Anda di halaman 1dari 22

EKONOMI MIKRO LANJUTAN (EKI213 / A4)

“OLIGOPOLY KEPEMIMPINAN HARGA, KURVE PERMINTAAN


PATAH DAN PERBANDINGAN OLIGOPOLI DENGAN
PERSAINGAN SEMPURNA”

Dosen Pengampu : Drs. I Wayan Wenagama, M.P.

Oleh :

Kelompok 6

Pande Kadek Denik Oktiartini 2007511177

Ni Kadek Sania Kristanti 2007511180

I Putu Satya Wiguna 2007511199

Ni Gede Ayu Puspita Dewi 2007511276

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa


karena atas berkat dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada kelompok
kami, sehingga paper yang berjudul “Oligopoli Kepemimpinan Harga,
Kurve Permintaan Patah dan Perbandingan Oligopoli dengan Persaingan
Sempurna”, dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Paper ini ditulis untuk
memenuhi persyaratan dalam memenuhi tugas matakuliah Ekonomi
Lanjutan.

Selama proses pengerjaan paper, penulis banyak menghadapi


kendala dan rintangan. Namun penulis mendapat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Dengan rasa hormat dan kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. I Wayan Wenagama, M.P.
selaku dosen mata kuliah Ekonomi Mikro Lanjutanyang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
jalannya pembuatan makalah ini hingga selesai tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa paper ini tidak akan berhasil tanpa bantuan
dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.
Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi
paper. Penulis berharap semoga paper ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.

Denpasar, 13 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3
2.1 Konsep Oligopoli .................................................................................................................... 3
2.2 Oligopoli dalam Kepemimpinan............................................................................................ 4
2.3 Oligopoli pada Kurva Patah .................................................................................................. 7
2.3.1 Model Kurva Permintaan yang Patah ............................................................................ 9
2.4 Perbandingan Oligopoli dengan Pasar Persaingan Sempurna........................................... 12
2.4.1 Pasar Oligopoli .............................................................................................................. 12
2.4.2 Pasar Persaingan Sempurna ......................................................................................... 13
BAB III .......................................................................................................................................... 16
PENUTUP...................................................................................................................................... 16
3.1 Simpulan .............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 ........................................................................................................................... 5


Gambar 2-2 ........................................................................................................................... 8
Gambar 2-3 ........................................................................................................................... 9
Gambar 2-4 ......................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Struktur Pasar Oligopoli merupakan sebuah model analisis ekonomi yang banyak

dipakai dalam mempelajari fungsi ekonomi dewasa ini. Para penjual sadarakan saling

ketergantungan satu sama lain dengan demikian setiap perusahaan mempunyai

perhitungan sendiri atas reaksi dari pesaingnya. Persaingan tidak sempurna antara

perusahaan sangat tinggi, kecuali jika mereka mengadakan/ menyepakati perjanjian-

kolusi. Secara umum oligopoly merupakan struktur pasar dimana jumlah perusahaan

sedikit, sehingga jika terjadi perubahan output dan harga yang dilakukan oleh salah satu

perusahaan, secara material akan mempengaruhi penjualan perusahaan pesaing. Tingkat

ketergantungan yang tinggi tersebut menimbulkan ketentua-ketentuan yang unik dalam

tindakan mereka. Karena dalam pasar ini terdapat hanya beberapa perusahaan dengan

ketergantungan yang tinggi di antara mereka, perlu dibedakan pengertian duopoly dan

oligopoli yang merupakan model-model yang satu sama lain mempunyai ciri-ciri

tersendiri.

Pada struktur pasar duopoly penekanan utama terletak pada saling ketergantungan

yang tinggi terhadap satu sama lain, sedangkan pada struktur oligopoli (walaupun

terdapat rasa saling ketergantungan), biasanya penekanan diutamakan pada tingkat kolusi

yang dilakukan. Pada oligopoly terdapat beberapa perusahaan yang bersaing satu sama

lain yang merupakan karakteristik umum dalam pasar yang melakukan persaingan, yang

sering digambarkan sebagai “competition among the few”. Rasa saling ketergantungan

tersebut menimbulkan peraturan yang unik pada tingkah laku dan tindakan mereka.

Dalam pengertian duopoli hanya terdapat dua perusahaan di dalam industri dengan rasa

1
saling ketergantungan yang tinggi di antara perusahaan-perusahaan tersebut.

Menciptakan teori-teori yang masing-masing mencerminkan seluruh kemungkinan kasus

oligopoli merupakan tindakan yang tidak mungkin. Atas dasar ini pula dalam analisis

selanjutnya dibedakan pengertian Complete, Pure dan Partial Oligopoly.

1.2 RumusanMasalah

1. Bagiamana konsep pasar oligopoly?

2. Bagaimana pasar oligopoly kepemimpinan?

3. Bagaimana pasar oligopoly pada kurva patah?

4. Apa saja perbandingan antara pasar oligopoly dengan pasar persaingan sempurna?

1.3 Tujuan

1. Mampu menjelaskan konsep pasar oligopoly?

2. Mampu menjelaskan pasar oligopoly kepemimpinan?

3. Mampu menjelaskan pasar oligopoly pada kurva patah?

4. Mampu memaparkan perbandingan antara pasar oligopoly dengan pasar persaingan

sempurna?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Oligopoli

Oligopoli adalah struktur pasar di mana ada beberapa pesaing yang relevan dan

masing-masing dari mereka memiliki kemampuan tertentu untuk mempengaruhi harga dan

kuantitas ekuilibrium Dalam oligopoli, pesaing memiliki kekuatan pasar, tetapi pada tingkat

yang lebih rendah daripada di monopoli . Ini, karena, alih-alih hanya memiliki satu penawar,

ada sekelompok kecil perusahaan. Ini berarti bahwa meskipun masing-masing perusahaan

memiliki pengaruh terhadap harga dan kuantitas pasar (mereka tidak menganggapnya sebagai

yang diberikan), kebebasan untuk memilih tingkat variabel ini dibatasi oleh keberadaan

perusahaan pesaing lainnya.

Kasus khusus oligopoli adalah duopoli , di mana hanya ada dua pemasok. Fakta

bahwa beberapa perusahaan bersaing di pasar oligopoli dapat dijelaskan dengan

adanya hambatan masuk . Di antara mereka, yang paling relevan biasanya adalah

adanya skala ekonomi yang membuat masuknya perusahaan hanya dapat dilakukan jika dapat

mencapai proporsi pasar yang signifikan. Namun, bisa juga terjadi oligopoli karena hambatan

hukum atau reputasi (merek yang sudah lama ada di pasar).

Oligopolis menghadapi apa yang disebut saling ketergantungan strategis. Artinya,

mereka tahu bahwa tindakan beberapa orang mempengaruhi hasil orang lain. Jadi, misalnya,

jika pesaing saya memutuskan untuk meningkatkan produksinya, harga pasar mungkin akan

turun dan ini akan berdampak negatif pada keuntungan saya. Sebaliknya, jika pesaing saya

mengurangi produksinya, ini bisa berdampak positif pada keuntungan. Saling ketergantungan

strategis berarti bahwa keputusan yang dibuat oleh masing-masing perusahaan

mempengaruhi hasil akhir pasar.

3
Secara umum, kita dapat menemukan tiga skenario dasar oligopoli: pemimpin-

pengikut, pilihan simultan dalam jumlah dan pilihan simultan dalam harga.

a. Leader-follower : Dalam hal ini kita memiliki sebuah perusahaan (umumnya yang

terbesar atau tertua) pertama-tama memilih variabel kunci (harga atau kuantitas) dan

kemudian perusahaan lain atau perusahaan lain membuat pilihan mereka. Jadi,

misalnya, di pasar teknologi kita dapat melihat bahwa IBM adalah perusahaan

terkemuka dan keputusannya menentukan nada untuk keputusan produksi dan harga

dari perusahaan pesaing yang lebih kecil. Pengambilan keputusan yang optimal dalam

skenario kompetitif ini tercermin dalam caral yang disebut Stackelberg di mana

pemimpin harus memperhitungkan kemungkinan reaksi pengikut terhadap kuantitas

atau tingkat harga yang dia putuskan untuk dipilih. Selanjutnya, pengikut mengambil

seperti yang diberikan atau menetapkan nilai yang dipilih oleh pemimpin untuk

akhirnya memutuskan apa kehendaknya.

b. Pilihan kuantitas simultan: Juga dikenal sebagai caral Cournot, di sini perusahaan

memutuskan pada saat yang sama kuantitas yang akan diproduksi tanpa ada nilai

tertentu. Dalam hal ini, perusahaan memaksimumkan keuntungannya dengan adanya

ekspektasi atau ramalan yang mereka miliki terhadap keputusan produksi pihak lain.

c. Pilihan harga simultan : Juga dikenal sebagai caral Bertrand. Dalam hal ini,

perusahaan juga memilih secara bersamaan dan hasil akhirnya mendekati persaingan

sempurna ketika perusahaan menjual produk yang sangat mirip (homogen).

2.2 Oligopoli dalam Kepemimpinan

Suatu usaha dalam mengurangi perang harga dalam pasar oligopoli adalah dengan

strategi kepemimpinan harga. Kepemimpinan harga terjadi pada saat sebuah perusahaan

besar bertindak sebagai pemimpin dan perusahaan kecil lainnya menjadi pengikutnya.

Ketentuan yg diikuti biasanya perusahaan besar yang dominan memberikan kesempatan

4
kepada semua perusahaan kecil bersama-sama untuk memasak pasar dengan seluruh

kemampuan produksinya, kemudian sisa pasar yang ada akan dipasok oleh perusahaan yang

dominan.

2.1

𝑀𝐶𝑑
𝑀𝐶𝑘
P1
𝐴𝐶𝑑
P2
𝐷𝑑
𝑀𝑅𝑑
0 𝑄2𝑑 𝑄2𝑘 𝑄2𝑡 Q/S.W

Gambar 2-1

Gambar 2.1 yang terdapat diatas menunjukan bahwa kurva permintaan pasar adalah

Dm yang merupakan permintaan total yang dihadapi setiap perusahaan dalam pasar. Pada

saat harga P1, perusahaan dominan tidak berproduksi. Bila harga dibawah P2 permintaan

pasar identic dengan permintaan industry,karena permintaan terhadapat perusahaan lain

sudah tidak ada (nol). Struktur penawaran industry digambar digambarkan oleh kurva Sm

yang merupakan penjumlahan biaya marjinal dari seluruh perusahaan dalam industri.

Sedangkan permintaan perusahaan dominan adalah Dd dengan struktur penawaran Sd. Untuk

mencapai laba maksimum perusahaan dominan menyamakan MR dan MC, sehingga menjual

seharga Pd dengan output sejumlah Qd.

Karena posisinya hanya sebagai penerima harga, perusahaan lainnya menetapkan

jumlah produksi berdasar harga yang ditetapkan perusahaan dominan (Pd) dengan harga jual

Pd per unit, jumlah output yang menghasilkan laba maksimum adalahQs, pada saat Pd = Sm.

Jumlah output yang diproduksi industri adalah Qm = Qs + Qd. Seandainya kolusi ekplisit

5
diijinkan, produsen membentuk kerja sama formal yang disebut kartel. Seperti yang

dilakukan oleh negara penghasil minyak bumi dalam kartel OPEC. Pembentukan kartel

menyebabkan produsen yang bergabung memiliki posisi oligopolis dominan dan dapat

mengambil inisiatif penentuan harga. Alat analisis perilaku kartel sama persis dengan alat

analisis perilaku perusahaan dominan (price leadership). Untuk mencapai hasil maksimal

kartel harus memiliki potensi monopolis (permintaan inelastic) serta memelihara kekuatan

dan stabilitas kerja sama (komitmen)

Dalam oligopoly keemimpinan harga adalah suatu alat untuk mengkoordinasi tingkah

laku harga oligopolistic yang memungkinkan perusahaan parusahaan yang saling

berhubungan satu sama lain memperoleh laba yang tinggi. Perilaku pimpinan harga terjadi

dalam struktur struktur oligipoli yang kolusif, dalam hal ini ada perusahaan yang dominan

dan perusahaan yang tidak dominan. Perusahaan yang dominan dinamakan sebagai

pimpinan (leader) sedangkan satu atau lebi perusahaan yang tidak dominan dan disebut

sebagai pengikut (follower). Perilaku perusahaan yang dominan akan menjadi contoh dan

indikator untuk diikuti oleh perusahaan lain untuk menghindari risiko. Model kepemimpinan

berbeda dengan kartel, pada kartel kedudukan anggota lebih formal dan relatif

terikat, sedangkan dalam model kepemimpinan harga, perusahaan-perusahaan dalam

struktur industri tersebut relatif lebih bebas.

Model oligopoli kepimpinan harga ini dapat dibagi beberapa jenis:

a. Pimpinan harga dari perusahaan yang mempunyai biaya terendah atau biaya rendah,

b. Pimpinan harga dari perusahaan yang dominan,

c. Pimpinan harga yang bersifat barometrik.

Pada tipe pimpinan harga oleh perusahaan yang dominan, ada sekelompok perusahaan

yang sangat menentukan tingkat harga sedangkan perusahaan lainnya berskala lebih

6
kecil. Perusahaan yang dominan dianggap mengetahui kurva permintaan perusahaan yang

berskla lebih kecil dan sewaktu-waktu perusahaan yang dominan dapat mendesak perusahaan

kecil untuk keluar dari pasar. Apabila perusahaan yang dominan menetapkan tingkat harga

lebih rendah maka pangsa pasarnya akan menjadi lebih besar.

Sedangkan tipe kepimpinan harga yang bersifat barometrik, perusahaan pimpinan

harga hanya sekedar barometer bagi perusahaan kecil untuk menghindari resiko. beberapa

pertimbangan suatu perusahaan yang dapat dijadikan sebagai barometer bagi perusahaan

lainnya:

a. Terjadinya persaingan yang sehat dalam suatu industri,

b. Dapat mengurangi kerja administrasi karena perhitugan yang berulang-ulang,

c. Perusahaan yang menjadi barometer telah menunjukkan prestasi yang bagus dan

ramalan-ramalan jarang meleset.

Kelemahan dari model ini adalah kalau perusahaan yang mempunyai biaya terendah

adalah perusahaan kecil, dan apabila ini terjadi maka sulit bagi perusahaan tersebut menjadi

pimpinan, dan kalaupun terjadi tidak akan bertahan lama. Hal ini disebabkan perusahaan-

perusahaan besar dengan kemampuan yang dimilikinya akan memperlihatkan kekuasaannya,

baik melalui persaingan iklan, perang harga da juga persaingan non harga.

2.3 Oligopoli pada Kurva Patah

Bila perusahaan-perusahaan dalam pasar tertentu berada dalam keadaan skala yang

sama, kedudukan sebagai pemimpin harga menjadi tidak feasibel. Dalam keadaan yang lebih

kurang sama, setiap perusahaan ingin memegang teguh kebebasan untuk menyesuaikan/

merubah kondisi lingkungan yang ada disekitar mereka. Pada kenyataannya, karena

sedikitnya perusahaan yang ada, setiap perusahaan mungkin memformulasikan peraturan

untuk tindakan mereka sendiri yang mengacu pada kemungkinan reaksi pesaing dalam

7
keadaan apapun. Sebelumnya telah dikemukakan tentang hubungan yang erat antara fungsi

permintaan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam satu pasar. Berikut ini akan

dicoba menjelaskan keadaan saling ketergantungan antara perusahaan. Untuk memberikan

gambaran yang sederhana dan jelas maka diasumsikan bahwa dalam pasar hanya terdapat dua

perusahaan saja namun dengan produksi barang berbeda.

Dalam model ini keseimbangan suatu perusahaan itu ditentukan pada waktu garis

permintaan yang dihadapi seorang produsen itu patah, karena MR yang dihadapi produsen

sama besarnya dengan MC, itu karena jika ada perubahan struktur biaya produksi maka tidak

akan berpengaruh pada tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Untuk membuat

model kurva permintaan patah coba kita memulai dengan memperhatikan gambar sebagai

berikut :

Gambar 2-2

Pada gambar kurva diatas dijelaskan bahwa, sebuah perusahaan memproduksi (q) unit

pada harga (p). Kurva permintaan perusahaan ini tergantung apakah perusahaan lain

mengikuti perubahan harga atau tidak. Pada kurva DD menjelaskan bahwa seorang pesaing

tidak akan menandingi perubahan harga. Tapi pada kurva D’D’ menjelaskan bahwa pesaing

akan menandingi bila terjadi perubahan harga. Pada gambar kurva tersebut menjelaskan, jika

seorang pesaing mengikuti penurunan harga pesaingnya tapi tidak mengikuti kenaikan

harganya, maka kurva permintaannya terdiri dari 2 bagian yaitu berupa DeD’. Pada kurva De

8
menjelaskan jika terjadi kenaikan harga, sedangkan kurva eD’ menjelaskan tentang keadaan

bila terjadi penurunan harga De akan terlihat lebih datar (elastic) jika dibandingkan dengan

eD’ (inelastic), itu dikarenakan pesaing lebih menandingi penurunan harga dari pada

kenaikan harga.

Maka bila disimpulkan model kinked demand dalam pasar oligopoli ini menjelaskan

bahwa, jika produsen menurunkan harga, maka perusahaan lain juga akan punya inisiatif

yang sama untuk menurunkan harga yang agar tidak kehilangan konsumen, tetapi jika satu

produsen menaikan harga maka produsen pesaingnya tidak akan ikut menaikan harga. Model

ini menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga itu selalu cenderung tegar atau

tidak berubah-ubah.

2.3.1 Model Kurva Permintaan yang Patah

Gambaran tentang Model Kurva Permintaan Yang Patah adalah setiap perusahaan

memiliki suatu terminologi variasi perkiraan yang tidak simetris atas pandangan perubahan

harga. Diasumsikan bahwa penjualan suatu perusahaan pada tingkat harga tertentu.

Gambar 2-3

9
Bila satu perusahaan menurunkan harganya diharapkan pesaingnya mengikuti

penurunan harga tersebut dengan maksud untuk menjaga langganannya. Dengan demikian

pengurangan harga terminologi variasi perkiraan adalah ∆Pi/∆Pj=1. Penurunan harga

diharapkan akan disesuaikan oleh perusahaan pesaing. Tetapi jika harga yang dinaikkan

perusahaan itu dengan harapan tidak akan diikuti oleh pesaingnya, mereka akan berpuas hati

membiarkan kenaikan harga tersebut, dan harga itu sendiri merupakan harga di luar pasar.

Dengan demikian untuk harga yang meningkat terminologi “variasi perkiraan” adalah

∆Pi/∆Pj=0. Gambar 2.3 menunjukkan karakteristik stabilitas dari model yang mengacu

kepada kondisi laba maksimum. Di sini kurva biaya marginal perusahaan-perusahaan sama

dengan kurva-kurva biaya marginal (MC1). Sedangkan kurva-kurva MR=MC yang

merupakan ketentuan laba maksimum tidak dapat dicapai karena MR tidak ditandai pada

tingkat output qk kurva MC memotong pada garis yang putus-putus. Dalam keadaan

terputus-putus tersebut perubahan output jauh dari titik qk kearah kiri atau kanan dari posisi

pesaing. Walaupun demikian qk merupakan titik output yang tepat dimana MR=MC.

Jika MR>MC berarti berada pada tingkat output lebih kecil dari qk, dan jika MR<MC

berada pada tingkat output lebih banyak dari qk. Sekarang terjadi pengaruh terhadap harga

dan jumlah barang akibat perubahan moderat baik dalam bentuk peningkatan atau penurunan

biaya marginal dari perusahaan-perusahaan yang ada di oligopoli, yang diperlihatkan oleh

kurva MC2 dan MC3. Karena ketiga kurva biaya marginal memotong garis terputus putus EF,

maka Pk dan qk secara tetap merupakan titik harga laba maksimum dan tingkat output

perusahaan tertentu sehingga kurva yang patah tersebut membentuk stabilitas harga yang

kurang lazim.

10
Gambar 2-4

Gambar 2.4 berikut ini mencoba menjelaskan stabilitas harga pada tingkat yang sama

bila kurva permintaan bergeser. Misalkan atas dasar pengamatan perusahaan terjadi

peningkatan permintaan dari D ke D’. Bila kepatahan terjadi pada tingkat harga yang sama

yaitu di Pk, maka pergeseran permintaan tidak akan memberi insentif kepada perusahaan

untuk merubah harga barangnya, walaupun tingkat output meningkat sebagai reaksi dari

permintaan yang lebih tinggi. Dalam keadaan demikian berarti harga akan tetap tidak efektif

oleh perubahan fungsi permintaan. Misalkan permintaan terhadap barang perusahaan

meningkat fungsi permintaan bergeser ke posisi seperti dinyatakan oleh AR’. Pergeseran ini

dapat saja disebabkan oleh peningkatan secara autonomous dari pilihan konsumen terhadap

produk tertentu suatu perusahaan atau mungkin disebabkan oleh pengaruh penyesuaian harga

yang dilakukan oleh perusahaan pesaing. Relevansi fungsi AR tidak bertahan lama. Dengan

kondisi permintaan yang baru, bila perusahaan terus menetapkan harga pada tingkat Po, ia

dapat menjual barangnya sebanyak X1 unit, dan pada tingkat harga yang lebih tinggi dari Po,

potensial penjualan dinyatakan oleh kurva fungsi permintaan AR’. Bila perusahaan memilih

harga yang lebih rendah dari Po dengan harapan bahwa pesaingnya akan mengikutinya, maka

penjualan yang diharapkan harus tidak dilihat dari fungsi permintaan yang efektif.

11
Dengan demikian fungsi permintaan efektif yang baru ar’ melalui titik k’ dan fungsi

permintaan efektif perusahaan adalah j’k’t’ dan fungsi hasil marginal yang baru adalah j’r’

dan porsi mr’ di bawah titik s’. Bila fungsi MC perusahaan melewati garis putus-putus fungsi

hasil marginal maka perusahaan tetap terus menetapkan harga di Po, tetapi output dinaikkan

pada tingkat X1. Gambar 2.4 adalah ilustrasi yang juga menyatakan bahwa semakin datar

kecondongan dari MC maka semakin kecil kemungkinan perubahan permintaan yang

mendorong perusahaan merubah harga barangnya.

2.4 Perbandingan Oligopoli dengan Pasar Persaingan Sempurna

2.4.1 Pasar Oligopoli

Oligopoli berasal dari kata oligos yang berarti banyak dan polein yang

berarti menjual. Jadi jika diartikan, pasar oligopoly merupakan bentuk pasar dimana

terdapat beberapa penjual atau produsen yang menguasai pasar dengan banyak

pembeli. Hanya saja pada pasar ini, barang yang dijual cenderung homogeny

sehingga tidak terlalu bias dibedakan antara satu produk dari suatu perusahaan

dengan produk dari perusahaan lain. Oleh karena itulah, pasar oligopoly juga

tergolong pasar persaingan tidak sempurna.

Berikut beberapa cirri mendasar dari pasar oligopoli yang membedakannya

dengan pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna.

a. Pada pasar oligopoly biasanya terdiri dari dua sampai sepuluh produsen yang

paling besar menguasai pasar (paling dikenal konsumen).

b. Jenis produk yang diperdagangkan cenderung homogen, seperti sabun mandi

yang umumnya sama antara satu perusahaan dan perusahaan lain sehingga

masih bias saling menggantikan.

12
c. Biasanya terdapat satu produsen utama (paling besar) yang bias menguasai

pasar sehingga kebijakannya berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan lain.

d. Harga barang antara satu produsen dan produsen lain cenderung sama.

Meskipun ada biasanya tidak begitu besar.

e. Produsen baru sulit masuk pasar dan ikut bersaing karena produsen lama akan

memainkan harga untuk mempertahankan konsumen.

f. Iklan atau promosi menjadi sangat penting dilakukan demi mempertahankan

eksistensi nama.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat ditarik kesimpulan juga bahwa pasar

oligopoly memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan tersebut seperti kualitas produk

yang terjaga karena kesadaran produsen akan adanya persaingan, konsumen

memiliki beberapa alternatif, serta adanya inovasi dari produsen untuk

mengembangkan produk dan layanannya.

Tak sulit untuk mencari contoh barang dari pasar oligopoli. Barang

kebutuhan dapur dan rumah tangga adalah contoh yang paling dekat dengan

kehidupan kita seperti sabun mandi, shampo, air mineral, bumbu masak, dan lain

sebagainya. Contoh lainnya adalah seperti produk semen, rokok, hingga sepeda

motor.

2.4.2 Pasar Persaingan Sempurna

Jika pasar oligopoly tergolong pasar persaingan tidak sempurna, maka

bagaimana pasar yang disebut persaingan sempurna? Secara sederhana, pasar

persaingan sempurna merupakan pasar dimana jumlah penjual (produsen) dan

pembeli (konsumen) sangat banyak serta jenis produk yang dijual sifatnya homogen.

13
Pada pasar jenis ini, satu pembeli atau satu penjual tidak bias mempengaruhi harga

barang karena harga yang ada di pasar merupakan hasil kesepakatan serta interaksi

penawaran dan permintaan atau dengan kata lain harga otomatis mengikuti

mekanisme pasar.

Agar lebih memahami tentang pasar persaingan sempurna, berikut beberapa

cirri dasarnya yang membedakan dengan pasar oligopoli.

a. Terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga satu bagian dari penjual atau

pembeli tidak bias mempengaruhi kondisi pasar secara keseluruhan.

b. Setiap produsen bias bebas keluar masuk pasar karena tidak memiliki

keterikatan dengan aturan khusus.

c. Penjual dan pembeli sama-sama sudah memiliki pengetahuan akan kondisi

pasar seperti mengetahui tingkat harga sehingga sulit untuk terjadi penipuan.

d. Produk yang dijual bersifat homogeny namun barang yang diproduksi satu

perusahaan bias menjadi pengganti sempurna untuk barang yang diproduksi

perusahaan lain. Hal tersebut dimungkinkan karena kualitasnya cenderung

serupa.

e. Umumnya tidak ada kesulitan jika sumber daya atau factor produksi

dipindahkan dari satu tempat ketempat lain karena semua tempat produksi

memiliki kesamaan baik metode atau proses distribusi.

Berdasarkan penjabaran di atas, bias disimpulkan pula beberapa hal yang

menjadi kelebihan dari pasar persaingan sempurna. Contoh kelebihannya adalah

seperti tidak ada perusahaan yang terlalu mendominasi, pembeli bias bebas memilih

14
produk dari banyak alternative produsen, harga barang cenderung stabil, serta

informasi pasar sudah sangat jelas sehingga kecurangan bias diminimalisasi.

Namun, selain kelebihan-kelebihan itu, terdapat juga beberapa kekurangan

dari pasar persaingan sempurna. Kekurangan tersebut diantaranya adalah minim

inovasi karena setiap produsen tidak memiliki motivasi pengembangan, tidak

adanya variasi barang yang terlalu mencolok antara satu produsen dengan produsen

lain, serta efisiensi yang dilakukan perusahaan tergolong terlalu tinggi sehingga

buruk bagi kondisi social pasar.

Contoh paling dekat dengan kehidupan akan pasar persaingan sempurna ini

adalah pasar yang menjual makanan pokok seperti beras. Seperti yang diketahui, ada

banyak mereka tau produsen beras dengan tentunya banyak pula pembeli. Meskipun

ada beberapa jenis beras, tetapi secara umum komoditas beras yang dijual tetaplah

homogen. Selain itu, meskipun ada campur tangan bulog tetapi dalam penentuan

harga tetap mengikuti mekanisme pasar serta setiap penjual dan pembeli sudah

mengetahui harga pasar dari beras itu sendiri.

Itulah beberapa hal terkait pasar oligopoly dan pasar persaingansempurna.

Jelas terdapat perbedaan dasar diantaranya keduanya terutama yang berkaitan

dengan struktur pasarnya seperti jumlah penjual, jenis barang, dan bagaimana

persaingan di dalamnya. Dalam penerapannya juga ada banyak contoh dari masing-

masing jenis pasar tersebut dan terbilang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

15
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Oligopoli adalah struktur pasar di mana ada beberapa pesaing yang relevan dan
masing-masing dari mereka memiliki kemampuan tertentu untuk mempengaruhi harga dan
kuantitas ekuilibrium Dalam oligopoli, pesaing memiliki kekuatan pasar, tetapi pada tingkat
yang lebih rendah daripada di monopoli. Kepemimpinan harga terjadi pada saat sebuah
perusahaan besar bertindak sebagai pemimpin dan perusahaan kecil lainnya menjadi
pengikutnya. Dalam oligopoly kepemimpinan harga adalah suatu alat untuk mengkoordinasi
tingkah laku harga oligopolistic yang memungkinkan perusahaan parusahaan yang saling
berhubungan satu sama lain memperoleh laba yang tinggi. Perilaku pimpinan harga terjadi
dalam struktur struktur oligipoli yang kolusif, dalam hal ini ada perusahaan yang dominan
dan perusahaan yang tidak dominan.

Bila perusahaan-perusahaan dalam pasar tertentu berada dalam keadaan skala yang
sama, kedudukan sebagai pemimpin harga menjadi tidak flesibel. Pada kenyataannya, karena
sedikitnya perusahaan yang ada, setiap perusahaan mungkin memformulasikan peraturan
untuk tindakan mereka sendiri yang mengacu pada kemungkinan reaksi pesaing dalam
keadaan apapun. Dalam model ini keseimbangan suatu perusahaan itu ditentukan pada waktu
garis permintaan yang dihadapi seorang produsen itu patah, karena MR yang dihadapi
produsen sama besarnya dengan MC, itu karena jika ada perubahan struktur biaya produksi
maka tidak akan berpengaruh pada tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Pada
model kinked demand dalam pasar oligopoli ini menjelaskan bahwa, jika produsen
menurunkan harga, maka perusahaan lain juga akan punya inisiatif yang sama untuk
menurunkan harga yang agar tidak kehilangan konsumen, tetapi jika satu produsen menaikan
harga maka produsen pesaingnya tidak akan ikut menaikan harga.

Pasar oligopoly merupakan bentuk pasar dimana terdapat beberapa penjual atau
produsen yang menguasai pasar dengan banyak pembeli. Hanya saja pada pasar ini, barang
yang dijual cenderung homogen sehingga tidak terlalu bias dibedakan antara satu produk
dari suatu perusahaan dengan produk dari perusahaan lain. Beberapa kelebihan tersebut
seperti kualitas produk yang terjaga karena kesadaran produsen akan adanya persaingan,
konsumen memiliki beberapa alternatif, serta adanya inovasi dari produsen untuk
mengembangkan produk dan layanannya. Sedangkan pasar persaingan sempurna
merupakan pasar dimana jumlah penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) sangat

16
banyak serta jenis produk yang dijual sifatnya homogen. Pada pasar jenis ini, satu pembeli
atau satu penjual tidak bias mempengaruhi harga barang karena harga yang ada di pasar
merupakan hasil kesepakatan serta interaksi penawaran dan permintaan atau dengan kata
lain harga otomatis mengikuti mekanisme pasar.

17
DAFTAR PUSTAKA

William A. Mc Eachern, Ekonomi Mikro, hal. 178


Maya Panorama. (2016). Struktur Pasar: Analisis Menggunakan Kurva. Yogyakarta: Idea
Press Yogyakarta
https://sridianti.com/oligopoli.html

18

Anda mungkin juga menyukai