSAMA
LAPORAN ARUS KAS
PER 31 DESEMBER 2021
KETERANGAN Rp
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba (Rugi) (244.473.335)
Penyesuaian:
Penyusutan Akiva dan Amortisasi 256.753.723
Kas Sebelum Perubfahan Modal Kerja 12.280.389
Piutang Usaha 33.556.709.002
Piutang Lain-lain 92.890.000
Persediaan 32.278.907.243
Pajak dibayar dimuka (39.615.363)
Hutang Usaha 15.568.864.605
Hutang Biaya YMH Dibayar 844.325.125
Hutang Uang Muka Penjualan (113.992.308.623)
Hutang Pajak (3.398.443.471)
Hutang Lain-lain 2.233..435.763
Hutang Pihak Ketiga (43.187.337)
Kas dari Aktivitas Operasi (32.886.667
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Aktiva Tetap (16.843.930)
Kas dari Aktivitas Investasi (16.843.930)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Laba Ditahan 30.709.925.565
Kas dari Aktivitas Pendanaan
Kas Bersih 30.709.925.565
Kas Awal 2.510.230.129
Kas Akhir 317.169.097
22
ISI DAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS
Penerimaan kas dan pembayaran kas selama suatu periode di klasifikasikan dalam
laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda aktivitas operasi, investasi, dan
pembiayaan. Klasifikasi ini didefinisikan sebagai berikut.
1. Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari transaksi
yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas investasi (investing activities) meliputi pemberian dan penagihan
pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik utang maupun ekuitas)
serta property, pabrik, dan peralatan.
3. Aktivitas pembiayaan (financing activities) melibatkan pos-pos kewajiban
dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi (a) perolehan sumber daya dari
pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari
investasinya, dan (b) peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.
Format dasar laporan arus kas
23
Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan menurut aktivitas
24
BAB III
Neraca dan arus kas adalah bagian penting dari laporan keuangan yang berguna
untuk mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan.
3.2 Saran
Perusahaan harus memastikan bahwa laporan neraca dan arus kas tersedia dan
akurat.
25
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan akuntansi Indonesia.(2020).standar akuntansi keuangan (SAK) entitas
privat.Jakarta
Financial accounting By Kieso et all 2010
https://accounting.binus.ac.id/2022/11/24/laporan-arus-kas-metode-langsung-vs-
tidak-langsung/
26
27