Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


“Pasar Persaingan Oligopoli”

Dosen pengampu:
M. Mustaqim, S.E., M.M.

Oleh:
Pingkia Angelica Taufani 31423136
Roudhotus Sa’diyah. A 31423100

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’
SIDOARJO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pasar Persaingan Oligopoli” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dan kelancaran makalah ini bukan hanya
karena kemampuan penulis, tetapi banyak ditentukan oleh bantuan, masukan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, yang telah dengan ikhlas membantu
penulis demi terselesainya makalah ini, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, saran dan kritik yang
konstruktif senantiasa penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca.

Sidoarjo, 18 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................

BAB I ...............................................................................................................

PENDAHULUAN ...........................................................................................

1.1. Latar Belakang ....................................................................................


1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3. Tujuan .................................................................................................

BAB II .............................................................................................................

PEMBAHASAN .............................................................................................

2.1. Pengertian Oligopoli ...........................................................................


2.2. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli .....................................................................
2.3. Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan ..........................
2.4. Bentuk-bentuk hambatan Kemasukan Oligopoli ................................
2.5. penilaian Atas Pasar Oligopoli ............................................................

BAB III ............................................................................................................

PENUTUP .......................................................................................................

3.1. Kesimpulan .........................................................................................


3.2. Kritik dan Saran ..................................................................................

Daftar Pustaka ................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perusahaan merupakan perhimpunan individu yang
mengoordinasikan diri mereka sendiri untuk mengubah masukan
menjadi keluaran. Individu yang berbeda akan menyediakan jenis masukan
yang berbeda, seperti keterampilan dan berbagai peralatan modal, dengan
harapan dapat memperoleh imbalan dari melakukan hal tersebut. Oleh
karena itu, perusahaan diasumsikan memiliki tujuan utama yaitu
memaksimumkan labanya. Perusahaan yang memaksimumkan laba adalah
perusahaan yang memilih baik masukan maupun keluaran dengan tujuan
tunggal untuk mencapai laba ekonomi maksimum, yaitu perusahaan
menjadikan selisih antara pendapatan total dan biaya ekonomi total sebesar
mungkin. Agar tujuan suatu perusahaan tercapai, perusahaan tersebut harus
mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam suatu pasar.
Agar tujuan suatu perusahaan tercapai, perusahaan tersebut harus
mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam suatu pasar. Sebab, dalam
pasar oligopoli, produk atau barang dijual bersifat homogen walaupun
jumlah penjualnya banyak dan berbeda-beda. Berbeda dengan pasar
persaingan sempurna, hal ini menyebabkan munculnya persaingan yang
tidak sehat dan sangat ketat.
Masalah keputusan setiap perusahaan dalam memaksimumkan laba
adalah menentukan berapa jumlah barang yang tepat yang harus diproduksi
sehingga laba ekonomi yang diperoleh optimum. Secara empiris, strategi
yang digunakan perusahaan dalam menentukan jumlah barang
yang diproduksi agar dapat bersaing di pasar perlu diperhitungkan karena
memiliki kemungkinan untuk memengaruhi harga dan ekuilibrium pasar.
Prinsip ekonomi mikro dalam area manajemen telah banyak memberi
tuntunan dalam penentuan harga agar keuntungan maksimum (Misanam,
2012).
Kehadiran pasar oligopoli membuat para produsen dengan jumlah
sedikit tersebut menguasai pasar. Mereka juga saling bersaing untuk
mendapat konsumen sebanyak-banyak nya. Sehingga akan membuat
perusahaan atau produsen baru sulit masuk kedalamnya. Jumlah produsen
dan konsumen yang tidak seimbang, bahkan bisa dibilang memiliki gap
tinggi sangat berpengaruh terhadap harga pasar. Selain itu, akan muncul
persaingan cukup ketat antara para penjual. Tak jarang mereka saling
banting harga (Aji, 2017).
Karena beberapa sebab tersebut, pemerintah melarang adanya
praktek oligopoli. Aturan ini telah tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Pasar oligopoli juga merupakan
jenis pasar dimana jumlah produsen atau penjualnya lebih sedikit,
sedangkan pembelinya relatif banyak. Oleh sebab itu, pasar ini dikatakan
juga sebagai pasar dengan persaingan tidak sempurna. struktur pasar
oligopoli mengacu pada sifat dan tingkat persaingan untuk barang atau jasa.
Sejumlah faktor penentu struktur pasar yaitu jumlah dan sifat penjual,
jumlah dan sifat pembeli, sifat produk, kondisi atau kebebasan masuk dan
keluar dari pasar hingga skala ekonominya.
Adakalanya, pasar oligopoli hanya terdiri dari 2 perusahaan saja atau
disebut pasar duopoli. Biasanya dalam pasar oligopoli, perusahaan yang
menguasai pasar berjumlah antara 2-10 penjual yang menguasai
permintaan pasar. Namun, ada juga yang berpendapat kalau jumlah
perusahaan yang mendominasi itu menggunakan 3-5 perusahaan dominan
sebagai patokan pasar oligopoli ini. Namun hingga saat ini, tidak ada yang
mendefinisikan dengan jelas terkait jumlah perusahaan yang mendominasi
pasar oligopoli secara tepat (Qotrunnadha, 2022).
Menjelaskan terkait sikap seorang di dalam pasar oligopoli
merupakan hal yang rumit daripada menerangkan sikap pengusaha di
Perusahaan lainnya. perihal tersebut disebabkan karena karena tidak
adanya keberagaman dalam sifat-sifat berbagai industri dalam pasar
oligopoli. Akantetapi ada pula Perusahaan-perusahaan dalam oligopoly
yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Akhirnya, yang menjadi
akibat dari hal tersebut , kegiatan setiap Perusahaan sangat di pengaruhi
oleh kegiatan Perusahaan lainnya dalam industry yang sama (Sukirno,
2015).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian pasar Oligopoli?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Pasar Oligopoli?
3. Bagaimana Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan?
4. Bagaimana Bentuk-bentuk hambatan Kemasukan Oligopoli?
5. Bagaimana penilaian Atas Pasar Oligopoli?
1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian pasar Oligopoli.
2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Pasar Oligopoli.
3. Untuk Mengetahui Penentuan Harga dan Produksi Tanpa
Persepakatan.
4. Untuk Mengetahui Bentuk-bentuk hambatan Kemasukan
Oligopoli.
5. Untuk Mengetahui penilaian Atas Pasar Oligopoli.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Oligopoli


Dilihat dari segi bahasa, Oligopoli berasal dari dua kata yaitu
‘Oligos’ yang berarti banyak dan ‘polein’ yang berarti menjual. Jadi secara
bahasa, Oligopoli berarti menjual dalam jumlah banyak. Sedangkan dalam
ilmu ekonomi, Pasar Oligopoli adalah suatu jenis pasar dimana hanya
terdapat beberapa produsen (penjual) untuk menyediakan keperluan dari
pembeli yang banyak di pasar. Dalam kondisi seperti itu, maka barang yang
dijual menjadi cenderung homogen dan sulit dibedakan. Oleh karenanya,
Pasar Oligopoli tergolong sebagai salah satu jenis pasar dengan persaingan
yang tidak sempurna.
Menurut Alhaqy, (2008) Pasar oligopoli Oligopoli merupakan
tempat jual beli yang terdiri dari beberapa macam jenis perusahaan,
sehinggaaperilaku dari salah satu perusahaan cenderung akan berpengaruh
secara drastis terhadap pengusaha yang lain yang ikut didalamnya.
Sugiarto, (2021) mendefinisikan pengertian pasar oligopoli sebagai
jenis pasar yang terdiri dari beberapa produsen yang menghasilkan
sebagian besar total atau sebagai output di pasar. Singkatnya, pengertian
pasar oligopoli yaitu bentuk interaksi permintaan dan penawaran ketika ada
beberapa penjual.
Dalam pasar Oligopoli, tiap perusahaan akan memposisikan diri
sebagai bagian dari permainan pasar. Hal tersebut tentu perlu dilakukan
karena keuntungan yang mereka dapat sangat bergantung pada perusahaan
pesaingnya. Setiap kebijakan yang diambil satu perusahaan, akan sangat
mempengaruhi perusahaan lain sehingga persaingan akan semakin ketat
dalam membuat harga dan kualitas.
2.2. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan.
terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar
oligopoly, katakanlah 70 sampai 80 persen dari seluruh produksi atau nilai
penjualan dan di samping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil.
Sifat saling mempengaruhi (Mutual Interdependence) ini
merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam pasar oligopoli, yang
tidak terdapati dalam bentuk pasar lainnya. Dalam perekonomian yang
sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat karena teknologi sudah sangat
modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya
sesudah jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini
menimbulkan kecenderungan pengurangan jumlah perusahaan dalam
industri. Pasar oligopoli mempunyai beberapa ciri khas lain. Ciri-ciri
tersebut diterangkan dalam uraian berikut:
1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda
corak.
perusahaani dalam pasar oligopoli menghasilkan barang
standar (Standardized Product). Industri dalam pasar oligopoli
yang demikian sifatnya banyak dijumpai dalam industri yang
menghasilkan bahan mentah seperti produsen bensin , industri
baja dan aluminium dan industri bahan baku - seperti industri
semen dan bahan bangunan.
Di samping itu banyak pula pasar oligopoli yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda
corak (Differentiated Product). Barang seperti itu pada
umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang
menghasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk,
industri rokok , dan industri sabun cuci dan sabun mandi.
2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan
adakalanya sangat Tangguh.
Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu
yang singkat ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang
kehilangan pembeli akani melakukan tindakan balasan dengan
mengurangi harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya
Perusahaan yang mulanya menurunkan harga kehilangan
langganan. Dari dua kemungkinan ini , yang mana yang akan
wujud tergantung kepada bentuk kerjasama di antara
perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoly.
Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoli bekerja sama
dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada
tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan
mereka untuk menentukan harga adalah sangat besar, yaitu sama
seperti dalam monopoli.
3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan
promosi secara iklan.
Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut
adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama. Perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk iklan
yang lebih sedikit. Iklan tersebut terutama untuk memelihara
hubungan baik dengan masyarakat.
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh
perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda
corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya besar sekali untuk
perusahaan perusahaan yang seperti itu.

Menurut Arifin, (2012) ada 7(tujuh) Karakteristik atau ciri-ciri pasar


oligopoly:

1. Terdapat Produsen atau Penjual yang Menguasai pasar.


Artinya, penawaran satu jenis barang atau jasa hanya dikuasai
oleh beberapa perusahaan saja. Perusahaan bisa menggunakan
kekuatan pasar kolektif mereka untuk menaikkan harga dan
mendapatkan lebih banyak keuntungan.
2. Ada Hambatan untuk Masuk dan Keluar pasar.
Kondisi ini adalah segala sesuatu yang menghalangi atau
menghambat kemampuan perusahaan untuk masuk ke dalam
suatu industri atau pasar, begitu pula sebaliknya. Meski begitu,
hambatan dalam pasar oligopoli tidak sekuat dalam pasar
monopoli.
3. Barang yang Dijual Bisa Homogen dan Juga Bisa
Terdiferensiasi.
Produk mungkin homogen atau berbeda (hanya ada beberapa
perusahaan yang mendominasi pasar). Barang yang standar
biasanya akan dihasilkan perusahaan yang memang
menghasilkan bahan mentah, sedangkan barang yang berbeda
corak pada umumnya merupakan barang jadi.
4. Hanya Sedikit Perusahaan yang Menguasai Pasar.
Ciri pasar oligopoli adalah jumlah penjualnya sedikit (oligo).
Dengan demikian, setiap perusahaan akan bisa saling memantau
setiap gerakan dari semua pesaingnya.
5. Terdapat Ketergantungan yang Kuat Antarperusahaan.
Karakteristik pasar oligopoli dari adanya keterkaitan ini yaitu
tentang penurunan harga suatu perusahaan, yang cenderung akan
diikuti oleh perusahaan lainnya. Namun, apabila ada perusahaan
yang menaikkan harganya, perusahan lain belum tentu
mengikutinya.
6. Ada Satu yang Berperan Sebagai Market Leader.
Arti market leader yaitu dia yang memiliki pangsa atau segmen
pasar terbesar. Market leader juga memiliki kekuatan untuk
menetapkan harga, sehingga para penjual lain terpaksa akan
mengikutinya. Artinya, oligopoli bisa menetapkan harga.
7. Perusahaan Oligopoli Umumnya Berpromosi Melalui Iklan.
Iklan tentu akan sangat dibutuhkan untuk para oligopolis,
terutama bagi mereka yang menghasilkan barang berbeda corak.
Hal ini dilakukan dalam rangka mempertahankan pangsa pasar
yang telah dikuasai dan menarik pangsa yang pasar baru
(Sukirno, 2015).
2.3. Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan.
Dalam pasar oligopoli biasanya terdapat dua kondisi usaha, yaitu
yang pertama karena adanya perbedaan penetapan harga dan jumlah
produksi dari masing-masing perusahaan dan yang kedua adalah karena
adanya kesepakatan mengenai jumlah produksi yang dapat dilakukan oleh
masing-masing perusahaan dengan harga yang sama.Di pasar oligopoli
dimana ada sedikit penjual yang menjual barang yang sama, maka penjual
harus memerhatikan reaksi dari penjual lain.
A. Ciri perkaitan di Antara Perusahaan-Perusahaan.
Setiap keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
menimbulkan akibat kepada perusahaan lainnya. Apabila menyebabkan
perusahaan lain mengalami kerugian, perusahaan-perusahaan lain akan
melakukan tindakan balasan.
Di dalam pasar oligopoli, penurunan harga yang dilakukan suatu
perusahaan akan menyebabkan perusahaan lain mengalami kerugian
sehingga perusahaa-perusahaan lain akan melakukan penurunan harga
juga agar tidak kehilangan pelanggan.
B. Kurva Permintaan Terpatah (Kinked Demand Curve)

Gambar 1
Dalam keadaan tanpa adanya kesepakatan dalam menentukan
harga, reaksi-reaksi perusahaan dalam mengubah harga dapat
ditunjukkan oleh kurva permintaan yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Reaksi-reaksi tersebut akan membentuk kurva permintaan yang
terpatah (kinked demand curve).
a) Keseimbangan Awal
Dalam gambar 1, Kurva D1 D1 menggambarkan permintaan
yang dihadapi suatu perusahaan yang merubah harga sedangkan
perusahaan lainnya tidak merubah harga. Kurva D2 D2
menggambarkan permintaan yang dihadapi perusahaan yang
merubah harga dan perusahaan lainnya mengikuti merubah
harga. Misalkan harga keseimbangan pasar adalah Po dan
jumlah barang yang diminta adalah Qo.
b) Efek Penurunan Harga
Jika suatu perusahaan menurunkan harga ke P1 dan
perusahaan lain tidak ikut menurunkan harga, jumlah barang
yang diminta konsumen dapat meningkat ke C1. Perihal yang
sama juga akan berlaku jika harga turun lebih lanjut ke P2, jika
tidak ada reaksi dari Perusahaan yang lain maka permintaan
akan bertambah ketingkat B1. Namun apabila Perusahaan-
Perusahaan juga turut andil dalam menurunkan harga, Maka
pertambahan permintaan hanya naik pada tingkat B.
c) Efek Peningkatan Harga
Jika suatu perusahaan menaikkan harga ke P3 dan perusahaan
lain tidak ikut menaikkan harga, jumlah barang yang diminta
konsumen hanya dapat meningkat sampai A1. Akan tetapi
sekiranya perusahaan lain ikut menaikkan harga, maka jumlah
barang yang diminta konsumen dapat bertambah sampai ke titik
A2. Akan tetapi jika Perusahaan lain tidak mengubah harga, dan
tetap menjual pada P0 Maka Perusahaan yang menaikan harga
akan kehilangan langganannya.
C. Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan

Gambar, 2
Dari analisa dalam Gambar 2 dapat disimpulkan Bahwa selama
perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva biaya marginal
berada di atas MC2 atau di bawah MC1, keseimbangan pemaksimuman
keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan.
Dengan demikian, selama kurva biaya marginal memotong MR
diantara titik A1 dan A2 harga dan jumlah produksi perusahaan tidak
akan mengalami perubahan.
Misalnya pada mulanya biaya marginal adalah MC0. Untuk
memaksimumkan keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka
berdasarkan keadaan dalam Gambar 3 keuntungan maksimum dicapai
apabila harga adalah P0 dan jumlah produksi adalah Q0. Sekiranya
terjadi perubahan ke aras biaya produksi, misalkan biaya produksi
mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marginalnya
menjadi seperti yang ditunjukkan oleh MC2. Dari keadaan Gambar 3
dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih akan tetap
dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah P0 dan jumlah
barang yang diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya
marginalnya berada diatas MC2keseimbangan untuk memaksimumkan
keuntungan akan mengalami perubahan.
2.4. Bentuk-bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar
merupakan suatu bukti nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah
sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli. Faktor-faktor penting yang
menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli adalah:
A. Skala ekonomi
Apabila suatu perusahaan oligopolis dapat menikmati skala
ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti
semakin banyak produksinya semakin rendah biaya produksi per unit.
Sekiranya permintaan dalam pasar bertambah, perusahaan yang sudah
ada dalam industri akan mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk
memenuhi permintaan tersebut, karena mereka dapat menambah
jumlah produksi dan pada waktu yang sama mengurangi biaya produksi
per unit.
Perihal ini akan menyukarkan kemasukan perusahaan baru, karena
pada mulanya luas pasaran barangnya hanyalah sebagian kecil daripada
perusahaan yang telah ada, dan oleh karena itu biaya produksi per unit
adalah lebih tinggi daripada perusahaan yang lama.
B. Biaya Produksi yang Berbeda
Biaya produksi per unit yang berbeda sebagai akibat dari tingkat
(jumlah) produksi yang berbeda. Di samping itu biaya produksi dapat
pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap
tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan
perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan
perusahaan lama. Ini berarti kurva biaya total ratarata perusahaan baru
adalah lebih tinggi dari kurva biaya total rata-rata perusahaan yang
lama. Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru.
C. Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh
perusahaan lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat
kemasukan perusahaan baru. Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam
beberapa bentuk. Yang pertama ialah karena barang tersebut sudah
sangat terkenal, dan masyarakat sudah menaruh kepercayaan dan
penghargaan tertinggi ke atas barang tersebut.
Keistimewaan yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat
rumit yaitu ia terdiri dari komponen-konponen yang banyak sekali
sehingga sukar membuat dan memperbaikinya. Selanjutnya
keistimewaan lain yang meungkin dimiliki oleh perusahaan dalam
pasar oligopoli adalah ia memproduksi berbagai barang yang sejenis.
Kalau ia produsen rokok, maka rokok yang diproduksinya terdiri dari
berbagai bentu dan jenis sehingga dapat menyediakan berbagai produk
seperti rokok berfilter dan cerutu yang diingini masyarakat yang cita
rasanya berbeda-beda (Sukirno, 2015).
2.5. Penilaian Ke Atas Pasar Oligopoli
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli tiga aspek dari kegiatan
perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan diperhatikan, yaitu:
A. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber-Sumber Daya
Efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila
biaya marjinal= harga. Dan dalam perusahaan yang memaksimumkan
untung biaya marjinal= harga. Dengan demikian efisiensi penggunaan
sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal=hasil
penjualan marjinal=harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai
oleh perusahaan dalam oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi
ini perusahaan dalam oligopoli tidaklah menggunakan sumber-sumber
daya secara efisien.
Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat harga adalah
sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah. Dipandang dari sudut
skala ekonomi terdapat kemungkinan bahwa perusahaan dalam
oligopoly akan memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah
dari perusahaan dalam persaingan sempurna. Apabila industri tersebut
terdiri dari banyak perusahaan, setiap perusahaan hanya memproduksi
pada tingkat produksi yang sangat rendah dan tidak dapat menikmati
skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan demikian biaya
produksi per unit adalah lebih tinggi dari apabila skala ekonomi
tersebut dapat dinikmati.
B. Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Seperti dalam pasar monopoli, di dalam pasar oligopoli perusahaan
akan mendapat untung lebih normal. Keuntungan seperti ini dapat
diperoleh karena kemasukan perusahaan baru sangat sukar berlaku.
Maka keuntungan lebih normal dalam jangka pendek dapat terus
dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian dalam
perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup untuk membiayai
penyelidikan yang diperlukan untuk mengembagkan teknologi dan
melakukan inovasi.
Terdapat cukup alasan untuk berkeyakinan bahwa pasar oligopoli
merupakan struktur pasar yang paling memberikandorongan untuk
mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Dua alasan penting
dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini, yaitu: (a) adanya
untung yang lebih dari normal, dan (b) menekankan kepada persaingan
harga akan menimbulkan efek yang kurang menguntungkan kedudukan
perusahaan di dalam industri.
Oleh karena itu usaha untuk menarik lebih banyak langganan
dijalankan secara persainganbukan harga. Salah satu di antaranya
adalah dengan secara terus menerus mengembangkan barang-barang
yang diproduksikan supaya ia tetap mempunyai keistimewaan-
keistimewaan tertenu. Untuk mencapai tujuan ini perusahaan harus
terus berusaha mengembangkan teknologi kegiatannya dan membuat
inovasi yang diperlukan.
Di samping itu dorongan untung mengembangkan teknologi dan
terus menerus membuat pembaruan disebabkan pula karena perusahaan
tidak dapat menekankan usaha menarik pelanggan secara persaingan
harga-yaitu menarik langganan dengan cara mengubah harga penjualan
(Sukirno, 2015).
C. Keuntungan Perusahaan
Persaingan datang dari perusahaanperusahaan yang sudah ada dalam
industri tersebut. Dan dengan adanya kemungkinan persepakatan,
persaingan masih dapat dikurangi lebih lanjut. Persaingan yang dibatasi
ini memungkinkan perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi
normal. Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan
persaingan tersebut tidaklah seluas seperti di pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan monopolistis.
Kepada para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan
memperoleh untung yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat
yang kurang menguntungkan. Yang pertama, harga barang menjadi
lebih tinggi daripada apabila persaingan adalah lebih luas. Kedua,
jumlah barang-barang yang dapat dinikmati masyarakat adalah kurang
daripada yang dapat diperoleh dalam pasar persaingan sempurna.
Keburukan ini telah mendorong pemerintah melakukan pengawasan ke
atas kegiatan perusahaan-perusahaan oligopoli.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Oligopoli merupakan pasar dimana penawaran satu jenis barang
dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih
dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Praktek oligopoli biasanya dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan untuk
masuk ke dalam pasar, dan tujuan perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli adalah sebagai salah satu usaha untuk menikmati suatu
keuntungan dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan persaingan harga diantara pelaku usaha yang melakukan
praktik oligopoli menjadi tidak ada.
Dalam pasar oligopoli bersaing dalam hal jumlah perusahaan dan
perilaku perusahaan tersebut. di mana perusahaan-perusahaan tidak
melakukan persepakatan di antara mereka, tingkat harga adalah bersifat
rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap
berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya.
3.2. Kritik dan Saran
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
diatas masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah ini
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari pembaca.
Daftar Pustaka

Aji, H. (2017). Polemik pasar oligopoli. Kompas.Com, 5(3), 23–27.

ALHAQY, L. (2008). PASAR OLIGOPOLI. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 4(1),


282.

Arifin, I. (2012). Membuka Cakrawala ekonomi. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 6(4),
23–33.

Misanam. (2012). MAXIMASI LABA BAGI PERUSAHAAN OLIGOPOLI.


Jurnal Ekomikro, 5(6), 34.

Qotrunnadha, K. (2022). Mengenal Pengertian Pasar Oligopoli. Detik.Jabar, 1–4.


https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-6247224/mengenal-pengertian-pasar-
oligopoli-dari-ciri-jenis-dan-contoh

Sugiarto, D. (2021). Ekonomi Mikro. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 3(4), 35–47.

Sukirno, S. (2015). Mikroekonomi: teori Pengantar (3rd ed.). PT. RajaGrafindo


Persada.

Anda mungkin juga menyukai