PENDALAMAN MATERI
EKONOMI
MODUL 1
KONSEP DASAR EKONOMI MIKRO
Penulis
Dr. Arwansyah, M.Si
Penyelia:
Segala puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang
Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan modul 1 Konsep Dasar Ekonomi Mikro utamanya diperuntukkan
bagi para peserta PPG dalam jabatan hybrid learning, yaitu memadukan model
pembelajaran online atau dalam jaringan (daring) dengan tatap muka. Pemilihan
pola hybrid learning dimaksudkan agar para guru peserta PPG dalam jabatan tetap
dapat mengikuti program PPG dengan tidak meninggalkan tugas mengajar terlalu
lama, guru-guru peserta PPG dapat melaksanakan pembelajaran PPG khususnya
pendalaman materi melalui daring.
Modul 1 KB 3 meliputi Pasar yang berisi a) Pengertian Pasar, b) Struktur
Pasar dan c) Pasar Input. Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan
dimulai dengan menjelaskan capaian pembelajaran mata kegiatan dan pokok-
pokok materi dan disertai dengan soal yang mengukur tingkat penguasaan materi
setiap KB dan diakhir modul dibuatkan tes sumatif untuk setiap KB. Dengan
demikian pengguna modul ini secara mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan
yang dicapainya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu proses penyelesain modul ini, terutama kepada Bapak Dr.
Sugiharsono,
M. Si dan Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi selaku tim penyelia yang telah
banyak memberi masukkan, kepada seluruh panitia yang terlibat dalam proses
penulisan modul. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
dan kesempurnaan modul ini dimasa mendatang. Akhirnya kepada Allah Swt
jualah penulis bermohon semoga semua ini menjadi amal saleh bagi penulis dan
bermanfaat bagi pembaca.
Medan , Juni 2022
Penulis,
3
KEGIATAN BELAJAR
Pasar
A. Pengertian Pasar..................................................................................................3
B. Struktur Pasar......................................................................................................3
C. Pasar Input.........................................................................................................30
D. Forum Diskusi...................................................................................................33
Rangkuman............................................................................................................34
Tes Formatif...........................................................................................................35
Daftar Pustaka........................................................................................................39
KEGIATAN BELAJAR
Pasar
Capaian Pembelajara Mata Kegiatan (CPMK)
Peserta Kompeten dalam Menguasai konsep dasar ekonomi termasuk ekonomi syariah, permintaan d
Pokok Materi
Pengertian Pasar
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna
Pasar input.
URAIAN MATERI
A. Pengertian Pasar
B. Struktur Pasar
1. Pasar Persaingan Sempurna
Banyak kalangan ekonom memiliki argumentansi tentang defenisi pasar
persaingan sempurna, tetapi pada umumnya defenisi dari beberapa ekonom
tentang pasar persaingan sempurna secara konsep memiliki kesamaan walau pun
dalam bentuk kalimat berbeda-beda. Sukirno menjelaskan bahwa pasar persaingan
sempurna dapat didefenisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan dipasar. Sama hal dari defenisi dari Samuelson dan
Nordhaus yang menyatakan bahwa persaingan sempurna adalah pasar dimana
pembeli dan penjual hanya bertindak sebagai price taker. Didalam pasar
persaingan sempurna produk yang diperjuaal belikan bersifat homogen (produk
yang identik dengan produk yang dijual oleh perusahaan–perusahaan lain didalam
industri). Kedudukan seorang produsen maupun pembeli sedemikian kecil
dibandingkan
pasarnya sehingga ia tidak dapat mempengaruhi harga. Harga terbentuk melalui
mekanisme pasar (interaksi antara penawaran dan permintaan) dan seorang
maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga. Kedudukan mereka hanya
berperan sebagai penerima harga (price taker).
Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen
A, produsen B, atau produsen C. Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan
memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat
banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah
konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum,
batubara, kentang, dan lain-lain.
PASAR
3.00 E
D
Keranjang Jagung (jutaan ton)
15
3.00 D
d. Penerimaan perusahaan
Dalam pasar persaingan sempurna, kurva permintaan seorang pengusaha
selain menjelaskan hubungan antara jumlah komoditas yang diminta pada setiap
tingkat harga juga dapat menjelaskan penerimaan rata-rata (AR = Average
Revenue) dan penerimaan marginalnya (Marginal Revenue). Pada pasar
persaingan sempurna berlaku kondisi D = AR = MR = P karena sifat perusahaan
yang price taker dan kurva permintaan yang elastis sempurna (dalam hal ini D =
demand atau kurva permintaan dan P = Price atau harga). Penjelasan untuk
kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bila perusahaan tersebut menjual seluruh komoditas yang dihasilkannya,
seluruh pendapatan yang diterima perusahaan dinamakan penerimaan total (TR
= Total Revenue). Dalam pasar persaingan sempurna, harga satuan komoditas
tidak akan berubah berapapun banyaknya komoditas yang dijual oleh
perusahaan tersebut. Bila harga satuan komoditasnya adalah P dan perusahaan
tersebut menjual sebanyak Q maka TR = P × Q. Karena harga jual satuan
komoditas tidak berubah maka kurva total revenue (TR) berbentuk garis lurus
yang bermula dari titik O seperti tampak pada Gambar 3.3.
2. Marginal Revenue (MR) adalah tambahan hasil penerimaan yang diperoleh
perusahaan bila perusahaan tersebut menjual satu unit tambahan komoditas
yang diproduksikannya. Karena harga jual satuan komoditasnya tidak berubah,
berapapun ia menambah jumlah penjualan komoditasnya, marginaal revenunya
sebesar harga komoditas tersebut. Misalnya kalau harga persatuan
komoditasnya Rp 200,- maka marginal revenunya juga Rp 200,- . Keadaan ini
dapat dituliskan sebagai berikut :
TR (PQ) P(Q)
MR P
Q Q Q
P
TR
12 AR = MR
Q
0
AR PxQ
TR Q P
Q
Q P TR AR MR
0 12 0 - -
1 12 12 12 12
2 12 24 12 12
3 12 36 12 12
4 12 48 12 12
5 12 60 12 12
6 12 72 12 12
7 12 84 12 12
8 12 96 12 12
9 12 108 12 12
10 12 120 12 12
11 12 132 12 12
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Price = Demand = Avarage
Revenue = Marginal Revenue P = D = AR = MR. Untuk menggambar
apa yang telah diuraikan di atas, marilah kita perhatikan Tabel 3.1 .
Berdasarkan tabel tersebut nampak bahwa pada tingkat Q berapapun P, AR dan
MR tetap sama, sedangka TR terlihat bahwa semakin banyak Q, maka TR
semakin besar
e. Maksimasi keuntungan
Pembahasan tentang perolehan keuntungan suatu perusahaan dibedakan
menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini mengingat sifat biaya
produksi dari perusahaan dalam jangka pendek berbeda dengan jangka panjang.
Dalam jangka pendek dikenal adanya biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel
(variable cost) sedangkan dalam jangka panjang tidak dikenal lagi adanya
pemilahan fixed cost maupun variable cost. Meskipun demikian pada kedua
jangka waktu tersebut terdapat kesamaan dalam menghitung keuntungan suatu
perusahaan yaitu dengan membandingkan hasil penjualan total (total revenue =
TR) dengan biaya total (total cost = TC) dan membandingkan hasil penjualan
marginal (marginal revenue = MR) dengan biaya marginal (marginal cost = MC).
Keuntungan adalah perbedaan antara TR dengan TC. Saat perbedaan keduanya
mencapai kondisi maksimum maka tercapailah kondisi keuntungan yang tertinggi.
Pemaksimumkan keuntungan juga bisa dicapai pada tingkat produksi dimana MR
sama dengan MC.
0 12 0 - 15 15 0 - - -15 - - 12
1 12 12 12 25 15 10 25 10 -13 -13 10 12
2 12 24 12 33 15 18 16.5 9 -9 -4.5 8 12
6 12 72 12 63 15 48 10.5 6 9 1.5 9 12
∫
e. TVC (1.5 0.2Q)
1.5𝑄+0.1𝑄2
→ TVC 1.5Q 0.1Q2 →
𝐴𝑉𝐶 = = 1.5 + 0.1𝑄
𝑄
Jika Q 7.5 → AVC 1.5 0.1(7.5) 2.25
f. TR - TC P . Q - (TFC TVC) → P. Q - (13.50 1.5Q 0.1Q2 )
→ = (3𝑥3.75) − (13.50 + 1.5(1.7) + 0.1(7.52)) = 22.5 – 30.375 = -7.875
Kemungkinan kedudukan perusahaan dalam jangka pendek
Gambaran besarnya keuntungan perusahaan dalam satu grafik dengan total
cost dan total revenue dapat memperjelas keadaan dimana perusahaan mencapai
keuntungan maksimum, yaitu saat perusahaan menghasilkan 8 unit output. Saat
itu, pada gambar kurva (profit)` terlihat bahwa keuntungan mencapai titik C yang
merupakan keadaan keuntungan tertinggi. Bila dari titik output sebanyak 8 unit
tersebut ditarik garis vertikal memotong kurva TC dan kurva TR, maka
perpotongan garis vertikal dengan kurva TR terjadi di titik A dan perpotongan
dengan kurva TC terjadi di titik B. Dari situ terlihat bahwa kemiringan pada titik
B (yang dalam hal ini adalah MC) sama dengan kemiringan pada titik A (yang
dalam hal ini adalah MR). Dengan demikian sebagaimana telah disebutkan, pada
tingkat output sebanyak 8 unit tercapai kondisi MR = MC.
Dengan menggambarkan MC, AC, AVC dan MR dalam satu grafik seperti
tampak pada Gambar 3.4, terlihat bahwa saat MR berpotongan dengan MC,
perusahaan akan menghasilkan 8 unit output. Pada kondisi tersebut harga jual per
unit output adalah 12 sedangkan biaya per unit produksinya adalah 10,61. Dengan
demikian untuk per unit komoditas yang dihasikan perusahaan adalah 11,1
(diperoleh dari 1,39 × 8 = 11,1, yang ditunjukkan oleh kotak ABCD).
Dari Gambar 3.4. dapat dilihat jika MC < MR, total profit perusahaan
belum maksimum dan perusahaan masih akan memperbesar output untuk
meningkatkan profitnya. Sebaliknya jika MC > MR total profit perusahaan akan
berkurang dan perusahaan akan memperkecil output yang dihasilkannya. Profit
perusahaan akan maksimum jika MC = MR. Namun demikian perlu kehati–hatian
saat menentukan tingkat produksi yang dapat memaksimumkan keuntungan
dengan menggunakan acuan MC = MR, karena terkadang potongan MC dengan
MR terjadi di dua titik, yaitu pada saat kurva MC sedang turun (slopenya negatif)
dan pada saat kurva MC sedang naik (slopenya positif). Bila dijumpai kasus
demikian, keuntungan maksimum perusahaan akan dicapai bila perpotongan MC
dan MR terjadi saat kurva MC sedang naik (yaitu saat MC = MR dan slope MC >
slope MR). Pada Gambar 3.4. ditunjukkan bahwa keuntungan perusahaan akan
maksimum bila mereka berproduksi sebanyak Q1 unit (ketika perpotongan MC
dan MR terjadi di titik C).
2. Kiat Perusahaan pada Pasar Persaingan Sempurna dalam
Jangka Panjang.
Dalam jangka panjang, tidak lagi dikenal pemilihan antara fixed cost dan
variable cost. Dengan demikian yang perlu diperhatikan dalam memproduksi
suatu unit komoditas adalah biaya rata-ratanya (average cost). Untuk melihat
kondisi suatu perusahaan di pasar tentunya tidak lagi perlu diperhatikan posisi
harga komoditas terhadap AVC tetapi cukup dengan AC dan MC saja. Bila
perpotongan harga komoditas dengan MC masih terletak pada kurva AC atau di
atas kurva AC maka perusahaan masih layak berproduksi karena masih
memperoleh keuntungan normal atau di atas normal. Tetapi pada umumnya dalam
jangka panjang, perusahaan–perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hanya
akan memperoleh keuntungan normal saja, karena dengan keuntungan di atas
normal akan menarik perhatian perusahaan–perusahaan baru untuk masuk ke
dalam pasar sehingga berakibat pertambahan jumlah komoditas yang ditawarkan
yang pada akhirnya akan menekan keuntungan perusahaan ke kondisi keuntungan
normal.
Dalam jangka panjang perkembangan yang terjadi dipengaruhi oleh
perubahan permintaan dan penawaran. Pertambahan permintaan dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti selera, pendapatan, dan perkembangan penduduk. Perubahan
penawaran juga dipengaruhi oleh banyak faktor seperti perubahan teknologi yang
berpengaruh langsung ke biaya produksi, perubahan harga faktor–faktor produksi
dan juga efisiensi perusahaan itu sendiri maupun perusahaan–perusahaan pemasok
bahan bakunya.
BS1
P1
P1 E3
P0 E1
P0
A
D1
Q
4048 D0 Q
40.00048.00060.000
P S1
P
E0 S0
MCAC E2
P0
P0
E1
P1
D1 D0
P1
28.00034.00040.000 Q
Q
4048
a Keseimbangan Perusahaan B Keseimbangan Pasar
a. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu
penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang
penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai penentu harga (price-
maker), seorang monopolis dapat menaikan atau menurunkan harga dengan cara
menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan
harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda
pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi produk tersebut
atau mencarinya di pasar gelap (black market).
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar hanya terdapat satu
produsen atau penjual. Penjual ini disebut monopolist, contohnya perusahaan
microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api
(Perumka).
b. Ciri-ciri pasar monopoli :
1. Terdapat satu oraang penjual yang menghadapi banyak pembeli.
2. Tidak ada komoditas pengganti yang mirip (close substitute). Atas barang yang
di perjual belikan. Komoditas yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak
dapat digantikan oleh komoditas lain yang ada dalam pasar.
3. Tidak dimungkinkannya perusahaan–perusahaan lain masuk pasar karena
adanya kemungkinan hambatan seperti, undang-undang, teknologi (teknologi
yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh), keuangan (modal
yang diperlukan sangat besar).
4. Harga ditentukan lebih banyak oleh penjual (price maker).
5. Promosi iklan kurang diperlukan.
c. Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli :
1. Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh
perusahaan yang lain
2. Adanya undang-undang yang memungkinkkan diperolehnya kedudukan
monopoli.
3. Paten dan hak cipta, sehingga perusahaan lain tidak memungkinkaan uuntuk
memperuduksi barang yang sama.
P Q TR TC AR AC MR MC
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
10,20 0 0 0 0 - - - -
10,00 1 10,00 8,00 2,00 10,00 8,00 10,00 8,00
9,80 2 19,60 15,00 4,60 9,80 7,50 9,60 7,00
9,60 3 28,80 21,00 7,80 9,60 7,00 9,20 6,00
9,40 4 37,60 27,50 10,10 9,40 6,88 8,80 6,50
9,20 5 46,00 34,50 11,50 9,20 6,90 8,40 7,00
9,00 6 54,00 41,80 12,20 9,00 6,97 8,00 7,30
8,80 7 61,60 49,39 12,21 8,80 7,056 7,60 7,59
8,60 8 68,80 57,00 11,80 8,60 7,13 7,20 7,61
8,40 9 75,60 65,00 10,60 8,40 7,22 6,80 8,00
8,20 10 82,00 74,00 8,00 8,20 7,40 6,40 9,00
Satuan Uang
8.80=P
D=AR
MR
Q1 Out Put
TC Satuan Uang
Satuan Uang
TC
b TR
8.80
A
a
8.40
b D=AR
C
a
7.00
MR
b
Q1 Z Q0 Q1 Out Put
Out Put
(a) (b)
Gambar 3.8. Kurva Memaksimumkan Keuntungan
5. Diskriminasi Harga
Pengusaha monopoli seringkali menerapkan strategi harga yang tidak
mungkin dilakukan oleh para pengusaha yang berada pada pasar persaingan
sempurna. Salah satu contoh strategi tersebut adalah diskriminasi harga (price
discrimination). Diskriminasi harga perlu dibedakan dengan perbedaan harga.
Perbedaan harga (price differential) bukanlah suatu diskriminasi harga, melainkan
harga yang berbeda dikenakan kepada konsumen yang berlainan. Misal, sebuah
pabrik di Jakarta menjual radio di Jakarta dengan harga Rp 100.000,00 dan
menjual barang yang sama ke Bandung dengan harga Rp 125.000,00. Bila
perbedaan Rp 25.000,00 per radio tersebut disebabkan oleh perbedaan biaya
transportasi, maka hal tersebut bukanlah kasus diskriminasi harga. Gambaran
bagaimana pasar monopoli melakukan intervensi harga dapat dilihat pada syarat–
syarat berikut ini.
Satuan Uang
$ 20
$ 5=P1
A B
MC
$10
D
MR
b. Pasar Duopoli
Pasar duopoli adalah pasar yang memiliki karakteristik yang sama
dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli pasar dimana suatu barang
dikuasai oleh hanya ada dua perusahaan. Contoh : Minyak pelumas dikuasai oleh
Pertamina dan Kaltex.
1. Ciri-ciri pasar duopoli
a. terdapat beberapa perusahaan di dalam pasar
b. terkadang perusahaan yang ada di pasar hanya dua
c. adanya unsur kolusi
d. kepemimpinan harga
2. Kelebihan pasar duopoli
a. efisiensi, bila sedikit perusahaan bisa lebih efisiensi
b. persaingan antar perusahaan di sisi harga bisa menguntungkan konsumen
c. mengurangi persaingan yang tidak bermanfaat
3. Kelemahan pasar duopoli
a. investasi sangat besar untuk memasuki pasar karena adanya suatu skala
ekonomi
b. adanya hak paten
c. sulit berkompetisi
d. adanya kolusi
d. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan mempunyai
kekuatan mempengaruhi pasar, memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dipengaruhi oleh
pesaingnya. Semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, dan perubahan
harga, dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka. Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menghalangi perusahaan-perusahaan potensial masuk pasar, pelaku oligopoli
umumnya
memperoleh laba normal di bawah tingkat laba maksimum dengan menetapkan
harga jual terbatas.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang
memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan
industri kertas. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat.
Ciri-ciri pasar oligopoli :
a. Barangnya bisa homogen, bisa berbeda karakter bagi setiap perusahaan .
b. Penjual mempunyai kekuatan mempengaruhi harga meskipun terbatas.
c. Pada umumnya setiap perusahaan cenderung melakukaan promosi.
d. Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan
sangat besar.
e. Kurva Permintaan Terpatah
Kurva permintaan yang dihadapi setiap perusahaan oligopoli, yang
berbentuk bengkok. Keadaan yang bengkok tersebut bermula dari tingkat
harga yang berlaku. Keadaan permintaan seperti itu disebabkan karena apabila
suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan mengikutinya.
Sebagai akibatnya permintaan tidak mengalami peningkatan yang besar.
e. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu
orang/badan/lembaga sebagai pembeli dengan penawaran dari sejumlah
penjual/produsen sehingga pihak pembeli memiliki kemampuan untuk
menetapkan harga. Contoh, Pasar tebu sebagai bahan baku gula di Jawa tengah
pembelinya hanya pabrik gula “X” sementara penjualnya banyak petani tebu.
1. Ciri-ciri Pasar Monopsoni :
a. Hanya ada satu pembeli
b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen
c. Barang yang dijual biasanya bahan mentah.
d. Harga lebih ditentukan oleh pembeli.
f. Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh beberapa
orang perusahaan sebagai pembeli degan penawaran dari sejumlah penjual.
Misalnya,
Pasar tembakau di Jawa Timur. Pembelinya beberapa perusahaan rokok (gudang
garam, samporna, bentol dan jarum) sementara penjualnya banyak petani
tembakau.
1. Ciri-ciri Pasar Oligopsoni
a. Terdapat beberapa pembeli.
b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen.
c. Barang yang dijual biasanya merupakan bahan mentah.
d. Masing-masing pembeli mempunyai kekuatan mempengaruhi harga
meskipun terbatas.
C. Pasar Input
Kegiatan produksi akan dapat berjalan dengan baik apabila faktor produksi
yang dibutuhkan tersedia. Faktor produksi dapat diperoleh di pasar input. Pasar
input adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran faktor produksi.
Faktor produksi ini meliputi sumber alam (tanah), tenaga kerja, dan modal (uang).
Penawaran input berasal dari pemilik ketiga faktor produksis tersebut, sedangkan
permintaan faktor input berasal dari pengusha (pemilik entrepreunership). Oleh
karena itu ada tiga macam pasar input yaitu pasar tanah (sumber daya alam),pasar
tenaga kerja, dan pasar modal.
a. Pasar tanah (sumber alam).
Pasar tanah merupakan pasar yang mempertemukan pembeli dan penjual tanah.
Jumlah penawarannya cenderung tetap, sementara jumlah permintaan tanah
terus meningkat. Oleh karena itu harga tanah dari waktu kewaktu cenderung
naik.
Penawaran tanah yang cenderung tetap menyebabkan sifat penawaran
tanah cenderung inelastis sempurna. Oleh karena itu kurva penawaran tanah
cenderung bersifat inelastis sempurna (berbentuk garis lurus vertikal), artinya
berapapun harga tanah penawarannya tidak akan berubah.
Selanjutnya hubungan angtara permintaan dan penawaran yang membentuk
harga pasar tanah dapat digambarkan dalam model kurva seperti pada gambar
3.10 berikut.
P3
P2
P1 D3
D2
UPAH
s
U2
U1
0
Q2 Q1 Tenaga kerja
pengusaha).
Di Eropa pada abad -14, wabah penyakit pes membunuh seeprtiga penduduknya
hanya dalam beberapa tahun saja. Peristiwa ini disebut dengan Black Death ,
memberikan eksperimen alamiah yang mengerikan terhadap teori pasar-pasar
faktor produksi yang telah kita kembangkan. Perhatikan efek Black Death bagi
mereka yang beruntung untuk dapat bertahan hidup. Menurut anda apa yang akan
terjadi pada upah yang diperoleh para pekerja dan uang sewa yang diperoleh para
pemilik tanah?
Rangkuman
1. Pasar secara umum diartikan sebagai tempat penjual menawarkan barang atau
jasa sesuai taksiran harga penjual serta pembeli mendapatkan barang atau jasa
sesuai dengan taksiran harga pembeli.
2. Pasar persaingan sempurna dapat didefenisikan sebagai struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan dipasar.Fungsi permintaan
adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang
diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara
sempurna, atau bentuk-bentuk dari pasar di mana salah satu ciri dari pasar
persaingan sempurna tidak terpenuhi.
4. Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual
yang menguasai pasar.
5. Pasar duopoli adalah yang memiliki karakteristik yang sama dengan
oligopoli, namun pada Pasar duopoli pasar dimana suatu barang dikuasai
oleh hanya ada dua perusahaan.
6. Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan
dalam beberapa aspek.
7. Pasar Oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan.
8. Pasar monopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu
orang/badan/lembaga sebagai pembeli dengan penawaran dari sejumlah
penjual/produsen sehingga pihak pembeli memiliki kemampuan untuk
menetapkan harga.
9. Pasar oligopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh beberapa orang
perusahaan sebagai pembeli degan penawaran dari sejumlah penjual.
10. Pasar input adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran faktor-
faktor produksi yang berupa alam (tanah), tenaga kerja, dan modal (uang).
Tes Formatif
Al Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia. 2010. Teori Mikroekonomi: Suatu
Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta,
Kencana.
Joesron Tati Suharatati, 2003 Teori Ekonomi Mikro, Dilengkapi Beberapa Bentuk
Fungsi Produksi, Salemba Empat, Jakarta. Mankiw. 2014.
........... Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat Putong. 2005.
Mankiw, NG, 2012, Pengantar Ekonomi Mikro, Salemba Empat , Jakarta.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). 2012. Ekonomi
Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Putong, 2005 Teori Ekonomi Mikro. Jakarta :MiTRa Wacana Media
.......... 2008. Pengantar Mikro dan Makro Edisi Kedua. Jakarta: MiTRa Wacana
Media
..........2013. Pengantar Mikro dan Makro Edisi 5. Jakarta: MiTRa Wacana Media
Sukardi. 2009.
Sadono.2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sugiharsono, Wahyuni. 2018 Dasar-dasar Ekonomi YogyakartaPR Rajagrafindo
Persada
Thamrin, Nugrahadi, 2019. PengantarEkonnomi Mikro, Medan, Madenatera.