“INDUSTRI OLIGOPOLI”
Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
UNIVERSITAS UDAYANA
Kampus Bukit, Jl. Raya Kampus Unud Jimbaran, Kec. Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Bali 80361
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa kami
panjatkan atas karunianya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyusun makalah ini sedemikian rupa yaitu dengan
judul “Industri Oligopoli” yang kami harap dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak yang membaca makalah
ini. Akhir kata, kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya dan
sebagaimana mestinya.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Adapun yang disebut dengan pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari hanya
beberapa produsen saja (few sellers). Untuk mengetahui pasar oligopoli tidak hanya dengan
jumlah produsen semata, namun ada beberapa indikasi yang menjadi corak pasar oligopoli.
Dalam pasar oligopoli pelaku usaha mempunyai kekuasaan menentukan harga ada kalanya
lemah dan ada kalanya sangat tangguh. Setiap pelaku usaha yang ada di dalam pasar yang sama
memiliki kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi harga pasar dan perilaku setiap
perusahaan akan mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam pasar. Dengan sedikitnya
jumlah pemain ini juga menyebabkan adanya saling ketergantungan (mutual interdependence).
Saling ketergantungan (mutual interdependence) tersebut membuat iklim persaingan antar
produsen atau perusahaan jadi lemah atau bahkan tidak terjadi. Karena dalam pasar oligopoli
sangat mungkin terjadi antar pelaku usaha yang ada akan saling mempengaruhi untuk
menentukan harga pasar, menentukan angka produksi barang dan jasa yang kemudian dapat
4
mempengaruhi pelaku usaha lainnya, baik yang sudah ada dalam pasar (existing firms) maupun
pelaku usaha yang masih di luar pasar (potential firms).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Obyektif
2. Manfaat Subyektif
Penelitian ini dapat mengembangkan ilmu ekonomi bisnis yang telah diperoleh selama
masa kuliah secara formal maupun informal dan mengembangkan rangsangan kritis
terhadap penerapan suatu ilmu pengetahuan yang telah diperoleh penulis. Penelitian ini
5
dapat mendorong penulis untuk kembali melakukan penelitian-penelitian lainnya dalam
mengembangkan ilmu hukum.
6
Bab 2
Pembahasan
7
tingkat yang konstan. Dengan adanya asumsi ini, maka akan terdapat sejumlah pergeseran yang
mengarah ke satu titik dan pergeseran balasan oleh kedua perusahaan sampai masing – masing
menjual 1/3 dari jumlah air murni yang akan dijual jika pasar berbentuk persaingan sempurna.
Dalam gambar 10 -3, D adalah kurva permintaan pasar untuk air murni. Jika perusahaan
A merupakan satu – satunya penjual di pasar, maka D = dA dan perusahaan A memaksimumkan
TR (Total Revenue) dan keuntungan totalnya pada titik A, dimana ia menjual 600 unit dengan
harga $6. Hal ini merupakan cara penyelesaian monopoli. Berikutnya, anggaplah bahwa
perusahaan B memasuki pasar dan berasumsi bahwa perusahaan A akan terus menjual 600 unit.
Maka kurva permintaan perusahaan B ditunjukkan oleh kurva permintaan total pasar D di
kurang 600 unit, dan ditunjukkan oleh dB dalam gambar 10 – 3. Dengan demikian, perusahaan
B memaksimumkan TR dan keuntungan totalnya di titik B (pada d B) dimana ia menjual 300
unit dengan harga $3. Perusahaan A sekarang bereaksi dan berasumsi bahwa perusahaan B
akan terus menjual 300 unit, mendapatkan kurva permintaannya yang baru, d’A’ dengan
mengurangkan 300 unit dari kurva total permintaan pasar D. Perusahaan A sekarang
memaksimumkan keuntungan totalnya di titik A’ pada dA. Perusahaan B sekarang bereaksi lagi
dan menjual di titik B’ dalam kurva permintaannya yang baru d’B.
Proses pergeseran antara kedua perusahaan itu cenderung mengarah ke titik E.
Akhirnya, baik perusahaan A maupun perusahaan B akan berhadapan dengan kurva permintaan
dE dan karenanya memaksimumkan keuntungan totalnyha dengan menjual 400 unit pada harga
$4 (titik E). Perusahaan lain kemudian juga akan menghadapi d E sebagai kurva permintaannya
(diperoleh dengan mengurangkan 400 unit dari kurva total permintaan pasar D) dan juga akan
berada pada titik E. Dengan demikian, setiap perusahaan akan terus menjual 400 unit pada
harga $4 dan memperoleh TR (Total Revenue) serta keuntungan total sebesar $1.600. output
400 unit dari setiap perusahaan akan terus menjual 1/3 dari output pasar persaingan sempurna
sebesar $1.200 (ditentukan oleh kondisi P = MC = 0).
Jika, dalam menentukan tingkat output terbaik, setiap perusahaan mengasumsikan
bahwa perusahaan lain mempertahankan harganya (dan bukan outputnya) pada tingkat yang
konstan, maka kita menghadapi model Bertrand.
8
mempunyai kapasitas produksi terbatas dan tidak dapat memenuhi seluruh penawaran
pasarnya sendirian, dan (3) setiap perusahaan dalam mencoba memaksimumkan TR atau
keuntungan totalnya, mengasumsikan bahwa perusahaan lain mempertahankan harganya
pada tingkat yang konstan. Akibat dari asumsi ini adalah bahwa akan terdapat fluktuasi harga
produk yang terus-menerus di antara harga monopoli dan harga output maksimum dari seriap
perusahaan. Fluktuasi harga kadang-kadang dapat diamati dalam pasar oligopolistis
9
memilih untuk memproduksikan jumlah yang memaksimalkan keuntungan, mereka
memproduksi jumlah yang lebih besar dari pada jumlah yang diproduksi oleh monopoli dan
lebih sedikit dari pada jumlah yang diproduksi oleh pasar persaingan. harga oligopoli lebih
rendah dari pada harga monopoli tetapi lebih tinggi dari pada harga di pasar persaingan ( yang
sama dengan biaya marginalnya).
10
11
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Oligopoli adalah organisasi pasar dimana terdapat beberapa penjual suatu komoditi.
Ciri - ciri pasar oligopoli yaitu dijalankan dua produsen atau lebih, produk yang dijual homogen
dan saling menggantikan, kebijakan produsen utama sebagai acuan produsen lainnya, harga
barang di pasar relatif sama, produsen baru kesulitan masuk pasar, membutuhkan strategi
pemasaran yang matang. Terdapat 3 model oligopoli yaitu model cournot, edgeworth, dan
chamberlin. Keseimbangan Nash , situasi dimana semua pelaku ekonomi yang berinteraksi satu
sama lain, masing-masing memilih strategi terbaik mereka dengan mempertimbangkan strategi
yang telah dipilih oleh pihak lain. Jika para penjual dapat membentuk kartel, maka mereka
akan memaksimalkan keuntungan total dengan memproduksi sebanyak jumlah yang dihasilkan
oleh monopoli dan menjualnya dengan harga monopoli. Kita dapat melihat bahwa oligopoli
yang besarpada intinya adalah sekelompok perusahaan kompetitif.
3.2 Saran
Dengan disajikannya dalam isi diatas, bisa kita buktikan bahwasannya keberadaan
industri oligopli merupakan sangatlah kuat, adanya banyak hambatan-hambatan juga di
dalamnya. Hal ini membuat sangat sulitnya untuk para pesaing-pesaing baru yang ingin masuk
kedalam pasar oligopoli ini. Untuk pertimbangan suatu keberadaan hambatan yang ingin
masuk yang sangat besar dan sangat signifikan didalam pasar industri oligopoli juga perlu
pengembangan rancangan dalam penilaian cara kerja industri tersebut. Secara teoritis sulit
sekali menetapkan jumlah perusahaan di dalam pasar, agar dapat dikatakan oligopoli.
12
Daftar Pustaka
Salvatore, Ph,D, Dominick. 2006. Mikro Ekonomi. Edisi Keempat. Penerbit Erlangga
13