PASAR OLIGOPOLI
Adapun saya sebagai penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
pelajaran PENGANTAR MANAJEMEN DAN BISNIS karna telah membimbing
saya dalam pembuatan membuat makalah ini.kepada kedua orang tua,dan Teman-
teman,karna telah memberi dukungan dan bimbingan.
Tujuan saya membuat makalah ini,karna ini merupakan salah satu tugas yg
diberikan oleh dosen,sebagai mata kuliah wajib PENGANTAR MANAJEMEN DAN
BISNIS.saya sadar makalah ini masih jauh dari sempurna,saya berharap kiaranya
dosen dapat memberi masukan kepada saya agar dapat menjadi lebih baik,semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
PENULIS
( )
KARAKTERISTIK …………………………………(9)
MODEL ……………………………………………..(13)
JENIS ………………………………………………..(14)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang
berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas
atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk
mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan.
Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligpoli mulai dari
unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya setiap perusahaan
memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan
pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba
normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga
menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek
oligopoli menjadi tidak ada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam
kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui
keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik
dengan kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga
untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai
oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,
pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan
untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba
normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik
oligopoli menjadi tidak ada.
Pasar Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana
salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar ( price
leader ). Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,
pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan
untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Di Indonesia pasar oligopoli dapat
dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator
selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat.
periklanan.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan
persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga
dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar
tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam
industri oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal
untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang
persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan
5. Model Oligopoli
Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom
mengembangkan berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya,
tidak ada satu pun model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik.
Berikut ini akan disampaikan beberapa model oligopoli yang dikembangkan oleh para
ekonom.
a. Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model)
Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan bahwa
kalau ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka ia
akan kehilangan langganan karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan
harga. Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas
pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan
tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para
produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi pasar oligopoli tidak dapat
memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan
harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga.
Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak
melakukan kolusi (kesepakatan).