Oleh:
Yohanes Kalvin Anggen
(Staf Pengajar Jurusan Manajemen)
KONSUMEN
WHAT PRODUSEN
- Memproduksi dan menjual
- Membeli dan mengkonsumsi HOW
barang & jasa
barang & jasa - Mempekerjakan dan
- Memiliki dan menjual faktor- FOR
WHOM menggunakan faktor-faktor
faktor produksi
produksi
HARGA
DI PASAR Pengeluaran:
Pendapata FAKTOR PRODUKSI Wage, Rents,
- RT menjual Interest, Profit
n - Produsen
Penawaran : Permintaan :
Faktor-faktor Produksi: Tanah dan membeli
Faktor –faktor Produksi
sumber alam; tenaga kerja; modal;
Keahlian keusahawanan.
PENDAPATAN DAN KEKAYAAN
(Income and Wealth)
Pendapatan (Income), adalah jumlah seluruh penghasilan
berupa uang yang diperoleh/diterima oleh seseorang atau
rumah tangga, selama jangka waktu tertentu. Pendapatan
terdiri dari gajih/upah, bunga, sewa dan keuntungan.
Kekayaan (Wealth), adalah nilai nominal netto asset yang
dimiliki oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka
waktu tertentu. Kekayaan seseorang atau rumah tangga
meliputi harta yang nampak atau nyata (rumah, mobil, tanah
dan barang konsumsi tahan lama lainnya) dan asset keuangan
lainnya (uang tunai, tabungan, obligasi, dan saham).
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI ATAU SUMBER-
SUMBER DAYA
Faktor-faktor produksi atau sumber-sumber daya adalah
benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan
oleh manusia, yang dapat digunakan untuk
memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa.
Dalam perekonomian, faktor produksi dibedakan dalam
4 (empat) golongan, yaitu:
1. Tanah dan sumber alam, ini meliputi tanah, minyak
bumi, berbagai jenis barang tambang lain, hasil
hutan, air yang dibendung untuk irigasi atau untuk
membangkit tenaga listrik.
2. Tenaga kerja (labor), adalah orang yang memiliki keahlian dan
pendidikan, dibedakan jadi tiga golongan:
i. Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak
berpendidikan, atau berpendidikan rendah dan tidak
mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
ii. Tenaga kerja trampil, yaitu tenaga kerja yang mempunyai
keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja seperti
montir mobil, tukang kayu, tukang memperbaiki tv, kulkas
dan radio.
iii.Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang mempunyai
pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu
seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi, notaris, sarjana teknik.
3. Modal (capital), meliputi benda yang diciptakan oleh
manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan seperti jaringan
jalan raya, bangunan pabrik dan pertokoan, mesin-mesin,
alat-alat pengangkutan, alat-alat berat, bangunan tempat
kost.
4. Kepengusahaan (entrepreneurship) meliputi
keahlian para pengusaha untuk mengorganisasi
ketiga faktor produksi yaitu tanah, tenaga kerja
dan modal sedemikian rupa sehingga
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat.
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional (National Income)
adalah jumlah total dari upah dan gaji
(wages and salaries), sewa (rental),
bunga (interest) dan laba (profit), yang
diterima oleh para pemilik faktor produksi
sebagai balas jasa atas sumbangan mereka
dalam proses produksi selama satu tahun.
PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional.
w = wage = upah/gaji.
r = rent = sewa.
i = interest = bunga modal.
p = profit = laba.
2. PENDEKATAN PENGELUARAN (expenditure approach)
C = Co + bY
E
Co
45°
Y
0
Titik E menunjukkan perpotongan antara
kurva konsumsi dengan suatu garis bantu
(Y=E) yang berawal dari titik awal (0) dan
membentuk sudut 45° terhadap sumbu
pendapatan nasional (Y). Titik E disebut titik
keseimbangan, yaitu titik yg menunjukkan
besarnya pendapatan sama dengan
besarnya pengeluaran konsumsi, atau C=Y.
SIFAT KURVA KONSUMSI
Kurva konsumsi memiliki slope (kemiringan) positif.
Artinya, bila pendapatan (Y) naik, maka konsumsinya
(C) juga naik.
Kurva konsumsi memotong sumbu C diatas nol.
Artinya, walaupun pendapatan nol, konsumsinya
masih positif.
Konsumsi tidak dapat nol. Artinya, meskipun tidak
memiliki pendapatan, konsumsi tetap harus
dilakukan, bisa dengan jalan meminjam atau menarik
tabungan.
Menemukan Kurva Pengeluaran Konsumsi
Contoh:
Diketahui:
a). Pada tingkat Pendapatan nasional per tahunnya sebesar
Rp.120 milyar, besarnya pengeluaran konsumsi RT sebesar
Rp.85 milyar per tahun.
b). Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp.140 milyar per
tahun besarnya konsumsi RT sebesar Rp.100 milyar per tahun.
Ditanya:
a). Cari fungsi konsumsinya !
b). Break-even point tercapai pd tingkat pendapatan nasional
sebesar berapa?
Jawab:
•a). Kurva pengeluaran konsumsi dpt diperoleh
dengan cara sbb:
C = Co + bY
b = MPC = = = =
b = = 0,75
C = Co + 0,75Y
Kemudian utk memperoleh nilai Co diambil
salah satu titik pendapatan dan titik pengeluaran
konsumsi.
Dari persamaan C = Co + 0,75Y, maka menjadi:
85 = Co + 0,75 (120)
85 = Co + 90
Co = 90 – 85
Co = 5
Dengan demikian kurva pengeluaran konsumsi RT
pd perekonomian tsb adalah:
C = 5 + 0,75Y
b). Tingkat pendapatan break event;
Y=C Y–C=0
Y – (5 + 0,75Y) = 0
Y – 0,75Y – 5 = 0
0,25Y = 5
Y = 20
jadi tingkat pendapatan break-event:
Rp.20 milyar per tahun.
Gambar Kurva pengeluaran konsumsi RT.
C Y=E
Fungsi
Konsumsi
20 C = 5 + 0,75Y
Y
0 20
Contoh/Illustrasi Angka Keseimbangan
Pendapatan Nasional (Model Keynesian)
Pendapatan Konsumsi Tabungan Investasi Pengeluaran Keadaan
Nasional (C) (S = Y-C) (I) Agregat Perekonomian
(Y) (C+I)
2.000 1.900 100 1.300 3.200 EXPANSI
3.000 2.600 400 1.300 3.900
4.000 3.300 700 1.300 4.600
5.000 4.000 1.000 1.300 5.300
6.000 4.700 1.300 1.300 6.000 SEIMBANG
7.000 5.400 1.600 1.300 6.700
8.000 6.100 1.900 1.300 7.400 KONTRAKSI
Dari data di atas Bagaimana Mendapatkan Fungsi
konsumsinya
b = = 0,7
C = Co + 0,7Y
Kemudian utk memperoleh nilai Co diambil salah satu
titik pendapatan dan titik pengeluaran konsumsi.
Dari persamaan C = Co + 0,7 Y, maka menjadi:
4.700 = Co + 0,7 (6.000)
4.700 = Co + 4.200
Co = 4.700 – 4.200
Co = 500
Dengan demikian kurva pengeluaran konsumsi RT
pd perekonomian tsb adalah:
C = 500 + 0,7 Y
b). Tingkat pendapatan break event;
Y=C Y–C=0
Y – (500 + 0,7 Y) = 0
Y – 0,7 Y – 500 = 0
0,3Y = 500
Y = 1.666,67
jadi tingkat pendapatan break-event:
Rp.1.666,67 milyar per tahun.
C = 500 + 0,7Y
= 500 + 0,7(1.666,67) = 1.666,67
Gambar Kurva pengeluaran konsumsi RT.
C Y=E
1.666,67
C = 500 + 0,7Y
500
Y
0 1.666,67
Latihan
Apabila diketahui fungsi konsumsi masyarakat suatu
saat itu
Co S = - Co + (1-b)Y
Y
0 𝒀 𝑩𝑬𝑷
- Co
Penjelasan dari Gambar di atas:
•1. Pd
titik E terlihat bahwa S=0, berarti seluruh pendapatan
dialokasikan untuk konsumsi, dengan kata lain besarnya
pendapatan hanya dapat menutupi pengeluaran konsumsi
saja (BEP). Pada titik E tsb kurva tabungan memotong
sumbu pendapatan pd tingkat pendapatan sebesar .
2. Disebelah kanan titik E pendapatan lebih besar dari
konsumsi, sehingga kelebihan pendapatan tsb bisa
ditabung, hal ini tercermin dari positifnya kurva S.
Sedangkan disebelah kiri titik E pendapatan < dari
konsumsi, berarti sebagian konsumsi dibiayai dari sumber-
sumber lain misalnya pinjaman.
Hubungan antara MPC, MPS, APC dan APS
•Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa MPC
menunjukkan besarnya perubahan pengeluaran
konsumsi apabila terjadi perubahan pendapatan, atau:
Io I
45°
0 YBEP YEQ Y
- Co
Keadaan keseimbangan income terjadi pada YEQ
pada saat C + I berpotongan dengan garis 45°
(aggregate demand = aggregate supply) yang
ditunjukkan pada Gambar di atas, dapat dilihat bahwa
pada tingkat keseimbangan tersebut tingkat tabungan
adalah sama dengan pengeluaran investasi (S = I).
Kesimpulan: Dalam perekonomian dua sektor
keseimbangan perekonomian negara tercapai apabila:
(1) Y = C + I
(2) I = S
Menghitung tingkat Pendapatan Nasional
Keseimbangan dengan pendekatan
Y = C + I dan I = S
Diketahui:
(a) Fungsi konsumsi per tahun C = 20 + 0,75Y
(b) Besarnya investasi per tahun: I = 40. (Semua angka dalam
milyar rupiah)
Pertanyaan:
(c) Tentukan besarnya pendapatan nasional keseimbangan.
(d) Tentukan besarnya konsumsi keseimbangan.
(e) Tentukan besarnya tabungan keseimbangan.
(f) Gambarkan keadaan di atas dalam sebuah grafik.
Jawab: (1) Pendekatan Aggregate Supply –
Aggregate Demand
a) Besarnya pendapatan nasional keseimbangan:
Cara I: (Aggregate Supply – Aggregate Demand)
Y=C+I Kondisi keseimbangan income.
Y = 20 + 0,75Y + 40.
Y – 0,75Y = 60
0,25Y = 60
Y = 240
Jadi Pendapatan Nasional Keseimbangan Rp.240 Milyar.
2) Pendekatan Investasi - Saving
Cara II: S=I Kondisi keseimbangan income.
C = 20 + 0,75Y
S = - Co + (1-b)Y
S = - 20 +(1-0,75)Y
S = - 20 + 0,25Y
S=I
- 20 + 0,25Y = 40
0,25Y = 40 + 20
Y = 240
Jadi Pendapatan Nasional Keseimbangan Rp.240 Milyar .
(b) Besarnya konsumsi keseimbangan.
C= 20 + 0,75Y
C = 20 + 0,75 (240)
C = 200
Jadi konsumsi keseimbangan Rp.200 milyar.
(c) Besarnya tabungan keseimbangan:
S = - 20 + 0,25Y
S = - 20 + 0,25(240)
S = - 20 + 60
S = 40 atau S = Y – C
S = 240 – 200 = 40
Jadi Tabungan keseimbangan sebesar Rp.40 milyar.
Gambar: Keadaan Keseimbangan
C+I
C, S, I
240
C = Co + bY
200 = 20 + 0,75
(240)
80
60 S = -Co + (1-b)Y
40 I = 40
20
0 Y
80 240
-20
•Kalau
income (Y) 240, maka akan selalu terjadi gerakan
penyesuaian untuk mencapai ekuilibrium (240). Misalkan
produsen menambah tingkat produksinya menjadi 320 atau
aggregate supply = 320. Dengan Y=320 maka C = 20 + 0,75Y
C = 20 + 0,75 (320)
C = 260;
dan I = 40, maka aggregate demand
(Y = C + I) = 300. Terjadi ketidak seimbangan, dimana Agr. supply
(320) Agr. Demand (300), artinya ada sisa output yang tidak
terjual = 20 (inventories) pada kondisi ini produsen mengurangi
produksinya. Seterusnya produsen akan menurunkan outputnya
sehingga akhirnya mencapai 240. Pada tingkat ini akan terjadi
keseimbangan kembali.
Gambar: Keadaan Keseimbangan C+I
C, S, I
320 C = Co + bY
300 = 20 + 0,75
(240)
260
240 B
200
180
160
140 120
A S = -Co + (1-b)Y
80
60 160 E I = 40
40
20
0 D Y
80 160 240 320
-20
•
Sebaliknya, kalau produsen mengurangi outputnya
menjadi Y=160, maka:C= 20 + 0,75Y
C = 20 + 0,75 (160)
C = 140 + I = 40, maka C + I = 180
Agr.supply (160) Agr.demand (180). Artinya ada kekurangan
Supply = 20. Dalam keadaan ini produsen akan menaikkan
produksinya, sehingga akhirnya mencapai tingkat keseimbangan
(Y=240).
Kesimpulan:
Jika agr.supply agr.demand maka income
Jika agr.supply agr.demand maka income
Apabila agr.supply agr.demand, akan terjadi penyesuaian
sehingga akan tercipta gerakan ke arah ekuilibrium.
Angka Pengganda (Multiplier)
Angka Pengganda (Multiplier) adalah suatu koefisien atau angka
yang menunjukkan rasio antara perubahan Pendapatan
Nasional dengan perubahan salah satu variabel yang
membentuknya. Variabel penyebab berubahnya pendapatan
nasional adalah: Pengeluaran Pemerintah, investasi, pajak,
dan pembayaran transfer.
Kalau suatu ketika besarnya investasi tidak sama dengan
besarnya saving, maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam
perekonomian. Hubungan antara perubahan investasi dan
perubahan pendapatan nasional ekuilibrium yang diakibatkan
oleh perubahan investasi tersebut, diterangkan oleh konsep
angka pengganda.
•Angka
pengganda, adalah bilangan dengan mana
investasi harus kita kalikan, apabila kita ingin
mengetahui berapa besarnya perubahan pendapatan
nasional ekuilibrium yang diakibatkan oleh perubahan
investasi tersebut.
Angka pengganda investasi (besarnya multiplier):
= atau =
Contoh Kasus:
•Jika
fungsi konsumsi C = 10 + 0,75Y dan I = 20.
tentukan besarnya multiplier investasi (kᵢ).
Jawab:
Y=C+I
Y = 10 + 0,75Y + I
kᵢ = = 4
kᵢ = 4 berarti setiap kali ada kenaikan investasi
sebesar Rp.1,- maka pendapatan nasional akan
naik sebesar Rp.4,-.
Sebelum ada investasi sebesar Rp.20,-
pendapatan keseimbangan terjadi pada:
Y=C
Y = 10 + 0,75Y Y – (0,75Y + 10) = 0
Y – 0,75Y – 10 = 0
0,25Y = 10
Y = 40
Adanya investasi sebesar Rp.20,- menyebabkan
pendapatan ekuilibrium menjadi:
Y=C+I
Y = 10 + 0,75Y + 20
0,25Y = 30
Y = 120.
Dengan adanya investasi sebesar Rp.20,- menyebabkan
pendapatan nasional naik dari Rp.40,- menjadi Rp.120,-
atau naik sebesar Rp.80,- Jadi dapat kita lihat bahwa
investasi sebesar Rp.20,- menyebabkan pendapatan
nasional naik 4 kali ( 80 = 4 x Rp.20,-)
Contoh angka pengganda Investasi
Diketahui:
a. Fungsi konsumsi tahunan : C = 20 + 0,75Y
b. Pd periode ke 1 besarnya investasi per tahun
Rp.40 M
c. Pd periode ke 2 besarnya investasi per tahun
Rp.80 M.
Ditanya:
Dengan menggunakan angka pengganda hitunglah
besarnya pendapatan nasional ekuilibrium pada
periode ke 2.
•
Besarnya angka pengganda investasi:
kᵢ =
Besarnya perubahan investasi :
-= 80 – 40 = 40
Pendapatan Nasional ekulibrium periode ke 1:
Y=
Pendapatan nasional ekuilibrium periode ke 2
Y₂ = Y₁ + Y₁ + k₁ = 240 + 4 (40) = 400.
Dampak Tabungan dan Investasi
Dengan adanya lembaga keuangan, konsumen
menabung uangnya disana, yang kemudian oleh Bank
dipinjamkan kepada produsen untuk investasi.
Pengertian investasi adalah pembelian barang
modal, yakni barang yg dipakai utk menghasilkan
barang lain. Kenaikan investasi akan mendorong
kenaikan pendapatan.
Hubungan antara tabungan dan investasi adalah,
apabila tabungan lebih besar daripada investasi maka
dampaknya akan menurunkan pendapatan,
sebaliknya apabila investasi lebih besar dari tabungan,
maka kegiatan ekonomi cenderung meningkat.
Keseimbangan ekonomi akan terjadi apabila tabungan
sama dengan investasi.
Peranan investasi dalam aliran melingkar dapat
diperlihatkan sbb:
Diagram aliran melingkar tabungan dan investasi
Pembayaran Faktor Produksi (Y) Pasar Pembayaran Faktor Produksi (Y)
Faktor
Faktor Produksi Faktor Produksi
Produksi
R.T. R.T.
Produsen Konsumen
Tabungan (S)
Barang dan Jasa Barang dan Jasa
Pasar
Pengeluaran Konsumen (C) Barang Pengeluaran Konsumen (C)
Investasi (I)
Y
R.T. Pajak (T) Pajak (T)
Pemerintah R.T.
Produsen Konsumen
G
Tabungan (S)
Barang dan Jasa Barang dan Jasa
Pasar
Pengeluaran Konsumen (C) Barang Pengeluaran Konsumen (C)
Investasi (I)
S=-20+0,25Yd
120
100 I + G = 40+60
20
0 Y
540
-20
Diketahui:
a) Hasrat marginal berkonsumsi = 0,75
b) Pengeluaran Investasi sektor Perusahaan = Rp.70 Milyar.
c) Pajak = Rp.50 Milyar.
d) Konsumsi otonom/konsumsi minimum = Rp.100 Milyar.
e) Konsumsi Pemerintah = Rp.60 Milyar.
f) Transfer Pemerintah = Rp.10 Milyar.
Pertanyaan:
g) Tentukan besarnya pendapatan nasional keseimbangan.
h) Tentukan besarnya Konsumsi keseimbangan.
i) Tentukan besarnya Tabungan keseimbangan.
j) Buktikan bahwa: I + G + Tr = S + Tx
k) Gambarkan persoalan tsb di atas dalam sebuah grafik.
Jawab:
a. Menentukan Pendapatan Nasional Keseimbangan.
Y=C+I+G
C = 100 + 0,75Yd
I = 70;
G = 60.
Y = 100 + 0,75Yd + 70 + 60
= 230 + 0,75Yd
Yd = Y – Tx + Tr
Yd = Y – 50 + 10
Yd = Y – 40.
Y = 230 + 0,75 (Y – 40)
= 230 + 0,75Y – 30
Y – 0,75Y = 200
0,25Y = 200
Y = 800
Jadi Pendapatan nasional Keseimbangan adalah Rp.800 Milyar.
b. Menentukan Konsumsi Keseimbangan
C = 100 + 0,75Yd
Yd = Y – 50 + 10
Yd = Y – 40
Kita tahu bahwa Y = 800
Jadi Yd = 800 – 40
= 760
Karena itu, C = 100 + 0,75(760)
= 100 + 570
= 670
Jadi konsumsi keseimbangan adalah Rp.670. Milyar.
c. Besarnya tabungan keseimbangan.
S = - Co + (1 - 0,75)Yd
S = - 100 + 0,25Yd
Yd = Y – 40
Yd = 800 – 40
= 760
S = - 100 + 0,25 (760)
= - 100 + 190
= 90
Atau:
S = Yd – C
= 760 – 670
= 90
Jadi Tabungan keseimbangan sebesar Rp.90 Milyar.
I + G +Tr = S + Tx
70 + 60 +10 = 90 + 50
d. Gambar
C,I,G
Y=E
C+I+G=670+70+60
800
C = 100 + 0,75Yd
670 = 100 + 0,75(760)
= 100 + 570
230
S=-100+0,25Yd
130 I + G = 70+60
100
Y
0 800
-100
Analisis Pendapatan Nasional
untuk Perekonomian terbuka
(Perekonomian Empat Sektor)
Pada Perekonomian terbuka, didalam perekonomian
terdapat sektor RT, sektor perusahaan, sektor
pemerintah dan sektor luar negeri. Pengeluaran sektor
luar negeri berupa ekspor (X) dan impor (M) dan selisih
antara nilai ekspor dan impor (X-M) disebut ekspor
netto.
Dengan memasukkan sektor luar negeri ke dalam model
perhitungan pendapatan nasional, berarti kita
menambah dua variabel yaitu variabel ekspor (X) dan
variabel impor (M).
Pengeluaran untuk impor dalam perekonomian terbuka
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu impor yg nilainya tidak
tergantung dari variabel lain, atau impor yang nilainya
dianggap tetap. Secara matematis dapat ditulis sbb:
M = M₀ dimana M₀ adalah besarnya impor.
Jenis impor yg lain, yaitu impor yg nilainya tergantung dari
besar-kecilnya pendapatan. Secara matematis ditulis sbb:
M = mY ; dimana m adalah Marginal Propensity to Import.
Jadi secara keseluruhan persamaan impor dirumuskan sbb:
M = M₀ + mY
Pendapatan Nasional Keseimbangan
Perekonomian Empat Sektor
Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan
pada perekonomian terbuka dilakukan dengan
menyamakan antara sisi pendapatan dan
pengeluaran, yaitu:
Y = C + I + G + (X - M)
Untuk mempermudah pemahaman dalam analisis
ini, perhatikan contoh kasus sbb:
Syarat keseimbangan jika variabel Tr dimasukkan
adalah: S + Tx+ M = I + G + X + Tr.
Kasus I: Impor merupakan variabel konstan
Investasi : I = 25
Pengeluaran Pemerintah : G = 17
Pajak : Tx = 12 + 10Y
Pembayaran transfer : Tr = 22
Ekspor : X = 60
Impor : M = 6 + 0,20Y
(Semua angka dalam milyar rupiah)
Hitunglah:
a) Pendapatan Nasional keseimbangan;
b) Pendapatan disposabel;
c) Konsumsi dan tabungan keseimbangan
d) Pajak dan import.
Catatan:
Jawab:
a)Y = C + I + G + (X-M):
(X-M) = 60 - (6 + 0,20Y) = 54 – 0,20Y
G = 17
I = 25
C = 32 + 0,80Yd .....?
Yd = Y - (12 + 0,10Y) + 22
Yd = Y – 12 – 0,10Y + 22
Yd = 0,90Y + 10
C = 32 + 0,80(0,90Y + 10) ......?
= 32 + 0,72Y + 8 = 40 + 0,72Y
Y = C + I + G + (X-M)
Y = 40 + 0,72Y + 25 + 17 + 54 – 0,20Y
Y = 136 + 0,52Y
Y – 0,52Y = 136
0,48Y = 136
Y = 283,333.
Jadi besarnya pendapatan nasional adalah
283,333 Milyar Rupiah.
b) Yd = 0,90Y + 10
= 0,90(283,333) + 10 = 265
c) C = 32 + 0,80Yd = 32 + 0,80(265) = 244
d) S = Yd – C = 265 – 244 = 21
e) Tx = 12 + 0,10Y = 12 + 0,10(283,333) = 40,333
f) M = 6 + 0,20Y = 6 + 0,20(283,333) = 62,667
S + Tx + M = I + G + X + Tr
21 + 40,333 + 62,667 = 25 + 17 + 60 + 22
124 = 124
Soal Latihan
Diketahui Model Perekonomian suatu negara pada tahun 2015 (Milyar Rp) sebagai
berikut:
• C = 20 + 0,65Yd
• I = 80
• G = 70
• Tx = - 10 + 0,2Y
• X = 120
• M = 10 + 0,20Y
Hitunglah besarnya:
a. Pendapatan nasional keseimbangan
b. Pendapatan disposabel,
c. Konsumsi, tabungan, pajak, dan impor kesimbangan.
d. Buktikan bahwa S + Tx + M = I + G + X.
Soal Latihan
Konsumsi masyarakat sebuah Negara ditunjukkan oleh
persamaan C = 2.000 + 0,75Yd. Investasi nasionalnya
ditunjukkan oleh persamaan I = 1500 - 400i. Pengeluaran
Pemerintah sebesar 700, disamping itu pemerintah juga
mengeluarkan pembayaran alihan sebesar 100,
sedangkan pajak yang diterima oleh pemerintah
dicerminkan oleh T = 300 + 0,20Y. Besar ekspor adalah
1600, adapun impornya M = 900 + 0,10Y. Tingkat bunga
yang berlaku 15%. Hitunglah PN negara tsb, konsumsi
nasional dan pajak yg diterima oleh pemerintah. Berapa
nilai impornya.
Dalam perekonomian didapat informasi sebagai berikut:
• Fungsi Konsumsi : C= 2000 + 0,75Yd
• Investasi : I = 1500 – 400i
• Pengeluaran Pemerintah : G = 700
• Pajak : Tx = 300 + 0,20Y
• Pembayaran Transfer : Tr = 100
• Ekspor : X = 1600
• Impor: M =900 +0,10Y
• Tingkat bunga yang berlaku : 15%.
• a. Tentukan besarnya Pendapatan Nasional Keseimbangan
• b. Tentukan besarnya Konsumsi Keseimbangan
• c. Tentukan besarnya pajak yang diterima oleh Pemerintah.
• d. Tentukan besarnya Impor.