Anda di halaman 1dari 12

contoh soal dan jawaban

implementasi metode rate of


Oleh Kelompok 3 :
return
1) Devy Elfarisa (031121613) 4) Inayatul Maula
2) Dwi Rahayu Yuli A. (031185702) 5) Juhadi Hari S.
(031210085)
(031121978)
3) Faturohmah (031068843) 6) Panji Setyo Aji W. (031073268)
PENDAHULUAN
⊹ Internal rate of return adalah indikator tingkat efisiensi dari sebuah
investasi. IRR juga dikenal sebagai metode untuk menghitung
tingkat bunga suatu investasi dan menyamakannya dengan nilai
investasi saat ini berdasarkan penghitungan kas bersih di masa
mendatang.

⊹ Singkatnya, apabila penghitungan internal rate of


return  menunjukkan angka lebih besar daripada modal yang
dikeluarkan, jangan ragu untuk melakukan investasi. Begitu pula
sebaliknya, jika hasil penghitungan IRR kurang dari biaya modal,
sebaiknya hindari investasi tersebut. 
PEmbahasan
⊹ Pada penghitungan IRR akan diperoleh net present value atau
NPV = 0. Untuk bisa memperoleh hasil akhir IRR, kita harus
mencari discount rate yang menghasilkan NPV positif. Inilah
mengapa dibutuhkan rumus penghitungan:

IRR = i1 +  NPV1 – NPV2i2 – i1


Dengan :
IRR= Internal Rate of Return
i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+
i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV –
NPV 1 = Net Present Value positif
NPV 2 = Net Present Value Negatif
Berikut contoh soal mengenai cara menghitung IRR beserta
pembahasannya :

Soal 1 :
Suatu pabrik mempertimbangkan usulan investasi sebesar Rp. 130.000.000
tanpa nilai sisa dapat menghasilkan arus kas per tahun Rp. 21.000.000 selama 6
tahun. Diasumsikan RRR (required rate of return) sebesar 13 %, maka hitunglah
IRR !!
Pembahasan :
• Dicoba dengan faktor diskonto 10 %...
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5.8979) - 130.000.000
NPV = Rp 659.000,00

4
Berikut contoh soal mengenai cara menghitung IRR beserta
pembahasannya :

Pembahasan :
• Dicoba dengan faktor diskonto 12 %
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) - 130.000.000
NPV = RP -6.649.000,00

5
Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan Rp.6.649.000,00,-
Artinya tingkat diskonto antara 10% sampai 12%, untuk menentukan
ketepatannya dilakukan Interpolasi sbb :

Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan OI

10% 130.659.000 130.659.000

12% 123.351.000 130.000.000

2% 7.308.000 659.000

IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%


IRR = 10,18%

Kesimpulan :
Proyek investasi sebaiknya ditolak
Karena IRR < 13 %
6
Soal 2 :
Perusahan Zamanria sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek
investasi senilai Rp. 150.000.000, umur proyek diperkirakan 5 tahun tanpa
nilai sisa.

Arus kas yang dihasilkan :


Tahun 1 adalah Rp. 60.000.000
Tahun 2 adalah Rp. 50.000.000
Tahun 3 adalah Rp. 40.000.000
Tahun 4 adalah Rp. 35.000.000
Tahun 5 adalah Rp. 28.000.000
Jika diasumsikan RRR = 10 %
berapakah IRR?
Pembahasan :
Dicoba dengan faktor diskonto 16%
• Tahun 1 arus kas = Rp.60.000.000 x 0,8621 = Rp.51.726.000
• Tahun 2 arus kas = Rp.50.000.000 x 0,7432 = Rp.37.160.000
• Tahun 3 arus kas = Rp.40.000.000 x 0,6417 = Rp.25.668.000
• Tahun 4 arus kas = Rp.35.000.000 x 0,5523 = Rp.19.330.500
• Tahun 5 arus kas = Rp.28.000.000 x 0,6419 = Rp.17.973.200

Total PV Rp100.131.700
Investasi Awal Rp150.000.000
Net Present Value -Rp49.868.300
Pembahasan :
Dicoba dengan faktor diskonto 10%
• Tahun 1 arus kas = Rp.60.000.000 x 0,9090 = Rp.54540000
• Tahun 2 arus kas = Rp.50.000.000 x 0,8264 = Rp.41.320.000
• Tahun 3 arus kas = Rp.40.000.000 x 0,7513 = Rp.30.052.000
• Tahun 4 arus kas = Rp.35.000.000 x 0,6830 = Rp.23.905.000
• Tahun 5 arus kas = Rp.28.000.000 x 0,6209 = Rp.17.385.200

Total PV Rp167.202.200
Investasi Awal Rp150.000.000
Net Present Value Rp17.202.200
Perhitungan interpolasi :

Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan Investasi Awal


10% Rp167.202.200 Rp167.202.200
16% Rp100.131.700 Rp150.000.000
6% Rp67.070.500 Rp17.202.200

IRR= 10% + (Rp.17.202.200/Rp. 67.070.500) x 6 %


IRR= 11,5388 %

Kesimpulan :
Usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima, karena IRR > 10%
PENUTUP
IRR dan NPV sama-sama menjadi alternatif penghitungan dalam
mengestimasi keuntungan suatu proyek atau investasi. Perhitungan NPV dan
IRR juga memiliki rumus yang sama. Hasil dari perhitungan keduanya juga
berupa estimasi, bukan nilai sebenarnya. Nilai IRR yang besar berarti proyek
atau investasi tersebut akan profit jika dilanjutkan. Sebaliknya, jika nilai
IRR kecil artinya biaya investasi awal akan berujung pada prospek buruk. Di
beberapa kasus, proyek yang direncanakan turut memperhitungkan IRR.
Proyek-proyek tersebut dibedakan dengan karakteristik tertentu. Saat
sejumlah proyek atau investasi mempunyai karakteristik hampir mirip, maka
akan diperbandingkan nilai IRR-nya. Proyek dengan nilai IRR lebih tinggi
akan lebih diperhitungkan.

11
Thanks
!
12

Anda mungkin juga menyukai