NIM : 2044000094 KELAS : MANAJEMEN MALAM B MATA KULIAH : EKONOMI MIKRO DOSEN PEMBIMBING : ALIM MURTANI A. Pengertian Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah pasar persaingan tidak
sempurna. Disebut demikian karena di dalam pasar tersebut jumlah produsen dan pedagang tidak sebanding dengan jumlah pembeli atau konsumen. Jika dilihat dari pengertian ini, pasar jenis ini merupakan wadah transaksi jual beli produk yang memang tidak sempurna, tetapi persaingannya sangat ketat. Karena pihak produsen sama melancarkan tips dan trik untuk menjaga konsumen tetap bertahan. Termasuk dengan cara memainkan harga produk di pasaran. B. Bentuk-bentuk Pasar Oligopoli
Bentuk pasar oligopoli dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu:
1. Oligopoli ketat, dimana terdapat penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60% - 100%. Kesepakatan diantara mereka dalam menetapkan harga relatif mudah. Sebagai contoh: Semen, Siaran TV, Perbankan Lokal. 2. Oligopoli longgar, dimana terdapat penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki 40% atau kurang dari pangsa pasar, kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin. Sebagai contoh: Kayu, perangkat keras, perkakas rumah (mebel). C. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Dijalankan Dua Produsen atau Lebih
Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih. Sedangkan batas jumlahnya adalah kurang dari sepuluh produsen atau pihak penyedia barang.Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna disebabkan jumlah produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu berbeda dengan produsen teknologi yang jumlahnya banyak sehingga persaingannya juga maksimal. Produk yang Dijual Homogen dan Saling Menggantikan Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan bisa saling menggantikan. Salah satu contohnya adalah produk rokok. Yang mana produk yang dijual hanya satu rokok, tetapi variasi produknya banyak. Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok yang lainnya. Karena alasan inilah produk rokok disebut produk yang dipasarkan di pasar jenis ini. Kebijakan Produsen Utama Sebagai Acuan Produsen Lainnya Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen lainnya (produsen cabang). Oleh karena itu, pihak produsen cabang hanya menjalankan saja kebijakan tersebut. Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen lainnya adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru. Termasuk juga pergantian fungsi, harga dan rasa dari produk. Harga Barang di Pasar Relatif Sama Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Sekalipun ada perbedaan selisihnya tidak terlalu besar. Misal, harga sabun merek A di toko Intan harganya tidak akan jauh berbeda dengan harga sabun merek yang sama di Toko Barokah. Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen utama. Sehingga produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut. Karena jumlah produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak terlalu besar. Produsen Baru Kesulitan Masuk Pasar Produsen baru akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar oligopoli. Karena produsen yang lama sudah eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen tidak berpindah. Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi tersebut. Memang perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru tentu sangat riskan. Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang matang. Karena produk yang dipasarkan homogen dengan jumlah produsen yang sedikit. Dikhawatirkan jika sosialisasi pasar tidak dilakukan dengan intensif, konsumen akan berpindah ke produk lain. Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu untuk dijalankan dengan baik. Karena ini yang menentukan produk masih beredar atau malah tenggelam. D. Contoh-Contoh Pasar Oligopoli
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri pasar oligopoli, maka berikut
ini akan dijelaskan tentang contoh-contoh perusahaan yang bergerak di dalam jenis pasar ini yang semoga juga bisa menjadi pengetahuan. Sudah dijelaskan di muka kalau pasar jenis ini berisi produk homogen yang bisa saling menggantikan satu sama lain dan diproduksi secara besar-besaran oleh perusahaan yang jumlahnya tidak sampai 10 unit. Jika dilihat dari pengertian ini tentu contoh produk yang masuk kategori pasar jenis ini adalah perusahaan rokok. Ini dia contoh-contoh yang lainnya: -Industri semen -Industri kendaraan bermotor -Rokok -Layanan Telekomunikasi -Jasa penerbangan E. Jenis-Jenis Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli Murni (homogen)
Jenis yang pertama adalah pasar murni atau homogen. Maksudnya adalah produk yang dipasarkan hanya satu macam tetapi variasinya banyak alias beragam. Selain itu, jenis ini memiliki ciri-ciri perbedaan harga tidak terlalu signifikan. Oligopoli murni juga ada kecenderungan berpatokan pada satu produsen. Jika produsen ini menaikkan harga, maka produsen yang lainnya juga ikut melakukan hal yang sama. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi Jenis yang selanjutnya adalah pasar terdiferensiasi. Ciri-cirinya adalah produsen tetap menjual produk homogen tetapi persoalan harganya tidak berpatokan kepada produsen yang lainnya. Sehingga ada kemungkinan produsen tidak menaikkan harga sekalipun produsen lain harga produknya sudah meningkat. Bisa juga sebaliknya, produsen menaikkan harga justru ketika produsen lain harganya masih stagnan. Pasar Oligopoli Non Kolusi Jenis yang ketiga adalah pasar non kolusi. Jenis ini maksudnya adalah produsen yang akan memainkan harga tetapi dengan membaca perkembangan produsen lainnya sebagai pesaing usaha. Salah satu tujuan produsen mandiri semacam ini ialah, mencoba eksis dengan harga yang dimainkan sendiri setelah yakin produsen yang lain tidak akan mengikuti jejaknya. Biasanya produsen ini sudah mempelajari penyebab keputusan dinaikkannya harga produk atau sebaliknya. Pasar Oligopoli Kolusi Jenis pasar yang terakhir adalah pasar kolusi. Maksudnya adalah kerjasama produsen dengan produsen lainnya untuk menaikkan harga bersama-sama atau membiarkannya stagnan. Ini merupakan kebalikan dari pasar oligopoli non kolusi yang mana setiap produsen mencari celah menaikkan atau menurunkan harga tanpa diketahui produsen yang lain. Pasar Oligopoli Non Kolusi Jenis yang ketiga adalah pasar non kolusi. Jenis ini maksudnya adalah produsen yang akan memainkan harga tetapi dengan membaca perkembangan produsen lainnya sebagai pesaing usaha. Salah satu tujuan produsen mandiri semacam ini ialah, mencoba eksis dengan harga yang dimainkan sendiri setelah yakin produsen yang lain tidak akan mengikuti jejaknya. Biasanya produsen ini sudah mempelajari penyebab keputusan dinaikkannya harga produk atau sebaliknya. Pasar Oligopoli Kolusi Jenis pasar yang terakhir adalah pasar kolusi. Maksudnya adalah kerjasama produsen dengan produsen lainnya untuk menaikkan harga bersama-sama atau membiarkannya stagnan. Ini merupakan kebalikan dari pasar oligopoli non kolusi yang mana setiap produsen mencari celah menaikkan atau menurunkan harga tanpa diketahui produsen yang lain. F. Rintangan Memasuki Industri (Barrier to Entry) pada Pasar Oligopoli Skala Ekonomis (economic of scale) Skala ekonomis menggambarkan suatu kondisi bahwa semakin banyak produk yang dihasilkan maka biaya produksi per unitnya semakin kecil. Oleh sebab itu, bila terjadi permintaan yang sangat banyak maka perusahaan-perusahaan lama lebih mudah dalam mengisi kesempatan tersebut karena perusahaan tersebut telah berproduksi secara efisien. Keadaan seperti ini jelas menyulitkan pendatang baru untuk memasuki pasar. Biaya Absolut yang Dibutuhkan (absolute cost requirement) Antara perusahaan yang satu dengan yang lain, kadang-kadang harus mengeluarkan biaya produksi yang berbeda-beda meskipun untuk menghasilkan output yang sama. Hal ini disebabkan karena: a. Tingkat pengalaman yang sudah dimiliki oleh perusahaan lama lebih tinggi daripada tingkat pengalaman perusahaan baru. b. Tenaga kerja perusahaan lama yang mempunyai pengalaman atau kemampuan. c. Karena perusahaan lama sudah dikenal oleh berbagai pihak dibandingkan dengan perusahaan baru. Keistimewaan Hasil Produksi dan Differensiasi Produk Bentuk keistimewaan hasil produksi perusahaan lama, diantaranya: a. Produk yang dihasilkan sudah sangat terkenal (product recognition). b. Produk yang dihasilkan sangat rumit (product complexity). c. Memproduksi barang-barang yang sejenis (product differentiation). G. Dampak Positif dan Dampak Negatif dari Pasar Oligopoli Adapun dampak positif dari pasar oligopoli, yaitu antara lain: 1. Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan investasi yang besar untuk masuk kedalam pasar 2. Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu 3. Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan Adapun dampak negatif dari pasar oligopoli, yaitu antara lain: 1. Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk kedalam pasar 2. Akan terjadi perang harga 3. Produsen bila melakukan kerjasama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen TERIMA KASIH WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.