Anda di halaman 1dari 4

PASAR OLIGOPOLI

1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI


Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoly pertama kali
digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam
karya tersebut dikatakan bahwa harga tidakharus berada pada tingkat kompetisi ketika
perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh
Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples
mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah
oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap
sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya.

Istilah Oligopoli berarti beberapa penjual.Beberapa penjual di dalam konteks ini maksudnya
dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti
paling sedikit 2 ssan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan, pasar Oligopoli merupakan suatu
struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang
bersaing. Jika pasar oligopoly hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut duopoly.
Pasar Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau
beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar (price leader).Di Indonesia pasar
Oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalkan pada pasar semen, pasar pelayanan
operator seluler, pasar otomotif, serta pasar yang bergerak dalam industry berat. Adapun ciri-ciri
dari pasar oligopoly yaitu :
1. Terdapat beberapa penjual
2. Barang yang dijual homogeny atau beda corak
3. Sulit dimasuki perusahaan baru
4. Membutuhkan peran iklan
5. Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
6. Harga jual tidak mudah berubah

Di pasar ini, keputusan harga berada di segelintir pemain, walaupun berada di banyak
pemain. Sebagai price leaders, segelintir pemain ini bisa membuat skema sebagai berikut:

 Perusahaan oligopoli berkonspirasi dan berkolaborasi untuk membuat harga monopoli


dan mendapatkan keuntungan dari harga monopoli ini
 Pemain oligopoli akan berkompetisi dalam harga, sehingga harga dan keuntungan
menjadi sama dengan pasar kompetitif
 Harga dan keuntungan oligopoli akan berada antara harga di pasar monopoli dan pasar
kompetitif
 Harga dan keuntungan oligopoli tak dapat ditentukan, indeterminate.

Pasar Oligopoli terdapat 2 Jenis yaitu :


a. Oligopoli Murni : menjual barang yang homogeny. Biasanya banyak dijumpai dalam
industry yang menghasilkan barang mentah. Contohnya : pasar semen, produsen bensin.
b. Oligopoli Diferensial :menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah
barang akhir. Contohnya : pasar mobil, pasar sepeda motor.

KEBAIKAN PASAR OLIGOPOLI


 Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
 Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
 Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual
 Adanya penerapan teknologi baru

KEBURUKAN PASAR OLIGOPOLI


 Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
 Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
 Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopoly karena
semangat bersaing kurang
 Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik factor produksi
 Sulit ditembus/ dimasuki perusahaan baru
 Bisa berkembang kea rah monopoli

PENYEBAB –PENYEBAB PEMUSATAN OLIGOPOLI


 Skala ekonomi yang ada dalam produksi barang-barang tertentu
 Siklus-siklus bisnis yang menyingkirkan pesaing-pesaing lemah
 Keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung
 Hambatan-hambatan lainnya perkembangan teknologi dan periklanan
2. KARAKTERISTIK PASAR OLIGOPOLI

a. Hanya sedikit Perusahaan dalam Industri (Few Number of Firms)


Secara teoritas sulit untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar agar dapat
dikatakan oligopoly.Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah perusahaan diasumsikan
kurang dari sepuluh.Dalam kasus tersebut hanya terdapat dua perusahaan (Duopoli).Kekuatan
perusahaan-perusahaan dalam industry dapat diukur dengan menghitung rasio konsentrasi. Rasio
konsentrasi menghitung berapa persen output dalam pasar oligopoly dikuasi oleh perusahaan-
perusahaan yang dominan (4 – 8 perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan (CR4)
60% berarti 60% output dalam industry dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang
semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna.Pasar suatu
industry dinyatakan berstruktur oligopolistic apabila CR4 melebihi 40%.Dapat juga diukur
delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika CR8 80%, berarti 80% penjualan output
dalam industry dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.

b. Produksi Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferensiasi Product)


Jika dalam persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output strategy) untuk
meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu mengendalikan
harga dan output. Maka dalam pasar oligopoly bentuk persaingan antar perusahaan adalah
persaingan harga (pricing strategy) dan non harga (non pricing strategy). Contoh pasar oligopoly
yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industry mobil, rokok, film kamera, sedangkan
yang menghasilkan produksi homogeny adalah industry baja,pipa, paralon, seng, dan kertas.
Pergolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistic semakin
besar tingkat diferensinya perusahaan semakin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-
perusahaan lainnya.Berarti oligopoly dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi
reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.

c. Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (Interdependence Decisions)


Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi
perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (exixting firms) maupun yang masih di luar industry
(potensial firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk industry.
Perusahaan yang usdah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas (limiting price)
yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah tingkat maksimum.
d. Kompetisi Non Harga ( Non Pricing Competition)
Dalam upaya mencapai kondisi opyimal perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun
juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat berupa sebagai
berikut :
 Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi
 Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
 Mempengaruhi prilaku konsumen
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat
efesien yang sangat tinggi.Informasi- informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat
memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.

Anda mungkin juga menyukai