Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN

MODAT KERJA

A. PENGERTTAN MODAL KERIA


Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana.
Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun
untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari. Dana yang diperlukan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari,
seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, dan
pembayaran lainnya disebut modal kerja.4
,-Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam
perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi
kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Masa perputaran modal kerja
yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas
lagi, adalah kurang dari s-atqtahun atau beriangka penEqk.Masa perputaran modal
ke-rJainimenunjuklkantinlkerjatersebut.Semakin
cepat masa perputaran modal kerja semakin efisien penggunaan modal kerja, dan
tentunya investasi pada modal kerja semakin kecil. Oleh karena itu manajer
keuangan dituntut mengelola modal kerja dengan baik sehingga meningkatkan
efisiensi ryodal kerja. Di samping tingkat efisiensi, manajer keuangan juga dituntut
untuk memperhatikan sumber dana untuk memenuhi modal kerja tersebut. Manajer
keuangan menghadapi berbagai pilihan sumber dana baik sumber dana berjangka
pendek maupun berjangka panjang. Sumber dana berjangka pendek ditunjukkan
oleh hutang lancar pada neraca.

B. KONSEP MODAL KERJA


Untuk keperluan analisis, pengertian modal kerja di atas masih terlalu umum,
sehingga perlu dijabarkan konsep-konsep modal kerja. Ada tiga macam konsep
modal kerja yang biasa digunakan untuk analisis, yaitu:
1. Modal Kerja Kuantitatif
2. Modal Kerja Kualitatif, dan
3. Modal Kerja Fungsional

Bab 2 Pengelolaan Modal Kerja 43


1. Modal Kerja Kuantitatif
./ Konsep ini menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam
aktiva yang masa perputarannya kurang satu tahun. Modal kerja menurut konsep ini
adalah keseluruhan elemen aktiva lancar]lI6F-karena semua elemen.aktiva lancar
diperhitungkansen@memperhatikankewajibin-kewajiban
jangka pendeknya, maka modal kerj-ini sering disebut modal kerja bruto atau
Gross Working Capital.
2, Modal Kerja Kualitatif
Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi telah
mempertimbangkan kevrrq!!ban-keyqgjlban yang segera harus dibayar. Dengan
demikian dana yang Aigelglg1 benar-benar khusus digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan -sehari-hari tanpa khawatir terganggu oleh pembayaran-
pembayaran hutang yang segera jatuh tggpo. Karena menurut konsep ini-hutanq.
- telah dikeluarkan dari perhitungan]lehingga modal kerja merupakan-6elisih
lancar
atit6iS aktiva lancar dengan hutang lancarnya.
3. Modal Kerja Fungsional
Konsep ini lebih menitikberatkan pada fungsi dana dalam menghasilkan
penghasilan langsung atau qurrent incomg. Dan pengertian modal kerja menurut
konsep ini adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan
cunent income sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada satu periode
tertentu. Dengan demikian ada tiga syarat untuk menjadi modal kerja yakni (1)
current income, (2) sesuai tujuan perusahaan dan (3) satu periode akuntansi. Oleh
karena itu yang masuk sebagai modal kerja adalah kas,
Ergalokoknya, persediaan, daqg e tersebut.
sedangKan etel( atau surat berha dan margin tang merupakan
modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar
dan efek sudah dijual.
Contoh 2.1
Aktiva Lancar:
Kas Rp 15.000.000,-
Efek Rp 50.000.000,-
Piutang Dagang Rp 75.000.000,-
Persediaan Barang Rp 120.000.000.-
Total Aktiva Lancar Rp 260.000.000.-
Aktiva tetap:
Tanah Rp 150.000.000,-
Bangunan & Gedung Rp 300.000.000,-
Mesin-mesin Rp 250.000.000,-
Total Aktiva Tctap Rp 700.000.000.-

44 M anaj e m en Ke uanga n, Sut ris no


Keterangan:
a. Penyusutan setiap tahunnya:
Bangunan & Gedung RP 50.000.000,-
Mesin-mesin RP 40.000.000,'
b. Penjualan kredit dengan profit margin sebesar 30%
Atas dasar data tersebut di atas dapat dihitung besarnya modal kerja menurut
konsep fungsional adalah:
Modal kerja (working Capital)
Kas Rp '15.000.000,-
Piutang Dagang (7 0o/o) Rp 52.500.000,-
Persediaan Barang Rp 120.000.000,-
Penyusutan Bangunan & Gedun S Rp 50.000.000,-
Penyusutan Mesin Ro 40.000.000.-
Total Modal Kerja RP 277.500.000'-
Modal Kerja Potensial (potensial working capital):
Efek Rp 50.000.000,-
Margin laba (30%) Ro 22.500.000.-
Total Rp 77.500.000,-
Bukan Modal Kerja (non working capital):
Tanah Rp 150.000.000,-
Bangunan & Gedung Rp 250.000.000,-
Mesin-mesin Rp 210.000.000,-
Total Rp 610.000.000,-

C. IENIS MODAL KERIA


Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu
sama, hal ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang
akan dihasilkan oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan
adanya permintaan yang tidak sama dari waktu ke waktu, seperti adanya
permintaan disebabkan musiman. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja juga bisa
mengalami perubahan. Menurut A. W. Taylor modal kerja bisa dikelompokkan ke
dalam dua jenis sebagai berikut:
1. Nlodal Kerja Permanen
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam
perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yakni:
a. Modal Kerja Primer
Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.

Bab 2 Pengelolaan Modal Kerja 45


'b. Modal Kerja Normal
Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi
dengan tingkat produksi normal. Produksi normal merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan.
2. Modal Kerja Variabel
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi
perusahaan. Modal kerja variabel terdiri dari:
a. Modal Kerja Musiman
Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada
fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan biscuit harus menyediakan
modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
b. Modal Kerja Siklis
Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi
konjungtur.
c. Modal Kerja Darurat
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang
terjadi di luar kemampuan perusahaan.
Bila digambarkan, jenis-jenis modal kerja akan tampak seperti pada gambar 2.1 di
bawah ini.

MK Siklis

Modal Kerja Normal

Modal Kerja Primer


0 waktu

Gambar 2.1. Jenis-jenis Modal Kerja

D. KEBIIAKSANAAN MODAL KERJA


Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh
perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai
altematif sumber dana. Seperti diketahui bahwa sumber dana untuk memenuhi

M a naj e men Keuangan, Sut r is no


modar kerja bisa dipirih dari sumber dana berjangka panjang
atau sumber dana
berjangka pendek. Masing-masing arternatif i konsekuensi
dan
"rnprnvri
keuntungan. Modal kerja pada dasJrnya adalah oana'yanj masa perputarannya
berjangka pendek, tapi karena ada dana (modal kerja) yang ietatu
harus ada dalam
perusahaan (modal kerja permanen) artinya oana tersebut"harus
ada dalam iangia
panjang' maka perlu kebijaksanaan untuk mencari sumber pembelanjarn
diperoleh biaya dana yarig paling murah.
."'nindg,
Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil oleh perusahaan
ini
tergantung dari seberapa besar manalei bJrani mengambil risiko.'xenUarsanaan
Tog?lkerja yang bisa diambitoteh perusahaan adalah:-
'l KebijaksanaanKonservatif
2 Kebijaksanaan Moderat alau hedging
3 Kebijaksanaan Agresif
l. Kebijaksanaan Konservatif
Rencana pemenuhan kebutuhan dana konservatif merupakan
pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak rencana
menggunakan sumber dana
jang.ka.panjang dibandingkan sumn6r dana jangk,
p"nd"i. Da.lam kebijakan ini

ffi".:3:,;?3;'i1$,e,f'
oengan sumber dana jangka pendek. Kebrla[GEErfini disebut
hati), karena sumber dana jangka panjang mempunyai jatuh
l
t<onservatii lnati-
tempo yang rama,

r:l:=ir:x!ffi ,H&'*!ffi ffi T,"f iT,i?,ff ffi-;ru'"-_f ;l;


digambarkan kebijaksanaan konservatif nampak sebalai berikut.

Permodalan Jk pendek [:l uktuasi


Aktiva Lancar
Surat Berharga

MK Permanen Sumber Jk Pjg

Aktiva tetap

Waktu
Gambar 2.2. Kebijakan Konseruatif

Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa sebagian modal kerja variabel didanai
sumber jangka panjang, risikonya apabila kebutuian modal kerja
variabel kecil akan

Bab 2 Pengelolaan Modal Kerja


47
. mengakibatkan adanya dana menganggur. Dana menganggur ini akan ditanamkan
'ke dalam surat berharga berjangka pendek.
2. Kebijaksanaan Moderat
Pada kebijakan atau strategi pendanaan ini perusahaan membiayai setiap
aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu
perputaran aktiva tersebut. Artinya aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap
dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan
aktiva yang bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan sumber
dana jangka pendek. Kebijakan ini didasarkan atas prinsip matching principle yang
menvatakan bahwa jangka waktu sumber dana sebaikny@n
lfmanya dana tersebut dlpenufan.@n hanya untuk jangka
pendek maka sebaiknya didanai dengan sumber dana jangka pendek, demikian
pula kalau dana tersebut diperlukan untuk jangka panjang maka sebaiknya didanai
dengan sumber dana jangka panjang. Dengan demikian risiko yang dihadapi hanya
berupa terjadinya penyimpangan aliran kas yang diharapkan. Oleh karena itu
kesulitan yang dihadapi adalah memperkirakan jangka waktu skedul arus kas bersih
dan pembayaran hutang, yang selalu terdapat unsur ketidakpastian. Dan pada
kebijakan ini akan muncul trade-off antara profitabilitas dan risiko. Semakin besar
margin of safety yang ditentukan untuk menutup penyimpangan arus kas bersih
semakin aman bagi perusahaan, tetapi harus menyediakan dana yang jangka
waktunya melebihi kebutuhan dana yang akan digunakan, akibatnya akan terjadi
dana menganggur dan hal ini akan menurunkan profitabilitas. Dengan kata lain bila
risiko rendah akan mengakibatkan profitabilitas juga rendah. Bila digambarkan akan
nampak sebagai berikut.
I'-luktuasi
Rp Aktiva Lancar

Surnber Dana Jk
pendek

o"
"'0"' '*
Aktiva tetap
]
Waktu

Gambar 2.3. Kebijakan Konservatif

48 Manaj e me n Keuangan, Sulr is no


:
3. Kebijaksanaan Agresif
Bila pada kebijakan konservatif perusahaan lebih mementingkan faktor
keamanan
sehingga margin of safetynya sangat besar, tetapi tentunya- akan m"ngaLibaikrn
tingkat profitabilitas menjadi rendah. sebariknya dengan iebijakan agr;sir,
maia
sebagian kebutuhan dana jangka panjang alian dip6nuhi dengan sumber
dana
jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani
menanggung risiko yang
cukup
lesar, sedangkan trdde-off yang diharapkan adalah memperoleti profitaUitita!
yang lebih besar. Pendekatan ini bila digambaikan seperti
di bawah ini.

Fluktuasi
Aktiva Lancar

Sumber Dana
Jk pendek

MK peiran"n
Sumber Jk Pjg
nttiuu t.,un
J
Waktu
Gambor 2.4. Kebijokan Konservatif

Untuk aplikasinya akan disajikan ilustrasi ketiga alternatif strategi,


dengan contoh
sebagai berikut:
Contoh 2.2
PT ELANQ.SAKTI sedang mempelajari untuk menentukan tingkat aktiva lancar
yang optimal untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan
bahwa penjualan
akan meningkat Rp 200.000.000,- karena ditawarkannya produk
baru. perusahaan
ingin tetap mempertahankan rasio utang nya 5Oo/o dan nilai aktiva
tetap saat ini
sebesar Rp 80.000.000.,-. Tingkat bunga iaik untux jangka pendek jangka
maupun
panjang saat ini 12%. Manaler Keuangan pr. ELANc -snrrt
menginginkan untuk
menganalisis tiga alternatif kebijaksanaan yakni:
3 Kebijakan
b'
Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari penjualan
moderat dengan mempertahankan aktiva lancar sebesar SOo/o dari
penjualan.
g: Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dar penjuaran.
Mana kebijakan yang sebaiknyi diambil dengan ukuran ,"iurn on
equity unluk
ketiga alternatif tersebut dengin asumsi: EBli sebes ar 1Oo/o dari penjualan
dan
pajak sebesar 21o/o.

Bab 2 Pengelolaan Modal Kela 49


Untuk memilih alternatif nrana sebaiknya yang diambil oleh perusahaan, maka kita
mencari return on equity untuk masing-masing alternatif.

Konservatif Moderat Agresif


Aktiva Tetap 80.000.000 80.000.000 80.000.000
Aktiva Lancar 120.000.000 100.000.000 80.000.000
TotalAktiva 200.000.000 180.000.000 160.000.000
Hutano/Total Aktiva {50%) 100.000.000 90.000.000 80.000.000
ModalSendiri 100.000.000 90.000.000 80.000.000
EBIT (10% dari penjualan) 20.000.000 20.000,000 20.000.000
Bunga 12Yo 12.000.000 10.800.000 9.600.000
EBT 8.000.000 9.200.000 '10.400.000
Paiak25% 2.000.000 2.300.000 2.600.000
EAT 6.000.000 6.900.000 7.800.000
Return on Equitv. 6,00%. 7,67% 9,750h

Dari perhitungan tersebut, ternyata kebijakan agresif memberikan return on eqoity


paling besar. Namun demikian jumlah aktiva lancar yang rendah menunjukkan
bahwa likuiditas perusahaan juga rendah, sehingga akan meningkatkan risiko
ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
pendeknya.

E. PENENTUAN KEBUTUHAN MODAL KERJA


Masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah
menentukan seberapa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Hal ini
penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada sebagian dana
yang menganggur dan ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan.
Demikian pula bila modal kerja terlalu kecil akan ada risiko proses produksi
perusahaan kemungkinan besar akan terganggu. Oleh karena itu perlu ditentukan
berapa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan.
Untuk menentukan besarnya modal kerja, bisa digunakan beberapa metode
penentuan besarnya modal kerja, yaitu:
('l) Metode Keterikatan Dana
(2) Metode Perputaran Modal Kerja
1. Metode Keterikatan Dana
Untuk menentukan besarnya modal kerja dengan metode ini, maka perlu
diketahui dua faktor yang mempengaruhi, yakni.('1) periode terikatnya modal kerja
dan (2) proyeksi kebutuhan kas rata-rata per hari. Periode terikatnya modal keria
adalah jangka waktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan ke dalam elemen-
elemen modal kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya
modal kerja akan semakin memperbesar jumlah kebutuhan modal kerja, demikian
sebaliknya bila periode terikatnya modal kerja semakin kecil kebutuhan modal kerja

50 M anaj em en Keuanga n, Sut r is no


juga semakin kecir. periode terikatnya
modar kerja pada perusahaan perdagangan
biasanya lebih rendah dibanding plrusahaan industri. pada
periode terikatnya dana dimurai oari ras
perusahaan dagang
diberikan oarang ffingrn yang kemudian
dijual (misalkan dengan kredit) akan menjadi piutang
maka akan menjadi kas. ragi. Lamanya o.aiang o"rg"ngrn
oin seiet"n piutang terbayar,
piutang tertagih tersebut merupakan periode lerjuar dan ramanya
. terikatnya modar kerja. periode
modat kerja pada perusahaan perdagangan ui.,
f"J:[XTr" digambarkan sebagai

sedangkan pada perusahaan industri, periode


terikatnya
kas dibetikan bahan baku yang kemuJian diproses 'k; modal kerja dimulai dari
sehingga menjadi barang
;;L* proses produksi
laor, ulrang ;aoi oi;rai
bila piutang tetah dibayar akan menlair'tas,rigi. "k*
,"nj;Ji piutang dagang dan
tersebut terikatnya membutuhkan waktu
Masing-;;.i;g eremen modar kerja
bebeiapa rrrnl. nri""rian uahan baku rata-
rata tersimpan di gudang serama 10 hari seberum
produksi 5 hari, rata-rata balang jadi oipi*"r, ramanya proses
disimpan oi groarig-io nan, dan rata_rata
piutang tertagih 45 hari, mat<d peiiooe
terikatnya mooit t<e4"a aoatarr 70 hari, seperti
tergambar di bawah ini:

BAHAN PROSES
PIUTANC
BAKU PRODUKSI DACANG

sedangkan Pengeruaran Kas per hai merupakan


pengeruaran kas rata-rata setiap
harinya untuk keperruan pembetian banan
baku, bahan penorong, pembayaran
upah, pembayatan biaya pemasaran,
oan pemuayaran-pembayaran tunai rainnya.
Contoh 2.3
Perusahaarl ANGGUNA mempunyai
rencana produksi 1.200 unit barang jadi per
hari' Untuk membuatsatu unit uaianglroi
t"rsuort dioutuhkan 1,5 kg bahan baku
dengan harga Rp 2.000,- per kg. a;r'-";urk,
tersebut rata-rata disimpan digudang
selama 7 hari seberum masuk-proses produksi.
Lamanya proses produksi 3 hari.
Barang Jadi berada di gudang iuo"L-r-i"r;uar
rata-rata 10 hari. Rata-rata piutang
tertagih selama 30 hari. upai tangirng'p",.
unit barang jadi sebesar Rp 2.500,_.
Biaya lainnya adarah oiayu pumu"rai"i
tunai seburan
"""u""r,
biaya administrasi &.umum seburan Rp 15.000.000,_,
Rp't2.000.000,- dan biaya-biaya rain per buran
rata-rqta Rp 9.000-000,-. Kas minimarJit.ntrtrn
sebesar Rp 10.000.000,_.
Dari contoh tersebut bisa dicari p"rioo"
per hari. Periode terikatnya moOat
i"riratnya modal kerja dan kebutuhan kas
f<erii:

Bab 2 Pengelotro, Modol K$ 5l


a. Lamanya bahan baku disimPan 7 hari
b. Lamanya proses Produksi 3 hari
c. Lamanya barang jadidisimpan 10 hari
d. Lamanya Piutang tertagih 30 hari
Jumlah 50 hari
Kebutuhan Kas Per hari
a. Pembelian bahan baku = 1.200 x 1,5 kg x Rp 2.000 = Rp 3.600.000,-
b. Pembayaran upah langsung = 1.200 x Rp 2'500'00 = Rp 3.000.000'-
c. Pembayaran biaya pemasaran = Rp 15.000'000 : 30 - Rp s00.000,-
d. Pembayaran biaya adm'& umum = Rp 12.000'000: 30 - Rp 400.000,-
e. Pembayaran biaya lainnya = Rp 9.000.000 : 30 = Rp 300.000,-
Jumlah Ro 7.800.000,-
Dengan demikian jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah:
peri6de terikatnya modal keria x kebuiuhan kas per hari + Kas minimal'
50 x Rp 7.800.0b0,- + Rp 10.000.000,- = Rp 400.000.000'-
2. Metode PerPutaran Modal Kerja
Dengan metode ini besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung
perputarai elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran !"'
perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Untuk lebih jelasnya diberikan
contoh sebagal berikut:
Contoh 2.3
Perusahaan AMANAH mempunyai laporan keuangan berupa neraca dan
laporan
rugi-laba sebagai berikut:
PERUSAHAAN AMANAH
NERACA (Jutaan RuPiah)
1998 1999 1998 1999
185 215 Utang Dagang 550 485
Kas
770 830 Utang Bank 175 250
Piutang
920 1:000 Utanq Wesel 350 365
Persediaan
875 2.045 Utanq Lancar 1 075 1.100
Aktiva Lancar 1

2.150 2.500 Utang Jk Pjg 1.800 1.900


Tanah
1.025 1.025 Modal Saham 1.900 2.000
Bangunan
1.000 1.100 Laba Ditahan 1.275 1.670
Mesin
4.175 4.625 Utano & Modal 4.975 s.570
Aktiva Tetap
6.050 6.670 Total Pasiva 6.050 6.670
TotalAktiva

M anaj em en Keuanga n, Sutr i s no


52
PERUS,AHAAN AMANAH
LAPORAN RUGI-LABA Tahun 1999
(Jutaan Rupiah)

Penjualan Rp 24.000,-
Harga Pokok Penjualan Ro 17.000,-
Laba Kotor Rp 7.000,-
BiayaOperasi Ro 2.500.-
Laba Operasi Rp 4.500,-
Bunga Rp 1.500,-
Laba Sebelum Pajak Rp 3.000,-
Pajak Rp 900.-
Laba Setelah pajak Rp 2.100.-
Dari contoh di atas kita hitung tingkat perputaran masing-masing elemen modal
kerja.
Perputaran elemen modal kerja:
perputaran K". =
T#Hffr. .

24.OOO
= 200 = 120 kali
Perputaran-f.
,/ Penjualan
; prlr_*
HuAlrtr
\ - 24.ooo
,* = 3Okali

P"nj"l*
Perputaran Penjualan = Rata - rata Persediaan
t =#= 25kali

Setelah perputaran elemen modal kerja ditemukan kemudian dihitung periode


terikatnya elemen modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode terikatnya
modal kerja.
Periode terikatnya:
Kas =360/120 =3 hari
Piutang = 360/30 = 12 hari
Persediaan = 360125 = 14.4 hari
Total = 29,4 hari
' Dengan demikian periode terikatnya semua elemen modal kerja adalah
sebesar 29,4 hari, atau perputaran elemen modal kerja sebesar 360129,4 = 12,24
kali. Apabila pada tahun 2000 diperkirakan akan mampu menjual sebanyak

Bab 2 Pengelolaan Modal Kerja 53


Rp 30.000.000.000,- maka kebutuhan modal kerja adalah sebesar =
Rp 30.000.000.000/12,24 = Rp 2.450.000.000,-

F. SOAL DAN PENYELESAIAN


Soal Satu
Pada tahun depan PT. YASHANTI mempunyai rencana untuk memproduksi barang
jadi 6.000 unit sebulan. Untuk membuat satu unit barang jadi tersebut dibutuhkan 3
kg bahan baku dengan harga Rp 1.250,- per kg. Bahan baku tersebut sebelum
di-proses rata-rata diiimpan Oi guOang selama 12 hari. Lamanya proses produksi 5
hari. Setelah menjadi produklselesai, biasanya akan tersimpan selama 16 hari
sebelum terjual. Rita-rata piutang tertagih selama 40 hari. Upah langsung per u-nit
barang jadi sebesar Rp 2.OOO,-. Biaia pemasaran tunai sebulan sebesar Rp
13.200.000,-, Biaya administrasi & umum sebulan Rp 9.600'000,- dan kas minimal
ditentukan sebesar Rp 3.000.000,-.
Hitunglah berapa kebutuhan modal kerja PT.YASHANTI tersebut!
Jawab:
Periode terikatnya modal kerja:
a. Lamanya bahan baku disimpan 12 hari
b. Lamanya proses produksi 5 hari
c. Lamanya barang jadidisimpan 16 hari
d. Lamanya piutang tertagih 40 hari
Jumlah 73 hari
Kebutuhan Kas per hari
a. Pembelian bahan baku = (6.000:30) x 3 kg x Rp 1.250= Rp 750.000'-
b. Pembayaran upah langsung = (6.000:30) x Rp 2.000 = Rp 400.000,-
c. Pembayaran biaya pemasaran = Rp 13.200.000: 30 = Rp 440.000'-
d. Pembayaran biaya adm & um = Rp 9.600.000 : 30 = B!-320i9&
Jumlah Ro 1'910.000.-
Dengan demikian jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah :
= 73 x Rp 1 .910.000,- + Rp 3.000.000,- = Rp 142.430.000'-

54 M anaj enten Keu a n gan, Sutr i s no


Soal Dua
Berikut ini adalah laporan keuangan pT. KUTILANG pada akhir tahun
1g99.
PT. KUTILANG
NERACA 31 Desember 1999
Aktiva Lancar;
Kas Rp 24.000.000 Hutang Dagang Rp 36.000.000
Efek Rp 5.6.000.000 Hutang Wesel Rp 60.000.000
Piutang Dagang Rp 80.000.000 Hutang Pajak Ro 29.000.000
Persediaan Barang Ro 160.000.000 Total Hutang Lancar Ro 125.000.000
Total Aktiva Lancar Rp 320.000.000
Aktiva tetap Hutang Obligasi Rp 200.000.000
Tanah Rp 150.000.000
Bangunan & Gedung Rp 240.000.000 Modal Saham Rp 425.000.000
Mesin-mesin Rp 250.000.000 Laba Ditahan Rp 210.000.000
Total Aktiva Tetap Rp 640.000.000
Total Aktiva Rp 960.000.000 Total Hutang & Modal Rp 960.000.000

a.Penyusutan setiap tahunnya:


Bangunan & Gedung Rp 60.000.000,_
Mesin-mesin Rp 35.000.000,-
b. Penjualan kredit dengan profit margin sebesar 20%
Atas dasar data tersebut di atas hitunglah besarnya modal kerja menurut
konsep
kuantitatif, kualitatif, dan fungsional!
Jawab:
a. Besarnya modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah semua
elemen modal
kerja, sehingga modal kerjanya adalah Rp 320.000.000,_
b. Besarnya modal kerja menurut konsep kualitatif
adalah selisih antara aktiva
lancarpengan hutang lancar = 320.000.b00 125.000.000 Rp 195.000.000,-
-
c. tsesarnya modal kerja menurut konsep fungsional adalah:
=

Modal kerja (working capitat)


Kas Rp 24.000.000,-
Piutang Dagang (80%) Rp 64.000.000,-
Persediaan Barang Rp 160.000.000,-
Penyusutan Bangunan & Gedung Rp 60.000.000,-
Penyusutan Mesin Rp 35.000.000,-
. Total Modal Kerja Rp 343.000.000,-
Modal Kerja Potensial (potensiat working capital):
Efek m Rp 56.000.000,_
Marsin taoa
Total
lfft),-u\^'
t " H[ ro.ooo.ooo.-
Rpr2^000O00.

Bab 2 Pengelolaan Modal Kerja


55
Bukan Modal Kerja (non working capital):
Tanah RP 150'000.000'-
Bangunan & Gedung Rp 180.000.000,-
Mesin-mesin Ro 215.000.000'-
Total Ro 545.000.000.-
SoalTiga
Tahun depan diperkirakan penjualan akan meningkat sebesar Rp 400.000.000,-.
Oteh karena itu PT. GATOTKACA akan mengambil kebijaksanaan tingkat aktiva
lancar yang optimal. Perusahaan ingin tetap mempertahankan rasio utang terhadap
total aktiva sebesar 60% dan saat ini nilai aktiva tetap sebesar Rp 180.000.000,-.
Tingkat bunga baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang saat ini 15%.
Manajer Keuangan PT. GATOTKACA sedang mempelajari tiga alternatif kebijak-
sanaan yakni:
a. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari penjualan
b. Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar sebesar 50% dari
penjualan.
c. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 4Oo/o dar penjualan.
Mana kebijakan yang sebaiknya diambil dengan ukuran return on eguity untuk
ketiga alternatif tersebut dengan asumsi: EBIT sebesar 15o/o dari penjualan dan
pajak sebesar 3Oo/o?
Jawab:
Untuk memilih alternatif mana sebaiknya yang diambil oleh perusahaan, maka kita
mencari return on equity untuk masing-masing alternatif.
Konservatif Moderat Agresif
Aktiva Tetap 180.000.000 180.000.000 180.000.000
Aktiva Lancar 240.000.000 200.000.000 160.000.000
TotalAktiva 420.000.000 380.000.000 340.000.000
Hutanq/Total Aktiva (40%) 168.000.000 152.000.000 136.000.000
ModalSendiri - 252.000.000 228.000.000 204.000.000
EBIT (1 5o/o dari penjualan) 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Bunqa 15% 25.200.000 22.800.000 20.400.000
EBT 34.800.000 37.200.000 39.600.000
Paiak 30% 10.440.000 1 1 .1 60.000 11.880.000
EAT - 24.360.000 26.040.000
11,42%
27.720.OO4
13.59%
Return on Eouitv - 9.670/o.

Dari perhitungan di atas terlihat kebijaksanaan agresif lebih menguntungkan, karena


menghasilkan return on equity (ROE) yang paling besar.

56 Manaiemen Keuangan, Sutrisno


G. SOAL-SOAL LATIHAN
1' Tahun depan manajemen memperkirakan akan terjadi kenaikan
permintaan
yang cukup signifikan, pr. KRESNA sedang mempelajari
tingkat modar kerja yang optimar untut tahun' depan. ni.n"nirlrn
untuk
r,rrrn"i"r"n
memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat sebesar
Rp zso.oori.ooo,_
dengan adanya peningkatan promosi penluiran. peiusahaan
mempertahankan struktur modalnya sebesar 50% dan nilai
ingi; tet;;
aktiva tetip saat ill
sebesar Rp 120.000.000,-. Tingkat bunga hutang jangka pendek
dan jangka
panjang sebesar 16%. Manajer keuangan pr. xn'Esr.rn
menginginkan untuk
menganalisa tiga alternatif kebijakan modal kerja, yakni:
a. Kebijaksanaan konservatif dengan aktiva lancir 60% dari penjualan
b' Kebijakan moderat dengan mempertahankan tingkat aktiva lancar 50% dan
Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar na"nya ioy" aaripenluatan.
:.
Diminta:
a' Tunjukkan return on equity untuk ketiga alternatif kebijaksanaan tersebut,
anggaplah bahwa EBIT sebesar 15o/o dari penjualan dan tarif pajak
sebesar
30%, maka kebijaksanaan mana yang paling biik?
b. Bagaimana komentar saudara oehgan keoiiirsanaan tersebut?
2. Perusahaan BARUNA mempunyai rencana produksi 2.400
unit barang jadi
dalam sebulan. Untuk membuat satu unit barang jadi tersebut
dibutuhkan" Z fg
bahan baku dengan harga Rp 1.250,- per kg. -Bahan b"k;-i";.;;i
disimpan di gudang selama 10 hari sebelum irasur proses produksi.
;;i;;i;
proses produksi 5 hari. Barang Jadi berada di gudang Lamanya
sebelum terjual rata-raia
-r5 hari. Rata-rata piutang tertagih selama +5 nari." Upah langsung per
unit
barang iadi sebesar Rp 1,509r. Biaya tunai rainnya
adarah uiaya plmasaran
tunai sebulan sebesar Rp 21.000.000,-, oiaya administrasi &
umim ieouLan np
16.500.000,- dan biaya-biaya rain per bulan rata-rata Rp
13.s00.000,-. Kas
minimal ditentukan sebesar Rp 5.000.000,_.
Hitunqlah besarnya modal kerjal
3' Perusahaan NAGATA memproduksi barang X sebanyak 200 unit per harinya.
Dalam seburan perusahaan bekerja zs hari. unsur-rnsrr biaya yang
dibebankan untuk setiap unit produk tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Bahan baku A seharga Rp 1.000,_
b. Bahan baku B seharga Rp 250,- dan
9 Biaya tenaga kerja langsung Rp 750,_
. Biaya administrasi setiap bulannya sebanyak Rp 22.500.000,-. Gaji pimpinan
perusahaan setiap bulannya Rp 12.500.0b0,-.
untuk membeli bahan baku A
perusahaan memberikan uang rnuka kepada supplier
bahan baku tersebut
rata lima hari sebelum bahan baku diterima.'waktu yang diperlukan rata-
untuk
membuat barang tersebut adarah 3 hari, dan selanjutnya oirang jadi
sebelum
terjual rata-rata disimpan di gudang selama 12 hari.'penjualin'
oarang ;adi

Bab 2 Pengelolaan Modal Koja 57


barang diserahkan' Untuk
-rr"r, dengan syarat 25 hari setelah
dilakukan secara kredit
ffiil;.i,fii pe.o n-pJngetuaran yang tida k terdu ga pim pinan perusahaan
sebesar Rp 2'500'000,-'
menetapkan adanya persediaan xis minimat untuk dapat membiayai
Berapakah o"irinv, modal kerja yang diperlukan
oPerasinYa secara kontinYu?
4.' perusahaan MAGHFIRA mempunyai lapOran keua.ngan berupa neraca dan
irporrn rugi-laba yang berakhir 31 Desember sebagai berikut:
5.
PERUSAHAAN MAGHFIRA
NERACA
(Jutaan RuPiah)
1999 1998 1999
1998
250 220 Utang Dagang 750 830
Kas 280
600 750 Utang Bank 200
Piutang
1.150 1.350 Utanq Wesel 450 540
Persediaan
2.320 Lltano Lancar 1.400 1.650
Aktiva Lancar 2.000
2.200 2.500 Utang Jk Pjg 2.300 2.270
Tanah
1.500 Modal Saham 2.500 2.500
Bangunan 1.500
1.600 1.600 Laba Ditahan 1.100 1.500
Mesin
5.300 s.600 Utanq & Modal 5.900 6.270
Aktiva tetap
7.300 7.920 Total Pasiva 7.300 7.920
TotalAktiva

PERUSAHAAN MAGHFIRA
LAPORAN RUGI-LABA Tahun 1999
(Jutaan RuPiah)

Penjualan RP 36.000,-
Harga Pokok Penjualan RP 21.600.-
Laba Kotor RP 14.400,-
Biaya OPerasi RP 6.400.-
Laba OPerasi RP 8.000,-
Bunga RP 2.500'-
Laba Sebelum Pajak RP 5.500,-
Pajak RP 1.650.-
Laba Setelah Pajak RP 3.850.-
-
Apabila perusahaan menggunakan metode perPutaran modal kerja'
di mana
40.000.000.000'-' hitunglah
diperkirakan penjualan tahun 2000 sebesar RP
kebutuhan modal kerjanYa.

M a nai eme n Keuangan, Sulr is no


58

Anda mungkin juga menyukai