ANGGARAN KAS
DOSEN PENGAMPU
WIWIK ANDRIANI, SE.Akt.,M.Si
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
KELAS 3C D4 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia
yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah kami adalah “Anggaran Kas”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Anggaran yang diampu oleh Ibu Wiwik
Andriani, SE.Akt.,M.Si. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat memberikan banyak
informasi terkait dengan anggaran kas sehingga meningkatkan wawasan kita.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Wiwik Andriani, SE.Akt.,M.Si selaku dosen
mata kulian Anggaran atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam
menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Semakin pesatnya perkembangan dunia bisnis saat ini mendorong semua perusahaan
dan kelompok usaha lainnya untuk semakin meningkatkan nilai-nilai usahanya agar mampu
bersaing dalam pesatnya pertumbuhan bisnis. Perencanaan dan pengendalian yang tepat
sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu aspek
dalam perencanaan dan pengendalian yang memiliki peran besar adalah kas perusahaan. Kas
merupakan kekayaan perusahaan yang paling likuid sehingga membutuhkan perhatian lebih
untuk mengolahnya. Pengelolaan kas ini dilakukan agar terjadi keseimbangan yang baik
antara jumlah kas yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan jumlah kas yang tersedia di
perusahaan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam mengendalikan dan mengolah kas adalah
dengan membuat anggaran kas. Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan
kas dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan arus kas
masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan atau digunakan
sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari
suatu perusahaan. Penyusunan anggaran kas dapat membantu perusahaan untuk menuangkan
rencana pengelolaan kas dan sebagai alat pengendali. Selain itu anggaran kas juga dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan aktifitas dalam perusahaan dan mengevaluasi
kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan yang ada di dalam anggaran kas.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini
adalah :
1
1.3.Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kas adalah aset yang paling likuid dimana semakin besar kas yang dimiliki oleh
perusahaan maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Tingkat likuiditas
tinggi akan menyebabkan kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek (utang
lancar) semakin tinggi. Namun tingkat likuiditas yang tinggi pada perusahaan juga
mencerminkan tingkat perputaran kas yang rendah dan kelebihan investasi dalam kas yang
menunjukkan bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas.
Sementara itu, jika jumlah kas relatif kecil menunjukan perputaran kas yang tinggi
dan meningkatkan rentabilitas kemampuan memperoleh laba, tetapi kas yang kurang atau
terlalu kecil akan mengganggu kemampuan membayar tagihan yang pada akhirnya juga akan
mengganggu rentabilitas. Oleh karena itu diperlukan perencanaan dan pengawasan yang baik
terkait kas yang ada di perusahaan demi menjaga kelancaran kegiatan perusahaan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menjaga kelancaran kas perusahaan
adalah dengan membuat anggaran kas. Anggaran kas bukan hanya menunjukkan jumlah
keseluruhan pembelanjaan yang diperlukan, tetapi juga kapan kas tersebut diperlukan.
Anggaran kas ini menunjukkan jumlah kas yang diperlukan setiap bulan, setiap minggu,
bahkan setiap hari sehingga dapat dijadikan sebagai alat manajer keuangan yang paling
penting.
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan
alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber
kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan atau digunakan sehingga tampak
kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
Hecket, Wilson dan Campbell, (1981:402) menyatakan definisi dari anggaran kas
merupakan program penjualan dan biaya yang terkoordinasi serta terkorelasikan dengan
perubahan-perubahan neraca, penjualan serta pengeluaran yang diperkirakan.
3
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa anggaran mempunyai
tiga posisi sektor yaitu :
Pada umumnya berasal dari penjualan tunai barang jadi yang diproduksi, penagihan
piutang, penjualan aktiva tetap, penerimaan lain-lain (non-operating) seperti penghasilan
bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden dan lain sebagainya.
Pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya baik berupa biaya utama
(operating) maupun biaya-biaya bukan utama (non-operating), seperti : pembelian tunai,
pembayaran hutang, pembayaran upah tenaga kerja langsung, pembayaran biaya pabrik tidak
langsung, pembayaran biaya administrasi, pembayaran biaya penjualan.
3) Sektor Keuangan
Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan
mengendalikan arus kas, memperkirakan keperluan kas, secara efektif menggunakan kas
yang berlebih (surplus) maupun kas yang kurang (defisit). Pada saat surplus kas dapat
digunakan membayar utang dan dapat diinvestasikan pada surat berharga jangka pendek
untuk mendapatkan laba. Pada saat defisit kas dapat segera diupayakan untuk menutupinya,
misalnya dengan cara meminjam, menambah modal pemilik, menjual aset yang menganggur,
dan sebagainya.
Tujuan penyusunan anggaran kas adalah merencanakan posisi likuiditas sebagai dasar
untuk menentukan pinjaman di masa datang dan investasi yang akan dilakukan. Tujuan
penyusunan anggaran kas antara lain untuk :
1) Menentukan saldo (posisi) kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi
yang dijalankan. Saldo kas akhir diperoleh dari saldo kas awal ditambah kas
masuk dikurang kas keluar pada periode yang sama.
2) Mengetahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (defisit ) kas pada waktunya.
Kelebihan kas terjadi bila kas masuk lebih besar daripada kas keluar,
4
sebaliknya defisit terjadi bila kas masuk lebih kecil daripada kas keluar.
Dalam keadaan kelebihan kas dapat digunakan untuk membayar utang agar
beban bunga dapat diperkecil, atau diinvestasikan pada surat berharga jangka
pendek untuk mendapatkan laba investasi tersebut. Dalam keadaan
kekurangan kas, manajemen harus segera menutupi kekurangan kas tersebut
dengan cara mencari sumber dana pinjaman, menambah modal penilik, dan
menjual aset yang menganggur.
3) Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan
digunakan untuk apa sumber kas masuk tersebut.
4) Mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar penting bagi kreditor jangka
pendek, karena dapat diketahui kebijakan manajemen dalam mengelola kas
5) Mengetahui kapan utang dibayar kembali.
6) Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih
realisasi dengan anggaran, selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
7) Memperkirakan sumber kas masa akan datang dari arus kas masuk dan ke
mana kas tersebut digunakan dari arus kas keluar.
8) Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
Biasanya laba bersih bergerak bersama. Tingginya tingkat laba menyebabkan
peningkatan kas.
Anggaran kas berguna bagi manajemen sebagai dasar untuk menilai kemana
perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai keperluan perusahaan menggunakan arus
kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, manajemen perlu melakukan
evaluasi terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kepastian memperolehnya,
dan secara rinci kegunaan anggaran kas antara lain sebagai berikut :
5
3) Menggunakannya sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. Dengan anggaran
kas dapat diketahui kemampuan perusahaan mengangsur atau membayar
kredit.
4) Menggunakannya dalam menentukan membayar membayar dividen kepada
pemegang saham.
5) Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar kewajiban
jangka pendek.
6) Menggunakannya dalam memperkuat posisi dalam penawaran.
Anggaran kas masuk dan anggaran kas keluar dipengaruhi oleh faktor :
1) Kegiatan Operasi
Kegiatan operasi adalah kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus-menerus
dilakukan. Kegiatan operasi utama dari perusahaan adalah membeli dan menjual produk atau
jasa. Semakin banyak kegiatan membeli produk atau jasa semakin besar jumlah kas keluar
yang diperlukan, sebaliknya semakin sedikit kegiatan membeli produk atau jasa semakin
kecil jumlah kas keluar yang diperlukan. Pada sisi lain, semakin banyak menjual produk atau
jasa semakin besar kas masuk yang diterima, sebaliknya semakin sedikit kegiatan menjual
produk atau jasa semakin kecil kas masuk yang diterima.
2) Kegiatan Investasi
Kegiatan investasi adalah kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan aset tak
lancar yang digunakan perusahaan. Kegiatan investasi seperti menjual dan membeli surat
berharga jangka panjang, serta menjual dan membeli aset tetap (tanah,bangunan,kendaraan
dan lain-lain).
6
3) Kegiatan Pendanaan
Semakin banyak membeli surat berharga dan aset tetap semakin besar kas keluar yang
diperlukan, sebaliknya semakin sedikit membeli surat berharga dan aset tetap semakin kecil
kas keluar yang diperlukan. Pada sisi lain, semakin banyak menjual surat berharga dan aset
tetap semakin besar kas masuk yang diterima, sebaliknya semakin sedikit menjual surat
berharga dan aset tetap semakin kecil kas masuk yang diterima.
Kegiatan pendanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal sendiri.
Kegiatan pendanaan seperti; menerima uang dalam bentuk utang yang berasal dari kreditor
dan membayar pokok utang kepada kreditor, menerima uang dari pemodal atas saham yang
dijual (setoran modal), dan membayar kepada pemodal atas saham bendahara yang dibeli
(prive untuk badan usaha yang bukan perseroan terbatas).
Semakin banyak modal yang disetor (saham dijual) dan semakin banyak utang yang
diterima semakin besar kas masuk, sebaliknya semakin sedikit modal disetor (saham dijual)
dan semakin sedikit utang yang diterima semakin kecil kas masuk. Pada sisi lain, semakin
banyak saham bendahara yang dibeli (prive dibayar) dan semakin banyak pokok utang
dibayar semakin besar kas keluar, sebaliknya semakin sedikit saham bendahara dibeli (prive
dibayar) dan semakin sedikit pokok utang dibayar semakin kecil kas keluar.
Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan
mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran penjualan, anggaran biaya
atau beban, dan anggaran tambahan produk modal. Metode ini sering digunakan untuk
anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba tahunan. Oleh karena itu,
metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka pendek, karena biasanya
anggaran dengan metode ini dibuat paling lama periodenya setahun. Selama setahun tersebut
periode anggaran dibagi dalam tiap triwulan, bulan, minggu, atau hari.
Pendekatan ini disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun
anggaran kas terlebih dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir belanja kas
keluar. setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. dikatakan
metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi
sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.
7
2) Pendekatan Akunting Keuangan
Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi
dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas,
seperti : beban atau biaya terutang, beban atau biaya bayar dimuka, depresiasi/ penyusutan/
penghapusan/ amortisasi.
Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya
tentang arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini lebih cocok untuk anggaran kas
jangka panjang. Oleh karena itu, metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas
jangka panjang. Metode ini dikatakan pendekatan akunting keuangan karena cara penyusunan
anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan.
Oleh karena penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut
metode tak langsung.
8
kas masuk dari hasil menjual surat berharga yang diperdagangkan, dapatan bunga,
jasa giro, dividen, logikanya dapat diklasifikasikan sebagai kas masuk dari kegiatan investasi
atau kegiatan pendanaan, tetapi standar/prinsip akunting yang lazim dalam hal arus kas
menghendaki diklasifikasikan sebagai arus kas yang berasal dari kegiatan operasi. Hal ini
disebabkan karena hasil menjual surat berharga yang diperdagangkan, dapatan bunga, dan
dividen meningkatkan laba bersih, dan beban bunga menurunkan dapatan. Adapun laba
bersih dari dasar akrual yang diubah menjadi dasar kas merupakan arus kas dari kegiatan
operasi. Oleh karena itu hasil menjual surat berharga yang diperdagangkan, dapatan bunga
dan dapatan dividen, dan beban bunga dilaporkan sebagai arus kas dalam kegiatan operasi.
Kas masuk kegiatan investasi seperti kas diterima dari hasil menjual aset tak lancar dan kas
yang diterima dari angsuran pokok pinjaman yang diberikan, serta hasil menjual segmen
(pangsa) perusahaan. Kas masuk kegiatan pendanaan meliputi kegiatan memperoleh kas dari
pemodal dan kreditor.
Langkah Kedua adalah menyusun anggaran kas keluar. Kas keluar dari kegiatan
operasi seperti untuk membayar kepada pemasok untuk jasa atau produk yang dibeli secara
rutin, membayar surat berharga yang dibeli, bayar gaji/upah/bonus dan sejenisnya kepada
pegawai, bayar utang dan pajak, serta membayar beban lainnya. Kas keluar kegiatan investasi
contohnya membayar pinjaman diberikan, membeli aset tak lancar seperti surat berharga dan
aset tetap. Kas keluar kegiatan pendanaan seperti membeli saham bendahara dari pemodal,
bayar pokok utang jangka panjang kepada kreditor, dan bayar dividen.
Langkah ketiga adalah mengurangkan arus kas masuk dengan arus kas keluar. Bila
arus kas masuk lebih besar dari arus kas keluar berarti terjadi kelebihan (surplus) kas dan
sebaliknya apabila arus kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar maka terjadi kekurangan
(defisit). Langkah keempat adalah menyusun anggaran kas, yaitu menghitung saldo kas akhir
dengan cara saldo kas awal ditambah dengan kelebihan kas atau saldo kas awal dikurangi
dengan kekurangan kas, ditambah dengan pinjaman lalu dikurangi dengan pembayaran
pinjaman dan bunga.
Beban penyusutan
Dividen dalam bentuk saham atau bonus dalam bentuk saham
Aset dinilai kembali
9
Pada dasarnya metode ini dimulai dari laba bersih, penyesuaian terhadap laba bersih
dibuat untuk transaksi yang tidak memengaruhi kas. Laba bersih dari dasar akrual diubah
menjadi dasar kas sehingga diperoleh arus kas dari kegiatan operasi. Arus kas untuk kegiatan
investasi dan pendanaan dihitung sama seperti pendekatan kas masuk dan kas keluar (metode
langsung).
Pada bulan Oktober 2008, manajemen PT.Nusa Indah menyusun anggaran kas
perusahaan untuk tahun 2009. Sedangkan data yang dimiliki manajemen perusahaan
berkaitan dengan penyusunan anggaran kas tersebut adalah sebagai berikut :
10
Perusahaan merencanakan akan membayar pajak pada bulan Maret 2009
sebesar Rp 62.000.000.
Diharapkan, Bank Danamon akan memberikan kredit modal kerja sebesar Rp
700.000.000 pada akhir bulan Maret 2009, dengan tingkat bunga pinjaman
sebesar 24% per tahun dan bunga akan dibayarkan setiap bulan mulai bulan
Mei 2009
Perusahaan merencanakan menjual 4 unit kendaraan pick-up yang dimilikinya,
dengan taksiran harga jual sebesar Rp 35.000.000. per unit. Diperkirakan
seluruh mobil tersebut akan dapat terjual pada bulan Februari 2009.
Dan untuk mengganti kendaraan yang telah dijual tersebut, perusahaan
merencanakan akan membeli secara tunai sebanyak 4 unit kendaraan baru,
seharga Rp 80.000.000. per unit pada bulan Februari 2009.
Berdasarkan data diatas, jika dibuat anggaran kas PT.Nusa Indah untuk 6 bulan
pertama tahun 2009, akan menghasilkan anggaran sebagai berikut :
PT Nusa Indah
Anggaran Kas
Tahun 2009 Semester Pertama
(Dalam Rp 000.000,00)
Keterangan Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni
SALDO AWAL 840 648 536 1,377 960 809
Aktivitas Operasi
penjualan tunai 400 400 400 400 400 400
penerimaan piutang 0 370 330 250 250 250
pembelian tunai (240) (240) (240) (240) (240) (240)
pembayaran utang usaha (225) (335) (160) (160) (160) (160)
biaya tenaga kerja (45) (45) (45) (45) (45) (45)
biaya overhead (35) (35) (35) (35) (35) (35)
biaya pemasaran (25) (25) (25) (25) (25) (25)
biaya adm dan umum (22) (22) (22) (22) (22) (22)
biaya bunga (14) (14)
pajak penghasilan (62)
Aktivitas Investasi
pembelian mesin (280)
penjualan kendaraan 140
pembelian kendaraan (320)
Aktivitas Pendanaan
pembayaran utang bank (260) (260)
kredit bank 700
11
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan
alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber
kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan atau digunakan sehingga tampak
kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi
atau perusahaan. Anggaran kas memiliki tiga sektor yaitu penerimaan kas, pengeluaran kas
dan sektor keuangan.
Anggaran kas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pertama ada kegiatan operasi
adalah kegiatan yang bersifat rutin dan terus-menerus dilakukan seperti membeli dan menjual
produk/jasa. Kedua ada kegiatan investasi dimana kegiatan ini dapat meningkatkan atau
menurunkan aset tak lancar perusahaan. Lalu terakhir ada kegiatan pendanaan yang berkaitan
dengan utang dan modal perusahaan. Dalam penyusunan anggaran kas digunakan dua
pendekatan yaitu pendekatan kas masuk dan kas keluar serta pendekatan akunting keuangan.
Perbedaan antara kedua pendekatan tersebut terdapat pada kegiatan operasionalnya.
3.2.Saran
Diharapkan dengan pembuatan makalah ini kita dapat lebih memahami materi terkait
dengan anggaran kas sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kita. Kami berharap
kritik dan saran yang membangun apabila terdapat kekeliruan dalam penyajian materi dalam
makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi, A., & Iriyadi. (2012). Analisis Peranan Anggaran Kas Sebagai Alat Bantu
Manajemen Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Kas. Research Gate,
1(November 2012), 1–4. https://www.researchgate.net/profile/Iriyadi-
Iriyadi/publication/326698085_ANALISIS_PERANAN_ANGGARAN_KAS_SEBAG
AI_ALAT_BANTU_MANAJEMEN_DALAM_MENUNJANG_EFEKTIVITAS_PEN
GENDALIAN_KAS_Studi_Kasus_pada_PT_Hadinata_Brothers_Co/links/5b60111f458
515c4b254603c/ANAL
Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan (Edisi 3). Salemba Empat.
Ritonga, W. R. (2019). Prosedur Penusunan Anggaran Dan Perencanaan Arus Kas Pada Pt.
Samudera Indonesia Tbk. 16–41.
http://repository.dharmawangsa.ac.id/id/eprint/364%0Ahttp://repository.dharmawangsa.
ac.id/364/8/BAB II_15510115.pdf
Rukmana, H. (2015). Pengaruh Perubahan Anggaran Kas terhadap Tingkat Likuiditas Pada
PT. PLN (PERSERO) Wilayah Sulselrabar. 5–24.
13