Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM AKUNTANSI

SISTEM AKUNTANSI BIAYA


APA (ADVERTISE PARTNER ANYTIME) KONVEKSI
BANDAR LAMPUNG

Nama Kelompok :
Muhamad Fazares 1741031001
Arief Septa Rifandi 1741031021
Nabila Zara Zettira 1741031029
Ratna Nahdatyaningrum 1741031044

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Sistem
Akuntansi yang berjudul “Sistem Akuntansi Biaya” dan menjadi salah satu tugas
dari mata kuliah Sistem Akuntansi ini dengan baik dan lancar.

Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam


penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang.

Akhir kata,semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan
penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sebagai
referensi tambahan di mata kuliah Sistem Akuntansi.

Bandar Lampung, 4 Mei 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman.
Cover ………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar ………………………………………………………………. ii

I. PENDAHULUAN ……………………………………………………. iv
1.1 Latar Belakang …………………………..……………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………….....………………..... 5
1.3 Tujuan Penulisan …………………………..………………….. 5

II. PEMBAHASAN ………………………………………………………. vi


2.1 Dokumen yang Digunakan ……………………………………. 6
2.2 Catatan Akuntansi yang Digunakan …...………………………. 7
2.3 Fungsi Terkait ………………………………………………... 8
2.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ………………….. 9
2.5 Unsur Pengendalian Intern ………………………………….... 10
2.6 Flow Chart ……………………………………………………. 11

III. PENUTUP ………………………………………………………….... xvii


3.1 Kesimpulan …………………………………………………... 17
3.2 Saran …………………………………………………………. 17

3
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri konveksi adalah suatu perusahaan yang menghasilkan pakaian jadi
pakaian wanita, pria, anak, pakaian olahraga, maupun pakaian-pakaian
partai politik. Industri konveksi bisa di bilang perusahaan yang sedang
karena tenaga kerjanya masih dibilang sedikit. Umumnya, perusahaan-
perusahaan konveksi mempergunakan bahan baku berupa tekstil dari
bermacam-macam jenis, seperti katun, kaos, linen, polyester, rayon, dan
bahan-bahan syntesis lain ataupun campuran dari jenis bahan-bahan
tersebut.

APA konveksi merupakan perusahaan konveksi yang ada di Bandar


Lampung, tepatnya di Jl. ZA. Pagar Alam Labuhan Ratu Kedaton Bandar
Lampung. Usaha ini sudah dimulai sejak tahun 2015 dimana memiliki
kurang lebih saat ini 20 karyawan. APA konveksi merupakan perusahaan
perseorangan. Perusahan ini bergerak dibidang konveksi yaitu berupa
jaket, PDH, kaos, dan topi.

Dalam makalah ini kami akan membahas sistem akuntansibiaya di Asia


Konveksi.Dan sistem akuntansi biaya dalam APA Konveksi ini berat
hubungannya dengan sistem pengawasan produksi, karena sebagian besar
kegiatan perusahaan manufaktur berada dalam fungsi produksi. Ada dua
jenis sistem dalam Akuntansi Biaya.

Sistem pertama adalah sistem pengawasan produksi yang terdiri atas


prosedur untuk mengawasi jalannya produksi bahkan dari penyediaan
bahan baku, fasilitas pabrik, dan kebutuhan tenaga kerja. Sistem kedua
adalah Sistem Akuntansi Biaya itu sendiri yang fungsinya mengumpulkan
dan mengklarifikasi data-data dalam bentuk biaya produksi dan non
produksi.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Dokumen apasajakah yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya
APA Konveksi?
2. Bagaimana bentuk catatan yang digunakan sistem akuntansi biaya APA
Konveksi?
3. Apa sajakah fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi biaya APA
Konveksi?
4. Bagaimana prosedur yang membentuk sistem akuntansi biaya APA
Konveksi?
5. Bagaimana bentuk sistem pengendalian internal akuntansi biaya APA
Konveksi?
6. Bagaimana bentuk dan proses alur flowchart sistem akuntansi biaya APA
Konveksi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dokumen apasaja yang digunakan dalam sistem
akuntansi biaya APA Konveksi.
2. Untuk mengetahui bentuk catatan yang digunakan sistem akuntansi
biaya APA Konveksi.
3. Untuk mengetahui fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi biaya
APA Konveksi.
4. Untuk mengetahui prosedur yang membentuk sistem akuntansi biaya
APA Konveksi.
5. Untuk mengetahui bentuk sistem pengendalian internal dari akuntansi
biaya APA Konveksi.
6. Untuk mengetahui bentuk dan proses alur flowchart sistem akuntansi
biaya APA Konveksi.

5
II. PEMBAHASAN

2.1 Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya APA Konveksi:

1. Surat Order Produksi


Merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen
produksi yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan
proses pengolahan produk untuk memproduksi sejumlah produk
dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka
waktu seperti yang tercantum dalam surat order produksi tersebut.

2. Daftar Kebutuhan Bahan


Merupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan
untuk memproses produksi seperti yang tercantum dalam surat
order produksi.

3. Daftar Kegiatan Produksi


Merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas mesin yang
diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum
dalam surat order produksi.

4. Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang


Merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk
meminta bahan baku dan bahan penolong, dan berfungsi sebagai
bukti pengeluaran barang dari gudang.

5. Kartu Jam Kerja

Merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung


yang dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum
dalam surat order produksi.

6
6. Laporan Produk Selesai
Dibuat oleh fungsi produksi untuk memberitahukan selesainya
pesanan produk tertentu kepada fungsi perencanaan dan
pengawasan produksi, fungsi gudang, fungsi penjualan, fungsi
akuntansi persediaan, dan fungsi akuntansi biaya.

7. Bukti Memorial.
Digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tetap
berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan
pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan
tarif yang ditentukan dimuka.

2.2 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya APA Konveksi :

1. Jurnal Pemakaian Bahan Baku.


Merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat harga
pokok bahan baku yang digunakan dalam produksi.

2. Jurnal Umum.
Digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran gaji dan upah,
depresiasi aktiva tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, dan
terpakainya persekot biaya.

3. Register Bukti Kas Keluar.


Digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik, biaya
administrasi dan umum, biaya pemasaran yang berupa pengeluaran
kas.

7
4. Kartu Biaya, catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci
biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum, dan biaya
pemasaran.

2.3 Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi biaya APA Konveksi :

1. Fungsi Penjualan.
Bertanggung jawab atas penerimaan order dari pelanggan dan
meneruskan order tersebut ke fungsi produksi.

2. Fungsi Produksi.
Bertanggung jawab atas pembuatan perintah produksi bagi fungsi-
fungsi yang ada dibawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan
produksi guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi
penjualan.

3. Fungsi Perencanaan dan Pengawasan Produksi.


Merupakan fungsi staf yang membantu fungsi produksi dalam
merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi. Perencanaan
produksi diwujudkan dalam perhitungan rencana kebutuhan bahan
dan peralatan yang akan digunakan untuk memproduksi pesanan
yang diterima dari fungsi penjualan.

4. Fungsi Gudang.
Bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan
penolong dan barangyang lain yang digudangkan ; menerima
produk jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi.

5. Fungsi Akuntansi Biaya.


Bertanggung jawab atas pencatatan mutasi setiap jenis persediaan
dan atas pencatatan biaya produksi langsung, biaya produksi tidak
langsung, dan biaya nonproduksi ke dalam kartu biaya ; mencatat

8
transaksi terjadinya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya
overhead pabrik, dan biaya non produksi ke dalam jurnal
pemakaian bahan baku dan jurnal umum serta posting ringkasan
jurnal tersebut ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.

2.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk

Prosedur sistem akuntansi biaya APA Konveksi :

1. Prosedur Order Produksi.


SOP dikeluarkan untuk mengkoordinasikan pegolahan bahan baku
menjadi produk jadi. SOP ini dikeluarkan oleh departemen
produksi berdasarkan order dari pembeli yang diterima dari bagian
penjualan, atau berdasarkan permintaan dari fungsi gudang.

2. Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang.


Prosedur ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan
baku dari fungsi gudang. Biasanya permintaan bahan baku untuk
memenuhi order produksi didasarkan pada daftar kebutuhan bahan
baku yang dibuat oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produk.

3. Prosedur Pencatatan Jam Tenaga Kerja Langsung.


Daftar kegiatan ini berisi kegiatan ini berisi kegiatan yang
diperlukan untuk memproduksi sejumlah produk seperti yang
tercantum dalam SOP, yang meliputi urutan proses pengolahan,
mesin yang digunakan, dan taksiran waktu kerja karyawan dan
mesin.

4. Prosedur Produk Selesai.


Order produksi yang telah selesai dikerjakan perlu diserahkan dari
fungsi produksi ke fungsi gudang. Prosedur produk selesai
merupakan prosedur penyerahan produk selesai dari fungsi
produksi ke fungsi gudang.

9
5. Prosedur Pencatatan Beban Tenaga Kerja Langsung.
Prosedur ini digunakan untuk mencatat beban tenaga kerja yang
dikonsumsi untuk mengerjakan order produksi tertentu atau yang
dikeluarkan dalam periode waktu tertentu.

2.5 Unsur Pengendalian Intern

 Organisasi
1. Fungsi Pencatatan Biaya terpisah dari Fungsi Produksi.
2. Fungsi Pencatatan Biaya terpisah dari Fungsi yang
Mengaggarkan biaya.
3. Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Produksi.
4. Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Akuntansi.

 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan


Dalam organisasi setiap transaksi keuangan terjadi melalui
sistem otorisasi tertentu. Otorisasi terjadinya transaksi
dilakukan dengan pembubuhan tanda tangan oleh manajer yang
memiliki wewenang untuk itu, pada dokumen sumber setiap
transaksi yang terjadi dicatat daiam catatan akuntansi melalul
prosedur pencatatan terternu. Dengan demikian, maka kekayaan
perusahaan akan terjamin keamanannya dan data akuntansi
yang dicatat terjamin ketelitian dan keandalannya. Beberapa
dokumen yang harus diotorisasi adalah sebagai berikut :
1. SOP diotoritasi oleh Kepala Fungsi Produksi.
2. Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Diotoritasi oleh
Kepala Fungsi Produksi.
3. Bukti Kas Keluar Diotoritasi oleh Fungsi Akuntansi Keuangan.
4. Dafatr Kebutuhan Bahan dan Daftar Kegiatan Prouksi
dibuat oleh Fungsi Perencanaan dan Pengawasan Produksi.
5. Kartu Jam Kerja Diotoritasi oleh Kepala Fungsi Produksi.

 Praktik yang Sehat

10
1. SOP, bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang,
BKK, dan Bukti Memorial, Bernomor Urut Tercetak dan
penggunaannya dapat dipertanggungjawabnkan.

2.6 Flow Chart


 Prosedur Order Produksi
Bagian Order Penjualan Bagian Perencanaan dan Pengawasan Produksi

11
 Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang
Bagian Produksi Bagian Gudang

12
 Prosedur Pencatatan Jam Tenaga Kerja dan Biaya Tenaga Kerja
Langsung

13
 Prosedur Pencatatan BOP Sesungguhnya, Beban Administrasi dan
Umum, dan Beban Pemasaran yang Berasal dari Pemakai Barang
Gudang
Bagian Gudang Bagian Jurnal

14
Deskripsi Flow Chart

 Prosedur Order Produksi


1. Bagian order penjualan mencatat orderan dari pembeli dan
menerima desain orderan pembeli , kemudian di kirim ke bagian
perencanaa dan pengawasan produksi.
2. Bagian perencanaa dan pengawasan produksi membuat SOP
sebanyak 3 rangkap dan membuat DKB serta DKP. SOP (1)
dikirim ke bagian kartu biaya, sementara SOP (2) disimpan
sebagai arsip, dan SOP (3), DKB, DKP, dikirim ke bagian
produksi.
3. Bagian Produksi lalu melaksanakan produksi sesuai dengan SOP
ke prosedur permintaan barang gudang dan prosedur pencatatan
jam tenaga kerja langsung. Lalu SOP (3), DKB, dan DKP
disimpan sebagai arsip.

 Prosedur Permintaan Barang dan Pengeluaran Barang Gudang


1. Bagian Produksi mulai membuat BPPBG sebanyak 3 rangkap,
BPPBG (2) disimpan sebagai arsip, lalu sisanya dikirim ke bagian
gudang.
2. Bagian Gudang menerima BPPBG (1), dan BPPBG (3) dan
memeriksan menyiapkan barang sesuai bukti tersebut. Lalu
BPPBG (1) dijadikan kartu gudang dan dikirim ke bagian jurnal,
sedangkan BPPBG (3) disimpan sebagai arsip.
3. Bagian Jurnal menerima BPPBG (1), dan mencatatnya sebagai
jurnal pemakaian bahan baku dan di simpan sebagai arsip.

 Prosedur Pencatatan Jam Tenaga Kerja dan BTKL


1. Mencatat jam kerja karyawan dan membuat kartu jam kerja dan
setelah itu dikirim ke bagian selanjutnya.
2. Setelah kartu jam kerja diterima, membuat bukti kas keluar dan
bukti memorial dimana BKK dibuat dua rangkap dan bukti

15
memorial satu rangkap lalu dicatat kedalam jurnal umum dan
dikirim ke bagian selanjutnya berserta dengan daftar upah.
3. Setelah diterima BKK, bukti memorial, dan daftar upah disimpan
dijadikan arsip sesuai nomor dan tanggal.

 Prosedur Pencatatan BOP Sesungguhnya, Beban Administrasi dan


Umum, dan Beban Pemasaran yang Berasal dari Pemakai Barang
Gudang
1. Bagian Gudang menerima BPPBG (1), dan BPPBG (3) dan
memeriksan menyiapkan barang sesuai bukti tersebut. Lalu
BPPBG (1) dijadikan kartu gudang dan dikirim ke bagian jurnal,
sedangkan BPPBG (3) disimpan sebagai arsip.
2. Bagian Jurnal menerima BPPBG (1), dan diposting kebuku besar,
dan disimpan sebagai arsip.

16
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Akuntansi Biaya merupakan prosedur yang dirancang guna
mengumpulkan serta menyajikan biaya produksi, biaya pemasaran, biaya
administrasi, dan biaya-biaya umum lainnya. Sistem ini cukup erat
hubungannya dengan perusahaan manufaktur karena kegiatan perusahaan
ini sebagian besar ada dalam fungsi produksi.

Dari hasil terjun kelapangan menurut kami APA Konveksi sudah


menggunakan sistem akuntansi biaya dengan baik namun ada beberapa
kekurangan sepeti mereka tidak menggunakan kartu harga pokok produk
dan kartu persediaan. Dikarenakan mereka setiap melakukan produksi
mereka melihat berapa banyak order yang harus dibuat dari situ mereka
baru membeli persediaan bahan baku.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan untuk APA Konveksi ini adalah agar lebih
memperhatikan dan mengimplementasikan dengan baik fungsi-fungsi yang
terkait dalam sistem pengawasan produksi baik dari fungsi penjualan,
fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi produksi, fungsi
gudang, dan fungsin akuntansi biaya itu sendiri.

17

Anda mungkin juga menyukai