Mata Kuliah:
Akuntansi Biaya
Dosen Pengampu :
Tri Endar Susianto SEI., M.Ak.
Disusun Oleh:
Aldi Maulana
18A2
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Akuntansi Biaya Bapak Tri Endar
Susianto, SEI., M.Ak. yang telah memberi dukungan dan pembekalan materi sehingga makalah ini
bisa tersusun dengan baik dan rapi.saya berharap makalah ini bisa menjadi sarana untuk menambah
wawasan dan pengetahuan khususnya bagi pembaca.
Dan saya juga menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat mengaharapkan kritik juga saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
ii
7. Jurnal Penjualan 35
E. Contoh Soal 38
A. Kesimpulan 38
Daftar Pustaka 39
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu ekonomi khusus jurusan akuntansi, kita banyak mempelajari berbagai
jenis akuntansi, salah satunya adalah akuntansi biaya. Akuntansi biaya adalah sebagai suatu
bagian dari akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok barang yang di
produksi oleh suatu perusahaan dalam rangka memenuhi pesanan ataupun mengisi persediaan
yang akan di jual. Dengan demikian, pengertian dari akuntansi biaya tidak terlepas dari
pengertian akuntansi dan biaya. Pengertian akuntansi sendiri adalah suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan pelaporan dengan cara-cara tertentu dari transaksi keuangan
serta penafsirannya. Sedangkan pengertian biaya dalam arti luar adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang di ukur dengan satuan uang, yang telah atau yang mungkin akan terjadi untuk
suatu tujuan tertentu.
Dalam ilmu akuntansi, terdapat sebuah bagian ilmu yang mempelajari mengenai
sistem akuntansi yang terdapat di dalam sebuah perusahaan meliputi penentuan harga barang
produksi, pencatatan, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dalam proses produksi. Secara
umum, akuntansi biaya adalah proses pencatatan, peringkasan, penggolongan, serta pelaporan
biaya yang menggunakan cara-cara tertentu. Tujuan dari akuntansi biaya ini adalah untuk
membantu menyediakan informasi yang berkaitan biaya kepada manajemen perusahaan.
Informasi ini dapat digunakan untuk mengelola perusahaan. Sehingga kehadiran akuntansi
biaya ini sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Di dalam akuntansi biaya terdapat siklus
akuntansi biaya. Apa itu siklus akuntansi biaya?
Untuk lebih lengkap nya, silahkan baca materi siklus akuntansi biaya berikut ini.
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Siklus Akuntasi biaya
2. Jenis Siklus Akuntansi Biaya Berdasarkan Perusahaan
3. Siklus Akuntansi Biaya Pada Metode Harga Pokok Pesanan
4. Jurnal Siklus Akuntansi Biaya
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui beberapa materi dari siklus akuntansi biaya
2. Mengetahui jurnal dari siklus akuntansi biaya
2
BAB II
Pembahasan
a. Penentuan harga pokok yang dibeli dan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi
b. Penentuan biaya tenaga kerja langsung
c. Penentuan biaya overhead pabrik
Kemudian dari ketiga biaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan biaya produksi
yang selanjutnya dapat menentukan harga pokok produk selesai.
1. Pengertian
Dalam ilmu akuntansi, akuntansi biaya adalah salah satu materi pokok yang penting.
Untuk itu memahami pengertian akuntansi biaya adalah suatu keharusan. Dalam akuntansi
biaya tersebut pun juga terdapat siklus akuntansi biaya yang juga mesti di pahami
pengertiannya. Akuntansi biaya sendiri memiliki pengertian sebagai suatu bagian dari
akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok barang yang di produksi oleh
suatu perusahaan dalam rangka memenuhi pesanan ataupun mengisi persediaan yang akan di
jual. Dengan demikian, pengertian dari akuntansi biaya tidak terlepas dari pengertian
akuntansi dan biaya. Pengertian akuntansi sendiri adalah suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan pelaporan dengan cara-cara tertentu dari transaksi keuangan
serta penafsirannya. Sedangkan pengertian biaya dalam arti luar adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang di ukur dengan satuan uang, yang telah atau yang mungkin akan terjadi untuk
suatu tujuan tertentu. Di dalam pengertian biaya ini terdapat 4 unsur, yaitu :
3
d. Untuk tujuan tertentu
Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan
usaha suatu perusahaan. Jadi siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dagang akan berbeda
dengan siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur, begitu juga dengan siklus
akuntansi biaya dalam perusahan jasa.
Barang dalam proses/WIP digunakan untuk mencatat biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik (debit), dan harga pokok produk jadi yang ditransfer
ke bagian gudang (kredit).
Persediaan bahan baku digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli
(debit) dan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi (kredit).
Gaji dan upah rekening ini merupakan rekening antara (cleanging account) yang
digunakan untuk mencatat utang gaji & upah (debit) dan upah langsung yang digunakan untuk
mengolah produk (kredit)
Biaya overhead pabrik digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi (debit) dan yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif (kredit)
Persediaan produk jadi digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi (debit) dan harga pokok produk yang dijual (kredit).
4
2. Siklus Akuntansi Biaya Berdasarkan Jenis-Jenis Perusahaannya
Secara umum, proses siklus akuntansi biaya pada sebuah perusahaan terdiri dari
beberapa proses, antara lain :
Penjurnalan
Jurnal adalah pancatatan yang sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang
terjadi pada suatu perusahaan. Jurnal merupakan langkah awal dalam siklus akuntansi.
Jurnal berbentuk kolom-kolom yang berisi tentang tanggal (date), nama rekening/
keterangan (account name), referensi (ref), debet dan kredit. Semua transaksi yang
terjadi maka secara utuh dicatat pada satu tempat. Jurnal adalah catatan berupa
pendebetan dan pengkreditan atas pengaruh transaksi dan disertai penjelasan-
penjelasan yang diperlukan untuk transaksi tersebut.
Buku besar adalah kumpulan rekening yang saling berhubungan dan merupakan satu
kesatuan yang disusun dan dikelompokan sesuai dengan pos-pos laporan keuangan
perusahaan. Sumber buku besar adalah jurnal yang telah dibuat. Setelah transaksi
5
dicatat dalam jurnal, langkah selanjutnya adalah memindahkan semua jurnal kedalam
rekening masing-masing dalam buku besar. Proses pemindahkan dari buku jurnal
kedalam buku besar dinamakan Posting. Sisi debet sebuah rekening pada jurnal, di
posting kesisi debet pada buku besar rekening yang bersangkutan. Sebaliknya sisi
kredit pada jurnal akan diposting ke sisi kredit pada buku besar.
Buku besar memiliki beberapa bentuk. Bentuk buku besar dapat dijabarkan
sebagai berikut :
D (nama Rekening) k
Keterangan :
6
Bentuk skontro ini sama dengan bentuk T sederhana. Pada bentuk ini terdapat
tambahan kolom tanggal, keterangan, referensi, dan jumlah pada siis debet
maupun kredit. Sisi kiri adalah debet, sedangkan sisi kanan adalah kredit.
Keterangan :
a. Nama rekening diisi dengan nama rekening yang dibuka pada saat
menjurnal.
b. Nomor rekening diisi dengan nomor rekening dari nama rekening
yang bersangkutan.
c. Tanggal, diisi tanggal pengisian buku besar/posting
d. Keterangan, diisi dengan nama debitur/kreditur.
e. Referensi, diisi dengan nama jurnal yang merupakan sumbernya,
misalnya JU 1 (Jurnal Umum Halaman 1) dan merupakan tanda
pemindahan transaksi.
f. Jumlah, diisi dengan nilai jumlahnya.
Neraca Saldo
7
Neraca saldo adalah daftar yang menunjukan saldo debet dan saldo kredit dari buku
besar setiap rekening aktiva, utang, ekuitas, pendapatan, dan beban atas daftar
rekening-rekening buku besar dengan saldo debet dan kredit. Jumlah debet dan kredit
pada neraca saldo harus menunjukkan jumlah yang sama. Neraca saldo yang tidak
menunjukkan jumlah yang sama antara saldo debet dan saldo kredit, mengindikasikan
adanya kesalahan dalam pencatatan rekening-rekening buku besar atau salah dalam
menmpatkan rekening. Neraca saldo juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol
untuk mengecek kebenaran, ketelitian pencatatan dan pebuktian, sehingga neraca
saldo juga disebut neraca percobaan.
Neraca saldo disusun setelah semua jurnal diposting ke buku besar dan
sebelum pencatatan jurnal penyesuaian dibuat. Penyusunan rekening-rekening
dalam neraca saldo berdasarkan suatu susunan yang akan memudahkan
penyusunan laporan keuangan. Susunan pertama adalah rekening ril(neraca)
dan susunan berikutnya adalah rekening nominal (laba-rugi). Bentuk dan
susunan dari neraca saldo adalah menggolongkan rekening-rekening sesuai
dengan kelompoknya masing-masing seperti pada pembahasan bab
sebelumnya tentang klasifikasi rekening dan kode rekening dalam buku besar.
Bentuk neraca saldo adalah sebagai berikut :
PT Maulana
Neraca Saldo
8
3111 Ekuitas - xxx
Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-
rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode pelaporan atau untuk
memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
Dibuatnya jurnal penyesuaian terhadap rekening-rekening tertentu pada hakikatnya
adalah untuk mengoreksi rekening-rekening tersebut sehingga mencerminkan keadaan
aktiva, kewajiban, beban, pendapatan, dan ekuitas yang sebenarnya. Sebelum
membuat laporan keungan, terlebih dahulu memperhatikan kejadian ekonomi yang
memerlukan penyesuaian. Setelah pencatatan jurnal penyesuaian langkah berikutnya
adalah melakukan posting ke buku besar, sehingga saldo yang ada pada buku besar
adalah saldo-saldo setelah penyesuaian.
9
melalui jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah
sebagai berikut :
(mencatat
beban yang
terutang)
(mencatat
pendapatan
10
yang harus
diakui)
Beban yang dibayar dimuka pada saat pengeluaran kas atau pada saat
pembayaran dapat dicatat dengan pendekatan neraca dan dapat dicatat
dengan pendekatan laba-rugi. Dikatakan pendekatan neraca karena
pada saat pengeluaran kas dicatat dengan menggunakan rekening
neraca yaitu harta, sedangkan pendekatan laba-rugi karena pada saat
pengeluaran kas dicatat dengan menggunakan rekening beban.
Neraca lajur
Neraca lajur adalah suatu daftar tempat mencatat, menyesuaikan dan menggolongkan
saldo rekening-rekening buku besar. Neraca lajur merupakan cara untuk memudahkan
penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur disusun dari rekening-rekening buku
besar yang telah disusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca lajur bukan
merupakan tahapan yang wajib dilakukan dalam siklus akuntansi. Hal ini dikarenakan
neraca lajur hanya untuk mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan dan tidak
ada informasi yang diberikan dari neraca lajur.
11
Jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada akhir periode, selanjutnya diposting ke
buku besar dan disusun neraca saldo. Neraca saldo tersebut dinamakan neraca saldo
setelah penyesuaian. Berdasarkan pada neraca saldo setelah penyesuaian maka dapat
disusun laporan keuangan. Namun, untuk mempermudah dan mempercepat
penyusunan laporan keuangan disusunlah terlebih dahulu neraca lajur.
PT Maulana
Neraca Lajur
Untuk periode yang berakhir, 31 Desember 2014
Neraca saldo
Nama setelah Laba Rugi Neraca
No.Rek penyesuaian
Rekening
D K D K D K
Neraca
Saldo Perubah
Neraca Penyesua Laba Nerac
No. Nama Setelah an
saldo ian Rugi a
Rek Rek Penyesua Ekuitas
ian
D K D K D K D K D K D K
Keterangan :
a. Nomor rekening diisi dengan nomor kode masing-masing rekening
b. Nama rekening diisi dengan nama masing-masing pos aktiva,
utang, modal, pendapatan, beban, laba dan rugi.
c. Kolom neraca saldo adalah neraca saldo yang belum dipengaruhi
jurnal penyesuaian dan berisi tentang saldo-saldo aktiva, utang,
ekuitas, pendapatan, dan beban. Kolom debet dineraca saldo berisi
13
rekening aktiva dan beban, sedangkan kolom kredit berisi rekening
utang, ekuitas, dan pendapatan.
d. Kolom penyesuaian beisi rekening-rekening penyesuaian aktiva,
utang, ekuitas, pendapatan, dan beban yang telah dibuat dan
sumbernya adalah jurnal penyesuaian.
e. Kolom neraca saldo disesuaikan berisi rekening-rekening nominal
dan rekening-rekening riil, jumlah debet atau kredit kolom neraca
saldo disesuaikan adalah berdasarkan jumlah debet dan kredit
kolom neraca saldo ditambah atau dikurangi debet dan kredit kolom
penyesuaian. Kolom debet berisi kelompok rekening aktiva dan
beban, sedangkan kolom kredit berisi tentang kelompok rekening
utang, ekuitas dan pendapatan.
f. Kolom laba-rugi berisi rekening-rekening nominal saya dari kolom
neraca yang telah disesuaikan. Kolom debet berisi semua rekening
beban, sedangkan kolom kredit berisi tentang semua rekening
pendapatan.
g. Kolom perubahan ekuitas berisi tantang rekening-rekening yang
berhubungan dengan rekening-rekening modal dan saldo laba.
h. Kolom neraca berisi rekening-rekening riil dan rekening laba rugi
bersih. Pada kolom debet berisi semua rekening aktiva dan saldo
rugi, sedangkan pada kolom kredit berisi tentang semua rekening
utang, ekuitas, dan saldo laba.
Laporan keuangan
1) Dapat dipahami
14
Informasi akuntansi tersebut harus dapat dimengerti oleh para pemakai dan
dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas
pengertian para pemakai.
2) Relavan
3) Materialitas
4) Kendalan
Informasi dalam laporan keuangan dikatakan andal apabila bebas dari kesalahan
material dan bias serta disajikan secara jujur.
6) Pertimbangan sehat
Adalah menggunakan unsur kehati-hatian dalam menilai dan menyajikan aset atau
penghasilan tidak terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak terlalu rendah.
7) Kelengkapan
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan
biaya. Tidak terdapat informasi yang tidak benar yang tersajikan dalam laporan
keuangan.
8) Dapat dibandingkan
15
Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat bila diperbandingkan dengan laporan
keuangan perusahaan yang sejenis untuk periode yang sama.
9) Tepat waktu
Laporan keuangan tersebut harus diproses dan dilaporkan dalam periode waktu
yang cukup ekonomis, dengan mempertimbangkan jangka waktu pengambilan
keputusan.
Informasi dari laporan keuangan harus memberikan manfaat melebihi dari biaya
penyediaannya. Tetapi bukan berarti pengguna informasi itu yang harus
menanggung biaya.
Jurnal penutup
Hal ini dilakukan pada beberapa pos akun yang memiliki pengaruh pada laporan
perubahan ekuitas dan laporan laba rugi.
Jurnal pembalik
Hal ini merupakan proses terakhir dalam siklus akuntansi biaya. Jurnal pembalik
bertujuan untuk menutup pos-pos akun sebelumnya yang sudah di tutup.
16
pengolahan maka pengolahan tersebut biasanya hanya terbatas pada pengepakan atau pemberian
kemasan khusus agar barang tersebut lebih menarik tetapi wujud barang tetap sama. Perusahaan
dapat berupa agen, toko, penyalur tunggal, distributor, grosir, toserba, supermarket. Bentuk
perusahaan dapat berupa perseroan terbatas (PT), perseroan komanditer (CV), persekutuan firma
(Fa), perusahaan perseroan atau koperasi.
Siklus akuntansi biata dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus
kegiatan usaha suatu perusahaan. Jadi siklus akuntansi biaya pada perusahaan dagang
akan berbeda dengan siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur, begitu juga
dengan siklus akuntansi biaya pada perusahaan jasa.
17
persediaan barang dagangan (bila metode buku/perpectual yang digunakan)
serta rekening retur dan potongan pembelian.
b) Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan jasa
Pada perusahaan jasa siklus kegiatan usahanya dimulai dengan penyerahan jasa
dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. Siklus akuntansi biaya
dimulai dengan pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan
penyajian harga pokok jasa yang diserahkan kepada konsumen.
Akuntansi biaya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa bertujuan
untuk menyajikan informasi harga poko persatuan jasa yang diserahkan kepada
pemakai jasa.
18
Mudah lenyap (perishability). Manfaat jasa bersifat mudah lenyap
dengan cepat sehingga konsumsi jasa akan dilakukan oleh para
konsumen secara beulang, seperti jasa pijat tubuh.
19
Hanya ada akun pendapatan dan biaya-biaya pada perhitunan
laporan laba-rugi. Perusahaan jasa tentu saja menjual produk jasa
sehingga perhitungan laporan laba-rugi hanya berkaitan dengan
pendapatan jasa dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut.
20
Siklus kegiatan dari perusahaan ini dimulai saat pengolahan bahan baku pada
proses produksi dan diakhiri dengan penyerahan produk kedalam gudang
penyimpanan. Sehingga siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur dimulai
dari pencatatan harga dari bahan baku yang akan di proses kemudian mencatat biaya-
biaya yang dikeluarkan lainnya seperti biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan
lainnya. Setelah itu, siklus akuntansi biaya diakhiri dengan menyajikan harga pokok
produk yang sudah jadi kepada bagian gudang produksi.
Tujuan dari adanya akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur adalah untuk
menyajikan informasi dari harga produk per unit yang akan di pasarkan. Selain itu,
siklus akuntansi biaya juga digunakan untuk mengikuti proses produksi dari produk
atau barang. Mulai dari memasukan bahan baku hingga menjadi sebuah produk jadi
yang siap dipasarkan. Tentunya siklus akuntansi biaya yang ada harus mengikuti dari
proses produksi yang dilakukan oleh prusahaan.
Bahan baku yang sampai akhir periode tidak diproduksi, maka akan
dilaporkan sebagai persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku
21
akhir periode pelaporan akan menjadi persediaan bahan baku periode
pelaporan selanjutnya.
Aktivitas Pemrosesan
Mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Penggunaan bahan baku, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead untuk proses produksi .
22
Aktivitas penyelesaian
Contoh Ilustrasi :
Ilustrasi 1
Jurnal :
Kas Rp 2.000.000
23
Bahan Baku tersedia untuk digunakan 550.000.000
b. Aktivitas pemrosesan
Ilustrasi 2
24
Jurnal untuk mencatat penggunaan biaya tenaga kerja langsung dan biaya over
head :
c. Aktivitas Penyelesaian
Mencatat produk yang telah selesai di proses
25
Contoh cara menghitung harga pokok produksi
PT.Nusantara
26
HPP = Persediaan awal barang jadi + Harga Pokok Produksi –
persediaan akhir barang jadi
PT.Nusantara
Ditambah :
27
Pada pengumpulan harga pokok dari pesanan, semua biaya yang dikumpulkan pada
tiap pemesanan akan dipisahkan menurut identitasnya. Atau dengan kata lain, penentuan
dari harga pokok pesanan merupakan sistem akuntansi yang menelusuri biaya setiap unit
individual atau pekerjaan, kontrak ataupun tumpukan produk yang spesifik.
Pembahasan dari metode harga pokok produksi dimulai dari menguraikan prosedur
pencatatan dari biaya bahan baku produksi dan dilanjutkan dengan menguraikan
pencatatan biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik hingga mencatat harga
produk yang sudah jadi.
Perusahaan akan menggunakan dua rekening yang akan digunakan untuk mencatat
persediaan bahan baku serta bahan penolong.
Dalam pembelian tersebut akan tercatat dalam jurnal dengan format berikut :
Untuk mencatat bahan yang akan digunakan dalam setiap pesanan, maka perusahaan
akan menggunakan dokumen yang digunakan sebagai bukti permintaan pengeluaran
28
dari gudang. Pencatatan penggunaan bahan baku dalam metode harga pokok pesanan
dilakukan dengan cara mendebitkan rekening barang yang digunakan dalam proses
produksi dan mengkreditkan rekening persediaan bahan baku berdasarkan dokumen
permintaan dan pengeluaran yang dikeluarkan oleh gudang produksi.
Dalam metode ini, perusahaan harus memisahkan antara upah tenaga kerja langsung
dan upah tenaga kerja langsung. Untuk upah tenaga kerja langsung, akan dilakukan
pencatatan dengan mendebitkan barang yang digunakan dalam proses produksi serta
mencatatnya dalam kartu harga pokok pesanan. Untuk upah tenaga kerja tak langsung,
makan pencatatannya dilakukan dengan mendebitkan biaya overhead pabrik yang
sebenarnya.
Untuk mencatat biaya overhead pabrik ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
Harga pokok pesanan yang telah jadi, dapat dihitung dengan menggunakan informasi
dari biaya yang sudah dikumpulkan kedalam kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan.
Pada akhir periode, akan ada kemungkinan bila pesanan yang dipesan oleh konsumen
belum selesai diproduksi. Biaya yang dikeluarkan pada pesanan dapat dilihat pada
kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Setelah itu barulah dibuat jurnal yang
mencatat persediaan produk yang digunakan dalam proses prosuksi dengan cara
29
mendebitkan rekening persediaan produk serta mengkreditkan rekening barang yang
digunakan.
Harga produk yang akan diserahkan kepada pemesan kemudian dicatat kedalam
rekening harga pokok penjualan serta rekening persediaan produk yang sudah jadi.
Pendapatan yang di peroleh dari proses penjualn produk akan di catat dengan cara
mendebitkan rekening piutang dagang serta mengkreditkan rekening dari hasil
penjualan.
Jika pesanan yang satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan dan mulai
dengan pesanan berikutnya.
30
d. Harga pokok produksi perunit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan
cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan dengan jumlah
unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
6. Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan
a. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
Jika pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang sesungguhnya dikeluarkan dalam memenuhi pesanan tertentu.
Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu
dilakukan dengan formula.
Informasi laba atau rugi tiap pesanan diperlukan untuk mengetahui kontribusi tiap
pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi. Oleh
karena itu, metode harga pokok pesanan yang digunakan oleh manajeman untuk
mengumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk
pesanan guna menghasilkan informasi laba atau rugi tiap pesanan dapat dihitung.
e. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
31
Di dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi
dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan
tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap pesanan.
Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan manajemen dapat menentukan biaya
produksi yang melekat pada pesanan yang telah selesai diproduksi, namun pada
tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan.
Siklus pembuatan produk dimulai dengan pembelian dan penyimpanan bahan baku yang
kemudian dimasukan kedalam proses menjadi produk dalam proses. Produk dalam proses
dimasukan lagi untuk diolah dan diproses menjadi produk selesai. Produk selesai tersebut
kemudian disimpan digudang sebelum dijual atau dipasarkan ketangan konsumen. Produk
selesai yang belum terjual akan menjadi persediaan produk selesai.
Siklus akuntansi biaya dimulai dari pembelian bahan dan penentuan harga pokok bahan
yang dibeli, kemudian dihitung berapa harga pokok bahan yang digunakan. Selanjutnya bahan
yang digunakan bersama tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dikumpulkan akan
membentuk biaya produksi. Biaya produksi yang digunakan dalam periode waktu tersebut
akan membentuk harga pokok produksi. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya
produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses. Setelah biaya produksi
dikumpulkan dihitung harga pokok produksi dan berikutnya ditentukan harga pokok produk
selesai.
32
Siklus Pembuatan Produk Siklus Akuntansi Biaya
Pembelian dan
penyimpanan Bahan
Penentuan
Baku Harga Pokok
Bahan Baku Yang
di beli
Penggolongan bahan
baku menjadi produk
selesai Penentuan harga
Biaya tenaga Biaya Overhead
pokok bahan Pabrik
kerja langsung
baku yang
digunkan
Penyimpanan produk
selesai dalam gudang
Pengumpulan
biaya produksi
Penentuan Harga
pokok Produk
selesai
Dalam aliran biaya pabrikasi tersebut dapat dilihat bahwa akun buku besar unutk biaya
pabrikasi yang digunakan adalah akun bahan baku, beban gaji dan akun pengendali overhead,
produk dalam proses, produk selesai dan harga pokok penjualan.
Tahapan siklus akuntansi melalui akun bentuk T dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Membuka rekening perkiraan persediaan bahan baku, beban gaji (untuk mencatat
tenaga kerja langsung) dan BOP pengendali disebelah debit.
33
2. Bahan baku, tenaga kerja langsung dan BOP dimasukkan kedalam proses dan
dipindahkan ke sebelah kredit kemudian membuka rekening produk dalam proses
yang diletakkan disebelah debit.
3. Produk dalam proses diproses dan dipindahkan ke sebelah kredit dan kemudian
membuka rekening perkiraan produk selesai yang diletakan disebelah debit.
4. Produk selesai dijual akan membentuk harga pokok penjualan, sehingga produk
selesai berpindah kesebelah kredit dan mendebitkan rekening harga pokok
penjualan.
34
D. Dasar Jurnal Pada Siklus Akuntansi Biaya
Dasar jurnal pada siklus akuntansi biaya dapat di jelaskan sebagai berikut :
Hutang XXX
Kas XXX
Hutang XXX
Kas XXX
c. Jurnal Gabungan
Bahan XXX
Hutang XXX
(Jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara kredit)
Bahan XXX
35
Kas XXX
(Jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara tunai)
(Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang belum dibayar oleh perusahaan atau gaji
yang masih terutang)
36
(jurnal untuk mencatat pemakaian tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
sesungguhnya dan biaya lain)
Kas XXX
37
PDP – BOP XXX
(Jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang)
7. Jurnal Penjualan
a. Pencatatan penjualan tunai
Kas XXX
Penjualan XXX
Piutang XXX
Penjualan XXX
38
Catatan :
E. Contoh Soal
PT. Kreatif Ananda pada tahun 2006 mengeluarkan biaya tenaga kerja langsung sebesar
Rp 100.000. Saldo perkiraan perusahaan awal dan akhir sebagai berikut :
HPP - Rp 280.000
BOP - Rp 50.000
Penyelesaian :
Catatan :
Pembelian Rp 182.000
Bahan Rp 168.000
(Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan, tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik menjadi produk dalam proses).
(Jurnal untuk mencatat PDP Bahan, TKL dan BOP yang dimasukkan kedalam proses
dan menjadi produk selesai).
40
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus akuntansi Biaya proses dari penyediaan informasi keuangan yang terdiri dari
pencatatan data hingga menyusunnya kedalam sebuah laporan keuangan yang berdasarkan
pada tahapann-tahapan dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri
merupakan bentuk informasi keuangan dalam bentuk debit atau kredit sehingga mudah di
pahami oleh pengguna informasi tersebut. Laporan keuangan juga harus bersifat relavan,
mudah di mengerti serta dapat di perbandingkan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Bastian Bustami Nurlela. Akuntansi Biaya : Teori & Aplikasi. GRAHA ILMu
Admin, http://www.akuntansipendidik.com/2014/08/mengenal-siklus-akuntansi-biaya-pada-
perusahaan.html
Admin, https://www.pelajaran.click/2015/09/memahami-siklus-akuntansi-biaya.html
Admin, http://automotivehunter.blogspot.com/2013/07/siklus-akuntansi-biaya-dalam-
perusahaan.html
42
LAMPIRAN-LAMPIRAN
43
44
45