Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI
FRAUD, INTERNAL CONTROL, AND CASH

Disusun oleh:

1. Adrianus Prawin Lyman (155020300111008)

2. Amararenggana (155020307111038)

3. Cynthia Maharani (155020307111054)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
FRAUD, INTERNAL CONTROL, AND CASH
I. KECURANGAN (FRAUD)
Kecurangan (fraud) merupakan tindakan tidak jujur seorang karyawan demi
kepentingannya sendiri yang berdampak merugikan perusahaan atau organisasi tempat dia
bekerja. Pada umumnya fraud terjadi karena tiga hal yang mendasarinya terjadi secara
bersama, ketiga faktor tersebut digambarkan dalam segitiga fraud (Fraud Triangle) berikut:
1. Opportunity (kesempatan)
Opportunity biasanya muncul sebagai akibat lemahnya pengendalian internal di
organisasi tersebut. Terbukanya kesempatan ini juga dapat menggoda individu atau
kelompok yang sebelumnya tidak memiliki motif untuk melakukan fraud.
2. Financial Pressure (tekanan keuangan)
Financial pressure merupakan motivasi pada sesorang atau individu yang akan
membuat mereka mencari kesempatan melakukan fraud, financial pressure dapat
timbul karena masalah keuangan pribadi.
3. Rationalization (rasionalisasi)
Rationalization terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang
mengandung fraud. Pada umumnya para pelaku fraud meyakini atau merasa bahwa
tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan tetapi adalah suatu yang memang
merupakan haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat
banyak untuk organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya terdapat pula kondisi dimana
pelaku tergoda untuk melakukan fraud karena merasa rekan kerjanya juga melakukan
hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan fraud tersebut.

II. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL)


Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang
melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi
usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.
Pengendalian internal sangat penting bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Tanpa
pengendalian internal yang baik bisa menyebabkan perusahaan tidak memperoleh laba yang
optimal bahkan bisa menyebabkan perusahaan gulung tikar.
Pengendalian internal terdiri dari metode-metode dan tindakan yang diambil untuk:
- melindungi aset
-meningkatkan keakuratan dan keandalan catatan akuntansi
- meningkatkan efisiensi operasi
- memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Sistem pengendalian internal memiliki lima komponen utama yaitu:


 lingkungan pengendalian
 penilaian resiko
 aktivitas pengendalian
 informasi dan komunikasi
 pengawasan

Prinsip aktivitas pengendalian internal


Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatu sistem harus memenuhi enam
prinsip dasar pengendalian intern. Enam prinsip pengendalian internal antara lain:
a. Penentuan tanggung jawab
Pengendalian ini merupakan pengendalian paling efektif ketika hanya satu pegawai
bertanggung jawab untuk suatu tugas tertentu. Tujuannya agar tiap orang memiliki
tanggung jawab pada tugas yang telah diberikan selain itu juga untuk pengawasan atas
kesalahan atau ketidakberesan.
b. Pemisahan tugas
Tujuan utama pemisahan tugas untuk menghindari dan pengawasan segera atas
kesalahan atau ketidakberesan. Adanya pemisahan fungsi untuk dapat mencapai suatu
efisiensi pelaksanaan tugas.
c. Prosedur dokumentasi
Perusahaan harus menggunakan dokumen bernomor dan seluruh dokumen harus
dapat dihitung. Dokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistem
pengendalian akuntansi yang efektif. Dokumentasi memberi dasar penetapan
tanggungjawab untuk pelaksanaan dan pencatatan akuntansi.
d. Pengendalian Fisik
Berhubungan dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam pelaksanaan
dan pencatatan transaksi. Di zaman modern ini peralatan mekanis mutlak diperlukan
seperti kas register, chek protector dan mesin pencatat waktu guna menghindari
kecurangan dalm transaksi.
e. Verifikasi internal independen
1. Perusahaan harus memverifikasi catatan secara periodik atau atas dasar dadakan.
2. Memverifikasi catatan oleh pekerja yang independen.
3. Ketidaksesuaian dilaporkan ke manajemen.
f. Pengendalian sumber daya manusia
Pengendalian sumber daya manusia termasuk dalam:
1. Perikatan pekerja.
2. Merotasi tugas karyawan dan meminta karyawan libur /cuti yang dibutuhkan.
3. Melakukan cek latar belakang

Keterbatasan Pengendalian Internal


Keterbatasan pengendalian internal meliputi:
a. Biaya harus tidak melebihi manfaat.
Adanya kemungkinan timbulnya beban (cost) untuk mendesain pengendalian internal
yang lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh.
b. Elemen manusia atau faktor sumber daya manusia.
c. Ukuran bisnis.

III. PENGENDALIAN KAS (CASH CONTROL)


Hampir semua transaksi perusahaan akan melibatkan uang kas, baik itu merupakan
transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas dan transaksi-transaksi yang lain akan
berakhir dengan rekening kas ini. Kas merupakan harta yang paling lancar atau likuid, paling
mudah diselewengkan, maka diperlukan suatu sistem dan prosedur akuntansi untuk mencatat
dan mengendalikan kas.
Kas adalah alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum dan oleh sebab itu
merupakan dasar-landasan yang kuat untuk dipakai sebagai alat pengukur terhadap semua
kegiatan ekonomi di dalam perusahaan. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, uang di
tangan atau disimpan di bank, money orders. Penerimaan kas berasal dari:
a. Penjualan tunai
b. Penagihan piutang dari konsumen
c. Penerimaan bunga, sewa dan deviden
d. Investasi pemilik
e. Pinjaman bank
f. Hasil penjualan dari aset tidak lancar
A. Pengendalian penerimaan kas
Pengendalian penerimaan kas terdiri dari:
a. Penerimaan langsung
Hanya karyawan yang ditugaskan diizinkan untuk menangani penerimaan kas
(kasir). Individu yang berbeda menerima kas, mencatat penerimaan kas dan
memegang kas. Menggunakan pesan pembayaran (kotak pos), regiter kas, dan bukti
deposit. Menyimpan kasdi brangkas atau deposit bank, akses terbatas untuk wilayah
penyimpanan, gunakan kas register. Supervisor menghitung penerimaan kas harian,
bendahara membandingkan total penerimaan dengan deposit bank harian. Perikatan
pegawai yang memegang kas, kebutuhan karywan untuk mengambil liburan, dan
menyimpan seluruh kas di bank harian.
b. Penerimaan melalui kotak pos/surat

 Kotak pos harus dibuka oleh dua orang, daftar yang disiapkan, dan setiap cek
yang disahkan
 Copy daftar, bersamaan dengan cek dan pesan pembayaran, dikirim ke kasir
departmen.
 Kasir menambahkan cek ke penerimaan langsung, menyiapkan laporan
penerimaan kas harian dan melakukan deposit bank harian.
 Copy daftar dikirim ke bendahara kantor untuk dibandingkan dengan total
yang ditunjukkan dalam laporan kas harian.

B. Pengendalian pengeluaran kas


Pengendalian pengeluaran kas terdiri dari:
a. Pengendalian sistem voucher
 Jaringan persetujuan, oleh individu yang diotorisasi, untuk menyakinkan
seluruh pengeluaran dengan cek secara layak.
 Voucher adalah formulir persetujuan yang disiapkan untuk setiap pengeluaran
b. Pengendalian dana kas kecil
Dana Kas Kecil – digunakan untuk membayar dalam jumlah yang kecil; meliputi:
 Pembentukan dana,
 Melakukan pembayaran dari dana, dan
 Pengisian kembali dana.
IV. FITUR PENGENDALIAN: PENGGUNAAN BANK
Kontribusi atas pengendalian internal yang baik atas kas yaitu dengan:
a. Meminimalkan jumlah uang di tangan.
b. Menciptakan pencatatan berganda atas transaksi bank.
c. Rekonsiliasi Bank.

 Melakukan Setoran ke Bank


Pegawai yang ditunjuk harus menyetor ke bank. Bank biasanya telah menyediakan
formulir yang digunakan pada saat seseorang akan menyetor ke rekening giro tertentu,
yang disebut formulir atau bukti setoran.

 Menulis Cek
Perintah tertulis yag ditandatangan oleh penabung yang memerintahkan bank untuk
membayar sejumlah uang tertentu yang tertera di cek.

 Laporan Bank
Pada akhir bulan bank biasanya mengirimkan laporan bank bulanan kepada para
pemegang giro. Laporan tersebut berisi saldo awal dan saldo akhir bulan, serta daftar
transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan.
Debit Memorandum
 Pembebanan jasa
 Bank Dana tdk mencukupi
Credit Memorandum
 Penagihan wesel tagih
 Bunga yg diperoleh.

 Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank adalah rekonsiliasi saldo per buku dan saldo per bank untuk
menyesuaikan (mengoreksi) saldo kas. Apabila perusahaan membuka rekening giro di
bank, maka perusahaan akan mempunyai dua catatan mengenai kas yang dimilikinya,
yaitu: rekening kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan laporan bank
yang diterima perusahaan secara periodik dari bank. Saldo kas yang ditunjukkan
dalam rekening kas biasanya jarang sama jumlahnya dengan saldo yang terdapat
dalam laporan bank.
Item rekonsiliasi:
1.Setoran dalam perjalanan (Deposits in transit).
2.Cek beredar (Outstanding checks).
3.Kesalahan.
4.Catatan Bank.
Beberapa penyebab perbedaan antara saldo menurut pembukuan perusahaan dengan
laporan bank adalah sebagai berikut :
1) Bank belum mencatat transaksi tertentu :
a. Setoran dalam perjalanan
b. Cek dalam perjalanan
2) Perusahaan belum mencatat transaksi tertentu:
a. Penerimaan kas melalui bank
b. Biaya administrasi bank
c. Pendapatan bunga atau jasa giro
d. Cek kosong dari konsumen atau debitur
e. Cek dikembalikan kepada penyetor karena alasan lain (bukan cek kosong)
Tahap-Tahap rekonsiliasi Bank
a. Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang
tercantum dalam rekening kas perusahaan.
b. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank.
c. Tambahkan atau kurangkan saldo per buku.
d. Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku yang telah
disesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.
e. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada butir 3 di atas, yaitu hal-hal
yang tercantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.
f. Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan
sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.

 Sistem Transfer Dana elektronik (Electronic Funds Transfers (EFT) System)


 Sistem pengeluaran yang menggunakan kabel, telepon, atau komputer untuk
mentransfer saldo kas antar lokasi.
 EFT transfers umumnya menghasilkan pengendalian internal yang lebih baik
karena tidak kas atau cek yang ditangani pegawai perusahaan.

V. PELAPORAN KAS
1. Kas yang Dibatasi atau Restriktif
Perusahaan memisahkan kas yang dibatasi dari kas “regular” untuk tujuan pelaporan
keuangan.
Contoh, pemisahan kas untuk : Perluasan pabrik, pelunasan hutang jangka panjang,
pencatatan biaya deposito.

2. Overdraft Bank
Terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekening kas.
 Dilaporkan dalam kelompok kewajiban usaha dan biasanya ditambahkan ke dalam
jumlah yang dilaporkan sebagai hutang usaha.
 Tidak dioffset terhadap akun kas, pengecualian utamanya adalah apabila kas
tersedia pada akun lainnya di bank yang sama dimana overdraft tersebut terjadi.
Dalam kasus ini, diperlukan pengoffsetan.

3. Ekuivalen Kas
Investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang
(a) Segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan
(b) Begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga resiko perubahan suku bunga tidak
signifikan.
Contoh : Treasury bill, kertaqs komersial, dana pasar uang.

Anda mungkin juga menyukai