Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PASAR OLIGOPOLI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.
Dosen Pengampu: Feri Dwi Riyanto, S.E., M.E

Disusun Oleh:
Kelompok 11

Dwi Ayu Lestari Sholikhah 220501110162


Muhammad Hanif Wibowo 220501110116
Maizatul akma wibowo 220501110057

KELAS E
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha
Penyayang. Selain itu, Kami juga memanjatkan puji syukur atas limpahan berkah
dan hidayah-Nya, sehingga penyelesaian makalah Pengantar Ekonomi Mikro
tentang Pasar Oligopoli bisa berjalan dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dihanturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad, para sahabat, keluarga dan pengikutnya sampai di hari kiamat,
terutama mereka yang memelihara otentisitas sunnah, baik dengan cara
penghapalan, periwayatan, penulisan, pengodifikasian, pengajian, pengamalan dan
penerbitan.
Dalam penulisan makalah ini, Saya berharap makalah ini dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat bagi pembaca tentang pentingnya upaya peningkatan
kualitas warga negara yang baik dalam membangun sebuah negara yang maju dan
sejahtera. Tentunya dalam pembuatan makalah ini, dengan segala keterbatasan,
tidak lepas dari kekurangan, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
meminimalisir kekurangan – kekurangan tersebut. Oleh karena itu, sangat di
harapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan
untuk membuat makalah ini dan saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Malang, 30 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
Latar Belakang ............................................................................................................ 4
Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6
Definisi Pasar Oligopoli .............................................................................................. 6
Faktor Lahirnya Pasar Oligopoli .................................................................................. 6
Ciri-ciri Pasar Oligopoli .............................................................................................. 7
Model-model Pasar Oligopoli ...................................................................................... 9
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli ............................................................... 10
Kelebihan .............................................................................................................. 10
Kelemahan ............................................................................................................ 11
Karakteristik Pasar Oligopoli ..................................................................................... 12
Kurva Permintaan Pasar Oligopoli ............................................................................. 12
Kurva Keseimbangan Pasar Oligopoli ....................................................................... 13
................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ......................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................... 14
Kesimpulan ............................................................................................................... 14
Saran......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat
yang berada di kalangan kelas bawah atau pun masyarakat yang berada di kalangan
kelas atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal antara penjual dan
pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa yang
diperjualbelikan. Pasar merupakan perwujudan dari kegiatan ekonomi,pasar
muncul karena pemenuhan akan kebutuhan semakin beragam.Pada awalnya dikenal
dengan sistem barter disini melakukan pertukaran barang dengan barang lain, dari
sini pasar terus berkembang dengan pesatnya sampai sekarang berbagai jenis pasar
bermunculan dengan celah-celah ekonomi berdasarkan permintaan pasar. Dalam
perkembangannya kita kenal pasar oligopoli sebagai bentuk bagian dari pasar saat
ini.
Salah satu aspek penting dari pasar oligopoli adalah keterbatasan pesaing yang
ada. Dalam pasar ini, jumlah pesaing relatif sedikit dibandingkan dengan pasar
persaingan sempurna, yang mengarah pada adanya interaksi strategis antara
perusahaan-perusahaan tersebut. Keputusan satu perusahaan akan mempengaruhi
respons dan keputusan pesaingnya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
kinerja keseluruhan pasar.
Dalam pasar oligopoli, Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai
bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua
usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi pasar oligopoli?
2. Apa saja yang menjadi faktor lahirnya pasar oligopoli?
3. Bagaimana ciri-ciri dari pasar oligopoli?
4. Apa saja jenis-jenis pasar oligopoli?
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar oligopoli?
6. Apa saja sumber terjadinya oligopoli?
7. Bagaimana karakteristik pasar oligopoli?
8. Bagaimana kurva permintaan pasar oligopoli?
9. Bagaimana kurva keseimbangan pasar oligopoli?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari pasar oligopoli.
2. Untuk mengetahui faktor lahirnya pasar oligopoli.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pasar oligopoly.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pasar oligopoli.
6. Untuk mengetahui sumber terjadinya oligopoli.
7. Untuk mengetahui karakteristik pasar oligopoli.
8. Untuk mengetahui kurva permintaan pasar oligopoli.
9. Untuk mengetahui kurva keseimbangan pasar oligopoli.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pasar Oligopoli


Pasar oligopoli adalah pasar yang biasanya terdiri dari dua sampai
sepuluh perusahaan yang menjual produk di pasar. Perusahaan pada pasar
oligopoli bisa menghasilkan produk homogen atau pun diferensiasi
(berbeda corak). Produk homogen dari pasar oligopoli diantaranya yaitu
semen, baja, dan alumunium. Sedangkan untuk produk diferensiasi
diantaranya mobil dan produk minuman ringan.
Kegiatan yang dilakukan oleh setiap perusahaan pada pasar
oligopoli akan menimbulkan pengaruh atau reaksi pada perusahaan lain
dikarenakan perusahaan pada pasar oligopoli tidak begitu banyak. Sebagai
contoh, dari produk semen. Jika semen merk Gresik menurunkan harga
maka akan menimbulkan reaksi pada perusahaan semen lainnya seperti
Holcim, Semen Padang, Indocement, untuk menurunkan harga produknya
karena jika tidak ikut menurunkan produk mereka, konsumen pasti akan
lebih memilih membeli semen yang harganya lebih murah. Contoh
selanjutnya pada produk diferensiasi yakni produk minuman coca-cola saat
mengeluarkan varian rasa coca-cola zero sugar. Produk pesaingnya yaitu
Pepsi ikut membuat varian yang sama yaitu Pepsi Cola Zero Sugar.
Persaingan pada produk diferensiasi umumnya bukan persaingan harga
melainkan persaingan non harga.
Pasar Oligopoli akan selalu menimbulkan pengaruh pada satu sama
lain saat kebijakan baru dikeluarkan. Maka dalam pasar Oligopoli
diperlukan adanya kesepakatan agar tidak menimbulkan kerugian. Biasanya
mereka melakukan penetapan harga atau kesepakatan dalam menentukan
pangsa pasar untuk menghindari terjadinya perang harga.

2.2 Faktor Lahirnya Pasar Oligopoli


a. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi
ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan
mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada
penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam
menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut
pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat
sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar
dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan).
Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan.
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri
mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur
oligopoli Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam
proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai
bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan
hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak
mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna,
monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan
kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat
memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli,
kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk
bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry
yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki
kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat
sedikit produsen.

2.3 Ciri-ciri Pasar Oligopoli


a. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan.
Dalam pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai
penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para
perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini
menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati
dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya. Sifat
saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus dari
pasar oligopoli.
b. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang
berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun
memenuhi standar tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya
merupakan barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang
mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan
bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang yang
berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industry
mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan lain-lain.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar
Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat
banyak.
d. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal
besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan
tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki
pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia).
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan
peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar
oligopoly tersebut.
f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
g. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah
pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang
karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli,
oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli
yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan
tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan produknya dibanding
produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
h. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan
baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat
dengan pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan
barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-
barang yang dijual perusahaan baru tersebut.
i. Harga Jual Tidak Mudah Berubah
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa
dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena
penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu
perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba
harga naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini
dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual
varian yang sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.

2.4 Jenis-jenis Pasar Oligopoli


Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga paraekonom
mengembangkan berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis.
Sayangnya, tidak ada satu pun model yang dapat diterima secara umum sebagai
model terbaik.
Berikut ini disampaika beberapa model oligopoli yang dikembangkan oleh
para ekonom:
a. Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model)
Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan
bahwa kalau ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan
harga maka ia akan kehilangan langganan karena tak ada produsen lainnya yang
bersedia menaikkan harga. Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli
tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing
akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya
terjadilah perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli
saling mempengaruhi pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan
menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat
yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para
produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan
kolusi (kesepakatan).
b. Model Cournot (cournot model)
Model cournot yang disebut juga doupoli dikembangkan oleh Augustin Cournot
seorang ahli ekonomi berkebangsaan prancis pada tahun 1838.
Asumsi utama dari model ini adalah bahwa jika perusahaan telah menentukan
tingkat produksinya, ,aka perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atas
dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat
produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual
produk yang homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. Harga
pasar ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan
oleh dua perusahaan dengan permintaan pasar.
c. Model Stackelberg (Stackelberg Model)
Dalam model Stackelberg diasumsikan nahwa dipasar terdapat dua
perusahaan, satu bertindak sebagai pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan
berlaku sebagai pengikut (follower). Perusahaan yang bertindak sebagai
pemimpin mempunyai kewenangan untuk menentukan jumlah output yang
akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Atas dasar jumlah
output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan
pengikut akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu
menganggap bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah tingkat
outputnya.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli


A. Kelebihan
● Nominal harga yang cenderung stabil memberikan
keuntungan tersendiri bagi pembeli dan ekonomi makro
karena akan mempermudah dalam menentukan anggaran
keluar untuk belanjanya, sehingga dengan keadaan pasar
yang seperti ini tentu akan relatif menguntungkan bagi
kestabilan antara pedagang di pasar.
● Adanya inovasi inovasi yang baru dalam membentuk produk
produk terbaru dan dalam kebutuhan riset dan
pengembangan produk sehingga akan memperoleh
keuntungan yang lebih berlipat ganda, dengan ada profit ini
akan sangat berguna untuk pengembangan produk yang
lebih inovatif lagi.
● Meratanya antara persaingan satu dengan yang lainnya
mengakibatkan keuntungan antara perusahaan satu dengan
perusahaan lainya mendapatkan keuntungan yang relatif
tidak jauh berbeda
● Pembeli sangat diuntungkan dengan adanya berbagai macam
jenis barang atau jasa, sehingga pembeli bisa sangat bebas
dalam menentukan barang atau jasa apa yang diinginkannya
● Adanya rasa berkompetensi antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain membuat mereka berkompetensi juga dalam
hal kepuasan konsumen
● Dalam kegiatan proses pengolahan berjalan lebih efisien
● Kualitas produk di pasar akan semakin maju dikarenakan
adanya rasa berkompetensi antara satu perusahan dengan
perusahaan lain sehingga menemukan ide yang berinovatif.
B. Kelemahan
● Dikarenakan perusahaan memiliki kekuatan dalam
menentukan nominal harga pasar, maka menyebabkan
potensi perang harga ini juga akan semakin besar.
● Oligopoli memungkinkan memberikan dampak pada suatu
loyalnya pembeli terhadap suatu macam jenis produk
barang atau jasa dan merk tertentu, sehingga hal inilah yang
menyebabkan suatu perusahaan baru sulit terjun kedalam
persaingan pasar ini
● Kemungkinan terjadi dalam pasar ini yaitu terdapat banyak
hak royalti dalam beberapa produk mereka, hal inilah yang
menyebabkan suatu perusahaan lain akan sulit
mengembangkan produk yang sama
● Bagi pengusaha baru yang ingin terjun kedalam ke pasar ini
akan membutuhkan dana modal yang sangat besar, dalam
hal ini sudah menjadi ketentuan jika ingin bersaing dalam
pasar ini. ▪ Adanya rasa bersaing yang berakibat pada
timbulnya banyak berbagai macam jenis barang dan jasa di
pasar ini, maka dari itu dibutuhkan dana besar untuk
memenangkan persaingan di pasar ini untuk biaya
marketing dan produksi
● Dapat terjadi pemborosan sumber bahan ekonomi karena
terus menerus digunakan
● Sulitnya untuk mewujudkan pendapatan secara merata
● Terjadi eskploitasi yang berkelanjutan dalam kegiatan jual
beli

2.6 Karakteristik Pasar Oligopoli


● Memiliki konsumen atau peminat produk yang banyak
● Pasar oligopoli hanya memiliki beberapa produsen atau penjual.
dikarenakan susahnya produsen baru untuk dapat masuk ke jenis
pasar ini
● Produk yang dipasarkan serupa atau identic tetapi tentunya setiap
perusahaan pasti berbeda untuk menyajikan produknya masing
masing
● Seringnya memasang iklan untuk meningkatkan pemasaran
● Adanya saling ketergantungan antar perusahaan perusahaan di
dalamnya sehingga perusahaan tidak dapat bertindak secara bebas
dalam menentukan harga produknya.
● Harga yang ditetapkan cenderung memiliki kesamaan , atau selisih
yang sedikit. Sehingga perusahaan menetapkan harga yang
cenderung umum
● Perusahaan baru akan lebih susah masuk di sistem pasar ini.

2.7 Kurva Permintaan Pasar Oligopoli


Kurva permintaan yang relevan bagi perusahaan adalah ABD2 (garis tidak
putus-putus). Sampai batas harga P1, kurva permintaan yang relevan adalah AB,
karena jika perusahaan menetapkan harga di atas P1, pesaing tidak bereaksi
Akibatnya bila oligopolis menetapkan kenaikan harga misalnya, 10% (P3) ia akan
kehilangan permintaan lebih besar dari 10% (Q1 - -> Q3). Hal ini karena oligopolis
lainnya tidak ikut menaikkan harga. Sebaliknya jika oligopolis menetapkan harga
di bawah P1, misalnya P2, pesaing bereaksi. Kurva permintaan yang relevan adalah
BD2 Bila oligo-polis menurunkan harga sebesar 10 % tambahan permintaan yang
diperoleh lebih sedikit dari 10%, karena perusahaan-perusahaan lainnya ikut
menurunkan harga (bereaksi). Mereka tidak mau konsumennya berpindah ke
perusahaan yang tadi menurunkan harga. Kurva penerimaan marjinal (MR) yang
relevan bagi perusahaan adalah ACDE. Harga keseimbangan pasar adalah P₁
2.8 Kurva Keseimbangan Pasar Oligopoli
Pada Diagram dibawah ini, oligopolis berada dalam keseimbangan pada
saat MR=MC (titik D) dengan jumlah output Q1. Tetapi perubahan struktur biaya
(berubahnya MC) tidak otomatis memengaruhi harga jual, sebab dapat
menimbulkan reaks pesaing. Jika MC bergeser di antara MC1 sampai MC2 harga
tidak berubah. Oligopolis juga tidak akan mengubah jumlah output, sebab sangat
merugikan. Misalnya output dinaikkan ke Q2, pesaing akan bereaksi karena kurva
MR yang relevan adalah ACDE Akibatnya laba menurun karena MR < MC. Jika
oligopolis mengurangi output ke Q3, (harga lebih tinggi dari P₁), pesaing tidak
bereaksi, sehingga hal ini merugikan, sebab pada produksi Q3, MR > MC dan laba
yang diperoleh berkurang.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari beberapa perusahaan yang
menjual produk, baik homogen maupun diferensiasi. Dalam pasar ini, keputusan
dan kegiatan setiap perusahaan akan saling mepengaruhi satu sama lain karena
jumlah perusahaan yang terbatas.
Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya pasar oligopoli meliputi efisiensi
skala besar, kompleksitas manajemen. Pasar oligopoli memiliki beberapa ciri
khas, antara lain terdiri dari sekelompok kecil perusahaan, terdapat hambatan bagi
pesaing baru, adanya saling ketergantungan antara perusahaan, dan periklanan
yang intensif, hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, Pasar ini
juga sulit dimasuki oleh perusahaan baru dan harga jual cenderung stabil.
Beberapa jenis pasar oligopoli yang dikembangkan oleh para ekonom
termasuk Model Permintaan Yang Patah, Model Cournot, dan Model Stackelberg.
Setiap model memiliki pendekatan dan asumsi yang berbeda dalam menganalisis
perilaku perusahaan dalam pasar oligopoli.
Kelebihan pasar oligopoli antara lain harga yang cenderung stabil, inovasi
produk yang lebih maju, persaingan yang seimbang, variasi produk yang banyak,
dan efisiensi dalam proses produksi, kualitas produk semakin maju,. Namun, pasar
oligopoli juga memiliki beberapa kelemahan, seperti potensi perang harga,
sulitnya perusahaan baru masuk ke pasar, dan kesulitan dalam pengembangan
produk yang sama, terjadi pemborosan sumber bahan produk, terjadi eksploitasi
yang berkelanjutan.
Karakteristik pasar oligopoli meliputi jumlah konsumen yang banyak,
sedikitnya jumlah produsen, produk serupa atau identik, sering memasang iklan,
harga sama, serta adanya persaingan yang intens antara produsen.
Secara keseluruhan, pasar oligopoli memiliki dinamika yang kompleks dan
melibatkan interaksi antara perusahaan-perusahaan yang terbatas. Pengambilan
keputusan dan strategi perusahaan dalam pasar ini sangat penting untuk tetap
bersaing dan mempertahankan pangsa pasar.
3.2 Saran
Kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan mungkin
dalam pembahasan diatas terdapat kekurangan atau tidak sesuai dengan
temanya maka dari itu kami selaku tim penyusun makalah ini sangat
mengharapkan kritik dan saran dari teman- teman ataupun pembaca makalah
ini. Bila ada kekurangan dari pembahasan makalah kami mohon dimaklumi,
karena kami sekedar belajar. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia. 2018. “Teori Mikroekonomi: Suatu
Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional.” Jakarta:
Kencana.
Gregory, N. Mankiw. 2019. Jakarta: Salemba Empat.
Marina, A. & Fatihudin, D. 2008. Pasar Oligopoli di Indonesia (Kasus dan Trading
Term Dominasi Carrefour pada Pasar Ritel Modern di Indonesia. Balance
Economics, Bussiness, Management and Accounting Journal, Th. V / No.
9.
Miar, & Batubara, K.R. 2019. Analisis Konsentrasi Rasio Industri Brsar dan Sedang
di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Subsektor
Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2017. Jembatan : Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 16, No. 2, 121-132.
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2008. “Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi8 & Makroekonomi)”. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Siregar, A. 2018. Pengaruh Penguasaan Materi Penawaran terhadap Hasil Belajar
Ekonomi Siswa pada Materi Bentuk Pasar Barang di Kelas X SMA Negeri
Batang Onang. Jurnal MISI Insitut Pendidikan Tapanuli Selatan, Vol. 1, No.
1, 124-137.
Sujanti, Jun dkk. 2018. “Belajar Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro) Berbasis
Karakter”.Jakarta: Deepublish.
Sukirno, Sadono. 2008. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai