Anda di halaman 1dari 16

Nama : Dwi Nanda Rachmayanti

NIM : 1900111
Prodi : Pendidikan Ekonomi

UAS MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI


1. a. Modal Kerja
1. Kuantitatif
Modal kerja kuantitatif merupakan keseluruhan dari jumlah aktiva lancar.
Berdasarkan laporan keuangan di atas, dapat diketahui modal kerja kuantitatif
masing-masing tahun yaitu :
 Tahun 2015 = Rp 2.387.024.704
 Tahun 2016 = Rp 3.960.460.597
 Tahun 2017 = Rp 7.666.054.589
Aktiva Lancar 2015 2016 2017
Kas dan setara kas Rp 356.785.230 RP 72.896.738 Rp 1.097.274.191
Piutang Rp 2.021.445.874 Rp 3.811.606.067 Rp 6.444.901.064
Biaya dibayar dimuka Rp 6.500.000 Rp 74,033.064 Rp 104.841.398
Persediaan Rp 2.293.600 Rp 1.924.728 Rp 19.037.936
Jumlah Aktiva Lancar Rp 2.387.024.704 Rp 3.960.460.597 Rp 7.666.054.589
Analisis/kesimpulan:
Jadi, jumlah modal kerja kuantitatif untuk periode tahun 2015 sebesar Rp
2.387.024.704 , tahun 2016 sebesar Rp 3.960.460.597 , dan tahun 2017
sebesar Rp 7.666.054.589. Dapat disimpulkan, modal kerja yang diperoleh
Koperasi Kasih Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2015 sampai ke
tahun 2017 sebesar Rp 14.013.539.890

2. Kualitatif
Modal kerja kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar atau utang lancarnya dan
disebut modal kerja netto (Nett Working Capital).
Modal kerja kualitatif = aktiva lancar – hutang lancar
Berdasarkan laporan keuangan di atas, dapat diketahui modal kerja kualitatif
masing-masing tahun yaitu :
 Tahun 2015 = Rp 2.387.024.704 – Rp 1.325.124.542
= Rp 1.061.900.162
 Tahun 2016 = Rp 3.960.460.597 – Rp 2.376.903.332
= Rp 1.583.557.265
 Tahun 2017 = Rp7.666.054.589 – Rp 5.322.907.103
= Rp 2.333.147.486
Analisis/kesimpulan:
Jadi, jumlah modal kerja kualitatif untuk periode tahun 2015 sebesar Rp 1.
061.900.162 dan 2016 sebesar Rp 1.583.557.265, sedangkan modal kerja
kualitatif untuk periode tahun 2017 sebesar Rp 2.333.147.486 Dapat
disimpulkan, modal kerja yang diperoleh Koperasi Kasih Indonesia
mengalami kenaikan baik dari tahun 2015-2017.

3. Modal Fungsional

MODAL KERJA (Working


Capital)
2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp)
Kas 152.319.769 205.267.900 5.472.135.351
Piutang 6.444.901.064 3.811.606.067 2.021.445.874
Penyusutan - - -
TOTAL MODAL 6.597.220.833 4.016.873.967 7.493.581.225
KERJA
MODAL KERJA POTENSIAL
Efek - - -
Profit margin 2015 76.065.455 185.725.079 513.332.230
× 100% 1.542.394.249 × 100% 3.546.527.429 × 100%
602.039.251

= 12,60% = 12,04% = 14,5%

TOTAL
MODAL 12,60 12,04 14,5%
KERJA
POTENSIAL
BUKAN MODAL KERJA
Motor Rp 11.500.000 Rp 33.300.000 Rp 33.300.000

Sepeda Rp 9.544.750 Rp 9.544.750 Rp 9.544.750

Peralatan Kantor Rp 7.028.000 Rp 14.737.600 Rp 30.162.200


Jumlah Rp 28.072.750 Rp 57.582.350 Rp 73.006.950
Total bukan modal Rp 158.662.050
kerja
Analisis/kesimpulan:

Jadi, jumlah modal kerja fungsional untuk periode tahun 2015 sebesar Rp
6.597.220.833 sedangkan modal kerja fungsional untuk periode tahun 2016 sebesar
4.016.873.967 Dapat disimpulkan, modal kerja yang diperoleh Koperasi Kasih
Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar Rp
2.580.346.866. Kemudian mengalami kenaikan di tahun 2017 sebesar Rp
7.493.581.225 Dengan jumlah rata-rata modal kerja potensial sebesar Rp 13,05 dan
modal kerja non potensial sebesar Rp 158.662.050

B dan C Perhitungan Rasio dan Analisis/kesimpulan


1. Rasio Likuiditas
 Current Ratio
Aktiva Lancar
Rumus : × 100%
Hutang Lancar

Keterangan 2015 2016 2017


Aktiva Lancar (a) Rp 2.387.024.704 Rp 3.960.460.597 Rp 7.666.054.589
Hutang Lancar (b) Rp 1.325.124.542 Rp 2.376.903.332 Rp 5.322.907.103
Rasio (a/b × 100%) 180,14% 166,62% 144,02%

Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Current Ratio di atas, pada tahun 2015 menunjukkan


angka rasio sebesar 180,14% hal ini berarti setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin
oleh Rp1,80 aktiva lancer, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Baik. Pada
tahun 2016 menunjukkan angka rasio sebesar 166,62% hal ini berarti setiap Rp1,00
hutang lancar dijamin oleh Rp 1,67 aktiva lancer, rasio tersebut termasuk kedalam
kriteria Cukup Baik . Pada tahun 2017 menunjukkan angka rasio sebesar 144,02%
hal ini berarti setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 1,44 aktiva lancar, rasio
tersebut termasuk kedalam kriteria Kurang Baik
 Cash Ratio
Kas/Bank + Efek
Rumus : × 100%
Hutang Lancar

Keterangan 2015 2016 2017


Kas/Bank + Efek (a) Rp 356.785.230 Rp 72.896.738 Rp 1.097.274.191
Hutang Lancar (b) Rp 1.325.124.542 Rp 2.376.903.332 Rp 5.322.907.103
Rasio (a/b × 100%) 29,92% 3,07% 20,57%

Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Cash Ratio di atas, pada tahun 2015 menunjukkan angka
rasio sebesar 29,92% hal ini berarti setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp
0,30 kas yang dimiliki. Pada tahun 2016 menunjukkan angka rasio sebesar 3,07%
hal ini berarti setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 0,03 kas yang dimiliki.
Pada tahun 2017 menunjukkan angka rasio sebesar 20,57% hal ini berarti setiap
Rp1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 0,21 kas yang dimiliki. Hasil perhitungan
cash ratio 2015-2017 rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Buruk.

 Quick Ratio/Acid Test Ratio


Aktiva Lancar−Persediaan
Rumus : × 100%
Hutang Lancar

Keterangan 2015 2016 2017


Aktiva Lancar (a) Rp 2.387.024.704 Rp 3.960.460.597 Rp 7.666.054.589
Persediaan (b) Rp 2.293.600 Rp 1.924.728 Rp 19.037.936
Hutang Lancar (c) Rp 1.325.124.542 Rp 2.376.903.332 Rp 5.322.907.103
Rasio (a-b/c × 100%) 179,96% 166,54% 143,66%

Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Quick Ratio di atas, pada tahun 2015 menunjukkan angka
rasio sebesar 179,96% hal ini berarti setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp
1,79 quick assets, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Baik. Pada tahun 2016
menunjukkan angka rasio sebesar 166,54% hal ini berarti setiap Rp1,00 hutang
lancar dijamin oleh Rp 1,67 quick assets, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria
Cukup Baik. pada tahun 2017 menunjukkan angka rasio sebesar 143,66% hal ini
berarti setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 1,44 quick assets, rasio
tersebut termasuk kedalam kriteria Kurang Baik.

2. Rasio Solvabilitas
 Debt Ratio/ Total Debt to Total Assets
Total Hutang
Rumus : × 100%
Total Aktiva
Keterangan 2015 2016 2017
Total Hutang (a) Rp 1.341.598.147 Rp2.427.471.696 Rp 5.461.077.261
Total Aktiva (b) Rp 2.426.104.370 Rp. 4.002.806.707 Rp 7.758.181.795
Rasio (a/b × 100%) 55,30% 60,64% 70,39%

Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Debt Ratio/ Total Debt to Total Assets di atas, pada tahun
2015 menunjukkan angka rasio sebesar 55,30% hal ini berarti bahwa sebesar
55,30% total aktiva yang dimiliki koperasi dibiayai dengan hutang, , rasio tersebut
termasuk kedalam kriteria Cukup baik . Pada tahun 2016 menunjukkan angka rasio
sebesar 60,64% hal ini berarti bahwa sebesar 60,64% total aktiva yang dimiliki
koperasi dibiayai dengan hutang, , rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Kurang
Baik . Pada tahun 2017 menunjukkan angka rasio sebesar 70,39% hal ini berarti
bahwa sebesar 70,39% total aktiva yang dimiliki koperasi dibiayai dengan hutang,
, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Kurang Baik. Pada perhitungan ini rasio
setiap tahunnya meningkat.

 Debt to Equity Ratio


Total Hutang
Rumus : × 100%
Total Modal Sendiri
Keterangan 2015 2016 2017
Total Hutang (a) Rp 1.341.598.147 Rp 2.427.471.696 Rp5.461.077.261
Total Modal Sendiri (b) Rp 1.084.506.223 Rp 1.575.335.011 Rp 2.297.104.534
Rasio (a/b × 100%) 123,70% 154,09% 237,74%

Analisis/kesimpulan perhitungan:
Berdasarkan perhitungan Debt to Equity Ratio di atas, pada tahun 2015
menunjukkan angka rasio sebesar 123,70% hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00
modal sendiri dijaminkan untuk Rp.123,70 hutang, rasio tersebut termasuk
kedalam kriteria Cukup Baik. Pada tahun 2016 menunjukkan angka rasio sebesar
154,09% hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri dijaminkan untuk
Rp.154,09 hutang, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Kurang Baik . Pada
tahun 2017 menunjukkan angka rasio sebesar 237,74% hal ini berarti bahwa setiap
Rp 1,00 modal sendiri dijaminkan untuk Rp. 237,74 hutang, , rasio tersebut
termasuk kedalam kriteria Buruk.

2. Rasio Aktivitas
 Receivable Turn Over

Penjualan Kredit
Rumus :
Piutang Rata−Rata

Keterangan 2015 2016 2017


Penjualan Kredit (a) Rp 2.021.445.874 Rp 3.811.606.067 Rp 6.444.901.064
Piutang Rata-Rata (b) Rp 4.092.651.002
Rasio (a/b) 0,49 0,93 1,57
Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Receivable Turn Over diatas, pada tahun 2015


menunjukan angka rasio sebesar 0,49 hal ini berarti bahwa dana dalam piutang
berputar 0,49 kali dalam setahun. Pada tahun 2016 menunjukan angka rasio
sebesar 0,93 hal ini berarti bahwa dana dalam piutang berputar 0,93 kali dalam
setahun. Pada tahun 2017 menunjukan angka rasio sebesar 1,57 hal ini berarti
bahwa dana dalam piutang berputar 1,57 kali dalam setahun.

 Fixed Assets Turn Over


Penjualan
Rumus :
Aktiva Tetap

Keterangan 2015 2016 2017


Penjualan (a) Rp 602.039.251 Rp 1.542.394.249 Rp 3.546.527.429
Aktiva Tetap (b) Rp 39.079.666 Rp 42.346.110 Rp 92.127.206
Rasio (a/b) 15,41 36,42 38,50
Analisis/kesimpulan perhitungan:
Berdasarkan perhitungan Fixed Assets Turn Over diatas, pada tahun 2015
menunjukan angka rasio sebesar 15,41 hal ini berarti bahwa koperasi mampu
memperoleh pendapatan yang nilainya 15,41 kali nilai aktivanya. Pada tahun 2016
menunjukan angka rasio sebesar 36,42 hal ini berarti bahwa koperasi mampu
memperoleh pendapatan yang nilainya 36,42 kali nilai aktivanya. pada tahun 2017
menunjukan angka rasio sebesar 38,50 hal ini berarti bahwa koperasi mampu
memperoleh pendapatan yang nilainya 38,50 kali nilai aktivanya.

 Total Assets Turn Over


Penjualan
Rumus :
Total Aktiva
Keterangan 2015 2016 2017
Penjualan (a) Rp 602.039.251 Rp 1.542.394.249 Rp 3.546.527.429
Total Aktiva (b) Rp 2.426.104.370 Rp 4.002.806.707 Rp 7.758.181.795
Rasio (a/b) 0,25 0,39 0,46
Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Total Assets Turn Over di atas, Pada tahun 2015
menunjukan angka rasio sebesar 0,25 hal ini berarti bahwa koperasi
memperoleh pendapatan yang nilainya 0,25 kali dari keseluruhan aktiva yang
dimiliki. Pada tahun 2016 menunjukan angka rasio sebesar 0,39 hal ini berarti
bahwa koperasi memperoleh pendapatan yang nilainya 0,39 kali dari
keseluruhan aktiva yang dimiliki. Pada tahun 2017 menunjukan angka rasio
sebesar 0,46 hal ini berarti bahwa koperasi memperoleh pendapatan yang
nilainya 0,46 kali dari keseluruhan aktiva yang dimiliki. Hasil perhitungan rasio
dari tahun 2015-2017 dapat disimpulkan bahwa rasio tersebut termasuk kedalam
kriteria Buruk.

 Working Capital Turn Over


Penjualan
Rumus :
Aktiva Lancar−Hutang Lancar
Keterangan 2015 2016 2017
Penjualan (a) Rp 602.039.251 Rp 1.542.394.249 Rp 3.546.527.429
Aktiva Lancar (b) Rp 2.387.024.704 Rp 3.960.460.597 Rp 7.666.054.589
Hutang Lancar (c) Rp 1.325.124.542 Rp 2.376.903.332 Rp 5.322.907.103
Rasio (a / (b-c)) 0,57 0,97 1,51
Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Work Capital Turn Overdi atas, pada tahun 2015
menunjukan angka rasio sebesar 0,57 hal ini berarti bahwa modal kerja
koperasi berputar 0,57 kali dalam setahun. Dan nilai pendapatan bersih yang
diperoleh adalah 0,57 kali dari modal kerja. pada tahun 2016 menunjukan
angka rasio sebesar 0,97 hal ini berarti bahwa modal kerja koperasi berputar
0,97 kali dalam setahun. Dan nilai pendapatan bersih yang diperoleh adalah 0,97
kali dari modal kerja. pada tahun 2017 menunjukan angka rasio sebesar 1,51
hal ini berarti bahwa modal kerja koperasi berputar 1,51 kali dalam setahun.
Dan nilai pendapatan bersih yang diperoleh adalah 1,51 kali dari modal kerja.

4. Rasio Rentabilitas
 Net Profit Margin
EAT
Rumus : × 100%
Penjualan

Keterangan 2015 2016 2017


EAT (a) Rp 75.065.455 Rp 170.101.137 Rp 497.913.273
Penjualan (b) Rp 602.039.251 Rp 1.542.394.249 Rp 3.546.527.429
Rasio (a/b× 100%) 12,46% 11,02% 14,04%
Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Net Profit Margin di atas, pada tahun 2015


menunjukan angka rasio sebesar 12,46% hal ini berarti bahwa setiap
pendapatan Rp 1,00 modal yang diinvestasikan pada tahun 2015 akan
menghasilkan laba sebesar Rp 1,25 peningkatan terjadi karena adanya
peningkatan pendapat dan dapat menekan biaya-biaya yang keluar untuk
membiayai operasinya, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Baik. Pada
tahun 2016 menunjukan angka rasio sebesar 11,02% hal ini berarti bahwa
setiap pendapatan Rp 1,00 modal yang diinvestasikan pada tahun 2016 akan
menghasilkan laba sebesar Rp 1,10 peningkatan terjadi karena adanya
peningkatan pendapat dan dapat menekan biaya-biaya yang keluar untuk
membiayai operasinya, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Baik. Pada
tahun 2017 menunjukan angka rasio sebesar 14,04% hal ini berarti bahwa
setiap pendapatan Rp 1,00 modal yang diinvestasikan pada tahun 2017 akan
menghasilkan laba sebesar Rp 1,40 peningkatan terjadi karena adanya
peningkatan pendapat dan dapat menekan biaya-biaya yang keluar untuk
membiayai operasinya, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Baik.

 Return On Investment (ROI)


EAT
Rumus : × 100%
Total Aktiva

Keterangan 2015 2016 2017


EAT (a) Rp 75.065.455 Rp 170.101.137 Rp 497.913.273
Total Aktiva (b) Rp 2.426.104.370 Rp 4.002.806.707 Rp 7.758.181.795
Rasio (a/b × 100%) 3,09% 4,25% 6,42%

Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Return On Investment di atas, pada tahun 2015


menunjukkan angka rasio sebesar 3,09% hal ini berarti setiap Rp 1,00 aktiva
menghasilkan Rp.0,3 laba bersih atau 3,09% dari seluruh aktiva yang dimiliki
untuk menghasilkan laba. Pada tahun 2016 menunjukkan angka rasio sebesar
4,25% hal ini berarti setiap Rp 1,00 aktiva menghasilkan Rp.0,4 laba bersih atau
4,25% dari seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Pada tahun 2017
menunjukkan angka rasio sebesar 6,42% hal ini berarti setiap Rp 1,00 aktiva
menghasilkan Rp.0,6 laba bersih atau 6,42% dari seluruh aktiva yang dimiliki
untuk menghasilkan laba.

 Return On Equity (ROE)


EAT
Rumus : × 100%
Modal Sendiri
Keterangan 2015 2016 2017
EAT (a) Rp 75.065.455 Rp 170.101.137 Rp 497.913.273
Modal Sendiri (b) Rp 1.084.506.223 Rp 1.575.335.011 Rp 2.297.104.534
Rasio (a/b × 100%) 6,92% 10,80% 21,68%

Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Return On Equity di atas, pada tahun 2015 menunjukkan


angka rasio sebesar 6,92% hal ini berarti setiap Rp 1,00 modal sendiri
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 6,92, rasio tersebut termasuk kedalam kriteria
Kurang Baik. Pada tahun 2016 menunjukkan angka rasio sebesar 10,80% hal ini
berarti setiap Rp 1,00 modal sendiri menghasilkan laba bersih sebesar Rp 10,80
rasio tersebut termasuk kedalam kriteria Cukup Baik. Pada tahun 2017
menunjukkan angka rasio sebesar 21,68% hal ini berarti setiap Rp 1,00 modal
sendiri menghasilkan laba bersih sebesar Rp.21,68 rasio tersebut termasuk kedalam
kriteria Sangat Baik

 Profit Margin
EBIT
Rumus : × 100%
Penjualan

Keterangan 2015 2016 2017


EBIT (a) Rp 76.065.455 Rp 185.725.079 Rp 513.332.230
Penjulan (b) Rp 602.039.251 Rp 1.542.394.249 Rp 3.546.527.429
Rasio (a/b × 100%) 12,6% 12,04% 14,5%

Analisis/kesimpulan perhitungan:
Berdasarkan perhitungan Profit Margin di atas, pada tahun 2015 menunjukkan
angka rasio sebesar 12,6% hal ini berarti setiap Rp 1,00 menghasilkan laba
sebesar Rp 0,12 dari seluruh penujalan. Pada tahun 2016 menunjukkan angka
rasio sebesar 12,04% hal ini berarti setiap Rp 1,00 menghasilkan laba sebesar
Rp 0,12 dari seluruh penujalan. Pada tahun 2017 menunjukkan angka rasio
sebesar 14,5% hal ini berarti setiap Rp 1,00 menghasilkan laba sebesar Rp 0,14
dari seluruh penjualan.
 Rentabilitas Ekonomis
EBIT
Rumus : × 100%
Total Aktiva
Keterangan 2015 2016 2017
EBIT (a) Rp 76.065.455 Rp 185.725.079 Rp 513.332.230
Total Aktiva (b) Rp 2.426.104.370 Rp 4.002.806.707 Rp 7.758.181.795
Rasio (a/b × 100%) 3,14% 4,63% 6,62%

Analisis/kesimpulan perhitungan:

Berdasarkan perhitungan Rentabilitas Ekonomis di atas, pada tahun 2015


menunjukkan angka rasio sebesar 3,14% hal ini berarti setiap Rp 1,00
menghasilkan laba sebesar Rp 3,14 dari seluruh total keseluruhan aktiva. Pada
tahun 2016 menunjukkan angka rasio sebesar 4,63% hal ini berarti setiap Rp 1,00
menghasilkan laba sebesar Rp. 4,63 dari total keseluruhan aktiva. Pada tahun 2017
menunjukkan angka rasio sebesar 6,62% hal ini berarti setiap Rp 1,00
menghasilkan laba sebesar Rp 6,62 dari total keseluruhan aktiva.
Tabel Kriteria Rata-Rata Hasil Analisis Rasio Keuangan Keperasi Kasih Indonesia
Tahun 2015-2017

Tahun Tahun Tahun Rata-rata Kriteria Rata-


Rasio Keuangan
2015 2016 2017 2015-2017 Rata
1. RASIO LIKUIDITAS

Current Ratio 180,14% 166,62% 144,02% 163,59% Cukup Baik


Cash Ratio 29,92% 3,07% 20,57% 17,85% Buruk

Quick Ratio 179,96% 166,54% 143,66% 163,39% Cukup Baik


2. RASIO SOLVABILITAS
Debt Ratio Kurang Baik
55,30% 60,64% 70,39% 62,11%
Debt to Equity
123,70% 154,09% 237,74% 171,84% Kurang baik
Ratio
3. RASIO AKTIVITAS
Receivable Turn
0,49 kali 0,93 kali 1,57 kali 1,00 kali Kurang Baik
Over
Fixed Assets
15,41 kali 36,42 kali 38,50 kali 30,11 kali Sangat Baik
Turn Over
Total Assets Turn
0,25 kali 0,39 kali 0,46 kali 0,37 kali Buruk
Over
Working Capital
0,57 kali 0,97 kali 1,51 kali 1,02 kali Buruk
Turn over
4. RASIO RENTABILITAS
Net Profit
12,46% 11,02% 14,04% 12,51% Baik
Margin
Return On
3,09% 4,25% 6,42% 4,59% Cukup baik
Investment
Return On
6,92% 10,80% 21,68% 13,13% Cukup baik
Equity

Kesimpulan :
Berdasarkan Tabel diatas, Sesuai dengan ketentuan penilaian penetapan kesehatan koperasi
menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (2008), kriteria yang
diperoleh berdasarkan rasio analisis likuiditias, solvabilitas, aktivitas, dan rentabilitas untuk
laporan keuangan Koperasi Kasih Indonesia periode 2015 – 2017 berada dalam predikat
“Kurang Baik”.
Lampiran

Laporan Keuangan Koperasi Kasih Indonesia Tahun 2015, 2016, 2017

Anda mungkin juga menyukai