Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OVERHEAD PABRIK ANGGARAN, AKTUAL, DAN PEMBEBANAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya

Yang diampu oleh Ibu Makaryanawati, SE., Msi., AK., CA

Disusun Oleh:

Irwan Adi Prasetiyo 180422623114

Kelvin Bagus Anugrah 180422623092

Lalu Husna Hadi 180422623013

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

MARET 2019
ii
DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………………………………... i

Karakteristik Overhead Pabrik ………..…………………………………………….. 1

Penggunaan Tarif Biaya Overhead yang Telah Ditentukan Sebelumnya………….... 1

Faktor – Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead.…...1

Dasar yang Dapat Digunakan …………………………………………………...2

Pemilihan Tingkat Aktivitas……………………………………………………..3

Memasukkan atau Mengeluarkan Biaya Overhead Tetap……………………….4

Perhitungan Tarif Biaya Overhead………………………………...………………… 5

Biaya Overhead Aktual ……………………………………………………………... 5

Biaya yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah. 6

Pembebanan Biaya Overhead……………………………………………………6

Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah………………………… 7

Alokasi Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah………………...7

Mengubah Tarif Biaya Overhead……………………………………………………. 8

i
PEMBAHASAN

1. Karakteristik Overhead Pabrik


Overhead pabrik memiliki dua karakteristik
1. Overhead berkaitan dengan hubungan antara overhead pabrik dengan produk
atau volume produksi.
2. Overhead berkaitan dengan bagaimana item-item yang berbeda dalam overhead
berubah terhadap perubahan dalam volume produksi.

2. Penggunaan Tarif Biaya Overhead yang Telah Ditentukan Sebelumnya


Tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya memungkinkan alokasi yang
konsisten dan wajar ke setiap unit output.Dalam perhitungan biaya berdasarkan
pesanan, biaya aktual dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang
digunakan untuk pesanan tersebut ditentukan dari buku permintaan bahan baku dan
kartu jam kerja, serta dimasukkan ke dalam kartu biaya pesanan

3. Faktor – Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead


Jenis tarif overhead berbeda tidak hanya dari suatu perusahaan ke perusahaan
lain tetapi juga dari satu departmen. 5 faktor yang mempengaruhi pemilihan tarif
overhead
1. Dasar yang digunakan
 Fisik
 Biaya bahan baku langsung
 Biaya tenaga kerja langsung
 Jam tenaga kerja langsung
 Jam mesin
 Transaksi atau aktivitas
2. Pemilihan tingkat aktivitas
 Kapasitas teoritis

1
 Kapasitas aktual yang diperkirakan
 Kapasitas praktis
 Kapasitas normal
 Dampak kapasitas terhadap tarif overhead
 Kapasitas menganggur versus kelebihan aktifitas
3. Memasukkan atau tidak memasukan overhead tetap
 Perhitungan biaya penyerapan penuh
 Perhitungan biaya langsung
4. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif
 Tarif tingkat pabrik
 Tarif Departmental
 Tarif subdepartmental dan aktivitas
5. Menggunakan tarif yang berbeda untuk aktifitas jas

3.1 Dasar yang Dapat Digunakan


Faktor yang diukur sebagai denominator dari tarif overhead disebut sebagai
dasar tarif overhead, dasar alokasi overhead, atau dasar. Pemilihan dari dasar ini
sangat penting jika suatu sistem biaya akan menyediakan data biaya yang berarti.
Tujuan utama dalam pemilihan dasar adalah untuk memastikan pembebanan
overhead dalam proporsi yang wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung
yang digunakan oleh pesanan, produk, atau pekerjaan yang dilakukan.
Jika overhead hampir seluruhnya berorientasi pada tenaga kerja dan
didominasi oleh biaya seperti supervise dan tunjangan, maka dasar yang sesuai
mungkin adalah biaya tenaga kerja langsung atau jam tenaga kerja langsung. Jika
item - item overhead sebagian besar berorientasi pada teknologi, yang
diakibatkan oleh kepemilikan dan operasi dari mesin, maka dasar jam mesin
mungkin yang paling sesuai. Apabila overhead sebagian besar berorientasi pada
bahan baku, maka biaya bahan baku mungkin sesuai digunakan sebagai dasar.

2
Tujuan kedua dalam pemilihan dasar adalah untuk meminimalkan biaya
dan usaha klerikal. Ketika dua atau lebih dasar tersebut menghasilkan
pembebanan overhead pabrik yang hampir sama untuk setiap pesanan atau
produk, maka dasar yang paling sederhana dan paling mudah diukurlah yang
sebaiknya digunakan. Meskipun biaya untuk mengelola sebagai metode berbeda
dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dasar biaya tenaga kerja langsung dan
dasar biaya bahan baku langsung cenderung menghasilkan usaha klerikal yang
paling sedikit, karena data yang diperlukan telah diakumulasi untuk alasan yang
lain, dan dengan demikian langsung tersedia. Dasar jam tenaga kerja dan jam
mesin pada umumnya memerlukan tambahan pekerjaan klerikan karena usaha
tambahan yang diperlukan untukmengumpulkan data.

3.2 Pemilihan Tingkat Aktivitas


Dalam menghitung tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya,
sebagian besar bergantung pada tingkat aktivitas yang dipilih. Numerator dari
tarif overhead adalah estimasi biaya overhead untuk tingkat aktivitas tertentu,
dan denominatornya adalah estimasi dasar alokasi pada tingkat aktivitas yang
sama. Semakin besar tingkat aktivitas yang diasumsikan, semakin rendah tarif
overhead yang telah ditentukan sebelumnya. Hubungan ini ada karena overhead
pabrik terdiri atas bagian yang bersifat tetap dan variabel.
Kapasitas teoritis terdiri dari suatu departemen, pabrik, atau fasilitas
lainnya adalah kapasitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa
interupsi. Hal ini dicapai jika pabrik atau departemen memproduksi pada tingkat
100% kapasitas yang dinyatakan.
Kelonggaran harus diberikan untuk interupsi yang tidak dapat dihindari
seperti, perubahan pekerja, pemeliharaan preventif, perbaikan, persiapan,
kegagalan, bahan baku yang tidak memuaskan, penundaan dalam pengantaran
bahan baku, kekurangan dan ketidak hadiran pekerja, hari minggu, hari libur,
cuti, perhitungan persediaan, dan perubahan pola serta model. Jumlah shift per

3
hari juga harus dipertimbangkan. Faktor-faktor ini mengurangi tingkat kapasitas
teoritis menjadi tingkat kapasitas praktis.
Kapasitas aktual yang diperkirakan mengacu pada jumlah output yang
diperkirakan akan diproduksi selama periode tertentu. Tingkat aktivitas ini
biasanya mengakibatkan perbedaan dalam tarif yang ditentukan sebelumnya di
setiap periode, karena peningkatan atau penurunan dalam produksi yang
direncanakan.
Kapasitas normal mengacu pada aktivitas rata-rata selama suatu periode
waktu yang cukup lama untuk meratakan fluktuasi. Konsep kapasitas normal
berusaha untuk menstabilisasi suatu tarif overhead yang akan berfluktuasi saat
fasilitas dipergunakan dalam tingkatan yang berbeda dalam periode yang
berbeda.
Pada tingkat aktivitas yang lebih tinggi, tarifnya lebih rendah karena
overhead pabrik tetap dibebankan ke lebih banyak jam mesin.
Kapasitas menganggur disebabkan oleh kurangnya penjualan. Ketika
permintaan penjualan meningkat, pekerja dan fasilitas produksi yang
menganggur kembali digunakan. Ketika kapasitas menganggur dianggarkan
untuk periode tersebut, biayanya dimasukan dalam tarif overhead, hanya jika
kapasitas aktual yang diperkirakan digunakan sebagai denominator
Kelebihan kapasitas terjadi, karena disebabkan oleh kapasitas produktif
yang lebih besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk
menggunakannya, atau karena ketidak seimbangan dalam peralatan atau mesin.
Ketidak seimbangan ini terjadi ketika kapasitas dari suatu mesin tidak sesuai
dengan kapasitas dari mesin- mesin lain, dengan mana mesin tersebut harus
disinkronisasi.

3.3 Memasukkan atau Mengeluarkan Biaya Overhead Tetap


Biaya yang dialokasikan ke unit-unit produksi bisa mencakup seluruh biaya
manufaktur, yang disebut perhitungan biaya penyerapan penuh (absorption
costing) atau hanya biaya manufaktur variabel saja, yang disebut perhitungan

4
biaya langsung (direct costing). Pada perhitungan biaya penyerapan penuh, baik
biaya tetap maupun variabel dimasukkan dalam tarif overhead pabrik. Sementara
itu, pada perhitungan biaya langsung, hanya overhead pabrik variabel saja yang
dimasukkan dalam tarif overhead pabrik. Bagian tetap dari biaya overhead pabrik
tidak menjadi biaya produk. Biaya tetap diperlakukan sebagai beban periodik,
yang berarti seluruh biaya tersebut dibebankan di setiap periode, sebagaimana
beban pemasaran dan beban administrasi.

4. Perhitungan Tarif Biaya Overhead


Langkah pertama dalam menghitung tarif overhead adalah menentukan tingkat
aktivitas yang akan digunakan untuk dasar yang dipilih. Setelah itu, semua item biaya
overhead diestimasikan atau dianggarkan pada tingkat aktivitas tersebut. Dengan
demikian, akan diperoleh estimasi total overhead pabrik. Total overhead pabrik
diklasifikasikan menjadi kategori tetap dan variabel. Jumlah variabel per unit adalah
konstan dalam rentang waktu yang relevan. Sementara itu, biaya tetap memiliki total
jumlah yang konstan dalam rentang waktu yang relevan, sehingga biaya per unitnya
berbeda untuk setiap tingkatan produksi. Oleh karena biaya harus diklasifikasikan
sebagai biaya tetap atau variabel, maka bagian tetap dari biaya semivariabel dan
tingkat perubahan dalam biaya variabel harus ditentukan. Tiga metode perhitungan
dalam menentukan elemen tetap dan variabel biaya adalah metode tinggi-rendah,
metode scattergraph, dan metode kuadrat terkecil. Tarif overhead pabrik per jam
mesin dapat dihitung dengan cara membagi estimasi overhead pabrik dengan estimasi
jam mesin.

5. Biaya Overhead Aktual


Biaya overhead aktual merupakan biaya overhead yang benar-benar terjadi.
Beberapa biaya overhead pabrik aktual dicatat ketika terjadi, transaksi yang terjadi
dijurnal dan diposting ke buku besar atau buku pembantu. Pencatatan ini tidak
bergantung pada pembebanan overhead pabrik. Tujuan dasar dari akumulasi overhead
pabrik adalah untuk menyediakan informasi untuk pengendalian. Pengendalian

5
pertama-tama mengharuskan pelaporan biaya ke kepala masing-masing departemen
yang bertanggung jawab atas biaya tersebut, dan kemudian membuat perbandingan
dengan jumlah yang dianggarkan. Adapun dokumen utama yang digunakan sebagai
sumber catatan overhead yang sesungguhnya ialah voucher pembelian, bukti
permintaan bahan baku, kartu jam kerja, dan voucher jurnal umum.

6. Biaya yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau
Rendah
Pada akhir periode, overhead pabrik dibebankan dan aktual akan dibandingkan.
Overhead pabrik aktual adalah jumlah biaya yang tidak langsung terjadi, sedangkan
overhead dibebankan adalah jumlah biaya yang dialokasikan ke output.

6.1 Pembebanan Biaya Overhead


Ayat jurnal umum yang mengikhtisarkan pembebanan biaya overhead
adalah sebagi berikut:

Barang dalam proses xx


Overhead pabrik dibebankan xx
Debit ke akun pengendali barang dalam proses membawa total overhead
yang dibebankan ke buku besar untuk suatu periode tertentu, biasanya satu bulan.
Akun overhead pabrik dibebankan kemudian ditutup ke akun pengendali
overhead diakhir tahun dengan ayat jurnal berikut:

Overhead pabrik dibebankan xx


Pengendali overhead pabrik xx
Akun overhead pabrik dibebankan digunakan karena akun tersebut
menyimpan biaya yang dibebankan dan biaya aktual secara terpisah. Pemisahan
ini berguna sebagai pembanding bulanan dengan overhead pabrik yang
dianggarkan. Perbandingan ini diperlukan untuk mengevaluasi kesesuaian tarif
overhead yang telah ditentukan sebelumnya.

6
Biaya overhead pabrik biasanya dibebankan ke barang dalam proses, tetapi
dalam lingkungan just-in-time, biaya overhead pabrik dapat dibebankan langsung
ke harga pokok penjualan. Ayat jurnal akhir periode kemudian dibuat, untuk
menyesuaikan akun persediaan untuk porsi overhead pabrik dan biaya produksi
lainnya yang sesuai dengan unit di persediaan. Ayat jurnal lawannya dibuat ke
akun harga pokok penjualan, menggunakan perhitungan biaya blackflush.

6.2 Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah


Debit di akun pengendali overhead mencerminkan biaya overhead pabrik
aktual yang terjadi selama periode tersebut, sementara kreditnya mencerminkan
jumlah yang dibebankan. Karena debit dan kreditnya jarang sama, maka biasanya
ada saldo debit atau kredit di akun tersebut. saldo debit mengindikasikan bahwa
overhead pabrik telah dibebankan terlalu rendah. sedangkan saldo kredit berarti
bahwa overhead pabrik telah dibebankan terlalu tinggi.
Saldo pembebanan terlalu tinggi atau terlalu rendah ini merupakan sumber
bagi banyak informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk mengendalikan
dan menilai efisiensi operasi dan penggunaan kapasitas yang tersedia, serta untuk
menghitung tarif overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya untuk
periode-periode berikutnya.

6.3 Alokasi Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah


Alokasi dari overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu
rendah biasanya cukup sederhana. Di akhir periode akuntansi, jumlah tersebut
dapat diperlakukan sebagai biaya periodik atau dialokasikan kepersediaan dan
harga pokok penjualan. Jika jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu
tinggi atau rendah tidak signifikan, jumlah tersebut sebaiknya ditutup langsung
ke ikhtisar laba rugi atau ke harga pokok penjualan sebagai biaya periodik.

Ikhtisar laba rugi xx


Pengendali overhead pabrik xx

7
Atau

Harga pokok penjualan xx


Pengendali overhead pabrik xx
Dalam ayat jurnal kedua, jumlah sebesar xx menjadi bagian dari saldo akun
harga pokok penjualan, yang kemudian akan ditutup ke akun ikhtisar laba rugi.
Alternatif lain, overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau rendah
dapat dilaporkan sebagai penyesuaian dalam laporan harga pokok produksi. Jika
merupakan tanggung jawab dari manajemen produksi, maka jumlah tersebut
dilaporkan sebagai penambah dalam laporan harga pokok produksi. Jika
merupakan tanggung jawab dari manajemen umum, maka jumlah tersebut
ditambahkan terhadap harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi.
jumlah tersebut juga dapat dialokasikan ke persediaan dan harga pokok
penjualan. Alokasi ini adalah usaha untuk menyatakan kembali semua overhead
pabrik dibebankan ke jumlah yang mendekati overhead pabrik aktual. Tujuan
dari alokasi overhead pabrik dibebankan adalah untuk merevisi semua jumlah
overhead pabrik yang telah dibebankan selamatahun itu. Revisi ini dicapai
dengan menyesuaikan ketiga akun dengan persentasinya masing masing, karena
semua jumlah overhead pabrik dibebankan ada di saldo akhir tahun dari akun
barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.

7. Mengubah Tarif Biaya Overhead


Tarif overhead biasanya ditinjau kembali secara periodik. Perubahan dalam
metode produksi, efisiensi, perkiraan penjualan, membuat tinjauan kembali, dan
revisi yang memungkinkan dari tarif overhead diperlukan paling tidak setahun sekali.
Batasan yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam merevisi tarif overhead
bergantung pada frekuensi perubahan, pada faktor-faktor yang mempengaruhi tarif
overhead dan pada kebutuhan manajemen serta keinginan akan data biaya terkini.
Suatu tarif overhead dapat saja tidak benar karena penilaian yang salah atas estimasi
overhead atau aktivitas yang diantisipasi. Apabila angka overhead pabrik yang

8
dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah berarti tarif overhead yang tertulis salah.
Ketika tarif overhead didasarkan pada kondisia ktual yang diperkirakan, variasi
musiman dapat menghasilkan jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi
atau terlalu rendah dalam periode interim, yang akan kembali normal dalam periode
pelaporan satu tahun penuh.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Riris. 2019. Overhead Pabrik; Anggaran, Aktual, dan Pembebanan,


(Online),
(https://www.academia.edu/34167359/Bab_3._Overhead_Pabrik_Anggaran_
Aktual_dan_Pembebanan), diakses 23 Maret 2019.

Carter, William K. 2012. Akuntansi Biaya. Terjemahan Krista. Jakarta: Salemba


Empat. Tahun 2017

Wahab, Nasir. 2013. BIAYA OVERHEAD PABRIK (ANGGARAN, AKTUAL DAN


PEMBEBANAN), (Online),
(https://plus.google.com/108133716931640288690/posts/83PYqPFCdt7),
diakses pada 25 Maret 2019

Panjaitan, Sari. 2015. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan,


(Online),
(https://www.academia.edu/5091757/Overhead_Pabrik_Anggaran_Aktual_da
n_Pembebanan), diakses pada 24 Maret 2019

10

Anda mungkin juga menyukai