Anda di halaman 1dari 4

Materi pasar oligopoli

a. Definisi pasar oligopoli


Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan
tidak sempurna, dimana hanya terdapat beberapa produsen atau
penjual dengan banyak pembeli di pasar. Beberapa contoh industri
yang termasuk dalam kategori ini adalah industri rokok, industri
mobil, industri semen, jasa penerbangan dan lainnya. Jadi antara
penjual yang satu dengan yang lainnya bisa saling mempengaruhi
harga.

b. Ciri-ciri pasar oligopoli


1. Terdapat beberapa penjual di pasar (umumnya kurang dari 10
penjual) dengan banyak pembeli di pasar. Barang yang
diperjualbelikan relatif homogeny(sejenis) namun terdiferensiasi.
Contohnya adalah sabun mandi dengan berbagai aroma dan
bentuk, telepon seluler dengan berbagai ragam teknologi dan
tampilan.
2. Penjual di pasar oligopoli memiliki kemampuan dalam
menentukan harga karena adanya perbedaan dari masing-masing
produk yang ditawarkan.
3. Masing-masing penjual bersaing sangat ketat dengan penjual
lainnya.
Persaingan terutama melalui promosi besar-besaran serta perang
harga. Perang harga yang dimaksud terjadi ketika suatu
perusahaan bermaksud untuk menurunkan harga agar memperoleh
pangsa pasar yang lebih besar, namun diikuti dengan penurunan
harga oleh perusahaan lain sehingga pada akhirnya pangsa pasar
yang diperoleh oleh masing-masing perusahaan adalah tetap,
namun dengan harga jual yang relatif lebih rendah.
4. Produsen baru dapat memasuki pasar oligopoli ini walau sulit.
Dibutuhkan modal yang besar untuk dapat bersaing dalam pasar
oligopoli. Terutama ketika perusahaan yang sudah lama kemudian
menurunkan harga besar-besaran (predatory pricing) sehingga
membuat perusahaan baru sulit mempertahankan usahanya.
5. Sistem harga yang kaku
Karena sifatnya yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan,
perilaku satu perusahaan menjadi sangat terasa pengaruhnya bagi
perusahaan lain, sehingga menimbulkan ketergantungan dari
masing-masing strategi atau tindakan yang diambil.
Ketergantungan terutama terjadi dalam penetapan harga, dimana
penetapan harga yang dilakukan oleh satu perusahaan akan segera
diikuti oleh perusahaan lain, sehingga pada akhirnya
memunculkan kekakuan harga di tingkat tertentu pada pasar
oligopoli.

c. Jenis pasar oligopoli


Secara umum pasar oligpoli terdapat dua jenis, yaitu:

1. Oligopoli murni (pure oligopoly)


Adalah pasar dimana barang yang diperjualbelikan bersifat
identik. Misalnya: semen, air mineral dan seng.
2. Oligopoli terdiferensiasi (differentiated oligopoli)
Adalah pasar dengan barang yang homogeny (sejenis) namun
dapat dibedakan. Misalnya sabun, sepeda motor, dan laptop.

d. Contoh pasar oligopoli


Contoh industri yang termasuk dalam kategori ini adalah industri
rokok, industri mobil, industri semen, jasa penerbangan dan
lainnya. Jadi antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa
saling mempengaruhi harga.
e. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Kelebihan:

1. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan terhadap barang yang


ingin dikonsumsinya.
2. Persaingan antar produsen dapat memberikan keuntungan bagi
konsumen, terutama karena akan meningkatkan kesadaran
produsen untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
3. Perusahaan umumnya terus melakukan inovasi sehingga produk
semakin terus berkembang.

Kekurangan:

1. Perang harga antar produsen sering terjadi.


2. Produsen menggelontorkan banyak dana untuk iklan dan
promosi agar produknya dapat dibedakan dengan produk dari
produsen lainnya.
3. Pemborosan sumber daya ekonomi.

f. Studi kasus

Studi Kasus Semen Holcim

Semen adalah komoditas yang strategis. Indonesia sebagai negara


yang terus melakukan pembangunan, semen menjadi sesuatu yang
mutlak. Khususnya, beberapa tahun ke depan, pembangunan
infrastruktur terus dilakukan. Untuk itu, kita perlu mengantisipasi
akan terjadinya kelangkaan (shortage) semen untuk memenuhi
kebutuhan di dalam negeri beberapa tahun ke depan. Kekhawatiran
terjadinya shortage semen di dalam negeri ini cukup berasalan.
Saat ini kapasitas produksi terpasang industri semen nasional
sekitar 47,5 juta ton per tahun, tersebar di sembilan lokasi di
Indonesia. Sementara itu, rata-rata tingkat pemanfaatan kapasitas
produksi pabrik semen mencapai antara 80%-85% atau sekitar 38-
40 juta per tahun. Sedangkan, tingkat konsumsi semen saat ini
mencapai sekitar 33 juta ton (masih surplus sekitar 5-7 juta ton).
Persoalan yang menimpa perusahaan semen holcim adalah jika
shortage (kelangkaan) dipenuhi dari impor (luar negeri) , hal itu
bisa merusak industri semen dalam negeri. Oleh karena itu, untuk
mengatasi masalah shortage (kelangkaan) pt holcim mengambil
tindakan untuk memenuhi kepentingan industri dan konsumen, dan
jalan terbaiknya adalah melakukan ekspansi pabrik baru. Dan
untuk mendukung ekspansi pabrik di dalam negeri, jelas
membutuhkan investasi besar. Berdasarkan asumsi di atas, Holcim
sebagai newbie di pasar semen nasional, yang sebelumnya
membeli semen Cibinong pun berkiprah di pasar nasional. Tidak
tanggung-tanggung, saat ini dilakukan terus menerus ekspansi
pabrik barunya di Tuban untuk menambah kekuatan dua pabriknya
yang sudah berjalan. Serangkaian inovasi dalam kegiatan
marketing pun dilakukan, yakni tidak hanya memperlakukan
semen sebagai komoditas melainkan menyediakan serangkaian
solusi bagi pemakai melalui layanan outlet solusi rumah yang
menyediakan bantuan desain bangunan tahan gempa, penyediaan
material multi-brand, dan juga serangkaian kerja sama dalam
proses financing dengan menjalin kerjasama kepada bank.

Anda mungkin juga menyukai