Anda di halaman 1dari 48

Nama : Dwi Nanda Rachmayanti

NIM : 1900111
Tugas : Resume Akuntansi Keuangan Lanjutan

Pengendalian Internal Kas


1. Pengendalian Internal
Pengendalian internal ialah proses, kebijakan, dan prosedur yang didesain manajemen
guna memastikan pelaporan keuangan yang andal dan pembuatan laporan keuangan sesuai
dengan kerangka akuntansi yang berlaku. Terdapat lima komponen dalam pengendalian
Internal yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian mencakup standar, proses, dan struktur yang menjadi


landasan terselenggaranya pengendalian internal di dalam organisasi secara
menyeluruh. Lingkungan pengendalian tercermin dari suasana dan kesan yang
diciptakan dewan komisaris dan manajemen puncak mengenai pentingnya
pengendalian internal dan standar perilaku yang diharapkan.

2. Penilaian risiko (risk assessment)


Penilaian risiko adalah proses dinamis dan berulang (iteratif) untuk mengenali
(identifikasi) dan menilai (analisis) risiko atas pencapaian tujuan. Risiko yang
teridentifikasi selanjutnya dibandingkan dengan tingkat toleransi risiko yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, penilaian risiko menjadi landasan bagi pengelolaan atau
manajemen risiko.
3. Aktivitas pengendalian (control activities).
Aktivitas-aktivitas pengendalian mencakup tindakan-tindakan yang ditetapkan melalui
satu set kebijakan dan prosedur (misalnya prosedur operasi standar atau SOP) untuk
membantu memastikan dilaksanakannya arahan manajemen dalam rangka
meminimalkan risiko atas pencapaian tujuan.
4. Informasi dan komunikasi (information and communication)

Entitas memerlukan informasi demi terselenggaranya tanggung jawab pengendalian


internal yang mendukung pencapaian tujuan. Manajemen harus memperoleh,
menghasilkan, dan menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas. Komunikasi
adalah proses iteratif dan berkelanjutan untuk memperoleh, membagikan, dan
menyediakan informasi.

5. Pemantauan (monitoring)
Pemantauan mencakup evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau kombinasi dari
keduanya yang dimaksudkan untuk memastikan tiap-tiap komponen pengendalian
internal ada dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Prinsip – Prinsip Pengendalian Internal :


1. Penetapan tanggung jawab
Penetapan tanggung jawab pada setiap karyawan bertujuan agar masing – masing
karyawan dapat bekerja sesuai dengan tugas – tugas tertentu (secara spesifik) yang
telah diserahkan kepadanya. Penetapan tanggung jawab disini antara lain pemberian
otorisasi untuk menyetujui (approve) atas sebuah transaksi.
2. Pemisahan tugas
pemisahan fungsi atau pembagian kerja. Meliputi dua bentuk yang paling umum
dari penerapan prinsip ini, yaitu :
a. Pekerjaan yang berbeda seharusnya dikerjakan oleh karyawan yang berbeda
pula
b. Harus adanya pemisahan tugas antara karyawan yang menangani pekerjaan
pencatatan aset dengan karyawan yang menangani langsung aset secara fisik
(operasional).
Ketika seorang karyawan bertanggung jawab atas semua pekerjaan, umumnya
potensi timbulnya kesalahan ataupun kecurangan akan meningkat. Oleh sebab
itu, sangatlah penting kalau pekerjaan yang berbeda seharusnya dikerjakan oleh
karyawan yang berbeda pula.
3. Prosedur Dokumentasi
Dokumen memberikan bukti bahwa transaksi bisnis telah terjadi. Dengan
membubuhkan atau memberikan tanda tangan dalam dokumen, orang yang
bertanggung jawab atas terjadinya sebuah transaksi atau peristiwa dapat dikenali
dengan mudah. Dokumen sepatutnya bernomor urut tercetak (preprinted &
prenumbered) dan semua dokumen seharusnya dapat dipertanggungjawabkan.
Dokumen yang bernomor urut tercetak dilakukan guna menghindari terjadinya
dokumen atas transaksi fiktif.
4. Pengendalian Fisik, Mekanik, dan Elektronik.
Beberapa contoh dari penggunaan pengendalian fisik, mekanik, dan
elektronik :
a. Uang kas dan surat – surat berharga sebaiknya disimpan dalam safemdeposits
box.
b. Catatan – catatan akuntansi yang penting juga patut disimpan ke dalamm filing
cabinet yang terkunci;
c. Tidak sembarang karyawan dapat keluar masuk gudang tempat penyimpanan
persediaan barang dagangan;
d. Pemanfaatan kamera dan televisi monitor;
e. Penggunaan password system;
f. Adanya sistem pemadam kebakaran atau alarm yang memadai, dan lain – lain.
5. Verifikasi Internal Independen
Prinsip ini antara lain peninjauan ulang, perbandingan, dan pencocokan
data yang telah dipersiapkan oleh karyawan lain yang berbeda. Guna
mendapatkan manfaat penuh dari pengecekan independen atau verifikasi
internal, maka :
a. Verifikasi seharusnya dilakukan secara periodik dan juga dapat dilakukan atas
dasar dadakan
b. Verifikasi sepatutnya dilakukan oleh orang yang independen
c. Ketidakcocokan/ketidaksesuaian dan kekecualian sepatutnya dilaporkan ke level
manajemen yang berwenang melakukan tindakan
korektif secara tepat.
Salah penyajian baik yang disengaja ataupun tidak disengaja dapat terjadi tanpa
memandang kualitas dari sistem pengendalian yang sudah berjalan. Dalam
perusahaan besar, pengecekan independen sering dilaksanakan auditor internal.
6. Pengendalian Lainnya
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sehubungan dengan pengendalian lainnya
yaitu sumber daya manusia antara lain memantau karyawan yang memegang kas,
merotasi pekerjaan karyawan dan memberikan karyawan kesempatan untuk
berlibur, melakukan pemeriksaan latar belakang. Yang dimakudkan dengan
pemeriksaan latar belakang adalah mengecek apakah pelamar kerja merupakan
lulusan dari sekolah yang terdaftar di list perusahaan.

Keterbatasan Pengendalian Internal (Limitations of Internal Control)


Sistem pengendalian internal perusahaan umumnya didesain untuk memberikan
jaminan analogis bahwa aset telah dijaga dengan tepat dan pencatatan akuntansi
dapat diandalkan. Faktor manusia adalah faktor yang sangat penting sekali dalam
setiap pelaksanaan sistem pengendalian internal. Sebuah sistem pengendalian
internal yang baik akan dapat menjadi tidak efektif karena adanya karyawan yang
kelelahan, ceroboh, atau berperilaku acuh tak acuh. Ukuran perusahaan juga akan
dapat memicu keterbatasan pengendalian internal.
Jusup, Haryono (2001:254) memaparkan bahwa keterbatasan bawaan yang melekat
dalam setiap sistem pengendalian intern sebagai berikut :
a. Kesalahan dalam pertimbangan.
b. Kemacetan.
c. Kolusi.
d. Pelanggaran oleh manajemen.
e. Biaya dan manfaat.

2. Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian internal pada kas.


1. Pengendalian penerimaan kas
- Pembentukan Tanggung Jawab
Hanya personel yang ditunjuk berwenang untuk menangani uang tunai kuitansi
(kasir).
- Prosedur Dokumentasi
Gunakan saran pengiriman uang (mail kuitansi), kaset kasir atau catatan
komputer, dan slip setoran.
- Pemisahan tugas
Individu yang berbeda menerima uang tunai, catat penerimaan kas, dan pegang
uangnya.
2. Pengendalian penerimaan
- Kontrol Sumber Daya Manusia
Personel yang menangani obligasi tunai; mengharuskan karyawan untuk
berlibur; mengadakan pemeriksaan latar belakang.
- Kontrol Fisik
Simpan uang tunai di brankas dan bank kubah; batasi akses ke penyimpanan
daerah; gunakan mesin kasir
- Verifikasi Internal Independen
Pengawas menghitung uang tunai penerimaan setiap hari; asisten bendahara
membandingkan total penerimaan dengan deposito bank setiap hari.
3. Penerimaan Over-the-counter
Prinsip pengendalian internal yang penting — pemisahan penyimpanan catatan dari
penahanan fisik.
1. Pengendalian Penerimaan Kas
Penerimaan surat
- Tanda terima surat harus dibuka oleh dua orang adm surat,
- Setiap petugas surat menandatangani daftar untuk menetapkan tanggung jawab
atas data tersebut.
- Salinan asli daftar, bersama dengan cek, dikirim ke departemen kasir.
- Salinan daftar dikirim ke departemen akuntansi untuk dicatat. Bendahara juga
menyimpan salinannya.
2. Pengeluaran Kas
- Pembentukan Tanggung Jawab
Hanya personel yang ditunjuk berwenang untuk tanda cek (bendahara) dan
menyetujui vendor.
- Dokumentasi Prosedur
Gunakan yang diberi nomor sebelumnya cek dan akun untuk mereka di urutan,
masing-masing cek harus memiliki faktur disetujui mengharuskan karyawan
untuk menggunakan kredit perusahaan kartu untuk diganti biaya; faktur cap
dibayar.
- Pemisahan tugas
Individu yang berbeda menyetujui dan melakukan pembayaran; memeriksa-
penandatangan tidak merekam pencairan.
3. Pengendalian Pengeluaran Kas
- Independen Intern Verifikasi
Bandingkan cek dengan faktur; mendamaikan pernyataan bank bulanan.
- Kontrol sumber daya manusia
Obligasi yang menangani uang tunai; membutuhkan karyawan untuk berlibur;
melakukan latar belakang cek
- Fisik Kontrol
Simpan cek kosong di brankas, dengan terbatas akses: cek cetak jumlah dengan
mesin dengan tinta yang tak terhapuskan.

Pengendalian Pengeluaran Kas


1. Kontrol Sistem Voucher
- Jaringan persetujuan oleh individu yang berwenang, bertindak secara
independen, untuk memastikan semua pembayaran dengan cek adalah tepat.
- Voucher adalah formulir otorisasi yang disiapkan untuk setiap pengeluaran
dalam sistem voucher.
- Biasanya mempunyai file untuk voucher yang belum dibayar dan file untuk
voucher yang telah dibayar
- Biasanya dilakukan oleh Departemen Akuntansi setelah semua dokumen
pendukung yang diperlukan diterima (permintaan pembelian, faktur pemasok,
dan laporan penerimaan barang).
- Dalam membuat voucher, pegawai bagian piutang memverifikasi kuantitas,
harga, dan keakuratan matematis dokumen pendukung dan menyimpan voucher
yang telah dibayar.
2. Kas Kecil
adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan check. Dana ini
diserahkan ke kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-
pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil. Jika jumlah kas
tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah. Penambahan
kas biasanya dilakukan dalam periode waktu tertentu dengan jumlah tertentu.
Penentuan jumlah penambahan dana didasarkan pada pengalaman lalu. Dalam kas
kecil terdapat dua sistem pencatatan yaitu:
1. Impest Fund System (Sistem Dana Tetap)
Adalah manajemen kas yang dijalankan dengan menentukan jumlah dalam
rekening Kas Kecil selalu tetap, yaitu sebesar check yang diserahkan kepada
kasir petty cash untuk dana kas kecil. Oleh kasir kas ini, check tersebut
diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran, kasir kas ini harus
membuat bukti pengeluaran. Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga
pada akhir periode.
2. Fluctuation System (Dana Fluktuasi).
adalah manajemen petty cash yang dilakukan dengan menentukan saldo dana
kas kecil tidak tetap. Jadi perbedaan antara sistem imprest dengan sistem
fluktuatif adalah dalam hal penentuan saldo rekening petty cash. Di mana saldo
petty cash pada sistem imprest adalah tetap. Sedangkan pada sistem fluktuatif
saldo rekening petty cash tidak tetap alias berubah-ubah. Pengisian saldo dana
petty cash berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan
pengeluaran-pengeluaraan dari petty cash.
TRANSAKSI IMPREST FLUKTUASI

1.Pembentukan Kas Kas Kecil Kas Kecil


Kecil
Kas/Bank Kas/Bank

2.Pemakaian Beban ……

Tidak Ada Jurnal Beban …….


Kas Kecil

3.Penggantian Beban ….. Kas Kecil


Beban ….. Kas/Bank

Kas/Bank

Perhatikan contoh soal kas kecil sistem imprest berikut ini:


Misalnya MyCom Computer pada tanggal 1 Desember 2015 menentukan dana petty
cash sebesar Rp 10.000.000.

Pengeluaran kas sampai tanggal 19 Desember 2015 sebesar Rp. 9.000.000 dengan
rincian sebagai berikut :
 Biaya angkut Rp. 1.500.000

 Listrik Rp. 1.700.000


 Telpon Rp. 2.800.000

 Supplies kantor Rp. 3.000.000


Pada tanggal 19 Desember 2015 dilakukan pengisian kembali sebesar Rp 9.000.000.

Sejak tanggal 20 Desember 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.


Pengeluaran petty cash sebesar Rp. 8.000.000 dengan perincian sebagai berikut :

 Biaya pengiriman penjualan Rp. 2.540.000


 Langganan surat kabar dan majalah Rp. 475.000
 Biaya Rapat dan pertemuan Rp. 3.085.000

 Biaya pencetakan form, dll Rp. 1.900.000


Bagaimana cara melakukan pencatatan jurnal transaksi-transaksi yang terjadi bulan
Desember 2015 di atas?
Transaksi-transaksi di atas akan dicatat dalam buku jurnal seperti berikut ini:

Contoh Metode Fluktuasi


Misalnya MyCom Computer menetapkan dana petty cash sebesar Rp. 10.000.000 pada
tanggal 1 Desember 2015 .

Transaksi-transaksi contoh pengeluaran kas kecil sebagai berikut:

Dengan menggunakan metode fluktuasi transaksi-transaksi di atas dicatat dengan


jurnal-jurnal sebagai berikut:
3. Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund)
Adalah Sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan
digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya
pengeluaran-pengeluran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan
dengan bank ( dengan cek )”. Petty Cash Fund - Digunakan untuk membayar dalam
jumlah kecil.
Melibatkan :
1.Membentuk dana kas kecil,
2.melakukan pembayaran dari dana tersebut, dan
3.mengisi kembali dana tersebut.
Dana ini hanya diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya
relatif kecil yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan cek. Oleh sebab
itu perusahan perlu menetapkan mata anggaran apa saja yang bisa dibayarkan
dengan menggunakan kas kecil, dan mata anggaran apa saja yang tidak bisa
dilakukan dengan menggunakan dana tersebut, karena tidak semua pengeluaran
yang jumlahnya kecil layak dibayarkan dengan menggunakan dana kas kecil.
Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu sifatnya pengeluaran
rutin. Adapun pengeluaran yang dilakukan dengan dana kas kecil adalah biaya-
biaya:
– Biaya makan minum
– Biaya perlengkapan
– Biaya keperluan kantor
– Serta biaya-biaya lainnya.
Dana kas kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada. Dapat
dibayarkan betapa tidak efesiennya apabila dana kas kecil ini tidak disediakan
anggarannya oleh perusahan tersebut, karena pada saat akan melakukan
pengeluaran uang harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu. Tapi kalau
perusahaan tersebut menyediakan anggaran bagi dana kas kecil, maka setiap
melakukan pengeluaran yang kecil-kecil tidak harus menunggu pencairan cek
terlebih dahulu tetapi bisa langsung pembayarannya mengunakan dana kas kecil
tadi. Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar
jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga
dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya dana kas kecil yang
jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar.

3. Mengidentifikasikan pengendalian akun bank.


Penggunaan bank memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengendalian
internal yang baik atas kas.
- Meminimalkan jumlah uang yang ada.
- Menciptakan catatan ganda transaksi bank, yaitu cartatan terpisah antara bank
dan perusahaan
- Rekonsiliasi bank.
1. Membuat Setoran Bank (Making Bank Deposits)
Yang melakukan setoran seharusnya karyawan yang berwengan.
2. Menulis Cek (Writing Checks).
Check = Perintah tertulis yang ditanda tangani oleh deposan yang mengarahkan
bank untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada penerima yang ditunjuk.
3. Laporan Bank (Bank Statements)
Debit Memorandum
- Biaya adm bank.
- NSF (not sufficient funds).
Credit Memorandum
- Penagihan wesel tagih.
- Bunga
4. Rekonsiliasi Bank (Reconciling the Bank Account)
Hal-hal yang terdapat dalam rekonsiliasi:
1. Setoran dalam perjalanan.
2. Cek yang beredar.
3. Nota Bank.
4. Kesalahan.
Tahap-Tahap Melakukan Rekonsiliasi Bank
1. Bandingkan setiap deposit pada laporan bank dengan deposit yang belum
dicatat yang muncul pada rekonsiliasi periode sebelumnya dan dengan
catatan penerimaan deposit yang lain.
2. Bandingkan cek yang dikeluarkan dengan cek beredar yang muncul pada
rekonsiliasi periode sebelumnya dan dengan cek yang telah dicatat.
3. Bandingkan kredit memo dari bank dengan catatan penerimaan kas
4. Bandingkan debit memo dari bank dengan catatan pembayaran kas.

Tabel Prosedur Rekonsiliasi Bank


Penyesuaian ke saldo bank Penyesuaian ke saldo buku

(+) Setor di Transit Cek (+) Catatan dikumpulkan oleh


Beredar bank Pemeriksaan NSF
(+/-) Kesalahan Bank (terpental) Periksa pencetakan
atau lainnya biaya layanan
(+/-) Kesalahan Perusahaan

Contoh soal :
1. Saldo kas menurut catatan perusahaan sebesar Rp 1.974.400,00.

2. Saldo kas menurut rekening koran bank sebesar Rp 2.184.200,00.


3. Cek yang masih dalam peredaran sampai 30 April 2016 adalah: Nomor 357 sebesar Rp
15.300,00, Nomor 364 sebesar Rp 192.800,00, dan Nomor 369 sebesar Rp 451.600,00.

4. Setoran sebesar Rp 510.000,00 belum nampak pada rekening koran bank.


5. Bank membebani rekening giro perusahaan dengan biaya administrasi bank Rp
11.200,00. Transaksi tersebut baru diketahui tanggal 30 April 2016.

6. Cek yang ditarik untuk CV WER sebesar Rp 831.200,00 salah dicatat oleh bagian
pembukuan perusahaan sebesar Rp 813.200,00.

7. Tanggal 29 April 2016, terdapat seorang customer yang meminta kembali cek yang
telah dibayarkan kepada perusahaan pada tanggal 28 April 2016. Cek sebesar Rp
77.700,00 ini telah disetorkan ke bank dan dicatat pada 28 April. (diperlakukan seperti
cek kosong)
8. Bank telah menagihkan piutang wesel perusahaan sebesar Rp 175.000,00. Transaksi
baru diketahui 30 April 2016.

9. Rekening Koran bank menunjukkan pengurangan sebesar Rp 88.800,00 untuk cek


nomor 360 yang seharusnya bernilai Rp 80.800,00.
Diminta

1. Buatlah rekonsiliasi bank per tanggal 30 April 2016!


2. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan!
Rekonsiliasi Bank PT YZ per 30 April 2016 :

Electronic Funds Transfer (EFT) System


- Sistem pencairan yang menggunakan kabel, telepon, atau komputer untuk
mentransfer saldo kas antar lokasi.
- Transfer EFT biasanya menghasilkan pengendalian internal yang lebih baik
karena tidak ada uang tunai atau cek yang ditangani oleh karyawan perusahaan.

4. Menjelaskan pelaporan kas

Cash Equivalents
Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang:
- Mudah diubah menjadi uang tunai dalam jumlah yang diketahui, dan
- Begitu mendekati masa jatuh tempo sehingga nilai pasar mereka relatif tidak
sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Restricted Cash
Uang tunai yang tidak tersedia untuk penggunaan umum melainkan dibatasi untuk
tujuan khusus.
Accounting for Receivables (Akuntansi Piutang)

1. Jelaskan bagaimana perusahaan mengakui piutang (Explain how companies


recognize accounts receivable).

Pengertian Piutang

Piutang merupakan Jumlah yang harus dibayar dari individu dan perusahaan lain yang
diharapkan dikumpulkan dalam bentuk tunai. Piutang merupakan klaim (hak untuk
mendapatkan) uang dari entitas lain. Piutang juga disebut tagihan atau receivable.

Setiap transaksi piutang selalu melibatkan dua pihak yaitu:

1. Kreditur, yaitu pihak yang mendapat piutang atau tagihan (sebuah aset).
2. Debitur, yang pihak yang berkewajiban membayar utang (sebuah kewajiban)

Jenis Piutang

Menurut bukti pendukungnya piutang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:


1. Accounts Receivable (Piutang Usaha)
Adalah jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan karena hasil dari penjualan
barang dan jasa.
- Penjualan barang/jasa
Jika perusahaan menjual jasa secara kredit, misalkan perusahaan pada tanggal 5
Januari 2006 telah menjual jasa sebesar Rp 5.000.000,00. Karena perusahaan sudah
menyerahkan jasa, maka perusahaan dapat mengakui piutang dan pendapatan jasa
dengan membuat jurnal sebagai berikut:

Tgl. Akun Debet Kredit

Piutang Usaha 5.000.000


2006
Pendapatan 5.000.000
Jan 5
Usaha

2. Notes Receivable (Piutang Wesel)


Adalah Janji tertulis atas jumlah yang akan diterima. Biasanya memberikan bunga.
Atau tagihan yang didukung oleh instrument kredit resmi seperti Promes. Promes
adalah janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu tanpa syarat.
- Surat wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat
surat) kepada si wajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu yang
disebut pada surat tersebut ata orang lain yang ditunjuk.
- Surat promes adalah surat janji untu membayar sejumlah uang pada tanggal
tertent

Menjual barang/jasa secara kredit. Misalkan perusahaan menjual jasa secara


kredit dan perusahaan menerima promes senilai Rp 1.000.000,00 maka jurnal
yang dibuat adalah:
Tgl. Akun Debet Kredit
2006 Piutang Wesel 1.000.000
1.000.000
Jan 2 Penjualan

Perbedaan wesel dan promes


Wesel
a. Wesel adalah surat perintah untuk membayar.
b. Penarik dan yang berkepentingan terdiri atas dua pihak.
c. Yang membuat adalah pihak mempunyai piutang.
d. Memerlukan akseptasi.

Promes
a. Promes adalah surat janji untuk membayar.
b. Penarik dan yang berkepentingan berada disuatu tangan.
c. Yang membuat adalah pihak yang berutang.
d. Tidak memerlukan ekseptasi.
Penentuan tanggal jatuh tempo
Saat jatuh tempo sebuah surat wesel dapat dinyatakan dalam tiga cara:
1. Atas penagihan
2. Pada tanggal tertentu
3. Pada akhir masa tertentu.

3. Other Receivables (Piutang lain-lain)


Adalah Piutang non-perdagangan seperti bunga, pinjaman kepada petugas, uang
muka karyawan, dan pajak penghasilan.

Tiga masalah akuntansi :


1. Recognizing accounts receivable (Pengakuan Piutang.)

Pengakuan piutang usaha, ini biasanya relatif sederhana karena kesempatan untuk
mendapatkan potongan tunai biasanya terjadi ketika produsen melakukan penjualan
kepada pedagang besar atau dari gosir ke pedagang pengecer.

- Service organization mencatat piutang saat melakukan jasa secara kredit.


- Merchandiser mencatat piutang pada saat penjualan barang dagangan secara
kredit.
- Pengendalian intern atas penerimaan piutang
Agar tercipta pengendalian interen yang baik atas penerimaan kas dari piutang
bagian kredit tidak boleh merangkap sebagai penerima elunasan piutang.

2. Describe how companies value accounts receivable and record their disposition.
2. Valuing accounts receivable (Penilain piutang usaha)
Penilain piutang usaha, penilaian ini perusahaan harus melaporkan piutang usaha
sebagai aset karena kesulitannya ketika menentukan jumlah rupiahnya yang akan
dilaporkan karena sebagian kadang kadang tidak tertagih.
- Current asset.
- Valuation (cash realizable value).
- Ada kemungkingkinan tidak semua piytang dapat tertagih sehingga perusahaan
mencatat kerugian kredit sebagai debit ke Bad Debt Expense
- Kerugian piutang
Penjualan secara kredit kadang menguntungkan perusahaan juga kadang
mendatangkan kerugian yaitu apabila si debitur tidak mau atau tidak mampu
melaksanakan kewajibannya.sehingga kerugian piutang
Dasar yang Digunakan Dalam Metode Cadangan
Untuk menaksir jumlah piutang yang tidak dapat di tagih , manajemen dapat
menggunakan dua dasar yaitu:
1. Persentase dari penjualan
Dalam dasar persentase dari penjualan ini manajemen menetapkan suatu hubungan
persentase antara jumlah penjualan kredit dengan taksiran kerugian yang mungkin
diderita karena adanya piuang tak tertagih.
2. Persentase dari piutang
Dalam dasar persentase dari piutang manajemen menetapkan suatu hubungan
persentase antara jumlah piutang dengan jumlah kerugian akibat adanya piutang
yang tidak tertagih.

Metode pencatatan piutang tidak tertagih

Direct Write-Off Secara teoritis Allowance Method


tidak diinginkan: Kerugian diperkirakan :
1. Tidak cocok. 1. Pencocokan yang lebih baik.
2. Piutang tidak dinyatakan 2. Piutang dinyatakan sebesar nilai
sebesar nilai realisasi kas. realisasi kas.
3. Tidak dapat diterima untuk 3. Diwajibkan oleh GAAP
pelaporan keuangan.

a. Direct write-off method.


Dengan metode ini, ketika perusahaan memastikan jumlah tertentu atas
piutang tak tertagih, perusahaan langsung membebankan kerugian pada Bad
Debt Expense. Bad Debt Expense memperlihatkan kerugian yang aktual
atas piutang yang tidak tertagih. Namun metode ini tidak dapat diterima
untuk tujuan pelaporan keuangan apabila kerugian bad debt tidak signifikan.
b. Allowance method.
Metode ini melibatkan estimasi piutang tak tertagih setiap akhir periode.
IFRS menghendaki allowance method untuk tujuan pelaporan keuangan.
Metode ini memiliki tiga fitur penting, yaitu:
1. perusahaan mengestimasi piutang tak tertagih sehingga dapat
mencocokan beban terhadap pendapatan dalam periode akuntansi di
mana mereka mencatat pendapatan.
2. Perusahaan mendebit piutang tak tertagih pada Bad Debt Expense dan
mengkreditkannya ke Allowance for Doubtful Accounts sebagai jurnal
penyesuaian pada tiap akhir periode.
3. Ketika perusahaan menghapus jumlah tertentu, mereka mendebitkan
jumlah piutang tak tertagih yang sebenarnya pada Allowance for
Doubtful Accounts dan mengkreditkan jumlah tersebut pada Accounts
Receivable.
- Percentage-of-Sales
Menekankan penyesuaian biaya dengan pendapatan. Ayat jurnal penyesuaian untuk
mencatat piutang tak tertagih mengabaikan saldo yang ada di Allowance for Doubtful
Accounts.
3. Disposing of accounts receivable (Penyelesaian piutang usaha)
Perusahan bersedia melepaskan piutang kepada pihak lain karena beberapa
alasan, pertama dalam situasi keuangan yang ketat perusahaan sulit mendapat
pinjaman untuk memenuhi kebutuhan kasnya. Kedua penagihan piutang sering kali
memakan waktu yang cukup lama dan kadang kadang memerlukan biaya yang
cukup besar.

Perusahaan menjual piutang karena dua alasan utama :

1. Piutang mungkin satu-satunya sumber kas yang masuk akal.


2. Penagihan dan penagihan seringkali memakan waktu dan mahal.

Faktor penjualan piutang :

1. Perusahaan keuangan atau bank.


2. Membeli piutang dari bisnis dan kemudian mengumpulkan pembayaran
langsung dari pelanggan.
3. Biasanya membebankan komisi kepada perusahaan yang menjual piutangnya.
Biaya berkisar antara 1-3% dari piutang yang dibeli.

Dibawah ini berbagai pelepasan piutang diantaranya:


1) Penjualan piutang
Penjualan piutang yang lazim terjadi adalah menjual piutang kepada suatu factor
yaitu suatu lembaga keuangan atau bank yang tersedia membeli dari perusahaan-
perusahaan dan selanjutnya menerima pembayaran atas piutang tersebut dari si
debitur.
2) Penjualan dengan kartu kredit
- Tercatat sama dengan penjualan tunai.
- Pengecer membayar penerbit kartu biaya 2 hingga 6% untuk memproses transaksi.
Ada dua alasan mengapa penjual melayani penjualan secara kredit, pertama dengan
menggunakan kartu kredit , konsumen lebh mudah bertransaksi. Kedua penjual
tetap dapat menerima kas walaupun dikurangi dengan sejumlah biaya aministrasi
dalam waktu relatif cepat karena kartu kredit menalangi pembayaran.
Ada tiga pihak yang terlibat dalam transaksi pejualan secara eceran yaitu:
a) Penerbit kartu kredit.(yang biasanya bekerja sama dengan bank lokal)
b) Penjual/pengecer (mercahant)
c) Pembeli/konsumen
3. Explain how companies recognize notes receivable.
Perusahaan dapat memberikan kredit dengan imbalan surat promes. Surat promes
adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu sesuai permintaan atau
pada waktu tertentu. Surat promes dapat digunakan
1. Ketika individu dan perusahaan meminjamkan atau meminjam uang,
2. Ketika jumlah transaksi dan jangka waktu kredit melebihi batas normal, atau
3. Dalam penyelesaian piutang.
Plant Assets, Natural Resources, and Intangible Assets
(Aset Tetap, Aset Sumber Daya Alam, dan Aset Tak Berwujud)

1. Menjelaskan akuntansi untuk pengeluaran aset pabrik


IASB dan FASB telah mengidentifikasi sebuah proyek yang akan
mempertimbangkan pengakuan yang diperluas atas aset tak berwujud yang
dihasilkan secara internal. IFRS memungkinkan lebih banyak pengenalan benda tak
berwujud dibandingkan dengan GAAP.
Disebut sebgaai property, plant, and equipment; plant and equipment; and fixed
assets.

Plant assets sangat penting untuk kesuksesan perusahaan

A. Aset Tetap
Aset tetap adalah sumberdaya yang memiliki 3 karakteristik, yaitu memiliki bentuk
fisik, digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual kekonsumen.
Aset ini bisa dinamakan dengan property, pabrik, dan peralatan. Perusahaan
memiliki kepentingan untuk selalu menjaga asset tetapnya dalam kondisi yang baik,
mengganti bagian yang rusak atau asset yang telah usang, dan mengembangkan
sumberdaya yang produktif sesuai kebutuhan perusahaan.

Asset tetap juga memiliki karakteristik sebagai berikut :


1. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, artinya asset tetap dimiliki untuk
digunakan dalam operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali atau investasi.

2. Masa manfaatnya lebih dari 1 tahun atau 1 siklus operasi normal perusahaan dan
nilai manfaatmya dapat diukur.
3. Mempunyai nilai yang cukup material, artinya nilai atau harga asset tersebut
cukup tinggi, misalnya tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, peralatan,dan
kendaraan.

4. Memiliki wujud fisik, artinya dapat dilihat atau diraba.


Berdasarkan sifatnya, aset tetap dibagi atas aset tetap berwujud dan asset tetap tidak
berwujud. Aset tetap berwujud sering disebut aset tetap adalah aset tetap yang
mempunyai bentuk fisik. Terdapat 3 jenis asset tetap berwujud, yaitu :
1. Aset yang merupakan sumber penyusutan(depresiasi), seperti gedung, peralatan,
inventaris atau peralatan, dan kendaraan.

2. Aset yang merupakan sumber deplesi seperti tambang dan mineral atau sumber-
sumber alam.
3. Aset yang tidak mengalami penyusutan atau deplesi, seperti tanah untuk
bangunan perusahaan.

Determining the Cost of Plant Assets (Menentukan Biaya Aset Tetap)


Historical Cost Principle mengharuskan perusahaan mencatat aset pabrik pada
biaya. Biaya terdiri dari semua pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh aset
dan membuatnya siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
B. Menentukan Harga Perolehan Aset Tetap

Prinsip biaya mengharuskan asset tetap di catat pada harga perolehannya. Harga
perolehan mencakup seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk memperoleh asset
dan juga membuat asset tersebut siap digunakan.
Penerapan prinsip biaya ini akan dilakukan pada beberapa kelompok utama dari asset
tetap, sebagai berikut :

1. Tanah (LAND)
Semua biaya yang diperlukan yang dikeluarkan untuk membuat tanah siap untuk
digunakan meningkatkan (debit) akun Tanah.Tanah biasanya digunakan sebagai tempat
bangunan untuk lokasi pabrik atau kantor. Harga perolehan tanah mencakup :
- Harga pembelian tunai.
- Biaya pengalihan kepemilikan, seperti biaya notaris.

- Komisi untuk agent real estate.


- Pajak bumi dan bangunan. Pajak properti yang masih harus dibayar dan hak gadai
lainnya atas tanah yang diambil alih oleh pembeli.
- Biaya lain terkait dengan tanah yang harus dibayar oleh pembeli.
Pengembangana Tanah merupakan tambahan struktural yang dilakukan diatas tanah,
seperti jalur kendaraan, tempat parkir, pemagaran, taman, dan saluran air bawah tanah.
Karena memiliki masa manfaat yang terbatas, biaya perolehan perbaikan tanah
dibebankan selama masa manfaatnya. Penambahan struktural dilakukan pada tanah.
Biaya mencakup semua pengeluaran yang diperlukan untuk membuat perbaikan siap
untuk tujuan penggunaannya.
- Contoh: jalan masuk, tempat parkir, pagar, lansekap, dan penyiram bawah
tanah.
- Masa manfaat terbatas.
- Beban (depresiasi) biaya perbaikan tanah selama masa manfaatnya.

Contoh Perhitungan:
Illustration: Hayes Company mengakuisisi real estat dengan biaya tunai $ 100.000.
Properti itu berisi gudang tua yang diratakan dengan biaya bersih $ 6.000 (biaya $
7.500 dikurangi $ 1.500 hasil dari sisa bahan). Pengeluaran tambahan adalah biaya
pengacara, $ 1.000, dan komisi broker real estat, $ 8.000.

Diminta: Tentukan jumlah yang akan dilaporkan sebagai biaya tanah.

Cash price of property ($100,000) $100,000


Net removal cost of warehouse ($7,500-$1,500) 6,000
Attorney's fees ($1,000) 1,000
Real estate broker’s commission ($8,000) 8,000

Cost of Land $115,000

2. Bangunan (BUILDINGS)
Merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, seperti
toko, kantor, pabrik, gudang, dan hangar pesawat. Seluruh pengeluaran yang berkaitan
dengan pembelian maupun konstruksi bangunan akan di debit ke akun bangunan.
Mencakup semua biaya yang terkait langsung dengan pembelian atau konstruksi.

Biaya pembelian:
- Harga pembelian, biaya penutupan (biaya pengacara, asuransi hak milik, dll.)
Dan komisi broker real estate.
- Merenovasi dan mengganti atau memperbaiki atap, lantai, kabel listrik, dan pipa
ledeng.
Biaya konstruksi:

- Harga kontrak ditambah pembayaran biaya arsitek, izin bangunan, dan biaya
penggalian.

3. Peralatan (EQUIPMENT)
Peralatan mencakup asset yang digunakan dalam kegiatan operasional seperti tempat
penitipan ditoko, furniture kantor, mesin pabrik, truk untuk mengantar barang dan
pesawat. Harga perolehan peralatan, seperti kendaraan. Memperhitungkan semua biaya
yang timbul dalam memperoleh peralatan dan menyiapkannya untuk digunakan.
Biaya biasanya meliputi:

- Harga pembelian tunai.


- Pajak Penjualan.
- Biaya pengiriman.
- Asuransi selama transit dibayar oleh pembeli.
- Pengeluaran yang diperlukan untuk merakit, memasang, dan menguji unit.
Contoh :
Illustration: Lenard Company membeli truk pengiriman dengan harga tunai $ 22.000.
Pengeluaran terkait adalah pajak penjualan $ 1.320, pengecatan dan penulisan huruf $
500, lisensi kendaraan bermotor $ 80, dan polis asuransi kecelakaan tiga tahun $ 1.600.
Hitung biaya truk pengiriman.
Cash price $22,000

Sales taxes 1,320


Painting and lettering 500

Cost of Delivery Truck $23,820

Expenditures During Useful Life (Pengeluaran Selama Masa Guna)


- Perbaikan Biasa adalah pengeluaran untuk menjaga efisiensi operasi dan umur
produktif unit.
- Debit ke Maintenance and Repair Expense.
- Disebut sebagai revenue expenditures.

Penambahan dan Perbaikan adalah biaya yang timbul untuk meningkatkan efisiensi
operasi, kapasitas produktif, atau masa manfaat aset pabrik.
- Debit ke aset pabrik yang terpengaruh.
- Disebut juga capital expenditures.

1. Apply depreciation methods to plant assets (Menerapkan metode


penyusutan aset Tetap)
Depreciation (Depresiasi)
Proses pengalokasian biaya untuk biaya aset perusahaan selama masa manfaat
(layanan) secara rasional dan sistematis. Perubahan dalam nilai pasar aset tidak dihitung
selama kepemilikan aset karena aset tetap tidak dimiliki untuk dijual kembali.
Depresiasi ditetapkan pada tiga kelompok asset tetap: pengembangan tanah, bangunan,
dan peralatan. Setiap asset dalam kelompok ini diperlakukan sebagai asset yang dapat
disusutkan.

Kemampuan menghasilkan pendapatan juga akan menurun karena usang. Usang adalah
proses menjadi tidak sesuai kondisinya dengan kebutuhan sebelum asset tersebut secara
fisik sudah tidak dapat digunakan lagi.
1. Proses alokasi biaya, bukan penilaian aset.
2. Berlaku untuk perbaikan tanah, bangunan, dan peralatan, bukan tanah.
3. Dapat disusutkan karena kemampuan menghasilkan pendapatan dari aset akan
menurun selama masa manfaat aset.
Alternative Terminology
Istilah lain yang terkadang digunakan untuk nilai sisa adalah nilai residu

Beban penyusutan dilaporkan dalam laporan laba rugi. Akumulasi penyusutan


dilaporkan di neraca sebagai pengurang aset
Tiga Faktor yang mempengaruhi perhitungan depresiasi :

1. Harga Perolehan
Harga Perolehan memengaruhi biaya dari asset yang dapat disusutkan. Asset tetap
dicatat pada harga perolehan, terkait dengan prinsip biaya.
2. Masa Manfaat
Masa Manfaat adalah estimasi masa produktif yang diperkirakan, yang disebut juga
dengan umur manfaat.
3. Nilai Sisa
Nilai Sisa adalah estimasi nilai aset pada akhir masa manfaat. Nilai ini bisa berdasarkan
pada nilai aset sebagai nilai rongsokan atau nilai pertukaran.

Depreciation Methods (Metode Depresiasi)


Manajemen memilih metode yang diyakini paling baik untuk mengukur kontribusi aset
terhadap pendapatan selama masa manfaatnya.
Examples include:
1.Straight-line method
2.Units-of-activity method
3.Declining-balance method

1. Straight-Line Method (Metode Garis Lurus)


Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun
sepanjang umur manfaat suatu aset tetap.
- Jumlah biaya untuk setiap tahun sama.
- Biaya yang dapat disusutkan = Biaya dikurangi nilai sisa.
2. Units-of-activity method (Metode Unit Aktivitas)
Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap
unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Untuk
menerapkan metode ini umur manfaat aset diekspresikan dalam istilah unit kapasitas
produktif seperti jam atau mil. Total beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi
kemudian ditentukan dengan mengalikan penyusutan per unit dengan jumlah unit yang
dihasilkan atau digunakan selama periode dimaksud.

3. Declining-Balance Method (Metode Saldo menurun)


Metode saldo menurun menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang
estimasi umur manfaat aset. Untuk menerapkan metode ini, tarif penyusutan garis lurus
tahunan terlebih dahulu harus digandakan.

- Metode yang dipercepat.


- Mengurangi biaya penyusutan tahunan selama masa
manfaat aset.
- Dua kali lipat tarif garis lurus dengan Double-Declining-
Balance.
- Tarif diterapkan ke nilai buku.

Depreciation and Income Taxes (Penyusutan dan pajak penghasilan)


IFRS tidak mengharuskan wajib pajak untuk menggunakan metode penyusutan yang
sama atas pengembalian pajak yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
Wajib Pajak harus menggunakan metode garis lurus atau metode depresiasi dipercepat
khusus yang disebut Modified Accelerated Cost Recovery System (MACRS). MACRS
TIDAK diterima berdasarkan GAAP.

Revising Periodic Depreciation (Merevisi Depresiasi Berkala)


- Diperhitungkan dalam periode perubahan dan periode mendatang (Perubahan
Estimasi).
- Tidak ada perubahan depresiasi yang dilaporkan untuk tahun-tahun
sebelumnya.
- Tidak dianggap sebagai kesalahan

Gunakan pendekatan langkah demi langkah:


(1) tentukan biaya baru yang dapat disusutkan;
(2) bagi dengan tersisa Hidup yang berguna.

2. Bagaiamana menjelaskan pelepasan aset pabrik)


Perusahaan mendisposal aset pabrik dengan tiga cara — Besitua , Penjualan, atau
Penukaran (lampiran).

Catat depresiasi hingga tanggal pemberhentian. Dengan cara


(1) mendebit Accumulated Depreciation, and

(2) mengkredit akun yang bersangkutan.

Retirement/Besitua of Plant Assets (Pensiun / Besitua dari Aset Pabrik)


- Tidak ada uang tunai yang diterima.
- Kurangi (kredit) akun aset untuk biaya asli dalam aset.
- Penurunan (debit) Akumulasi Penyusutan untuk jumlah penuh penyusutan yang
diambil alih selama umur aset.

Sale of Plant Assets (Penjualan Aset Tetap)


Bandingkan nilai buku aset dengan hasil yang diterima dari penjualan.
- Jika hasil melebihi nilai buku, keuntungan pelepasan terjadi.
- Jika hasil kurang dari nilai buku, kerugian pelepasan terjadi.

3. Bagaimana mempertanggungjawabkan sumber daya alam dan aset tak


berwujud
Sumber daya alam mencakup sumberdaya yang diatas tanah dan cadangan
dibawah tanah seperti
minyak, gas, dan mineral lain. Aset ini adalah asset produktif yang memiliki
masa manfaat lama
dengan 2 karakteristik yang berbeda, yaitu :
1. Secara fisik merupakan hasil dari kegiatan operasional seperti penggalian,
pemotongan atau pemompaan.
2. Hanya dapat digantikan oleh kekuatan alam. Harga perolehan sumber daya
alam adalah harga yang dibutuhkan untuk memperoleh sumber daya tersebut
dan seluruh persiapan untuk membuat aset tersebut setiap digunakan.

Sumber daya alam terdiri dari kayu dan endapan bawah tanah minyak, gas, dan
mineral.
Karakteristik yang membedakan:
1. Diekstraksi secara fisik dalam operasi.
2. Tergantikan hanya oleh tindakan alam.
Biaya adalah harga yang dibutuhkan untuk memperoleh sumber daya dan
mempersiapkannya untuk tujuan penggunaan.

Depletion (Penipisan)
Alokasi biaya ke pengeluaran secara rasional dan sistematis selama masa manfaat
sumber daya. Perusahaan umumnya menggunakan metode unit aktivitas. Deplesi
umumnya merupakan fungsi dari unit yang diekstraksi.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 − 𝑆𝑎𝑙𝑣𝑎𝑔𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
= Depletion Cost Per unit
Total Estimated Units Avaiable

Intangible Assets (Aset Tak Berwujud)


Intangible assets adalah hak, keistimewaan, dan keunggulan kompetitif yang dihasilkan
dari kepemilikan aset jangka panjang yang tidak memiliki substansi fisik.

Usia ekonomis terbatas atau hidup tidak terbatas


Tak Berwujud usia ekonomis terbatas:

- Amortisasi menjadi beban.


- Akun aset kredit.

Indefinite-Life Intangibles:
- Tidak ada batasan waktu yang dapat diperkirakan saat aset diharapkan
menyediakan arus kas.

- Tidak ada amortisasi


Bukti kepemilikan aktiva tak berwujud bisa berupa kontrak, lisensi atau dokumen lain.
Aktiva tidak berwujud mungkin timbul dari :

1. Pemerintah seperti hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan nama dagang.
2. Perusahaan lain, misalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill.

3. Penjualan tertentu, seperti franchise dan lease.


Jenis benda tak berwujud yang umum:
- Patents
- Copyrights
- Goodwill
- Trademarks and Trade Names
- Franchises
a. Hak Paten

Hak yang diberikan oleh pemerintah (instansi yang berwenang) kepada pemegangnya
untuk menggunakan atau mengawasi dan mengkomersilkan hasil temuannya. Hak
Paten diberikan untuk jangka waktu 17 tahun. Hak Paten harus diamortisasi selama
masa kegunaannya, dengan batas waktu maksimum 17 tahun. Apabila karena sesuatu
hal Paten tersebut sudah tidak lagi memberikan manfaat atau sudah kehilangan nilai
komersialnya (tidak laku lagi), maka nilai buku hak paten harus dihapuskan.

b. Hak Cipta
Hak yang diberikan oleh pemerintah (instansi yang berwenang) kepada pengarang,
pencipta lagu, musik, barang–barang seni dan lainnya untuk mempublikasikan,
menerbitkan, mengawasi, dan mengkomersialkan hasil ciptaannya. Hak cipta diberikan
untuk jangka waktu 28 tahun, dengan ditambah kemungkinan perpanjangan Hak Cipta
selama 28 tahun kedua.
Komponen harga perolehan hak cipta dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti
halnya hak paten. Harga perolehan hak cipta harus diamortisasi selama hak cipta
tersebut memberikan manfaat, dan harus dihapuskan pada saat hak cipta sudah tidak
lagi bermanfaat. Amortisasi hak cipta dilakukan dengan mendebet rekening biaya dan
mengkredit rekening hak cipta.
c. Franchise

Hak monopoli yang diberilan oleh instansi pemerintah untuk menggunakan fasilitas
umum yang manfaatnya akan dinikmati oleh masyarakat. Franchises bisa diberikan
untuk waktu yang terbatas atau untuk waktu yang tidak terbatas. Franchises yang
diberikan untuk waktu yang terbatas harus diamortisasi selama jangka waktu tersebut.
d. Cap dan Merk Dagang
Suatu tanda yang dipakai untuk mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan tertentu. Apabila cap & merk dagang diperoleh dengan cara
membeli, maka harga perolehannya diukur dengan jumlah uang yang dibayarkan
ditambah dengan biaya registrasi dan biaya lain dalam usaha untuk mendapatkan cap
dan merk dagang tersebut. Apabila cap dan merk dagang dibuat sendiri oleh
perusahaan, maka harga perolehan adalah semua biaya yang dikeluarkan sampai
dengan cap & merk dagang tersebut bisa digunakan.
Current Liabilities and Payroll Accounting
(Kewajiban Lancar dan Akuntansi Penggajian)

1. Jelaskan bagaimana menghitung kewajiban lancar.


Current Liabilities adalah kewajiban yang harus diselesaikan di masa datang, akibat
kejadian yang terjadi saat ini dalam jangka waktu kurang lebih 12 bulan atau 1 periode
akuntansi (Jangka Pendek). Current liabilities ini dilunasi atau dibayar dari Asset
Lancar (sepert: kas, piutang, dll).
Current liabilities termasuk notes payable, accounts payable, unearned revenues dan
accrued liabilities seperti taxes payable, salaries and wages payable, dan interest
payable.

1. Notes Payable (Wesel Bayar)


Suatu janji tertulis tanpa syarat yang ditandatangani oleh seseorang untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal yang telah ditetapkan dalam
wesel bayar tersebut dimasa yang akan datang.

Wesel Bayar (Note Payable) biasaya diterbitkan oleh Perusahaan yang melakukan
pembelian barang secara kredit. Wesel Bayar (Note Payable) diterbitkan untuk
membayar pembelian barang tersebut kepada supplier atau pemasok barang
perusahaan.
- Surat promes tertulis.
- Sering dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka pendek.
- Mengharuskan peminjam untuk membayar bunga.
- Dikeluarkan untuk berbagai periode.

Contoh Jurnalnya :
Kas/Persediaan xxx

Diskonto Wesel Bayar xxx


Wesel Bayar xxx

Illustration: First National Bank setuju untuk meminjamkan $ 100.000 pada 1


September 2017, jika Cole Williams Co. menandatangani wesel empat bulan senilai $
100.000, 12%, yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari. Diminta :
a) Buat entri pada 1 September. S
b) Buat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember, dengan asumsi jurnal
penyesuaian bulanan belum dibuat.
c) Buat jurnal yang diperlukan pada 1 Januari 2018, tanggal jatuh tempo.

a) Prepare the entry on September 1st.


Cash 100,000
Notes Payable 100,000
b) Prepare the adjusting entry on December 31st.
Notes Payable 100,000
Interest Payable 4,000
c) Prepare the entry at maturity.
Interest Expense 4,000
Interest Payable 4,000
Cash 104,000

2. Hutang Pajak Penjualan (Sales Taxes Payable)


- Pajak penjualan dinyatakan sebagai persentase dari harga jual.
- Perusahaan penjual (pengecer) mengumpulkan pajak dari pelanggan.
- Memasukkan pajak secara terpisah dalam mesin kasir atau termasuk dalam
penerimaan total.
- Menyerahkan koleksi ke departemen pendapatan negara bagian.

Penjual diwajibkan memotong PPN dari pembeli, Contoh : kalau kita belanja di
swalayan, di struk pembelian tertulis total belanja x 10% PPN.
Contoh jurnalnya : Kas/Piutang xxx

PPN Keluaran xxx


Penjualan xxx

Namun, ada saatnya PPN tidak terpisah dengan penjualan. Contoh : penjualan
150.000 (termasuk PPN 10%). Maka, penjualan = 150.000/1,10* = 136.363,67.
(*1,10 didapat dari: 100% + 10% = 110% +1,10).
PPN = 150.000 – 136.363,67 = 13.636,33.

Jurnalnya: 1) Kas 150.000


Penjualan 150.000

2) Penjualan 13.636,33
PPN Keluaran 13.636,33

3. Pendapatan Diterima di Muka (Unearned Revenue)


Pendapatan yang diterima sebelum perusahaan mengirimkan barang atau
menyediakan layanan.
Contoh : perusahaan jasa ticketing, iklan, hotel, dsb.

4. Jatuh Tempo Saat Ini dari Hutang Jangka Panjang (Current Maturities of
Long-Term Debt)
Adalah hutang jangka panjang yang sudah mau jatuh tempo, yang tinggal 6 bulan
atau 12 bulan lagi, maka hutang jangka panjang tersebut harus diklasifikasikan /
dipindahkan ke hutang jangka panjang jatuh tempo.
- Porsi hutang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan.
- Tidak perlu jurnal penyesuaian
Ada beberapa pengecualian untuk hutang jangka panjang jatuh tempo ini, antara
lain :
a.Dibayar dari dana khusus/bukan dari asset lancar
b.Dilunasi dari hutang baru
c.Dikonversi menjadi saham

2. Bagaimana kewajiban lancar dilaporkan dan dianalisis (Discuss how current


liabilities are reported and analyzed)
1. Reporting Uncertainty (Melaporkan Ketidakpastian)
Contingent liability - Potensi kewajiban yang mungkin menjadi kewajiban aktual di
masa depan. Kewajiban Kontinjensi adalah kewajiban bersyarat yang kemungkinannya
belum bisa dipastikan atau diestimasi. Cirinya, adanya kewajiban atas terjadi atau
tidaknya kejadian di masa datang. Kemungkinan kecil terjadinya arus kas keluar, nilai
kewajiban sudah diestimasi. Dalam IFRS, dibedakan antara Provisi dengan
Kontinjensi, Provisi dicatat di neraca sedangkan Kontinjensi diungkapkan dalam
CALK. Kalau provisi cirinya, munculnya kewajiban saat ini akibat kejadian periode
sebelumnya, ada peluang besar terjadi kasa keluar untuk menyelesaikan kewajiban
tersebut, nilai kewajiban bisa diestimasi.
Tiga tingkat kemungkinan:
1. Besar kemungkinan terjadi
2. Mungkin terjadi
3. Kemungkinan terjadinya kecil
Liabilitas kontinjensi :
Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaanya menjadi
pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang
tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas atau
Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui
karena :
- Tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”)
untuk menyelesaikan kewajibannya.
- Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.

Jaminan Produk (Product Warranties)


Janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk memperbaiki kekurangan
kuantitas, kualitas, atau kinerja dalam suatu produk
Taksiran biaya untuk kontrak jaminan produk harus diakui sebagai beban pada periode
terjadinya penjualan.

3. Bagaimana menghitung penggajian (how to account for payroll)


Payroll
payroll adalah sistem pembayaran atau penggajian yang dilakukan oleh perusahaan
kepada karyawan dalam jangka waktu tertentu.
- Salaries - manajerial, administrasi, dan tenaga penjualan (monthly atau yearly
rate).
- Wages - pegawai toko, pegawai pabrik, dan buruh (rate per hour).

Dalam menentukan Payroll melibatkan beberapa jumlah:


(1) pendapatan kotor,

(2) pemotongan gaji, dan


(3) gaji bersih

Pendapatan Kotor (Gross Earnings)


Total kompensasi yang diperoleh seorang karyawan (gaji atau gaji, ditambah bonus dan
komisi).

Pengurang Payroll : Kehadiran, uang lembur, bonus setiiap target, potongan utang.
Pengurangan Pembayaran (Payroll Deductions)
Mandatory:
- FICA tax
- Federal income tax
- State income tax

Voluntary:
- Charity
- Insurance
- Union dues
- Pension plans
Gaji Bersih (Net Pay), Adalah Penghasilan kotor dikurangi pemotongan gaji.

Pajak Penggajian Karyawan (Employer Payroll Taxes)


Payroll tax expense hasil dari tiga pajak yang dipungut oleh lembaga pemerintah
kepada pemberi kerja.

Pajak tersebut adalah:


1. FICA tax (Pajak FICA)
2. Federal unemployment tax (Pajak pengangguran federal)
3. State unemployment tax (Pajak pengangguran negara bagian)

Mengarsipkan dan Mengirimkan Payroll Taxes


Perusahaan harus melaporkan pajak FICA dan pajak penghasilan federal yang dipotong
selambat-lambatnya satu bulan setelah penutupan setiap kuartal. Perusahaan umumnya
mengajukan dan mengirimkan pajak pengangguran federal setiap tahun pada atau
sebelum 31 Januari tahun berikutnya. Perusahaan biasanya mengajukan dan membayar
pajak pengangguran negara bagian pada akhir bulan setelah setiap kuartal. Pengusaha
harus menyediakan setiap karyawan dengan Wage and Tax Statement (Form W-2) by
January 31.

Internal Control for Payroll (Pengendalian Internal untuk Penggajian)


Seperti yang diterapkan pada penggajian, tujuan pengendalian internal adalah untuk
melindungi aset perusahaan dari pembayaran gaji yang tidak sah, dan untuk
memastikan keakuratan dan keandalan catatan akuntansi yang berkaitan dengan
penggajian.
- Mempekerjakan Karyawan
Fitur pengendalian internal: Sumber daya manusia dokumen departemen dan
mengotorisasi pekerjaan.
Penipuan dicegah: Karyawan yang fliktif tidak ditambahkan ke daftar gaji .
- Ketepatan waktu
Fitur pengendalian internal: Pengawas lebih lambat jamnya bekerja melalui
kartu waktu dan saya melaporkan
Penipuan dicegah: Karyawan tidak dibayar selama berjam-jam tidak bekerja.
- Mempersiapkan Penggajian
Fitur pengendalian internal: Dua (atau lebih) karyawan memverifikasi jumlah
gaji; supervisor menyetujui.
Penipuan dicegah: Perhitungan gaji akurat dan relevan
- Membayar Penggajian
Fitur pengendalian internal: Tanda bendahara dan mendistribusikan yang diberi
nomor sebelumnya cek.
Penipuan dicegah: Cek tidak hilang, disalahgunakan, atau tidak tersedia untuk
bukti pembayaran; cek yang didukung memberikan bukti pembayaran.

4. Diskusikan tunjangan tambahan yang terkait dengan kompensasi karyawan.


(Discuss additional fringe benefits associated with employee compensation)

Tunjangan hari libur


Cuti dibayar untuk liburan, sakit, dan liburan. Bertanggung jawab jika: Pembayaran
kompensasi kemungkinan besar akan terjadi dan Jumlahnya bisa diperkirakan
secara wajar.
Post-retirement benefits (Manfaat pasca pensiun)
adalah tunjangan yang diberikan pemberi kerja kepada pensiunan karyawan untuk
perawatan kesehatan dan asuransi jiwa serta pensiun.
Perusahaan memperhitungkan manfaat pasca pensiun dengan accrual basis.

Postretirement Healthcare And Life Insurance Benefits


- Perusahaan memperkirakan dan membebankan biaya pasca pensiun selama
masa kerja karyawan.
- Perusahaan jarang menyiapkan dana untuk memenuhi biaya manfaat di masa
depan.
- Dasar bayar sesuai pemakaian untuk biaya ini.
- Alasan utamanya adalah bahwa perusahaan tidak menerima potongan pajak
sampai benar-benar membayar tagihan medis.
Pengaturan dimana pemberi kerja memberikan tunjangan kepada
karyawan setelah mereka pensiun untuk layanan yang mereka berikan
saat mereka bekerja.

Defined-Contribution Plan Defined-Benefit Plan


(Rencana Kontribusi yang Ditetapkan) (Rencana Manfaat Pasti)

1. Kontribusi pemberi kerja ditentukan 1. Manfaat ditentukan oleh rencana


oleh rencana (tetap) 2. Kontribusi pemberi kerja
2. Resiko ditanggung oleh karyawan bervariasi (ditentukan oleh
3. Manfaat berdasarkan nilai rencana Aktuaris)
3. Resiko ditanggung oleh pemberi
kerja

- Perusahaan mencatat biaya pensiun sebagai beban.


- Aktuaris memperkirakan kontribusi pemberi kerja dengan mempertimbangkan
tingkat kematian, pergantian karyawan, tingkat bunga dan penghasilan,
frekuensi pensiun dini, gaji di masa depan, dll.
Non-Current Liabilities
(Kewajiban Tidak Lancar)

Kewajiban Tidak Lancar adalah kewajiban yang harus dibayar dan dilunasi dalam
tempo waktu yang relatif lama, bisa mencapai satu periode akuntansi (satu tahun) atau
bahkan lebih.

contoh:

1. Hutang obligasi
2. Wesel bayar jangka panjanghutang
3. Hutang hipotek
4. Kewajiban pensiun

Kewajiban sewa guna usaha :

- Suatu bentuk wesel bayar berbunga.


- Untuk mendapatkan modal jangka panjang dalam jumlah besar.
- Tiga keunggulan dibandingkan saham biasa:
- Kontrol pemegang saham tidak terpengaruh.
- Hasil penghematan pajak.
- Pendapatan per saham mungkin lebih tinggi.

Jenis-jenis utang jangka panjang

Suatu transaksi utang disebut sebagai utang jangka panjang apabila memenuhi
ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

1. Penerima utang mampu menjaga tingkat modal minimalnya.


2. Penerima utang menyerahkan aktiva tetap sebagai jaminan kepada pemberi utang.
3. Penerima utang tidak diperkenankan untuk menjual piutang untuk mendapatkan
uang tunai.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, setidaknya terdapat dua jenis utang jangka


panjang yang memenuhinya, yaitu:

1. Utang hipotek

Utang hipotek merupakan suatu kewajiban untuk melakukan pembayaran jangka


panjang dengan disertai penyerahan jaminan berupa aktiva tetap yang disepakati dalam
perjanjian tertulis dengan akta notaris yang mencantumkan nominal pinjaman, tingkat
suku bunga, jangka waktu, jumlah angsuran, dan jaminan yang diserahkan secara
terperinci. Atas adanya jaminan dalam utang jangka panjang ini, pemberi utang berhak
untuk menyita dan menjual barang yang dijaminkan apabila penerima utang tidak
mampu melunasi utangnya sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama.
Dari hasil penjualan barang jaminan, pemberi utang berhak mengambil dana untuk
menutupi kekurangan utang beserta bunganya yang belum dilunasi. Utang hipotek
umumnya diberikan oleh lembaga perbankan.

2. Utang Obligasi

Secara sederhana obligasi dapat dipahami sebagai surat utang yang diterbitkan baik
oleh pemerintah maupun swasta dengan tingkat bunga tertentu yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi juga diartikan sebagai surat utang berjangka waktu lebih dari
satu tahun dengan tingkat suku bunga tertentu yang dikeluarkan perusahaan untuk
menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan. Nah, utang
obligasi timbul karena penerbitan surat-surat obligasi yang dapat mendatangkan
sejumlah dana yang dibutuhkan perusahaan. Dalam surat obligasi umumnya tercantum
nominal utang, tanggal pelunasan, bunga per tahun, dan ketentuan-ketentuan lain sesuai
dengan jenis obligasi yang disepakati oleh peminjam dan pemberi pinjaman.

Bonds Basic

Efek pada earnings per share—equity vs. debt.

Prosedur Penerbitan
- Hukum pemerintah memberi perusahaan kekuasaan untuk menerbitkan
obligasi.
- Dewan direksi dan pemegang saham harus menyetujui penerbitan obligasi.
- Dewan direksi harus menetapkan jumlah obligasi yang akan diotorisasi, nilai
nominal total, dan tingkat bunga kontrak.
- Persyaratan obligasi dituangkan dalam dokumen hukum yang disebut bond
indenture.

Issuing Procedures

- Merupakan janji untuk membayar:


1. Nilai nominal pada tanggal jatuh tempo yang ditentukan,
2. ditambah bunga periodik dengan suku bunga kontraktual (dinyatakan) pada
jumlah yang jatuh tempo (nilai nominal).
- Pembayaran bunga biasanya dilakukan setengah tahunan.
- Umumnya dikeluarkan ketika jumlah modal yang dibutuhkan terlalu besar
untuk disuplai oleh satu pemberi pinjaman.

Jenis dari Utang

1. (surat utang) obligasi.


2. Term, Serial, dan obligasi Callable.
3. Convertible, Commodity-backed, obligasi Deep-
4. (Kupon) obligasi.
5. Pemasukan dan Pendapatano bligasi.

Perdagangan Obligasi

1. Pemegang obligasi dapat menjual obligasi mereka, setiap saat, pada harga pasar saat
ini di bursa efek nasional.
2. Harga obligasi dikutip sebagai persentase dari nilai nominal.
3. Koran dan pers keuangan menerbitkan harga obligasi dan aktivitas perdagangan
setiap hari.
4. Korporasi membuat entri jurnal hanya ketika menerbitkan atau membeli kembali
obligasi, atau ketika pemegang obligasi menukar obligasi konversi menjadi saham
biasa

Determining the Market Price of a Bond (Menentukan Harga Pasar Obligasi)


1. Harga pasar saat ini (nilai sekarang) dari sebuah obligasi merupakan fungsi dari tiga
faktor:
2. Jumlah uang yang akan diterima,
3. Lamanya waktu sampai jumlah tersebut diterima, dan tingkat bunga pasar.

Penerbitan dan pemasaran obligasi kepada publik:

- Biasanya memakan waktubeberapa minggu atau bulan.


- Perusahaan yang menerbitkan,
1. Aturlah penjamin emisi.
2. Mendapatkan persetujuan peraturan dari penerbitan obligasi, menjalani audit, dan
mengeluarkan prospektus.
- Memiliki sertifikat obligasi dicetak.

Harga jual obligasi diatur oleh:

1. Penawaran dan permintaan pembeli dan penjual,


2. Risiko relatif,
3. Kondisi pasar, dan
4. Keadaan ekonomi.

Proses menemukan nilai sekarang ini disebut sebagai mendiskontokan nilai masa
depan.

Penyajian Kewajiban Tidak Lancar

Pengungkapan catatan umumnya menunjukkan sifat kewajiban, tanggal jatuh tempo,


tingkat suku bunga, sebut ketentuan, hak konversi, pembatasan yang dikenakan oleh
kreditur, dan aset yang ditunjuk atau dijaminkan.

Nilai wajar utang harus mengungkapkan pembayaran di masa mendatang untuk


tenggelam persyaratan dana dan jumlah jatuh tempo utang jangka panjang masing-
masing selama lima tahun ke depan.
PARTNERSHIP
1. Partnership
Adalah sebuah asosiasi yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk dijalankan
sebagai rekan pemilik bisnis untuk mendapatkan keuntungan.
Jenis bisnis:
- Perusahaan ritel, jasa, atau manufaktur kecil.
- Akuntan, pengacara, dan dokter.

Characteristics of Partnerships

Kepemilikan
Kumpulan Mutual Unlimited
Limited Life Bersama
Individu Agency. Liability
Properti

1. Badan Tindakan Pembubaran Setiap partner •Setiap partner


hukum partner mana terjadi setiap secara pribadi memiliki
2. Entitas pun mengikat kali pasangan dan individu klaim atas total
akuntansi. semua partner menarik diri bertanggung aset.
3. Pendapatan lainnya, selama atau pasangan jawab atas
•Klaim ini
bersih tindakan baru diterima. semua
tidak melekat
tidak tersebut kewajiban
pada aset
dikenakan tampaknya persekutuan
tertentu.
pajak sesuai untuk
sebagai persekutuan •Semua laba
entitas tersebut bersih atau
terpisah rugi bersih
dibagi rata
oleh partner,
kecuali
dinyatakan
lain dalam
perjanjian
persekutuan

Organisasi dengan Karakteristik Kemitraan


Terdapat berbagai bentuk badan hukum untuk mendirikan dan menjalankan usaha.
Enam bentuk usaha utama di Indonesia:
1) Perusahaan Perseorangan (proprietorship);
2) Persekutuan Perdata (civil partnership),

3) Firma, dan
4) Persekutuan Terbatas (limited partnership) atau CV (commanditaire
vennootschap);

5) Perseroan Terbatas (corporation); serta 6) Koperasi (cooperative).


Bentuk khusus organisasi bisnis sering digunakan untuk memberikan perlindungan
dari tanggung jawab yang tidak terbatas. Bentuk persekutuan khusus adalah:

- Limited Partnerships,
- Limited Liability Partnerships, and
- Limited Liability Companies. PT
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh satu individu. Jenis
perusahaan perseorangan (proprietorship) yang paling umum adalah penyedia jasa
profesional seperti pengacara, arsitek, agen properti, dan dokter.

Perusahaan perseorangan mudah untuk didirikan. Bahkan, Anda sendiri sudah


menjadi pemilik usaha. Tidak ada ketentuan hukum atau dokumen‐dokumen formal
yang harus diisi untuk mendirikan perusahaan perseorangan. Kemudahan ini
tentunya menjadi salah satu kelebihan utama. Selain itu, pemilik perorangan
biasanya dapat membuat keputusan bisnis tanpa konsultasi dengan pihak lain.
Kemampuan menjadi pemimpin sendiri merupakan alasan utama mengapa banyak
orang menjalankan usahanya sebagai perusahaan perseorangan.

1. Regular Partnership (Perusahaan Reguler)


Kelebihan Utama:
- Sederhana dan murah untuk dibuat dan dioperasikan.
Kelemahan Utama:
- Pemilik (partner) secara pribadi bertanggung jawab atas hutang bisnis
2. Limited Partnership (Perusahaan Terbatas)
Kelebihan Utama
- Sekutu terbatas memiliki tanggung jawab pribadi yang terbatas untuk hutang
bisnis selama mereka tidak berpartisipasi dalam manajemen.
- Sekutu umum dapat mengumpulkan uang tunai tanpa melibatkan investor luar
dalam pengelolaan bisnis.
Kelemahan Utama
- Sekutu umum secara pribadi bertanggung jawab atas hutang bisnis.
- Lebih mahal untuk dibuat daripada persekutuan biasa.
- Cocok untuk perusahaan yang berinvestasi di real estate.
3. Limited Liability Partnership (Perusahaan Perseroan Terbatas)
Major Advantages
- Sebagian besar diminati oleh partner dalam profesi lini lama seperti hukum,
kedokteran, dan akuntansi.
- Pemilik (partner) tidak bertanggung jawab secara pribadi atas malpraktek
partner lainnya.
Major Disadvantages
- partner tetap bertanggung jawab secara pribadi atas berbagai jenis kewajiban
yang harus dibayarkan kepada kreditor bisnis, pemberi pinjaman, dan tuan
tanah.
- Seringkali terbatas pada daftar pendek profesi
4. Limited Liability Company (Perseroan Terbatas)
Major Advantages
- Pemilik memiliki tanggung jawab pribadi yang terbatas atas hutang bisnis
bahkan jika mereka berpartisipasi dalam manajemen.
Major Disadvantages
- Lebih mahal untuk dibuat daripada persekutuan biasa.
Keuntungan dan Kerugian Kemitraan
Advantages
1. Menggabungkan keterampilan dan sumber daya dari dua atau lebih individu
2. Kemudahan pembentukan
3. Kebebasan dari peraturan dan batasan pemerintah Kemudahan pengambilan
keputusan Disadvantages
1. Keagenan bersama
2. Hidup terbatas
3. Kewajiban yang tak terbatas
Perjanjian Kemitraan harus menentukan hubungan di antara partner:
1.Nama dan kontribusi modal partner.

2.Hak dan kewajiban partner.


3.Dasar pembagian laba bersih atau rugi bersih.

4.Penyisihan penarikan aset.


5.Prosedur untuk mengajukan sengketa ke pengadilan

6.Prosedur penarikan atau penambahan pasangan.


7.Hak dan kewajiban partner yang masih hidup jika pasangan meninggal.

2. Bagaimana menghitung laba bersih atau kerugian bersih kemitraan.


Membagi Laba Bersih atau Rugi Bersih
partner sama-sama berbagi pendapatan bersih atau rugi bersih kecuali kontrak
persekutuan menunjukkan sebaliknya.
Jurnal Penutup:
- Tutup semua akun Pendapatan dan Beban ke Ringkasan Pendapatan.
- Tutup Ringkasan Pendapatan ke akun Modal masing-masing partner untuk
bagian laba atau rugi bersihnya.
- Tutup setiap akun Penarikan partner ke akun Modal masing-masing.

Rasio Penghasilan
Perjanjian persekutuan harus menentukan dasar pembagian laba bersih atau rugi
bersih. Dasar pembagian ini dikenal rasio laba, rasio penghasilan dan laba, atau
rasio laba dan rugi Jenis Rasio Laba:

- Rasio tetap. Dinyatakan dalam perbandingan


- Rasio berdasarkan saldo modal atau saldo rata-rata.
- Gaji untuk partner dan sisanya dengan rasio tetap.
- Bunga atas saldo modal partner dan sisanya pada rasio tetap.
- Gaji untuk partner, bunga atas modal partner, dan sisanya dengan rasio tetap.
3. Mengakhiri kehidupan hukum dan ekonomi entitas.
Untuk melikuidasi, perlu untuk:
1. Menjual aset non tunai untuk mendapatkan uang tunai dan mengakui
keuntungan atau kerugian dari realisasi.
2. Mengalokasikan keuntungan / kerugian realisasi kepada partner berdasarkan
rasio pendapatan mereka.
3. Membayar kewajiban persekutuan secara tunai.
4. Mendistribusikan sisa uang tunai kepada partner berdasarkan saldo modal
mereka.

4. Masuknya Sekutu Baru


Menghasilkan pembubaran hukum dari persekutuan yang ada dan dimulainya
persekutuan yang baru. partner baru dapat diterima baik oleh membeli kepentingan satu
atau lebih partner yang ada atau menginvestasikan aset dalam persekutuan.

Investment of Assets in a Partnership


Bonus Kepada sekutu Lama
- Biasanya ketika investasi sekutu baru di perusahaan lebih besar daripada kredit
modal pada tanggal penerimaan.
- Bonus menghasilkan peningkatan saldo modal dari sekutu lama. persekutuan
mengalokasikan bonus kepada mereka berdasarkan rasio pendapatan mereka
sebelum penerimaan partner baru.

Keluarnya Sekutu
Seorang sekutu dapat menarik diri dari persekutuan secara sukarela, dengan menjual
ekuitasnya di perusahaan. Atau, dia mungkin mengundurkan diri secara tidak sukarela,
dengan mencapai usia pensiun wajib atau dengan meninggal.
- Sama halnya dengan masuknya sekutu baru , maka dengan keluarnya sekutu
pun akan membubarkan persekutuan namun perusahaan masih dapat berjalan

Bonus kepada sekutu yang tersisa sekutu pensiunan dapat memberikan bonus kepada
sekutu yang tersisa ketika: aset yang dicatat dinilai terlalu tinggi. persekutuan memiliki
catatan pendapatan yang buruk. sekutu sangat ingin meninggalkan persekutuan.
persekutuan mengalokasikan (mengkreditkan) bonus ke akun modal sekutu yang tersisa
berdasarkan rasio pendapatan mereka.

Meninggalnya sekutu
1. Membubarkan persekutuan.
2. Perjanjian persekutuan biasanya berisi ketentuan bagi sekutu yang masih hidup
untuk melanjutkan operasi.
3. Sekutu yang masih hidup mungkin setuju untuk membeli ekuitas sekutu almarhum
dari aset pribadinya.
4. Menggunakan aset persekutuan untuk menyelesaikan harta milik sekutu yang telah
meninggal.
EKUITAS

Ekuitas adalah selisih nilai antara nilai aset dengan liabilitas atau kewajiban. ekuitas
dapat diartikan sebagai besaran hak yang harus dikeluarkan oleh pemilik usaha terhadap
harta yang dimiliki perusahaan.

1. karakteristik utama sebuah perusahaan.


Suatu entitas yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya.
1. Diklasifikasikan berdasarkan Tujuan

- Tidak untuk keuntungan, contoh ; Bala Keselamatan dan Kanker Amerika


Masyarakat

- Untuk Untung : McDonald's, Nike, PepsiCo, Google

2. Diklasifikasikan oleh Kepemilikan

- Dipegang publik : McDonald's, Nike, PepsiCo, Google

- Dimiliki secara pribadi : Cargill Inc.

Karakteristik yang membedakan perusahaan dari perseorangan dan kemitraan.

• Keuntungan : Keberadaan Hukum Terpisah, Kewajiban Terbatas dari Pemegang


Saham Hak, Kepemilikan yang Dapat Dipindahtangankan, Kemampuan
Memperoleh Modal Hidup Berkelanjutan

• Kerugian : Manajemen korporasi, Regulasi pemerintah, Pajak Tambahan

Membentuk Korporasi

Langkah Awal

1. File aplikasi dengan Sekretaris Negara.


2. Hibah negara piagam .
3. Perusahaan berkembang anggaran rumah tangga.

Perusahaan umumnya berbadan hukum di negara bagian yang hukumnya mendukung


bentuk bisnis perusahaan (Delaware, New Jersey). Perusahaan yang bergerak dalam
perdagangan antarnegara bagian harus memperoleh lisensi dari setiap negara bagian
tempat mereka berbisnis.

Hak Pemegang Saham


1. Pilih dalam pemilihan dewan direksi dan tindakan yang membutuhkan persetujuan
pemegang saham.

2. Bagikan perusahaan pendapatan melalui penerimaan dividen.

3. Pertahankan persentase kepemilikan yang sama saat saham baru diterbitkan


(HMETD).

4. Bagian aset setelah likuidasi sebanding dengan kepemilikannya. Ini disebut a klaim
sisa.

Pertimbangan Masalah Saham

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menerbitkan saham, itu harus

menyelesaikan sejumlah pertanyaan dasar:

1. Berapa banyak saham yang harus diotorisasi untuk dijual?

2. Bagaimana seharusnya menerbitkan saham?

3. Nilai apa yang harus diberikan perusahaan ke saham?

SAHAM RESMI

- Piagam menunjukkan jumlah saham yang dimiliki perusahaan resmi untuk


menjual.
- Jumlah saham resmi sering dilaporkan di bagian ekuitas pemegang saham.
- Tidak ada entri akuntansi formal

PENERBITAN SAHAM

- Perusahaan menerbitkan saham biasa langsung kepada investor atau secara tidak
langsung melalui perusahaan perbankan investasi.

- Faktor-faktor dalam menetapkan harga untuk edisi baru saham:

1. Pendapatan perusahaan yang diantisipasi di masa depan.

2. Tingkat dividen yang diharapkan per saham.

3. Posisi keuangan saat ini.

4. Kondisi perekonomian saat ini.


5. Kondisi pasar sekuritas saat ini.

HARGA PASAR SAHAM

1. Saham perusahaan publik diperdagangkan di bursa terorganisir.


2. Interaksi antara pembeli dan penjual menentukan harga per saham.
3. Harga cenderung mengikuti tren pendapatan dan dividen perusahaan.
4. Faktor-faktor di luar kendali perusahaan dapat menyebabkan fluktuasi harga pasar
hari-hari ini.

PAR DAN NILAI SAHAM TANPA PAR

- Bertahun-tahun yang lalu, nilai pari menentukan modal hukum per saham yang
harus dimiliki perusahaan dalam bisnis untuk melindungi kreditur korporat.
- Saat ini banyak negara bagian tidak memerlukan nilai par.
- Saham tanpa nilai par cukup umum saat ini.
- Di banyak negara bagian, dewan direksi menugaskan a nilai yang dinyatakan
ke saham no-par.

Modal Perusahaan

Modal pada dasarnya berasal dari dua sumber yaitu dari dalam perusahaan (internal)
dan dari luar perusahaan (eksternal)

1. Internal
Sumber modal internal berasal dari setiap aktivitas atau pun kegiatan usaha yang
dijalankan oleh perusahaan yang menghasilkan keuntungan. Beberapa sumber
modal internal perusahaan yang dapat digunakan yaitu laba ditahan, akumulasi
penyusutan dan beberapa sumber modal lainnya.
2. Eksternal
Berbeda dengan sumber modal internal yang cenderung terbatas (yaitu hanya dari
hasil aktivitas usahanya saja), sumber modal eksternal berasal dari pihak – pihak
luar yang mau bekerja sama dengan perusahaan. Beberapa pihak yang sering kali
digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu bank, koperasi,
kreditur, supplier, dan juga pasar modal.
Jenis Modal yaitu:
1. Modal disetor adalah jumlah total uang tunai dan aset lain yang disetor ke
perusahaan oleh pemegang saham untuk ditukar dengan modal saham.
2. Pendapatan yang disimpan adalah laba bersih yang disimpan perusahaan untuk
digunakan di masa depan.

Perbandingan akun ekuitas pemilik (ekuitas pemegang saham) yang dilaporkan di


neraca untuk kepemilikan, kemitraan, dan korporasi.

Ilustrasi: Asumsikan bahwa Hydro-Slide, Inc. menerbitkan 1.000 lembar saham biasa

senilai $ 1. Siapkan entri jurnal Hydro-Slide jika (a) 1.000 saham diterbitkan dengan
harga $

1 per saham, dan (b) 1.000 saham diterbitkan dengan harga $ 5 per saham.

Tunai 1,000

Saham Biasa (1.000 x $ 1) 1,000

Tunai 5,000

Saham Biasa (1.000 x $ 1) 1,000

Modal Disetor dalam Kelebihan Par - Saham Biasa 4,000

Menerbitkan Saham Biasa No-par Untuk Uang Tunai

Ilustrasi: Asumsikan bahwa alih-alih $ 1 nilai nominal saham, HydroSlide, Inc.


memiliki $ 5 nilai nominal saham tanpa par dan perusahaan menerbitkan 5.000 saham
dengan harga tunai $ 8 per saham.

Tunai 40.000

Saham biasa 25.000

Modal Disetor dalam Kelebihan Nilai Stated— Saham umum

15.000
Menerbitkan Saham Biasa untuk Jasa atau Aset Non Tunai

Korporasi juga dapat menerbitkan saham untuk:

• Jasa (pengacara atau konsultan).

• Aset non tunai (tanah, gedung, dan peralatan).

Biaya perolehan adalah nilai pasar wajar dari imbalan yang diserahkan, atau nilai pasar
wajar dari imbalan yang diterima, mana saja yang dapat ditentukan dengan lebih jelas.

Contoh soal saham biasa dan preferen

PT Rafinternet menerbitkan saham biasa dengan nilai par sebesar Rp 600 dan nilai
wajar Rp 1000 sebanyak 1000 lembar saham. Saham preferen yang diterbitkan
memiliki nilai par sebesar Rp 900 dan nilai wajar sebesar Rp 1.500 sebanyak 450
lembar saham preferen yang akan diperjualbelikan secara lump-sum sebesar Rp
20.000.000.

Berdasarkan contoh soal saham biasa dan saham preferen tersebut, tentukan berapakah
jumlah yang dialokasikan ke permodalan yang dimiliki perusahaan.

Jenis Saham Jumlah Saham Nilai Par Total Modal Persentase Alokasi

- Saham Biasa 1000 Rp 1.000 Rp 1.000.000 60% Rp 11.940.299


- Saham Preferen 450 Rp 1.500 Rp 675.000 40% Rp 8.059.701

Jurnal penerbitan saham preferen dan saham biasa yang harus dibuat oleh pihak
akuntan berdasarkan pengertian saham preferen dan saham biasa adalah sebagai
berikut ini.

Tanggal Keterangan Debit Kredit


31 Juli 2020 Kas Rp 20.000.000
Saham Preferen Rp 600.000
Agio Saham Preferen Rp 11.340.299
Saham Biasa Rp 405.000
Agio Saham Biasa Rp 7.654.701

Akuntansi untuk Saham Preferen

Biasanya, pemegang saham preferen memiliki prioritas sebagai berikut:

1. Distribusi laba (dividen).


2. Aset jika terjadi likuidasi.

Umumnya tidak memiliki hak suara.

Akuntansi untuk saham preferen pada saat penerbitan mirip dengan akuntansi untuk
saham biasa.

Jelaskan cara menghitung saham treasuri.

Saham Treasury adalah saham milik perusahaan yang telah diperoleh kembali dari

pemegang saham tetapi tidak pensiun.

Korporasi memperoleh treasury stock karena berbagai alasan:

1. Untuk menerbitkan kembali saham kepada pejabat dan karyawan di bawah rencana
bonus dan kompensasi saham.

2. Meningkatkan nilai pasar saham.

3. Memiliki tambahan saham yang tersedia untuk digunakan dalam akuisisi perusahaan
lain.

4. Untuk meningkatkan laba per saham.

Pembelian Treasury Stock

- Perusahaan umumnya menggunakan file metode biaya.


- Debet Saham Treasury Untuk harga yang dibayarkan untuk memperoleh
kembali saham.
- Saham Treasury adalah a akun ekuitas kontra pemegang saham. Mengurangi
ekuitas pemegang saham.

Penjualan Treasury Stock

- Di Atas Biaya
Korporasi tidak menyadari keuntungan atau kerugian dari transaksi saham
dengan pemegang sahamnya sendiri
- Di Bawah Biaya
Keduanya meningkatkan total aset dan ekuitas pemegang saham
Referensi :

Astuti, S. (2013, Desember 30 ). Sistem Pengendalian Internal terhadap Kas. Diakses [Online]
dari http://keuanganlsm.com/sistem-pengendalian-internal-terhadap-kas/

Harnanto, H. Y. (2010). Akuntansi Keuangan Lanjutan (Vol. 1). Yogyakarta: BPFE


Yogyakarta.

Hasyim, M (2009, Mei 14). Pengertian dan Fungsi Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund). Diakses
[online] dari https://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/14/pengertian-dan-
fungsi-dana-kas-kecil-petty-cash-fund/

Husnan, Suad.,& Enny Pudjiastuti. (1998). Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.

Pujianto, Andi. (2020). [Online]. Metode Pencatatan Penghapusan Piutang Dalam Akuntansi.
Diakses dari https://www.akuntansipendidik.com/metode-penghapusan-piutang/

Saputa. (2020, Maret 22). Contoh Soal Rekonsiliasi Bank & Pembahasannya. Diakses [online]
dari https://sevenaccounting.net/contoh-soal-rekonsiliasi-bank/

Tjun, L dkk. (2012). Pengaruh auditor internal terhadap sistem Pengendalian Internal. Jurnal
Akuntansi (Vol.4, No.1, Mei, Hal.33-56), Universitas Kristen Marantha

Wisnu, A. (2018, Januari 10). Aset Tetap, Aset Sumber Daya Alam, dan Aset Tak Berwujud.
Diakses [online] dari http://andrianwisnuwirawan.blogspot.com/2018/01/aset-tetap-aset-
sumber-daya-alam-dan.html

Anda mungkin juga menyukai