Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANGGARAN

ANGGARAN KAS

DOSEN PENGAMPU
WIWIK ANDRIANI, SE.Akt.,M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9

SANNIYAH ALYA PUTRI (2011021023)


ARIFA WINDA PUTRI (2011022002)
MUTIA SELFANI PUTRI (2011022052)
SUCI UTAMI (2011022059)

KELAS 3C D4 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia
yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah kami adalah “Anggaran Kas”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Anggaran yang diampu oleh Ibu Wiwik
Andriani, SE.Akt.,M.Si. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat memberikan banyak
informasi terkait dengan anggaran kas sehingga meningkatkan wawasan kita.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Wiwik Andriani, SE.Akt.,M.Si selaku dosen
mata kulian Anggaran atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam
menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.

Padang, September 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3.Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
2.1.Pengertian Anggaran Kas .................................................................................... 3
2.2.Tujuan Penyusunan Anggaran Kas ...................................................................... 4
2.3.Kegunaan Anggaran Kas ..................................................................................... 5
2.4.Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Kas ........................................................ 6
2.5.Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran Kas ................................................... 7
2.6.Penyusunan Anggaran Kas .................................................................................. 8
2.7.Langkah Penyusunan Anggaran Kas ................................................................... 8
2.8.Ilustrasi Penyusunan Anggaran Kas .................................................................. 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 10
3.1.Kesimpulan ........................................................................................................ 12
3.2.Saran .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan dunia bisnis saat ini mendorong semua perusahaan
dan kelompok usaha lainnya untuk semakin meningkatkan nilai-nilai usahanya agar mampu
bersaing dalam pesatnya pertumbuhan bisnis. Perencanaan dan pengendalian yang tepat
sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu aspek
dalam perencanaan dan pengendalian yang memiliki peran besar adalah kas perusahaan. Kas
merupakan kekayaan perusahaan yang paling likuid sehingga membutuhkan perhatian lebih
untuk mengolahnya. Pengelolaan kas ini dilakukan agar terjadi keseimbangan yang baik
antara jumlah kas yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan jumlah kas yang tersedia di
perusahaan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam mengendalikan dan mengolah kas adalah
dengan membuat anggaran kas. Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan
kas dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan arus kas
masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan atau digunakan
sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari
suatu perusahaan. Penyusunan anggaran kas dapat membantu perusahaan untuk menuangkan
rencana pengelolaan kas dan sebagai alat pengendali. Selain itu anggaran kas juga dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan aktifitas dalam perusahaan dan mengevaluasi
kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan yang ada di dalam anggaran kas.

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini
adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan anggaran kas ?


2. Apa saja tujuan dari penyusunan anggaran kas ?
3. Apakah manfaat dari disusunnya anggaran kas ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi anggaran kas ?
5. Apa saja pendekatan yang digunakan dalam menyusun anggaran kas ?
6. Apa saja bentuk penyusunan anggaran kas ?
7. Bagaimana langkah-langkah menyusun anggaran kas ?
8. Bagaimana contoh ilustrasi penyusunan anggaran kas ?

1
1.3.Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi anggaran kas.


2. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya penyusunan anggaran kas.
3. Untuk mengetahui manfaat dari penyusunan anggaran kas.
4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi anggaran kas.
5. Untuk mengetahui pendekatan yang digunakan dalam menyusun anggaran
kas.
6. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penyusunan anggaran kas.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menyusun anggaran kas.
8. Untuk mengetahui ilustrasi penyusunan anggaran kas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Anggaran Kas

Kas adalah aset yang paling likuid dimana semakin besar kas yang dimiliki oleh
perusahaan maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Tingkat likuiditas
tinggi akan menyebabkan kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek (utang
lancar) semakin tinggi. Namun tingkat likuiditas yang tinggi pada perusahaan juga
mencerminkan tingkat perputaran kas yang rendah dan kelebihan investasi dalam kas yang
menunjukkan bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas.

Sementara itu, jika jumlah kas relatif kecil menunjukan perputaran kas yang tinggi
dan meningkatkan rentabilitas kemampuan memperoleh laba, tetapi kas yang kurang atau
terlalu kecil akan mengganggu kemampuan membayar tagihan yang pada akhirnya juga akan
mengganggu rentabilitas. Oleh karena itu diperlukan perencanaan dan pengawasan yang baik
terkait kas yang ada di perusahaan demi menjaga kelancaran kegiatan perusahaan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menjaga kelancaran kas perusahaan
adalah dengan membuat anggaran kas. Anggaran kas bukan hanya menunjukkan jumlah
keseluruhan pembelanjaan yang diperlukan, tetapi juga kapan kas tersebut diperlukan.
Anggaran kas ini menunjukkan jumlah kas yang diperlukan setiap bulan, setiap minggu,
bahkan setiap hari sehingga dapat dijadikan sebagai alat manajer keuangan yang paling
penting.

Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan
alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber
kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan atau digunakan sehingga tampak
kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.

Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan”


menyatakan bahwa anggaran kas adalah suatu alat yang dapat digunakan manajer keuangan
untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka pendek dan untuk
mengetahui kekurangan atau kelebihan uang selama periode budget.

Menurut M. Munandar (1985:311), anggaran kas adalah budget yang merencanakan


secara lebih terinci tentang semua jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke
waktu selama periode tertentu dimasa yang akan datang, baik perubahan yang berupa
penerimaan kas maupun yang berupa pengeluaran kas.

Hecket, Wilson dan Campbell, (1981:402) menyatakan definisi dari anggaran kas
merupakan program penjualan dan biaya yang terkoordinasi serta terkorelasikan dengan
perubahan-perubahan neraca, penjualan serta pengeluaran yang diperkirakan.

3
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa anggaran mempunyai
tiga posisi sektor yaitu :

1) Sektor Penerimaan Kas

Pada umumnya berasal dari penjualan tunai barang jadi yang diproduksi, penagihan
piutang, penjualan aktiva tetap, penerimaan lain-lain (non-operating) seperti penghasilan
bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden dan lain sebagainya.

2) Sektor Pengeluaran Kas

Pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya baik berupa biaya utama
(operating) maupun biaya-biaya bukan utama (non-operating), seperti : pembelian tunai,
pembayaran hutang, pembayaran upah tenaga kerja langsung, pembayaran biaya pabrik tidak
langsung, pembayaran biaya administrasi, pembayaran biaya penjualan.

3) Sektor Keuangan

Sektor yang disusun apabila perusahaan mengalami defisit yang memerlukan


pinjaman dan bagaimana pelunasannya dilakukan.

Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan
mengendalikan arus kas, memperkirakan keperluan kas, secara efektif menggunakan kas
yang berlebih (surplus) maupun kas yang kurang (defisit). Pada saat surplus kas dapat
digunakan membayar utang dan dapat diinvestasikan pada surat berharga jangka pendek
untuk mendapatkan laba. Pada saat defisit kas dapat segera diupayakan untuk menutupinya,
misalnya dengan cara meminjam, menambah modal pemilik, menjual aset yang menganggur,
dan sebagainya.

2.2.Tujuan Penyusunan Anggaran Kas

Tujuan penyusunan anggaran kas adalah merencanakan posisi likuiditas sebagai dasar
untuk menentukan pinjaman di masa datang dan investasi yang akan dilakukan. Tujuan
penyusunan anggaran kas antara lain untuk :

1) Menentukan saldo (posisi) kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi
yang dijalankan. Saldo kas akhir diperoleh dari saldo kas awal ditambah kas
masuk dikurang kas keluar pada periode yang sama.
2) Mengetahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (defisit ) kas pada waktunya.
Kelebihan kas terjadi bila kas masuk lebih besar daripada kas keluar,

4
sebaliknya defisit terjadi bila kas masuk lebih kecil daripada kas keluar.
Dalam keadaan kelebihan kas dapat digunakan untuk membayar utang agar
beban bunga dapat diperkecil, atau diinvestasikan pada surat berharga jangka
pendek untuk mendapatkan laba investasi tersebut. Dalam keadaan
kekurangan kas, manajemen harus segera menutupi kekurangan kas tersebut
dengan cara mencari sumber dana pinjaman, menambah modal penilik, dan
menjual aset yang menganggur.
3) Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan
digunakan untuk apa sumber kas masuk tersebut.
4) Mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar penting bagi kreditor jangka
pendek, karena dapat diketahui kebijakan manajemen dalam mengelola kas
5) Mengetahui kapan utang dibayar kembali.
6) Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih
realisasi dengan anggaran, selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
7) Memperkirakan sumber kas masa akan datang dari arus kas masuk dan ke
mana kas tersebut digunakan dari arus kas keluar.
8) Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
Biasanya laba bersih bergerak bersama. Tingginya tingkat laba menyebabkan
peningkatan kas.

2.3.Kegunaan Anggaran Kas

Anggaran kas berguna bagi manajemen sebagai dasar untuk menilai kemana
perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai keperluan perusahaan menggunakan arus
kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, manajemen perlu melakukan
evaluasi terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kepastian memperolehnya,
dan secara rinci kegunaan anggaran kas antara lain sebagai berikut :

1) Menggunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas


secara terus-menerus.
2) Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka
pendek atau pinjaman jangka panjang atau dengan tambahan modal sendiri
untuk menutupi defisit kas. Dicari sumber dana yang paling menguntungkan.

5
3) Menggunakannya sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. Dengan anggaran
kas dapat diketahui kemampuan perusahaan mengangsur atau membayar
kredit.
4) Menggunakannya dalam menentukan membayar membayar dividen kepada
pemegang saham.
5) Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar kewajiban
jangka pendek.
6) Menggunakannya dalam memperkuat posisi dalam penawaran.

Beberapa analis menggunakan analisis anggaran kas untuk mengidentifikasi tanda


bahaya mengenai situasi keuangan perusahaan. Informasi terpenting yang disediakan kas
adalah ikhtisar kas keluar. Bagaimana perusahaan membelanjakan kasnya saat ini dan
menentukan sumber ke masa akan datang. Perusahaan dapat saja membelanjakan kasnya
untuk membeli aset yang dapat menghasilkan pada masa akan datang, tetapi jika perusahaan
tidak menggunakannya dengan bijak, kas sedikit demi sedikit akan habis.

2.4.Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Kas

Anggaran kas masuk dan anggaran kas keluar dipengaruhi oleh faktor :

1) Kegiatan Operasi

Kegiatan operasi adalah kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus-menerus
dilakukan. Kegiatan operasi utama dari perusahaan adalah membeli dan menjual produk atau
jasa. Semakin banyak kegiatan membeli produk atau jasa semakin besar jumlah kas keluar
yang diperlukan, sebaliknya semakin sedikit kegiatan membeli produk atau jasa semakin
kecil jumlah kas keluar yang diperlukan. Pada sisi lain, semakin banyak menjual produk atau
jasa semakin besar kas masuk yang diterima, sebaliknya semakin sedikit kegiatan menjual
produk atau jasa semakin kecil kas masuk yang diterima.

2) Kegiatan Investasi

Kegiatan investasi adalah kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan aset tak
lancar yang digunakan perusahaan. Kegiatan investasi seperti menjual dan membeli surat
berharga jangka panjang, serta menjual dan membeli aset tetap (tanah,bangunan,kendaraan
dan lain-lain).

6
3) Kegiatan Pendanaan

Semakin banyak membeli surat berharga dan aset tetap semakin besar kas keluar yang
diperlukan, sebaliknya semakin sedikit membeli surat berharga dan aset tetap semakin kecil
kas keluar yang diperlukan. Pada sisi lain, semakin banyak menjual surat berharga dan aset
tetap semakin besar kas masuk yang diterima, sebaliknya semakin sedikit menjual surat
berharga dan aset tetap semakin kecil kas masuk yang diterima.

Kegiatan pendanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal sendiri.
Kegiatan pendanaan seperti; menerima uang dalam bentuk utang yang berasal dari kreditor
dan membayar pokok utang kepada kreditor, menerima uang dari pemodal atas saham yang
dijual (setoran modal), dan membayar kepada pemodal atas saham bendahara yang dibeli
(prive untuk badan usaha yang bukan perseroan terbatas).

Semakin banyak modal yang disetor (saham dijual) dan semakin banyak utang yang
diterima semakin besar kas masuk, sebaliknya semakin sedikit modal disetor (saham dijual)
dan semakin sedikit utang yang diterima semakin kecil kas masuk. Pada sisi lain, semakin
banyak saham bendahara yang dibeli (prive dibayar) dan semakin banyak pokok utang
dibayar semakin besar kas keluar, sebaliknya semakin sedikit saham bendahara dibeli (prive
dibayar) dan semakin sedikit pokok utang dibayar semakin kecil kas keluar.

2.5.Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran Kas

1) Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar

Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan
mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran penjualan, anggaran biaya
atau beban, dan anggaran tambahan produk modal. Metode ini sering digunakan untuk
anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba tahunan. Oleh karena itu,
metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka pendek, karena biasanya
anggaran dengan metode ini dibuat paling lama periodenya setahun. Selama setahun tersebut
periode anggaran dibagi dalam tiap triwulan, bulan, minggu, atau hari.

Pendekatan ini disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun
anggaran kas terlebih dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir belanja kas
keluar. setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. dikatakan
metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi
sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.

7
2) Pendekatan Akunting Keuangan
Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi
dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas,
seperti : beban atau biaya terutang, beban atau biaya bayar dimuka, depresiasi/ penyusutan/
penghapusan/ amortisasi.

Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya
tentang arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini lebih cocok untuk anggaran kas
jangka panjang. Oleh karena itu, metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas
jangka panjang. Metode ini dikatakan pendekatan akunting keuangan karena cara penyusunan
anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan.
Oleh karena penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut
metode tak langsung.

2.6.Penyusunan Anggaran Kas

Anggaran kas dapat disusun dalam dua bentuk :

1) Tunggal, anggaran kas bentuk tunggal disusun dengan cara mengelompokkan


satu kelompok kas masuk dan satu kelompok lagi kas keluar
2) Campuran, anggaran kas bentuk campuran disusun dengan cara tiap kegiatan
kas masuk dikurangkan dengan kas keluarnya sehingga dapat diketahui kas
masuk bersih atau kas keluar bersih dari masing-masing kegiatan perusahaan.

2.7.Langkah Penyusunan Anggaran Kas

1) Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar

Langkah pertama adalah penyusunan anggaran kas menggunakan pendekatan kas


masuk dan kas keluar dimulai dari menyusun anggaran kas masuk. Kas masuk dari kegiatan
operasi bersumber dari pembeli rutin (pelanggan) berupa hasil menjual produk/jasa tunai dan
hasil tagihan dari menjual produk/jasa secara kredit. Anggaran kas masuk bersumber dari
bunga, jasa giro atas pinjaman yang diberikan, dan dividen atas investasi saham yang
diterima, serta hasil menjual surat berharga yang diperdagangkan juga merupakan arus kas
masuk dari kegiatan operasi.

8
kas masuk dari hasil menjual surat berharga yang diperdagangkan, dapatan bunga,
jasa giro, dividen, logikanya dapat diklasifikasikan sebagai kas masuk dari kegiatan investasi
atau kegiatan pendanaan, tetapi standar/prinsip akunting yang lazim dalam hal arus kas
menghendaki diklasifikasikan sebagai arus kas yang berasal dari kegiatan operasi. Hal ini
disebabkan karena hasil menjual surat berharga yang diperdagangkan, dapatan bunga, dan
dividen meningkatkan laba bersih, dan beban bunga menurunkan dapatan. Adapun laba
bersih dari dasar akrual yang diubah menjadi dasar kas merupakan arus kas dari kegiatan
operasi. Oleh karena itu hasil menjual surat berharga yang diperdagangkan, dapatan bunga
dan dapatan dividen, dan beban bunga dilaporkan sebagai arus kas dalam kegiatan operasi.
Kas masuk kegiatan investasi seperti kas diterima dari hasil menjual aset tak lancar dan kas
yang diterima dari angsuran pokok pinjaman yang diberikan, serta hasil menjual segmen
(pangsa) perusahaan. Kas masuk kegiatan pendanaan meliputi kegiatan memperoleh kas dari
pemodal dan kreditor.

Langkah Kedua adalah menyusun anggaran kas keluar. Kas keluar dari kegiatan
operasi seperti untuk membayar kepada pemasok untuk jasa atau produk yang dibeli secara
rutin, membayar surat berharga yang dibeli, bayar gaji/upah/bonus dan sejenisnya kepada
pegawai, bayar utang dan pajak, serta membayar beban lainnya. Kas keluar kegiatan investasi
contohnya membayar pinjaman diberikan, membeli aset tak lancar seperti surat berharga dan
aset tetap. Kas keluar kegiatan pendanaan seperti membeli saham bendahara dari pemodal,
bayar pokok utang jangka panjang kepada kreditor, dan bayar dividen.

Langkah ketiga adalah mengurangkan arus kas masuk dengan arus kas keluar. Bila
arus kas masuk lebih besar dari arus kas keluar berarti terjadi kelebihan (surplus) kas dan
sebaliknya apabila arus kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar maka terjadi kekurangan
(defisit). Langkah keempat adalah menyusun anggaran kas, yaitu menghitung saldo kas akhir
dengan cara saldo kas awal ditambah dengan kelebihan kas atau saldo kas awal dikurangi
dengan kekurangan kas, ditambah dengan pinjaman lalu dikurangi dengan pembayaran
pinjaman dan bunga.

2) Pendekatan Akunting Keuangan

Penyusunan anggaran menggunakan pendekatan akuntansi keuangan atau metode


tidak langsung dapat dilakukan dengan cara menganalisis perubahan yang terjadi dalam
anggaran neraca dan anggaran laba rugi yang diperbandingkan antara dua periode serta
informasi lain yang mendukung perubahan tersebut. Dalam hal ini harus diperhatikan
transaksi yang tidak memengaruhi kas diantaranya :

 Beban penyusutan
 Dividen dalam bentuk saham atau bonus dalam bentuk saham
 Aset dinilai kembali

9
Pada dasarnya metode ini dimulai dari laba bersih, penyesuaian terhadap laba bersih
dibuat untuk transaksi yang tidak memengaruhi kas. Laba bersih dari dasar akrual diubah
menjadi dasar kas sehingga diperoleh arus kas dari kegiatan operasi. Arus kas untuk kegiatan
investasi dan pendanaan dihitung sama seperti pendekatan kas masuk dan kas keluar (metode
langsung).

2.8.Ilustrasi Penyusunan Anggaran Kas

Pada bulan Oktober 2008, manajemen PT.Nusa Indah menyusun anggaran kas
perusahaan untuk tahun 2009. Sedangkan data yang dimiliki manajemen perusahaan
berkaitan dengan penyusunan anggaran kas tersebut adalah sebagai berikut :

 Penjualan tunai tahun 2009 diperkirakan sebesar Rp 400.000.000 per bulan.


 Penjualan kredit diperkirakan sebesar Rp 250.000.000. per bulan. Biasanya
pelanggan akan membayar pada bulan berikutnya.
 Piutang usaha pada akhir tahun 2008 sebesar Rp 200.000.000. Dari jumlah
piutang tersebut, diperkirakan akan dapat ditagih pada bulan Februari 2009
sebanyak 60% dan sisanya akan dapat ditagih pada bulan Maret 2009
 Saldo kas pada akhir bulan Desember 2008, diperkirakan sebesar Rp
840.000.000.
 Pembelian bahan baku langsung dianggarkan sebesar Rp 400.000.000. per
bulan. Dimana sebesar 60% akan dibayar pada saat terjadinya transaksi dan
sisanya akan dibayar pada bulan berikutnya.
 Pada akhir tahun 2008, diperkirakan perusahaan masih memiliki hutang usaha
sebesar Rp 400.000.000. dimana sebesar Rp 225.000.000 direncanakan akan
dibayar pada bulan Januari 2009 dan sebesar Rp 175.000.000 direncakan akan
dibayar pada bulan Februari 2009.
 Biaya tenaga kerja langsung dianggarkan sebesar Rp 45.000.000. per bulan.
Biaya tenaga kerja langsung dianggarkan sebesar Rp 45.000.000. per bulan.
 Biaya overhead pabrik dianggarkan sebesar Rp 50.000.000. per bulan,
termasuk di dalamnya biaya depresiasi aktiva tetap sebesar Rp 15.000.000. per
bulan.
 Biaya pemasaran dianggarkan sebesar Rp 25.000.000. per bulan
 Biaya administrasi dan umum dianggarkan sebesar Rp 30.000.000. per bulan,
termasuk di dalamnya biaya depresiasi aktiva tetap sebesar Rp 8.000.000. per
bulan.
 Perusahaan merencanakan akan membeli mesin pada bulan April 2009 sebesar
Rp 280.000.000. dan pada bulan September 2007 sebesar Rp 400.000.000.
 Pada awal tahun 2009 diperkirakan perusahaan masih akan memiliki hutang
bank yang akan jatuh tempo pada tahun 2009 sebesar Rp 520.000.000.
(termasuk bunga). Dimana sebesar Rp 260.000.000. akan dibayar pada bulan
April 2009 dan sebesar sisanya akan dibayar pada bulan Mei 2009.

10
 Perusahaan merencanakan akan membayar pajak pada bulan Maret 2009
sebesar Rp 62.000.000.
 Diharapkan, Bank Danamon akan memberikan kredit modal kerja sebesar Rp
700.000.000 pada akhir bulan Maret 2009, dengan tingkat bunga pinjaman
sebesar 24% per tahun dan bunga akan dibayarkan setiap bulan mulai bulan
Mei 2009
 Perusahaan merencanakan menjual 4 unit kendaraan pick-up yang dimilikinya,
dengan taksiran harga jual sebesar Rp 35.000.000. per unit. Diperkirakan
seluruh mobil tersebut akan dapat terjual pada bulan Februari 2009.
 Dan untuk mengganti kendaraan yang telah dijual tersebut, perusahaan
merencanakan akan membeli secara tunai sebanyak 4 unit kendaraan baru,
seharga Rp 80.000.000. per unit pada bulan Februari 2009.

Berdasarkan data diatas, jika dibuat anggaran kas PT.Nusa Indah untuk 6 bulan
pertama tahun 2009, akan menghasilkan anggaran sebagai berikut :

PT Nusa Indah
Anggaran Kas
Tahun 2009 Semester Pertama
(Dalam Rp 000.000,00)
Keterangan Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni
SALDO AWAL 840 648 536 1,377 960 809
Aktivitas Operasi
penjualan tunai 400 400 400 400 400 400
penerimaan piutang 0 370 330 250 250 250
pembelian tunai (240) (240) (240) (240) (240) (240)
pembayaran utang usaha (225) (335) (160) (160) (160) (160)
biaya tenaga kerja (45) (45) (45) (45) (45) (45)
biaya overhead (35) (35) (35) (35) (35) (35)
biaya pemasaran (25) (25) (25) (25) (25) (25)
biaya adm dan umum (22) (22) (22) (22) (22) (22)
biaya bunga (14) (14)
pajak penghasilan (62)
Aktivitas Investasi
pembelian mesin (280)
penjualan kendaraan 140
pembelian kendaraan (320)
Aktivitas Pendanaan
pembayaran utang bank (260) (260)
kredit bank 700

SALDO AKHIR 648 536 1,377 960 809 918

11
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan
alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber
kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan atau digunakan sehingga tampak
kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi
atau perusahaan. Anggaran kas memiliki tiga sektor yaitu penerimaan kas, pengeluaran kas
dan sektor keuangan.

Anggaran kas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pertama ada kegiatan operasi
adalah kegiatan yang bersifat rutin dan terus-menerus dilakukan seperti membeli dan menjual
produk/jasa. Kedua ada kegiatan investasi dimana kegiatan ini dapat meningkatkan atau
menurunkan aset tak lancar perusahaan. Lalu terakhir ada kegiatan pendanaan yang berkaitan
dengan utang dan modal perusahaan. Dalam penyusunan anggaran kas digunakan dua
pendekatan yaitu pendekatan kas masuk dan kas keluar serta pendekatan akunting keuangan.
Perbedaan antara kedua pendekatan tersebut terdapat pada kegiatan operasionalnya.

3.2.Saran

Diharapkan dengan pembuatan makalah ini kita dapat lebih memahami materi terkait
dengan anggaran kas sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kita. Kami berharap
kritik dan saran yang membangun apabila terdapat kekeliruan dalam penyajian materi dalam
makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, A., & Iriyadi. (2012). Analisis Peranan Anggaran Kas Sebagai Alat Bantu
Manajemen Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Kas. Research Gate,
1(November 2012), 1–4. https://www.researchgate.net/profile/Iriyadi-
Iriyadi/publication/326698085_ANALISIS_PERANAN_ANGGARAN_KAS_SEBAG
AI_ALAT_BANTU_MANAJEMEN_DALAM_MENUNJANG_EFEKTIVITAS_PEN
GENDALIAN_KAS_Studi_Kasus_pada_PT_Hadinata_Brothers_Co/links/5b60111f458
515c4b254603c/ANAL
Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan (Edisi 3). Salemba Empat.
Ritonga, W. R. (2019). Prosedur Penusunan Anggaran Dan Perencanaan Arus Kas Pada Pt.
Samudera Indonesia Tbk. 16–41.
http://repository.dharmawangsa.ac.id/id/eprint/364%0Ahttp://repository.dharmawangsa.
ac.id/364/8/BAB II_15510115.pdf
Rukmana, H. (2015). Pengaruh Perubahan Anggaran Kas terhadap Tingkat Likuiditas Pada
PT. PLN (PERSERO) Wilayah Sulselrabar. 5–24.

13

Anda mungkin juga menyukai