Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

NERACA DAN ARUS KAS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi


Dosen Pengampu : Ulfa Luthfia Nanda., S.E., M.S.Ak

Disusun Oleh :

Hafizha Salma Sabira 203403005


Raina Al Maida 203403126
Nia Nadiana 203403128
Elshaday Priyanti 203403140
Pasaribu
Laila Nurbayyinah 213403513
Kiki Nurhayati 213403524

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Solawat serta
salam semoga tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para
sahabatnya. Penyusunan makalah dengan judul “NERACA DAN ARUS KAS” ini
merupakan hasil analisis kami mengenai neraca dan arus kas, untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Teori Akuntansi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ulfa Luthfia Nanda., S.E.,
M.S.Ak. selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Akuntansi yang telah meluangkan
segenap tenaga dan waktunya untuk memberikan dan senantiasa membimbing kami.
Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah terdapat banyak kekurangan
baik dari segi penggunaan kata maupun bahasa dalam penulisan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang
membaca makalah ini.

Tasikmalaya, 02 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 2
1.3 TUJUAN MAKALAH .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 KEGUNAAN DAN KETERBATASAN NERACA DAN LAPORAN ARUS KAS 3
2.1.1 NERACA.............................................................................................................3
2.1.2 LAPORAN ARUS KAS ......................................................................................6
2.2 KLASIFIKASI KOMPONEN NERACA DAN ARUS KAS ................................... 8
2.2.1 KLASIFIKASI KOMPONEN NERACA ...........................................................8
2.2.2 KLASIFIKASI KOMPONEN ARUS KAS ...................................................... 13
2.3 PENYUSUNAN NERACA DAN LAPORAN ARUS KAS .................................... 16
2.3.1 PENYUSUNAN NERACA ............................................................................... 16
2.3.2 PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS ......................................................... 18
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 25
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 25
3.2 Saran ....................................................................................................................... 25

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Neraca dan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan yang memiliki
peran penting dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Neraca
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, sedangkan
arus kas menunjukkan aliran masuk dan keluar uang dalam periode tertentu. Kedua
laporan ini sangat berguna bagi pemilik, pengelola, investor, dan pihak pemerintah
untuk menilai kinerja perusahaan dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Oleh
karena itu, penting untuk memahami dan menganalisis neraca dan arus kas secara
berkala dan tepat.
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu waktu tertentu. Neraca mencakup daftar aset, kewajiban,
dan ekuitas perusahaan. Aset mencakup semua benda yang dimiliki oleh
perusahaan dan bisa dikonversikan menjadi uang tunai dalam jangka waktu
tertentu. Kewajiban mencakup semua utang yang harus dibayar oleh perusahaan.
Ekuitas menunjukkan bagian dari perusahaan yang dimiliki oleh pemilik. Tujuan
dari neraca adalah untuk membantu para pemakai informasi keuangan, seperti
investor, kreditur, dan pemilik, memahami posisi keuangan suatu perusahaan dan
bagaimana perusahaan mengelola asetnya.
Arus kas adalah aliran dari sumber-sumber dan penggunaan dana dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Arus kas berguna untuk menentukan kemampuan suatu
perusahaan dalam mengelola keuangan dan memenuhi kewajiban keuangan. Latar
belakang arus kas berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengatur dan
memantau aliran uang masuk dan keluar serta mengelola sumber daya finansial
untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa itu kegunaan dan keterbatasan neraca dan laporan arus kas?
2. Bagaimana klasifikasi komponen neraca dan arus kas?
3. Bagaimana cara penyusunan neraca dan laporan arus kas?

1.3 TUJUAN MAKALAH


Berdasarkan rumusan masalah diatas, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui kegunaan dan keterbatasan neraca dan laporan arus kas
2. Mengetahui klasifikasi komponen neraca dan arus kas
3. Mengetahui cara penyusunan neraca dan laporan arus kas

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 KEGUNAAN DAN KETERBATASAN NERACA DAN LAPORAN ARUS
KAS
2.1.1 NERACA
Salah satu laporan keuangan utama yang disiapkan oleh para
akuntan adalah neraca yang menunjukkan status keuangan entitas bisnis
pada waktu tertentu. Neraca kadang-kadang disebut juga sebagai laporan
posisi keuangan yang melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang
saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Neraca memiliki
bagian-bagian yang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang mencerminkan
sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sedangkan sisi kanan memuat
kewajiban dan ekuitas pemilik yang mencerminkan klaim terhadap sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Keseimbangan dari persamaan neraca atau
sisi kiri dan kanan tidak dapat diubah oleh transaksi apapun. Seorang
akuntan yang menyusun sebuah neraca yang tidak seimbang mengetahui
bahwa suatu kesalahan klerikal telah terjadi. Dengan melihat apa yang
termuat dalam sisi kiri dan kanan neraca maka neraca dapat juga membantu
meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas dimasa yang akan
datang.

1. Kegunaan Neraca
Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan
ekuitas pemegang saham, neraca merupakan dasar untuk menhitung tingkat
pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Dalam hal ini
neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi dan
fleksibilitas keuangan perusahaan.

3
Likuiditas, menunjukkan jumlah waktu yang diperkirakana akan
dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi
menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar. Kreditor sangat berkepentingan
dengan ratio likuiditas jangka pendek, seperti ratio kas terhadap kewajiban
jangka pendek, karena ratio ini mengindikasikan apakah perusahaan akan
memiliki sumber daya untuk melunasi kewajiban lancarnya dan yang segera
jatuh tempo. Demikian juga, pemegang saham menggunakan likuiditas
untuk mengevaluasi kemungkinan deviden tunai, atau pembelian kembali
saham. Secara umum, semakin tinggi likuiditas, semakin kecil resiko
kegagalan perusahaan.

Solvensi, mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mebayar


hutang hutangnya pada saat jatuh tempo. Sebagai contoh, jika sebuah
perusahaan memiliki hutang jangka panjang yang tinggi relative terhadap
aktiva, maka perusahaan ini memiliki solvabilitas (solvency) yang lebih
rendah disbanding perusahaan sejenis dengan hutang jagka panjang yang
rendah. Solavabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan
relatif lebih beresiko karena aktivanya akan diperlukan untuk membayar
kewajiban tetap ini.

Fleksibilitas keuangan. Likuiditas dan solvabilitas mempengaruhi


fleksibilitas entitas yaitu kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang
efektif untuk mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa
bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Sebuah
perusahaan yang memiliki banyak hutang menjadi tidak fleksibel secara
keuangan, mungkin memiliki sumber kas yang terbatas atau tidak sama
sekali untuk membiayai ekspansi atau melunasi hutang yang telah jatuh
tempo. Sementara sebuah peusahaan yang mempunyai tingkat fleksibilitas
keuangan yang tinggi akan lebih mampu melalui periode yang buruk,
memulihkan diri dari krisis, dan memanfaatkan peluang investasi yang tak

4
terduga dan menguntungkan. Secara umum semakin tinggi fleksibilitas
keuangan, semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.

2. Keterbatasan Neraca
Biaya historis. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada
biaya historis atau hargaperolehan. Akibatnya, informasi yang dilaporkan
dalam neraca memiliki reliabilitas yang lebih tinggi di satu sisi, namun disisi
lain dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih releven tidak dilaporkan.

Pertimbangan dan estimasi yang digunakan untuk menentukan


berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca. Misalnya masa manfaat suatu
aktiva, Jumlah piutang yang tak tertagih, Jumlah beban garansi yang harus
dicadangkan dan lain-lain.

Off-Balance-Sheet. Meningkatnya penggunaan dari pendanaan di


luar neraca (off- balance-sheet). Untuk menghindari pelaporan kewajiban
dalam jumlah yang besar pada neraca perusahaan. Salah satu tantangan
paling signifikan yang dihadapi profesi akuntansi adalah keterbatasan
laporan keuangan, misalnya neraca. Sejumlah observasi menunjukkan
bahwa para pemakai menentang penggantian model akuntansi berdasar
historis dengan akuntansi berdasarkan nilai wajar. Akan tetapi, mereka
menaganggap bahwa informasi nilai wajar berguna untuk jenis aktiva dan
kewajiban tertentu serta untuk jenis industri tertentu.

5
2.1.2 LAPORAN ARUS KAS
Penilaian jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan
disajikan sebagai salah satu dari tiga tujuan dasar pelaporan keuangan. Neraca,
laporan laba-rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing
menyajikan, dalam batas-batas tertentu dan terpisah- pisah, informasi mengenai
arus kas perusahaan selama suatu periode. Namun, tidak satu pun dariketiga
laporan ini yang menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus kas masuk
dan arus kas keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu periode.
Untuk memenuhi kebutuhan, FASB mewajibkan entitas bisnis membuat
laporan arus kas.
1. Kegunaan Laporan Arus Kas
Walaupun laba bersih menyediakan ukuran jangka panjang menyangkut
keberhasilan atau kegagalan perusahaan, namun kas merupakan darah
kehidupan sebuah perusahaan. Tanpa kas, sebuah perusahaan tidak akan
bertahan. Bagi perusahaan kecil dan baru berkembang, arus kas merupakan
suatu unsur yang paling penting demi kelangsungan hidup perusahaan.
Bahkan perusahaan berukuran menengah dan besar pun sangat peduli
terhadap pengendalian arus kas.

Kreditur akan memeriksa laporan arus kas dengan seksama karena


mereka mengkhawatirkan kemampuan perusahaan untuk melunasi
pinjaman. Titik awal yang baik dalam pemeriksaannya adalah menemukan
kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi. Jika kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, maka hal ini mengindikasikan
bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara
internal dari operasi untuk membayar kewajibannya tanpa harus meminjam
dari luar. Sebaliknya, jika jumlah kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas
operasi rendah atau negatif, maka hal ini mengindikasikan bahwa
perusahaan tidak mampu menghasilkan kas yang memadai secara internal

6
dari operasinya, dan dengan demikian, harus meminjam atau menerbitkan
sekuritas ekuitas untuk mendapatkan kas tambahan untuk membayar
tagihannya. Akibatnya, kreditor akan menggunakan laporan arus kas untuk
mencarijawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Seberapa sukses perusahaan menghasilkan kas bersih yang


disediakan oleh aktivitasoperasi?
b. Apa kecenderungan dalam arus kas bersih yang disediakan oleh
aktivitas operasidari waktu ke waktu?
c. Apa penyebab utama munculnya arus kas negatif atau positif yang
disediakan olehaktivitas operasi?
Perbedaan antara laba bersih dengan kas bersih yang disediakan oleh
aktivitas operasi bias sangat substansial, misalnya suatu perusahaan
melaporkan angka laba bersih yang tinggi tetapi kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas operasinya negatif. Akhirnya perusahaan ini
mengajukan petisi kebangkrutan.
Penyebab perbedaan antara laba bersih positif dengan kas bersih
negatif yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kenaikan yang
substansial dalam piutang dan atau persediaan.
2. Keterbatasan Laporan Arus Kas
a. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam
cash flow hanya bersifat tunai.
b. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
c. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal
dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk
dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat
karena manager hanya akan terfokus pada budget kas, misalnya
kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam
memenuhi kewajibanya.

7
2.2 KLASIFIKASI KOMPONEN NERACA DAN ARUS KAS
2.2.1 KLASIFIKASI KOMPONEN NERACA
Neraca yang berklasifikasi mengelompokkan perkiraan-perkiraan ke
dalam subkategori untuk membantu pembaca mendapatkan perspektif
tentang posisi keuangan perusahaan dengan cepat. Aktiva biasanya
diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu aktiva lancar dan tidak lancar.
Kewajiban diklasifikasikan dalam hutang jangka pendek (lancar) dan hutang
jangka panjang. Bagi kebanyakan perusahaan, lancar berarti tidak lebih dari
satu tahun, sedang tidak lancar berarti lebih dari satu tahun. Dengan
demikian, aktiva dan kewajiban lancar adalah aktiva yang diharapkan dapat
digunakan dan kewajiban yang diharapkan dapat dibayar dalam waktu tidak
lebih dari satu tahun. Jika lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai tidak
lancar atau jangka panjang. Setelah aktiva dan kewajiban diklasifikasikan,
selisihnya dapat ditentukan. Selisih aktiva lancar dan kewajiban lancar
disebut modal kerja (working capital). Modal kerja adalah cadangan likuid
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan keuangan masa depan.
Pengklasifikasian aktiva dan kewajiban menjadi dua kategori yaitu lancar
dan tidak lancar, kadangkala bersifat arbiter dan subjektif. Para pemakai
laporan keuangan dapat merancang aturan pembagian kategori yang
berbeda. Misalnya beberapa pemakai tidak memasukkan persediaan ketika
mengevaluasi posisi modal kerja perusahaan. Pada dasarnya pemakai
laporan keuangan memiliki kebebasan untuk menyusun dengan cara yang
mereka inginkan. Walaupun terdapat unsur subjektivitas dalam klasifikasi
lancar dan tidak lancar, namun kepopulerannya sebagai indikator likuiditas
menunjukkan bahwa klasifikasi ini dapat memenuhi kebutuhan para
pemakai dalam pengambilan keputusan.

8
1. Aktiva Lancar
Aktiva Lancar (current assets), adalah kas dan aktiva lainnya yang
diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi
dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang
lebih lama. Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan
likuiditas. Lima pos penting dari aktiva lancar adalah kas (cash), investasi
jangka pendek (short term investment), piutang (account receivable),
persediaan (inventory), pembayaran dimuka (prepayment).

a. Kas (Cash), dilaporkan pada nilai ditetapkannya. Dimana kas


dilaporkan? tergantung disposisi dari kas. Suatu kas yang
penggunaannya tidak dibatasi dilaporkan sebagaiaktiva lancar, begitu
juga kas yang penggunaannya dibatasi untuk membayar kewajiban
yang segera jatuh tempo, Namun jika pembatasan tersebut terjadi
karena akan digunakan selain pelunasan hutang lancar, maka tidak
boleh dilaporkan sebagai aktiva lancar, tapi sebagai aktiva lain-lain.
b. Investasi Jangka Pendek (dalam sekuritas), dikelompokkan ke dalam
tiga portfolio yang terpisah untuk tujuan penilaian dan pelaporan.
Sekuritas yang dipegang-hingga jatuh tempo (held-to-maturity) dan
sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sale) dapat
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak lancar tergantung
kondisinya, sedang semua sekuritas diperdagangkan (trading) apakah
itu sekuritas hutang atau ekuitas diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar.
c. Piutang (Account Receivable), semua hal yang terkait dengan piutang
seperti kerugian yang diantisipasi akibat piutang tidak tertagih, jumlah
dan sifat dari piutang non dagang, serta setiap piutang yang
didiskontokan atau digadaikan sebagai jaminan harus diidentifikasi
dengan jelas.

9
d. Persediaan (inventory), untuk menyajikan persediaan secara tepat,
dasar penilaian yaitu mana yang terendah antara biaya dan harga pasar,
serta metode penetapan harga yaitu FIFO atau LIFO harus
diungkapkan.
e. Beban Dibayar di Muka, yang termasuk dalam aktiva lancar adalah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan diterima
dalam waktu satu tahun atau siklus operasi, tergantung mana yang
lebih panjang.
2. Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar adalah seluruh aktiva yang tidak diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar. Aktiva tidak lancar disajikan dalam kelompok yang
berbeda-beda, seperti investasi jangka panjang, property, pabrik dan
peralatan, aktiva tidak berwujud, dan aktiva lainnya.

a. Investasi Jangka Panjang. Investasi yang dimiliki untuk tujuan jangka


panjang seperti untuk memperoleh penghasilan rutin laba, kendali atas
kepemilikan perusahaan dikelompokkan dalam investasi. Sekuritas
hutang atau ekuitas yang dibeli untuk tujuan investasi dan tidak untuk
dijual dalam waktu satu tahun diklasifikasikan sebagai investasijangka
panjang.
b. Properti, Pabrik dan Peralatan (Property, Plant and Equipment / PPE),
yang berwujud dan bersifat permanen (selain tanah) digunakan dalam
operasi bisnis dimasukkan dalam kelompok Propert, Pabrik, dan
Peralatan dan disajikan pada biaya perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan. Jika nilai sekarang dari property berwujud
lebih kecil dari biaya perolehan yang telah dikurangi akumulasi
penyusutan, maka aktiva tersebut mengalami penurunan manfaat atau
nilai (impairment).

10
c. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset), merupakan asset yang
tidak memiliki substansi fisik dan biasanya mempunyai tingkat
ketidakpastian terkait dengan manfaat masa depannya. Aktiva ini
merupakan hak jangka panjang yang diperoleh perusahaan, digunakan
dalam operasi perusahaan. Aktiva tidak berwujud meliputi goodwill,
hakpatent, hak cipta, waralaba (franchise), formula, merek dagang dan
sebagainya.
d. Aktiva Lainnya (Other Assets) merupakan semua aktiva yang tidak
dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok sebelumnya. Bentuk aktiva
ini sangat bervariasi dalam praktek. Umumnya meliputi beban yang
ditangguhkan seperti beban pajak yang ditangguhkan yang terjadi
akibat perhitungan laba kena pajak melebihi laba yang dilaporkan
pada periode tersebut, uang muka kepada anak perusahaan dan lain-
lain.
3. Kewajiban
Kewajiban Lancar (short term liabilities), atau kewajiban jangka
pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan
menggunakan aktiva lancar atau dengan menciptakan kewajiban jangka
pendek lain. Secara umum, jika suatu kewajiban diharapkan dapat
dibayar dalam waktu 12 bulan, maka diklasifikasikan sebagai hutang
lancar. Hutang yang timbul dari kegiatan operasi normal walaupun tidak
dibayar dalam waktu 12 bulan dapat diklasifikasikan sebagai lancar
selama hutang tersebut akan dibayar dalam satu siklus operasi yang
mungkin lebih dari 12 bulan. Selain hutang usaha dan pinjaman jangka
pendek, kewajiban lancar juga terdiri dari beban-beban yang masih harus
dibayar.

11
4. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities), merupakan
kewajiban yang diperkirakan secara memadai tidak akan dilikuidasi
dalam siklus operasi normal, melainkan akan dibayar diluar tanggal
waktu tersebut. Kewajiban jangka panjang disajikan dalam beberapa
kelompok seperti, hutang obligasi, wesel bayar, sebagian pajak
penghasilan yang ditangguhkan, kewajiban pensiun dan lain-lain. Secara
umum kewajiban jangka panjangterdiri dari tiga jenis yaitu :

a. Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti


penerbitan obligasi, kewajiban leasing jangka panjang, dan wesel
bayar jangka panjang.
b. Kewajiban yang berasal dari operasi normal perusahaan, seperti
kewajiban pensiun, kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan.
c. Kewajiban yang tergantung pada terjadi tidaknya suatu kejadian
di masa depan atau disebut kewajiban bersyarat (contingent
liabilities) seperti kewajiban garansi.
5. Ekuitas Pemilik
Kelompok ekuitas pemilik (owner’s equity atau ekuitas pemegang
saham) adalah salahsatu bagian yang paling sulit dibuat dan dipahami.
Hal ini disebabkan oleh kerumitan dari perjanjian modal saham dan
berbagai restiksi yang dikenakan atas ekuitas pemilik oleh undang-
undang korporasi negara bagian, perjanjian kewajiban, dan dewan
direksi. Bagian ekuitas pemilik biasanya dibagi kedalam tiga bagian,
yaitu :

a. Modal Saham (Common Stock). Nilai pari atau ditetapkan atas saham
yang diterbitkan.

b. Modal Disetor Tambahan (Additional Paid in Capital). Kelebihan

12
jumlah yangdibayarkan diatas nilai pari atau ditetapkan.

c. Laba Ditahan (Retained Earning). Laba korporasi yang tidak didistribusikan.


2.2.2 KLASIFIKASI KOMPONEN ARUS KAS
Menurut Niswonger, Roilin C, Philip E (2003:145) laporan arus kas
melaporkan aruskas melalui 3 jenis aktivitas, yaitu :

1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flows from operating activities)
adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh :
mencakup pembelian dan penjualan barang dagang oleh pengecer.
2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flows investing activities) adalah
kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi aktiva tetap. Contoh :
penjualan dan pembelian aktiva tetap, seperti: peralatan dan bangunan.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas dari transaksi yang
mempengaruhi ekuitas dan hutang perusahaan. Contoh : penerbitan atau
penarikan ekuitas dan hutang.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan arus kas melaporkan


selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 jenis aktivitas, yaitu :

1. Aktivitas Operasi

Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi


merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan
dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan para sumber pendanaan
dari luar.

2. Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Operasi, misalnya :

a. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.

13
b. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya.

c. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi
usaha.
3. Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Operasi, misalnya :

a. Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.

b. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi: hutang


dagang, gaji, bunga dan sebagainya.
c. Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.

d. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk


pembayaran biayagaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
2. Aktivitas Investasi

Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas


investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas
masuk terjadi jika kas yang diterima dari hasil atau pengembalian investasi
yang dilakukan sebelumnya, misalnya: dari hasil atau penjualan.

Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Investasi, misalnya :

a. Penjualan aktiva tetap.

b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.

c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika


ini merupakankegiatan investasi).

Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas, misalnya :

a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap.

b. Pembelian investasi jangka panjang.

c. Pemberian pinjaman ke pihak lain.

14
3. Aktivitas Pendanaan

Kegiatan pendapatan sumber dana dari pemilik dengan


memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam
dan membayar hutang kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang
untuk membayar hutang tersebut.

Arus kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya :

a. Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity (sewajarnya).

b. Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang


lainnya.
Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya :

a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau


menebus sahamperusahaan.
b. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada
pemilik.

c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk


mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna
pembiayaan.

15
2.3 PENYUSUNAN NERACA DAN LAPORAN ARUS KAS
2.3.1 PENYUSUNAN NERACA
Neraca disusun dalam salah satu dari 2 bentuk, yaitu :

1. Neraca Bentuk Staffel

Neraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun dengan


menyusun kebawah dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan
kolom debet kredit. Tabel neraca ini mirip dengan model jurnal umum.
Atau secara jelas kami tampilkan gambar seperti ini :

16
2. Neraca Bentuk Scontro

Neraca Bentuk Scontro adalah neraca yang memisahkan antara


aktiva dan pasiva pada posisi kanan dan kiri atau saling sebelah menyeblah
yang biasa kita lihat atau model danbentuknya seperti ini :

Yang termasuk dalam aktiva adalah aset perusahaan sedangkan pasiva


adalah kewajiban perusahaan baik pada pihak ketiga dan pemilik modal. Kita
melihat kedua bentuk neraca di atas hanya memiliki perbedaan tipis yaitu sebelah
menyebelah dan bersusun saja. Tapi jumlah atau saldo neraca tetap sama.

17
2.3.2 PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 metode yang digunakan yaitu :

1. Metode Langsung
Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas
operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan
kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih
dariaktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan pengeluaran kas
operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan
penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas.

Dalam metode langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari
investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya : kas
yang diterima dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan
pengeluaran kas (misalnya : kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang, kepada
karyawan untuk jasa, kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah untuk
pajak).

Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan


laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan
arus kas. Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan
informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan.

Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas


bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan:

a. Adanya catatan akuntansi perusahaan.

b. Menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba
rugi mengenai :
i. Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang dagang selama periode berjalan.
ii. Pos bukan kas lainnya.

iii. Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
2. Contoh Arus Kas Metode Langsung
3.

18
4. PT. SURAT KABAR LAMA.COM
5. ARUS KAS
6. 01/01/2017 – 31/12/2017
7.
Akun & Kategori
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
Penerimaan dari Pelanggan 588.000
Aset Lancar Lainnya 0
Pembayaran ke Pemasok (1.980.000)
Kartu Kredit dan Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 0
Pendapatan Lainnya 0
Pengeluaran Oprasional (1.500.000)
Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivittas
(2.922.000)
Operasional

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Perolehan / Penjualan Aset 0
Aktivitas Investasi Lainnya 0
Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivittas
0
Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Keuangan


Pembayaran / Penerimaan Pinjaman 0
Ekuitas / Modal 350.700.000
Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas
350.700.000
Keuangan

Kenaikan (Penurunan) Kas 347.778.000


Total Revaluasi Bank 0
Saldo Kas Awal 0
Saldo Kas Akhir 347.778.000

19
8. Metode Tidak Langsung
Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan
penerimaan dan pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari
penerimaan kas dan pengeluaran kas yang diharapkan pada masa yang
akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba rugi.
Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak
memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan
pengurangan kenaikan maupunpenurunan hutang dan piutang.

Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan


perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan
laba atau rugi bersih dari pengaruh :

a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama


periode berjalan.
b. Pos bukan kas, seperti: penyusutan, penyisihan, pajak yang
ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum
direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak
minoritas dalam rugi konsolidasi / perbandingan.

Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak


langsung) dengan menyajikan pendapatan dengan beban yang diungkapkan
dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha
dan hutang usaha selama periode tertentu. Sedangkan dengan cara pelaporan
arus kas bentuk investasi dan pendanaan pada kedua metode, baik langsung
maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang berbeda adalah metode
pelaporan arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.

20
Lembaga keuangan mempunyai keinginan yang kuat terhadap
metode tidak langsung karena menurut anggapan mereka metode ini lebih
informatif. Meskipun lembaga keuangan yang menghendaki agar debiturnya
menyusun laporan arus kas perusahaannya dengan metodelangsung namun
debiturnya tidak dapat begitu saja memenuhi keinginan kreditur, karena
baginya lebih bermanfaat penggunaan metode tidak langsung ini mampu
menggambarkan arus kas bersih dari kegiatan operasi juga pendekatan ini
dapat lebih menarik perhatiandengan penyesuaian yang kompleks.

Metode tidak langsung juga memberikan informasi keuangan dalam


penentuan laba/rugiyang menggunakan metode akrual basis, dimana metode
ini merupakan petunjuk yang salah dalam penilaian atas arus kas dari
operasi. Jika perusahaan terus memakai metode tidak langsung, maka harus
ada pengungkapan yang terpisah mengenai perubahan-perubahan dalam
perkiraan piutang, persediaan barang, investasi, biaya yang dibayar dimuka
dan perkiraan aktiva lancar lainnya. Perkiraan hutang dagang, gaji, sewa dan
perkiraan hutang lancar lainnya untuk menentukan jumlah bersih perubahan
kas dari kegiatan operasi dalam waktu hendak menyesuaikan pendapatan
bersih dengan penerimaan dan pengeluaran bersih dari kegiatan operasi.

21
PT. MAJNU BERSAMA
LAPORAN ARUS KAS
PER 31 DESEMBER 2021

KETERANGAN Rp
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba (Rugi) (244.473.335)
Penyesuaian:
Penyusutan Akiva dan Amortisasi 256.753.723
Kas Sebelum Perubfahan Modal Kerja 12.280.389
Piutang Usaha 33.556.709.002
Piutang Lain-lain 92.890.000
Persediaan 32.278.907.243
Pajak dibayar dimuka (39.615.363)
Hutang Usaha 15.568.864.605
Hutang Biaya YMH Dibayar 844.325.125
Hutang Uang Muka Penjualan (113.992.308.623)
Hutang Pajak (3.398.443.471)
Hutang Lain-lain 2.233..435.763
Hutang Pihak Ketiga (43.187.337)
Kas dari Aktivitas Operasi (32.886.667
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Aktiva Tetap (16.843.930)
Kas dari Aktivitas Investasi (16.843.930)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Laba Ditahan 30.709.925.565
Kas dari Aktivitas Pendanaan
Kas Bersih 30.709.925.565
Kas Awal 2.510.230.129
Kas Akhir 317.169.097

22
ISI DAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS

Penerimaan kas dan pembayaran kas selama suatu periode di klasifikasikan dalam
laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda aktivitas operasi, investasi, dan
pembiayaan. Klasifikasi ini didefinisikan sebagai berikut.
1. Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari transaksi
yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas investasi (investing activities) meliputi pemberian dan penagihan
pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik utang maupun ekuitas)
serta property, pabrik, dan peralatan.
3. Aktivitas pembiayaan (financing activities) melibatkan pos-pos kewajiban
dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi (a) perolehan sumber daya dari
pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari
investasinya, dan (b) peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.
Format dasar laporan arus kas

Laporan Arus Kas


Arus kas dari aktivitas operasi $XXX
Arus kas dari aktivitas investasi XXX
Arus kas dari aktivitas pembiayaan XXX
Kenaikian (penurunan) bersih kas XXX
Kas awal tahun XXX
Kas akhir tahun $XXX

23
Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan menurut aktivitas

Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pembiayaan


 Ketika penerimaan  Penjualan property, pabrik,  Ketika penerimaan kas
kas (pendapatan) dan peralatan. (pendapatan) melebihi
melebihi pengeluaran  Penjualan sekuritas utang pengeluaran kas (beban)
kas (beban) atau ekuitas entitas lain.
 Penagihan pinjaman dari
entitas lain.

Arus Kas Masuk Arus Kas Masuk


Pool Kas

Arus Kas Keluar


Arus Kas Keluar

Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pembiayaan


 Ketika pengeluaran  Pembelian property, pabrik,  Pembiayaan dividen.
kas (beban) melebihi dan peralatan.  Penebusan utang.
peneri-maan kas  Pembelian sekuritas utang  Pembelian-kembali
(pendapatan). atau ekuitas ekuitas entitas modal saham.
lain.
 Pinjaman ke entitas lain.

Nilai dari laporan arus kas adalah membantu pemakai untuk


mengevaluasi likuiditas, solvensi, dan fleksibelitas keuangan. Likuiditas
(liquidity) mengacu pada “kedekatan (kemudian dikonversikan) pada kas” dan
aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvensi (solvency) mengacu kepada kemampuan
perusahaan untuk melunasi utangnya pada saat jatuh tempo. Dan fleksibelitas
keuangan (financial flexibility) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk
bereaksi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta kebutuhan dan
peluang yang tak terduga..

24
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN


3.1 Simpulan
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Sedangkan arus kas adalah laporan yang
menggambarkan aliran uang masuk dan keluar perusahaan dalam periode waktu
tertentu.

 Neraca dan arus kas adalah bagian penting dari laporan keuangan yang berguna
untuk mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan.

 Neraca memberikan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.

 Arus kas memberikan informasi tentang sumber dan penggunaan dana


perusahaan.

3.2 Saran
 Perusahaan harus memastikan bahwa laporan neraca dan arus kas tersedia dan
akurat.

 Perusahaan harus mengevaluasi posisi keuangan mereka secara berkala melalui


neraca dan arus kas.

 Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang baik


tentang aliran dana dan sumber-sumber pendanaan mereka.

25
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan akuntansi Indonesia.(2020).standar akuntansi keuangan (SAK) entitas
privat.Jakarta
Financial accounting By Kieso et all 2010

https://accounting.binus.ac.id/2022/11/24/laporan-arus-kas-metode-langsung-vs-
tidak-langsung/

26
27

Anda mungkin juga menyukai