Anda di halaman 1dari 16

EKONOMI PEMBANGUNAN (EKI 213-A4)

Dosen Pengampu: Drs. I Wayan Wenagama, M.P.

TEORI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA JANGKA PANJANG

Oleh:

KELOMPOK 2

I Nyoman Agus Wiranata (2007511032)

Lilian Avita Sakrianti (2007511045)

I Komang Mahendra Kesuma (2007511052)

Ida Ayu Made Asdhi Wulandari (2007511053)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya, kami
Kelompok 2 sebagai penyusun karya tulis dapat menyelesaikannya secara baik dan tepat waktu.
Adapun karya tulis ini kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang
sajiannya kami sajikan dalam lembar Daftar Pustaka sebagai acuan dengan harapan karya ini
dapat menambah pengetahuan tentang Teori Pasar Persaingan Sempurna Jangka Panjang.

Penyusunan karya tulis ini dilatarbelakangi oleh keinginan kami untuk memberikan
informasi seputaran mata kuliah Ekonomi Mikro Lanjutan kepada para pembaca. Kami
menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi
maupun tulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna lebih
menyempurnakan penulisan pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga karya ini dapat
menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita.

Denpasar, 10 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I. ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 4
BAB II. ...................................................................................................................................... 5
ISI .............................................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Pasar Persaingan Sempurna ...................................................................... 5
2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna .......................................................................... 5
2.3 Keseimbangan Pasar Jangka Pendek dan Jangka Panjang .......................................... 7
2.4 Pendekatan Total dan Marginal................................................................................. 10
BAB III.................................................................................................................................... 15
PENUTUP............................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara
leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat
terutama dalam bidang produksi dan perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa- jasa
yang tidak memerlukan keahlian istimewa

Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya,
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing- masing
pembeli dan penjual tidak mampu mempengruhi harga pasar. Dengan demikian masing-
masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk dipasar sebagai
suatu datum atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia
beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual
pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia akan rugi sendiri,
sedangkan bila menaikan harga maka pembeli akan lari ke penjual lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pasar persaingan sempurna ?
2. Bagaimana ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna?
3. Bagaimana keseimbangan pasar dalam jangka pendek dan jangka panjang?
4. Apa itu pendekatan total dan marginal?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian pasar persaingan sempurna.

2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna.

3. Untuk mengetahui keseimbangan pasar dalam jangka pendek dan jangka panjang.

4. Untuk mengetahui apa itu pendekatan total dan marginal.


BAB II.

ISI

2.1 Pengertian Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna menurut para ahli:

a. Sadono Sukirno

Menurut Sadono Sukirno, pasar persaingan sempurna adalah industri dimana


terdapat banyak sekali penjual dan pembeli, dan masing-masing penjual dan pembeli
tidak dapat mempengaruhi harga pokok di pasar.

b. Adiwarman A. Karim

Menurut Adiwarman A. Karim, pasar persaingan sempurna adalah sebuah pasar


dimana penjual tidak dapat menentukan harga dan hanya bisa menjual dengan harga
yang berlaku di pasar. Pasar persaingan sempurna dalam kondisi paling ekstrim ketika
penjual sama sekali tidak bisa menentukan harga.

c. Prof. Benham

Menurut Prof. Benham Pasar dikatakan sempurna ketika semua calon penjual
dan pembeli segera mengetahui harga di mana transaksi terjadi dan semua penawaran
yang dibuat oleh penjual dan pembeli lain, dan kapan pembeli dapat membeli dari
penjual mana pun, dan sebaliknya.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasar persaingan


sempurna adalah suatu jenis pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli yang di
mana barang yang dijual pada pasar ini bersifat homogen dan juga para pembeli dan penjual
tidak dapat mempengaruhi harga, sehingga harga-harga yang ada di pasar tersebut
merupakan hasil kesepakatan dan interaksi antara penawaran dan permintaan yang terjadi.

2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna


Berdasarkan pengertian dari pasar persaingan sempurna yang telah dijelaskan di
atas, pasar persaingan sempurna juga memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri dari pasar
persaingan sempurna:
1. Jumlah Pembeli dan Penjual Banyak
Dalam pasar persaingan sempurna, pembelian yang dilakukan seorang
konsumen sangat kecil apabila dibandingkan dengan jumlah pembelian secara
keseluruhan di pasar. Jadi, jika pembeli menambah atau mengurangi jumlah pembelian
maka keseimbangan pasar tidak berpengaruh. Lantaran jumlah pembeliannya yang
kecil, konsumen tidak dapat membeli dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar
dan juga tidak akan membeli dengan harga tinggi di atas harga pasar.
Bagi pembeli, harga pasar harus diikuti dan pembeli hanya bertindak sebagai
pengikut harga atau price taker. Pembeli hanya menentukan jumlah barang yang akan
dibelinya. Sementara bagi penjual, jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna
sangat banyak, jumlah barang yang dijual sedikit dibandingkan dengan jumlah barang
secara keseluruhan. Penambahan dan pengurangan barang dagangan tidak akan
memengaruhi harga. Penjual harus mengikuti harga pasar dan hanya menetukan
kuantitas barang yang akan dijual.
2. Barang atau Jasa yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen
Barang atau jasa yang diperjualbelikan dalam pasar persaingan sempurna
bersifat homogen. Hal ini berarti satu jenis barang merupakan barang pengganti
(substitusi) untuk barang dari penjual lain. Dalam hal ini konsumen menganggap bahwa
barang yang dijual sama mutunya sehingga konsumen tidak dapat membedakan antara
barang yang satu dengan barang yang lain.
3. Faktor Produksi Bebas Bergerak
Faktor produksi, seperti bahan baku atau tenaga modal, bebas bergerak, bebas
berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain yang lebih menguntungkan.
Jadi, tidak ada yang menghalangi, baik kendala peraturan maupun kendala teknis.
4. Adanya Kebebasan untuk Mengambil Keputusan
Harga barang dan jasa benar-benar terjadi sebagai akibat interakasi antara
permintaan dan penawaran di pasar.
5. Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar
Lengkapnya informasi pasar sangat penting agar persaingan benar-benar
sempurna. Bagi pembeli, informasi yang diperlukan di antaranya tingkat harga yang
berlaku dan perubahan-perubahannya, kuantitas dan kualitas barang, serta di mana bisa
memperoleh barang yang dibutuhkan. Sedangkan bagi produsen atau penjual,
kelengkapan informasi mencakup perubahan harga, penemuan sumber bahan mentah,
tingkat upah, dan teknologi produksi.
6. Produsen Bebas Keluar Masuk Pasar
Ada kebebasan untuk masuk dan keluar dari pasar. Perusahaan yang mampu
memproduksi barang dapat masuk secara bebas ke industri, tidak ada yang dapat
menahannya. Setiap perusahaan juga bebas keluar dari pasar jika diinginkan. Dalam
pasar persaingan sempurna tidak ada batasan yang bersifat alamiah maupun buatan
yang menghalangi masuk dan keluarnya produsen baru. Contoh batasan buatan yaitu
adanya peraturan pemerintah atau kesepakatan produsen lama untuk melarang
masuknya pemain baru dalam pasar, sedangkan batasan alamiah terkait dengan
efisiensi usaha.
 Kelebihan pasar persaingan sempurna:
o Pembeli dapat dengan bebas memilih produk.
o Tidak terdapat hambatan dalam mobilitas berbagai macam sumber ekonomi dari
suatu usaha ke usaha lainnya.
o Dapat memaksimalkan efesiensi.
o Kebebasan memilih dan bertindak.
 Kelemahan pasar persaingan sempurna:
o Tidak mendorong inovasi.
o Membatasi pilihan konsumen atau pembeli dalam satu barang tertentu.
o Persaingan sempurna yang memberikan ongkos sosial.
o Distribusi pendapatan yang tidak merata.

2.3 Keseimbangan Pasar Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Pada hakikatnya terdapat dua tingkat ekuilibrium di pasar persaingan sempurna, yakni:

1. Ekuilibrium produsen secara individual


2. Ekuilibrium pasar secara keseluruhan

Dalam pasar persaingan sempurna, produsen dikatakan mencapai ekuilibrium


apabila memperoleh keuntungan maksimal (maximum profit).

Sementara pasar secara keseluruhan akan mencapai ekuilibrium jika seluruh output
dari tiap produsen berada dalam ekuilibrium, dan jumlah output tersebut sama dengan
jumlah permintaan konsumen.

Adapun jika dilihat dari periode waktu, ekuilibrium di pasar persaingan sempurna
dibedakaan menjadi dua, yakni:
1. Ekuilibrium jangka pendek (short-run equilibrium), dengan asumsi bahwa
produsen tidak bisa menambah kapasitas produksi dan tidak ada produsen baru
yang memasuki pasar.
2. Ekuilibrium jangka panjang (long-run equilibrium), dimana produsen mampu
menambah kapasitas produksi dan disaat yang sama terdapat kesempatan bagi
produsen baru untuk memasuki pasar.

A. Keseimbangan Pasar Jangka Pendek


Ekuilibrium jangka pendek tercapai apabila produsen memperoleh laba
maksimal dalam jangka pendek (short run maximum profit), atau jika produsen
mendapatkan kerugian minimum jangka pendek (short-run minimum lost).
▪ Terpenuhinya Keuntungan Maksimal
Keuntungan maksimum jangka pendek tercapai jika:
1. Marginal Cost (MC) sama dengan Marginal Revenue (MR). Ingat bahwa
di pasar persaingan sempurna, P = MR; Oleh karena itu bisa dikatakan
bahwa laba maksimum jangka pendek tercapai ketika MC = P = MR.
2. Kurva MC harus dalam posisi naik (dari bawah keatas); sebab jika
sebaliknya, yang didapatkan adalah kerugian maksimal (maximum lost).
3. Harga (P) lebih besar dari Biaya Rata-rata (AC).
Secara sederhana, syarat tercapainya keuntungan maksimum jangka pendek terlihat
seperti berikut.
1. MC = MR = P
2. Kurva MC naik keatas
3. P > AC

Keterangan:
o Keuntungan maksimum jangka pendek terpenuhi ketika MC = MR (titik
D). Titik F sebenarnya juga bersinggungan dengan MR, namun posisi MC
saat itu menurun.
o Titik C merupakan titik yang memenuhi syarat P > AC, kemudian tarik
garis sejajar dengan sumbu horizontal, sehingga didapatkan garis BC.
o Hasilnya, dengan harga sebesar P dan output sebanyak Q1, produsen akan
memperoleh keuntungan maksimum sebesar area ABCD
▪ Kerugian Minimum Jangka Pendek

Syarat terpenuhinya kerugian minimum di pasar persaingan sempurna


sebenarnya sama dengan terpenuhinya keuntungan maksimum, kecuali syarat
ketiga yang berubah, yakni harga (P) lebih besar daripada Average Variable Cost
(AVC).

Ingat bahwa TC = FC + VC; dan FC akan tetap menjadi biaya bagi


produsen meskipun tidak berproduksi. Prinsipnya adalah: produsen bersedia
mengalami kerugian dalam jangka pendek, asalkan biaya variabel (VC) yang
dikeluarkan produsen masih tertutupi oleh hasil penjualan. Dengan demikian
syarat pemenuhan kerugian um jangka pendek adalah sebagai berikut

1. MC = MR = P
2. Kurva MC naik keatas
3. P> AVC

Keterangan:

o Harga jual lebih rendah daripada AC, dimana P bersinggungan dititik


terendah AC (titik J); dari situ ditarik garis sejajar dengan sumbu horizontal
dan didapatkan garis JK.
o Hasilnya, area ADJK merupakan area kerugian minimum jangka pendek

Perlu dicatat sekali lagi bahwa kurva permintaan pada pasar persaingan
sempurna dalam jangka pendek berbentuk garis lurus mendatar (P = MR); sedangkan
kurva penawaran adalah sama dengan kurva MC, tepatnya saat posisi naik keatas
(berada diatas kurva AVC)

B. Keseimbangan Pasar Jangka Panjang

Dalam jangka panjang produsen dapat mengubah skala produksinya untuk


mencapai titik keseimbangan guna menghasilkan keuntungan maksimum, yaitu
berproduksi pada LAC minimum. Semula keseimbangan jangka pendek 𝐴1 dengan
produksi 𝑞1 dan 𝑄1 dan harga 𝑃1 (perpotongan antara 𝑆𝑀𝐶1 dan 𝑃1) dimana
keuntungan positif karena 𝑃1 > 𝑆𝐴𝐶1.

Keterangan:

o Diagram (a) menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di


titik E di mana tingkat harga PO dan jumlah output QO.
o Diagram (b) menunjukkan jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi
penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LMC
berpotongan di satu titik, yaitu titik E.

2.4 Pendekatan Total dan Marginal


Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC).
Pendapatan total adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan harga
output per unit. Jika harga jual per unit output adalah P, maka TR = P.Q. biaya total (TC)
adalah sama dengan biaya tetap (FC) ditambah biaya variabel (VC), atau TC = FC + VC.
Dalam pendekatan totalitas, biaya variabel per unit output dianggap konstan,
sehingga biaya variabel adalah jumlah unit output (Q) dikalikan biaya variabel per unit.
Jika biaya variabel per unit adalah v, maka VC = v.Q. Dengan demikian,
𝜋 = 𝑃𝑄 − (𝐹𝐶 + 𝑉𝑄) ......................................... (persamaan 1)
Persamaan 1 dapat dipresentasikan dalam bentuk diagram kurva

1. Dalam diagram tersebut kita melihat bahwa:


- Pada awalnya perusahaan mengalami kerugian, terlihat dari kurva TR yang masih di
bawah kurva TC.
- Tetapi jika output ditambah, kerugian makin kecil, terlihat dari makin mengecilnya
jarak kurva TR dengan kurva TC. Pada saat jumlah output mencapai Q*, kurva TR
berpotongan dengan kurva TC yang artinya pendapatan total sama dengan biaya total.
- Titik perpotongan ini disebut titik impas (break event point, disingkat BEP). Setelah
titik BEP, perusahaan terus mengalami laba yang makin membesar, dilihat dari posisi
kurva TR yang di atas kurva TC
Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi
penjualan maksimum (maximum selling)
- Sebab makin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum
mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output harus
diproduksi (Q*) untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya Q* dibandingkan
dengan potensi permintaan efektif.
- Jika persentasenya 80%, maka untuk mencapai BEP perusahaan harus menjangkau
80% potensi permintaan efektif.
- Makin kecil Q* dan atau makin kecil persentase Q* terhadap potensi permintaan
efektif dianggap makin baik, sebab risiko yang ditanggung perusahaan makin kecil.

Untuk mengetahui jumlah produk yang menyentuh BEP (titik impas), maka
diperoleh rumus sbb:
𝐹𝐶
Q = (𝑃−𝑉𝐶) ............................. (persamaan 2)

Pendekatan Marjinal (Marginal Approach)


Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya
marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat
MR = MC.
Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya
pada saat MR >MC, yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC).
Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya.
Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR < MC, mengurangi produksi dan penjualan
akan menambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana
MR = MC berlaku sehingga π= TR - TC.

1. Penjelasan secara matematis

Laba maksimum dicapai pada saat MR =MC

2. Penjelasan secara grafis


Di pembahasan teori biaya produksi, kita telah mengonstruksi kurva biaya total
(TC) yang bentuk kurvanya seperti huruf S terbalik. Kurva pendapatan total (TR)
diperoleh dengan cara mengalikan kurva produksi total (TP) dengan harga jual output
per unit (P). Pada pembahasan teori produksi, telah diketahui bahwa kurva TP
berbentuk huruf S. Karena kurva TR diperoleh dengan cara mengalikan kurva TP
dengan sebuah bilangan sebesar nilai P, maka kurva TR juga berbentuk huruf S. Kurva
TR dikurangi kurva TC menghasilkan kurva laba (Tt) seperti tampak pada Diagram
kurva berikut ini.

- Pada Kurva Diagram diatas kita melihat bahwa tingkat output yang memberikan laba
adalah interval Q1 - Q5. Jika output di bawah jumlah Q1, perusahaan mengalami
kerugian karena TR < TC.
- Begitu juga jika jumlah output melebihi Q5 Interval Q1 -Q5 dalam pembahasan teori
produksi disebut sebagai daerah produksi ekonomis (tahap II). Perusahaan akan
mencapai laba maksimum di salah satu titik antara Q1 - Q5.
- Dalam Q1 -Q5 Diagram diatas terlihat bahwa laba maksimum tercapai jika tingkat
produksinya adalah Q3. Secara grafis hal itu terlihat dari kurva π (laba) yang
mencapai nilai maksimum pada saat output sebesar Q3.
- Pada pembuktian secara matematis telah diketahui bahwa nilai π (laba) akan
maksimum bila MR = MC.
- Dalam grafis kondisi itu terbukti dengan membandingkan dua garis singgung b1 dan
b2. Garis singgung b1 adalah turunan pertama fungsi TR atau sama dengan MR.
- Garis singgung b2 adalah turunan pertama fungsi TC atau sama dengan MC. Kita
melihat garis singgung b1 sejajar garis singgung b2 yang artinya MR = MC.
3. Penjelasan secara verbal
Apakah benar perusahaan akan mencapai laba maksimum bila memproduksi di Q3?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita mengonsentrasikan diri pada pergerakan
kurva π (laba) sepanjang interval Q1 -Q5. Pergerakan tersebut kita bagi menjadi tiga
sub-interval:

Q1 -Q3, Q3, dan Q3-Q5.

Dengan demikian, tingkat output yang membuat perusahaan mencapai laba maksimum
adalah Q3.
Penjelasan di atas dapat diringkas dengan menyatakan:
- Pada interval Q1 -Q3, MR > MC. Karenanya penambahan output akan meningkatkan
laba.
- Pada interval Q3-Q5, MR < MC. Karenanya penambahan output akan menurunkan
laba.
- Pada saat output adalah Q3, MR = MC. Perusahaan mencapai laba maksimum.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar persaingan sempurna adalah suatu jenis pasar di mana terdapat banyak
penjual dan pembeli yang di mana barang yang dijual pada pasar ini bersifat homogen dan
juga para pembeli dan penjual tidak dapat mempengaruhi harga. Secara umum, ciri-ciri dari
pasar persaingan sempurna terdiri dari banyaknya jumlah pembeli dan penjual, barang
maupun jasa yang diperjualbelikan memiliki sifat homogen, bebasnya gerakan faktor
produksi, pembeli maupun penjual mengetahui keadaan pasar, dan produsen bebas keluar
masuk pasar. Pasar persaingan sempurna juga memiliki beberapa kelebihan, yang salah
satunya adalah kebebasan memilih dan bertindah, serta memiliki kelemahan berupa tidak
mendorong inovasi.
Umumnya, keseimbangan pasar persaingan sempurna dibagi menjadi 2, yaitu
keseimbangan jangka pendek yang akan terjadi apabila keuntungan maksimal terpenuhi,
serta produsen mendapatkan kerugian minimum, dan keseimbangan jangka panjang. Pada
pasar ini juga terdapat metode pendekatan yang dibagi menjadi 2, yaitu pendekatan total
yang dimana pada pendekatan ini membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total
(TC). Pendapatan total adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan
harga output per unit, dan terdapat juga pendekatan marjinal yang dimana dalam
pendekatan ini perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC)
dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
DAFTAR PUSTAKA

Agnusia, N. A., FADILAH, U., & Azzahra, N. 2021. Pasar Persaingan Sempurna.

Anonym. 2018. Karakteristik dan Analisa Pasar Persaingan Sempurna (Perfectly-Competitive


Market). Diakses dari https://www.ajarekonomi.com/2018/05/karakteristik-dan-
analisa-pasar.html pada 11 Februari 2022.

Apandi, DM. 2017. BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN. Diakses dari
http://repository.unpas.ac.id/31665/5/BAB%20II.pdf pada 11 februari 2022.

BPMPK – KEMDIKBUD. 2020. Pasar Persaingan Sempurna. Diakses dari https://m-


edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=km&kd=KM201632 pada 12 Februari 2022.

Elistia, 2017. Ekonomi Mikro Memaksimalkan Laba/Keuntungan. Diakses dari


https://adoc.pub/materi-6-ekonomi-mikro.html#google_vignette pada 12 Februari
2022.

Jannah, M., dan Puspitasari, A. 2021. Pasar Persaingan Sempurna.

Pratama, Bagus Cahyo Jaya. 2014. Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro). Diakses
dari https://www.slideshare.net/BagusCahyoJayaP/pasar-persaingan-sempurna-
ekonomi-mikro-32488997 pada 11 Februari 2022.

Prawiro, M. 2018. Pasar Persaingan Sempurna: Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, Kelebihan dan
Kekurangannya. Diakses dari https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-
pasar-persaingan-
sempurna.html#:~:text=Menurut%20Adiwarman%20A.%20Karim%20%282007%29
%2C%20pengertian%20pasar%20persaingan,ketika%20penjual%20sama%20sekali%
20tidak%20bisa%20menentukan%20harga pada 11 Februari 2022.

Mutsani, Hasbi. 2020. Pengertian dan Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna Lengkap.
Diakses dari https://tutorialbahasainggris.co.id/pengertian-dan-ciri-ciri-pasar-
persaingan-sempurna-lengkap/ pada 11 februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai