Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 4173141044
JURUSAN BIOLOGI
MEDAN
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, puja dan puji syukur saya ucapkan atas
kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan critical book review ini.
Saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat
membangun agar critical book review ini dapat menjadi lebih baik dan berguna dimasa
yang akan datang.
Akhirnya saya mengharapkan semoga critical book review ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang.................................................................................................... 1
2. Tujuan ................................................................................................................. 1
3. Manfaat ............................................................................................................... 1
4. Identitas Buku ..................................................................................................... 2
Kesimpulan ..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Untuk mengetahui informasi dari sebuah buku kita dapat memperolehnya melalui
membaca resensi buku tersebut. Kolom resensi biasanya temuat dalam surat kabar atau
majalah. Buku yang diresensi merupakan buku yang baru diterbitkan. Melalui resensi,
masyarakat pembaca dapat memperoleh informasi penting tidaknya buku itu dibaca dengan
berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada buku tersebut.
2. Tujuan
Memberi tahu pembaca mengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya.
Menyampaikan sudut pandang atau penilaian individu terhadap suatu karya.
Membantu pembaca untuk mempertimbangkan suatu karya yang akan dibaca atau
dilihat.
Memberikan suatu informasi kepada publik.
3. Manfaat
Membantu pembaca mengetahui gambaran dan kritikan terhadap suatu karya
Mengetahui kelebihan/keunggulan dan kelemahan/kekurangan karya yang
diresensi.
Mengetahui latar belakang dan alasan suatu karya diterbitkan.
Memberikan informasi yang komprehensip tentang suatu karya.
1
4. Identitas Buku
ISBN : 978-602-6470-01-0
2
BAB II
Adapun visi dan misi mata kuliah pendidikan Pancasila adalah sebagai berikut:
3
learning to do, learning to be, dan learning to live together. Berdasarkan ke-empat pilar
pendidikan tersebut, pilar ke-empat menjadi rujukan utama, yaitu bahwa pendidikan
Pancasila dimaksudkan dalam rangka pembelajaran untuk membangun kehidupan
bersama atas dasar kesadaran akan realitas keragaman yang saling membutuhkan.
a) menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b) sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur;
c) memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hari
nurani;
d) mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni; serta
e) mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi
bangsanya.
4
1.3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pendidikan Pancasila
1.3.1. Sumber Historis Pendidikan Pancasila
Bung Karno menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari bumi pertiwi
Indonesia. Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila berasal dari kehidupan sosiologis
masyarakat Indonesia. Pernyataan ini tidak diragukan lagi karena dikemukakan oleh Bung
Karno sebagai penggali Pancasila, meskipun beliau dengan rendah hati membantah apabila
disebut sebagai pencipta Pancasila, sebagaimana dikemukakan Beliau dalam paparan
sebagai berikut:
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat) dan salah satu
cirinya atau istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu pemerintahan berdasarkan hukum
5
(rule of law). Pancasila sebagai dasar negara merupakan landasan dan sumber dalam
membentuk dan menyelenggarakan negara hukum tersebut. Hal tersebut berarti pendekatan
yuridis (hukum) merupakan salah satu pendekatan utama dalam pengembangan atau
pengayaan materi mata kuliah pendidikan Pancasila.
Tantangannya ialah menentukan bentuk dan format agar mata kuliah pendidikan
Pancasila dapat diselenggarakan di berbagai program studi dengan menarik dan efektif.
Tantangan ini dapat berasal dari internalperguruan tinggi, misalnya faktor ketersediaan
sumber daya, dan spesialisasi program studi yang makin tajam (yang menyebabkan
kekurangtertarikan sebagian mahasiswa terhadap pendidikan Pancasila). Adapun tantangan
yang bersifat eksternal, antara lain adalah krisis keteladanan dari para elite politik dan
maraknya gaya hidup hedonistik di dalam masyarakat.
6
nilai Pancasila akanterinternalisasi sehingga menjadi guiding principles atau kaidah
penuntun bagi mahasiswa dalam mengembangkan jiwa profesionalismenya sesuai dengan
jurusan/program studi masing-masing.
Sejarah mencatat bahwa pidato lisan Soekarno inilah yang di kemudian hari
diterbitkan oleh Kementerian Penerangan Republik Indonesia dalam bentuk buku yang
berjudul Lahirnya Pancasila (1947). Perlu Anda ketahui bahwa dari judul buku tersebut
menimbulkan kontroversi seputar lahirnya Pancasila.
Pada alinea keempat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila sebagai
berikut.
Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki “Piagam Jakarta” ini di
kemudian hari dijadikan “Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah perubahan di sana-
sini.
7
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.2. Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia.
a. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia
b. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
c. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia
d. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
2.3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia
2.3.1. Sumber Historis Pancasila
Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu.
8
Dinamika Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya
pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
2.4.2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga nilai-nilai
Pancasila menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara.
2.5. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia untuk Masa Depan
2.5.1. Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
9
Urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu: 1) agar para pejabat publik dalam
menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, dan 2) agar partisipasi aktif seluruh
warga negara dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai
oleh nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pada gilirannya nanti cita-cita dan tujuan
negara dapat diwujudkan sehingga secara bertahap dapat diwujudkan masyarakat yang
makmur dalam keadilan dan masyarakat yang adil dalam kemakmuran.
Hakikat Pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi sebagai berikut:
Beberapa peran konkret Pancasila sebagai ideologi meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga
negara harus didasarkan pada preskripsi moral.
10
b) Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
sila-sila Pancasila.
Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara
membicarakan masalah dasar filosofis negara (Philosofische Grondslag) dan pandangan
hidup bangsa (weltanschauung). Meskipun kedua istilah tersebut mengandung muatan
filsofis, tetapi Pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung pengertian lebih
akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Filsafat Pancasila merupakan istilah
yang mengemuka dalam dunia akademis. Ada dua pendekatan yang berkembang dalam
pengertian filsafat Pancasila, yaitu Pancasila sebagai genetivus objectivus dan
Pancasilasebagai genetivus subjectivus. Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi
karena yang pertama meletakkan Pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh
aliran-aliran filsafat lainnya, sedangkan yang kedua meletakkan Pancasila sebagai subjek
yang mengkaji aliran-aliran filsafat lainnya.
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari silasila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasilaterkandung nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk
perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
11
Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi
rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bernegara,
seperti korupsi (penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan.
Beberapa alasan mengapa Pancasila sebagai sistem etika itu diperlukan dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara di Indonesia, meliputi hal-hal sebagai berikut:
12
7. Mengapa Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima sila Pancasila
merupakan pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Beberapa terminologi yang dikemukakan para pakar untuk menggambarkan peran
Pancasila sebagai rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, antara
lain Pancasilasebagai intellectual bastion (Sofian Effendi); Pancasila sebagai common
denominator values (Muladi); Pancasila sebagai paradigma ilmu.
13
BAB III
REVIEW BUKU
1. Penilaian Tampilan
2. Penilaian Isi
Isi materi dalam buku ini ternilai sangat baik. Beberapa literatur berasal dari
sumber-sumber yang dapat dipercaya kebenaran dan keakuratannya. Materi dalam buku ini
sudah dikatakan layak bila dijadikan sebagai bahan ajar mata kuliah pendidikan pancasila
karena isi materinya yang sangat membangun.
3. Penilaian Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa baku tapi mudah untuk
dimengerti oleh pembaca di kalangan mahasiswa. Beberapa kalimat ada yang
menggunakan bahasa sanskerta, misalnya pada penulisan teks proklamasi.
4. Kelebihan
Tampilan buku yang mampu menarik minat baca para mahasiswa pendidikan
pancasila. Isi dalam buku ini disertai oleh gambar yang menunjukkan keadaan sebenarnya
yang ada di Indonesia. Beberapa ilustrasi gambar membantu menjelaskan isi materi
pembahasan dalam buku ajar pendidikan pancasila tersebut.
14
5. Kekurangan
Beberapa penjelasan materi ada yang diulang-ulang dengan bentuk kalimat yang
berbeda meskipun sebenarnya memiliki maksud yang sama. Penyusunan sub bab yang
masih sedikit membingungkan para pembaca. Dimana sub bab dari masing-masing bab
sebenarnya ditinjau dari sudut pandang yang hampir sama.
15
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau spirit yang menjiwai kegiatan
membentuk negara seperti kegiatan mengamandemen UUD dan menjiwai segala urusan
penyelenggaraan negara.
16
berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme,
dan korupsi dapat dicegah.
Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi
rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia.
17
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia.
18