Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :Angela


………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :042892698


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4432/ BISNIS INTERNASIONAL


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 21/ Jakarta


………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2019/2020 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu
barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi
harga. Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang
menjual sedikit atau beberapa penjual. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang
terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik
pangsa pasar terbesar (price leader). Biasanya terdiri dari dua sampai 10 penjual. Penguasaan
penawaran dalam pasar oligopoli dapat dilakukan secara independen atau sendiri-sendiri
ataupun secara diam-diam bekerja sama. Ciri keterkaitan yang khas pada pasar oligopoli
adalah kebijakan penurunan harga barang oleh suatu perusahaan cenderung akan diikuti oleh
perusahaan lannnya. Hal ini tidak terjadi ketika perusahaan lainnya menaikkan harga
barannya.

Dalam menjalankan usahanya, iklan dan promosi berperan sangat penting bagi
oligopolis. Iklan dan promosi akan membentuk persepsi konsumen mengenai perbedaan satu
produk dengan produk lainnya (diferensiasi produk). Hal ini dikarenakan pada dasarnya
oligopolis menjual barang yang relatif homogen sehingga dapat saling menggantikan (bersifat
substitusi walau tidak sempurna). Oleh karenanya, loyalitas konsumen pada satu produk
harus dijaga agar tidak berpindah ke produk lainnya.

Ciri-ciri Pasar Oligopoli

1. Barang yang diperjualbelikan relatif homogen namun terdiferensiasi. Contohnya adalah


sabun mandi dengan berbagai aroma dan bentuk, telepon seluler dengan berbagai ragam
tekhnologi dan tampilan, dan lainnya
2. Promosi melalui iklan secara terus-menerus. Tujuan promosi ini adalah untuk menarik
pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Untuk perusahaan penghasil barang
standar, biaya iklan relative lebih kecil dan pomosi bertujuan untuk memelihara
hubungan baik dengan masyarakat.
3. Terdapat beberapa penjual di pasar (umumnya kurang dari 10) dengan banyak pembeli di
pasar
4. Produsen baru dapat memasuki pasar oligopoli ini walau sulit. Dibutuhkan modal yang
besar untuk dapat bersaing dalam pasar oligopoli. Terutama ketika perusahaan yang
sudah lama kemudian menurunkan harga besar-besaran (predatory pricing) sehingga
membuat perusahaan baru sulit bertahan
5. Sistem harga yang kaku. Karena sifatnya yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan,
perilaku satu perusahaan menjadi sangat terasa pengaruhnya bagi perusahaan lain,
sehingga menimbulkan ketergantungan dari masing-masing strategi atau tindakan yang
diambil. Ketergantungan terutama terjadi dalam penetapan harga, dimana penetapan
harga yang dilakukan oleh satu perusahaan akan segera diikuti oleh perusahaan lain,
sehingga pada akhirnya memunculkan kekakuan harga di tingkat tertentu pada pasar
oligopoli.
6. Setiap produsen atau perusahaan cenderung untuk memberlakukan harga pasar yang
umum.
7. Penjual di pasar oligopoli memiliki kemampuan dalam menentukan harga karena adanya
perbedaan dari masing-masing produk yang ditawarkan
8. Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk
menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari
produk oligopoli: semen, air mineral.

Karakteristik Pasar Oligopoli.

1. Terdapat Beberapa Penjual (Few Sellers) Hanya terdapat beberapa penjual yang ada di
pasar. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa pasar masing-masing perusahaan di pasar
cukup signifikan.
2. Saling Ketergantungan (Interdependence) Pada struktur pasar persaingan oliogopoli
keputusan strategis perusahaan sangat ditentukan oleh perilaku strategis perusahaan lain
yang ada di pasar.
3. Sejumlah besar perusahaan-perusahaan dominan, dengan beberapa yang kecil lainnya.
4. Suatu produk yang distandarisasikan maupun dibedakan, Kekuatan dari perusahaan-
perusahaan dominan terhadap harga, namun ketakutan akan pembalasan.
5. Hambatan-hambatan secara teknologi dan ekonomi untuk menjadi suatu perusahaan
yang dominan.
6. Penggunaan persaingan non harga yang ekstensif akibat ketakutan akan perang harga.

Faktor-Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli

1. Efisiensi Skala Besar


Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi. Profit
hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi.
Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses
produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara
optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur
biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang
bisa diterima pasar dan produsen.
2. Kompleksitas Manajemen
Perusahaan harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu
bertahan dalam struktur industri yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak
perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya
hanya terdapat sedikit produsen.

Macam-macam pasar oligopoli.

1. Oligopoli murni (pure oligopoly).


Menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang
menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik. misalnya praktik oligopoli pada
produk mineral dalam kemasan atau semen.
2. Oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly).
Menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir atau
merupakan suatu bentuk praktik oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat
dibedakan.
Misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal
seperti Honda, Yamaha, Suzuki.

Struktur pasar dengan jenis pasar Oligopoli, memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan, yaitu:
Kelebihan pasar oligopoly sebagai berikut :

1. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.


2. Adanya penerapan teknologi baru
3. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi.
4. Persaingan antar produsen dapat memberikan keuntungan bagi konsumen, terutama
karena akan meningkatkan kesadaran produsen untuk memuaskan kebutuhan konsumen
5. Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga.
6. Terdapat sedikit pemjual karena memerlukan investasi besar.
7. Penjual sedikit sehingga dapat mengendalikan harga.
8. Bila terjadi persaingan harga, konsumen diuntungkan.
9. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan terhadap barang yang ingin dikonsumsinya.
10. Perusahaan umumnya terus melakukan inovasi sehingga produk semakin berkembang

Kelemahan Pasar Oligopoli sebagai berikut :

1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala
ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk
masuk ke dalam pasar
2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak
memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.
3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk
menyainginya.
4. Perang harga antar produsen sering terjadi.
5. Produsen menggelontorkan banyak dana untuk iklan dan promosi agar produknya dapat
dibedakan dengan produk dari produsen lainnya.
6. Pemborosan sumber daya ekonomi.
7. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi.

Hubungan Antar Perusahaan Dalam Pasar Oligopoli.

1. Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)

Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan
produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan
menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan
pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk
persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama juga.
Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian
produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif di pasar terhadap
jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.

2. Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)

Persaingan antar perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa perbedaan harga dan
jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan jumlah produksi (bisa saling
berhubungan positif timbal balik) dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan jumlah
pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya (dari pesaingnya). Terdapat beberapa hal yang
mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan tingkat harga dan jumlah
produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu sebagai berikut :

1. Bila terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar
harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka
biasanya langkah ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual
produknya.
2. Bila satu perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah jumlah
produksinya dengan maksud untuk menguasai pangsa pasar, maka langkahnya akan
diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya semata atau
menurunkan harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.
3. Bila satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung pada
penurunan harga ataupun dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka perusahaan
lain relatif tidak akan mengikutinya.

Dampak Positif Pasar Oligopoli

1. Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi yang sangat berguna,
bahkan lebih baik dari monopoli.
2. Oligopolis biasanya menggunakan sebagian dari keuntungan mereka untuk Penelitian
dan Pengembangan sehingga memberi dampak positif bagi kemajuan teknologi.

Dampak Negatif Pasar Oligopoli

1. Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi yang sangat berguna,
bahkan lebih baik dari monopol.
2. Kemungkinan adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi
pada AC minimum.
3. Kemungkinan adanya “eksploitasi” terhadap konsumen maupun buruh seperti kasus
monopoli..

Dari penjelasan panjang mengenai Pasar Oligopoli di atas, dapat diambil sebuah contoh
perusahaan yang mengandalkan teknologi yang didasarkan kepada sumber daya yang ada
pada negara tersebut dengan negara lain dalam persaingan pasar oligopoli yaitu antara Go-jek
dan Grab.
Bisnis perusahaan aplikasi pemesanan kendaraan asal Singapura, Grab, diproyeksi
menguat setelah mengambil alih aset Uber di Asia Tenggara. Berkurangnya jumlah pelaku
bisnis transportasi online menjadi hanya Grab dan Go-Jek tersebut, dikhawatirkan memicu
penguasaan pasar tak sehat alias oligopoli.
Dalam pasar oligopoli yang merupakan jenis pasar persaingan tidak sempurna dalam
transportasi umum ini, akan ada halangan masuk ke pasar namun, biasanya hanya ada
beberapa pemain dengan banyak pembeli. Grab dan Go-Jek dianggap semakin menguasai
konsumen karena berkurangnya jenis angkutan konvensional. Selain itu, belum ada gangguan
dari pesaing baru karena kecilnya kesempatan untuk masuk di sektor kerja Grab dan Go-Jek.
Selain itu pemain baru sulit masuk karena keterbatasan modal.

Kapasitas bisnis Grab pun dipastikan meningkat setelah mengakuisisi Uber. Selain
tambahan armada, ada integrasi platform yang mendukung kinerja Grab, dalam hal angkutan
penumpang maupun antar-pesan makanan. Ditambah dari trend yang ada sejak Covid-19,
pengguna jasa antar barang dan makanan terus meningkat dan peningkatan jumlah pelanggan
yang semakin signifikan juga menjadi faktor utama tingginya pendapatan mereka.

Dalam pasar Oligopoli, setiap perusahaan yang ada di dalamnya selalu bersaing.
Persaingannya bisa berupa persaingan harga atau persaingan produk. Untuk persaingan harga,
biasanya mereka akan menawarkan harga serendah mungkin atau bahkan memberikan
potongan haga maupun hadiah supaya para konsumen tertarik untuk membeli produk mereka.

Menurut ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef),
Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan Grab dan Go-Jek akan menjadi penentu harga
seiring tumbuhnya jumlah pengguna jasa transportasi online.Sisa dua pemain bisa
menyebabkan predatory pricing. Jika perang harga dibiarkan, kondisi ini justru
menguntungkan aplikator yang memiliki modal besar, karena mampu membakar uang dalam
jumlah besar. Sedangkan, usaha transportasi lain hanya mengikuti apa yang dilakukan
perusahaan besar.

Untuk itu, diperlukan adanya kebijakan yang mengatur agar persaingan antar aplikator
ojek online tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak. Baik konsumen, driver,
perusahaan, maupun pemerintah sebagai pembuat regulasi. Istilah Dorongan untuk
mengembangkan teknologi yang sudah ada sekarang dapat terus berlanjut karena Gojek dan
Grab dalam pasar oligopoli tidak dapat mengandalkan upaya menarik konsumen melalui
persaingan harga yang pada akhirnya akan menimbulkan perang harga. Tingkat perolehan
keuntungan persaingan terutama datang dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam
industri, dan dengan mengadakan persepakatan persaingan masih dapat dikurangi lebih
lanjut. Persaingan yang dapat di batasi ini memungkinkan perusahaan memperoleh
keuntungan yang melebihi normal.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.teras.id/news/pat-2/44655/akuisisi-grab-go-jek-dan-risiko-oligopoli

https://www.gurupendidikan.co.id/pasar-oligopoli/

http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-oligopoli-dan-ciri-cirinya.html

http://www.berpendidikan.com/2015/09/ciri-ciri-pasar-oligopoli-pengertian-dan-
contohnya.html.

https://www.studiobelajar.com/pasar-oligopoli/

EKMA 4414 Manajemen Strategik

Anda mungkin juga menyukai